You are on page 1of 28

3/25/2022

Penerapan PMKP di Fasyankes

dr. Arjaty W Daud, MARS, FISQua, CERG, QRGP

Curiculum Vitae

Nama : dr. Arjaty W. Daud, MARS, FISQua, CERG, QRGP


Alamat : Jl. Moh Kahfi 1, Royal residence Blok A2 Ciganjur
Jakarta Selatan
Tmpt / tgl. Lahir : Manado,17 Januari 1969
Email : arjatydaud19@gmail.com
Hp : 0812 1830 7169

PENDIDIKAN
S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi - Manado , Lulus 1995
S-2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, KARS Universitas Indonesia, Lulus 2005
ORGANISASI
PELATIHAN / SEMINAR • 2020 : Tim Ahli Investigasi KTD Alat
2022 : Fellowship ISQua Kesehatan Kemkes
2022 : Certified in Enterprise Risk Governance • 2018 – saat ini : Ketua Bidang Pelaporan &
2022 : Qualified Risk Governance Professional Analisa Insiden Komite Nasional Keselamatan
2017 : Update Acreditation Joint Commission International 6th edition Amsterdam Pasien (KNKP)
2015 : Practicum Acreditation Joint Commission International 5th edition • 2016 – 2018. : Sekretariat KKPRS
Singapore • 2007 – 2012. : Ketua Bidang Pelaporan
2011 : Practicum Acreditation Joint Commission Internationl 4 th edition Seoul Insiden KKP RS PERSI , Sterring Committe
Patient Safety Course, Singapura KKP RS
2010 : Safety in Healthcare, Kuala Lumpur • 2005 - Saat ini :Ketua Institut Manajemen
2009 : Hospital Management Asia, Vietnam Risiko Klinis (IMRK) / ICRMI, Member of ASQ
Course Risk Management PRMIA Jakarta (American Quality Society), Member of
2007 : New Perspektif, Conferrence ASHRM, Chicago USA Profesional Risk Management International
Certified Profesional Healthcare Risk Management course, Association
Chicago USA
Risk Management Base Training, Joint Commision Resources (JCR) PENGHARGAAN
Patient Safety Up Date, Joint Commision International (JCI) Singapura
2005 : Lead Audior ISO 9001 – 2000, International Registered Certificated 2019: Penghargaan Wanita Inspirasi Indonesia
Auditor (IRCA) (IPEMI)

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

1
3/25/2022

PENGALAMAN KERJA
2019 : Technical Assistance WHO
2017 : Konsultan JCI RSK Dharmais, RS Djamil Padang, RS AWS Samarinda, RS Zainal Abidin Banda Aceh
2016 : Konsultan JCI RS Zainal Abidin Banda Aceh
2015 : Konsultan JCI RS Islam Cempaka putih Jakarta, RS Advent Bandung, RS JMC Jakarta, RS Sutomo
Surabaya
2014 : Konsultan JCI RS MMC Jakarta, RS Kanujoso Blkppn, RS Sleman Jogja, RS Tarakan Kaltara
2013 : Konsultan JCI RS kanujoso Blkppn, RS Sleman
2012 : Konsultan JCI RSUP Fatmawati, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makasar, RS Medistra
2011 : Konsultan JCI RSCM, Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RS Tarakan Kaltim
2010 : Konsultan Manajemen risiko RSUP Fatmawati Jakarta, RS Bieuren, RS Lhoksemawe Aceh
2009 : Konsultan Manajemen risiko & Kes Pasien RS Wahidin Makasar, RS Pelni Jakarta, Konsultan RS Aini, RS
Sardjito
2007 : Direktur RS Zahirah, Konsultan Manajemen risiko RS Persahabatan, RS Dharmais
2006 : Konsultan Manajemen RS Asri, Konsultan Manajemen RS Medika BSD,
2004 - 2005 : Manajer Operasional Medika Plaza International Clinic
2003 - 2004 : General Manajer Cempaka Medical Centre, Direktur Operasional RS Sentra Medika
2002 - 2003 : Wakil Direktur Medik & Asist Direktur RS Sentra Medika
2000 - 2001 : Kepala Bagian Humas RS MMC
1999 - 2000 : Asisten Konsultan WHO Umbrella Project Depkes Kepala Bagian Rehabilitasi Medik RS MMC

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Penerapan PMKP di Rumah Sakit

2
3/25/2022

MUTU PELAYANAN DI FASYANKES

Tingkat layanan kesehatan untuk individu & masyarakat yg dapat


meningkatkan luaran kesehatan yang optimal, diberikan sesuai dengan
Standar pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini, serta
untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien.

Pengukuran &
Evaluasi
Indikator Mutu

INM IMP RS / IMP


PKM UNIT

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Hubungan TKRS & PMKP

TKRS 5 TKRS. 10, 11


DIREKTUR MENETAPKAN 10 : KA UNIT  PENGUKURAN IMP RS DAN MEMILIH IMP UNIT
PRIORITAS PERBAIKAN TINGKAT RS SERTA MELAKUKAN PERBAIKAN
YANG BERDAMPAK LUAS / 11 : KA UNIT KLINIS EVALUASI KINERJA DOKTER, PERAWAT DAN
MENYELURUH DI RS NAKES LAINNYA MENGGUNAKAN INDIKATOR MUTU YANG
DIUKUR DI UNITNYA.

