You are on page 1of 64

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA BAPAK D DENGAN HIPERTENSI

DI DESA BUKIT BATU KECAMATAN MANTANGAI

Oleh :

ISMA AZIZAH

NIM. PO.62.20.1.15.127

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN

KELAS REGULER II

2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keluarga

Pada Keluarga Bapak D Dengan Hipertensi

Disahkan di .........................Tanggal.........................

Koordinator Praktik Keperawatan Keluarga

Natalansyah, SPd, M.Kes


NIP. 19681225 199103 1 001

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul depan ........................................................................................................... i

Lembar Persetujuan ................................................................................................................... ii

Daftar Isi ...................................................................................................................................iii

Daftar lampiran ......................................................................................................................... iv

BAB I Pendahuluan ................................................................................................................. 4


A. Latar Belakang.............................................................................................................. 4

B. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 5


BAB II Landasan Teori ........................................................................................................... 6
A. Konsep Dasar................................................................................................................ 6

B. Asuhan Keperawatan Keluarga .................................................................................... 9


BAB III Penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga ......................................................... 16
A. Pengkajian ................................................................................................................. 16

B. Diagnosa Keperawatan ............................................................................................... 30


C. Perencanaan ................................................................................................................ 30

D. Pelaksanaan ................................................................................................................ 34

E. Evaluasi ...................................................................................................................... 35

F. Dokumentasi ............................................................................................................... 35

BAB IV Pembahasan ............................................................................................................. 38


A. Konsep Dasar.............................................................................................................. 38

BAB V Penutup ...................................................................................................................... 45


A. Kesimpulan ................................................................................................................. 45

B. Saran ........................................................................................................................... 46

Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 47

Foto Kegiatan ........................................................................................................................... 49

iii
iii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran Satuan Acara penyuluhan ........................................................................................ 50

Lampiran Materi ...................................................................................................................... 54

Lampiran Leaflet ...................................................................................................................... 57

Lampiran Flipchart................................................................................................................... 59

IV
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi atau yang sering disebut dengan tekanan darah tinggi adalah suatu
kondisi di mana tekanan darah mengalami peningkatan yang persisten. Setiap kali
jantung berdetak, maka jantung akan memompa darah ke pembuluh darah, kemudian
membawa darah ke seluruh tubuh. Pada orang dewasa, tekanan darah normal yaitu 120
mmHg sistolik dan 80 mmHg diastolik. Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan
darah sistolik sama dengan atau di atas 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik sama
dengan atau di atas 90 mmHg (WHO, 2015).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2015, satu diantara lima
orang dewasa di seluruh dunia mengalami peningkatan tekanan darah. Prevalensi
kejadian hipertensi di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% masyarakat dunia
mengalami hipertensi. Angka ini kemungkinan akan mengalami peningkatan menjadi
29,2% di tahun 2030. Dari 972 juta penderita hipertensi, 333 juta berada di negara maju
dan sisanya (639 juta) berada di negara berkembang. Prevalensi hipertensi tertinggi
berada di daerah Afrika yaitu 46% orang dewasa berusia di atas 25 tahun telah
didiagnosis hipertensi(WHO, 2013).
WHO mencatat pada tahun 2013 sedikitnya sejumlah 972 juta kasus Hipertensi,
diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total
penduduk dunia menderita hipertensi, dimana 333 juta berada di negara maju dan 639
sisanya berada dinegara berkembang.termasuk Indonesia, Hipertensi juga menempati
peringkat ke 2 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan dirumah sakit di
Indonesia. penderitanya lebih banyak wanita (30%) dan pria (29% )sekitar 80 %
kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama dinegara berkembang. (Triyanto,
2014).Menurut National basic health survey prevalensi hipertensi diindonesia pada
kelompok usia 15 - 24 tahun adalah 8,7% pada kelompok usia 25 - 34 tahun adalah
14,7%, kelompok umur 35 - 44 tahun 24,8% usia 45 - 54 tahun 35,6%,usia 55 - 64 tahun
45,9% untuk usia 65 - 74 tahun57,6% sedangkan lebih dari 75 tahun adalah 63,8%,
dengan prevalensi yang tinggi tersebut hipertensi yang tidak disadari jumlahnya bisa
lebih tinggi lagi.hal ini terjadi karena hipertensi dan komplikasinya jumlahnya jauh lebih
sedikit dari pada hipertensi yang tidak ada gejala ( Widjaja.dkk 2013)
5

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari asuhan keperawatan keluarga ini yaitu untuk mengetahui
pemenuhan asuhan keperawatan pada keluarga Bapak D dengan hipertensi.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsep dasar teori asuhan keperawatan keluarga dengan
hipertensi
b. Untuk mengetahui pengkajian pada klien dengan hipertensi.
c. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada klien dengan hipertensi.
d. Untuk mengetahui perencanaan tindakan keperawatan pada klien dengan
hipertensi.
e. Untuk mengetahui implementasi keperawatan pada klien dengan hipertensi.
f. Untuk mengetahui evaluasi keperawatan pada klien dengan hipertensi.
6

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar
a. Pengertian
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tensi tidak normal yang terjadi didalam pembuluh darah arteri yang berlangsung
secara terus-menerus arteriol-arteriol berjonstriksi, jonstriksi arteriol
menyebabkan darah sulit mengalir. Hipertensi menyebabkan bertambahnya beban
kerja jantung dan menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah (Udjianti,
2010)
Setiap usia dan jenis kelamin memilki batasan masing – masing :
1) Pada pria usia < 45 tahun, dinyatakan menderita hipertensi bila tekanan darah
waktu berbaring > 130/90 mmHg.
2) Pada pria usia > 45 tahun, dinyatakan hipertensi bila tekan darahnya > 145/90
mmHg
3) Pada wanita tekanan darah > 160/90 mmHg, dinyatakan hipertensi (Sumber :
Dewi dan Familia, 2010 : 18).
b. Klasifikasi Hipertensi
Tekanan darah diklasifikasikan berdasarkan pengukuran rata – rata 2 kali
pengukuran pada masing – masing kunjungan. Perbandingan klasifikasi tekanan
darah menurut JNC VII dan JNC VIII dapat dilihat di tabel berikut:
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Umur > 18 Tahun Menurut JNC VII dan
JNC VI
Kategori Kategori Tekanan Tekanan
Tekanan Tekanan Darah Darah
Darah Darah Sistolik Dan/atau Sistolik
( JNC VII) ( JNC VII) (mmHg) (mmHg)
Normal Optimal < 120mmHg dan < 80 mmHg
Pre 120 – 139 80 – 89
_ atau
Hipertensi mmHg mmHg
_ Normal < 130 mmHg dan < 85mmHg
Normal 130 – 139 85 – 89
_ atau
Tinggi mmHg mmHg
7

Hipertensi Hipertensi
140 – 159 90 – 99
Derajat I Derajat 1 atau
mmHg mmHg
> 100
Derajat II _ >160 mmHg atau
mmHg
160 – 179 100 – 109
_ Derajat 2 atau
mmHg mmHg
> 110
_ Derajat 3 >180 mmHg atau
mmHg
(Sumber : Irza, 2009).
c. Faktor Risiko Hipertensi
Faktor risiko hipertensi dibedakan atas:
1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah/dikontrol
a) Umur
b) Jenis Kelamin
c) Faktor Keturunan
2. Faktor yang dapat diubah/dikontrol
a) Kebiasaan Merokok
b) Konsumsi Asin/Garam
c) Konsumsi Lemak Jenuh
d) Kebiasaan Konsumsi Minum Minuman Beralkohol
e) Obesitas
f) Stres
d. Tanda dan Gejala Hipertensi
Pada hipertensi primer sering tidak menunjukan gejala apapun. Baru timbul
gejala setelah adanya komplikasi pada organ pasien, misalnya : mata, ginjal, otak
dan jantung. Gejala yang dirasakan bergantung pada tingginya tekanan darah.
Gejala yang banyak dirasakan oleh pasien hipertensi primer adalah sakit kepala,
mimisan, jantung berdebar – debar, dan sering buang air kecil dimalam hari.
Keluhan yang seringdirasakan dan dijumpai adalah pusing yang terasa berat pada
bagian tengkuk dan biasanya terjadi pada siang hari. Gejala lain adalah sesak
napas, sulit tidur, mata berkunang – kunang, mudah marah, dan cepat lelah (
Dewi dan Familia, 2010 : 29 )
8

e. Penatalaksanaan Hipertensi
1) Pengobatan non farmakologi
2) Diet rendah garam / kolesterol / lemak jenuh
3) Melakukan relaksasi dan olahraga teratur
4) Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
5) Kembali pada alam yaitu mengkonsumsi buah
6) Pengobatan farmakologi Obat antihipertensi
f. Komplikasi
Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya penyakit jantung,
gagal jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan dan penyakit ginjal.
Tekanan darah yang tinggi umumnya meningkatkan resiko terjadinya komplikasi
tersebut. Hipertensi yang tidak diobati akan mempengaruhi semua sistem organ
dan akhirnya memperpendek harapan hidup sebesar 10-20 tahun.
9

