Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Pre, Intra, Dan Post Operasi
Pasien Ca Mamae Di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSPAU dr. S. Hardjolukito
Yogyakarta
Disusun Oleh:
Kriswilani N.004.015.011
Sri Rahayu N.004.015.018
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus
tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara.
Jika benjolan itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase)
pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe)
ketiak ataupun diatas tulang belikat. Selain itu, sel-sel kanker bisa bersarang ditulang,
paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.
B. Tujuan
Menjelaskan proses asuhan keperawatan ca mammae mulai dari tahap pre operasi,intra
TINJAUAN TEORI
7 Pemeriksaan
a. Pemeriksaan laboratorium meliputi morfologi sel darah, LED, Test fal marker
(CEA) dalam serum/plasma, pemeriksaan sitologis.
b. Mammagrafi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal dari
payudara, hal ini mendeteksi secara dini tumor atau kanker.
c. Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan tumor sulit dengan
kista.
d. CT Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis carcinoma payudara pada
organ lain.
e. Sistologi biopsy aspirasi jarum halus.
f. Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel
tumor pada peredaran darah dengan sedimental dan sentriifugasi darah.
8 Penatalaksanaan
a. Pembedahan
1) Mastektomi parsial (eksisi tumor local dan penyinaran).
2) Mulai dari lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan
jaringan yang luas dengan kulit yang terkena)
3) Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara,
semua kelenjar limfe dilateral otocpectoralis minor.
4) Mastektomi radikal yang dimodifikasi seluruh payudara, semua atau
sebagian jaringan aksial.
(a) Mastektomi radikal, yaitu seluruh payudara, otot pektoralis
mayor dan minor dibawahnya, seluruh isi aksial.
(b) Mastektomi radikal yang diperluas, yaitu sama seperti
mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar limfe mamaria interna.
b. Non Pembedahan
1) Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker
lanjut; pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila.Penyinaran radiasi
biasa dilakukan setelah insisi massa tumor untuk mengurangi kecenderungan
kekambuhan dan menyingkirkan kanker residual. Radiasi penyinaran eksternal
dengan foton yang diberi melalui akselarasi limer, di beri setiap hari selama > 45
minggu dari seluruh ragio payudara pasca radiasi. Efek samping bersifat
sementara yaitu reaksi kulit sekitar 2 minggu setelah pengobatan komplikasi
radiasi mencakup pneumonitis, fraktur iga dan fibrosis payudara yang jarang
terjadi.
2) Kemotrapi
Adjuvan sistemik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut.
Kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak
dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya dan obat-obat penghambat
hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong
pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker
di seluruh tubuh. Preparat yang sering digunakan dalam kombinasi adalah :
cytoxan ©, methorexate (m), fluorouracil (F) dan adrilamycin (A) kombinasi
yang biasa digunakan adalah cmf atau CAF. Pemberian kombinasi kemoterapi
didasarkan pada usia, status fisik, penyakit, dan akut tidaknya dalam
percobaan klinik. Efek samping: Mual, muntah, perubahan rasa kecap,
alopesra, mukosis, demotitis, keletihan, peningkatan BB, depresi sumsum
tubuh.
3) Terapi hormone dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen,
coferektomi adrenalektomi hipofisektomi.
Keputusan pemberian terapi hormonal didasarkan pada indeks reseptor
astrogen. Progesterone dari pemeriksaan uji jaringan tumor diambil saat
biopsy. Preparat yang digunakan :
(a) Temoxifen
Indikasi : pasca menopause dengan reseptor estrogen dan nodus aksilaris +.
Efek samping : mual, muntah, rasa panas, refeni cairan, dan depresi.
(b) Diethyustriibestrol
Menghambat pelepasan FSH dan IH untuk menurunkan ekstrogen dan
ikatan ekstrogen.
Efek samping : peningkatan BB, fetasi cairan, mual.
(c) Mengestrol untuk menurunkan reseptor ekstrogen.
Efek samping : peningkatan BB, peningkatan nafsu makan.
(d) Auksimesteron (halotestin) yang menekan ekstrogen dengan menekan
IH dan FSH.
Efek samping : veriksasi (peningkatan pertumbuhan bulu wajah, suara lebih
dalam).
(e) Amihognitotimid (cytodren) yang mengubah androgen menjadi
astrogen.
Efek samping : ruam, frasitus.
9 Komplikasi
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru, pleura, tulang dan
hati.