PMKP 1
PMKP 2 -3 PMKP 4 -5 PMKP 6 - 7
Pengelolaan kegiatan Pemilihan dan
PMKP dan manajemen pengumpulan data
risiko Analisis dan validasi Pencapaian dan
indikator mutu
data indikator mutu mempertahankan
perbaikan

PMKP 8 - 9
Sistem pelaporan dan PMKP 10 PMKP 11
pembelajaran
Pengukuran dan Penerapan
keselamatan pasien RS
evaluasi budaya Manajemen risiko
(SP2KP-RS) keselamatan pasien

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

3
3/25/2022

TKRS 5

Direktur dan Pimpinan RS berpartisipasi menetapkan


PRIORITAS PERBAIKAN DI TINGKAT RS yang merupakan
PROSES YANG BERDAMPAK LUAS / MENYELURUH DI RS
termasuk KEGIATAN KESELAMATAN PASIEN SERTA ANALISA
DAMPAK PERBAIKAN

1. Direktur dan pimpinan RS menggunakan data yang tersedia (data


based) dalam menetapkan indikator prioritas RS yang
perbaikannya akan berdampak luas / menyeluruh meliputi (a – f)
dalam maksud dan tujuan.
2. Dalam memilih prioritas perbaikan di tingkat RS maka Direktur dan
pimpinan mengggunakan kriteria prioritas meliputi poin a–h dalam
maksud dan tujuan.
3. Direktur dan pimpinan RS mengkaji dampak perbaikan primer dan
dampak perbaikan sekunder pada indikator prioritas RS yang
ditetapkan di tingkat RS maupun tingkat departemen / unit.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Pengukuran prioritas perbaikan tingkat RS


1. Sasaran Keselamatan Pasien meliputi 6 sasaran KP.
2. Pelayanan klinis prioritas untuk perbaikan mis. pelayanan
berisiko tinggi dan terdapat masalah dalam pelayanan tsb mis.
Pelayanan Hemodialisa, Pelayanan Kemoterapi dll.
3. Tujuan strategis RS mis. RS ingin menjadi RS rujukan untuk pasien
D kanker. Maka prioritas perbaikannya mis. KPI meningkatkan efisiensi,
mengurangi angka readmisi, mengurangi masalah alur pasien di IGD
atau memantau mutu layanan yang diberikan oleh pihak lain yang
A
dikontrak.

T 4. Perbaikan sistem adalah perbaikan yang jika dilakukan akan


berdampak luas / menyeluruh di RS yang dapat diterapkan di
beberapa unit misalnya sistim pengelolaan obat, komunikasi serah
A terima dll.
5. Manajemen risiko untuk perbaikan proaktif terhadap proses
berisiko tinggi yang datanya dapat diambil dari profil risiko, atau
proses yang telah dilakukan analisa FMEA
6. Penelitian klinis & program pendidikan kedokteran (apabila ada)
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

4
3/25/2022

Kriteria Pemilihan prioritas pengukuran dan


perbaikan

a. Masalah di rumah sakit


b. Jumlah yang banyak (High volume)
c. Proses berisiko tinggi (High process)
d. Ketidakpuasan pasien dan staf
e. Kemudahan dalam pengukuran
f. Ketentuan Pemerintah / Persyaratan Eksternal
g. Sesuai dengan tujuan strategis rumah sakit
h. Memberikan pengalaman pasien lebih baik
(patient experience)
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

MENYETUJUI
&
FEED BACK
DEWAS
Lapor
Triwulan

DIREKTUR / KA RS
(TKRS 5)

Komite Mutu KOORDINASI


(PMKP 1 -11) INTEGRASI

KEPALA UNIT
(TKRS 10, 11)

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

5
3/25/2022

25/03/2022

Dampak perbaikan
Direktur dan pimpinan RS akan menilai dampak perbaikan :
 Dampak primer : hasil capaian setelah dilakukan perbaikan mis.
 target kepuasan pasien tercapai 90%, atau
 hasil kepatuhan terhadap proses yang ditetapkan misalnya, kepatuhan
pelaporan hasil kritis < 30 menit tercapai 100%
 Dampak sekunder : dampak terhadap efisiensi setelah dilakukan perbaikan
mis.
 efisiensi pada proses klinis yang kompleks,
 perubahan alur pelayanan yang kompleks,
 penghematan biaya pengurangan sumber daya,
 perubahan ruangan yang dibutuhkan dalam proses pelayanan tersebut.
 Penilaian dampak perbaikan akan memberikan pemahaman tentang biaya
yang dikeluarkan untuk investasi mutu, SDM, keuangan, dan keuntungan lain
dari investasi tersebut.
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

25/03/2022

TKRS 10
Kepala unit layanan berpartisipasi meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien dengan melakukan pengukuran indikator mutu RS yang dapat
diterapkan di unitnya dan memantau serta memperbaiki pelayanan pasien di
unit layanannya.

1. Kepala unit klinis / non klinis melakukan pengukuran INM


yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh unitnya
2. Kepala unit klinis / non klinis melakukan pengukuran IMP-
RS yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh
unitnya, termasuk semua layanan kontrak yang menjadi
tanggung jawabnya.
3. Kepala unit klinis / non klinis menerapkan pengukuran IMP-
Unit untuk mengurangi variasi dan memperbaiki proses dalam
unitnya,
4. Kepala unit klinis / non klinis memilih prioritas perbaikan
yang baru bila perbaikan sebelumnya sudah dapat
dipertahankan dalam waktu satu tahun.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

6
3/25/2022

25/03/2022

TKRS11
Kepala unit klinis mengevaluasi kinerja para dokter, perawat
dan tenaga kesehatan profesional lainnya menggunakan
indikator mutu yang diukur di unitnya.

1. Penilaian praktik profesional berkelanjutan (On going Professional


Practice Evaluation) para dokter dalam memberikan pelayanan
untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien menggunakan
indikator mutu yang diukur di unit tersebut.

2. Penilaian kinerja para perawat dalam memberikan pelayanan untuk


meningkatkan mutu dan keselamatan pasien menggunakan indikator
mutu yang diukur di unit tersebut.

3. Penilaian kinerja tenaga kesehatan lainnya memberikan pelayanan


untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien menggunakan
indikator mutu yang diukur di unit tersebut.
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

STANDAR PMKP

1 Pengelolaan kegiatan PMKP dan manajemen risiko

2 – 3 Pemilihan dan pengumpulan data indikator mutu

4 – 5 Analisis dan validasi data indikator mutu.