B. Asuhan Keperawatan Keluarga


Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga. Konsep asuhan keperawatan keluarga
akan dibahas mengenai pengertian keluarga, tipe/jenis keluarga, struktur
keluarga, peran keluarga, fungsi keluarga tahaptahap keluarga, tugas
perkembangan keluarga, dan peran perawat keluarga
1. Konsep keluarga.
Pada konsep keluarga ini penulis akan membahas tentang pengertian keluarga,
tipe atau jenis keluarga, struktur keluarga, peran keluarga, fungsi keluarga, tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga.
a. Pengertian
Stan-hope dan Lancaster (1998), keluarga adalah kelompok dua orang atau
lebih yang berhubungan karena kelahiran dan perkawinan, adopsi atau tinggal
bersama dalam suatu rumah tangga. Menurut Harmon dan Boyd (1996),
Menurut Frietman (1998), keluarga adalah suatu kesatuan dan orang-orang
yang terikat dalam perkawinan, ada hubungan darah atau adopsi dan tinggal
dalam satu rumah.
b. Tipe Keluarga
1) Tipe keluarga tradisional terdiri dari :
a) Keluarga Inti Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri, dan
anak kandung atau angkat.
b) Keluarga Besar Keluarga inti ditambah dengan keluarga-keluarga lain
yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, paman, bibi.
c) Keluarga Dyad Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri tanpa
anak.
d) Single Parent Suatu rumah tangga yang terdiri dan satu orang tua
dengan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
e) Single Adult Suatu rumah tangga yang terdiri dari seorang dewasa.
f) Keluarga Usila Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang
berusia lanjut.
2) Tipe keluarga non tradisional terdiri dari
a) Commune Family yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah
hidup serumah.
10

b) Orang tua (Ayah-Ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup bersama dalam satu rumah tangga.
c) Homoseksual, yaitu dua individu yang sejenis hidup bersama dalam
satu rumah tangga.
c. Struktur Keluarga
Struktur keluarga dapat menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan
fungsi keluarga dimasyarakat sekitarnya (Parad dan Caplan, 1995) yang
diadopsi Friedman, mengatakan ada empat elemen struktur keluarga, yaitu:.
1) Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing- masing anggota
keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya ditingkat masyarakat atau
peran formal dan informal
2) Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma keluarga
yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan
dengan kesehatan.
3) Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola
komunikasi ayah dan ibu (orangtua), orang tua dengan anak-anak, anak
dengan anggota keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti.
4) Struktur kekuatan keluarga, merupakan kemampuan diri individu untuk
mengembalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain
kearah yang positif.
d. Peran Keluarga Peran keluarga menggambarkan seperangkat interpersonal,
sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dengan posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1) Peran ayah sebagai suami dan isteri dengan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik dan pemberi rasa aman, sebagai
kepala keluarga dan sebagai anggota dan kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2) Peran ibu, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga.
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung sebagai salah
satu kelompok dalam peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dan lingkungannya, disamping itu juga. ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
11

3) Peran anak, anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan


tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, spiritual.
e. Fungsi Keluarga Friedman (1986) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga,
yaitu:
1) Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal, keluarga yang
merupakan basis kekuatan, sumber energi yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial.
2) Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar dalam
lingkungan sosial.
3) Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga
berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol.
4) Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat
berlindung (rumah).
5) Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan,
yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan merawat
anggota keluarga yang sakit.
a. Tahap- Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap I: Keluarga Baru (Pasangan Baru
2) Tahap II : Keluarga “Child Bearing” (kelahiran anak pertama)
3) Tahap III: Keluarga dengan anak pra sekolah
4) Tahap IV: Keluarga dengan anak sekolah
5) Tahap V: Keluarga dengan anak remaja
6) Tahap VI: Keluarga dengan anak dewasa (Pelepasan)
7) Tahap VII: Keluarga usia pertengahan
8) Tahap VIII: Keluarga usia lanjut
b. Tugas Perkembangan Pada Setiap Tahapan Keluarga
12

Setiap tahapan perkembangan keluarga memiliki tugas perkembangan


masing-masing sesuai dengan tahapannya yang harus dipenuhi oleh setiap
keluarga
c. Peran Perawat Keluarga
1) Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan-kesehatan
keluarga.
2) Pendidik
3) Koordinator
4) Pelaksana
5) Pengawas Kesehatan
6) Konsultan (Penasehat)
7) Fasilitator
8) Kolaborasi
9) Penemu Kasus
10) Modifikasi Lingkungan
Adapun tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
1) Mengenal masalah.
data yang perlu dikaji, pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan
Reumatik yang meliputi pengertian, faktor penyebab, tanda dan gejala dan
persepsi keluarga terhadap masalah
2) Membuat keputusan tindakan yang tepat.
hal yang perlu dikaji adalah kemampuan keluarga tentang pengertian, sifat
dan luasnya masalah Diabetes MeIlitus, apakah masalah dirasakan
keluarga. apakah keluarga pasrah terhadap masalah, apakah keluarga akut
dan akibat tindakan penyakitnya, apakah keluarga mempunyai sikap
negatif terhadap masalah kesehatan, apakah ada informasi yang salah
terhadap tindakan dalam menghadapi masalah.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakit, bagaimana sifat dan
perkembangan perawatan yang dibutuhkan, bagaimana pengetahuan
keluarga tentang fasilitas yang diperlukan untuk perawatan, apakah
keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada, sikap keluarga terhadap
saki
4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
13

hal yang perlu dikaji adalah pengetahuan keluarga tentang sumber-sumber


yang dimiliki keluarga, bagaimana keluarga melihat keuntungan atau
manfaat pemeliharaan lingkungan, sejauh mana keluarga mengetahui
pentingnya hygiene sanitasi, keluarga mengetahui upaya pencegahan
penyakit, bagaimana sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene
sanitasi, sejauh mana kekompakan keluarga
5) Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan
masyarakat
hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan
fasilitas kesehatan, keuntungankeuntungan dan fasilitas kesehatan, tingkat
kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan atau fasilitas kesehatan,
ada pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan, fasilitas
kesehatan yang terjangkau oleh keluarga
Konsep Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan data yang perlu dikaji pada proses perawatan keluarga
dengan masalah Diabetes Mellitus menurut Friedman (1998) meliputi data
dasar keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress
dan koping keluarga dan fungsi perawatan kesehatan
1) Data dasar keluarga
2) Data lingkungan keluarga
3) Struktur keluarga
4) Fungsi keluarga
5) Stress dan koping keluarga
6) Fungsi perawatan kesehatan dalam melaksanakan lima tugas kesehatan
keluarga,
b. Diagnosa Keperawatan
1) Aktual (deficit atau gangguan kesehatan),
2) Resiko (ancaman kesehatan)
3) Potensial (keadaan sejahtera atau wellness),
Pada pembuatan diagnosa keluarga ini, etiologi berdasarkan lima fungsi
keperawatan keluarga, dimana apabila ditentukan lebih dari satu fungsi
kesehatan yang terganggu maka yang menjadi etiologi adalah
ketidakmampuan keluarga merawat.
14

c. Perencanaan
1) Penapisan Masalah
Dalam menyusun prioritas masalah keperawatan yang telah teridentifikasi
perlu dilakukan penapisan masalah keperawatan.
2) Perencanaan Keperawatan
Setelah menyusun prioritas masalah maka pada tahap berikutnya adalah
menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga. Rencana tindakan
keperawatan keluarga merupakan sekumpulan rencana tindakan yang
direncanakan perawat untuk dilaksanakan
a) Rencana keperawatan harus berdasarkan atas analisa secara
menyeluruh tentang masalah situasi keluarga.
b) Rencana keperawatan harus realistis. Artinya dapat dilaksanakan dan
dapat menghasilkan apa yang diharapkan.
c) Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi
kesehatan, misalnya jika instansi kesehatan yang bersangkutan tidak
memungkinkan pemberian pelayanan secara cuma-cuma, maka
perawat harus mempertimbangkan hal tersebut dalam membuat
rencana keperawatan dan tindakan.
d) Rencana keperawatan harus dibuat bersama keluarga, hal ini sesuai
dengan prinsip bahwa perawat bekerja bersama keluarga dan bukan
untuk keluarga.
e) Rencana keperawatan dibuat secara tertulis, hall ini berguna bagi
perawat maupun tim kesehatan lainnya, serta dapat membantu dalam
mengawasi perkembangan masalah keluarga.
d. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan merupakan salah satu proses keperawatan keluarga dimana
perawatan mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan minat dan
mengadakan perbaikan ke arah perilaku yang sehat.
Dalam melaksanakan tindakan keperawatan ada beberapa faktor penghambat
baik dan keluarga maupun petugas kesehatan. Faktor-faktor penghambat dan
keluarga adalah keluarga kurang memperoleh informasi, keluarga mendapat
informasi yang tidak lengkap sehingga melihat masalah hanya sebagian,
keluarga tidak dapat mengaitkan informasi dengan situasi yang dihadapinya,
keluarga tidak mau menghadapi tekanan sosial atau dan keluarga, keluarga
15

ingin mempertahankan suatu pola tingkah laku, keluarga gagal mengaitkan


tindakan dengan sasaran keluarga, keluarga tidak percaya dengan tindakan
yang diusulkan oleh perawat.
e. Evaluasi
Dalam perawatan kesehatan keluarga, evaluasi merupakan proses yang
dilakukan dalam menilai keberhasilan dan suatu tindakan keperawatan dan
menentukan sejauh mana tujuan sudah tercapai, bila tujuan tercapai
ditentukan a1aannya apakah tujuan realistis, mungkin tindakan tidak tepat
karena mungkin ada faktor 1inkungan yang tidak dapat teratasi. Tahap pada
umumnya, tahap evaluasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu: evaluasi
kuantitatif dimana evaluasi ini menekankan pada jumlah pelayanan atau
kegiatan yang telah diberikan. Sedangkan evaluasi kualitatif adalah evaluasi
yang difokuskan pada tiga dimensi yang saling berkaitan yaitu: evaluasi
struktur yaitu berhubungan dengan tenaga atau bahan yang diperlukan dalam
suatu kegiatan, evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan selama
kegiatan berlangsung dan evaluasi basil merupakan basil dan pemberian
asuhan keperawatan.
16

BAB III

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM KELUARGA
A. Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Bapak D

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 35 Tahun

Alamat : JL Lintas Palangka Raya - Buntok

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia

B. Daftar Anggota Keluarga


Hub. Dg
No. Nama Jenis Kelamin TTL / Umur Pendidikan Pekerjaan
KK

Tamiyang, 28-
1 Ibu J Perempuan Istri 12-1984/ 34 SMA IRT
tahun

Ibu Muroi, 15-03-


2 Ibu I Perempuan SD IRT
Kandung 1954/ 64 tahun

Tamiyang, 19-
Anak Belum tamat
3 Anak F Perempuan 09-2007/11 Pelajar
kandung SD
tahun

Tamiyang, 21-
Anak Belum tamat
4 Anak N Perempuan 01-2013/6 Pelajar
kandung SD
tahun
17

C. Genogram 3 (tiga) Generas

Ibu I
Laki – laki

Perempuan

Meninggal Bpk.D Ibu J

Entry Point

Tinggal Serumah An.F An.N

D. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Bapak D yaitu keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti yang
terdiri dari Bapak D sebagai Ayah, Ibu J sebagai istri dan Ibu bagi An.F dan An.N
yang ditambah dengan Ibu I sebagai ibu kandung dari Bapak D dan Nenek.

