You are on page 1of 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

PERBEDAAN KUALITAS JENIS ES BATU BERDASARKAN


KANDUNGAN ESCHERICHIA COLI DI WARUNG MAKAN
KELURAHAN TEMBALANG

Evi Nurmalasari, Sri Yuliawati, Nissa Kusariana, Retno Hestiningsih


Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email : evinurmala04@gmail.com

ABSTRACT
Ice cube is cooling material used as mixed drinks for consumption,, but ice used
can be contaminated by pathogenic microorganisms such as coliform and
escherichia coli that can cause disease. As for the types of ice cubes that are
widely circulated in the community is crystal ice cubes and plastic packaging ice
cubes. The purpose of this research is to distinguish the quality of this type of
crystal ice cubes and plastic packaging ice cubes to the content of pathogenic
Escherichia coli. This type of research is analytic research using a cross sectional
approach and laboratory tests. The population of the research was the food stalls
that sell ice cubes for mixed drinks in Tembalang village. The size sample
research is 31 crystal ice cubes and 31 plastic packaging ice cubes with the
method of purposive sampling. Data collection uses observation sheets,
questionnaires, and laboratory tests. Each sample is examined through the
planting medium Lactose Broth, Mac Conkey and Triple Sugar Iron Agar. Data
analysis using univariate analysis and bivariat analysis using Chi square test.
Results univariate showed as many as 20 (32.3%) samples contaminated with
pathogenic Escherichia coli.The presence of Escherichia coli more found on
Crystal ice cubes (63.2%) than ice cubes of plastic packaging. Bivariat analysis
showed no meaningful difference in the quality of crystal ice cubes and plastic
packaging ice cubes (p = 0,416). Based on the results of the analysis it can be
concluded that there is no difference in the quality of crystal ice cubes and plastic
packaging ice cubes based on the existence of pathogenic Escherichia coli.

Keyword : quality of the ice cube, pathogenic escherichia coli, food stalls.

PENDAHULUAN kristal, dan es batu kemasan


Es batu merupakan massa plastik.1,2,3
padat yang dihasilkan dari air yang Air yang digunakan untuk
membeku akibat suhu yang sangat pembuatan es batu harus memiliki
rendah yaitu dibawah 0ºC. Es batu syarat mutu yang sama dengan air
digunakan masyarakat sebagai minum. Penyediaan mutu air yang
campuran minuman untuk pantas untuk diminum perlu ditelaah.
dikonsumsi dan juga digunakan Adapun persyaratan kualitas air
untuk mempertahankan atau minum menurut Peraturan Menteri
mengawetkan kesegaran produk Kesehatan Republik Indonesia
pangan seperti mengawetkan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
daging, ikan, udang, buah-buahan, menyatakan bahwa air minum yang
sayur-sayuran dan sebagainya. Es baik dan aman bagi kesehatan
batu memiliki berbagai macam adalah yang memenuhi persyaratan
bentuk yaitu es batu balok, es batu fisik, mikrobiologis, kimiawi, dan
radioaktif.2 Mikroorganisme yang

