You are on page 1of 11

Bab I

Pelajaran I

‫العلم‬
Ilmu

‫تصد يق‬ ‫تصؤر‬


Kalimat (kata)
Contoh : Contoh:
Ahmad pandai Ahmad
Guru seorang manusia Hewan
Kuda seekor hewan Manusia
Manusia memerlukan rumah Pandai

‫نظر ى‬ ‫بد يهى‬ ‫بد يهى‬


(Tidak Perlu Pemikiran)
‫نظر ى‬ (Tidak perlu
(Perlu Pemikiran) pemikiran)
Contoh : (Perlu Pemikiran)
Contoh: Lapar
Api panas Contoh :
Dengan akal manusia berfikir Panas
Es Dingin Jiwa
Hidup dan Mati ditentukan Allah Dingin
Orang lapar butuh makan Radio
Matahari berputar mengelilingi bumi Kencang
Kuda pacuan cepat larinya Alam Semesta
Ciptaan Allah Bodoh
Manusia makhluk berfikir ½ < 2

1
Penjelasan:  Tasawur dan Tasdiq, masing-masing dibagi dua yaitu badihy
dan nadhary. Contoh masing-masing lihat tabel diatas.
 Ilmu, yaitu pengetahuan tentang sesuatu sesuai dengan realitas  Tasawur badihy, seperti kata lapar, dapat dipahami tanpa
sebenarnya, baik diperoleh secara pasti atau kemungkinan perlu berpikir lebih dulu. Adapun tasawur nadhary, seperti
 Ilmu diperoleh dengan jalan tasawur atau tasdiq kata jiwa, listrik dan radio, tidak segera dapat dipahami,
sebelum berpikir lebih dahulu.

2
Pelajaran 2

‫الد ال لة‬
Pengertian/Makna

‫غير لفظية‬ ‫لفظية‬


Bukan kata/Suara/Bunyi Kata/Suara/Bunyi

‫عقلية‬ ‫طبيعية‬ ‫وضعية‬ ‫عقلية‬


‫وضعية‬ (Aqliah) (Alamiah) ‫طبيعية‬
(Istilah) (Aqliah)
(Istilah) Contoh : Contoh: Contoh: Contoh: (Alamiah)
Contoh: Jejak telapak kaki = Muram = marah Bupati = Kepala Suara berisik dalam Contoh:
Pita hitam di lengan ada orang daerah kabupaten kamar = ada orang
Pucat = takut Rintihan = sakit
= bela sungkawa Suara klakson = ada
Berseri = senang Gubernur = Kepala Suara berkokok =
Ikat kepala merah = mobil Tangis = sedih
daerah propinsi ada ayam
siap tempur Senyum = tenang Jerit = takut
Bekas lumpur = ada Camat = Kepala Suara ringkikan =
banjir Melotot = Marah wilayah kecamatan ada kuda

3
Penjelasan:
 Masing-masingnya dibagi tiga macam, yaitu:
 Dilalah (pengertian), yaitu maksud yang disimpulkan dari 1. Alamiyah, maksudnya bersifat alami atau menurut tabiat
sesuatu. aslinya.
 Dilalah diperoleh dari dua sumber, yaitu lafdziyah dan 2. Aqliyah, maksudnya bersifat rasional atau menurut ketentuan
ghairu lafdziyah. akal, dan
3. Wadh-iyah, maksudnya sesuai termologi yang berlaku dalam
masyarakat.
Contoh masing-masing lihat tabel diatas.

4
Pelajaran 3

‫أ‬
‫الدل لة اللفظية الوضعية‬
Makna kata istilah

‫تآل زمية‬ ‫تضمنية‬ ‫مطا بقية‬


(Mencakup sebagaian) (Sepenuhnya)
(Kelaziman)
Contoh : Contoh :
Contoh :
Mengetuk rumah = pintunya Membeli rumah
Menarik sapi = talinya
Menyapu masjid = lantainya Beternak sapi
Mencangkul rumput di rumah
Mengecat mobil = bodynya Membangun masjid
Membunyikan klakson mobil
Melihat TV = gambarnya Menjahit baju

5
Penjelasan:
 Dilalah lafdziyah wadh-iyah terbagi tiga macam, yaitu :
 Dilalah lafdziyah wadh-iyah, artinya makna kata istilah, yaitu a. Muthabaqiyah, artinya sepenuhnya atau total
setiap kata mempunyai arti tertentu guna menjelaskan makna b. Tadhammuniyah, artinya sebagian, dan
seutuhnya atau sebagiannya atau kelazimannya. Dilalah c. Talaazumiyah, artinya yang seharusnya atau kelazimannya.
lafdziyah wadh-iyah inilah yang menjadi obyek kajian ilmu Contoh dari masing-masing bagaian tersebut dilihat pada tabel-
mantiq tabel diatas.

6
Pelajaran 4

‫اللفظ المركب‬
(Kalimat)

‫نا قص‬ ‫تا م‬


(Tidak sempurna) (Sempurna)
Contoh :
Rambut Ahmad
Mobil sedan
Ahli tafsir
Merah muda
‫ا نشا ء‬ ‫خبر‬
(Perintah/larangan) (Berita)
Contoh : Contoh :
Ahmad, pergilah ! Ahmad pergi ke masjid
Hai manusia, berbuatlah baik ! Orang shalih masuk surga
Zaid, jangan menari ! Anak kecil tidak wajib shalat
Hai Aisyah, shalatlah !