E. Latar Belakang Keluarga


1. Latar Belakang Budaya Keluarga Dan Anggota Keluarga
Bapak D berasal dari keluarga petani dari suku dayak, sedangkan Ibu J juga dari
keluarga petani dan suku dayak mereka adalah penduduk asli dari tamiyang yang
pindah ke muroi karena alasan pekerjaan. Kedua anaknya lahir di Tamiyang.
Keluarga Bapak D baru pindah ke Desa Bukit Batu sejak 1 tahun yang lalu
2. Bahasa Yang Digunakan
Bahasa sehari-hari yang digunakan seluruh anggota keluarga adalah bahasa dayak.
Keluarga terkadang menggunakan bahasa banjar jika lawan bicaranya bisa
berbahasa banjar
3. Pengaruh Budaya Terhadap Kesehatan Keluarga
Keluarga Bapak D dengan budaya Dayak menjelaskan tidak memiliki kebiasaan
keluarganya budayanya tidak memiliki pengaruh budaya terhadap kesehatan

F. Identifikasi Agama
Seluruh anggota keluarga Bapak A beragama islam dan taat beribadah, sering
mengikuti pengajian yang ada di lingkungan sekitar rumah.
18

G. Status Kelas Sosial


Status ekonomi keluarga menengah kebawah Bapak D merupakan ekonomi
penghasilan keluarga diperoleh dari Bapak D yang bekerja sebagai swasta dan
penghasilan Bapak D tersebut dirasa cukup untuk keluarga memenuhi kebutuhan baik
sandang pangan.
Keluarga Bapak D termasuk dalam keluarga sejahtera tingkat 2

H. Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Keluarga


Ibu J mengatakan keluarga makan 3 kali sehari pagi,siang dan malam. Porsi makan
keluarga selalu habis. Menu makanan keluarga bervariasi setiap hari. untuk
sarapanbiasanya telur goreng dan nasi putih. Makan siang ikan dan sayur dan untuk
makan malam Ibu J mengatakan sama seperti makan siang

I. Rekreasi Keluarga dan Pemanfaatan Waktu Luang


Aktivitas rekreasi keluarga dihabiskan dirumah dengan mengobrol bersama selain itu
keluarga Bapak D biasanya melakukan rekreasi atau liburan setiap hari raya dan tahun
baru ke Tamiyang.

II. TAHAP PERKEMBANGAN DAN SEJARAH KELUARGA


1. Tahap Perkembangan dan Tugas Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Bapak D memiliki 2 anak. Anak pertama An.Fberusia 11 tahun anak kedua
An.N berusia 6 tahun keluarga berada dalam tahap pengembangan dengan anak
sekolah. Dengan tugas pengembangan
Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimuali ketika anak pertama memasuki sekoalah, biasanya umur 5 tahun
dan diakhiri pada usia 13 tahun (usia pubertas). Keluarga pada tahap ini memiliki
anggota keluarga maksimal (Duvall & Miller, 1985; Friedman, 2010).
Tugas perkembangan saat ini
a) Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan, semangat
belajar
b) Tetap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan
c) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
d) Menyediakan aktivitas untuk anak
e) Menyediakan pada aktivitas komuniti dengan mengikutsertakan anak
19

2. Tugas Perkembangan yang Belum Terpenuhi


Dari semua tugas perkembangan yang sedang dialami oleh keluarga Bapak D saat ini
yang belum terpenuhi secara optimal adalah menjaga keharmonisan An.F dan An.N
yang masih sering bertengkar karena berebut barang.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


Bapak D mempunyai masalah dengan hipertensi. Pada 1 tahun yang lalu Bapak D
mengalami hipertensi tinggi 180-100 mmHg yang membuat Bapak D mengeluh
pusing sehingga tidak dapat bergerak dan dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan
pengobatan. Pada 18 tahun yang lalu Ibu J mengalami hipertensi yang mencapai
200/110 mmHg ibu J sampai pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Anak
pertama anak Bapak D An.N meninggal karena penyakit epilepsi pada 18 tahun yang
lalu. An F dan An N hanya pernah sakit flu dan batuk biasa.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya


Keluarga yang sebelumnya dari Bapak D maupun dari Ibu J tidak memiliki riwayat
penyakit keturunan yang serius

III. DATA LINGKUNGAN


1. Karakteristik Rumah (Disertai Denah Rumah dan Lingkungan Sekitar Rumah )
Rumah Bapak D merupakan rumah milik pribadi dengan ukuran4 x 6 m2 tipe rumah
rumah non permanen dengan 2 ruangan yang terdiri dari 1 kamar tidur dan 1 kamar
mandi dan wc. Untuk pemanfaatan ruang Bapak D memanfaatkan dengan tidak terlalu
baik dengan penerangan yang cukup. Jendela selalu dibuka setiap hari dan ditutup
sewaktu sore. Keluarga Bapak D menggunakan air tanah yang ditampung didalam bak
sebagai sumber air sehari-hari. ada kamar mandi dan WC yang digunakan bersama
oleh keluarga Bapak D dan keluarga. Septic tank terletak ±10 meter. Pemubuangan
sampah tidak dibuang di TPS tapi dikumpulkan di belakang rumah dan kemudian
dibakar. Kebersihan lingkungan rumah bersih karena disapu 2 kali sehari (pagi dan
sore) serta rutin dibersihkan setiap hari, ada tempat pembuangan limbah.
20

Denah Rumah dan Lingkungan Sekitar Rumah

U Pintu
Dapur
B T WC dan kamar
mandi
S

WCW Pintu Ruang


Tengah
Kamar tidur

Jendela
6 m2
jendela
Pintu

Depan
2
4m

2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas


Karakteristik tetangga dan komunikasi disekitar tempat tinggal Bapak D adalah
bersuku dayak. Hubungan antar tetangga Bapak D

Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Bapak D baru tinggal di tempat tinggal saat ini selama satu tahun sejak tahun
2017. Sebelumnya Bapak D dan keluarga tinggal di Tamiyang. Bapak D dan keluarga
pindah karena alasan pekerjaan. Keluarga Bapak D memiliki dua buah motor yang
digunakan sebagai alat transportasi untuk Bapak D bekerja dan alat transportasi
keluarga.

Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat

Perkumpulan keluarga dilakukan setelah Bapak D pulang bekerja. Yaitu jam 5 sore.
Intreraksi dengan masyarakat sekitar sangat baik, tetangga sekitar sering berkumpul
untuk mengobrol bersama-sama
21

Sistem Pendukung Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang sakit dan perlu di rawat secara khusus. Keluarga
Bapak D, Ibu J, Ibu I, An.F dan An N. Menyelesaikan masalah dengan cara diskusi
keluarga, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan berupa
puskesmas

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola Komunikasi Keluarga
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa dayak. Keluarga
mengatakan jika ada masalah dalam keluarga yang paling dominan sebagai pengambil
keputusan adalah Bapak D tetapi setiap masalah selalu di diskusikan bersama-sema
keluarga terlebih dahulu.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Jumlah keluarga Bapak D ada 4 orang dengan seluruh anggota keluarga sekarang
dalam keadaan sehat yaitu Bapak D, Ibu J, Ibu I, An. F dan An.N. saat Bapak D atau
salah satu anggota keluarga sakir anggora keluarga lain pasti menukung dan ikut
merawat demi kesembuhan.
3. Struktur Peran
Bapak D adalah kepala keluarga, suami dan ayah. Dalam keluarga Bapak D sebagai
pencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan sebagai pengambil
keputusan dalam keluarga. Ibu J sebagai IRT, istri. Ibu I sebagai nenek dan pengasuk
bersama-sama dengan Ibu J mendidik anak-anak dan berperan pula dalam mengatur
dalam urusan rumah tangga.
4. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan adat agama yang
dianut yaitu agama islam dan norma yang berlaku pada lingkungan sekitar.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Hubungan antar keluarga baik, saling mendukung dan menyayangi satu sama lain,
Jika ada anggota keluarga yang sakit maka di bawa ke rumah sakit atau petugas
kesehatan. Bapak D dan Ibu J serta Ibu I mengajarkan pada An.F dan An.N
mengajarkan sopan santun dan saling menghormati antar sesama terutama dalam
lingkungan keluarga
22

