Professional Documents
Culture Documents
Isi Naskah Publikasi
Isi Naskah Publikasi
ABSTRACT
Blood pressure and pulse have important role on health, particularly on medical field.
There are two kinds of blood pressure disorder: hypertension and hypotension. Hypertension
often becomes the most common non-communicable disease in many countries. Blood
pressure monitor is a kind of equipment used to measure the blood pressure. For a long time,
mercury blood pressure monitor is commonly used by people. However, these days, the use of
this monitor is restricted because of environmental problem. Therefore, the writer designs a
digital blood pressure monitor which has blood pressure indicator. The module is digital and
portable. The use of digital blood pressure monitor is considered to be more practical and
easy. The test was done by comparing the module and sphygmomanometer aneroid which has
been calibrated. The measurement of the blood pressure is done on point 40, 60, 80, 100, 120,
140 and 160 mmHg. The result is that there is a maximal error for about 5.5%. The weakness
of the sensor becomes the great influence on the resulted error.
1
Berdasarkan pernyataan Ketua Umum 2. METODE PENELITIAN
Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PERHI)
2.1 Landasan Teori
yaitu Dr. Arieska Ann Soenarto bahwa pada Dalam penelitian ini menggunakan
tahun 2000, penyakit tekanan darah tinggi komponen utama yaitu sensor tekanan.
menyumbang 12,8% dari seluruh kematian Sensor tekanan yang digunakan adalah MPX
dan 4,4% [7]. 5100 GP. Sensor MPX5100GP berfungsi
Tekanan darah dapat diketahui dan untuk mengetahui besar tekanan gas dalam
diukur menggunakan alat yang disebut sebuah media tekanan gas. Sensor ini bekerja
tensimeter atau sphygmomanometer. berdasarkan sifat piezoresistif, yaitu
Sphygmomanometer berasal dari dua kata, perubahan nilai resistansi suatu benda karena
yaitu Sphygmo (Yunani) yang berarti detak perubahan bentuk permukaan dari benda
dan manometer yang berarti pengukur tersebut. Berdasarkan karakteristik kerja
tekanan [8]. Tekanan darah diukur dalam sensor pada datasheet, MPX5100GP dapat
milimeter air raksa (mmHg), dan dicatat bekerja dengan baik apabila diberi tegangan
sebagai dua nilai yang berbeda yaitu tekanan masukan sebesar ± 5V DC dan arus sebesar
darah systolic dan tekanan darah diastolic 7 - 10 mA [10]. Tegangan keluaran yang
[1]. Tensimeter yang sering digunakan dihasilkan sensor ini berada pada range 0.3
beberapa waktu yang lalu adalah tensimeter volt- 4.7 volt dengan range tekanan 0 kPa –
merkuri. Tensimeter ini menggunakan 100 kPa dan meiliki sensitivitas sebesar 45
merkuri atau air raksa dalam tabung berskala mV/kPa.
sebagai penunjuk hasil pengukurannya.
Keterbatasan metode ini adalah pemakai
2.2. Metode Perancangan Pengujian
haruslah mempunyai pendengaran dan Pengujian dilakukan dengan cara
penglihatan yang baik. Pemakai juga sering membandingkan modul dengan alat
melakukan pembulatan sehingga hasil pembanding. Alat pembanding yang
pengamatan menjadi kurang akurat [9]. digunakan adalah sphygmomanometer
Masalah lingkungan tentang aneroid yang telah terkalibrasi LPFK.
pembuangan limbah medis yang tercemar air Pengujian modul dilakukan sebanyak 20 kali
raksa dan risiko berbahaya akibat tumpahan pada titik 40, 60, 80, 100, 120, 140 dan 160
atau pecahan air raksanya menyebabkan mmHg. Pengujian dilakukan pada tekanan
tensimeter air raksa dihapus dalam peraturan naik dan tekanan turun.
kesehatan. Selanjutnya perkembangan Modul dihubungkan dengan alat
pengukuran tekanan darah adalah dengan pembanding seperti terlihat pada gambar 2.1.
menggunakan tensimeter pegas atau aneroid.
