Professional Documents
Culture Documents
Industri development is strongly supported by advances in technology that is used to facilitate human work as
implementing activities within the daily life of the community as well canned fish is processed fish are packaged in cans
that are produced inside and outside the country. Excess packing fish in cans which are practical for consumers in
cooking, can be kept longer and to minimize contamination from outside, such as bacteria. But its use needs to watch
out for on canned foods may be contamination of heavy metals lead (Pb) from the way of packaging. Purpose of this
study was to determine the presence of heavy metal pollution of lead (Pb) in canned fish and to determine levels of
heavy metals lead (Pb) in which a lot of canned fish consumption. The results of the examination of heavy metal content
of lead (Pb) using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) for all 7 samples of fish canned. Samples obtained in
laboratory there are 7 samples examined there were 2 samples were ineligible and 5 samples are eligible. From the
results of that study concluded that the heavy metal content of lead (Pb) in the last 2 canned fish samples containing
heavy metals lead (Pb) because it exceeds the maximum threshold established ISO 7387: 2009 is 0.3 mg/kg.
ABSTRAK
Perkembangan industri sangat didukung oleh kemajuan teknologi yang digunakan untuk mempermudah
pekerjaan manusia sebagai pelaksana kegiatan dalam suatu kehidupan sehari-hari masyarakat seperti halnya Ikan
kaleng merupakan ikan olahan yang dikemas dalam kaleng yang banyak diproduksi didalam dan diluar negeri.
Kelebihan pengemasan ikan dalam kaleng diantaranya adalah praktis bagi para konsumen dalam memasaknya, dapat
disimpan lebih lama dan dapat meminimalisir kontaminasi dari luar seperti bakteri. Namun dalam penggunaannya perlu
diwaspadai karena pada makanan kaleng dapat terjadi kontaminasi logam berat timbal (Pb) dari cara pengemasan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pencemaran logam berat timbal (Pb) pada ikan kaleng dan untuk
mengetahui kadar logam berat timbal (Pb) pada ikan kaleng yang banyak dikonsumsi masyarakat. Hasil pemeriksaan
kandungan logam berat timbal (Pb) dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) untuk ketujuh sampel
ikan kaleng. sampel ikan kaleng yang diperoleh dilaboratorium ada 7 sampel yang diperiksa ada 2 sampel yang tidak
memenuhi syarat dan 5 sampel yang memenuhi syarat. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa kandungan
logam berat timbal (Pb) pada ikan kaleng tersebut ada dua sampel ikan kaleng yang mengandung logam berat timbal
(Pb) karena telah melebihi ambang batas maksimum yang telah ditetapkan SNI 7387 : 2009 yaitu 0,3 mg/kg.
30
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol. 18 No.I 2018
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
31
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol. 18 No.I 2018
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
Atom (SSA) untuk ke tujuh sampel ikan dan telah melebihi Standar Nasional
kaleng. Untuk memperoleh gambaran tentang Indonesia yaitu 0,3 mg/kg.
kadar timbal (Pb) dari masing-masing ikan Data menunjukkan bahwa tanggal
kaleng lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel kadaluwarsa dari tiap merek ikan kaleng tidak
1: mempengaruhi tinggi rendahnya kadar timbal
Tabel. 1 Hasil Analisa Kandungan Logam (Pb) pada produk ikan kaleng. Hal ini karena
Berat Timbal (Pb) Pada Ikan Kaleng Di terdapat sampel ikan kaleng yang tanggal
Kota Makassar kadaluwarsanya lebih lama yaitu tahun 2019
Kandungan Masa kadar timbalnya lebih tinggi dari pada sampel
Sampel Logam kadalu Ket ikan kaleng yang tanggal kadaluwarsanya
Berat warsa tahun 2017.
Timbal (Pb)
Sampel 0,6941 2019 Tidak Tabel . 2 Hasil Analisa Kandungan Logam
A Memenuhi Berat Timbal (Pb)
Syarat Pada Ikan Kaleng Di Kota Makassar
Sampel 0,4105 2018 Tidak
B Memenuhi KETERANGAN SAMPEL
Syarat Memenuhi syarat 5
Sampel 0,1278 2020 Memenuhi Tidak memenuhi
2
C Syarat syarat
Sampel 0,0247 2017 Memenuhi Jumlah 7
D Syarat
Sampel 0,1779 2017 Memenuhi Menurut Vera (2011) bahwa
E Syarat kandungan logam berat timbal (Pb) pada
Sampel 0,0514 2018 Memenuhi produk ikan kaleng dapat disebabkan oleh
F Syarat perbedaan kualitas kaleng yang digunakan
Sampel 0,2226 2019 Memenuhi pada semua merek ikan kaleng tersebut
G Syarat sehingga mempengaruhi banyaknya timbal
Sumber : Data Primer, 2016 (Pb) yang larut kedalam produk.