2. Fungsi Sosialisasi
Intervensi Bapak D dengan Anak istrinya danibunya berjalan dengan baik, saling
mendukung saling membanru dan saling ketergantungan. Bapak D berperan yang
besar dalam mengambil keputusan. Namun tetap adil. Masing-masing anggota
keluarga mengajarkan dan menanamkan perilaku sehat yang baik. Keluarga cukup
aktif di dalam masyarakat. Di hari jumat Ibu J dan Ibu I mengikuti pengajian di
mesjid, di malam hari keluarga bBapak D berkumpul sambil berbincang-bincang,

3. Fungsi Perawatan Kesehatan


1) Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Bapak D mengatakan cukup mengetahui tentang penyakit hipertensi
yang di deritaBapak D dan Ibu J dan pengertian, tanda dan gejala, penyebab,
pencegahan dan perawatan
2) Mengambil keputusan
Kemampuan keluarga Bapak D untuk mengambil keputusan mengenai tindakan
yang tepat. Keluarga Bapak D jika jika mengalami keluhan yang berat langsung
pergi ke puskesmas untuk mendapatkan tindakan yang tepat dari tenaga kesehatan
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
Kemampuan keluara Bapak D dalam merawat anggota keluarga yang sakit yaitu
Ibu J mengetahui cara merawat Bapak D yang hipertensi dengan menjaga asupan
garam
4) Memelihara lingkungan
Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat keluarga selalu
menjaga keberihan rumah dan lingkungannya agar tenang dan nyaman.
5) Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Bapak D mengetahui fasilitas kesehatan yang ada dimasysarakat dan
selalu memeriksakan diri ke sana. Keluarga percaya dengan informasi yang
diberikan oleh tenaga kesehatan.
4. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Bapak D yang masih hidup sampai sekarang ada 2, anak
pertama masih SD kelas 6 dan anak ke dua masih berumur 6 tahun. Ibu J masih
mengalami menstruasi 1 bulan sekali. Ibu J menggunakan KB berupa suntikan.
23

VI. PEMERIKSAAN FISIK


Bapak D
Penampilan Umum :
Keadaan umum Bapak D, Ibu J, Ibu I, An.F dan An.N dengan kesadaran penuh, dapat
duduk dan berjalan serta berbicara dengan normal, tidak terpasang alat bantu kesehatan
apapun.
Saat pengkajian Bapak D terlihat sehat. Ibu J dan Ibu J juga terlihat sehat. Begitu pula
dengan An.F dan An.N

Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital :


Bapak D Ibu J Ibu I An.F An.N

TD 130/90 110/80 120/80 - -


mmHg mmHg mmHg
N 84 x/ menit 82 x/ menit 86 x/ menit 90 x/ menit 88 x/ menit

RR 20 x/ menit 18 x/ menit 18 x/ menit 18 x/ menit 16 x/ menit

S 36,5⁰C 36,2⁰C 36,4⁰C 36,2⁰C 36,8⁰C

Keluhan Yang Dirasakan Saat Ini :


Tidak ada keluhan yang dirasakan saat ini oleh keluarga Bapak D

Pemeriksaan Fisik :

Pemeriksaa
Bapak D Ibu J Ibu I An. F An.N
n fisik
Kepala Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
kepala kepala kepala kepala kepala
simetris simetris simetris simetris simetris
Rambut Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih
beruban
24

Kulit Sawo Sawo Sawo Sawo Sawo


matang, matang, matang, matang, matang,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis tidak anemis tidak anemis tidak anemis tidak anemis
dan sklera dan sklera dan sklera dan sklera dan sklera
tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik,
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan
baik baik baik baik baik
(pandangan
sedikit
kabur)
Hidung Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,
fungsi fungsi fungsi fungsi fungsi
penghidu penghidu penghidu penghidu penghidu
baik baik baik baik baik
Mulut & Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
tenggoroka berbau, gigi berbau, gigi berbau, berbau, berbau, gigi
n bersih, tidak bersih, tidak gigibersih, gigibersih, bersih, tidak
ada nyeri ada nyeri tidak ada tidak ada ada nyeri
telan telan nyeri telan nyeri telan telan
Telinga Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak
menggunaka menggunaka menggunaka menggunaka menggunaka
n alat bantu n alat bantu n alat bantu n alat bantu n alat bantu
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
tiroid tiroid tiroid tiroid tiroid
25

Dada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
wheezing wheezing wheezing wheezing wheezing
Perut Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
kembung, kembung, kembung, kembung, kembung,
Ekstremitas tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri
tekan tekan tekan tekan tekan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan
bentuk bentuk bentuk bentuk bentuk

VII. HARAPAN KELUARGA


Bapak D dan Ibu J berharap keluarganya selalu sehat. Keluarga berharap kedatangan
mahasiswa Poltekkes Palangka raya dapat memberikan informasi kesehatan sehingga
anggota keluarga dapat memelihara kesehatan.

Muroi Raya, 28 April 2018

Mahasiswa

Isma Azizah
NIM. PO.62.20.1.15.127
26

VIII. ANALISA DATA

No. DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF MASALAH KEPERAWATAN

1 Data Subjektif :
a. Bapak D dengan keluarga mengatakan
ingin keluarganya khususnya Bapak D
tetap sehat dan terkontrol
b. Keluarga juga mengatakan dalam
mengontrol kesehatan Bapak D tidak ada
hambatan yang berarti baik biaya maupun
jarak ke fasilitas pelayanan kesehatan
c. Keluarga Bapak D juga mengatakan
menjaga disiplin makanan yang
dikonsumsi keluarganya untuk
mengurangi resiko kejadiannya penyakit
d. Bapak B mengatakan dirinya jarang ke
puskesmas kecuali sedang sakit.
e. Bapak D mengatakan sehari-hari suka Ketidakefektifan manajemen

minum kopi sebanyak 2-3 cangkir terapeutik Keluarga

perhari.
f. Ibu J mengatakan Bapak D dalam sehari
menghabiskan rokok sebanyak 1 pack (12
batang) dan suka minum kopi.

Data Objektif :
a. Dalam kesehariannya Bapak D jarang
berolah raga
b. Ny. N mempunyai riwayat penyakit
hipertensi namun jarang kontrol
c. Tekanan darah Bapak D saat pengkajian
130/80 mmHg dan Tekanan darah Ibu J
saat pengkajian150/90mmHg
27

2 Data Subjektif :
a. Bapak D dan keluarga mengatakan lebih
ingin lebih mengetahui bagaimana cara
meningkatkan kesehatan, ingin belajar
tentang penyakit Bapak D
b. Keluarga Bapak D mengatakan selama
ini mengetahui hipertensi sejak Bapak D
Kesiapan meningkatkan
terdiagonsa
manajemen kesehatan diri
c. Sebelumnya Bapak D mengenal
hipertensi namun saat ini Bapak D ingin
mengetahui cara penanganan hipertensi
Data Objektif :
a. Dalam mengurangi risiko hipertensi
keluarga memasak ikan asin dengan cara
direndam dulu sebelum
b. Bapak D tampak menanyakan mengenai
cara penanganan hipertensi
3 Data Subjektif :

Bapak D mengatakan:

Saya menggunakan artetis utk mandi dan


minum. Tempat pembuangan sampah saya di
belakang rumah. Saya belum punya tempat
pembuangan sampah sampah tapi sampah
saya kumpulkan di belakang kemudian saya
Kerusakan penatalaksanaan
bakar kalau sudah banyak.
pemeliharaan rumah
Data Objektif :

a. Keluarga Tn. Wd memiliki WC dan


kamar mandi yang digaubung menjadi
satu untuk keluarga.

b. Keluarga belum memiliki tempat


pembuangan sampah sendiri

c. Ventilasi jendela hanya ada 2 dan dibuka


28

setiap pagi

d. Atap terbuat dr genting

e. Jumlah kamar di rumah Bapak D ada 1


buah

f. Rumah cukup bersih

IX. PRIORITAS MASALAH


1. Diagnosa Keperawatan Keluarga : Ketidakefektifan manajemen terapeutik Keluarga
Kriteria Perhitungan Pembenaran

Sifat Masalah : 3 Bila tidak diatasi maka akan menyebabkan


×1=1
Tidak/kurang sehat 3 penyakit bertambah parah

Kemungkinan masalah 2 Penyediaan sarana kesehatan yang dekat


× 2= 2
dapat diubah : 2 dan mudah dijangkau
Mudah

Potensial masalah 3 x1 = 1 Keluarga menganggap bapak D sulit untuk


dapat dicegah : 3 diperingati
Rendah

Menonjolnya masalah : 0 Keluarga tidak tahu resiko yang


× 1= 0
Masalah berat harus 2 ditimbulkan dari hipertensi, sehingga
segera ditangani masalah seolah-olah baik-baik saja

Total 4

2. Diagnosa Keperawatan Keluarga Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri


Kriteria Perhitungan Pembenaran

Sifat Masalah : 2 2 Jika tidak diberi informasi maka akan


× 1=
Ancaman kesehatan 3 3 terjadi masalah kesehatan

Kemungkinan masalah 2 Penyediaan informasi yang mudah diakses


× 2= 2
dapat diubah : 2
29

Mudah

Potensial masalah 2 2 Keluarga akan berupaya untuk mencegah


× 1=
dapat dicegah : 3 3 tidak terjadi hipertensi. Dengan berobat ke
Cukup puskemas

Menonjolnya masalah : 0 Keluarga tidak tahu resiko yang


× 1= 0
Masalah tidak 2 ditimbulkan dari hipertensi, sehingga
dirasakan masalah seolah-olah baik-baik saja

Total 1
3
3

3. Diagnosa Keperawatan Keluarga : Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah


Kriteria Perhitungan Pembenaran

Sifat Masalah : 3 keadaan rumahnya pun juga tidak begitu


×1=1
Aktual 3 terurus

Kemungkinan masalah 1 Keluarga sebagian membantu pekerjaan


×2=1
dapat diubah : 2 rumah
Sebagian

Potensial masalah Keluarga selalu mengingatkan untuk


2 2
dapat dicegah : × 1= membersihkan rumah
3 3
Cukup

Menonjolnya masalah : 2 Masalah Ny. S tentang kebersiahn rumah


×1=1
Masalah tidak 2 harus segera diatasi karena kebersihan
dirasakan tempat tinggal mempengaruhi kesehatan
juga.

