Professional Documents
Culture Documents
id
Transformer
Transformator
Tujuan Pembelajaran
Mengetahui prinsip kerja trafo
Acuan
Zuhal. 1991. Dasar Tenaga Listrik. Bandung: ITB Press
Transformator
Pokok Bahasan
Dasar Trafo
Definisidan Terminologi
Klasifikasi Trafo
Hukum – Hukum Dasar Trafo
Konstruksi Trafo
Jenis Trafo
PrinsipKerja Trafo
Kondisi Trafo
Kondisi Berbeban
Kondisi Tak Berbeban
Transformator
Pokok Bahasan (cont’)
Rangkaian Ekivalen
Pengujian Trafo
Pengujian Beban Nol
Pengujian Hubung Singkat
Pengaturan Tegangan
Kerja Paralel Trafo
Rugi dan Efisiensi
Transformator Tiga Fasa
Hubungan Wye
Hubungan Delta
Dasar Transformator
Basic Transformer
Dasar Transformator
Dasar Transformator
Definisi
Alatlistrik yang dapat memindahkan energi listrik dengan
merubah tingkat tegangan dari suatu rangkaian listrik ke
rangkaian listrik lain melalui prinsip induksi magnetik tanpa
merubah frekuensi.
Fungsi Trafo
Untuk menyesuaikan tegangan setempat dengan tegangan
pada rangkaian listrik
Menaikkan dan menurunkan tegangan pada sistem tenaga
Untuk mengadakan pengukuran dari besaran listrik
Sebagai gandengan impedansi antara sumber dengan
beban
Dasar Transformator
Fungsi Trafo
Untuk memisahkan satu rangkaian dengan rangkaian yang
lain
Untuk menghambat arus searah sambil tetap melewatkan
arus bolak balik antara rangkaian
Dasar Transformator
Klasifikasi Trafo
Berdasarkan jumlah fasanya
Trafo fasa tunggal
Trafo fasa banyak
N1 N2
E1 E2
I0
Transformator tanpa beban
V1 E1
d (fmaks sin wt )
e1 N1 N1fmaks w cos wt (tertinggal 90o dari f)
dt
N1 2ff maks
Harga efektifnya E1 4,44 N1 ff maks
2
Keadaan Tanpa Beban
Arus Penguat
Arus primer Io yang mengalir pada saat kumparan sekunder tidak dibebani
disebut arus penguat. Dalam kenyataannya arus primer Io bukanlah
merupakan arus induktif murni, hingga ia terdiri atas dua komponen:
(1) Komponen arus pemagnetan IM, yang menghasilkan fluks (f).
(2) Komponen arus rugi tembaga IC, menyatakan daya yang hilang akibat
adanya rugi histeris dan ‘arus eddy’. IC sefasa dengan V1, dengan
demikian hasil perkaliannya (IC x V1) merupakan daya (watt) yang hilang
I0
F
I0 RC IC IM XM
IM V1
V1 IC E1
F1
F2
I1 I2
N1 N2
V1 E1 E2 ZL V2
Resistansi Belitan
Reaktansi Bocor
Parameter Trafo
Reaktansi Magnetisasi
Rugi inti
Rangkaian Ekivalen
R1 X1 I1 I’2 X2 R2
IO
IC IM
V1 RC XM E1 E2 ZL V2
N1 N2
V1 = E1 + I1R1 + I1jX1
E2 = V2 + I2R2 + I2jX2
E1 N1
a atau E1 = a.E2
E2 N 2
Rangkaian Ekivalen
hingga :
E1 = a(I2ZL + I2R2 + I2jX2)
Karena
I’2/I2 = N2/N1 = 1/a atau I2 = a.I’2
maka
E1 = a2 I’2 ZL + a2 I’2 jX2
dan
V1 = a2 I’2 ZL + a2 I’2 R2 + a2 I’2 jX2 + I1 R1 + I1 jX1
Rangkaian Ekivalen
R1 X1 a2X2 a2R2
I1 I’2
IO
IC IM
V1 RC XM a2ZL aV2
Rangkaian Ekivalen
IO
IC IM
V1 R XM a2ZL aV2
C
Rangkaian Ekivalen
f
I1
I’2 a2R2 IC
I’2 IO
aV2 IM
I’2R1
I’2a2X2
E1
I’2X1
V1
Pengujian Transformator
Transformer Test
Pengujian Transformator
Impedansi ekivalen
Vhs
Z ek Rek jX ek
I hs
Reaktansi ekivalen
X ek Z ek 2 ( Rek ) 2
Pengaturan Tegangan
Voltage Regulation
Pengaturan Tegangan
Definisi
Perubahan tegangan sekunder antara beban nol dan
beban penuh pada suatu faktor kerja tertentu, dengan
tegangan primer konstan.
