You are on page 1of 7

KADAR UNSUR TIMBAL PADA TANAMAN KANGKUNG DI TIGA PASAR

TRADISIONAL KECAMATAN CILANDAK, JAKARTA SELATAN

Mirjani Adila1, Thamzil Laz2 dan Etyn Yunita1*


1
Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

*Corresponding author:etyn@uinjkt.ac.id

Abstract

Water spinach (Ipomoea sp.) is a plant that is commonly consumed by the public. Shifting
cultivation, distribution and sales that are not protected make vegetables easily contaminated by
pollutants in the environment, one of the lead element. This study was conducted to determine the
element content of Pb in water spinach sold in three traditional markets Cilandak subdistrict, South
Jakarta. This study was conducted from February-March 2014 by using Atomic Absorption
Spectrophotometer instrument (AAS) method flame. Analysis of the data using Analysis of Variance
(ANOVA) with a confidence level of 95 %. If there are any differences, then followed by Duncan's
Multiple Range Test. The Maximum Tolerable Intake (MTI) test to determine the maximal
consumption of watercress with a particular assay with an approximate weight of 60 kg. Based on
this research, the element content of lead in water spinach in three traditional markets District of
Cilandak ranged from 1.22 to 22.06 mg/kg. No significant effect on the three traditional markets
District of Cilandak location. Organ roots have high levels of lead element compared to levels in
the leaves and stems. The entire test sample had levels of lead element above SNI 7387:2009
maximum threshold of 0.5 mg/kg so They are not safe for consumption. Average maximum weight of
kale on the three traditional markets in Sub Cilandak that may be consumed per week in the organs
of leaves and stems ranged from 0.1492 to 0.6032 kg.

Keywords: Lead, water spinach, vegetable, traditional market

PENDAHULUAN dan pertumbuhan anak. Timbal di dalam


Aktivitas yang dilakukan oleh manusia tubuh terikat dalam gugus SH pada molekul
telah menimbulkan berbagai macam efek protein dan hal ini menyebabkan terhambat-
yang buruk bagi kehidupan dan tatanan nya aktivitas kerja sistem enzim (Darmono,
lingkungan hidupnya. Pencemaran dan polusi 2001). Hal ini memungkinkan tanaman yang
dari berbagai kegiatan manusia baik secara biasa dikonsumsi oleh manusia, seperti sayur-
sadar ataupun tidak sadar telah masuk ke sayuran yang berada di sekitar wilayah
dalam berbagai wilayah. Salah satu bahan tercemar, memiliki potensi kandungan logam
polutan yang mengalami peningkatan sangat di dalamnya. Unsur timbal akan terserap
tinggi di berbagai wilayah yaitu Timbal (Pb), melalui akar dan daun (stomata) (Darmono,
baik dari badan perairan, udara maupun tanah 2001). Salah satu tumbuhan yang biasa
(Widowati et al., 2008). dikonsumsi yaitu tanaman kangkung atau
Tercemarnya badan perairan, tanah dan Ipomoea sp.
udara menyebabkan berbagai makhluk hidup Kangkung merupakan bahan pangan
yang berada di sekitar wilayah tersebut yang banyak mengandung vitamin dan
berpotensi untuk dapat menyerap dan mineral, akan tetapi apabila dalam penanaman
mengakumulasi timbal. Efek dari masuknya sayur-sayuran berada pada wilayah yang
timbal ke dalam tubuh manusia dapat tercemar maka akan mempengaruhi nilai gizi
mempengaruhi sistem syaraf, intelagensia, di dalam sayuran tersebut. Selain itu rantai