Total 2
3
3
30

B. DIAGNOSA
X. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA SESUAI PRIORITAS
1. Ketidakefektifan manajemen terapeutik keluarga
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri
3. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah

C. RENCANA
XI. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Kriteria Evaluasi


Keperawa Tujuan Tujuan
No Rencana Tindakan
tan Umum Khusus Kriteria Standar
Keluarga

1 Ketidakef Keluarga Keluarga dapat Kognitif Keluarga Mampu Keluarga Mampu


ektifan diharapk mengenal mengenal masalah mengenal masalah
Manajeme an dapat masalah; Level 1 Level 1
n mengapli pengetahuan Domain IV: Domain 3: Perilaku
Terapeuti kasikan tentang proses Pengetahuan
k penatalak penyakit, kesehatan dan
Keluarga sanaan ditandai perilaku Level 2
penyakit dengan Kelas S: Edukasi
hipertens keluarga Level 2 Pasien
i dengan mampu Kelas S: Pengetahuan
benar. menjelaskan Kesehatan
definisi Level 3
penyebab, Level 3 Intervensi:
gejala, Outcomes: 5602: Mengajarkan:
komplikaasi 1803: Proses penyakit proses penyakit
serta cara (Hal: 446) (hal:709)
pencegahan 1. Berikan edukasi
1. Keluarga
hipertensi kepada keluarga
mengetahui
menggunakan tentang hipertensi
mengenai
kata-kata 2. Jelaskan definisi
hipertensi
sendiri penyakit
31

2. Keluarga dapat hipertensi


menjelaskan 3. Jelaskan
definisi hipertensi penyebab
menggunakan penyakit
kata-kata sendiri hipertensi
3. Keluarga dapat 4. Jelaskan tanda
menyebutkan dan gejala
penyebab penyakit
hipertensi hipertensi
4. Keluarga dapat 5. Jelaskan cara
menyebutkan tanda pencegahan
gejala hipertensi penyakit
5. Keluarga dapat hipertensi
menyebutkan 6. Beri kesempatan
komplikasi kepada keluarga
hipertensi untuk
6. Keluarga dapat memberikan
menyebutkan umpan balik
pencegahan 7. Memberikan
hipertensi pujian kepada
Keluarga
2 Kesiapan keluarga Keluarga Kognitif Keluarga dapat 1.Kaji pengetahuan
meningkat dapat mampu menjelaskan kembali ke
kan menentu memilih pola tentang : luarga tentang
manajeme kan hidup sehat menjelaskan hipertensi
n pilihan untuk pengertian penyebab, 2. Diskusikan
kesehatan pola mencegah gejala, komplikaasi dengankeluarga
diri hidup terkena serta cara pencegahan mengenai
sehat hipertensi. hipertensi pentingnya
yang ditandai menggunakan kata- modifikasi
tepat dengan kata sendiri lingkungan rumah
keluarga Keluarga mempunyai untuk penderita
mampu pilihan modifikasi hipertensi seperti :
menjelaskan lingkungan rumah
32

pengertian agar tidak berisiko a. Meningkatkan


penyebab, menjadi thabitat pencahayaan
gejala, penyakit dalam rumah
komplikaasi dengan
serta cara menambah
pencegahan genting kaca
hipertensi b. Meningkatkan
menggunakan ventilasi dalam
kata-kata rumah dengan
sendiri mengaktifkan
kembali candela
yang biasanya
ditutup
c. Mengurangi
tumpukan-
tumpukan barang
yang tidak
berguna dalam
rumah

3 Kerusaka Setelah Setelah Respon a. Gali pengetahun


n dilakuka dilakukan verbal keluarga tentang
penatalaks n pertemuan 1 x lingkungan
anaan tindakan 30 menit rumah sehat
pemelihar keperawa keluarga dapat b. Beri penjelasan
aan rumah tan : pada keluarga
selama 3 Lingkungan rumah tentang
a. Mampu
kali sehat adalah rumah pengertian
menyebutk
pengkaji yang selalu bersih pemeliharaan
an
an baik dari kotoran, lingkunan rumah
pengertian
keluarga debu, sampah, sehat
ringkasan
diharapk perabotan rumah c. Beri motivasi
rumah
an tangga yang keluarga untuk
sehat
33

mampu berserakan mengulang


mengena kembali
l masalah pengertian
pemeliha d. Beri
Syarat rumah sehat:
raan reinforcement
b. Mampu
lingkung 1. Ruang makan pada keluarga
menyebutk
an rumah 2. Dapur e. Gali pengetahuan
an syarat
sehat 3. Kamar mandi tentang syarat
rumah sehat
4. WC rumah sehat.
5. Tempat mencuci f. Jelaskan syarat
pakaian rumah sehat
g. Motivasi
keluarga untuk
Rumah bersih:
menjelaskan
1. Terdapat ventilasi kembali
c. Keluarga
2. Terdapat pengap h. Beri
mampu
3. Terdapat air reinforcement
menyebutk
bersih positif pada
an
Terdapat tempat keluarga
perbedaan
pembuangan sampah i. Gali pengetahuan
rumah
keluarga tentang
bersih dan Rumah kotor :
perbedaan rumah
kotor 1. Berdebu
bersih dan kotor
2. Atap seng /
j. Jelaskan
ventilasi
mengenai
3. Pengap
perbedaan rumah
4. Tidak ada air
bersih dan kotor
bersih
k. Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
perbedaan rumah
bersih dan kotor
l. Beri
reinforcement
34

positif pada
keluarga

D. PELAKSANAAN
XII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No. Hari/Tanggal/Jam Implementasi

1 Senin, Ketidakefektifan manajemen terapeutik keluarga.


1. Memberikan edukasi kepada keluarga tentang
30-04-2018
hipertensi
18.10 WIB 2. Menjelaskan definisi penyakit hipertensi
3. Menjelaskan penyebab penyakit hipertensi
4. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit hipertensi
5. Menjelaskan cara pencegahan penyakit hipertensi
6. Menjelaskan apa cara tradisional dengan timun
7. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk
memberikan umpan balik
8. Memberikan pujian kepada Keluarga
2 Senin, Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri.

30-04-2018 1. Mengadakan penyuluhan terarah dengan metode


tanya jawab pada keluarga binaan mengenai
18.40 WIB
hipertensi
2. Mengevaluasi proses diskusi dengan cara
menanyakan topik kepada peserta yang dapat
menjawab dengan tepat
3. Membagikan leaflet hipertensi kepada anggota
keluarga binaan yang hadir pada saat penyuluhan
3 Rabu, 2 mei 2018 Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah

18.00 WIB 1. Menjelaskan pengertian rumah sehat


2. Menyebutkan syarat rumah sehat
3. enyebutkan manfaat rumah sehat
4. Menyebutkan perbedaan rumah sehat dan kotor
35

E. EVALUASI
XIII. EVALUASI KEPERAWATAN

No. Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi

1 Senin, 1. Ketidakefektifan manajemen S:


terapeutik keluarga.
30-04-2018 Bapak D dan keluarga mengatakan
mengerti tentang konsep hipertensi
18.10 WIB
O:

a. Keluarga dapat menjelaskan


kembali definisi hipertensi
menggunakan kata-kata sendiri
b. Keluarga dapat menyebutkan
kembali 6 dari 10 penyebab
hipertensi
c. Keluarga dapat menyebutkan
menyebutkan 5 dari 9 tanda gejala
hipertensi
d. Keluarga dapat menyebutkan
menyebutkan 3 dari 5 komplikasi
hipertensi
e. Keluarga dapat menyebutkan
menyebutkan 5 dari 10 pencegahan
hipertensi
f. Keluarga dapat menjelaskan cara
pengobatan tradisional dengan
timun
A: Diagnosa keperawatan teratasi
sebagian

P: Lanjutkan intervensi
36

2 Senin, Kesiapan meningkatkan manajemen S:


kesehatan diri.
30-04-2018 Bapak D dan keluarga mengatakan
mengerti tentang konsep hipertensi
18.40 WIB
O:

a. Klien tampak menjaga konsentrasi


saat diberikan penjelasan
b. Klien menerima kondisi sakitnya
dan antusias menerima informasi
A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

3 Rabu, 2 mei 2018 Kerusakan penatalaksanaan S :


pemeliharaan rumah
18.00 WIB a. Keluarga mengatakan rumah sehat
adalah rumah yang bersih dan tidak
berantakan serta tidak ada sampah.
b. Keluarga mengatakan syarat-syarat
rumah sehat, yaitu:
1) Ada jendela
2) Ada tempat sampah
3) Ada WC
4) Ada air bersih
c. Keluarga mengatakan manfaat
rumah sehat yaitu:
1) dapat mencegah penyakit
2) rumah tampak bersih
3) melindungi dari bahaya
pencemaran
4) enak ditempati
d. Keluarga mampu menyebutkan
perbedaan rumah sehat dan kotor.
37

Rumah sehat
1) Terdapat ventilasi
2) tidak pengap
3) bersih
4) terdapat WC dan kamar mandi
Rumah kotor
1) berbau
2) banyak sampah
3) tidak terdapat ventilasi
4) tidak bersih