Kehadiran partikel timbal (Pb) merupakan
Ket : Memenuhi Syarat (MS) jika kandungan salah satu sumber kontaminan di dalam
logam berat timbal (Pb) dalam ikan ≥ 0,3 produk makanan dan minuman yang
mg/kg berdasarkan standar batas maksimum dikalengkan. Dengan konsentrasi diambang
cemaran logam berat dalam pangan batas dan penggunaan yang banyak timbal
khususnya ikan serta olahannya yang (Pb) bisa menyebabkan keracunan. Pada
ditetapkan oleh SNI 7387 tahun 2009 dan manusia timbal (Pb) merupakan racun
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) jika melebihi sistemik, artinya dapat menimbulkan efek
standar maksimum cemaran logam berat. yang bermacam-macam pada hampir semua
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat organ tubuh. Di dalam tubuh manusia, timbal
bahwa dari tujuh sampel ikan kaleng yang (Pb) masuk melalui saluran pernafasan atau
diperiksa ada 5 sampel yang memenuhi pencernaan menuju sistem peredaran darah
syarat dan 2 sampel yang tidak memenuhi dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan
syarat karena melebihi batas maksimum lain seperti ginjal, hati, otak, saraf, dan tulang.
cemaran logam berat dalam pangan Menurut Vina (2007) keberadaan
khususnya ikan serta olahannya logam ini dapat berasal dari kaleng yang
dilakukan pematrian pada proses
PEMBAHASAN penyambungan antara kedua bagian sisi dari
Semua sampel yang diperiksa adalah sampel tin plate untuk membentuk badan kaleng atau
ikan kaleng dengan merek yang berbeda- antara bagian badan kaleng dan tutupnya
beda dengan kondisi kaleng tidak cacat, tidak yang dipatri. Selain itu, tinggi cemaran logam
bocor, dan tidak ada perubahan warna di dua berat dalam makanan kaleng juga dapat
pasar modern dan tradisional. Sampel di disebabkan oleh korosi dari kaleng
pasar Modern sebanyak 4 yaitu sampel A, C, pengemas, lama waktu penyimpanan
F, G, sedangkan dipasar Tradisional B, D, E. makanan, jenis ikan dan daerah asal
Berdasarkan data primer yang diperoleh tangkapan ikan. Beberapa faktor yang
menunjukkan bahwa ada merek ikan kaleng menentukan kecepatan korosi pada kaleng
yang mengandung logam berat timbal (Pb) adalah pH makanan, akselerator korosi
32
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol. 18 No.I 2018
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
seperti nitrat dan sulfur, sisa oksigen dalam sampel tersebut mengandung logam berat
makanan, jenis kaleng, jenis lapisan penahan timbal (Pb) yang beredar di kota gorontalo.
korosi dan suhu penyimpanan. Ikan sarden Begitupun penelitian T.Gunawan (2012) dari
kalengan terbuat dari ikan sarden yang dua sampel ikan kaleng yang diperiksa semua
dicampur dengan saus tomat yang bersifat sampel mengandung logam berat timbal (Pb).
asam, sehingga dapat mempercepat Menurut Azis kontaminasi logam ini
terjadinya proses perkaratan dan pelepasan dapat terjadi selama proses pengolahan dan
ion logam kedalam makanan. kondisi selama pemasaran. Hubungan
Logam timbal (Pb) sebagai bahan langsung antara bahan makanan dengan alat
pelapis kaleng kemasan ikan sarden memiliki atau wadah selama proses pembuatan dan
daya tahan terhadap korosi yang tidak pengemasan dapat menyebabkan masuknya
sempurna, akan tetapi tahan terhadap reaksi logam berat timbal (Pb) kedalam makanan.
