You are on page 1of 29

7/22/2022

Penerapan PMKP di Rumah Sakit

dr. Arjaty W Daud MARS FisQua CERG QRGP

Curiculum Vitae

Nama : dr. Arjaty W. Daud, MARS FisQUA,CERG QRJP


Alamat : Jl. Moh Kahfi 1, Royal residence Blok A2
Ciganjur Jakarta Selatan

Tmpt / tgl. Lahir : Manado,17 Januari 1969


Email : arjatydaud19@gmail.com
Hp : 0812 1830 7169
PENDIDIKAN
S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi - Manado , Lulus 1995
S-2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, KARS Universitas Indonesia, Lulus 2005 ORGANISASI
• 2020 : Tim Ahli Investigasi KTD Alat
Kesehatan Kemkes
PELATIHAN / SEMINAR • 2018 – saat ini : Ketua Bidang Pelaporan &
2017 : Update Acreditation Joint Commission International 6th edition Analisa Insiden Komite Nasional Keselamatan
Amsterdam Pasien (KNKP)
2015 : Practicum Acreditation Joint Commission International 5th edition • 2016 – 2018. : Sekretariat KKPRS
Singapore • 2007 – 2012. : Ketua Bidang Pelaporan
2011 : Practicum Acreditation Joint Commission Internationl 4 th edition Insiden KKP RS PERSI , Sterring Committe
Seoul KKP RS
Patient Safety Course, Singapura • 2005 - Saat ini :Ketua Institut Manajemen
2010 : Safety in Healthcare, Kuala Lumpur Risiko Klinis (IMRK) / ICRMI, Member of ASQ
2009 : Hospital Management Asia, Vietnam (American Quality Society), Member of
Course Risk Management PRMIA Jakarta Profesional Risk Management International
2007 : New Perspektif, Conferrence ASHRM, Chicago USA Association
Certified Profesional Healthcare Risk Management course,
Chicago USA PENGHARGAAN
Risk Management Base Training, Joint Commision Resources (JCR)
Patient Safety Up Date, Joint Commision International (JCI) Singapura 2019: Penghargaan Wanita Inspirasi Indonesia
2005 : Lead Audior ISO 9001 – 2000, International Registered Certificated (IPEMI)
Auditor (IRCA)

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

1
7/22/2022

PENGALAMAN KERJA
2019 : Technical Assistance WHO
2017 : Konsultan JCI RSK Dharmais, RS Djamil Padang, RS AWS Samarinda, RS Zainal Abidin Banda Aceh
2016 : Konsultan JCI RS Zainal Abidin Banda Aceh
2015 : Konsultan JCI RS Islam Cempaka putih Jakarta, RS Advent Bandung, RS JMC Jakarta, RS Sutomo
Surabaya
2014 : Konsultan JCI RS MMC Jakarta, RS Kanujoso Blkppn, RS Sleman Jogja, RS Tarakan Kaltara
2013 : Konsultan JCI RS kanujoso Blkppn, RS Sleman
2012 : Konsultan JCI RSUP Fatmawati, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makasar, RS Medistra
2011 : Konsultan JCI RSCM, Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RS Tarakan Kaltim
2010 : Konsultan Manajemen risiko RSUP Fatmawati Jakarta, RS Bieuren, RS Lhoksemawe Aceh
2009 : Konsultan Manajemen risiko & Kes Pasien RS Wahidin Makasar, RS Pelni Jakarta, Konsultan RS Aini, RS
Sardjito
2007 : Direktur RS Zahirah, Konsultan Manajemen risiko RS Persahabatan, RS Dharmais
2006 : Konsultan Manajemen RS Asri, Konsultan Manajemen RS Medika BSD,
2004 - 2005 : Manajer Operasional Medika Plaza International Clinic
2003 - 2004 : General Manajer Cempaka Medical Centre, Direktur Operasional RS Sentra Medika
2002 - 2003 : Wakil Direktur Medik & Asist Direktur RS Sentra Medika
2000 - 2001 : Kepala Bagian Humas RS MMC
1999 - 2000 : Asisten Konsultan WHO Umbrella Project Depkes Kepala Bagian Rehabilitasi Medik RS MMC

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

MUTU PELAYANAN DI FASYANKES

Tingkat layanan kesehatan untuk individu & masyarakat yg dapat


meningkatkan luaran kesehatan yang optimal, diberikan sesuai dengan
Standar pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini, serta
untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien.

Pengukuran &
Evaluasi
Indikator Mutu

INM IMP RS IMP


UNIT

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

2
7/22/2022

Hubungan TKRS & PMKP

TKRS 1,2, 4, 5, 10,11, 14,15

PMKP 1
PMKP 2 -3 PMKP 4 -5 PMKP 6 - 7
Pemilihan dan
Pengelolaan kegiatan pengumpulan data Analisis dan validasi Pencapaian dan
PMKP dan manajemen mempertahankan
indikator mutu data indikator mutu
risiko
perbaikan

PMKP 8 - 9
PMKP 10 PMKP 11
Sistem pelaporan dan Penerapan
Pengukuran dan
pembelajaran evaluasi budaya Manajemen risiko
keselamatan pasien RS keselamatan pasien
(SP2KP-RS)

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

TKRS 1
Tanggung jawab Representasi pemilik / Dewas (a-h)

Yang berhubungan dgn PMKP

f g h
• Melakukan
Mendukung • Mengkaji pengkajian
PMKP dengan laporan hasil laporan
menyetujui program PMKP Manajemen Risiko
program PMKP. setiap 3 bulan, setiap 6 bulan
• memberikan • memberikan
umpan balik umpan balik
• evaluasi • evaluasi hasilnya
hasilnya pada pada pertemuan
pertemuan berikutnya secara
berikutnya tertulis.
secara tertulis.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