O:
a. Keluarga dapat menjelaskan
pengertian rumah sehat
b. Keluarga dapat menyebutkan
syarat rumah sehat
c. Keluarga dapat menyebutkan
manfaat
d. Keluarga mampu menyebutkan
perbedaan rumah sehat dan kotor
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
38

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara tinjauan teoritis dan
kasus nyata, yang diperoleh dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada keluarga Bapak
D yang tinggal di Desa Bukit Batu RT 02 Kecamatan Mantangai. Penulis membahas
berdasarkan pendekatan proses keperawatan yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan,
rencana keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi.
A. Pengkajian
Penulis mulai melakukan pengumpulan data pada keluarga Bapak D sejak tanggal 28
april 2018, dengan menggunakan metode wawancara, observasi secara langsung dan
pemeriksaan fisik terhadap seluruh anggota keluarga dan hasil dari pengumpulan
data yaitu :
1. Tahap Perkembangan Keluarga
Berdasarkan teori terdapat 8 tahap perkembangan keluarga dan salah satunya
adalah keluarga dengan usia Anak usia sekolah. Usia anak sekolah adalah anak
yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk di sekolah dasar dari
kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya. Berdasarkan kasus
tahap perkembangan yang ditemukan pada Keluarga Bapak D berada pada tahap
perkembanagan keluarga usia anak sekolah. Bapak D memiliki 2 anak. Anak
pertama An.F berusia 11 tahun anak kedua An.N berusia 6 tahun. Jadi
berdasarkan kasus diatas tidak ada kesenjangan antara tinjauan teoritis dan kasus
yang penulis temukan
2. Tugas Keluarga
Pada tugas keluarga usia lanjut penulis tidak menemukan beberapa kesenjangan
dimana tugas-tugas keluarga tersebut ada sudah sesuai dengan kasus yang
dijumpai dan sudah dapat di jalankan oleh keluarga yaitu :
a. Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan, semangat
belajar
b. Tetap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan
c. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
d. Menyediakan aktivitas untuk anak
e. Menyediakan pada aktivitas komuniti dengan mengikutsertakan anak.
39

Jadi berdasarkan kasus diatas tidak ada kesenjangan antara tinjauan teoritis dan
kasus yang penulis temukan
3. Masalah Kesehatan Keluarga
Berdasarkan teori ada banyak masalah kesehatan yang dapat terjadi, tetapi pada
kasus yang ditemukan hanya sebagian masalah kesehatan yang ditemukan
didalam keluarga yaitu :
a. Masalah kesehatan karenaakan menurunnya kekuatan fisik dan sumber
finansial yang tidak memadai, masalah ini yang penulis temukan dalam
keluarga, hal ini dapat terjadi karena usia kepala keluarga dan kebiasaan
kepala keluarga sebagai perokok sehingga secara fisiologis terjadi penurunan
fungsi tubuh dan sumber finansial yang tidak memadai karena penghasilan
anggota keluarga yang mungkin akan kurang.
b. Masalah yang berkaitan dengan perumahan, penghasilan yang kurang dan
fasilitas perawatan yang kurang memadai banyak merugikan kesehatan.
Masalah perumahan penulis temukan dalam keluarga dimana ada beberapa
perilaku anggota keluarga yang kurang sehat dan lingkungan sekitar yang
kurang bersih yang dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi keluarga,
tetapi anggota keluarga mengatakan mereka merasa terbiasa dengan keadaan
lingkungan rumah yang mereka tinggal saat ini, hal ini dapat terjadi karena
anggota keluarga tidak mengetahui akibat yang dapat terjadi dari lingkungan
yang kurang sehat, sedangkan penghasilan yang kurang dapat terjadi karena
pekerjaan anggota keluarga sebagai buruh harian yang penghasilannya tidak
menentu, sedangkan masalah yang lain tidak ditemukan karena pada saat
pengkajian anggota keluarga tidak mengeluh sesuatu seperti konstipasi,
lemah atau sedang mengalami depresi.
4. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
a. Mengenal masalah kesehatan, berdasarkan teori dijelaskan bahwa keluarga
harus dapat mengenal fakta-fakta dari masalah meliputi: pengertian, penyebab,
tanda dan gejala dari suatu masalah yang dialami oleh anggota keluarga,
berdasarkan kasus yang ditemukan penulis, Keluarga Bapak D terutama
anggota keluarga sudah sedikit dapat mengenal masalah kesehatan terutama
mengenai penyakit Hipertensi.
b. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, berdasarkan
teori dijelaskan bahwa keluarga dapat merawat anggota keluarga yang
40

mengalami masalah kesehatan sehingga pada kasus yang ditemukan pada


keluarga Bapak D anggota keluarga sudah mampu merawat KK yang sakit
Hipertensi pada hal anggota keluarga sudah mengetahui cara merawat anggota
keluarga yang menderita Hipertensi, hal ini dapat terjadi karena pada saat
pengkajian anggota keluarga tidak tahu mengenai sifat penyebaran, komplikasi
yang dapat terjadi pada pasien dengan Hipertensi dan juga pengaruh dari faktor
ekonomi keluarga.
c. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, berdasarkan
teori dijelaskan bahwa keluarga dapat merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan tetapi pada kasus yang ditemukan pada keluarga
Bapak D, anggota keluarga belum mampu merawat kepala keluarga yang sakit
Hipertensi padahal anggota keluarga sudah mengetahui cara merawat anggota
keluarga yang menderita Hipertensi, hal ini dapat terjadi karena pada saat
pengkajian anggota keluarga tidak tahu mengenai sifat penyebaran, komplikasi
yang dapat terjadi pada pasien dengan Hipertensi dan juga pengaruh dari faktor
ekonomi keluarga.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga,
berdasarkan teori dijelaskan rumah sebagai tempat berteduh dan bersosialisasi
dan yang lebih penting adalah dapat menunjang derajat kesehatan anggota
keluarga, tetapi pada kasus yang dijumpai berdasarkan hasil observasi dan
wawancara, anggota keluarga belum sadar akan hal ini, karena masih
didapatkan beberapa perilaku anggota keluarga yang menyimpang dari
perilaku kesehatan, yaitu kebiasaan anggota keluarga yang membuang sampah
dan ditumpuk dibelakang rumah dengan penampungan terbuka, sehingga bisa
menimbulkan penyakit menular atau infeksi pada anggota keluarga dan
lingkungan sekitar, hal ini dapat terjadi karena keluarga mengalami kendala
dalam hal pengetahuan yang kurang dan masalah keuangan.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. berdasarkan teori
dijelaskan bahwa keluarga atau anggota keluarga harus dapat memanfaatkan
sumber fasilitas kesehatan yang ada dengan berkonsultasi atau meminta
bantuan tenaga keperawatan dalam rangka memecahkan problem yang dialami
anggota keluarga, berdasarkan kasus yang ditemukan pada keluarga Bapak D,
anggota keluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
didekat rumah, karena jarak antara rumah dan fasilitas pelayanan kesehatan
41

tidak terlalu jauh, meskipun anggota keluarga biasa memanfaatkan fasilitas


pelayanan kesehatan apabila masalah kesehatan yang dirasakan sudah berat.
Selama melakukan proses pengkajian penulis menemukan adanya faktor
pendukung dan penghambat yang terjadi pada keluarga dan penulis sendiri, dimana
faktor pendukungnya antara lain : selama melakukan proses pengkajian kepala
keluarga dan anak-anaknya selalu menerima penulis dengan baik, selain itu
anggota keluarga sangat koperatif pada saat pengkajian.
Hal ini sangat membantu penulis dalam melakukan pengumpulan data untuk dapat
mengumpulkan informasi dari anggota keluarga yang lain dan melihat bagaimana
hubungan dan interaksi dari semua anggota keluarga, sedangkan faktor penghambat
yaitu kepala keluarga yang tidak terlalu lancar menggunakan bahasa Indonesia dan
faktor penghambat lain adalah waktu.

B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data pada pengkajian, penulis mengangkat 3 diagnosa keperawatan
berdasarkan masalah yang ditemukan pada keluarga terutama mengenai masalah
kesehatan dan lingkungan, yang sesuai dengan prioritas dan skoring yang dibuat oleh
penulis yaitu :
1. Ketidakefektifan manajemen terapeutik keluarga
Alasan penulis mengangkat diagnosa ini karena pada saat pengkajian, anggota
keluarga sudah dapat mengenal masalah kesehatan anggota keluarga, mampu
memutuskan dan dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi
keluarga sendiri belum mampu merawat anggota keluarganya yang sakit
hipertensi.
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri
Alasan penulis mengangkat diagnosa ini karena pada saat pengkajian, anggota
keluarga sudah dapat mengenal masalah kesehatan terutama mengenai penyakit
hipertensi, meskipun anggota keluarga sudah dapat mengambil keputuskan dan
dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Diharapkan keluarga siap
meningkatkan manajemen kesehatan diri
3. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
Alasan penulis mengangkat diagnosa ini karena pada saat melakukan
pengkajian, anggota keluarga belum mengetahui pentingnya dan sikap keluarga
terhadap sanitasi lingkungan yang hygienis sesuai syarat lingkungan, meskipun
42

untuk masalah penyakit anggota keluarga dapat mengenal masalah kesehatan,


dapat mengambil keputusan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan tetapi
mengenai lingkungan anggota keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan
yang sehat, karena lingkungan tempat tinggal rumah Bapak D hanya memiliki 1
ruangan kurang memiliki standar untuk rumah sehat dengan penderita hipertensi
yang memerlukan ruangan yang tenang dan keluarga tidak mempunyai
penghasilan yang tetap sehingga mengalami kendala.

