You are on page 1of 7

KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA TANAMAN

PENEDUH DI JALAN TUANKU TAMBUSAI


KOTA PEKANBARU

CONTENT OF LEAD (Pb) IN SHADE PLANTS OF


TUANKU TAMBUSAI STREET IN PEKANBARU

Indah Sulistyo Ningrum1, Defri Yoza2, Tuti Arlita 2


Forestry Department, Agriculture Faculty, University of Riau
Address Bina Widya, Pekanbaru, Riau
(indahsulistyon@gmail.com)

ABSTRACT

The increased number of vehicles are getting bigger every year, including in Pekanbaru. One
of the air pollution sources come from vehicle. The exhaust from vehicle contains harmful
heavy metals, for example is the lead. Tuanku Tambusai Street (Nangka Street) is one of the
crowded streets in Pekanbaru which have a quite large heavy metals that emitted into the air.
Lead is harmful to human health and the environment, so shade plants needs to be planted as
bio-indicators. However, not all plants have the same ability to absorb the lead. This study
aims to determine the amount of lead content in shade plants on Tuanku Tambusai street, in
Pekanbaru city and to know the type of shade plants and canopy strata that most absorb to the
lead. This study uses a Wet Ashing Method for the destruction the sample, then it is analyzed
using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The results shows that the leaf
Polyalthia longifolia Bent. & Hook. F. is 1.88 µg/g higher than Pterocarpus indicus Willd.
1.57 µg/g and Swietenia macrophylla 1.16 µg/g. Lead content in the middle of the canopy
strata (1.72 µg/g) is higher than the content of lead in the bottom of the canopy strata (1.52
µg/g) and the upper canopy strata (1.38 µg/g).

Keywords: lead, shade plants, Polyalthia longifolia, Pterocarpus indicus, Swietenia


macrophylla

PENDAHULUAN
Pertumbuhan kota Pekanbaru yang kendaraan di kota Pekanbaru sehingga
sangat pesat, diikuti pula oleh peningkatan logam berat yang diemisikan ke udara juga
jumlah kendaraan bermotor pada tahun besar. Timbal berbahaya bagi kesehatan
2010 sebesar 432.883 unit kendaraan dan manusia dan lingkungan, sehingga perlu
meningkat pada tahun 2011 sebesar dilakukan penanaman tanaman peneduh
449.930 unit kendaraan, secara langsung sebagai bioindikator, tetapi tidak semua
ikut menentukan kualitas udara kota tanaman memiliki kemampuan yang sama
Pekanbaru (Kusumawati dkk, 2013). Jika dalam menyerap timbal. Tujuan dari
dilihat dari penggunaan kendaraan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
bermotor yang cukup tinggi di kota jumlah kandungan timbal pada tanaman
Pekanbaru, maka gas buang kendaraan peneduh di jalan Tuanku Tambusai kota
bermotor adalah salah satu penyumbang Pekanbaru serta mengetahui jenis tanaman
pencemaran udara yang cukup besar. peneduh dan strata tajuk yang paling
Jalan Tuanku Tambusai (Nangka) banyak menyerap timbal pada tanaman
merupakan salah satu jalur padat