142
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

paling umum digunakan sebagai dilakukan dengan menggunakan


petunjuk atau indikator adanya metode MPN 5.1.1 untuk
pemcemaran adalah Escherichia coli mengetahui cemaran bakteri
dan bakteri kelompok koliform.2 Air kolifrom, yang kemudian dilanjutkan
yang digunakan sebagai air minum dengan isolasi menggunakan media
tidak boleh mengandung bakteri- Mac Conkey Agar dan selanjutnya
bakteri patogen sama sekali dan dengan uji biokimia Triple Sugar Iron
bakteri-bakteri golongan coli tidak Agar (TSIA).
boleh melewati batas kadar Hasil uji pendahuluan yang
maksimum yang diperbolehkan yaitu dilakukan menunjukkan bahwa dari
0 per 100 ml.2 ke enam sampel es batu yang di uji
Keberadaan mikroba pada es dengan metode MPN 5.1.1,
batu dapat menjadi faktor resiko sebanyak 6 sampel (100%)
masalah kesehatan seseorang. mengandung bakteri koliform
Mikroba tersebut dapat bersifat ≥240/100 ml, 3 sampel merupakan
patogen ataupun tidak patogen. es batu kristal dan 3 sampel
Organisme yang bersifat patogen merupakan es batu kemasan plastik.
seperti bakteri, virus dan cacing Terdapat 2 sampel es batu kristal
dapat menyebabkan berbagai dan 2 sampel es batu kemasan
penyakit seperti diare, kolera, plastik terbukti mengandung tumbuh
disentri, hepatitis, dan demam koloni, dan terdapat 1 sampel (33 %)
tipes.1,2 es batu kemasan plastik yang
Es batu memiliki suhu yang merupakan jenis bakteri E.coli
sangat rendah, hal tersebut patogen. Hal tersebut menunjukkan
menimbulkan anggapan bahwa es bahwa es batu yang digunakan
batu relatif aman dikonsumsi karena pedagang warung makan belum
bakteri dalam air es yang membeku memenuhi persyaratan air minum
sudah mati. Pada suhu tersebut yang aman bagi kesehatan.2
mikroba belum tentu mati, tetapi Sehingga diperlukan penelitian
aktivitas mikroba hanya menurun mengenai kualitas es batu baik jenis
atau berhenti. Hal tersebut kristal maupun kemasan plastik.
disebabkan reaksi metabolisme
pada mikroorganisme dikatalisis oleh METODE PENELITIAN
enzim dimana kecepatan reaksi Jenis penelitian ini adalah
katalisis enzim sangat dipengaruhi penelitian analitik dengan
oleh suhu. Hal ini dapat dibuktikan menggunakan pendekatan cross
dari beberapa penelitian yang masih sectional dan juga menggunakan
menunjukkan adanya bakteri pada pemeriksaan laboratorium.
es batu.2 Penelitian ini dilaksanakan di
Berdasarkan survei wilayah Kelurahan Tembalang,
pendahuluan yang dilakukan bahwa Kecamatan Tembalang, Kota
jenis es batu yang banyak Semarang selama bulan Juli 2018.
digunakan di warung makan Populasi dalam penelitian ini adalah
Kelurahan Tembalang adalah jenis warung makan yang menjual es batu
es batu kristal dan es batu kemasan untuk campuran minuman di
plastik. Peneliti melakukan uji Kelurahan Tembalang yang terdapat
pendahuluan dengan mengambil 6 sejumlah 159 warung makan.
sampel yang terdiri dari 3 sampel es Sampel dalam penelitian ini adalah
batu kristal dan 3 sampel es batu sebanyak 62 sampel dengan rincian
kemasan plastik. Uji pendahuluan 31 es batu jenis kristal dan 31