3
7/22/2022

TKRS 2
Tanggung jawab Direktur (a-i
Yang berhubungan dgn PMKP :
g
h i
Menetapkan
prioritas Melaporkan hasil
Melaporkan hasil
perbaikan tingkat pelaksanaan PMKP
RS : perbaikan meliputi
pelaksanaan
yang berdampak pengukuran data program
luas / menyeluruh dan laporan IKP manajemen risiko
yang akan setiap 3 bulan kepada
dilakukan kepada Representasi
pengukuran Representasi pemilik/Dewas
sebagai IMPRS. pemilik/Dewas setiap 6 bulan

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

TKRS 4
Kepemimpinan RS untuk Mutu & Keselamatan Pasien

Std TKRS 4 : Pimpinan RS merencanakan,


mengembangkan, dan menerapkan program PMKP.

a. Direktur dan Pimpinan RS berpartisipasi dalam merencanakan


mengembangkan dan menerapkan program PMKP di
lingkungan RS.
b. Pimpinan RS memilih dan menetapkan proses pengukuran,
pengkajian data, rencana perbaikan dan
mempertahankan PMKP di lingkungan RS
c. Pimpinan RS memastikan terlaksananya program PMKP
termasuk memberikan dukungan teknologi dan sumber
daya yang adekuat serta menyediakan pendidikan staf
tentang PMKP di RS agar dapat berjalan secara efektif.
d. Pimpinan RSmenetapkan mekanisme pemantauan dan
koordinasi program PMKP.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

4
7/22/2022

TKRS 4

• Program PMKP > membangun budaya mutu RS.


• Memilih mekanisme pengukuran data
• Arahan dan dukungan pelaksanaan program :
menyediakan sumber daya yang cukup 
Komite / Tim Mutu bekerja secara efektif.
• Memantau & berkoordinasi secara menyeluruh
penerapan program PMKP melalui pemantauan
Komite/Tim Mutu.
• Koordinasi dgn pendekatan Sistem 
pemantauan mutu dan aktivitas perbaikan
sehingga mengurangi duplikasi; mis. dua unit yang
Direktur &
Pimpinan RS secara independen mengukur suatu proses atau
luaran yang sama.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

• Komunikasi dan pemberian informasi hasil program PMKP


setiap triwulan kepada Direktur dan staf.
• Informasi yang diberikan mencakup :
• hasil pengukuran data,
• proyek perbaikan mutu yang baru akan dilaksanakan atau
• proyek perbaikan mutu yang sudah diselesaikan,
• hasil pencapaian Sasaran Keselamatan Pasien,
• penelitian terkini dan
• program kaji banding

• Saluran komunikasi ditetapkan oleh pimpinan RS menggunakan


jalur yang efektif serta mudah dipahami meliputi:
• Informasi hasil pengukuran data kepada Direktur, mis
Dashboard.
• Informasi hasil pengukuran data kepada staf mis. buletin,
papan cerita (story board), pertemuan staf, dan proses lainnya

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

5
7/22/2022

MENYETUJ
UI &
FEED
BACK
DEWAS
Lapor MR
Lapor PMKP
6 bln /x
3 bln /x

DIREKTUR &
PIMPINAN RS
KOORDINASI &
Lapor PMKP Lapor MR INTEGRASI
3 bln /x 6 bln /x

Komite
Wadir2
Komite2 Mutu
Saluran komunikasi kepada Staf
Ka2 Unit  Face to face
 Laporan
 Memo
 Email
 FGD
 Buletin
KEPALA UNIT  Story board

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

TKRS 5
Direktur dan Pimpinan RS berpartisipasi menetapkan PRIORITAS
PERBAIKAN DI TINGKAT RS (PROSES YANG BERDAMPAK LUAS /
MENYELURUH DI RS termasuk KEGIATAN KESELAMATAN PASIEN SERTA
ANALISA DAMPAK PERBAIKAN YG TELAH DILAKUKAN

Direktur dan pimpinan RS :

a. menggunakan data yang tersedia (data based) dalam menetapkan


indikator prioritas RS yang perbaikannya akan berdampak luas /
menyeluruh meliputi (a – f) dalam maksud dan tujuan.

b. mengggunakan kriteria prioritas meliputi poin a–h dalam maksud


dan tujuan dalam memilih prioritas perbaikan di tingkat RS

c. mengkaji dampak perbaikan primer dan dampak perbaikan


sekunder pada indikator prioritas RS yang ditetapkan di tingkat
RS maupun tingkat unit.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

6
7/22/2022

PRIORITAS
Data PERBAIKAN RS Dampak Dampak
based primer Sekunder

Kriteria (IMP-RS)

prioritas

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Pengukuran prioritas perbaikan tingkat RS


1. Sasaran Keselamatan Pasien (6 SKP)
2. Pelayanan klinis prioritas untuk perbaikan mis. pelayanan
berisiko tinggi dan terdapat masalah mis. Pelayanan HD, Pelayanan
Kemoterapi dll.
3. Tujuan strategis RS mis. Menjadi RS rujukan pasien kanker.
Prioritas perbaikannya mis
D
 KPI meningkatkan efisiensi,
 mengurangi angka readmisi,
A  mengurangi masalah alur pasien di IGD atau
 memantau mutu layanan yang diberikan oleh pihak lain yang
T Kriteria dikontrak.
prioritas 4. Perbaikan sistem : perbaikan yang akan berdampak luas /
A menyeluruh di RS yang dapat diterapkan di beberapa unit, mis.
sistim pengelolaan obat, komunikasi serah terima dll.
5. Manajemen risiko untuk perbaikan proaktif terhadap proses
berisiko tinggi yang datanya dapat diambil dari Profil risiko, atau
proses yang telah dilakukan analisa FMEA.
6. Penelitian klinis & program pendidikan kedokteran (apabila ada)
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