6 – 7 Pencapaian dan mempertahankan perbaikan

8 – 9 Sistem pelaporan dan pembelajaran


keselamatan pasien RS (SP2KP-RS)

10 Pengukuran dan evaluasi budaya keselamatan pasien

11 Penerapan manajemen risiko

@manajemenrisiko.imrk
25/03/2022 Manajemen Risiko IMRK

7
3/25/2022

Pengelolaaan Kegiatan PMKP & Manajemen Risiko


PMKP 1

Komite / Tim penyelenggara Mutu yang kompeten untuk


mengelola kegiatan PMKP sesuai dengan peraturan perUU

Elemen Penilaian PMKP 1

a. Direktur telah menetapkan regulasi terkait PMKP serta manajemen risiko


b. Direktur RS telah membentuk Komite / tim mutu untuk mengelola kegiatan
PMKP serta uraian tugasnya sesuai dengan peraturan perUU
c. Komite Mutu menyusun program PMKP RS meliputi (a-i) yang telah
ditetapkan Direktur RS dan disahkan oleh Representatve pemilik / Dewan
pengawas.
d. Program PMKP dievaluasi dalam Rapat koordinasi mellibatkan Komite-
komite, Pimpinan RS dan Kepala unit setiap triwulan untuk menjamin
perbaikan mutu yang berkesinambungan.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Dalam proses pengukuran data, Direktur menetapkan:

a) kepala unit sebagai PJ PMKP di tingkat unit;

b) staf pengumpul data; dan

c) staf yang akan melakukan validasi data (validator).

• RS yang memiliki tenaga cukup, proses pengukuran data dilakukan


oleh (a-c), namun dalam hal keterbatasan tenaga, validasi dapat
dilakukan oleh penanggung jawab PMKP di unit kerja.

• Komite / Tim Mutu, PJ PMKP di unit, staf pengumpul data,


validator perlu mendapat pelatihan PMKP termasuk pengukuran
data mencakup pengumpulan data, Analisa data, validasi data dan
perbaikan mutu.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

8
3/25/2022

Fungsi dan tugas pelaksanaan dan evaluasi Peningkatan mutu


PMK NOMOR 80 TAHUN 2020 TENTANG KOMITE MUTU RUMAH SAKIT

a. penyusunan kebijakan, pedoman dan program kerja terkait pengelolaan dan penerapan program mutu
pelayanan Rumah Sakit;
b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit terkait perbaikan mutu tingkat
RS
c. pemilihan prioritas perbaikan tingkat Rumah Sakit dan pengukuran indikator tingkat Rumah Sakit serta
menindaklanjuti hasil capaian indikator tersebut;
d. pemantauan dan memandu penerapan program mutu di unit kerja;
e. pemantauan dan memandu unit kerja dalam memilih prioritas perbaikan,
f. pengukuran mutu/indikator mutu, dan menindaklanjuti hasil capaian indikator mutu;
g. fasilitasi penyusunan profil indikator mutu dan instrumen untuk pengumpulan data;
h. fasilitasi pengumpulan data, analisis capaian, validasi dan pelaporan data dari seluruh unit kerja;
i. pengumpulan data, analisis capaian, validasi, dan pelaporan data indikator prioritas Rumah Sakit dan indikator
mutu nasional Rumah Sakit;
j. koordinasi dan komunikasi dengan komite medis dan komite lainnya, satuan pemeriksaan internal, dan unit kerja
lainnya yang terkait, serta staf;
k. pelaksanaan dukungan untuk implementasi budaya mutu di Rumah Sakit; 17
l. pengkajian standar mutu pelayanan di Rumah Sakit terhadap pelayanan, pendidikan, dan penelitian;
m. penyelenggaraan pelatihan peningkatan mutu; & penyusunan laporan pelakasanaan program peningkatan mutu.
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Fungsi dan tugas pelaksanaan dan evaluasi Keselamatan pasien


PMK NOMOR 80 TAHUN 2020 TENTANG KOMITE MUTU RUMAH SAKIT

a. penyusunan kebijakan, pedoman, dan program kerja terkait keselamatan pasien


Rumah Sakit;
b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit
dalam rangka pengambilan kebijakan keselamatan pasien;
c. pemantauan dan memandu penerapan keselamatan pasien di unit kerja;
d. motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilaian tentang penerapan program
keselamatan pasien;
e. pencatatan, analisis, dan pelaporan insiden, termasuk melakukan RCA, dan
f. pemberian solusi untuk meningkatkan keselamatan pasien;
g. pelaporan insiden secara kontinu sesuai dengan ketentuan peraturan peUU
h. melaksanakan pelatihan keselamatan pasien; dan
i. Penyusunan laporan pelakasanaan program keselamatan pasien. 18

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

9
3/25/2022

FUNGSI DAN TUGAS PELAKSANAAN DAN EVALUASI MANAJEMEN RISIKO


PMK NOMOR 80 TAHUN 2020 TENTANG KOMITE MUTU RUMAH SAKIT

a. penyusunan kebijakan, pedoman dan program kerja terkait manajemen risiko RS


b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit terkait
manajemen risiko di Rumah Sakit;
c. pemantauan dan memandu penerapan manajemen risiko di unit kerja;
d. pemberian usulan atas profil risiko dan rencana penanganannya;
e. pelaksanaan dan pelaporan rencana penanganan risiko sesuai lingkup tugasnya;
f. Pemberian usulan rencana kontingensi apabila kondisi yang tidak normal terjadi;
g. pelaksanaan penanganan risiko tinggi;
h. pelaksanaan pelatihan manajemen risiko; dan

i. Penyusunan laporan pelaksanaan program manajemen risiko.