143
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

sampel es batu jenis kemasan petri diinkubasi selama 1-2 x 24 jam


plastik. Sampel diambil berdasarkan pada suhu 37°C. Setelah masa
metode non probability sampling inkubasi selesai kemudian dibaca
dengan teknik purposive sampling. hasilnya, koloni yang tumbuh pada
Pengambilan sampel didasarkan media Mac Conkey dengan warna
pada kriteria inklusi dan eksklusi. merah atau merah muda adalah
Penelitian ini dilakukan uji diduga sebagai bakteri E. coli.
kulitas es batu dengan melalui tiga Pada tahap 3 uji biokimia
uji laboratorium yaitu uji praduga dilakukan dengan cara penanaman
(persumtive test), uji konfirmasi koloni dari media Mac Conkey ke
(confirmed test), dan uji biokimia. media tabung miring Triple Sugar
Pelaksanaan diawali dengan Iron Agar (TSIA). Pengujian ini
pengambilan sampel di warung dilakukan dengan cara mengambil
makan Kelurahan Tembalang yang koloni dari media Mac Conkey
kemudian dilakukan pemeriksaan di menggunakan ose jarum. Ose jarum
laboratorium. kemudian ditusukkan pada media
Tahap satu uji praduga TSIA sampai ke dasar tabung lalu
(persumtive test) dilakukan dengan ditarik pelan-pelan dan digoreskan
metode MPN 5.1.1 untuk perlahan pada permukaan media.
mengetahui kandungan bakteri Setelah selesai semua tabung miring
kolifrom pada es batu. Media yang TSIA diinkubasi selama 1-2 x 24 jam
digunakan adalah larutan lactose pada 37°C. Setelah masa inkubasi
broth yang masing-masing tabung selesai kemudian dibaca hasilnya,
berisi 5 ml lactose broth dilengkapi sampel yang positif menandung E
dengan tabung durham dalam posisi coli ditandai dengan media berwarna
terbalik. Pada pengujian ini 5 tabung kuning dan terdapat gas .
pertama diisi 10 ml sampel air es
batu, 1 tabung kedua diisi 1 ml HASIL DAN PEMBAHASAN
sampel air es batu, dan 1 tabung Pemeriksaan laboratorium
ketiga diisi 0,1 ml sampel air es batu. terhadap sampel es batu dilakukan
Semua tabung reaksi kemudian selama 14 hari di Laboratorium
diinkubasi selama 1-2 x 24 jam pada Mikrobiologi Fakultas Kesehatan
37°C. Setelah masa inkubasi selesai Masyarakat Universitas Diponegoro.
kemudian dibaca hasilnya, adanya Pemeriksaan kualitas jenis es batu
mikroorganisme kolifrom ditandai pada penelitian ini menggunakan 3
dengan terbentuknya gas uji laboratorium yaitu uji praduga
(gelembung) udara pada tabung (persumtive test), uji konfirmasi
durham dan asam (media berubah (confirmed test), dan uji biokimia
menjadi keruh). (Triple Sugar Iron Agar).
Tahap 2 uji konfirmasi Uji Praduga (Persumtive Test)
(confirmed test) dilakukan dengan Grafik 1. Hasil Uji Praduga Sampel Es Batu di
penanaman kultur pada media agar Warung Makan Kelurahan Tembalang
Mac Conkey. Pada pengujian ini Tercemar koliform Tidak tercemar koliform
dilakukan dengan mengambil
30
sampel air es batu yang 40 25
JUMLAH

mengandung kolifrom pada uji 20 6


1
praduga dengan menggunakan ose 0
Kristal Kemasan plastik
bulat. Ose kemudian digoreskan JENIS ES BATU
pada media Mac Conkey pada 4 sisi
bagian, kemudian semua cawan

144
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Gambar 1. Grafik Hasil Uji Praduga Gambar 3. Grafik Hasil Uji Biokimia
Sampel Es Batu di Warung Sampel Es Batu di Warung
Makan Kelurahan Tembalang Makan Kelurahan Tembalang
Gambar 1. menunjukkan Gambar 3. menunjukkan
bahwa melalui uji praduga bahwa dari sampel yang dilakukan
menggunakan metode MPN 5.1.1 uji biokimia melalui uji Triple Sugar
kedua jenis batu sama-sama Iron Agar (TSIA), diketahui sebanyak
ditemukan sampel es batu yang 12 sampel jenis es batu kristal
tidak memenuhi syarat mutu terbukti positif mengandung bakteri
kandungan kolifrom. Dari jenis es Escherichia coli, sedangkan dari
batu kristal terdapat 25 sampel es jenis es batu kemasan plastik yang
batu yang terbukti tercemar kolifrom mengandung Escherichia coli
dan dari jenis es batu kemasan sebanyak 8 sampel.
plastik sebanyak 30 sampel.
Perbedaan Kualitas Jenis Es Batu
Uji Konfirmasi (Confirmed Test) Kristal dan Es Batu Kemasan
Grafik 2. Hasil Uji Konfirmasi Sampel Es Batu
Plastik
di Warung Makan Kelurahan Tembalang Air yang digunakan sebagai
Tumbuh koloni Tidak tumbuh koloni
pembuatan es batu harus sesuai
19 dengan persyaratan air minum
20 15 15
berdasarkan Peraturan Menteri
JUMLAH