Al-Kauniyah Jurnal Biologi Volume 7 Nomor 2, Oktober 2014 99


Mirjani Adila dkk Kadar Unsur Timbal pada Tanaman Kangkung

pemasaran yang relatif panjang menyebabkan Waktu pengambilan sampel dilakukan


keamanan pangan dan pengawasan mutu dari pada tanggal 10 Februari 2014 pada pukul
produk sayuran hingga tingkat pedagang 06.3008.30 WIB. Proses preparasi sampel
pengecer tidak diperhatikan. dan analisis data dilakukan pada bulan
Berdasarkan beberapa hasil penelitian, FebruariMaret 2014.
kadar unsur timbal pada sayuran kangkung Alat yang digunakan yaitu
dibeberapa daerah telah melampaui batas Spektrofotometer Serapan Atom (AAS), labu
keamanan mutu pangan. Triani (2010) ukur 50 ml, labu ukur 1000 ml, penangas air,
melaporkan kandungan Pb pada kangkung di gelas ukur 100 ml, pipet tetes, kertas saring,
Provinsi Bali berkisar 1,64-2,82 mg/kg. Hasil corong, pipet volume, oven, lumpang
penelitian Ayu (2002) menunjukkan bahwa porselen, plastik bersih, pisau, cawan petri,
kangkung di beberapa pasar Bogor mempu- kertas aluminium dan botol sampel. Bahan
nyai kadar timbal sebanyak 2 mg/kg. Kadar yang digunakan yaitu kangkung, HNO3 65%,
batas maksimum unsur timbal pada buah dan HClO4 pekat, Timbal (Pb) 1000 ppm dan
sayur sebesar 0,5 mg/kg menurut Standar akuades.
Nasional Indonesia (SNI) 7387 tahun 2009 Kangkung yang dijadikan sampel
tentang Batas Maksimum Cemaran Logam memiliki organ akar, daun dan batang yang
Berat dalam Pangan. lengkap. Pengambilan sampel tanaman
Kecamatan Cilandak merupakan salah kangkung dilakukan pada 3 pasar yang
satu kecamatan di DKI Jakarta yang memiliki terdapat di dalam Kecamatan Cilandak.
tiga pasar tradisional dengan lokasi di pinggir Dalam pengujian dilakukan pengulangan
jalan raya dengan aktifitas yang tinggi. sebanyak 3 kali pada setiap pasar. Sampel
Berdasarkan data yang diambil dari Dinas kangkung organik juga diambil hanya untuk
Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta tahun mengetahui kadar unsur timbal yang
2012, jumlah kendaraan bermotor di DKI dikandung. Kemudian sampel dimasukkan ke
Jakarta berjumlah 6.154.523 kendaraan. dalam plastik bersih sehingga tidak terganggu
Diperkirakan pada tahun 2013 jumlah dengan lingkungan luarnya serta diberi label
kendaraan akan bertambah seiring semakin dengan nama lokasi-lokasi tersebut.
tingginya aktivitas masyarakat (SLHD Sampel dicuci bersih dengan akuades.
Provinsi DKI Jakarta, 2012). Kondisi tersebut Setelah itu setiap sampel dipisahkan antara
diduga dapat meningkatkan potensi pence- organ daun, batang dan akar serta sisakan
maran udara dan diketahui jumlah penduduk beberapa batang kangkung yang tidak
di Kecamatan Cilandak yang cukup banyak dipisahkan organ daun batang dan akarnya
berjumlah 187.406 orang (BPS Provinsi DKI pada setiap sampel lokasi. Setelah pemisahan
Jakarta, 2010). Penelitian ini diharapkan dapat antara organ-organ tanaman pada beberapa
memberikan informasi tentang kandungan sampel. Kemudian sampel terlebih dahulu
unsur timbal (Pb) yang terdapat pada sayur dipotong kecil dan dimasukkan ke dalam
Kangkung di pasar-pasar tradisional Kecama- wadah yang terbuat dari aluminium foil.
tan Cilandak, Jakarta Selatan agar masyarakat Kemudian sampel dimasukkan ke dalam oven
dapat berhati-hati. dalam suhu 105 C sampai daun, batang dan
akar kangkung mengering (Sulaeman et al.,
MATERIAL DAN METODE 2005). Tanaman kangkung yang telah
Sampel sayur kangkung diperoleh dari mengering dihaluskan dengan lumpang
tiga lokasi pasar tradisional di Kecamatan porselen.
Cilandak, Jakarta Selatan. Analisis sampel Sampel dalam bubuk halus lalu ditim-
dan penelitian dilakukan di Laboratorium bang 1 g dan dimasukkan ke dalam gelas
Lingkungan Pusat Laboratorium Terpadu beaker 50 ml, kemudian sampel dilarutkan
(PLT) Universitas Islam Negeri Syarif dengan 10 ml HNO3 65% dan gelas piala
Hidayatullah Jakarta. ditutup dengan cawan petri, kemudian
didiamkan selama satu malam. Setelah itu