dengan makanan dibandingkan dengan besi. Perubahan pH yang bersifat asam selama
Suhu, pH asam pada bahan makanan, proses pengolahan dapat mempercepat
kelembaban dan tempat penyimpanan korosi bahan pengemas kaleng. Untuk
menyebabkan korosi pada kaleng. Dalam hal menghindari terjadinya korosi atau reaksi
ini yang mempercepat korosi adalah pH pada bagian dalam kaleng dapat dilakuan
makanan ikan sarden dengan saus tomat dengan melapisi bagian dalam kaleng dengan
yang bersifat asam sehingga pelepasan enamel.
timbal (Pb) dari pelapis kaleng akan semakin Menurut Tehubijuluw kurangnya suhu
meningkat sebanding dengan lama waktu pemanasan menyebabkan mikroorganisme
penyimpanan. belum seluruhnya mati. Proses pembuatan
Penentuan kadar timbal (Pb) kaleng yang dipatri pada penyambungan
dilakukan dengan menggunakan metode pada sisi badan kaleng dan penutupnya juga
spektrofotometri serapan atom. Sebelum berperan menimbulkan kontaminasi logam
melakukan pemeriksaan kadar logam berat berat timbal (Pb). Rusaknya kemasan selama
timbal (Pb) ikan kaleng ditimbang sebanyak masa pemasaran dan sisa udara dalam
0,5 gram kedalam gelas piala. Kemudian kaleng akan mempercepat reaksi oksidasi
menambahkan larutan HNO3 sebanyak 10 ml timbal (Pb) sehingga konsentrasi logam
ke dalam masing-masing sampel ikan kaleng. dalam makanan kaleng akan semakin tinggi.
Panaskan dengan menggunakan lempeng Berdasarkan penelitian menunjukkan
pemanas (hot plate) hingga uap kuning. bahwa pemeriksaan logam berat timbal (Pb)
Destruksi ini dilakukan dengan maksud pada ikan kaleng bukan hanya terlihat dari
menghilangkan senyawa-senyawa organik kalengnya saja, tetapi dapat dilihat saat
yang terkandung dalam sampel sehingga proses penangkapan ikan, proses
yang tersisa hanyalah senyawa-senyawa pengolahannya, sampai pengemasan kaleng.
organik. Kemudian sampai warna larutan Karena siklus logam berat timbal (Pb) sangat
menjadi bening kembali. Angkat gelas piala luas bisa ditemukan di air, di udara , dan di
dari lempeng pemanas (hot plate) dengan tanah. Contohnya jika ikan yang di tangkap
menggunakan gegep. Tambahkan aquadest dilaut bisa saja mengandung timbal (Pb)
sebanyak 50 ml ke dalam masing-masing karena akibat air limbah yang tercemar lalu
sampel. Kemudian saring dengan masuk kedalam laut, sedangkan untuk di
menggunakan kertas saring Whatman no. 41 udara bisa saja masuk kedalam makanan
ke dalam botol kaca. Sampel kemudian kaleng akibat dari kendaraan yang digunakan
dianalisa dengan alat AAS). untuk mengantar barang.
Berdasarkan hasil analisa pada ikan Menurut penilitian dari Spanyol tahun
kaleng dengan merek A diperoleh kadar 2009 menghimbau agar anak-anak tidak
timbal (Pb) sebesar 0,6941 mg/kg, dan merek mengkomsumsi tuna dalam kemasan kaleng
B sebesar 0,4105 mg/kg. kedua sampel karena mengandung bahaya merkuri. Anak-
tersebut terdektesi mengandung logam berat anak yang terpapar merkuri tinggi akan
timbal (Pb) karena melebihi batas maksimum terhambat perkembangan mentalnya. Dalam
yang ditetapkan oleh SNI yaitu 0,3 mg/kg. laporan terbaru, Mercury Policy Projects
kemungkinan sampel tercemar logam berat mengatakan anak seharusnya tidak usah
timbal pada proses pengalengan sampel. makan ikan kaleng tuna, orang tua diminta
Dari penelitian Sri Rahayu Hinelo membatasi konsumsi tuna untuk anak di
(2014) dari 6 sampel ikan kaleng yang bawah 24 kilogram setiap bulan.
diperiksa dengan merek berbeda-beda semua Beberapa logam yang biasa
33
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol. 18 No.I 2018
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
ditemukan dalam kaleng adalah timbal, timah mengakibatkan gangguan pada sistem
dan besi. Oleh sebab itu dalam reproduksi berupa keguguran, kesakitan dan
mengkonsumsi makanan kaleng sebaiknya kematian janin. Logam berat timbal
memperhatikan batas cemaran logam berat mempunyai efek racun terhadap gamet dan
karena logam akan terakumulasi didalam dapat menyebabkan cacat kromoson.
tubuh dan dapat mengganggu kesehatan.