6
10
Kesehatan Republik Indonesia
0
Kristal Kemasan plastik
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
JENIS ES BATU tentang syarat mutu air minum yaitu
kandungan bakteri kolifrom dan
Gambar 2. Grafik Hasil Uji escherichia coli harus 0/100 ml.4,5
Konfirmasi Sampel Es Batu Escherichia coli merupakan salah
di Warung Makan Kelurahan satu bakteri yang termasuk ke dalam
Tembalang golongan kolifrom fekal. Keberadaan
Gambar 2. menunjukkan E. coli menjadi salah satu parameter
bahwa sampel yang dilakukan uji pemeriksaan dalam higiene pangan,
konfirmasi melalui media cawan petri dimana apabila ditemukan bakteri
Mac Conkey, sebanyak 19 sampel pada air tersebut menunjukkan
dari es batu kristal ditemukan kualitas air yang buruk dan tidak
adanya pertumbuhan koloni, layak untuk dikonsumsi.3
sedangkan pada es batu kemasan Berdasarkan pemeriksaan
plastik terdapat sebanyak 15 sampel laboratorium terhadap es batu kristal
yang ditemukan adanya dan es batu kemasan plastik di
pertumbuhan koloni. warung makan Kelurahan
Tembalang diperoleh hasil bahwa
Uji Biokimia sebagian besar belum memenuhi
Grafik 3. Hasil Uji Biokimia Sampel Es Batu di
syarat mutu es batu. Hasil penelitian
Warung Makan Kelurahan Tembalang menunjukkan bahwa kedua jenis es
batu masih ditemukan kandungan
Positif E. coli Negatif E. coli
kolifrom. Ditemukannya kolifrom
20 12
8 pada es batu tersebut menandakan
JUMLAH

7 7
10
mutu es batu yang buruk. Air yang
0
Kristal Kemasan Plastik digunakan untuk pembuatan es batu
JENIS ES BATU seharusnya terbebas dari
kontaminasi mikroorganisme.

145
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Hasil penelitian ini memperhatikan faktor lain seperti


menunjukkan bahwa tidak ada higiene, penyimpanan, dan
perbedaan antara kualitas es batu pendistribusian.9
kristal dan es batu kemasan plastik Pada variabel tempat
(p = 0,416). Hal tersebut disebabkan penyimpanan es batu, menunjukkan
karena pada es batu kristal dan es bahwa jenis es batu kristal dan es
batu kemasan plastik masih sama- batu kemasan plastik memiliki
sama ditemukan mikroorganisme tempat penyimpanan yang kurang
kolifrom dan Escherichia coli. baik dengan jumlah yang tidak jauh
Adanya mikroorganisme pada es berbeda. Hasil observasi
batu tersebut dapat dipengaruhi dari menunjukkan bahwa masih
berbagai faktor seperti sumber air ditemukan tempat penyimpanan es
yang digunakan, tempat batu dibiarkan dalam kondisi
penyimpanan, higiene penjual, alat- terbuka. Kondisi tempat
alat yang digunakan untuk penyimpanan yang terbuka dapat
pegoperasian es batu, serta menjadi salah satu faktor yang dapat
pembungkus es batu.6 mengkontaminasi tempat
Pada penelitian ini jenis es penyimpanan es batu untuk terkena
batu kristal dan es batu kemasan paparan bakteri.9 Selain itu masih
plastik memiliki perbedaan dalam ada responden yang mencuci
pengolahan dan pendistribusiannya. tempat penyimpanan es batu tanpa
Berdasarkan hasil wawancara, jenis menggunakan sabun, padahal
air yang digunakan pada es batu mencuci dengan menggunakan
kristal berasal dari air mentah dan sabun dapat menghilangkan banyak
pengolahannya hanya melalui mikroba.10 Apabila pencucian tidak
proses filtrasi yang kemudian menggunakan sabun masih
dimasukkan ke dalam mesin ice memungkinkan untuk adanya bakteri
tube. Air mentah merupakan media yang tertinggal pada tempat es batu.
yang dapat menjadi tempat hidup Hal tersebut dapat menjadi pemicu
bakteri atau jamur, apabila air tidak adanya kontaminasi E. coli pada es
dimasak melalui pemanasan terlebih batu kristal dan es batu kemasan
dahulu akan menjadi salah satu plastik di Kelurahan Tembalang. Hal
sumber kontaminasi adanya bakteri ini sejalan dengan penelitian
pada air yang diminum.8 Hal tersebut Hardianty (2015) yang menunjukkan
dapat menjadi sebab masih bahwa terdapat hubungan antara
ditemukannya E. coli pada es batu sanitasi tempat penyimpanan
kristal. Kemudian untuk air yang dengan keberadaan Escherichia coli
digunakan untuk pembuatan es batu pada es batu.10
kemasan plastik sebagian besar Pada variabel higiene penjual
menggunakan air matang yang menunjukkan bahwa higiene penjual
bersumber dari air sumur. Tidak yang kurang baik pada kedua jenis
diketahui secara pasti apakah es batu memiliki proporsi yang tidak
proses pemasakan air sudah benar jauh berbeda. Hasil temuan
atau belum, dikarenakan peneliti menunjukkan bahwa higiene penjual
tidak melihat secara langsung yang paling buruk terlihat pada
proses pemasakan. Akan tetapi perilaku penjual saat mengambil es
menurut SNI 01-3839-1995 kualitas batu tanpa menggunakan alat dan
es batu secara mikrobiologis tidak perilaku penjual yang tidak rutin
terpenuhi hanya dengan memasak memotong kuku. Kuku harus
bahan air yang dimasak, tetapi juga dipotong minimal satu minggu sekali