Al-Kauniyah Jurnal Biologi Volume 7 Nomor 2, Oktober 2014 100


Mirjani Adila dkk Kadar Unsur Timbal pada Tanaman Kangkung

dipanaskan dengan skala 4-5 pada penangas Setelah mengetahui maksimum kadar
air. Setelah larutan agak berkurang dari Pb yang boleh dikonsumsi setiap minggunya,
volume awal dan uap oranye berkurang maka maka dilanjutkan dengan perhitungan
matikan penangas serta dinginkan sampel Maximum Torelable Intake (MTI).
selama 15 menit. Larutan yang telah dingin, MTI untuk asumsi berat badan sebesar 60 kg,
lalu ditambahkan HClO4 pekat 2-4 ml hingga dapat dihitung dengan perumusan sebagai
larutan menjadi jernih. Campuran tersebut berikut :
dipanaskan dengan kenaikan suhu secara MTI (g) = MWI/Ct
perlahan. Setelah larutan menjadi jernih,
kemudian didinginkan selama 15 menit. Keterangan :
Kemudian larutan dipindahkan ke dalam labu MWI = maksimum weekly intake untuk
ukur 50 ml, lalu diencerkan dengan akuades asumsi berat badan sebesar 60 kg
dan dikocok agar homogen. Larutan lalu Ct = konsentrasi logam berat yang
disaring dengan kertas saring (whatman). ditemukan di dalam sampel organ (g/g)
Larutan sampel dianalisis menggunakan AAS. Data kuantitatif unsur logam Pb pada
Dilanjutkan dengan membuat larutan standar sampel kangkung pasar tradisional diolah
timbal dengan konsentrasi 0,0 ppm; 0,1 ppm; dengan menggunakan Analysis of Variance
0,5 ppm; 1 ppm; dan 2 ppm. (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%.
Sampel kangkung organik yang diambil dari
Rumus untuk menghitung kadar Pb yaitu salah satu pasar swalayan dan sampel
sebagai berikut: nonorganik dari pasar tradisional dianalisis
dengan menggunakan Paired Sample T-Test
( ) untuk melihat kesamaan pada sampel. Data
K= kuantitatif unsur Pb dibandingkan dengan
batas maksimum kandungan unsur logam
Keterangan:
a = nilai absorbansi sampel (mg/L) dalam pangan menurut Standar Nasional
b = nilai absorbansi blanko (mg/L) Indonesia (SNI) 7387 tahun 2009 tentang
K = kadar logam berat pada sampel (mg/Kg Batas Maksimum Cemaran Logam Berat
atau ppm) dalam Pangan.
V = volume akhir sampel (L)
W = Berat sampel (Kg) HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Tingkat Kelayakan Konsumsi Kisaran kadar timbal di dalam kangkung
Menurut Barik et al., (2014), bahan pada organ daun, batang, dan akar pada tiga
pangan terkonsentrasi logam memiliki batas pasar tradisional Kecamatan Cilandak
maksimum yang boleh dikonsumsi per memiliki kisaran 1,22-22,06 mg/kg. Kadar
minggu (maximum weekly intake), dengan unsur timbal yang tertinggi berada pada organ
menggunakan ambang batas yang telah akar pada Pasar Cipete sebesar 22,06 mg/kg.
ditentukan oleh WHO dan Joint FAO/WHO Kisaran pada Pasar Cipete (2,67-22,06 mg/kg)
Expert Committee on Food Additive. memiliki nilai yang lebih besar apabila
Perhitungan tersebut menggunakan rumus : dibandingkan dengan dua pasar lainnya, yaitu
MWI (gr) = Berat Badana) PTWIb) pasar Pondok Labu (1,70-16,15 mg/kg) dan
Keterangan: Pasar Mede (1,22-15,81 mg/kg).
a) Untuk asumsi berat badan berkisar 60 kg Rata-rata kadar Pb tertinggi terdapat
(Pb = 0,5 mg) pada organ akar pada pasar tradisional Cipete
b) PTWI (Provisional Tolerable Weekly sebesar 15,82 mg/kg, sedangkan rata-rata
Intake) yang dikeluarkan lembaga pangan kadar unsur timbal terendah terletak di pasar
tradisional Mede yaitu sebesar 2,49 mg/kg
terkait dalam satuan g/kg berat badan (untuk
pada sampel organ daun. Rata-rata sampel
Pb sebesar 25 g/kg berat badan per minggu)
organ batang terendah berada pada Pasar
(Azhar et al., 2012).
Pondok Labu sebesar 6,14 mg/kg.