Untuk melindungi konsumen terhadap KESIMPULAN
keracunan logam berat, pemerintah telah a. Hasil analisa kandungan logam berat
membuat standar baku mutu yang mengatur timbal (Pb) pada ikan kaleng dari 7 sampel
tentang batas maksimum cemaran logam yang di periksa ada 5 yang memenuhi
berat dalam makanan kaleng dalam SNI 7387 syarat dan 2 yang tidak memenuhi syarat
: 2009 yaitu timbal 0,3 mg/kg, timah 250 karena telah melebihi batas maksimum
mg/kg, dan besi 30 mg/kg. yang ditetapkan oleh Standar Nasional
Sebagian logam berat seperti timbal Indonesia yaitu 0,3 mg/kg.
(Pb) merupakan zat pencemar yang b. Untuk mengetahui standar kadar logam
berbahaya. Timbal terikat pada sel-sel berat timbal (pb) pada ikan kaleng maka
mermbran yang menghambat proses SNI (Standar Nasional Indonesia) 7387 :
transpormasi melalui dinding sel. Logam berat 2009 Tentang Batas Maksimum Cemaran
juga mengendapkan senyawa fospat biologis Logam Berat Timbal (Pb) dalam pangan
atau mengkatalis penguraiannya. Logam menetapkan 0,3 mg/kg.
berat masih termasuk golongan logam-logam
dengan kriteria-kriteria yang sama dengan SARAN
logam-logam yang lain. Perbedaannya a. Bagi masyarakat, diharapkan jangan
terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila terlalu mengkonsumsi makanan yang
logam berat ini berikatan dan atau masuk siap saji apalagi dengan kemasan yang
kedalam tubuh organisme hidup. Sebagai menggunakan kaleng dan makanan yang
contoh, bila unsur logam besi (Fe) masuk telah mendekati masa kadaluwarsa
kedalam tubuh, meski dalam jumlah ataupun telah terjadi perubahan bentuk
berlebihan biasanya tidaklah menimbulkan pada kemasan
pengaruh yang buruk terhadap tubuh karena b. Bagi Instansi Terkait, seperti Dinas
unsure besi (Fe) dibutuhkan dalam darah kesehatan dan BPOM diharapkan lebih
untuk mengikat oksigen sedangkan unsur meningkatkan pengawasan terhadap
logam berat timbal (Pb) bila masuk ke dalam produk-produk yang beredar di Kota
tubuh dalam jumlah berlebihan akan Makassar, khususnya pada produk ikan
menimbulkan pengaruh-pengaruh buruk kaleng yang banyak digemari
terhadap fungsi tubuh seperti : masyarakat.
Kerugian yang diakibatkan oleh
pencemaran timbal dapat menyebabkan
keracunan terjadinya anemia akibat
penurunan sintesis globan, dapat juga
DAFTAR PUSTAKA
Azis, V. (2007). Analisis Kandungan Sn, Zn, Dan Pb Dalam Susu Kental Manis Kemasan.
Retrieved Agustus Selasa, 2016, From http://www. /Artikel-jurnal
Muzdaleni. (2011). Analisa Kandungan Logam Berat Pb Dan Fe Dengan Metode
Spektrofotometri Serapan Atom Terhadap Ikan Sarden Di Pekan Baru. Retrieved Juni
Selasa, 2016, From http://www repository.uin-suska.ac.id/1359/Artikel-jurnal.
Nurhalifah, firman. ( 2011). Analisis Logam Sn Dan Protein Ikan Sarden Kaleng Media Saos
Tomat Dari Beberapa Merek. Retrieved Juni Selasa, 2016, From http://www.
repository.unhas.ac.id:4001/Artikel-jurnal.
Peraturan SNI Standar Nasional Indonesia 7387 : 2009 Tentang Batas Maksimum Cemaran
Logam Berat Dalam Pangan, Retrieved juni sabtu, 2016, From www.
sertifikasibbia.com/upload/logam_berat.
Sry, Rahayu. (2014). Uji Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Pada Ikan Kaleng Yang Beredar
Di Pasar Modern Kota Gorontalo, Skripsi. Gorontalo: Program Studi Kesehatan
Masyarakat Kesehatan Lingkungan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan
34
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol. 18 No.I 2018
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
35