Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BORONG
Jalan Soekarno, Kode Pos 86571
Borong
TENTANG
PENETAPAN AREA PRIORITAS DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN 3 H + 1 P
DI PUSKESMAS BORONG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
KEPALA PUSKESMAS BORONG,
Lampiran:
KeputusanKepalaPuskesmasBorong
Nomor :
Tentang : Penetapan Area Prioritas Dengan
Mempertimbangkan 3 H + 1 P
I. DEFINISI
Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok
orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan prioritas
dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Penetapan prioritas dapat
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Penetapan prioritas dilakukan oleh Tim Mutu dan Keselamatan Pasien
bersama dengan Kepala Puskesmas Borong dan unit kerja Puskesmas Borong
II. TUJUAN
Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas dan pelayanan prioritas
puskesmas Borong.
Agar Puskesmas Borong memiliki fokus area dan pelayanan yang akan
dilakukan evaluasi dan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
III. PROSEDUR
1. Identifikasi unit kerja di Puskesmas yang kritikal, risiko tinggi (high risk),
diberikan dalam volume besar (high volume), pembiayaan yang tinggi(high
cost),cenderung bermasalah (problem prone) yang langsung terkait dengan
mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari data insiden
keselamatan pasien, komplain pasien, data 15 besar penyakit, atau data lain
yang mendukung.
2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan menggunakan
3 kriteria, diberi nilai 1-5 dari yang paling sedikit hingga yang paling banyak
: (a) high risk, dilihat dari laporan insiden dari unit ; (b) high volume, dilihat
dari jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan di unit tersebut, (c)
pembiayaan yang tinggi(high cost) dan (d) problem prone, dilihat dari data
register resiko masing-masing unit.
3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan bobot. Nilai
diperoleh dari data high risk, high volume,high cost dan problem prone yang
tadi sudah diberi angka, sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high
risk adalah 40, high volume adalah 30, high cost adalah 10 dan problem
prone adalah 20.
4. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skor tertinggi setelah
dijumlahkan skor high risk, high volume,high cost dan problem prone nya.
5. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas (unit yang
skornya paling tinggi) yang sudah ditetapkan pada pelayanan yang kritikal,
risiko tinggi (high risk), diberikan dalam volume besar (high volume),
pembiayaan yang tinggi(high cost), cenderung bermasalah (problem prone)
yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan,
dengan melihat dari data insiden keselamatan pasien, komplain pasien, data
15 besar penyakit, atau data lain yang mendukung.
6. Tetapkan nilai pelayanan antara 1-5 dari pelayanan yang sudah dipilih dari
point sebelumnya melalui pertimbangan ,masing-masing pada segi high risk,
high volume,high cost dan problem prone.
7. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan nilai dan bobot.
Nilai diperoleh dari pertimbangan yang sudah ditetapkan, sedangkan bobot
sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 40, high volume adalah 30, dan
high cost adalah 10 dan problem prone adalah 20.
8. Tetapkan pelayanan prioritasnya, yaitu pelayanan yang memiliki skor
tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk, high volume, high cost dan
problem prone nya.
9. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah ditetapkan pada
program tim mutu dan keselamatan pasien.