Al-Kauniyah Jurnal Biologi Volume 7 Nomor 2, Oktober 2014 101


Mirjani Adila dkk Kadar Unsur Timbal pada Tanaman Kangkung

Kadar timbal yang terdapat pada tertinggi kedua setelah organ akar. Kadar
tanaman kangkung diduga berasal dari udara, unsur timbal pada seluruh organ yang tinggi
tanah, dan air irigasi di sekitar lokasi (5,2215,92 mg/kg), menandakan kemampu-
penanaman yang telah tercemar. Menurut an tanaman kangkung dalam menyerap unsur
Sembiring (2009), unsur timbal merupakan logam juga tinggi. Sampel ini bukanlah
unsur yang paling sering mencemari akumulasi dari ketiga organ (akar, batang dan
lingkungan air, tanah, dan udara. Penelitian daun), akan tetapi sampel dengan masing-
yang dilaporkan oleh Imanudin (2001), masing organ yang dimiliki setiap individu
pencemaran unsur timbal pada sayuran dapat tanaman tanpa pemisahan. Jumlah akar, daun
terjadi melalui air irigasi, tanah dan udara dan batang pada setiap individu sayuran
melalui berbagai cara. kangkung berbeda-beda sedangkan pada
Hasil analisis kadar timbal sampel dengan organ terpisah sengaja dipilih
menggunakan AAS pada sayuran kangkung di dan dipisahkan setiap organ daun, batang dan
tiga pasar tradisional Kecamatan Cilandak akar.
menunjukkan bahwa seluruh sampel kang- Berdasarkan analisis statistik meng-
kung memiliki unsur timbal melebihi ambang gunakan ANOVA menunjukkan adanya
batas maksimum yang telah ditentukan oleh pengaruh yang nyata antara kadar logam
SNI. Unsur logam memiliki sifat tidak dapat dalam setiap sampel organ sayuran kangkung
terdegradasi secara alami dan dapat pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini
terakumulasi pada tubuh tumbuhan, hewan, disebabkan oleh faktor fisiologis dari tanaman
maupun manusia. Hal tersebut menjadi salah pada setiap organ dapat mempengaruhi kadar
satu alasan yang akan memberikan dampak unsur logam di dalamnya.
negatif untuk kesehatan manusia. Menurut Priyanto & Prayitno (2007),
Berdasarkan hasil uji ANOVA dengan sistem penyerapan dan pengakumulasian
tingkat kepercayaan 95%, diketahui bahwa unsur timbal oleh tanaman terbagi menjadi
tidak terdapat pengaruh antara kadar unsur Pb tiga proses. Proses pertama yaitu penyerapan
dalam organ daun, batang dan akar dengan oleh akar, yang kedua translokasi unsur
ketiga lokasi pada pasar tradisional timbal dari akar ke bagian tanaman (mengi-
Kecamatan Cilandak. Hal ini menandakan kuti aliran transpirasi) dan yang ketiga yaitu
bahwa kadar unsur timbal yang terdapat di lokalisasi unsur timbal pada sel dan jaringan
setiap organ tidak dipengaruhi oleh perbedaan (sistem ketahanan tanaman untuk mencegah
lokasi tiga pasar tradisional Kecamatan terhambatnya metabolisme tanaman).
Cilandak, Jakarta Selatan. Pada proses pengolahan sayuran hingga
Unsur Pb pada Organ Daun, Batang dan pendistribusian kemungkinan untuk dapat
Akar Tanaman Kangkung terpapar timbal yang berasal dari udara dan
Keberadaan unsur timbal di dalam masuk melalui stomata daun dapat terjadi.
tubuh tanaman diduga terdapat berbagai Berdasarkan analisis hasil kadar unsur
macam faktor yang mempengaruhinya, salah timbal pada seluruh organ, Pasar Mede
satunya yaitu proses transportasi. Transportasi memiliki kadar yang lebih kecil dibandingkan
pada tumbuhan merupakan naiknya zat-zat pasar-pasar lain. Pasar Mede berada di tepi
yang diserap oleh akar ke daun untuk jalan dan merupakan tempat yang tertutup
digunakan sebagai bahan fotosintesis. serta penjualan berada di dalam gedung.
Transportasi ion dalam jaringan xilem Sayuran kangkung yang dijual di Pasar Cipete
dialirkan ke atas oleh massa air akibat aliran memiliki kadar paling tinggi dibandingkan
transpirasi (Murni, 2012). Transpirasi memili- dengan kangkung di pasar lainnya. Kondisi
ki pengaruh yang sangat besar dalam proses penjualan yang dilakukan di pinggir jalan
penyerapan air dan zat hara serta pengaturan oleh para penjual sayuran di Pasar Cipete
suhu tubuh tumbuhan (Jumhana, 2013). diduga merupakan salah satu penyebab
Berdasarkan Gambar 5, sampel seluruh adanya kadar timbal di dalam sayuran
organ merupakan sampel dengan kadar unsur kangkung.