V2 tanpa beban V2 beban penuh
Pengaturan
V2 beban penuh
I1 R1 X1 I’2 a2X2 a2 R2
IO
IC IM
V1 a2ZL aV2
RC XM
Dimana:
Kh = konstanta histerisis (nilainya bergantung dari bahan inti besi)
f = frekuensi
Bmaks = kerapatan fluks maksimum
x = Steinmetz Faktor (untuk low carbon steel, x = 1.6 sedangkan silicon
steel x = 1.7 – 2)
Rugi dan Efisiensi
Rugi pada Trafo
Rugi Besi
Rugi arus eddy: rugi yang disebabkan arus pusar pada inti
besi
Pe K e f 2 Bmaks
2
Dimana:
Ke = Konstanta arus eddy
f = frekuensi
Bmaks = kerapatan fluks maksimum
Pcu I 2 R
Karena arus pada beban berubah-ubah, rugi
tembaga juga tidak konstan tergantung pada
beban.
Rugi dan Efisiensi
Efisiensi
Pout
100 %
Pin
Pout
100 %
Pout Plosses
E1 N 1 V1 E1 V1 520
E2 1300V
E 2 N 2 V2 a a 0 .4
Latihan Soal
2. Sebuah transformator 1 fasa, 25 kVA mempunyai
500 lilitan pada sisi primer, dan 50 lilitan pada sisi
sekunder. Sisi primer dihubungkan ke sumber
tegangan AC 3000 Volt, 50 Hz. Tentukan arus
beban penuh primer dan sekunder, e.m.f
sekunder, dan fluksi maksimum dalam inti besi.
Abaikan kerugian karena kebocoran fluksi.
Latihan Soal
Perbandingan transformator
N 1 500
a 10
N2 50
Emf sekunder
E1 3000
E2 300V
a 10
Fluks maksimum dalam inti besi
E 2 4.44 fN 2f maks
E2 300
f m aks 0.027Wb
4.44 fN 2 4.44 50 50
Latihan Soal
3. Sebuah transformator 1 fasa, 50kVA, 3.3kV/220V,
50 Hz, pada beban penuh mempunyai rugi besi
250 Watt dan rugi tembaga 750 Watt. Berapakah
besar efisiensi trafo tersebut pada keadaan
dibebani ¾ beban penuh dengan faktor daya
beban 0.85 lagging?
Latihan Soal
Kondisi pada keadaan beban penuh
Daya keluaran beban penuh
S out,bp 50kVA
Rugi besi pada beban penuh
Pi ,bp 250W
Rugi tembaga pada beban penuh
Pcu ,bp 750W
Faktor daya beban
cos 0.85
Daya aktif keluaran beban penuh
Pout,bp S out,bp cos 50kVA 0.85 42.5kW
Latihan Soal
Kondisi pada keadaan ¾ beban penuh
Rugi besi pada kondisi ¾ beban penuh
Pi , 3 bp Pi ,bp 250W
4
Rugi tembaga pada kondisi ¾ beban penuh
2
3
Pcu , 3 Pcu,bp 0.5625 750W 421.875W
4
bp
4
Daya aktif keluaran pada ¾ beban penuh
3 3
Pout, 3 Pout,bp 42.5 31.875kW
4
bp
4 4
Total rugi – rugi pada ¾ beban penuh
Plosses, 3 bp
Pcu, 3 bp
Pi , 3 bp
421.875 250 671.875W
4 4 4
A 300cm 2 3 10 2 m 2
N 2 51 lilitan
Latihan Soal
b. Kondisi ½ beban penuh
Rugi besi pada ½ beban penuh
Pi , 1 bp Pi ,bp 600W
2
Daya pada Beban Rugi Tembaga Rugi Besi Total Rugi2 Daya masukan Efisiensi
S (kVA) Pcu (kW) Pi(kW) Plosses (kW) kW
0.25 *NIM
0.5 *NIM
0.6 *NIM
0.75 * NIM
1 *NIM
1.25 *NIM
Homeworks #3
NB: Format Excel nomor 5
Daya pada Beban Rugi Tembaga Rugi Besi Total Rugi2 Daya masukan Efisiensi
S (kVA) Pcu (kW) Pi(kW) Plosses (kW) kW
0.25 *NIM
0.5 *NIM
0.6 *NIM
0.75 * NIM
1 *NIM
1.25 *NIM
Homeworks #3
NB: Format Excel nomor 5
Daya pada Beban Rugi Tembaga Rugi Besi Total Rugi2 Daya masukan Efisiensi
S (kVA) Pcu (kW) Pi(kW) Plosses (kW) kW
0.25 *NIM
0.5 *NIM
0.6 *NIM
0.75 * NIM
1 *NIM
1.25 *NIM
Homeworks #3
NB: Format kurva nomor 5 (contoh)
Cos phi = 1
Efisiensi
Cos phi = 0.6
Beban