Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Nama : Mochammad Ilham K
NPM : 240110150003
Gambar 1. Dinamometer
Untuk menghitung daya mesindipakai sebuah alat yang disebut
dinamometer. Alat tersebut dihubungkan dengan poros mesin dan dipakai untuk
mengukur momen putar atau torsi (Mt). Sedangkan putaran poros n rpm diukur
dengan mempergunakan takometer. Dengan mengetahui nilai Mt dan n, maka
daya poros dapat dihitung dengan memakai persamaan:
Mt = F .r…………………………….(2)
dengan:
F = gaya (N)
r = jarak lengan (m) = 150 mm
Dari persamaan (1) terlihat bahwa yangmempengaruhi daya poros adalah putaran
poros dan momen putar. Semakin besar putaran poros dan semakin kecil momen
putar maka akan semakin besar daya poros.
Menjalankan motor di atas alat dinamometer (power run) dengan metode
mengubah bukaan skep/throttle valve pada karburator. Adapun langkah-langkah
pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Menghidupkan mesin selama 5 sampai10 menit sebagai pemanasan untuk
mencapai kondisi kerja yang diinginkan. Dalam kondisi ini mesin tidak
terbebani sama sekali.
2. Mengaktifkan beban ramp pada dimanometer dan memasukkan transmisi
pada posisi gigi 1, memulai membuka throltle gas sampai pada kecepatan
maksimal dan kemudian dilepaskan.
3. Data operasi meliputi daya, putaran mesin, torsi/beban, AFR akan langsung
terbaca pada display dinamometer secara real time.
4. Mencetak hasil pengujian.
5. Melakukan pengukuran konsumsi bahan bakar. Dengan cara: mengisi bahan
bakar sampai penuh pada selang, mengatur bukaan gas pada rpm tertentu,
menyalakan stopwacth bersamaan dengan memutuskan aliran bahan bakar
ke selang, mencatat waktu yang diperlukan agar bahan bakar di dalam
selang menurun dan AFR pada rpm tersebut.
6. Mematikan mesin setelah steady sekitar 1 menit.
B. Motor Listrik (1 Fasa dan 3 Fasa)
Alat untuk mengukur daya pada motor listrik adalah Wattmeter. Wattmeter
merupakan alat untuk mengukur daya listrik (atau tingkat pasokan energi listrik)
dalam satuan watt dari setiap beban yang diansumsi pada suatu sirkuit rangkaian.
Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik pada beban-beban yang sedang
beroperasi dalam suatu sistem kelistrikan dengan beberapa kondisi beban seperti:
beban DC, beban AC satu phase serta beban AC tiga phase (Dewangga, 2012).
Gambar 2. Wattmeter
Tingkat Ketelitian : Batas ukuran terkecil pada tachometer yaitu 0,01 1/min.
D. Kebisingan
Penggunaan mesin dan alat kerja yang mendukung proses produksi
berpotensi menimbulkan suara kebisingan. Kebisingan adalah terjadinya bunyi
yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan.
Kebisingan dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis,
gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian. Pengukuruan
kebisingan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat Sound Level
meter. Perhitungan kebisingan dilakukan dengan mendekatkan alat ukur dengan
telinga kiri dan telinga kanan operator pada saat mesin beroperasi tanpa beban dan
juga pada saat mesin dengan beban sebanyak 5 kali pengulangan.
Tingkat kebisingan diukur dengan menggunakan soundlevel meter di dekat
telinga operator dan berjarak 2 meter dari sumber suara, yang dilakukan baik saat
tidak ada beban maupun saat ada beban.Pengukuran kebisingan dilakukan untuk
mengetahui tingkat kebisingan yang dihasilkan mesin. Tingkat kebisingan mesin
diharapkan tidak melebihi ambang batas yang diizinkan berdasarkan Keputusan
Kementrian Tenaga Kerja No. Kep-51/MEN/1999. Pengambilan data dilakukan
sebanyak 5 kali pengulangan dengan 5 kali pembacaan pada setiap
pengulangannya dengan interval 1 menit. Adapun prosedur teknis pengukurannya
adalah:
Mulai
Menghidupkan Mesin
Selesai
Microphone.
Display.
Alarm LED.
Weighting key.
Fast/Slow key.
Up/Save key.
Down/Read key.
Function Key.
Max hold key.
Power key.
Delete/Menu.
Cal adjusting.
Jack for RS-232C interface.
Jack for AC.
Battery.
Cara Kalibrasi :
Kalibrasi bisa dilakukan dengan dua cara:
Cara pertama dilakukan secara internal dengan sinyal-sinyal listrik atau dengan
cara kedua secara akustik dengan kalibrator suara atau pistonphon.
E. Getaran
Pengukuran getaran yang dihasilkan oleh mesin, dilakukan di bagian mesin
yang dapat mempresentasikan getaran mesin secara keseluruhan. Pengukuran
dengan menggunakan vibration meter. Pengukuran getaran mesin dilakukan untuk
mengetahui getaran yang terjadi pada mesin. Pengujian getaran mesin dilakukan
dengan menggunakan alat Vibration meter. Pengujian getaran diukur biasanya
dilakukan pada tiga komponen yang dianggap memiliki getaran paling besar.
Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan dengan 5 kali
pembacaan pada setiap ulangan dengan interval waktu selama 1 menit pada setiap
bagiannya. Adapun prosedur teknis pengukuran getaran:
Menghidupkan Mesin
Data kapasitas
Aktual
Selesai
5. Cone Indeks
Penetrometer adalah alat untuk mengukur sifat fisik tanah yang disebabkan
karena adanya tahanan penetrasi tanah. Tahanan penetrasi tanah dapat mengetahui
kepadatan tanah dan nilai tahanan tanah. Pegukuran tanah dengan menggunakan
penetrometer sangat mudah untuk memperoleh data tahanan tanah. Cone index
merupakan besaran yang menunjukkan harga ketahanan tanah terhadap gaya
penetrasi dari cone (vertikal) dibagi luas dasar cone. Satuan besaran ini
dinyatakan dalam satuan gaya persatuan luas (kg/cm2). Cone index atau indeks
kerucut suatu tanah adalah untuk menahan gaya penetrasi kerucut, dengan
menggunakan penetrometer adalah suatu teknik untuk mendapatkan indeks
kerucut tanah. Pasang cone pada ujung penetrometer, Tegakkan secara vertikal
pada tanah yang akan diuji, tekankan kedalam tanah dengan gaya tekan yang tetap
sampai ujung cone berada di bawah permukaan tanah. Pada kedalaman tertentu
dibaca besarnya tekanan vertikal yang diberikan untuk menekan alat tersebut.
Pengukuran cone index dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu uji duga,
uji duga adalah gaya yang diperlukan untuk menekan atau memancang sebuah
alat duga ke dalam tanah, merupakan ukuran kekuatan tanah. Pengukuran cone
index juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji penetrasi standar. (Nanda,
2015).
Gambar 7. Cone Penetrometer
Ari Sufyandi. 1994. Kajian Pengupas Bawang dengan Sistem Tekanan Udara.
Laporan Penelitian. Unpad