Al-Kauniyah Jurnal Biologi Volume 7 Nomor 2, Oktober 2014 102


Mirjani Adila dkk Kadar Unsur Timbal pada Tanaman Kangkung

Tabel 1. Kisaran kadar unsur Pb (mg/kg) tanaman kangkung pada tiga pasar tradisional dan
kangkung organik Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan
Lokasi Sampel
Organ
Pasar Pondok Labu Pasar Mede Pasar Cipete
Daun 1,70- 3,82 1,22-4,39 2,67-6,68
Batang 4,93- 8,15 6,82-14,09 5,82-7,30
Akar 8,96-16,15 7,76-15,81 9,72-22,06
Seluruh Organ 5,22-15,92 6,31-9,94 8,77-13,43

Tabel 2. Rata-rata kadar unsur Pb (mg/kg) tanaman kangkung pada tiga pasar tradisional dan
kangkung organik Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan
Lokasi Sampel Kangkung
Organ
Pasar Pondok Labu Pasar Mede Pasar Cipete
Daun 3,000,018 2,490,02 4,320,021
Batang 6,140,032 10,050,04 6,600,017
Akar 12,900,037 12,070,051 15,820,061
Seluruh Organ 10,470,038 7,800,034 11,140,064

Gambar 1. Rata-rata kadar unsur timbal pada organ daun, batang, akar, dan sampel seluruh organ
kangkung di tiga pasar tradisional dan sampel organik Kecamatan Cilandak

Gambar 2. Kadar timbal kangkung pada tiga lokasi pasar tradisional Kecamatan Cilandak