146
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

atau dibersihkan sehingga tidak ada pemecah es batu dengan


kuman yang menyelip di dalam keberadaan E. coli pada es batu.
kuku.4 Hasil observasi juga Penelitian ini masih memiliki
menunjukkan kondisi fisik kuku keterbatasan yaitu tidak dilakukan
penjual yang tidak bersih, hal perhitungan total kuman dan
tersebut dapat terjadi karena penelitian belum sampai mendeteksi
perilaku penjual yang tidak rutin sifat patogenik pada E. coli
memotong kuku. Pada kondisi kuku menggunakan uji serotipe, sehingga
yang tidak bersih akan menjadi tidak diketahui secara spesifik
sumber kontaminasi saat penjual penyakit yang dapat ditimbulkan dari
mengambil es batu tanpa bakteri E. coli yang ditemukan pada
menggunakan alat.11 Hal ini dapat penelitian ini.
memicu terjadinya kontaminasi E.
coli terhadap es batu kristal dan es KESIMPULAN DAN SARAN
batu kemasan plastik. Hal tersebut Berdasarkan penelitian ini
sesuai dengan penelitian Sabilatul dapat disimpulkan sebagai berikut :
(2013) bahwa terdapat hubungan 1. Tidak ada perbedaan yang
antara higiene penjual dengan bermakna antara kualitas es batu
keberadaan E. coli pada es batu.2 kristal dan es batu kemasan
Pada variabel alat pemecah es plastik berdasarkan kandungan
batu menunjukkan bahwa Escherichia coli (p = 0,416).
penggunaan alat pemecah es batu 2. Keberadaan Escherichia coli
sebagian besar hanya digunakan pada es batu dapat dikarenakan
pada jenis es batu kemasan plastik. kontaminasi dari bahan baku,
Hasil temuan menunjukkan bahwa tempat penyimpanan es batu,
sebagian besar alat pemecah es praktek higiene penjual, dan alat
batu yang digunakan di warung pemecah es batu.
makan Kelurahan Tembalang dalam Adapun saran yang dapat
kategori baik, akan tetapi masih diberikan pada penelitian ini antara
ditemukan alat pemecah es batu lain :
yang berkarat. Hal tersebut dapat
menjadi kontaminasi adanya zat-zat 1. Bagi Pegadang
kimia berbahaya terhadap es batu Bagi pedagang warung makan
yang dijajakan. Hasil observasi juga diharapkan menggunakan es batu
menunjukkan bahwa semua alat yang berasal dari air matang,
pemecah es batu diletakkan di menjaga tempat penyimpanan es
tempat terbuka, hal tersebut dapat batu agar selalu ditutup dan
memicu terjadinya paparan debu dijaga kebersihannya, kemudian
dan kotoran terhadap alat pemecah selalu menjaga kebersihan diri
es batu. Apabila alat pemecah es seperti kebersihan kuku dengan
batu dalam kondisi tidak bersih rutin memotong kuku minimal
dapat menjadi kontaminasi saat alat satu kali seminggu atau jika kuku
digunakan untuk memecah es sudah mulai panjang dan
batu.4,12 Hal tersebut dapat menjadi diharapkan menggunakan alat
pemicu adanya kontaminasi pada es atau sarung tangan saat
batu kemasan plastik. Hal ini dapat mengambil es batu. Selain itu
sejalan dengan penelitian Sabilatul diharapkan menggunakan alat
(2013) yang menunjukkan bahwa pemecah es batu yang tidak
terdapat hubungan antara alat berkarat dan meletakannya di
tempat tertutup.