(1) Komite Mutu juga melaksanakan fungsi persiapan dan penyelenggaraan akreditasi RS 19

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

DEWAS

DIREKTUR
UTAMA

KOMITE MUTU

SUB KOMITE SUB KOMITE SUB KOMITE


KESELAMATAN MANAJEMEN PENINGKATAN
PASIEN RISIKO MUTU

Unit Unit
Unit Unit Unit
• PIC Indikator • PIC Indikator
• PIC Indikator • PIC Indikator • PIC Indikator
• Pengumpul • Pengumpul
Data • Pengumpul Data • Pengumpul Data • Pengumpul Data
Data
• Validator • Validator • Validator • Validator
• Validator

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

10
3/25/2022

Program PMKP RS
(meliputi tapi tidak terbatas)

a) Pengukuran mutu indikator termasuk Indikator nasional mutu (INM),


indikator mutu prioritas rumah sakit (IMP RS) dan indikator mutu prioritas
unit (IMP-Unit).
b) Meningkatkan perbaikan mutu dan mempertahankan perbaikan
berkelanjutan.
c) Mengurangi varian dalam praktek klinis dengan menerapkan PPK /
Algoritme / Protokol dan melakukan pengukuran dengan clinical pathway.
d) Mengukur dampak efisiensi dan efektivitas prioritas perbaikan terhadap
keuangan dan sumber daya mis. SDM.
e) Pelaporan dan Analisa Insiden Keselamatan pasien.
f) Penerapan Sasaran keselamatan pasien.
g) Evaluasi kontrak klinis dan kontrak manajemen.
h) Pelatihan semua staf sesuai perannya dalam program PMKP.
i) Mengkomunikasikan hasil pengukuran mutu meliputi masalah mutu dan
capaian data kepada staf.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Pemilihan dan Pengumpulan Data Indikator


PMKP 2

Komite / Tim mutu mendukung proses pemilihan indikator,


koordinasi serta integrasi kegiatan pengukuran data
indikator mutu dan keselamatan pasien di RS.

Elemen Penilaian PMKP 2


a) Komite mutu terlibat dalam pemilihan indikator mutu prioritas
ditingkat RS maupun tingkat unit layanan.
b) Komite mutu melaksanakan koordinasi dan integrasi kegiatan
pengukuran serta melakukan supervisi ke unit layanan.
c) Komite mutu mengintegrasikan laporan IKP, pengukuran budaya
keselamatan, dan lainnya untuk mendapatkan solusi dan
perbaikan terintegrasi.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

11
3/25/2022

PMKP 3

Pengumpulan data indikator mutu dilakukan oleh staf


pengumpul data yang sudah mendapatkan pelatihan tentang
pengumpulan atau pengukuran data indikator mutu.

Elemen Penilaian PMKP 3


a. RS melakukan pengumpulan data mencakup (a-c)
dalam maksud dan tujuan.

b. Indikator mutu prioritas rumah sakit (IMP-RS) dan


indicator mutu prioritas unit (IMP- Unit) telah dibuat profil
indikator mencakup (a-t) dalam maksud dan tujuan.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Pengukuran Indikator nasional mutu (INM),


Prioritas perbaikan Tingkat RS dan di Unit

a) INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM) yaitu indikator mutu nasional yang


wajib dilakukan pengukuran, sebagai informasi mutu secara nasional.

b) INDIKATOR MUTU PRIORITAS RUMAH SAKIT (IMP-RS) mencakup:


(1)Indikator Sasaran Keselamatan pasien minimal 1 indikator setiap
sasaran.
(2)Indikator pelayanan klinis prioritas minimal 1 indikator.
(3)Indikator sesuai tujuan strategis rumah sakit (KPI) minimal 1 indikator.
(4)Indikator terkait perbaikan sistem minimal 1 indikator.
(5)Indikator terkait manajemen risiko minimal 1 indikator.
(6)Indikator terkait Penelitian klinis dan program pendidikan kedokteran
minimal 1 indikator. (apabila ada)

c) INDIKATOR MUTU PRIORITAS UNIT (IMP-Unit) adalah indikator prioritas


yang khusus dipilih kepala unit terdiri dari minimal 1 indikator.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

12
3/25/2022

Analisis dan Validasi Data Indikator Mutu


PMKP 4

Agregasi dan analisis data dilakukan untuk mendukung


Program PMKP serta mendukung partisipasi dalam
pengumpulan database eksternal.

Elemen Penilaian PMKP 4


a. Telah dilakukan agregasi dan Analisa data menggunakan metode
dan teknik statistik terhadap semua indikator mutu yang telah
diukur oleh staf yang kompeten
b. Hasil analisia digunakan untuk membuat rekomendasi tindakan
perbaikan dan serta menghasilkan efisiensi penggunaan sumber
daya.
c. Memiliki bukti analisis data dilaporkan kepada Direktur dan
Reprentasi pemilik / Dewas sebagai bagian dari Program PMKP.
d. Memiliki bukti hasil Analisa berupa informasi INM dan e-report IKP
diwajibkan lapor kepada Kemkes sesuai peraturan yang berlaku..

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Elemen Penilaian PMKP 4


e. Terdapat proses pembelajaran dari database eksternal untuk :
 perbandingan internal dari waktu ke waktu,

 perbandingan dengan RS yang setara,

 perbandingan dengan praktik terbaik (best practices), dan


 perbandingan dengan sumber ilmiah profesional yang objektik.
f. Keamanan dan kerahasiaan tetap dijaga saat berkontribusi pada
database eksternal.
g. Telah menganalisa efisiensi berdasarkan biaya dan jenis sumber
daya yang digunakan (sebelum dan sesudah perbaikan) terhadap
satu proyek prioritas perbaikan yang dipilih setiap tahun.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

13
3/25/2022

PMKP 4.1

Staf dengan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang


bertugas mengumpulkan dan menganalisis data RS secara
sistematis.

Elemen Penilaian PMKP 4.1


a. Data dikumpulkan, dianalisis, dan diubah menjadi
informasi untuk mengidentifikasi peluang-peluang
untuk perbaikan.
b. Staf yang kompeten melakukan proses pengukuran
menggunakan alat dan teknik statistik.
c. Hasil analisis data dilaporkan kepada penanggung
jawab indikator mutu yang akan melakukan perbaikan.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

PMKP 5

RS melakukan proses validasi data terhadap


indikator mutu yang diukur.