7
7/22/2022

Kriteria Pemilihan
prioritas pengukuran & perbaikan

a. Masalah di rumah sakit


b. Jumlah yang banyak (High volume)
c. Proses berisiko tinggi (High process)
d. Ketidakpuasan pasien dan staf
e. Kemudahan dalam pengukuran
f. Ketentuan Pemerintah / Persyaratan Eksternal
g. Sesuai dengan tujuan strategis rumah sakit
h. Memberikan pengalaman pasien lebih baik
(patient experience)

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

22/07/2022

Dampak perbaikan

Direktur dan pimpinan RS akan menilai dampak perbaikan :

 Dampak primer : hasil capaian setelah dilakukan perbaikan mis.

 target kepuasan pasien tercapai 90%, atau

 hasil kepatuhan terhadap proses yang ditetapkan misalnya, kepatuhan pelaporan


hasil kritis < 30 menit tercapai 100%

 Dampak sekunder : dampak terhadap efisiensi setelah dilakukan perbaikan mis.

 efisiensi pada proses klinis yang kompleks,

 perubahan alur pelayanan yang kompleks,

 penghematan biaya pengurangan sumber daya,

 perubahan ruangan yang dibutuhkan dalam proses pelayanan tersebut.

 Penilaian dampak perbaikan akan memberikan pemahaman tentang biaya yang


dikeluarkan untuk investasi mutu, SDM, keuangan, dan keuntungan lain dari investasi
tersebut.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

8
7/22/2022

22/07/2022

TKRS 10
Kepala unit layanan berpartisipasi meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien dengan melakukan pengukuran IMPRS yang dapat diterapkan di
unitnya dan memantau serta memperbaiki pelayanan pasien di unitnya.

Kepala unit klinis / non klinis :

1. pengukuran INM yang sesuai dengan pelayanan yang


diberikan oleh unitnya
2. pengukuran IMP-RS yang sesuai dengan pelayanan yang
diberikan oleh unitnya, termasuk semua layanan kontrak yang
menjadi tanggung jawabnya.
3. pengukuran IMP-Unit untuk mengurangi variasi dan
memperbaiki proses dalam unitnya,
4. memilih prioritas perbaikan yang baru bila perbaikan
sebelumnya sudah dapat dipertahankan dalam waktu satu
tahun.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

22/07/2022

TKRS11

Kepala unit klinis mengevaluasi kinerja para dokter, perawat


dan tenaga kesehatan profesional lainnya menggunakan
indikator mutu yang diukur di unitnya.

1. Penilaian praktik profesional berkelanjutan (On going


Professional Practice Evaluation /OPPE) para dokter dalam
memberikan pelayanan untuk meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien menggunakan indikator mutu yang
diukur di unit tersebut.
2. Penilaian kinerja para perawat dalam memberikan pelayanan
untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
menggunakan indikator mutu yang diukur di unit tersebut.
3. Penilaian kinerja tenaga kesehatan lainnya memberikan
pelayanan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
menggunakan indikator mutu yang diukur di unit tersebut.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

9
7/22/2022

TKRS 13
Kepemimpinan Untuk Budaya Keselamatan di RS

Pimpinan RS menerapkan menerapkan, memantau dan mengambil


tindakan serta mendukung Budaya Keselamatan di seluruh area RS .

Pimpinan RS :
a. menetapkan Program Budaya Keselamatan yang mencakup poin a-h dlm
maksud dan tujuan serta mendukung penerapannya secara akuntabel dan
transparan.
b. menyelenggarakan pendidikan dan menyediakan informasi (kepustakaan dan
laporan) terkait budaya keselamatan bagi semua staf yang bekerja di RS
c. Pimpinan RS menyediakan sumber daya untuk mendukung dan mendorong
budaya keselamatan di RS.
d. mengembangkan sistem yang rahasia, sederhana dan mudah diakses bagi staf
untuk mengidentifikasi dan melaporkan perilaku yang tidak diinginkan dan
menindaklanjutinya.
e. melakukan pengukuran untuk mengevaluasi dan memantau budaya
keselamatan di RS serta hasil yang diperoleh dipergunakan untuk perbaikan
penerapannya di RS.
f. menerapkan budaya adil (just culture) terhadap staf yang terkait laporan
budaya keselamatan tersebut.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

PROGRAM BUDAYA KESELAMATAN

a) Perilaku memberikan pelayanan yang aman secara konsisten untuk mencegah terjadinya

kesalahan pada pelayanan berisiko tinggi.

b) Perilaku di mana para individu dapat melaporkan kesalahan dan insiden tanpa takut dikenakan

sanksi atau teguran dan diperlakuan secara adil (just culture)

c) Kerja sama tim dan koordinasi untuk menyelesaikan masalah keselamatan pasien.

d) Komitmen pimpinan RS dalam mendukung staf seperti waktu kerja para staf, pendidikan, metode

yang aman untuk melaporkan masalah dan hal lainnya untuk menyelesaikan masalah keselamatan.

e) Identifikasi dan mengenali masalah akibat perilaku yang tidak tidak diinginkan (perilaku

sembrono).

f) Evaluasi budaya secara berkala dengan metode :FGD, wawancara dengan staf, dan analisis data.

g) Mendorong kerja sama dan membangun sistem, dalam mengembangkan budaya perilaku yang

aman.

h) Menanggapi perilaku yang tidak diinginkan pada semua staf jpada semua jenjang di RS, termasuk

manajemen, staf administrasi, staf klinis dan nonklinis, dokter praktisi mandiri, representasi
pemilik dan anggota Dewas.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

10
7/22/2022

TKRS 14
Manajemen Risiko

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO YANG TERINTEGRASI digunakan


untuk mencegah terjadinya cedera dan kerugian di RS.