1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.
peneduh di jalan Tuanku Tambusai kota hilang. Larutan didinginkan, kemudian
Pekanbaru. tambahkan akuades sebanyak 25 ml.
Setelah itu disaring menggunakan corong
METODE PENELITIAN yang dilapisi kertas saring Whatman no.
Penelitian ini dilaksanakan di jalur 42, pada bagian bawah corong diletakkan
hijau jalan Tuanku Tambusai (Nangka), beker. Kemudian masukkan ke dalam
Laboratorium Kimia Analitik Fakultas botol vial. Sampel siap dianalisis dengan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan SSA. Kurva kalibrasi
Universitas Riau dan UPT Dinas Pekerjaan standar timbal dibuat dengan cara
Umum Kota Pekanbaru, Riau. Penelitian mengukur absorbansi larutan standar
dilaksanakan pada bulan Agustus- timbal dengan konsentrasi 1; 5; 10; 15 dan
September 2015. 20 ppm menggunakan SSA.
Bahan yang digunakan dalam Data yang diperoleh kemudian
penelitian ini adalah sampel daun ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel
glodokan (Polyalthia longifolia Bent. & dan histogram. Perhitungan kadar timbal
Hook. F.), mahoni (Swietenia daun:
macrophylla) dan angsana (Pterocarpus
indicus Willd.), HNO3 65%, H2O2 30%
dan akuades. Alat-alat yang digunakan Keterangan:
adalah Spektrofotometer Serapan Atom
(SSA), hagameter, kantong plastik, oven, Cy’ = kandungan Pb pada daun (µg/g)
timbangan analitik, labu ukur, pipet Cy = konsentrasi Pb terukur pada AAS
(mg/L)
volume, hot plate, cawan penguap, botol
V = volume pengenceran (L)
vial, corong, kertas saring Whatman no. W = berat kering daun (g).
42, lumpang, pisau plastik dan peralatan 1000 = konversi mg ke μg
gelas yang biasa digunakan di
laboratorium. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengambilan sampel daun bersifat
purposive sampling. Jumlah pohon yang A. Kondisi Tanaman Peneduh di Jalan
digunakan sebanyak 12 pohon, terdiri dari Tuanku Tambusai
4 pohon mahoni, 4 pohon glodokan dan 4 Plot jalur hijau mempunyai panjang
pohon angsana. Strata tajuk yang akan lebih kurang 6,3 kilometer. Berdasarkan
dijadikan sampel adalah strata tajuk pada data Dinas Kebersihan Dan Pertamanan
bagian bawah, tengah dan ujung/atas Kota Pekanbaru Tahun 2014 menyatakan
pohon. bahwa tanaman pada jalur hijau di jalan
Penetapan kadar timbal pada daun Tuanku Tambusai terdapat pada median
angsana, mahoni dan glodokan dilakukan dan tepi jalan, pada jalur ini ditemukan 23
dengan Metode Pengabuan Basah. Sampel jenis tanaman, dengan jumlah keseluruhan
daun dipotong kecil-kecil menggunakan tanaman sebanyak 2.331 tanaman.
pisau plastik, setelah itu dikeringkan
dengan menggunakan oven pada suhu B. Kandungan Timbal Per Pohon
105°C selama ± 10 jam. Sampel kemudian 1. Glodokan
ditimbang sebanyak ±2-4 gram dan Hasil penelitian memperlihatkan
dihaluskan dengan menggunakan lumpang. bahwa ada perbedaan kandungan timbal
Sampel yang telah dihaluskan dimasukkan pada daun masing-masing pohon dengan
ke dalam Erlenmeyer. Ditambahkan 10 ml jenis yang sama yaitu glodokan. Hasil
HNO3 (65%) dan dipanaskan dengan hot pengukuran kandungan logam timbal pada
plate, kemudian ditambahkan 1-2 ml H2O2 sampel daun glodokan menggunakan
30% sedikit demi sedikit hingga gasnya
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.
spektrofotometer serapan atom dapat maka semakin tinggi pula kandungan
dilihat pada Tabel 1. timbalnya.