7
Penjelasan:
Yang jadi obyek kajian ilmu mantiq adalah kalimat taam
 Al-lafdzu al-murakhab, yaitu rangkaian kata-kata atau khabar.
kalimat Kalimat khabar menjadi obyek kajian ilmu mantiq, karena
Kalimat ada dua macam, yaitu : isinya mungkin benar dan mungkin salah atau dusta. Benar jika
a. Taam, yaitu yang sempurna, karena menunjukkan pengertian sesuatu dengan fakta konkrit, dan salah atau dusta, jika berbeda
yang lengkap, dan atau berlawanan dengan fakta konkritnya, misalnya :
b. Naaqish, yang tidak sempurna, yaitu yang tidak dapat
memberikan pengertian lengkap. a. Ahmad seorang guru yang profesional.
 Kalimat taam ada dua macam, yaitu : Pernyataan atau kalimat khabar ini mungkin benar, mungkin salah
a. Khabar, yaitu bersifat berita. Contohnya tersebut dalam tabel atau dusta, tergantung pada kenyataan sebenarnya tentang diri
diatas, dan Ahmad dalam menjalankan pekerjaan sebagai guru.
b. Insya’, yaitu bersifat perintah atau larangan. Contohnya b. Perempuan setara total dengan laki-laki.
tersebut pada tabel diatas. Pernyataan atau kalimat khabar ini mungkin salah atau mungkin
benar, tergantung pada fakta riil. Bila menurut fakta riilnya ada
perbedaan- perbedaan mendasar, maka pernyataan tersebut adalah
salah dan dusta.

8
Pelajaran 5

‫تقا بل اال لفاظ‬


(Hubungan antar kata)

‫تضا يف‬ ‫ضد‬ ‫نقيض‬


(Berpasangan) (Berbeda) (Bertentangan)
Contoh : Contoh : Contoh :
Suami – istri Merah ≠ putih Mati X hidup
Anak – bapak Indonesia ≠ Arab Lelaki X perempuan
Guru – murid Sapi ≠ kuda Muslim X kafir
Majikan - buruh Padi ≠ kedelai Timur X barat

9
Penjelasan: benda, tetapi dapat hilang dari benda tersebut, yaitu bukan
merah dan bukan putih, tetapi hitam, misalnya sifat
hubungan seperti itu disebut : berbeda.
 Satu kata, jika dihubungkan dengan kata lain, seperti : mati
dengan hidup, maka dua kata ini hubungannya bersifat  Satu kata, jika dihubungkan dengan kata lain seperti : suami
berlawanan. Karena kedua kata tersebut secara mutlak tidak dan istri, dua kata ini bersifat pasangan. Seorang lelaki
dapat bertemu. disebut suami berarti dia punya istri. Begitu pula dengan kata
: anak dan bapak, guru dan murid.
 Satu kata jika dihubungkan dengan kata lain, seperti : merah
dengan putih, dua kata ini tidak dapat bersatu pada satu

10
Pelajaran ke 6

ُ ‫األَلفَا‬
‫ظ فِي الذِه ِن‬
Presepsi kata

1. Bentuk, contoh : gelas, gerbang, gelang.


2. Bobot, contoh : sengsara, celaka, binasa.
3. Masa, contoh : tahun, bulan, minggu.
4. Ukuran, contoh : meter, cm, dm, km.
5. Jumlah, contoh ; banyak, sedikit, separuh.
6. Lingkup, contoh : manusia, lelaki, suami, istri, anak, ibu, Penjelasan :
kulit putih, negro.
7. Sifat, contoh : mendengar, menyimak, menguping. 1. Memahami asal-usul lahirnya kata/istilah/rumusan membantu
8. Tingkatan, contoh : agung, mulia, besar, terpandang. kita menjelaskan definisi yang perlu kita kita peroleh dalam
9. Ciri khusus, contoh : mengeong, menggonggong, meringkik, berfikir mencari/menetapkan benar atau salah.
mengembik.
10. Intelektual, contoh : padi, gabah, nasi, upo. 2. No. 1 s/d 10 masuk kategori ‫ي‬
ٌّ ‫ َب ِد ْي ِه‬, mudah dipahami,
tanpa berpikir.
11.
12.
Sain, contoh
Ritual, contoh
: telepon, telegraf, teleskop.
: puja-puji, wirid, dzikir. 3. No. 11 dst. masuk kategori ‫ي‬ َ َ‫ ن‬, perlu berpikir
ٌّ ‫ظ ْر‬
13. Wahyu, contoh : malaikat, a’raf, barzakh, neraka, surga. untuk memahami.
14. Teknologi, contoh : gerobak, delman, andong, motor, mobil,
lokomotif.
15. Seni, contoh : nyanyi, tari, dansa, dalang, artis.
Dan lain-lain sesuai bidang ilmu

11

You might also like