ELEMEN PENILAIAN TKRS 14


a. Direktur dan pimpinan RS berpartisipasi dan menetapkan Program
manajemen risiko tingkat rumah sakit meliputi (a - d) dalam maksud
dan tujuan.

b. Direktur memantau penyusunan Daftar risiko yang diprioritaskan


menjadi Profil risiko di tingkat RS.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO

a. Proses manajemen risiko :


a. Komunikasi dan konsultasi.
b. Menetapkan konteks.
c. Identifikasi risiko sesuai kategori risiko pada poin a) - e)
d. Analisis risiko.
e. Evaluasi risiko.
f. Penanganan risiko.
g. Pemantauan risiko.
b. Integrasi manajemen risiko di rumah sakit
c. Pelaporan kegiatan program manajemen risiko.
d. Pengelolaan klaim tuntutan yang dapat
menyebabkan tuntutan pada RS.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

11
7/22/2022

KATEGORI RISIKO
a. Risiko Strategik Risiko yang timbul akibat penetapan dan penerapan strategi
yang kurang tepat, ketidaktepatan dalam pengambilan suatu
keputusan strategis dan kegagalan dalam menghadapi
perubahan2 di lingkungan bisnis / eksternal, termasuk dan /
atau pengembangan bisnis baru. (terkait dengan rencana
strategis termasuk tujuan strategis RS)
b. Risiko Risiko yang terjadi saat rumah sakit memberikan pelayanan
Operasional kepada pasien baik klinis maupun non klinis.
• Risiko klinis yaitu risiko operasional yang terkait dengan
pelayanan kepada pasien
• Risiko non klinis yang juga termasuk risiko operasional adalah
risiko PPI, risiko MFK

c. Risiko Risiko yang disebabkan segala sesuatu yang menimbulkan


Keuangan tekanan terhadap pendapatan dan belanja organisasi

d. Risiko Reputasi Risiko yang disebabkan citra rumah sakit yang dirasakan oleh
masyarakat

e. Risiko Risiko Kepatuhan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku


 .
kepatuhan

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

STANDAR PMKP

1 Pengelolaan kegiatan PMKP dan manajemen risiko

2 – 3 Pemilihan dan pengumpulan data indikator mutu

4 – 5 Analisis dan validasi data indikator mutu.

6 – 7 Pencapaian dan mempertahankan perbaikan

8 – 9 Sistem pelaporan dan pembelajaran


keselamatan pasien RS (SP2KP-RS)

10 Pengukuran dan evaluasi budaya keselamatan pasien

11 Penerapan manajemen risiko

@manajemenrisiko.imrk
22/07/2022 Manajemen Risiko IMRK

12
7/22/2022

Pengelolaaan Kegiatan PMKP & Manajemen Risiko


PMKP 1

Komite / Tim penyelenggara Mutu yang kompeten untuk


mengelola kegiatan PMKP sesuai dengan peraturan perUU

Elemen Penilaian PMKP 1

a. Direktur RS-- regulasi terkait PMKP dan MR


b. Direktur RS -- Komite / tim mutu dan uraian tugasnya.
c. Komite Mutu menyusun Program PMKP RS (a-i),
ditetapkan Direktur RS disahkan
Representatve pemilik /Dewas
e. Program PMKP --> evaluasi (triwulan) (Rakor dgn
Komite2, Pimpinan RS dan Kepala unit)

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Dalam proses pengukuran data, Direktur menetapkan:

a) kepala unit sebagai PJ PMKP di tingkat unit;

b) staf pengumpul data; dan

c) staf yang akan melakukan validasi data (validator).

• RS yang memiliki tenaga cukup, proses pengukuran data dilakukan


oleh (a-c), namun dalam hal keterbatasan tenaga, validasi dapat
dilakukan oleh penanggung jawab PMKP di unit kerja.

• Komite / Tim Mutu, PJ PMKP di unit, staf pengumpul data,


validator perlu mendapat pelatihan PMKP termasuk pengukuran
data mencakup pengumpulan data, Analisa data, validasi data dan
perbaikan mutu.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

13
7/22/2022

Fungsi dan tugas pelaksanaan dan evaluasi Peningkatan mutu


PMK NOMOR 80 TAHUN 2020 TENTANG KOMITE MUTU RUMAH SAKIT

a. penyusunan kebijakan, pedoman dan program kerja terkait pengelolaan dan penerapan program mutu
pelayanan Rumah Sakit;
b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit terkait perbaikan mutu tingkat
RS
c. pemilihan prioritas perbaikan tingkat Rumah Sakit dan pengukuran indikator tingkat Rumah Sakit serta
menindaklanjuti hasil capaian indikator tersebut;
d. pemantauan dan memandu penerapan program mutu di unit kerja;
e. pemantauan dan memandu unit kerja dalam memilih prioritas perbaikan,
f. pengukuran mutu/indikator mutu, dan menindaklanjuti hasil capaian indikator mutu;
g. fasilitasi penyusunan profil indikator mutu dan instrumen untuk pengumpulan data;
h. fasilitasi pengumpulan data, analisis capaian, validasi dan pelaporan data dari seluruh unit kerja;
i. pengumpulan data, analisis capaian, validasi, dan pelaporan data indikator prioritas Rumah Sakit dan indikator
mutu nasional Rumah Sakit;
j. koordinasi dan komunikasi dengan komite medis dan komite lainnya, satuan pemeriksaan internal, dan unit kerja
lainnya yang terkait, serta staf;
k. pelaksanaan dukungan untuk implementasi budaya mutu di Rumah Sakit; 27
l. pengkajian standar mutu pelayanan di Rumah Sakit terhadap pelayanan, pendidikan, dan penelitian;
m. penyelenggaraan pelatihan peningkatan mutu; & penyusunan laporan pelakasanaan program peningkatan mutu.
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Fungsi dan tugas pelaksanaan dan evaluasi Keselamatan pasien


PMK NOMOR 80 TAHUN 2020 TENTANG KOMITE MUTU RUMAH SAKIT

a. penyusunan kebijakan, pedoman, dan program kerja terkait keselamatan pasien


Rumah Sakit;
b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit
dalam rangka pengambilan kebijakan keselamatan pasien;
c. pemantauan dan memandu penerapan keselamatan pasien di unit kerja;
d. motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilaian tentang penerapan program
keselamatan pasien;
e. pencatatan, analisis, dan pelaporan insiden, termasuk melakukan RCA, dan
f. pemberian solusi untuk meningkatkan keselamatan pasien;
g. pelaporan insiden secara kontinu sesuai dengan ketentuan peraturan peUU
h. melaksanakan pelatihan keselamatan pasien; dan
i. Penyusunan laporan pelakasanaan program keselamatan pasien. 28