Elemen Penilaian PMKP 5

a. RS telah melakukan validasi yang berbasis bukti


meliputi a) – g) yang ada pada maksud dan tujuan.
b. Pimpinan RS bertanggung jawab atas validitas dan
kualitas data serta hasil yang dipublikasikan

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

14
3/25/2022

Data yang harus divalidasi

a. Pengukuran Indikator mutu baru;


b. Bila data akan dipublikasi ke masyarakat baik melalui web site RS atau
media lain
c. Ada perubahan pada pengukuran yang selama ini sudah dilakukan, mis.
perubahan profil indikator, instrumen pengumpulan data, proses
agregasi data, atau perubahan staf pengumpul data atau validator .
d. Bila terdapat perubahan hasil pengukuran tanpa diketahui sebabnya
e. Bila terdapat perubahan sumber data, mis. terdapat perubahan sistem
pencatatan pasien dari manual ke elektronik;
f. Bila terdapat perubahan subyek data seperti perubahan umur rata2
pasien, perubahan protokol riset, PPK baru diberlakukan, serta adanya
teknologi dan metodologi pengobatan baru.
g. Bila data akan dilaporkan ke Direktur dan Dewas secara regular setiap
tiga bulan.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Mencapai dan Mempertahankan Perbaikan


PMKP 6

RS mencapai perbaikan mutu dan dipertahankan

Elemen Penilaian PMKP 6


a. RS telah membuat rencana perbaikan dan melakukan uji
coba menggunakan metode yang telah teruji dan
menerapkannya untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien.
b. Tersedia kesinambungan data mulai dari pengumpulan data
sampai perbaikan yang dilakukan dan dapat dipertahankan.
c. Memiliki bukti perubahan regulasi dan perubahan proses
yang diperlukan untuk mempertahankan perbaikan.
d. Keberhasilan telah didokumentasikan dan dijadikan laporan
PMKP.
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

15
3/25/2022

PMKP 7

Dilakukan evaluasi proses pelaksanaan standar pelayanan kedokteran


di RS untuk menunjang pengukuran mutu pelayanan klinis prioritas.

Elemen Penilaian PMKP 7


a. RS melakukan evaluasi clinical pathway sesuai yang
tercantum dalam maksud dan tujuan.
b. Hasil evaluasi dapat menunjukkan adanya perbaikan
terhadap kepatuhan dan mengurangi variasi dalam
penerapan prioritas standar pelayanan kedokteran di RS.
c. RS telah melaksanakan audit klinis dan atau audit
medis pada penerapan prioritas standar pelayanan
kedokteran di RS

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Pengukuran prioritas perbaikan pelayanan klinis

 Penerapan standar pelayanan kedokteran berdasarkan PPK


dievaluasi dengan alur klinik / clinical pathway (CP).

 Pengukuran prioritas perbaikan pelayanan klinis ditetapkan


Direktur, Bersama pimpinan medis, ketua Komite medik dan KSM
menetapkan paling sedikit 5 (lima) evaluasi pelayanan prioritas
standar pelayanan kedokteran.

 Evaluasi pelayanan prioritas standard pelayanan kedokteran


dilakukan sampai terjadi pengurangan variasi dari data awal ke
target yang ditentukan ketentuan RS.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

16
3/25/2022

AUDIT MEDIS CLINICAL PATHWAY

AUDIT PRE IMPLEMENTASI

VARIAN
LABORATORIUM,
TINDAK LANJUT

• UPAYA MENINGKATKAN
VARIAN RADIOLOGI
• PENYEBAB VARIAN KEPATUHAN
ANALISA
• REVISI PPK &CP

VARIAN TERAPI /
TINDAKAN

VARIAN LOS

AUDIT POST
IMPLEMENTASI

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Sistem Pelaporan dan Pembelajaran Keselamatan Pasien


PMKP 8

RS mengembangkan Sistem pelaporan dan


pembelajaran keselamatan pasien di RS (SP2KP)
a. Direktur menetapkan Sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan pasien RS
(SP2KP-RS) termasuk definisi, jenis IKP meliputi kejadian sentinel (a – o) dalam bagian
maksud dan tujuan), KTD, KNC, KTC dan KPCS, mekanisme pelaporan dan analisanya
serta pembelajarannya,
b. Komite mutu membentuk tim investigator sesegera mungkin untuk melakukan
investigasi komprehensif / analisa akar masalah (RCA) pada semua kejadian sentinel
dalam kurun waktu tidak melebihi 45 hari.
c. Pimpinan RS melakukan tindakan perbaikan korektif dan memantaunya efektivitasnya
untuk mencegah atau mengurangi berulangnya kejadian sentinel tersebut.
d. Pimpinan RS menetapkan proses untuk menganalisa KTD, KNC, KTC, KPCS dengan
melakukan investigasi sederhana dengan kurun waktu Grading biru tidak melebihi 7
hari, grading hijau tidak melebihi 14 hari.
e. Pimpinan RS melakukan tindakan perbaikan korektif dan memantaunya efektivitasnya
untuk mencegah atau mengurangi berulangnya KTD, KNC, KTC, KPCS tersebut.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

17
3/25/2022

DEFINISI INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP) : kejadian yang tidak


disengaja ketika memberikan asuhan kepada pasien (care
management problem (CMP) atau kondisi yang berhubungan dengan
lingkungan di RS termasuk infrastruktur, sarana prasarana (service
delivery problem (SDP), yang dapat berpotensi atau telah
menyebabkan bahaya bagi pasien.

Definisi kejadian sentinel meliputi (a- o) dan dapat meliputi


kejadian lainnya seperti yang disyaratkan dalam peraturan atau
dianggap sesuai oleh RS untuk ditambahkan ke dalam daftar
kejadian sentinel.