Al-Kauniyah Jurnal Biologi Volume 7 Nomor 2, Oktober 2014 103


Mirjani Adila dkk Kadar Unsur Timbal pada Tanaman Kangkung

Tabel 3. Rata-rata batas maksimum pengkonsumsian kangkung bertimbal yang dapat ditoleransi
oleh tubuh (berat badan 60 kg) selama seminggu (MTI)
Lokasi Sampel (g)
Organ
Pasar Pondok Labu Pasar Mede Pasar Cipete
Daun 498,9 603,2 347
Batang 244,4 149,2 227,3

Sampel organ daun kangkung organik dalam tubuh hanya 0,0015 g. Apabila kadar
merupakan satu-satunya sampel yang timbal yang masuk ke dalam tubuh dengan
memiliki kadar unsur timbal kurang dari 0,5 berat 60 kg melebih dari batas yang
mg/kg, yaitu sebesar 0,32 mg/kg dari seluruh ditentukan MWI maka timbal di dalam tubuh
sampel yang diuji, sedangkan sampel dari telah bersifat toksik (Barik et al., 2014).
ketiga pasar tradisional Kecamatan Cilandak Daun dan batang merupakan organ yang
dan sampel organ batang dan akar kangkung biasa dikonsumsi oleh masyarakat banyak,
organik memiliki kadar unsur timbal rata-rata batas maksimum yang dapat
bervariasi yang melebihi ambang batas aman ditoleransi oleh tubuh manusia bila mengkon-
mutu pangan. Sampel organik pada organ sumsi sayuran kangkung yaitu berkisar
batang berkisar antara 7,37-12,03 mg/kg, 149,2603,2 g per minggunya. Lokasi pasar
pada organ batang berkisar antara 7,42-11,08 Pondok Labu memiliki MTI untuk daun dan
mg/kg dan sampel seluruh organ berkisar batang secara berturut-turut yaitu 392,7 82,4
14,24-20,08 mg/kg. Berdasarkan data kadar g dan 184304,3 g per minggu. Pasar Mede
unsur timbal pada kangkung organik, apabila untuk organ daun dan batang berturut-turut
dibandingkan dengan kangkung di pasar yaitu berkisar 341,71229,5 g dan 106,5-
tradisional terbilang cukup tinggi. Hal ini 219,9 g per minggu. Pasar Cipete untuk daun
menandakan kangkung organik tidaklah sebesar 224,6561,8 g per minggu, sedangkan
menjamin keamanan dalam kontaminasi untuk batang sebesar 205,5257,7 g per
dengan unsur-unsur berbahaya. minggu.
Berdasarkan hasil uji analisis Paired Semakin tinggi jumlah kangkung yang
Sample t-Test menunjukkan bahwa tidak boleh dikonsumsi oleh tubuh dengan berat
terdapat perbedaan terhadap kadar logam badan 60 kg, maka semakin bagus sayuran
timbal pada sampel daun, batang, akar dan kangkung untuk dapat dikonsumsi serta
seluruh organ tanaman kangkung organik menandakan kecilnya kadar timbal yang
dengan nonorganik (sampel kangkung yang terdapat pada sayuran kangkung. Semakin
diambil di tiga pasar tradisional). Hal ini besarnya kangkung yang boleh dikonsumsi
diduga kondisi tanaman kangkung organik menandakan semakin kecil ancaman unsur
yang telah tercemar dari lokasi penanaman, timbal di dalam tubuh ketika mengkonsum-
sehingga mempengaruhi kadar timbal di sinya (Marieta et al., 2006).
dalam kangkung tersebut.
Sebagai salah satu tindakan untuk KESIMPULAN
menghindari terpapar timbal berlebih pada 1. Terdapat kadar timbal (Pb) dalam sayuran
tubuh manusia, maka dibuat perhitungan kangkung pada tiga pasar tradisional
untuk mengetahui seberapa banyak pengkon- Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan
sumsian makanan yang telah terpapar timbal dengan kisaran 1,22-22,06 mg/kg.
dalam seminggunya. Nilai Maximum Weekly 2. Tidak terdapat perbedaan antara kadar
Intake (MWI) timbal untuk manusia dengan unsur timbal pada organ daun, akar dan
bobot badan 60 kg yaitu 1500 g atau 0,0015 batang sayuran kangkung dengan tiga
g. Hal ini menjelaskan bahwa batas maksi- lokasi pasar tradisional Kecamatan
mum paparan timbal yang aman masuk ke Cilandak, Jakarta Selatan.