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

14
7/22/2022

FUNGSI DAN TUGAS PELAKSANAAN DAN EVALUASI MANAJEMEN RISIKO


PMK NOMOR 80 TAHUN 2020 TENTANG KOMITE MUTU RUMAH SAKIT

a. penyusunan kebijakan, pedoman dan program kerja terkait manajemen risiko RS


b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit terkait
manajemen risiko di Rumah Sakit;
c. pemantauan dan memandu penerapan manajemen risiko di unit kerja;
d. pemberian usulan atas profil risiko dan rencana penanganannya;
e. pelaksanaan dan pelaporan rencana penanganan risiko sesuai lingkup tugasnya;
f. Pemberian usulan rencana kontingensi apabila kondisi yang tidak normal terjadi;
g. pelaksanaan penanganan risiko tinggi;
h. pelaksanaan pelatihan manajemen risiko; dan

i. Penyusunan laporan pelaksanaan program manajemen risiko.

(1) Komite Mutu juga melaksanakan fungsi persiapan dan penyelenggaraan akreditasi RS 29

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

DEWAS

DIREKTUR
UTAMA

KOMITE MUTU

SUB KOMITE SUB KOMITE SUB KOMITE


KESELAMATAN MANAJEMEN PENINGKATAN
PASIEN RISIKO MUTU

Unit Unit
Unit Unit Unit
• PIC PMKP • PIC PMKP
• PIC PMKP • PIC PMKP • PIC PMKP
• Pengumpul • Pengumpul
Data • Pengumpul Data • Pengumpul Data • Pengumpul Data
Data
• Validator • Validator • Validator • Validator
• Validator

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

15
7/22/2022

Program PMKP RS
(meliputi tapi tidak terbatas)

a) Pengukuran mutu indikator termasuk Indikator nasional mutu (INM),


indikator mutu prioritas rumah sakit (IMP RS) dan indikator mutu prioritas
unit (IMP-Unit).
b) Meningkatkan perbaikan mutu dan mempertahankan perbaikan
berkelanjutan.
c) Mengurangi varian dalam praktek klinis dengan menerapkan PPK /
Algoritme / Protokol dan melakukan pengukuran dengan clinical pathway.
d) Mengukur dampak efisiensi dan efektivitas prioritas perbaikan terhadap
keuangan dan sumber daya mis. SDM.
e) Pelaporan dan Analisa Insiden Keselamatan pasien.
f) Penerapan Sasaran keselamatan pasien.
g) Evaluasi kontrak klinis dan kontrak manajemen.
h) Pelatihan semua staf sesuai perannya dalam program PMKP.
i) Mengkomunikasikan hasil pengukuran mutu meliputi masalah mutu dan
capaian data kepada staf.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Pemilihan dan Pengumpulan Data Indikator


PMKP 2

Komite / Tim mutu mendukung proses pemilihan indikator,


koordinasi serta integrasi kegiatan pengukuran data
indikator mutu dan keselamatan pasien di RS.

Elemen Penilaian PMKP 2


Komite mutu :
a) terlibat dalam pemilihan IMP-RS dan IMP-Unit.

b) mengkoordinasikan dan integrasi kegiatan pengukuran dan


supervisi ke unit layanan.
c) Mengintegrasikan :

a) Laporan IKP, solusi


b) Pengukuran budaya keselamatan, perbaikan
terintegrasi
c) Capaian indicator
d) dll

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

16
7/22/2022

PMKP 3

Pengumpulan data indikator mutu dilakukan oleh staf


pengumpul data yang sudah mendapatkan pelatihan tentang
pengumpulan atau pengukuran data indikator mutu.

Elemen Penilaian PMKP 3


a. RS melakukan pengumpulan data mencakup (a-c)
dalam maksud dan tujuan.

b. Indikator mutu prioritas rumah sakit (IMP-RS) dan


indicator mutu prioritas unit (IMP- Unit) telah dibuat profil
indikator mencakup (a-t) dalam maksud dan tujuan.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Pengukuran Indikator nasional mutu (INM),


Prioritas perbaikan Tingkat RS dan di Unit

a) INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM) yaitu indikator mutu nasional


yang wajib dilakukan pengukuran, sebagai informasi mutu secara
nasional.

b) INDIKATOR MUTU PRIORITAS RUMAH SAKIT (IMP-RS) mencakup:


(1)Indikator Sasaran Keselamatan pasien minimal 1 indikator setiap
sasaran.
(2)Indikator pelayanan klinis prioritas minimal 1 indikator.
(3)Indikator sesuai tujuan strategis rumah sakit (KPI) minimal 1 indikator.
(4)Indikator terkait perbaikan sistem minimal 1 indikator.
(5)Indikator terkait manajemen risiko minimal 1 indikator.
(6)Indikator terkait Penelitian klinis dan program pendidikan kedokteran
minimal 1 indikator. (apabila ada)

c) INDIKATOR MUTU PRIORITAS UNIT (IMP-Unit) adalah indikator


prioritas yang khusus dipilih kepala unit terdiri dari minimal 1 indikator.
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

17
7/22/2022

Analisis dan Validasi Data Indikator Mutu


PMKP 4

Agregasi dan analisis data dilakukan untuk mendukung


Program PMKP serta mendukung partisipasi dalam
pengumpulan database eksternal.