Tensimeter pegas atau aneroid adalah
tensimeter yang menggunakan putaran
berangka atau jarum, tensimeter ini lebih
aman karena tidak menggunakan air raksa.
Sama halnya dengan air raksa, tensimeter ini
juga memerlukan stetoskop dalam
penggunaannya [1]. Sistem digital dinilai
lebih aman dan praktis bagi operator dan
pasien. Karna itu penulis ingin
mengembangkan alat pengukur tekanan Gambar 2.1 instalasi modul dan alat
darah digital berbasis ATMega 8 dengan pembanding
indikator hipotensi, normal dan hipertensi.
Indikator tekanan darah ditambahkan untuk 2.3. Sistem
memudahkan orang awam dalam Diagram blok system dapat dilihat pada
mengetahui analisa tekanan darahnya. gambar 2.2.
2
Cara kerja diagram alir program
tersebut adalah start untuk memulai
program, maka pompa akan mulai mengisi
udara pada cuff. Setelah tekanan pada cuff
telah mencapai 170 mmHg maka pompa
akan otomatis off. pada saat pompa off maka
solenoid valve akan otomatis membuka dan
terjadilah penurunan tekanan pada manset.
Setelah solenoid valve telah membuka habis
Gambar 2.2 Blok Diagram maka tekanan darah systolic dan diastolic
beserta indikator tekanan darah akan muncul
Cara kerja blok diagram diatas adalah pada LCD.
baterai akan menggerakkan airpump melalui
perintah pada microcontroller untuk Sensor yang digunakan adalah MPX
memompa cuff. Sensor akan membaca 5100 GP. Sensor MPX5100GP berfungsi
tekanan pada cuff yang selanjutnya diproses untuk mengetahui besar tekanan gas dalam
oleh microcontroller. Setelah tekanan sebuah media tekanan gas. Sensor ini bekerja
tercapai maka airpump akan otomatis berdasarkan sifat piezoresistif, yaitu
berhenti dan memerintahkan solenoid valve perubahan nilai resistansi suatu benda karena
untuk bekerja. Hasil penurunan tekanan yang perubahan bentuk permukaan dari benda
diakibatkan oleh kerja solenoid valve akan tersebut. Berdasarkan karakteristik kerja
dibaca oleh microcontroller untuk sensor pada datasheet, MPX5100GP dapat
selanjutnya ditampilkan pada display. bekerja dengan baik apabila diberi tegangan
Adapun diagram alir kerja sistem dapat masukan sebesar ± 5V DC dan arus sebesar
dilihat pada gambar 2.3. 7 - 10 mA [11]. Tegangan keluaran yang
dihasilkan sensor ini berada pada range 0.3
volt- 4.7 volt dengan range tekanan 0 kPa –
100 kPa dan meiliki sensitivitas sebesar 45
mV/kPa [12]. Gambar sensor MPX 5100 GP
dapat dilihat pada gambar 2.3.
3
error terbesar pada tekanan naik adalah
sebesar 5,37% pada titik 40 mmHg.
Pada tekanan turun nilai simpangan
terbesar didapat pada titik 140 mmHg, yaitu
sebesar 4,1 mmHg. Sementara nilai % error
terbesar berada pada titik tekanan 40 mmHg,
yaitu sebesar 5,5 %.
Faktor lain yang dapat memengaruhi
hasil dari pengukuran, contohnya sensor.
Sensor MPX5100 memiliki % error yang
cukup tinggi yaitu sekitar 2,5 %. Sensor ini
juga sangat sensitive dengan adanya
perubahan gerakan tertentu yang nantinya
akan menggangu kerja sensor dalam
mendeteksi detak tekanan sistolik dan
Gambar 2.3 Rangkaian keseluruhan diastolik yang dihasilkan. Human error juga
sangat memengaruhi hasil pengukuran,
3. Hasil dan Pembahasan kondisi pasien yang tidak tenang sangat
memengaruhi pembacaan tekanan oleh
3.1. Pengujian membandingkan modul
sensor. Belum lagi ditambah instalasi madul,
dengan alat pembanding.