10 Pencegahan
Kanker payudara dapat dicegah dengan cara:
1. Hindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu lama.
2. HIndari banyak merokok dan mengkonsumsi alcohol.
3. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), setiap bulan. SADARI
dapat dilakukan dengan:
a. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit
payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Jangan khawatir bila
bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris.
b. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang
kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang
dan cermati bentuk maupun ukuran payudara. Otot dada akan dengan sendirinya
berkontraksi saat Anda melakukan gerakan ini.
c. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga
payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan
(kontraksikan) otot dada Anda.
d. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang
bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan
tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area
ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari
arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada
payudara kanan Anda.
e. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting.
Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.
f. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke
atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya.
Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan seluruh bagian payudara hingga ke
sekitar ketiak. Ulangi langkah ini pada sisi berlawanan, untuk mencermati
payudara sebelah kiri.
4. Hindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis-jenis radiasi lainnya.
5. Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
Sebaiknya sering mengkonsumsi kedelai serta produk olahannya, seperti tahu,
tempe, dan susu kacang kedelai, sebab kedelai mengandung phyto estrogen, yaitu
genistein, yang bermanfaat untuk mengurangi resiko terjadinya kanker payudara.
6. Lakukan olahraga secara teratur.
7. Hindari terlampau banyak makan makanan berlemak tinggi.
8. Atasi stress dengan baik, misalnya lewat relaksasi dan meditasi.
9. Makanlah lalap kunir puti (temu mangga) lebih kurang dua ruas jari setiap
hari.
BAB 3
PROSES KEPERAWATAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur / jenis klamin : 43 tahun/ Perempuan
Alamat : Berbah, Sleman Yogyakarta
Status : Menikah
Agama : Islam
Tanggal operasi :10 Oktober 2016
Diagnosa medis : Ca Mamae
B. PENGKAJIAN
1. DI RUANG PERSIAPAN OPERASI: (TAHAP PRE OPERASI)
a. Data Fokus:
Keluhan utama saat masuk RS:
Klien mengeluhkan ada benjolan di payudara sebelah kirinya, kadang terasa sakit.
Riwayat penyakit sekarang :
Sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu klien mengeluhkan adanya benjolan di
payudara sebelah kirinya dan sering merasakan sakit, awalnya bejolan tersebut
berukuran kecil kemudian semakin hari semakin membesar, sampai pada akhirnya
pasien dan keluarga memutuskan untuk memeriksakannya kedokter, oleh dokter
disarankan untuk melakukan operasi. Pasien datang ke RSUP dr S. Hardjolukito
pada tanggal 9 Oktober 2016 dan dirawat di ruang Camar, oleh dokter yang
menangani pemeriksaan dan di putuskan akan dilakukan operasi untuk mengambil
benjolanya pada tanggal 10 Oktoer 2016.
Riwayat penyakit dahulu :
Data Subyektif :
Klien dan keluarga mengatakan tindakan operasi kali ini merupakan tindakan
operasi yang pertama di alami oleh pasien, klien dan keluarga mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit lain, seperti hipertensi, DM, jantung, atau penyakit
kejiwaan lainya. Klien dan keluarga juga mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit yang sama seperti yang sekarang di lami oleh klien.
Data obyektif:
1) Klien dengan dan dijadwalkan operasi jam 09.30 WIB.
2) Kesadaran: CM, KU: baik, Muka cemas.
3) BB: 50 kg
4) Nadi 89 x/m, R 24 x/m, suhu: 360C, TD : 130/90 mmHg.
5) Dada : simetris, KG (-), retraksi (-)
Jantung : S1 > S2 konstan, iktus kordis tidak terlihat, suara jantung reguler, tidak ada
peningkatan JVP.
Paru : sonor, ves (+) ST (-), RBK -/-.
6) Abdomen : peristaltik (+), bising usus normal.
7) Ekstremitas : tidak terjadi udema, perfusi jaringan baik.
8) Hasil pemeriksaan :
Rontogen thoraks
Bercak infiltrate (-) , para cardial sinus dan diafragma baik, besar paru normal.
EKG
- irama reguler - Hipertropi (-)
- Iskemik (-) - HR 77
- Normo aksis
Analisa Data
3 Ds: - PK (potensial -
Do: komplikasi) :
Dilakukan insisi pada area sekitar perdarahan
mamae
4. Ds: - Pk: Syok -
Do:
Keadaan intra operasi
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
Johnson,Marion, dkk. 2000. Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby Year-
Book
Juall,Lynda,Carpenito Moyet. 2003. Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 10. Jakarta:
EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
Price Sylvia, A. 1994. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4.
Jakarta. EGC
Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi revisi. EGC :
Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Vol. 2. EGC : Jakarta.
Wiley dan Blacwell. 2009. Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011,
NANDA. Singapura: Markono print Media Pte Ltd