Tidak semua kesalahan menyebabkan kejadian sentinel, dan


tidak semua kejadian sentinel akibat suatu kesalahan.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

KEJADIAN SENTINEL
Kejadian Sentinel suatu kejadian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
penyakit pasien atau penyakit yang mendasarinya yang terjadi pada pasien.

Kejadian sentinel, salah satu jenis IKP yang harus dilaporkan yang
menyebabkan terjadinya hal2 berikut ini:
a) Kematian.

b) Cedera permanen.

c) Cedera berat yang bersifat sementara / reversible.

 Cedera permanen : dampak yang dialami pasien yang bersifat ireversibel


akibat insiden yang dialaminya mis. kecacadan, kelumpuhan, kebutaan, tuli
dsb.
 Cedera berat yang bersifat sementara : cedera yang bersifat kritis dan dapat
mengancam nyawa yang berlangsung dalam suatu kurun waktu tanpa
terjadi cedera permanen / gejala sisa, namun kondisi tersebut
mengharuskan pemindahan pasien ke tingkat perawatan yang lebih tinggi
/pengawasan pasien untuk jangka waktu yang lama, pemindahan pasien ke
tingkat perawatan yang lebih tinggi karena adanya kondisi yang mengancam
nyawa, atau penambahan operasi besar, tindakan, atau tata laksana untuk
menanggulangi kondisi tersebut
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

18
3/25/2022

Kejadian sentinel
jika terjadi salah satu dari sbb :
a) Bunuh diri oleh pasien yang sedang dirawat, ditatalaksana, menerima
pelayanan di unit yang selalu memiliki staf sepanjang hari atau dalam waktu
72 jam setelah pemulangan pasien, termasuk dari UGD rumah sakit;
b) Kematian atas bayi cukup bulan yang tidak diantisipasi;
c) Bayi dipulangkan kepada orang tua yang salah;
d) Penculikan pasien yang sedang menerima perawatan, tata laksana, dan
pelayanan;
e) Pasien kabur (atau, pulang tanpa izin) dari unit perawatan yang selalu dijaga
oleh staf sepanjang hari (termasuk UGD), yang menyebabkan kematian,
cedera permanen, atau cedera sementara derajat berat bagi pasien tersebut;
f) Reaksi transfusi hemolitik yang melibatkan pemberian darah atau produk
darah dengan inkompatibilitas golongan darah mayor (ABO, Rh, kelompok
darah lainnya);
g) Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen,
atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan pasien yang sedang
menerima perawatan, tata laksana, dan layanan ketika berada dalam
lingkungan RS
h) Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen,
atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan anggota staf,
praktisi mandiri berizin, pengunjung, atau vendor ketika berada dalam
lingkungan RS,
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

i. Tindakan invasif, termasuk operasi, yang dilakukan pada pasien


yang salah, di sisi yang salah, atau menggunakan prosedur yang
salah (secara tidak sengaja);
j. Tertinggalnya benda asing dalam tubuh pasien secara tidak sengaja
setelah suatu tindakan invasif, termasuk operasi;
k. Hiperbilirubinemia neonatal berat (bilirubin > 30 mg/dL);
l. Fluoroskopi berkepanjangan dengan dosis kumulatif > 1.500 rad
pada satu medan tunggal atau pemberian radioterapi ke area tubuh
yang salah atau pemberian radioterapi > 25% melebihi dosis
radioterapi yang direncanakan;
m. Kebakaran, lidah api, atau asap, uap panas, atau pijaran yang tidak
diantisipasi selama satu episode perawatan pasien;
n. Semua kematian ibu intrapartum (terkait dengan proses
persalinan);
o. Morbiditas ibu derajat berat (terutama tidak berhubungan dengan
perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi lain yang
mendasari) terjadi pada pasien dan menyebabkan cedera permanen
atau cedera sementara derajat berat.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

19
3/25/2022

DEFINISI JENIS INSIDEN

a. Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah


Sentinel insiden keselamatan pasien yang
menyebabkan cedera pada pasien.
b. Kejadian tidak cedera (KTC) adalah
insiden keselamatan pasien yang sudah
KPCS KTD terpapar pada pasien namun tidak
menyebabkan cedera.
Kejadian nyaris cedera (KNC) insiden
JENIS IKP
c.

keselamatan pasien yang belum


terpapar pada pasien.
d. Kondisi potensial cedera signifikan
(KPCS) adalah kondisi (selain dari
KNC KTC
proses penyakit atau kondisi pasien itu
sendiri) yang berpotensi menyebabkan
terjadinya kejadian Sentinel

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Tipe Insiden

1. Administrasi Klinis
2. Proses / Prosedur klinis
3. Dokumentasi
4. Infeksi Nosokomial
5. Proses Medikasi / Cairan
Infus
6. Darah / produk darah
7. Gizi / Nutrisi
8. Oxigen / Gas medis
9. Alat Medis
10.Perilaku pasien
11. Pasien jatuh
12. Pasien Kecelakaan
13.Infrastruktur / Sarana /
Bangunan
14. Sumber daya / Manajemen
15. Laboratorium

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

20
3/25/2022

Tipe Harm
(Dampak yang terjadi akibat Insiden) ICD X 2010
1. Patofisiologi Chapter I - XVIII
Contoh : Pasien Rhinitis alergi, salah diberikan obat, yang diberikan obat DM,
sehingga pasien mengalami Koma Diabetik  ((E.10.0)– E.10 – E.14 :
DM.
– “0” : With coma : Diabetic, coma with or without ketoacidosis, hyperosmolar
coma, hypoglycaemic coma, Hyperglycaemic coma NOS.
– Di cari external cause morbidity dan mortality :
Chapter XX: Cause : Y42.3