mengingat modul juga menggunakan selang
Berdasarkan pengujian yang telah dan manset yang tentunya sangat
dilakukan sebanyak 20 kali dengan cara berpengaruh pada tekanan udara yang
membandingkan tekanan dengan alat nantinya akan dihasilkan oleh kerja motor.
pembanding maka di dapatkan hasil rata –
rata perhitungan sebagai berikut : 3.2. Pengujian modul pada pasien
Tabel 3.1 Rata – rata hasil pengujian Pengambilan data fungsi secara langsung
Naik Turun dilakukan pada manusia. Pengambilan data
dilakukan pada sepuluh orang pasien. Hasil
Tekanan
Simpangan
Simpangan
Rata – rata
Rata – rata
% error
80 77,25 3,43 3,43 77,35 2,65 3,31 Gigan 21 138 / 88 132 / 87 135 / 88
Gusfa 21 122 / 88 121 / 85 118 / 81
100 96,65 4,35 4,35 96,1 3,9 3,9
Henki 20 115 / 80 111 / 79 -
120 116,2 3,8 3,16 116,15 3,2 3,20
Zaipul 21 - 101 / 85 109 / 88
140 136,25 3,75 2,67 135,9 3,15 3,15 Huda 21 99 / 82 100 / 82 -
160 157,1 2,9 1,81 156,35 2,28 2,28 Agung 23 - 121 / 85 125 / 88
Rizki 18 103 / 84 - -
Ryan 21 - 106 / 84 101 / 88
Tabel 3.1 diatas menunjukkan rata
Teguh 21 99 / 72 - -
rata hasil pengukuran pada setiap titik, yaitu
Arya 20 101 / 79 99 / 71 -
pada titik 40, 60, 80, 100, 120, 140 dan 160
mmHg. Pada tekanan naik, nilai simpangan
terbesar berada pada titik 100 mmHg, yaitu
nilai simpangan sebesar 4,35. Sementara %
4
Tabel 3.3 Pengujian hari kedua b. Dari hasil pengukuran didapatkan nilai
Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 tekanan sistolik dan diastolik disertasi
Nama Usia
( sistolik / ( sistolik / ( sistolik / dengan analisa tekanan darahnya.
Pasien ( tahun )
diastolik ) diastolik ) diastolik ) c. Hasil pengukuran dapat dipengaruhi oleh
Gigan 21 138 / 88 132 / 87 135 / 88 beberapa faktor, contohnya sensor yang
Gusfa 21 122 / 88 121 / 85 118 / 81 digunakan, human error maupun instalasi
Henki 20 115 / 80 111 / 79 - dari modul.
Zaipul 21 - 101 / 85 109 / 88 d. Nilai error memang masih cenderung
Huda 21 99 / 82 100 / 82 - tinggi, yaitu mencapai 5,5 %, seperti
Agung 23 - 121 / 85 125 / 88 yang tertera pada tabel 4.21, namun nilai
Rizki 18 103 / 84 - - ini masih masuk pada toleransi yang
Ryan 21 - 106 / 84 101 / 88 diperbolehkan oleh Peraturan Menteri
Teguh 21 99 / 72 - - Kesehatan.
Arya 20 101 / 79 99 / 71 -
5
pressure measurement,” Proc. R. Soc.
Med. 70, 1977.
[9] N. Y. dan A. Harjoko, “Pemantau
Tekanan Darah Digital Berbasis
Sensor Tekanan MPX2050GP,” Jur.
Ilmu Komput. dan Elektron. Fak.
MIPA, pp. 35–39, 2011.
[10] V. V. Damayanti, “Alat Ukur
Tekanan Darah Digital Berbasis
Microcontroller ATMega8,”
Universitas Gadjah Mada, 2015.
[11] R. Rahmawan, “Sistem Kontrol
Produk Gas Metana pada Digester
Tipe Fixed Dome,” no. August, 2013.
[12] Z. Rakhman, M. Ibrahim, and A. S.
Tekanan, “Perancangan dan
Pembuatan Sistem Proteksi
Kebocoran Air Pada Pelanggan
PDAM Dengan Menggunakan
Selenoid Valve dan Water Pressure
Switch Berbasis ATMEGA 8535,”
vol. 3, no. 1, pp. 209–215, 2012.