C. Perencanaan
1. Penulis membuat perencanaan berdasarkan diagnosa prioritas yang telah dibuat
yaitu: Ketidakefektifan manajemen terapeutik keluarga dan intervensi yang
dibuat oleh penulis berdasarkan pada lima tugas keluarga yaitu
a. Mengenal masalah kesehatan, intervensi yang dibuat yaitu : kaji
pengetahuan keluarga mengenai, pengertian, penyebab, tanda dan gejala
penyakit Hipertensi dan diskusikan bersama keluarga, setelah itu tanyakan
kembali dan beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya jika ada yang
belum di mengerti.
b. Memutuskan tindakan kesehatan, intervensi yang dibuat yaitu : anjurkan
kepada keluarga untuk mengambil keputusan dengan segera membawa KK
berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, motivasi keluarga untuk
dapat mengambil keputusan, kaji pengetahuan keluarga keluarga mengenai
akibat dari Hipertensi dan diskusikan bersama keluarga, setelah itu tanyakan
kembali apa yang telah dijelaskan dan beri kesempatan pada keluarga untuk
bertanya jika ada yang belum di mengerti.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit, intervensi yang dibuat yaitu: kaji
pengetahuan keluarga mengenai cara merawat anggota keluarga yang
menderita hipertensi dan diskusikan bersama keluarga, setelah itu tanyakan
kembali apa yang telah dijelaskan dan beri kesempatan pada keluarga untuk
bertanya jika ada yang belum di mengerti dan periksa tekanan darah, beritahu
keluarga mengenai hasil tekanan darah.
d. memodifikasi lingkungan, intervensi yang dibuat yaitu : kaji pengetahuan
keluarga mengenai cara pencegahan hipertensi, mendemonstrasikan cara
membuat obat tradisional. diskusikan bersama keluarga dan tanyakan
kembali apa yang telah dijelaskan dan berikan kesempatan kepada keluarga
43

untuk bertanya jika ada yang belum dimengerti, kaji pengetahuan keluarga
mengenai obat tradisional yang mudah didapatkan dan bermanfaat bagi
penderita hipertensi, jelaskan kepada keluarga mengenai cara membuat obat
tradisional untuk Hipertensi, anjurkan kepada keluarga memilih salah satu
obat tradisional untuk dipraktekan bersama sesuai kemampuan keluarga,
tanyakan kesediaan keluarga untuk menggunakan terapi tradisional dan
anjurkan keluarga secara rutin membuat obat tradisional apabila KK
mengeluh sakit.
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, intervensi yang dibuat ada 2
yaitu : jelaskan kepada keluarga tentang manfaat menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan dan anjurkan keluarga untuk segera membawa KK atau
anggota keluarga ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila ada
anggota keluarga yang sakit dengan membawa BPJS Kesehatan.
Selain membuat intervensi penulis juga membuat satuan acara penyuluhan (SAP)
yang penulis lakukan setiap kali kunjungan, dimana di dalamnya penulis juga
membuat perencanaan penyuluhan yang akan dilakukan dan penulis menambah
beberapa kegiatan yang penulis lakukan seperti merencanakan pertemuan
berikutnya.
Penulis juga memeriksa tekanan 1-2 hari kemudianpada saat kunjungan, menjelaskan
kembali materi jika ada yang belum dimengerti dan menyimpulkan kembali materi
yang telah dijelaskan dan mengevaluasi kembali materi yang telah dijelaskan pada
hari sebelumnnya, dan menganjurkan kepada anggota keluarga untuk dapat
mempraktekan ulang cara membuat obat tradisional.

D. Pelaksanaan
Pada tahap ini penulis melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat dan berdasarkan satuan acara penyuluhan (SAP), penulis melakukan
implementasi selama 1 hari tanggal 30 april 2018, dengan waktu yang telah
ditentukan oleh keluarga sendiri dan pada saat melakukan penyuluhan
kepada keluarga penulis menggunakan media Leaflet dan Flip
Chart.
Penulis melakukan penyuluhan, dimana intervensi yang dibuat semua dapat di
implementasikan oleh penulis, karena pada saat melakukan pengkajian anggota
keluarga sudah dapat mengenal mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala
44

dari Hipertensi dan sudah bisa memutuskan tindakan hanya keluarga belum tahu
mengenai akibat dari Hipertensi dan hal yang mendukung sehingga kegiatan ini
dapat berjalan dengan lancar yaitu karena anggota keluarga sangat kooperatif,
sedangkan faktor penghambat yaitu kepala keluarga yang tidak lancar menggunakan
bahasa Indonesia

E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan, penulis
melakukan evaluasi kegiatan 2 hari setelah selesai melakukan penyuluhan kepada
keluarga, penulis mengevaluasi kembali sejauh mana keluarga mengerti dengan
penyuluhan yang dibawakan penulis, setelah itu penulis bersama keluarga
merencanakan kegiatan untuk hari berikutnya dan pada hari berikutnya sebelum
penulis memulai materi penyuluhan, penulis kembali mengevaluasi keluarga materi
yang telah dibawakan kemarin, untuk mengetahui apakah keluarga masih
mengingatnya atau tidak.
Berdasarkan hasil evaluasi sesuai dengan kriteria dan standar yang dibuat, penulis
dapat menyimpulkan bahwa diagnosa Ketidakefektifan manajemen terapeutik
keluarga. teratasi, karena berdasarkan hasil evaluasi dengan menggunakan
pendekatan SOAP keluarga sudah dapat mengenal penyakit Hipertensi, mau
memutuskan masalah kesehatan, sudah tahu cara merawat, cara pencegahan, cara
membuat obat tradisional dan mau memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
45

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan penulis pada bab sebelumnya, maka
penulis dapat menarik kesimpulan dari kasus keluarga Bapak D antara lain :
1. Keluarga adalah : kumpulan dua atau lebih individu yang tinggal bersama,
yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan,
mempunyai ikatan emosional dan saling berinteraksi, mempunyai peran
masing-masing serta menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota keluarga.
2. Keluarga memiliki 8 tahapan perkembangan keluarga yaitu : Keluarga Baru
(Berganning Family), Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child
Bearing), Keluarga dengan anak prasekolah, Keluarga dengan anak usia
sekolah (6-12 tahun), Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun), Keluarga
dengan anak dewasa (anak 1 meninggalkan rumah), Keluarga Usia
Pertengahan (Middle Age Family) dan Keluarga Usia Lanjut.
Semua perkembangan keluarga harus dilalui oleh keluarga dan dimana pada
tahap perkembangan tersebut keluarga memiliki tugas-tugas yang harus
dilakukan oleh keluarga.
3. Didalam keluarga terdapat fungsi keluarga yaitu fungsi afektif, fungsi
sosialisasi, fungsi ekonomi, dan fungsi reproduksi. Fungsi keluarga begitu
penting di dalam tahap perkembangan keluarga, karena apabila
keluarga tidak dapat melaksanakan fungsi keluarga maka dapat
mempengaruhi tugas dan peran keluarga didalam tahap perkembangan
keluarga.
4. Dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada keluarga, digunakan langkah-
langkah dalam proses keperawatan yang sesuai dengan tinjauan teoritis,
dimana harus dimulai dari Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Rencana,
Pelaksanaan dan Evaluasi Keperawatan.
Masalah kesehatan yang ditemukan pada keluarga Bapak D yaitu :
a. Ketidakefektifan manajemen terapeutik keluarga
b. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri
c. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
46

5. Dalam membuat rencana asuhan keperawatan keluarga, harus didasarkan


pada teori yang mengacu pada penyebab yaitu lima tugas keluarga dalam
bidang kesehatan antara lain : mengenal masalah kesehatan, memutuskan
tindakan kesehatan yang tepat, merawat keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan, memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan kesehatan
keluarga, memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi
keluarga.
6. Setelah melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan intervensi yang
dilakukan selama 1 hari berdasarkan waktu yang telah dibuat maka
diharapkan hasil evaluasi dari diagnosa keperawatan dapat berhasil, dimana
pada diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan manajemen terapeutik
keluarga. Diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.

B. Saran
Dengan melihat kenyatan yang ditemukan dilapangan pada saat penulis melakukan
pengambilan kasus, maka penulis dapat memberikan saran yang sangat diharapkan
untuk diperhatikan.
1. Keluarga
Untuk keluarga dan masyarakat sekitar diharapkan dapat merawat anggota
keluarga yang sakit, dan mau memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan serta
dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengambil keputusan untuk
membawa anggota keluarga yang sakit sehingga cepat mendapatkan pertolongan
dari petugas kesehatan
2. Mahasiswa
Diharapkan untuk teman-teman mahasiswa kedepannya lebih banyak belajar dan
menambah pengetahuan sehingga pada saat berada dilapangan, teman-teman
mahasiswa dapat menerapkan apa yang didapat selama dibangku kuliah, terutama
dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga.
47