Elemen Penilaian PMKP 4


a. Telah dilakukan agregasi dan Analisa data menggunakan metode
dan teknik statistik terhadap semua indikator mutu yang telah
diukur oleh staf yang kompeten
b. Hasil analisia digunakan untuk membuat rekomendasi tindakan
perbaikan dan serta menghasilkan efisiensi penggunaan sumber
daya.
c. Memiliki bukti analisis data dilaporkan kepada Direktur dan
Reprentasi pemilik / Dewas sebagai bagian dari Program PMKP.
d. Memiliki bukti hasil Analisa berupa informasi INM dan e-report IKP
diwajibkan lapor kepada Kemkes sesuai peraturan yang berlaku..

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Elemen Penilaian PMKP 4


e. Terdapat proses pembelajaran dari database eksternal untuk :
 perbandingan internal dari waktu ke waktu,

 perbandingan dengan RS yang setara,

 perbandingan dengan praktik terbaik (best practices), dan


 perbandingan dengan sumber ilmiah profesional yang objektik.
f. Keamanan dan kerahasiaan tetap dijaga saat berkontribusi pada
database eksternal.
g. Telah menganalisa efisiensi berdasarkan biaya dan jenis sumber
daya yang digunakan (sebelum dan sesudah perbaikan) terhadap
satu proyek prioritas perbaikan yang dipilih setiap tahun.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

18
7/22/2022

PMKP 4.1

Staf dengan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang


bertugas mengumpulkan dan menganalisis data RS secara
sistematis.

Elemen Penilaian PMKP 4.1


a. Data dikumpulkan, dianalisis, dan diubah menjadi
informasi untuk mengidentifikasi peluang-peluang
untuk perbaikan.
b. Staf yang kompeten melakukan proses pengukuran
menggunakan alat dan teknik statistik.
c. Hasil analisis data dilaporkan kepada penanggung
jawab indikator mutu yang akan melakukan perbaikan.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

PMKP 5

RS melakukan proses validasi data terhadap


indikator mutu yang diukur.

Elemen Penilaian PMKP 5

a. RS telah melakukan validasi yang berbasis bukti


meliputi a) – g) yang ada pada maksud dan tujuan.
b. Pimpinan RS bertanggung jawab atas validitas dan
kualitas data serta hasil yang dipublikasikan

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

19
7/22/2022

Data yang harus divalidasi

a. Pengukuran Indikator mutu baru;


b. Bila data akan dipublikasi ke masyarakat baik melalui web site RS atau
media lain
c. Ada perubahan pada pengukuran yang selama ini sudah dilakukan, mis.
perubahan profil indikator, instrumen pengumpulan data, proses
agregasi data, atau perubahan staf pengumpul data atau validator .
d. Bila terdapat perubahan hasil pengukuran tanpa diketahui sebabnya
e. Bila terdapat perubahan sumber data, mis. terdapat perubahan sistem
pencatatan pasien dari manual ke elektronik;
f. Bila terdapat perubahan subyek data seperti perubahan umur rata2
pasien, perubahan protokol riset, PPK baru diberlakukan, serta adanya
teknologi dan metodologi pengobatan baru.
g. Bila data akan dilaporkan ke Direktur dan Dewas secara regular setiap
tiga bulan.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Mencapai dan Mempertahankan Perbaikan


PMKP 6

RS mencapai perbaikan mutu dan dipertahankan

Elemen Penilaian PMKP 6


a. RS telah membuat rencana perbaikan dan melakukan uji
coba menggunakan metode yang telah teruji dan
menerapkannya untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien.
b. Tersedia kesinambungan data mulai dari pengumpulan data
sampai perbaikan yang dilakukan dan dapat dipertahankan.
c. Memiliki bukti perubahan regulasi dan perubahan proses
yang diperlukan untuk mempertahankan perbaikan.
d. Keberhasilan telah didokumentasikan dan dijadikan laporan
PMKP.
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

20
7/22/2022

PMKP 7

Dilakukan evaluasi proses pelaksanaan standar pelayanan kedokteran


di RS untuk menunjang pengukuran mutu pelayanan klinis prioritas.

Elemen Penilaian PMKP 7


a. RS melakukan evaluasi clinical pathway sesuai yang
tercantum dalam maksud dan tujuan.
b. Hasil evaluasi dapat menunjukkan adanya perbaikan
terhadap kepatuhan dan mengurangi variasi dalam
penerapan prioritas standar pelayanan kedokteran di RS.
c. RS telah melaksanakan audit klinis dan atau audit
medis pada penerapan prioritas standar pelayanan
kedokteran di RS

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Pengukuran prioritas perbaikan pelayanan klinis

 Penerapan standar pelayanan kedokteran berdasarkan PPK


dievaluasi dengan alur klinik / clinical pathway (CP).

 Pengukuran prioritas perbaikan pelayanan klinis ditetapkan


Direktur, Bersama pimpinan medis, ketua Komite medik dan KSM
menetapkan paling sedikit 5 (lima) evaluasi pelayanan prioritas
standar pelayanan kedokteran.

 Evaluasi pelayanan prioritas standard pelayanan kedokteran


dilakukan sampai terjadi pengurangan variasi dari data awal ke
target yang ditentukan ketentuan RS.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

21
7/22/2022

AUDIT MEDIS CLINICAL PATHWAY

AUDIT PRE IMPLEMENTASI

VARIAN
LABORATORIUM,
TINDAK LANJUT

• UPAYA MENINGKATKAN
VARIAN RADIOLOGI
• PENYEBAB VARIAN KEPATUHAN
ANALISA
• REVISI PPK &CP

VARIAN TERAPI /
TINDAKAN

VARIAN LOS

AUDIT POST
IMPLEMENTASI

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Sistem Pelaporan dan Pembelajaran Keselamatan Pasien


