You are on page 1of 5

RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN

Disusun Oleh :

Idarmawati Zai 1621992

Ika Hayati 1621993

Jeri Prayoga 1621999

Juanda Wicaksana 1622000

Marsela Indriati Tael 1622018

Maternus Tes 1622020

Kelas : Pengelolaan Pelabuhan IV C

AKADEMI MARITIM NUSANTARA CILACAP


2017
RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN

1. Pelabuhan Dirancang Untuk Melayani Kapal

Bertolak dari uraian dalam Bab 1 berkenaan dengan pengertian, peran, dan
fungsi pelabuhan laut, antara lain dinyatakan bahwa the primary function of a
sea port is to transfer cargo between maritime and inland transport quickly
and efficiently dan bahwa a port is therefore, an essential link in the
international maritime transport chain pernyataan itu menegaskan aktivitas
kepelabuhanan yang hakiki adalah pelayanan terhadap barang yang mengalir
melalui system angkutan di perairan lokal, regional, global. Sistem angkutan
di perairan dimotori kapal sebagai prime mover atau moda transport yang
memindahkan barang dari tempat asal ke tujuan sesuai transaksi
perdagangan.

Fasilitas kepelayanan jasa kepelabuhanan yang berkedudukan di lokasi


Daerah Lingkungan Kerja pelabuhan (DLKp) wilayah daratan maupun
perairan terdiri dari fasilitas pokok dan fasilitas penunjang. Fasilitas yang
berada di wilayah darat adalah fasilitas langsung untuk jasa kapal dan barang,
serta fasilitas untuk moda angkutan darat dan terminal. Sedangkan fasilitas
yang berada di wilayah perairan adalah fasilitas untuk berlabuh, kolam olah
gerak kapal, perairan wajib pandu, dan perairan karantina. Dengan demikian,
smua fasilitas pokok dan fasilitas penunjang disediakan untuk kapal berikut
muatannya. Konstalasinya adalah kapal berikut muatannya sebagai variabel
bebas dan pelabuhan berikut fasilitasnya sebagai variabel tidak bebas.
Pembangunan fasilitas pelabuhan terikat terhadap perubahan evolutif desain,
ukuran, kecepatan daya propulsif, teknologi perlengkapan dan peralatan
bantu navigasi.

Perubahan dinamis lingkungan global berimplikasi searah terhadap


pelabuhan, artinya kapal bertambah besar pelabuhan pun makin luas.

Keterikatan pelabuhan pada isu strategis kemajuan pesat teknologi


perkapalan dari lingkungan eksternal dapat dijelaskan dengan contoh teknis
dan empiris.
2. Dasar Perencanaan Pembangunan Pelabuhan

Perencanaan pembanguna pelabuhan didahului dengan analisis atas tiga


faktor dominan, terdiri dari:

a. Prakiraan produktivitas, berdasarkan:


1) Kecenderungan teknologi bongkar muat
2) Data statistic kinerja
3) Hambatan produktivitas
b. Prakiraan trafik, berdasarkan:
1) Kecenderungan perdagangan
2) Kecenderungan teknologi perkapalan
3) Kecenderungan teknologi kemasan muatan
4) Data trafik
c. Perluasan fasilitas, berdasarkan:
1) Kecenderungan rancang-bangun
2) Pertimbangan ekologis
3) Hambatan pembangunan
4) Data fasilitas terpasang
3. Rencana Induk ( Master Plan ) Pelabuhan
Pelabuhan sebagai kawasan berbagai macam industri, pintu gerbang
perdagangan atau perekonomian, titik pertemuan moda transportasi laut dan
moda transportasi darat, dan mata rantai dalam sistem transportasi lokal
maupun internasional, menyandang misi bisnis dan kepentingan negara. Peran
utama pelabuhan sebagai infrastruktur strategis amat besar bagi pembangunan
nasional Indonesia, world’s biggest archipelagic state.
a. Penentuan Lokasi
Lokasi pelabuhan adalah letak kedudukan geografis lengkap dengan titik-
titik koordinat astronomis terdiri dari wilayah daratan dan perairan yang
memenuhi persyaratan kelayakan teknis, ekonomis, lingkungan, keamanan
dan keselamatan lalu lintas kapal. Penentuan lokasi yang mestinya
dilaksanakan dengan studi kelayakan tetap perlu disesuaikan dengan rancana
tata ruang wilayah atau daerah setempat dan rencana tata ruang nasional.
b. Kelas Pelabuhan
Penetapan kelas pelabuhan yang akan dibangun termasuk bagian penting
dalam master plan. Disesuaikan dengan hirarki pelabuhan umum
Indonesia yang secra normatif terdiri dari pelabuhan utama, pengumpul,
pengumpan.
c. Pendekatan dan Model Pelabuhan
Penetapan model pelabuahan yang direncanakan
pembangunannya,ditentukan oleh sejauh mana terpenuhinya kebutuhan
akan :
 Peairan yang dalam dan aman terhadap lalulintas kapal
 Daratan yang sesuai dan cukup luas
 Ketersediaan tenaga kerja proyek
 Jaringan jalan raya, keretaapi , dan rute angkutan perairan.
d. Pengerukan dan reklamase
Material hasil pengerukan dasar laut dan atau material galaan daratan
untuk menimbun bagian daratan yang tidak rata atau menimbun laut untuk
membentuk lidah daratan atau semenanjung tempat membangun fasilitas
pokok untuk kapal dan barang.
Dapat diperkirakan sejak awal apakah dasar laut atau daratan yang digali
terdiri dari tanah yang dapat dipakai untuk mereklamasi atau tidak. Karena
pasir dan tanah liat kurang baik untuk reklamasi dalam arti kualitas
settlement rendah
e. Spesialisasi Terminal
Pelabuhan utama yang melayani sebagai hub port mengutamakan
spesialisasi terminal meliputi terminal multiperan , terminal container ,
terminal curah kering , terminal curah cair dan terminal Ro-Ro.
Terminal multiperan adalah terminal yang melayani break-bulk general
cargo , oil-bulk-ore dan unitiezed cargo termasuk petikems ; memerlukan
arean daratan yang luas , dan peralatan handling sesuai jenis pelayanan.
4. Rencana Pembangunan Sistem Informasi
Menjalankan bisnis bidang industry jasa kepelabuhanan tentu dengan
mendayagunakan segala sumberdaya perusahaan meliputi sumber daya
manusia (man) , sumberdaya keuangan (money) , bahan (material) ,
peralatan atau mesin (machine) , tata kerja (metode) ,dan pemasaran
(market).
Mengingat bahwa kepelabuhanan adalah bagian integral dari transportasi
laut dengan karakteristik time utility atau time sensitive dan place utility ,
maka unsure waktu bersama sumber daya informasi melengkapi sumber
daya tersebut diatas.
5. Ringkasan
Pandangan dan ekspektasi terhadap proses dari awal hingga akhir suatu
pelayanan jasa kepelabuhanan secara normative atau das sollen terprediksi
secara akurat. Durasi kapal berada di pelabuhan ditentukan oleh kualitas
pelayanan, ketersediaan fasilitas dan peralatan termasuk kondisi unik
lingkungan pelabuhan setempat.
Pembangunan fasilitas pelabuhan terikat terhadap pelabuhan evolutif
desain, ukuran, kecepatan daya propulsive, teknologi perlengkapan dan
peralatan bantu navigasi. Perencanaan fasilitas pokok maupun penunjang
di perairan dan daratan sangat dipengaruhi oleh kapal dan muatannya.
Perenacanaan pembangunan pelabuhan berbasis pada prakiraan tingkat
produktivitas yang diharapkan, prakiraan kepadatan lalu lintas kapal dan
barang, dan kebutuhan fasilitas pelayanan.
Kepadatan lalu lintas kapal dan barang yang diukur dengan jumlah unit
kunjungan kapal dan jumlah barang (throuhtput) menjadi asupan bagi
prakiraan kebutuhan fasilitas pokok maupun fasilitas penunjang.
Pelabuhan berkelas dunia diwarnai dengan persaingan waktu dalam arti
pelayanan yang berkualitas namun dalam waktu sesingkat mungkin.
Sorotan pengguna jasa kepelabuhanan tertuju pada kinerja zero waiting
time, idle time, down time, dan irregulated handling cost. Pada terminal-
terminal yang padat teknologi, peralatan bongkar muat ataupun loader-
unloader menjadi perhatian. Kinerja peralatan harus mencapai level yang
optimal mencakup kesiapan operasi (availability), keterawatan
(Maintability), kehandalan (Reability).
Kondisi lingkungan fisik yang patut dipertimbangkan atas lokasi
pelabuhan adalah kondisi topografi dan geologi, aspek nautis berupa
gelombang (wafes), ketinggian pasang surut (tidal elevation), arus
(currents), aspek sedimentasi, angin, serta data teknis meteorology dan
geofisika pada lingkungan setempat.
Rencana induk pelabuhan (master plan) merupakan rancangan yang dibuat
menurut hasil kajian / study penentuan lokasi, hirarki dan tipe atau model
pelabuhan yang dikehendaki.
Pelabuhan utama menuju spesialisasi terminal, seperti antara lain terminal
multi peran, terminal container, terminal curah kering dan curah cair, dan
terminal Ro-Ro.

You might also like