Judul jurnal : Identifikasi Morfologi dan Uji Aktivitas Antimikroba
Terhadap Bakteri Escherichia coli Dari Fermentasi Buah Markisa (Passiflora sp.) Download :file:///C:/Users/asus/Documents/78712-ID-identifikasi- morfologi-dan-uji-aktivitas.pdf-Univesitas Islam Indonesia Volume dan halaman :3 dan 76-85 Tahun jurnal :2013 Penulis :Habibi Hidayat Reviewer :Kornelius Sembiring Tanggal review :30 April 2018 − Abstrak Melakukan studi anti mikroba Escerichia coli dari buah markisa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentisikasi aktivitas bakteri dan morfologi pada saat fermentasi markisa terhadap bakteri Escerichia coli melalui mode cakram. Oleh karena itu ditemukan bakteri yang berbentuk basil dengan perlakuan S1 dan S2 dan hasilnya dari sisi jumlah S1 lebih banyak namun dari sisi ukuran S2 lebih besar. − Metodologi Ada pun bahan yang digunakan seperti markisa kuning, alkohol, universal, nutrient agar, nutrient broth, pepton water, kristal violet, larutan lugol, aseton alkohol, safranin, Mueller hilton, antibiotik, akuades, (eritrombisin, kertas saring, ampicilin), Euschericia coli, kertas aluminium foil, kertas wrap. Serta alat yang digunakan autoclave, rak tabung reaksi, petridish, jarum ose, pembakar bunsen, erlemenyer, pipet mikro, mikroskop, kaca objek, stopwatch, vortex, microtube, inkubator. Pelakukan yang pertama yang dilakukan peneliti ialah fermentasi pada bahan dengan waktu 36 jam dan 48 jam pada suhu kamar. Selanjutnya dengan melakukan inkubas setelah dilakukan fermentasi melalui daging buah dan penambahan beberapa bahan. Setelah itu dilakukan pengenceran dan kembali lagi dilakukan pengingkubasian. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan cara melakukan kultur bakteri menggunakan media cair nutrient brot. Isolasi bakteri ini dilakukan bertujuan untuk memisahkan dan membiakkan bakteri yang terdapat di dalam campuran dengan menggunakan media kultur sehingga diperoleh isolat bakteri atau biakkan murni dari bakteri tersebut − Hasil dan pembahasan Pada proses fermentasi yang dilakukan oleh peneliti selama waktu yang telah ditetapkan melakukan juga pengukuran pH dan mengalami penurunan pH dari masing-masing sampel selama proses fermentasi, disebabkan karena pada saat proses fermentasi terbentuk asam laktat, aroma, dan flavour yang dihasilkan dari kandungan buah markisa. Setelah itu dilakukan ikubasi dengan suhu tertentu dan di pindahkan kedalam petridisk maka akan di dapatkan koloni-koloni dari kedua perlakukan tersebut dan dilakukan perhitungan dari kedua perlakukan tersebut terhadap koloninya. Dari hasil perhitungan jumlah koloni pada pengenceran 10-7 diperoleh S1 sebanyak 16.107 cfu/ml dan S2 sebanyak 30.107 cfu/ml. Menggunkaan BAL (bakteri asam laktat) dengan pewarnaan garam agar mengetahu bentuk dari bakteri tersebut. Hasil uji bentuk tersebut juga sudah dipaparkan oleh penulis didalam tabel dan dapat dibandingkan bahwa perlakuakn S2 berbentuk bulat penuh dan berbeda dengan S1. Pada tahap ini juga ditambahkan warna ungu untuk membedakan antara bakteri gram positif dan gram negatif dan dapat diketahui karena bakteri gram positif akan menyerab warna ungu sedangkan gram negarif tidak. Oleh arena itu bakteri gram negarif berwarna ungu dan gram negatif tidak berwarna. Jadi didapatkan bentuk bahwa bakteri gram positif pada perlakukan S1 berbentuk basil dan S2 berbentuk basil dan kokus. Untuk uji antri mikroba peneliti menggunakan Pengamatan Zona Hambat BAL terhadap E.coli yang telah diterapkan didalam grafik yang relatig meningkat antara kedua perlakukan namun dapat dilihat bahwa S2 memilki peningkatan yang lebig dibandingan S1. Dalam proses uji aktivitas antimikroba ini juga digunakan dua buah antibiotik standar yaitu eritrombisin dan ampisilin. Dari grafik diatas terlihat bahwa kemampuan tertinggi dari kedua antibiotik dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli adalah antibiotik eritrombisin yaitu sebesar 13 mm, 15 mm, dan 16 mm. Pada setiap jam eritrombisin memiliki kestabilan dalam melawan Escerichia coli, dan merupakan antibiotik yang lebih baik dari pada ampisilin. Segingga diperoleh hasil akhir bahwa Isolat S1 dan S2 yang diperoleh dari fermentasi buah Markisa adalah uji gram positif yang berbentuk basil dan basil kokus. Uji aktivitas antimikroba untuk masing-masing isolat diperoleh nilai yang bervariasi selama tiga hari, yaitu untuk S1 sebesar 11 mm, 13 mm, dan 15 mm. Sedangkan S2 sebesar 13 mm, 14 mm, dan 16 mm. Kelebihan dari jurnal tersebut sangat muda di pahami dan dimengerti karena dilenngkapi dengan gambar dan juga tersusun dengan sitematis dan rapi serta kata-kata yang dugunakan lebih sederhana. Sedangkan untuk kekurangnya sendiri masih belum banyak hasil yang didapatkannya dibandingkan dengan jurnal-jurnal kepenelitian sebelumnya segingga hasil yang dia dapatkan belum sangat kokoh untuk dipercaya.