PMKP 8

RS mengembangkan Sistem pelaporan dan


pembelajaran keselamatan pasien di RS (SP2KP RS)
a. Direktur menetapkan Sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan pasien RS
(SP2KP-RS) termasuk definisi, jenis IKP meliputi kejadian sentinel (a – o) dalam bagian
maksud dan tujuan), KTD, KNC, KTC dan KPCS, mekanisme pelaporan dan analisanya
serta pembelajarannya,
b. Komite mutu membentuk tim investigator sesegera mungkin untuk melakukan
investigasi komprehensif / analisa akar masalah (RCA) pada semua kejadian sentinel
dalam kurun waktu tidak melebihi 45 hari.
c. Pimpinan RS melakukan tindakan perbaikan korektif dan memantaunya efektivitasnya
untuk mencegah atau mengurangi berulangnya kejadian sentinel tersebut.
d. Pimpinan RS menetapkan proses untuk menganalisa KTD, KNC, KTC, KPCS dengan
melakukan investigasi sederhana dengan kurun waktu Grading biru tidak melebihi 7
hari, grading hijau tidak melebihi 14 hari.
e. Pimpinan RS melakukan tindakan perbaikan korektif dan memantaunya efektivitasnya
untuk mencegah atau mengurangi berulangnya KTD, KNC, KTC, KPCS tersebut.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

22
7/22/2022

SP2KP RS
Infrastruktur & 3. Perbaikan,
2. Investigasi &
Mekanisme pembelajaran &
Analisa efektifitas perbaikan
pelaporan

Pelaporan IKP
Tindakan
Perbaikan
Investigasi Pengukuran
& Analisa efektifitas
perbaikan
Pembelajaran

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

DEFINISI INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP) : kejadian yang tidak


disengaja ketika memberikan asuhan kepada pasien (care
management problem (CMP) atau kondisi yang berhubungan dengan
lingkungan di RS termasuk infrastruktur, sarana prasarana (service
delivery problem (SDP), yang dapat berpotensi atau telah
menyebabkan bahaya bagi pasien.

Definisi kejadian sentinel meliputi (a- o) dan dapat meliputi


kejadian lainnya seperti yang disyaratkan dalam peraturan atau
dianggap sesuai oleh RS untuk ditambahkan ke dalam daftar
kejadian sentinel.

Tidak semua kesalahan menyebabkan kejadian sentinel, dan


tidak semua kejadian sentinel akibat suatu kesalahan.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

23
7/22/2022

KEJADIAN SENTINEL
Kejadian Sentinel suatu kejadian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
penyakit pasien atau penyakit yang mendasarinya yang terjadi pada pasien.

Kejadian sentinel, salah satu jenis IKP yang harus dilaporkan yang
menyebabkan terjadinya hal2 berikut ini:
a) Kematian.

b) Cedera permanen.

c) Cedera berat yang bersifat sementara / reversible.

 Cedera permanen : dampak yang dialami pasien yang bersifat ireversibel


akibat insiden yang dialaminya mis. kecacadan, kelumpuhan, kebutaan, tuli
dsb.
 Cedera berat yang bersifat sementara : cedera yang bersifat kritis dan dapat
mengancam nyawa yang berlangsung dalam suatu kurun waktu tanpa
terjadi cedera permanen / gejala sisa, namun kondisi tersebut
mengharuskan pemindahan pasien ke tingkat perawatan yang lebih tinggi
/pengawasan pasien untuk jangka waktu yang lama, pemindahan pasien ke
tingkat perawatan yang lebih tinggi karena adanya kondisi yang mengancam
nyawa, atau penambahan operasi besar, tindakan, atau tata laksana untuk
menanggulangi kondisi tersebut
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Kejadian sentinel
jika terjadi salah satu dari sbb :

a) Bunuh diri oleh pasien yang sedang dirawat, ditatalaksana, menerima


pelayanan di unit yang selalu memiliki staf sepanjang hari atau dalam waktu
72 jam setelah pemulangan pasien, termasuk dari UGD rumah sakit;
b) Kematian atas bayi cukup bulan yang tidak diantisipasi;
c) Bayi dipulangkan kepada orang tua yang salah;
d) Penculikan pasien yang sedang menerima perawatan, tata laksana, dan
pelayanan;
e) Pasien kabur (atau, pulang tanpa izin) dari unit perawatan yang selalu dijaga
oleh staf sepanjang hari (termasuk UGD), yang menyebabkan kematian,
cedera permanen, atau cedera sementara derajat berat bagi pasien tersebut;
f) Reaksi transfusi hemolitik yang melibatkan pemberian darah atau produk
darah dengan inkompatibilitas golongan darah mayor (ABO, Rh, kelompok
darah lainnya);
g) Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen,
atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan pasien yang sedang
menerima perawatan, tata laksana, dan layanan ketika berada dalam
lingkungan RS
h) Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen,
atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan anggota staf,
praktisi mandiri berizin, pengunjung, atau vendor ketika berada dalam
lingkungan RS,
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

24
7/22/2022

i. Tindakan invasif, termasuk operasi, yang dilakukan pada pasien


yang salah, di sisi yang salah, atau menggunakan prosedur yang
salah (secara tidak sengaja);
j. Tertinggalnya benda asing dalam tubuh pasien secara tidak sengaja
setelah suatu tindakan invasif, termasuk operasi;
k. Hiperbilirubinemia neonatal berat (bilirubin > 30 mg/dL);
l. Fluoroskopi berkepanjangan dengan dosis kumulatif > 1.500 rad
pada satu medan tunggal atau pemberian radioterapi ke area tubuh
yang salah atau pemberian radioterapi > 25% melebihi dosis
radioterapi yang direncanakan;
m. Kebakaran, lidah api, atau asap, uap panas, atau pijaran yang tidak
diantisipasi selama satu episode perawatan pasien;
n. Semua kematian ibu intrapartum (terkait dengan proses
persalinan);
o. Morbiditas ibu derajat berat (terutama tidak berhubungan dengan
perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi lain yang
mendasari) terjadi pada pasien dan menyebabkan cedera permanen
atau cedera sementara derajat berat.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