Tabel 1. Kandungan Timbal pada Daun 2. Angsana


Glodokan (Polyalthia longifolia Hasil penelitian menunjukkan
Bent. & Hook. F.) bahwa ada perbedaan kandungan timbal
Kandungan pada daun masing-masing pohon angsana.
Timbal Hasil pengukuran kandungan logam timbal
No Jenis Tanaman
pada Daun pada sampel daun angsana dapat dilihat
(µg/g) pada Tabel 2.
1 Glodokan 4 3,33
2 Glodokan 3 1,67 Tabel 2. Kandungan Timbal pada Daun
3 Glodokan 1 1,34 Angsana (Pterocarpus indicus
4 Glodokan 2 1,19 Willd.)
Sumber: Data Hasil Penelitian (2015).
Kandungan
Timbal
Ada beberapa faktor yang diduga No Jenis Tanaman
pada Daun
menyebabkan kandungan logam timbal (µg/g)
pada glodokan 4 lebih tinggi daripada yang
1 Angsana 2 2,09
lainnya, yaitu :
2 Angsana 1 1,59
a. Tinggi pohon
3 Angsana 3 1,32
Glodokan 4 memiliki tinggi pohon
4 Angsana 4 1,29
yang paling rendah dari glodokan lainnya. Sumber: Data Hasil Penelitian (2015).
Ngabekti (2004) dalam Istiaroh dkk (2014)
menyatakan bahwa tinggi pohon dan posisi Faktor yang diduga menyebabkan
daun berpengaruh terhadap kandungan logam timbal pada angsana 2
kemampuannya menyerap timbal. Tinggi lebih tinggi daripada yang lainnya, yaitu :
pohon yang lebih rendah mampu a. Tinggi pohon
menyerap timbal lebih banyak. Angsana 2 memiliki tinggi pohon
b. Luas permukaan daun yang paling rendah dari angsana lainnya.
Tingginya kandungan timbal pada Hal ini diduga menyebabkan angsana 2
permukaan daun glodokan 4 diduga karena mampu menyerap timbal lebih banyak
permukaan daun glodokan 4 lebih luas dari karena posisi daun lebih dekat dengan
permukaan daun glodokan lainnya. Dahlan sumber pencemar.
(1989) dalam Taihuttu (2009) menyatakan b. Luas permukaan daun
bahwa dengan adanya permukaan daun Daun angsana 2 lebih luas daripada
yang luas maka kemampuan untuk daun angsana yang lainnya. Permukaan
menyerap atau menahan timbal lebih daun angsana 2 yang lebih luas diduga
banyak. menyebabkan kandungan timbalnya lebih
c. Keadaan lalu-lintas banyak.
Glodokan 4 berada dekat pertigaan c. Keadaan lalu-lintas
dan berada dekat dengan lampu merah Kondisi tanaman yang berada dekat
(traffic light) yang mengarah ke jalan dengan SPBU memiliki kandungan timbal
Jenderal Sudirman kota Pekanbaru yang lebih tinggi seperti angsana 2, hal ini
sehingga kendaraan yang melintas lebih diduga karena pada saat memasuki
padat dan laju kendaraan lebih lambat ataupun keluar dari SPBU, laju kendaraan
karena sering terjadi kemacetan. Eka dan bermotor akan diperlambat sehingga
Husin (2006) menyatakan bahwa semakin meningkatkan jumlah gas yang terbuang
padat dan macet lalu-lintas kendaraan ke udara.
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.
3. Mahoni C. Perbandingan Kandungan Timbal
Hasil penelitian memperlihatkan antara Daun Glodokan, Angsana dan
bahwa ada perbedaan kandungan timbal Mahoni
pada daun masing-masing pohon mahoni. Hasil pengukuran kandungan
Hasil pengukuran kandungan logam timbal logam timbal pada sampel daun glodokan,
pada sampel daun mahoni dapat dilihat angsana dan mahoni menggunakan
pada Tabel 3 spektrofotometer serapan atom dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3. Kandungan Timbal pada Daun
Mahoni (Swietenia macrophylla). Tabel 4. Kandungan Timbal antara Daun
Kandungan Glodokan (Polyalthia longifolia
Timbal Bent. & Hook. F.), Angsana
No Jenis Tanaman
pada Daun (Pterocarpus indicus Willd.) dan
(µg/g) Mahoni (Swietenia macrophylla)
1 Mahoni 1 1,49 Kandungan
2 Mahoni 2 1,37 Timbal
3 Mahoni 3 1,02 No Jenis Tanaman
pada Daun
4 Mahoni 4 0,76 (µg/g)
Sumber: Data Hasil Penelitian (2015). 1 Glodokan 1,88
2 Angsana 1,57
Ada beberapa faktor yang diduga 3 Mahoni 1,16
menyebabkan kandungan logam timbal Sumber: Data Hasil Penelitian (2015).
pada mahoni 4 lebih tinggi daripada yang
lainnya, yaitu : Hasil penelitian menunjukkan
a. Tinggi pohon bahwa glodokan lebih banyak menyerap
Hasil pengukuran tinggi pohon timbal. Hal tersebut diduga karena faktor
mahoni menunjukkan bahwa mahoni 1 internal dan eksternal dari tanaman
memiliki tinggi pohon yang paling rendah tersebut. Penelitian Tambaru dkk (2011)
dari mahoni lainnya. Hal ini diduga menunjukkan ukuran stomata daun
menyebabkan mahoni 1 mampu menyerap glodokan termasuk kategori panjang
timbal lebih banyak karena posisi daun dibandingkan ukuran stomata daun
lebih dekat dengan sumber pencemar. angsana dan mahoni. Antari dan Sundra
b. Luas permukaan daun (2003) menyatakan bahwa semakin besar
Daun mahoni 1 lebih luas daripada ukuran stomata maka semakin besar pula
daun mahoni yang lainnya. Permukaan penyerapan timbal masuk ke dalam daun.
daun mahoni 1 yang lebih luas diduga Faktor lain yang menyebabkan
menyebabkan kandungan timbalnya lebih daun glodokan lebih banyak menyerap
banyak. timbal diduga karena ukuran tinggi
c. Keadaan lalu-lintas tanaman glodokan termasuk pendek yaitu
Mahoni 1 terletak pada daerah yang dekat 3,8-6 m dari permukaan tanah sehingga
dengan lampu merah (traffic light) yang lebih dekat dengan sumber pencemar.
mengarah ke jalan Soekarno Hatta kota Seperti yang dikemukakan oleh Ngabekti
Pekanbaru. Daerah tersebut seringkali (2004) dalam Istiaroh dkk (2014)
mengalami kemacetan sehingga menyatakan bahwa tinggi pohon dan posisi
meningkatkan kandungan timbal pada daun berpengaruh terhadap
daerah tersebut. kemampuannya menyerap timbal. Selain
itu, bentuk tajuk angsana dan mahoni yang
bulat menyebabkan potensi penyerapan
timbal menjadi berkurang.