DAFTAR PUSTAKA

Anggaraini, Ade Dian, et.al (2009). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas
Bangkinang Periode Januari sampai Juni 2008. Diakses 1 mei 2018
Baike (2003). Hubungan genetik terhadap penyakit kardiovaskuler. Diakses 20
februari 2011 : http://baike.baidu.com/view/2130696.htm
Corwin, Elizabeth J (2000). Buku Saku Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta
Depkes RI (2011). Epidemologi Penyakit Hipertensi. Diakses 12 April 2011: http:
//www.depkes.org.
Dewi, Sofia dan Digi Familia (2010). Hidup Bahagia dengan Hipertensi. A+Plus
Books, Yogyakarta
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2010). The 4th Scientific Meeting on
Hypertension. Diakses 20 Desember 2010 : http://www.dinkesjatengprov.go.id
Elsanti, Salma (2009). Panduan Hidup Sehat : Bebas Kolesterol, Stroke, Hipertensi,
& Serangan Jantung. Araska, Yogyakarta
Ganong, William F (2002). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta
Genecards (2010). Natriuretik Peptide Prekursor B. Diakses 1 mei 2018:
http://www.genecards.org/cgi-bin/carddisp.pl?gene=NPPB
Genecards. Natriuretik Peptide Prekursor A (2010). Diakses 1 mei 2018:
http://www.genecards.org/cgi-bin/carddisp.pl?gene=NPPA
Hani, Luthfi (2010). Pola Makan Penderita Hipertensi. Diakses 02 Februari 2010 :
http://www.indonesiapower.co.id/index.php?option=com_conten&view=atikel&id=1302:p
ola-makan-penderita-hipertensi
Irza, Syukraini (2009). Analisa Faktor – Faktor Risiko Hipertensi Pada Masyarakat
Nagari Bungo Tanjung , Sumatera Barat. Diakses 20 februari 2011 :
http://repository.usu.ac.id/.
Kita, Dokter (2010). Penyebab Hipertensi. Diakses 1 mei 2018:
http://www.totalkesehatananda.com/
Klabunde, Richard E (2010). Tindakan Peptides Natriuretik. Diakses 1 mei 2018:
http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP017.html
Kowalski, Robert E (2010). Terapi Hipertensi : Program 8 Minggu Menurunkan
Tekanan Darah Tinggi dan Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke Secara
Alami. Qanita, Bandung
48

Priyatno, Duwi (2010). Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Media Kom,
Yogyakarta
Potter, Patricia A (2005). Buku Fundamental Keperawatan. EGC, Jakarta
Ruhyana (2007). Hipertensi Penyebab Utama Penyakit Jantung. 2007, 1 mei 2018:
http://ruhyana.wordpress.com/2007/06/10/hipertensi-penyebab-utama-penyakit-jantung-2/
Sanif, Edial (2009) . Hipertensi Pada Wanita. Diakses 1 mei 2018:
http://www.jantunghipertensi.com/hipertensi/78.html
Scrib (2010). Hipokalemia dan Hipertensi. Diakses 1 mei 2018:
http://www.scribd.com/doc/24546666/Hipokalemia-Dan-Hipertensi
Sugiharto, Aris (2007). Faktor – Faktor Risiko Hipertensi Grade II Pada
Masyarakat.2007, diakses 1 mei 2018:
http://eprints.undip.ac.id/16523/1/Aris_Sugiharto.pdf.
UGM, Humas (2009). Cegah Hipertensi dengan Pola Makan. Diakses 1 mei 2018:
http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=1003
Wikipedia (2010). Pengertian Jenis Kelamin. Diakses 1 mei 2018:
http://id.wikipedia.org/wiki/Jenis_kelamin
Wikipedia (2010). Tekanan Darah Tinggi. Diakses 1 mei 2018:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi
49

FOTO KEGIATAN
50

Lampiran Satuan Acara Penyuluhan :

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi


Subpokok bahasan :
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Penanganan pertama Hipertensi
6. Modifikasi lingkungan Hipertensi
7. Cara merawat Hipertensi
8. Obat tradisional Hipertensi
9. Penanganan Hipertensi
Sasaran : Keluarga Bapak D
Tempat : Rumah Bapak D di Desa Bukit Batu RT 02
Waktu : Pukul 18.00 – 18.30 (30 menit)
Hari/tanggal : Senin, 30 April 2018

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga lebih mengerti tentang penyakit
Hipertensi.

B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapakan pasien dapat :
1. Menjelaskan pengertian dari hipertensi
2. Menyebutkan Penyebab Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala
4. Menyebutkan Komplikasi hipertensi
5. Menyebutkan Penanganan pertama Hipertensi
6. Menyebutkan Modifikasi lingkungan Hipertensi
7. Menjelaskan Cara merawat Hipertensi
8. Menjelaskan Obat tradisional Hipertensi
9. Menyebutkan Penanganan Hipertensi
51

C. Materi
Materi penyuluhan terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

E. Media
Lembar balik

F. Referensi
Brunner & Suddarth.2002.Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. EGC : Jakarta
Doenges, Marilynn E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.EGC : Jakarta
Guyton, Arthur C.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.EGC : Jakarta

G. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 3 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam

Memperkenalkan diri Mendengarkan

Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan


penyuluhan

Menyebutkan materi yang Memperhatikan


akan diberikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian Memperhatikan
52

dari hipertensi
2. Menyebutkan Penyebab Memperhatikan
Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan Memperhatikan
gejala
4. Menyebutkan Komplikasi Memperhatikan
hipertensi
5. Menyebutkan Penanganan Memperhatikan
pertama Hipertensi
6. Menyebutkan Modifikasi Memperhatikan
lingkungan Hipertensi
7. Menjelaskan Cara Memperhatikan
merawat Hipertensi
8. Menjelaskan Obat Memperhatikan
tradisional Hipertensi
9. Menyebutkan Penanganan Memperhatikan
Hipertensi
10. Memberi Bertanya dan menjawab
kesempatan kepada peserta pertanyaan yang diajukan
untuk bertanya
3. 5 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada pasien Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
4. 2 menit Terminasi :
Mengucapkan salam Mendengarkan dan
penutup Menjawab salam

H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur :
a) Satuan Acara Penyuluhan sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai
b) Media telah disipakan
c) Tempat telah disiapkan
d) Kontrak waktu telah disepakati
53

2. Evaluasi Proses
a) Semua materi dijelaskan sesuai dengan bahasa yang mudah dan sederhana
b) Semua sasaran mengikuti proses dari awal sampai selesai

3. Evaluasi Hasil
a) Sasaran mampu menjawab pertanyaan berupa :
1) Sebutkan 3 apa saja makanan yang harus dibatasi oleh penderita hipertensi?
Jawab : makanan yang harus dihindari yaitu makanan yang mengandung garam
berlebih dan bumbu penyedap, makanan yang diawetkan, dan makanan yang
mengandung lemak jenuh tingg
2) Jelaskan cara membuat obat tradisional untuk penderita hipertensi!
Jawab : gunakan timun potong seperti untuk lalapan dan kemudian makan, atau
parut timun dan peras ambil air timun kemudian minum.
b) Sasaran menyampaikan secara verbal mengerti tentang hipertensi
54

Lampiran Materi Hipertensi :

HIPERTENSI

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di
atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg.
Kategori
DIASTOLIK
KLASIFIKASI SISTOLIK (mmHg)
(mmHg)
Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120-139 / 80-89
Hipertensi stadium I 140-159 / 90-99
Hipertensi stadium II 160 / 100

B. Penyebab Hipertensi
Sekitar 90 % penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya berhubungan dengan faktor
keturunan (herediter).
Sekitar 5-10% berhubungan dengan penyakit ginjal, 1-2% berhubungan dengan kelainan
hormonal atau pemakaian obat tertentu, Kegemukan (obesitas), Gaya hidup yang tidak aktif
(malas olah raga, Stres, alkohol, Garam
C. Tanda dan Gejala Hipertensi
1. Tekanan darah > 140/90 mmHg
2. Pusing
3. sakit kepala
4. Rasa berat di tengkuk
5. Mudah marah
6. Telinga berdengin
7. Sukar tidur
8. Kelelahan
9. Mual
10. Sesak nafas
11. Mudah lelah
12. Mata berkunang-kunang
55

D. Komplikasi
1. Gangguan Penglihatan
2. Gangguan Saraf
3. Gagal Jantung
4. Gangguan Fungsi Ginjal
5. Gangguan Serebral

E. Penanganan Pertama Saat Hipertensi Menyerang


1. Tariklah nafas dalam-dalam
2. Pergilah ke lingkungan yang tidak bising

F. Cara Memodifikasi Lingkungan Untuk Penderita Hipertensi


1. Lingkungan rumah yang nyaman
2. Hindari kebisingan
3. Hindari permasalahan yang meningkatkan emosi
4. Istirahat yang cukup
5. Tidak melakukan kegiatan yang meningkatkan emosi
6. Dapat mengendalikan emosi dan menikmati hidup

G. Penanganan dengan obat tradisional


Timun
Timun memiliki kadar mineral potasium yang sangat baik untuk mengatasi pada penderita
hipertensi. Caranya, yaitu dimakan sebagai lalapan atau parut timun dan peras airnya,
kemudian diminum.

H. Penanganan
Farmakologis
Pemberian obat anti hipertensi
Non-Farmakologi
1. Melakukan pola hidup sehat
2. Mengatasi obesitas / menurunkan kelebihan berat badan
3. Mengurangi konsumsi garam
4. Melakukan aktivitas fisik teratur
5. Tidak merokok dan menghindari rokok
6. Kontrol tekanan darah secara teratur
56

7. Pola makan dengan gizi seimbang


8. Hindari stress

I. Kalau Tidak Ada Perubahan Apa Yang Harus Dilakukan


Pergilah ke Puskesmas, Rumah Sakit, Dokter Umum dan Fasilitas Kesehatan lainnya
sebagai tempat :
1. Tempat berobat
2. Tempat pemeriksaan kesehatan
3. Tempat konsultan kesehatan.
57
58
59

Lampiran Flipchart :

FLIPCHART HIPERTENSI
60

FLIPCHART HIPERTENSI
61

FLIPCHART HIPERTENS
62

FLIPCHART HIPERTENSI
63

FLIPCHART HIPERTENSI

You might also like