DEFINISI JENIS INSIDEN

a. Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah


Sentinel insiden keselamatan pasien yang
menyebabkan cedera pada pasien.
b. Kejadian tidak cedera (KTC) adalah
insiden keselamatan pasien yang sudah
KPCS KTD terpapar pada pasien namun tidak
menyebabkan cedera.
Kejadian nyaris cedera (KNC) insiden
JENIS IKP
c.

keselamatan pasien yang belum


terpapar pada pasien.
d. Kondisi potensial cedera signifikan
(KPCS) adalah kondisi (selain dari
KNC KTC
proses penyakit atau kondisi pasien itu
sendiri) yang berpotensi menyebabkan
terjadinya kejadian Sentinel

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

25
7/22/2022

Tipe Insiden

1. Administrasi Klinis
2. Proses / Prosedur klinis
3. Dokumentasi
4. Infeksi Nosokomial
5. Proses Medikasi / Cairan
Infus
6. Darah / produk darah
7. Gizi / Nutrisi
8. Oxigen / Gas medis
9. Alat Medis
10.Perilaku pasien
11. Pasien jatuh
12. Pasien Kecelakaan
13.Infrastruktur / Sarana /
Bangunan
14. Sumber daya / Manajemen
15. Laboratorium

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Tipe Harm
(Dampak yang terjadi akibat Insiden) ICD X 2010
1. Patofisiologi Chapter I - XVIII
Contoh : Pasien Rhinitis alergi, salah diberikan obat, yang diberikan obat DM,
sehingga pasien mengalami Koma Diabetik  ((E.10.0)– E.10 – E.14 :
DM.
– “0” : With coma : Diabetic, coma with or without ketoacidosis, hyperosmolar
coma, hypoglycaemic coma, Hyperglycaemic coma NOS.
– Di cari external cause morbidity dan mortality :
Chapter XX: Cause : Y42.3

2. Cedera : Injury, poisoning and certain other consequences of


external causes Chapter XIX
Contoh : Pasien dengan Hipertensi, jatuh di kamar mandi dan mengalami
Fraktur di tangan kiri. (ICD X: S.67.0) : Crushing injury of wrist and hand
– S67.0 Crushing injury of thumb and other finger(s)
– Di cari external cause morbidity dan mortality di Chapter XX : Cause
W18.2
– Sebutkan aktifitas saat cedera ; di Chapter XX : V01-Y34 :
– 4 : While resting, sleeping, eating or engaging in other vital
activities Personal hygiene
– 9 : During unspecified activity
3. Lain2 (Factors influencing health status and contact with health
service) Chapter XXI - XXII .

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

26
7/22/2022

PMKP 9

Data laporan insiden keselamatan pasien selalu dianalisis setiap


tiga bulan untuk memantau ketika muncul tren atau variasi yang
tidak diinginkan

Elemen Penilaian PMKP 9


a) Proses pengumpulan data sesuai (a-h) di maksud dan
tujuan, analisis, dan pelaporan diterapkan untuk
memastikan akurasi data.
b) Analisis data mendalam dilakukan ketika terjadi tingkat,
pola atau tren yang tak diharapkan yang digunakan untuk
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
c) Data luaran (outcome) dilaporkan kepada Direktur dan
Representatif pemilik/ Dewas sebagai bagian dari program
PMKP.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

menganalisa dan memantau IKP triwulan


mendeteksi pola, tren serta variasi
berdasarkan frekuensi pelayanan dan/atau
Komite mutu risiko terhadap pasien
Laporan insiden dan hasil komprehensif RCA / investigasi sederhana harus
dilakukan untuk setidaknya hal2 berikut ini:
a) Semua reaksi transfusi yang sudah dikonfirmasi,
b) Semua kejadian serius akibat reaksi obat (adverse drug reaction) yang serius
sesuai yang ditetapkan oleh rumah sakit
c) Semua kesalahan pengobatan (medication error) yang signifikan sesuai yang
ditetapkan oleh rumah sakit
d) Semua perbedaan besar antara diagnosis pra- dan diagnosis pascaoperasi;
misalnya diagnosis praoperasi adalah obstruksi saluran pencernaan dan
diagnosis pascaoperasi adalah ruptur aneurisme aorta abdominalis (AAA)
e) KTD atau pola kejadian tak diharapkan selama sedasi prosedural tanpa
memandang cara pemberian
f) KTD atau pola kejadian tak diharapkan selama anestesi tanpa memandang
cara pemberian
g) KTD yang berkaitan dengan identifikasi pasien
h) Kejadian2 lain; misalnya infeksi yang berkaitan dengan perawatan
kesehatan atau wabah penyakit menular
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

27
7/22/2022

PMKP 10

Rumah sakit melakukan pengukuran dan evaluasi


budaya keselamatan pasien

1. Rumah sakit telah melaksanakan pengukuran


budaya keselamatan pasien secara regular
setiap tahun menggunakan metode yang telah
terbukti
2. Hasil pengukuran budaya sebagai acuan dalam
menyusun program peningkatan budaya
keselamatan di RS.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

PMKP 11

Komite mutu memandu penerapan program manajemen


risiko di rumah sakit
Elemen penilaian PMKP 11
a) Komite mutu telah menyusun Program manajemen risiko tingkat RS
untuk ditetapkan Direktur
b) Komite mutu memandu penerapan program manajemen risiko yang
di tetapkan oleh Direktur
c) Komite mutu telah membuat daftar risiko RS berdasarkan daftar risiko
unit2 di RS.
d) Komite mutu telah membuat profil risiko dan rencana penanganan
e) Komite mutu telah membuat pemantauan terhadap rencana
penanganan dan melaporkan kepada Direktur dan Representatif
pemilik / Dewas setiap 6 bulan
f) Komite mutu telah memandu pemilihan minimal satu Analisa secara
proaktif terhadap proses berisiko tinggi yang diprioritaskan untuk
dilakukan Analisa FMEA setiap tahun

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

28
7/22/2022

Arjaty Daud Channel arjaty_daud Arjaty

29

You might also like