1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.
Faktor internal lainnya yang D. Perbandingan Kandungan Timbal
mempengaruhi kandungan timbal pada antara Strata Tajuk Bagian Bawah,
daun tanaman yaitu luas permukaan daun. Tengah dan Atas Pohon
Hasil pengukuran luas permukaan daun Hasil pengukuran kandungan
dapat dilihat pada Tabel 5. logam timbal pada strata tajuk bagian
bawah, tengah dan atas pohon
Tabel 5. Luas Permukaan Daun menggunakan spektrofotometer serapan
Luas atom dapat dilihat pada Tabel 6.
No Jenis Tanaman Permukaan
Daun (cm2) Tabel 6. Kandungan Timbal antara Strata
1 Mahoni 57,99 Tajuk Bagian Bawah, Tengah
2 Glodokan 53,71 dan Atas Pohon
3 Angsana 50,97 Kandungan Timbal
Sumber: Data Hasil Penelitian (2015). pada Strata Tajuk
Jenis
No (µg/g)
Tanaman
Luas permukaan daun berbanding Bawah Tengah Atas
lurus dengan penyerapan timbal oleh daun. 1 Glodokan 1,77 1,96 1,92
Mahoni diduga memiliki kemampuan yang 2 Angsana 1,63 1,78 1,32
cukup baik dalam menjerap dan menyerap 3 Mahoni 1,15 1,42 0,92
timbal udara. Hal ini karena ditinjau dari Rata-Rata
luas permukaan daun mahoni yang lebih Kandungan 1,52 1,72 1,38
luas dibandingkan daun glodokan dan Timbal
angsana sehingga potensi timbal yang Sumber: Data Hasil Penelitian (2015).
jatuh dan terjerap di atas permukaan daun
semakin banyak, tetapi hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan
menunjukkan hasil sebaliknya. Hal ini kandungan timbal yang terakumulasi pada
diduga karena jenis tanaman
strata tajuk bagian tengah lebih banyak
mempengaruhi serapan timbal oleh daun,
selain itu dilihat dari faktor ukuran stomata dibandingkan strata tajuk bagian bawah
daun, tinggi pohon dari permukaan tanah dan atas pohon, hal ini diduga karena
dan bentuk tajuk pohon, mahoni memiliki adanya angin yang menyebabkan timbal
kemampuan yang rendah dalam menyerap tidak langsung jatuh ke permukaan daun
timbal. pada strata tajuk bagian bawah.
Faktor eksternal yang Faktor lain yang menyebabkan
mempengaruhinya yaitu tanaman glodokan
kandungan timbal lebih banyak pada daun
berada paling dekat dengan sumber emisi
dan terpapar emisi dari dua arah yang strata tajuk bagian tengah dibandingkan
berlawanan karena berada pada median daun strata tajuk bagian bawah adalah
jalan sedangkan angsana dan mahoni terganggunya pembukaan stomata pada
hanya terpapar emisi dari satu arah karena daun strata tajuk bagian bawah. Daun yang
berada pada tepi jalan. Seperti yang telah lama terpapar timbal akan
dikemukakan oleh Hermawan (2011) menunjukkan respon terhadap perubahan
bahwa pohon mendapatkan pemaparan
lingkungan, salah satunya adalah dengan
partikel dalam konsentrasi yang lebih
besar karena letaknya lebih dekat dengan terganggunya pembukaan stomata yang
sumber emisi. menyebabkan berkurangnya kemampuan
tanaman tersebut dalam menyerap timbal.