147
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

2. Bagi Peneliti Selanjutnya 416/Menkes/Per/Ix/1990 Pmkrin.


Bagi peneliti selanjutnya Tentang Syarat-Syarat Dan
diharapkan dapat menghitung Pengawasan Kualitas Air.
total kuman dan meneliti Jakarta: Menkes RI; 1990.
Escherichia coli sampai dengan 6. Sutrisno, T., Dan Suciastuti, E.
menggunakan uji serotipe. Teknologi Penyediaan Air Bersih.
Jakarta: Rineke Cipta; 1987.
DAFTAR RUJUKAN
1. Rifta, R., Budiyono, Dan 7. Liliana, D.P., Masria, S., Dewi, R.,
Darundiati, Y.H. Studi Identifikasi Dan Astuti, I. Perbandingan
Keberadaan Escherichia Coli Jumlah Koloni Bakteri
Pada Es Batu yang digunakan Kontaminan pada Es Balok dan
oleh Pedagang Warung Makan di Es Kristal di Pabrik Es Batu Dan
Tembalang. J Kesehat Masy. Penjual Minuman Sekitar Unisba.
2016;4(April):176-185. :273-278.
2. Fikri, S. Kualitas Es Batu 8. Sutrisno, C.T., Suciati, E.
Campuran Minuman yang Teknologi Penyediaan Air Bersih.
digunakan Oleh Warung Makan di Jakarta: Rineka Cipta; 2002.
Daerah Sekitar Kampus 9. Standar Nasional Indonesia. Es
Universitas Diponegoro Batu. Jakarta: Badan Standarisasi
Berdasarkan Kontaminasi Bakteri Nasional;1995.Sni 01-3839-1995.
Escherichia Coli. Fakultas 10. World Health Organization.
Kesehatan Masyarakat Diarrhea Disease. Geneva
Universitas Diponegoro; 2013. Who. 2013.
3. Budi, D., Dessy, H., Dan Pertiwi, 11. Setyawati, T. Fakultas Keguruan
H. Bakteri Escherichia Coli dan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Logam Berat dalam Es Batu yang Muhammadiyah Surakarta
digunakan Pedagang di 2014. 2014.
Sepanjang Pantai Purus Kota 12. Khotimah, L. Analisis Cemaran
Padang. 2014;2(2):19-26. Bakteri Coliform dan Identifikasi
4. Suriawiria, P.D.U. Mikrobiologi Escherichia coli pada Es Batu
Air. Edisi Kedua. Bandung: P.T. Kristal dan Es Balok di
Alumni; 2008. Kelurahan Cibubur Jakarta
5. Peraturan Menteri Kesehatan Timur Tahun 2016.
Republik Indonesia Nomor

148

You might also like