2. Cedera : Injury, poisoning and certain other consequences of


external causes Chapter XIX
Contoh : Pasien dengan Hipertensi, jatuh di kamar mandi dan mengalami
Fraktur di tangan kiri. (ICD X: S.67.0) : Crushing injury of wrist and hand
– S67.0 Crushing injury of thumb and other finger(s)
– Di cari external cause morbidity dan mortality di Chapter XX : Cause
W18.2
– Sebutkan aktifitas saat cedera ; di Chapter XX : V01-Y34 :
– 4 : While resting, sleeping, eating or engaging in other vital
activities Personal hygiene
– 9 : During unspecified activity
3. Lain2 (Factors influencing health status and contact
with health service) Chapter XXI - XXII .
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

PMKP 9

Data laporan insiden keselamatan pasien selalu dianalisis setiap


tiga bulan untuk memantau ketika muncul tren atau variasi yang
tidak diinginkan

Elemen Penilaian PMKP 9


a) Proses pengumpulan data sesuai (a-h) di maksud dan
tujuan, analisis, dan pelaporan diterapkan untuk
memastikan akurasi data.
b) Analisis data mendalam dilakukan ketika terjadi tingkat,
pola atau tren yang tak diharapkan yang digunakan untuk
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
c) Data luaran (outcome) dilaporkan kepada Direktur dan
Representatif pemilik/ Dewas sebagai bagian dari program
PMKP.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

21
3/25/2022

Komite mutu menganalisa dan memantau IKP setiap triwulan untuk


mendeteksi pola, tren serta variasi berdasarkan frekuensi pelayanan dan/atau
risiko terhadap pasien.
Laporan insiden dan hasil Investigasi komprehensif (RCA) maupun investigasi
sederhana (simple RCA) harus dilakukan untuk setidaknya hal2 berikut ini:
a) Semua reaksi transfusi yang sudah dikonfirmasi,
b) Semua kejadian serius akibat reaksi obat (adverse drug reaction) yang serius
sesuai yang ditetapkan oleh rumah sakit
c) Semua kesalahan pengobatan (medication error) yang signifikan sesuai yang
ditetapkan oleh rumah sakit
d) Semua perbedaan besar antara diagnosis pra- dan diagnosis pascaoperasi;
misalnya diagnosis praoperasi adalah obstruksi saluran pencernaan dan
diagnosis pascaoperasi adalah ruptur aneurisme aorta abdominalis (AAA)
e) KTD atau pola kejadian tak diharapkan selama sedasi prosedural tanpa
memandang cara pemberian
f) KTD atau pola kejadian tak diharapkan selama anestesi tanpa memandang
cara pemberian
g) KTD yang berkaitan dengan identifikasi pasien
h) Kejadian2 lain; misalnya infeksi yang berkaitan dengan perawatan
kesehatan atau wabah penyakit menular

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

PMKP 10

Rumah sakit melakukan pengukuran dan evaluasi


budaya keselamatan pasien

1. Rumah sakit telah melaksanakan pengukuran


budaya keselamatan pasien secara regular
setiap tahun menggunakan metode yang telah
terbukti
2. Hasil pengukuran budaya sebagai acuan dalam
menyusun program peningkatan budaya
keselamatan di RS.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

22
3/25/2022

PMKP 11

Komite mutu memandu penerapan program manajemen


risiko di rumah sakit
Elemen penilaian PMKP 11
a) Komite mutu telah menyusun Program manajemen risiko tingkat RS
untuk ditetapkan Direktur
b) Komite mutu memandu penerapan program manajemen risiko yang
di tetapkan oleh Direktur
c) Komite mutu telah membuat daftar risiko RS berdasarkan daftar risiko
unit2 di RS.
d) Komite mutu telah membuat profil risiko dan rencana penanganan
e) Komite mutu telah membuat pemantauan terhadap rencana
penanganan dan melaporkan kepada Direktur dan Representatif
pemilik / Dewas setiap 6 bulan
f) Komite mutu telah memandu pemilihan minimal satu Analisa secara
proaktif terhadap proses berisiko tinggi yang diprioritaskan untuk
dilakukan Analisa FMEA setiap tahun

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Penerapan PMKP di Puskesmas

23
3/25/2022

Tim dan Program Indikator Peningkatan mutu


Analisis dan
Peningkatan mutu dicapai
Mutu validasi & dipertahankan
Puskesmas

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Draft Standar Akreditasi PKM BAB 5


Kepala Puskesmas menetapkan Tim dan Program Peningkatan Mutu Puskesmas

 Pokok Pikiran:
• Penetapan tim / petugas yang bertanggung jawab terhadap PMKP, PPI, dan Manajemen
Risiko.
• Persyaratan kompetensi: sarjana kesehatan, mempunyai kapasitas terkait PMKP,
manajemen risiko, dan PPI, serta mempunyai pengalaman kerja di Puskesmas.
• Uraian Tugas: melakukan fasilitasi, koordinasi, pemantauan, dan membudayakan
kegiatan PMKP, manajemen risiko, dan PPI. Para tim tersebut juga harus menjamin
pelaksanaan kegiatan dilakukan secara konsisten dan ber kelanjutan.
• Kebijakan, Pedoman, Prosedur : acuan Kepala Puskesmas, PJ upaya pelayanan
Puskesmas dan koordinator dan pelaksana kegiatan Puskesmas dalam hal :
• peningkatan mutu,
• keselamatan pasien,
• manajemen risiko,
• PPI
• Kepala Puskesmas memfasilitasi, mengalokasikan, dan menyediakan sumber daya
• Program Mutu dan Keselamatan, Program Manajemen Risiko, Program PPI
• Pengawasan, pengendalian, penilaian, tindak lanjut, dan upaya perbaikan
berkesinambungan

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

24
3/25/2022

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

PENGORGANISASIAN MUT U
DI PUSKESMAS

KEPALA PUSKESMAS

KEPALA TATA
USAHA

PJ UKM ESENSIAL DAN PJ BANGUNAN, PJ MUTU


PJ UKM PJ UKP, PJ JARINGAN PRASARANA
KEPERAWATAN PENGEMBANGAN KEFARMASIAN
PELAYANAN DAN
KESEHATAN DAN PERALATAN
MASYARAKAT LABORATORIUM PUSKESMAS
TIM MUTU
DAN JEJARING
PUSKESMAS PUSKESMAS