1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.
KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan Antari, A.A. R.J dan Sundra, I.K. 2003.


1. Jumlah kandungan timbal pada daun Kandungan Timah Hitam
glodokan (Polyalthia longifolia Bent. (Plumbum) pada Tanaman
& Hook. F.) yaitu 1,88 µg/g, angsana Peneduh Jalan di Kota Denpasar.
(Pterocarpus indicus Willd.) 1,57 Lingkungan Hidup. Volume 7 (1):
µg/g dan mahoni (Swietenia 31-38.
macrophylla) 1,16 µg/g. Kandungan
timbal pada tanaman peneduh di jalan Dinas Kebersihan dan Pertamanan. 2014.
Tuanku Tambusai Kota Pekanbaru Laporan Akhir Survey,
berkisar antara 1,16-1,88 µg/g dan Pemetaan dan Penyusunan Data
tergolong berada pada kadar Base Pohon Pelindung Kota
sedang/normal timbal pada tanaman Pekanbaru TA.2014. Pekanbaru.
yaitu 0,5-3,0 µg/g.
2. Kandungan timbal pada daun Eka, K.I dan Husin, A. 2006. Interaksi
glodokan lebih tinggi dibandingkan Kadar Pb dalam Daun dengan
dengan kandungan timbal pada daun Persentase Kerusakan Stomata
angsana dan daun mahoni. Kandungan Tanaman Glodogan (Garcina
timbal pada strata tajuk bagian tengah dulcis). Artikel Publikasi Ilmiah,
(1,72 µg/g) lebih tinggi dibandingkan Fakultas Keguruan dan Ilmu
kandungan timbal pada strata tajuk Pendidikan, Universitas
bagian bawah (1,52 µg/g) dan strata Muhammadiyah Purwokerto.
tajuk bagian atas (1,38 µg/g). Purwokerto.

Saran Hermawan, R. 2011. Jerapan Debu dan


1. Perlu diupayakan penanaman pohon Partikel Timbal (Pb) oleh Daun
glodokan pada ruas jalan yang padat Berdasarkan Letak Pohon dan
lalu-lintas karena daun tanaman ini Posisi Tajuk: Studi kasus Jalur
memiliki daya serap terhadap timbal Hijau Acacia mangium, Jalan Tol
yang lebih tinggi dibandingkan Jagorawi. Media Konservasi.
tanaman angsana dan mahoni. Volume 16 (3): 101-107.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui pengaruh Istiaroh, P.D., Martuti, N.K.T., Bodijanto,
timbal terhadap pertumbuhan F.P.M.H. 2014. Uji Kandungan
tanaman, kandungan timbal pada Timbal (Pb) dalam Daun
batang tanaman dan juga untuk Tanaman Peneduh di Jalan
mengetahui kandungan timbal pada Protokol Kota Semarang.
tanaman lain karena banyak faktor Biosaintifika. Volume 6 (1): 60-66.
lain yang menentukan serapan timbal
berdasarkan jenis tanaman tertentu. Kusumawati, PS., Tang, UM., Nurhidayah,
T. 2013. Hubungan Jumlah
Kendaraan Bermotor, Odometer
Kendaraan dan Tahun
Pembuatan Kendaraan dengan
Emisi CO2 di Kota Pekanbaru.
Ilmu Lingkungan. Volume 7 (1):
49-59. Pekanbaru.

1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.
Taihuttu, H.N. 2009. Kandungan Timbal
pada Vegetasi Jalur Hijau Jalan
di DKI Jakarta. Budidaya
Pertanian. Volume 5 (1): 35-39.

Tambaru, E., Paembonan, S.A., Sanusi, D.,


Umar, A. 2011. Karakter
Morfologi dan Tipe Stomata
Daun Beberapa Jenis Pohon
Penghijauan Hutan Kota di Kota
Makassar. Jurnal Program
Pascasarjana Universitas
Hasanuddin. Makassar.

1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.

You might also like