Al-Kauniyah Jurnal Biologi Volume 7 Nomor 2, Oktober 2014 104


Mirjani Adila dkk Kadar Unsur Timbal pada Tanaman Kangkung

3. Kandungan unsur timbal pada sayuran Jumhana, N. (2013). Transport dan


kangkung di tiga lokasi pasar tradisional Perpindahan Materi Tumbuhan. (2014,
Kecamatan Cilandak telah melebihi kadar Maret 19). Retrieved from
ambang batas maksimum untuk sayuran http://file.upi.edu/
menurut SNI 7387 tahun 2009. Priyanto, B. & Prayitno, J. (2007).
Fitoremediasi sebagai sebuah Teknologi
DAFTAR PUSTAKA Pemulihan Pencemaran, Khusus Logam
Ayu, C.C. (2002). Mempelajari Kadar Berat. (2014, Maret 20). Retrieved from
Mineral dan Logam Berat pada http://www.ltl.bbpt.com
Komoditi Sayuran Segar di beberapa Sembiring, R. (2009). Analisis Kandungan
Pasar di Bogor. (Skripsi tidak Logam Berat Hg, Cd, dan Pb Daging
dipublikasi). Program Studi Teknologi Local (Pilsbryoconcha exilis) dari
Pangan dan Gizi IPB, Bogor. Perairan Situ Gede, Bogor. (Skripsi
Azhar, H., Widowati, I., & Suprijanto, J. tidak dipublikasi). IPB, Bogor.
(2012). Studi Kandungan Logam Berat SLHD Provinsi DKI Jakarta. (2012). Tekanan
Pb, Cu, Cr, Cd pada Kerang Simping Terhadap Lingkungan. (2013, Oktober
(Amusium pleuronectes), Air dan 30). Retrieved from
Sedimen di Perairan Wedung Demak http://bplhd.jakarta.go.id/
serta Analisis Maximum Tolerable Sulaeman, Suparto & Eviati. (2005). Petunjuk
Intake pada Manusia. Journal of Marine Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman,
Research, 2(2), 35-44. Air dan Pupuk. Bogor: Balai Penelitian
Barik, F., Afiati, N., & Widyorini, N. (2014). dan Pengembangan Pertanian,
Kajian Kandungan Natrium (Na) dan Departemen Pertanian.
Logam Berat Timbal (Pb) pada Jaringan SNI. 2009. SNI Nomor 7387-2009 Tentang
Lunak Kerang Darah (Anadara granosa Batas Maksimum Cemaran Logam
(L.)) dari Perairan Tanjung Emas Berat dalam Bahan Pangan. Badan
Semarang dan Perairan Wedung Standarisasi Nasional. ICS.67.220.20.
Demak. Diponegoro Journal Of Jakarta
Maquares, 3(1), 151-159. Widowati, W., Sastiono A., & Jusuf, R.
Darmono. (2001). Logam dalam Sistem (2008). Efek Toksik Logam.
Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Yogyakarta: Penerbit Andi.
Penerbit Universitas Indonesia.
Imanudin. (2001). Penyerapan Logam Timbal
(Pb) pada Tanaman Singkong di Tepi
Jalan Tol Jakarta-Bogor. (Skripsi tidak
dipublikasi). Fakultas MIPA IPB,
Bogor.

Al-Kauniyah Jurnal Biologi Volume 7 Nomor 2, Oktober 2014 105

You might also like