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

25
3/25/2022

PENGORGANISASIAN MUTU
DI PUSKESMAS

KA
PKM

PJ MUTU

KOOR MUTU KOORD KOORR KOORD K3 KOOROR


KMP, UKM,
KOORD KESALAMATAN AUDIT MANAJEME
UKPP PPI PASIEN INTERNAL N RISIKO

TIM MUTU PUSKESMAS

KUALIFIKASI MINIMAL YANG HARUS DIPENUHI OLEH PJ MUTU

• Pendidikan minimal d3 kesehatan


• Pengalaman kerja minimal 2 thn 36
• Telah mengikuti pelatihan/ workshop tentang mutu, manajemen risiko dan atau standar akreditasi
puskesmas
• Memiliki komitmen terhadap peningkatan mutu, keselamatan pasien dan manajemen risiko
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

TUGAS DAN FUNGSI PJ MUTU DAN TIM MUTU PUSKESMAS

1. Menyusun program mutu yang mencakup mutu pelayanan, pengendalian dan


pencegahan infeksi, sasaran keselamatan pasien, keselamatan dan kesehatan
kerja, manajemen fasilitas dan keselamatan dan manajemen risiko
2. Melaksanakan program mutu puskesmas yang mencakup, mutu pada masing-
masing unit pelayanan (administrasi dan manajemen, upaya kesehatan
perseorangan), keselamatan pasien, keselamatan dan kesehatan kerja, sasaran
keselamatan pasien, pengendalian dan pencegahan infeksi, manajemen fasilitas
dan keselamatan, dan manajemen risiko

3. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi implementasi program mutu pada


masing-masing penanggung jawab program

4. Melaksanakan pelaporan eksternal indikator mutu dan keselamatan pasien

5. Menyelenggarakan audit internal mutu

6. Melakukan analisis hasil penilaian dan evaluasi sebagai dasar menyusun


tindak lanjut, umpan balik dan perencanaan perbaikan mutu secara
berkesinambungan

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

26
3/25/2022

2. Ka PKM dan tim / petugas yang bertanggung jawab untuk PMKP


berkomitmen membudayakan peningkatan mutu secara
berkesinambungan melalui pengelolaan indikator mutu.

 Pokok Pikiran:
• Penetapan area prioritas Puskesmas untuk perbaikan mutu
sesuai prioritas masalah di wilayah kerja Puskesmas
• Indikator Mutu:
 Indikator Mutu Prioritas Tingkat Puskesmas (IMPP)
 Indikator mutu prioritas Program :
– Indikator Nasional Mutu (INM)
– Indikator Sasaran Keselamatan pasien (SKP)
• Indikator mutu yang sudah tercapai dan dapat dipertahankan
selama tahun berjalan dapat diganti dengan indikator mutu yang
baru.
• Indikator mutu yang belum mencapai target dapat tetap menjadi
prioritas untuk tahun berikutnya.

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

3. Analisis dan validasi hasil pengumpulan data indikator mutu sebagai


informasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan untuk peningkatan mutu Puskesmas .

 POKOK PIKIRAN:
• Tujuan Validasi untuk menjamin data indikator akurat / sahih, agar dapat digunakan untuk dasar
pengambilan keputusan, perubahan kebijakan, perbaikan dan memberikan informasi pada
masyarakat
• Kapan Validasi dilakukan, jika:
– terdapat indikator baru yang diterapkan untuk menilai mutu pelayanan
– terdapat indikator mutu yang akan ditampilkan kepada masyarakat melalui media informasi yang
ditetapkan
– terdapat perubahan pada metode pengukuran yang ada, antara lain: perubahan numerator /
denominator, perubahan metode pengumpulan, perubahan sumber data, perubahan subjek
pengumpulan data, perubahan definisi operasional dari indikator.
• Dalam rangka mencapai sebuah kesimpulan dan membuat keputusan maka data harus
digabungkan, dianalisis dan diubah menjadi informasi yang berguna
• Dalam menetapkan frekuensi pengumpulan data dan analisisnya harus mempertimbangkan
kebutuhan untuk perbaikan mutu kegiatan pelayanan
• Analisis data dapat dilakukan membandingkan data Puskesmas melalui kaji banding dalam
empat hal
• :melihat kecenderungan (trend),
• membandingkan dengan Puskesmas lain ,
• membandingkan dengan standar, jika memungkinkan,
• membandingkan dengan praktik yang diinginkan yang dalam literatur (best practice)

@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

27
3/25/2022

4. Peningkatan Mutu dicapai dan dipertahankan

 POKOK PIKIRAN:
• Informasi dari analisis data untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan mengurangi /
mencegah kejadian yang merugikan dan menjadi dasar dalam mencari masalah dan
potensi perbaikan, terutama untuk IMPP
• Metode meningkatkan dan mempertahankan mutu dan keselamatan pasien / masyarakat
: siklus PDSA
• Dilakukan proses perbaikan berkelanjutan berdasarkan pengumpulan dan analisis data
secara berkesinambungkan.
• Perubahan yang efektif yang dapat dilakukan :
• perbaikan kebijakan,
• perbaikan alur pelayanan,
• perbaikan SOP,
• pendidikan staf,
• ketepatan waktu,
• ketersediaan peralatan,
• berbagai bentuk perubahan yang lain.
Jika perubahan dinilai efektif, maka dapat diterapkan ke unit kerja yang lain.
• Perbaikan2 baik yang bersifat mempertahankan capaian, maupun upaya peningkatan
didokumentasikan.
@manajemenrisiko.imrk Manajemen Risiko IMRK

Arjaty Daud Channel arjaty_daud Arjaty

28

You might also like