You are on page 1of 6

Alat Pengukur Tekanan Darah Berbasis ATMega8 Dilengkapi Indikator Tekanan Darah (Oktarina H)

ALAT PENGUKUR TEKANAN DARAH BERBASIS ATMEGA8 DILENGKAPI


DENGAN INDIKATOR TEKANAN DARAH
Oktarina Handayani1, Nur Hudha Wijaya2, Aidatul Fitriyah3
Program Studi Teknik Elektromedik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jalan Lingkar Selatan, Taman Tirto, Yogyakarta
E-mail : oktarinahandayani11@gmail.com1

ABSTRACT

Blood pressure and pulse have important role on health, particularly on medical field.
There are two kinds of blood pressure disorder: hypertension and hypotension. Hypertension
often becomes the most common non-communicable disease in many countries. Blood
pressure monitor is a kind of equipment used to measure the blood pressure. For a long time,
mercury blood pressure monitor is commonly used by people. However, these days, the use of
this monitor is restricted because of environmental problem. Therefore, the writer designs a
digital blood pressure monitor which has blood pressure indicator. The module is digital and
portable. The use of digital blood pressure monitor is considered to be more practical and
easy. The test was done by comparing the module and sphygmomanometer aneroid which has
been calibrated. The measurement of the blood pressure is done on point 40, 60, 80, 100, 120,
140 and 160 mmHg. The result is that there is a maximal error for about 5.5%. The weakness
of the sensor becomes the great influence on the resulted error.

Keywords: blood pressure, digital blood pressure monitor

1. PENDAHULUAN itu pengecekan tekanan darah rutin sangat


diperlukan karena hipertensi bisa menyerang
Tekanan darah dan denyut nadi
siapa saja dan kapan saja [3].
merupakan hal yang sangat penting dalam
Definisi hipertensi pada anak remaja
bidang kesehatan pada umumnya dan
dan orang dewasa tidak dapat disebut dengan
khususnya di bidang Kedokteran. Tekanan
pasti dalam satu nilai, hal ini dikarenakan
darah maupun denyut nadi merupakan faktor
nilai tekanan darah normal bervariasi pada
yang dapat dipakai sebagai indikator untuk
berbagai usia [4]. Meskipun tidak disebut
menilai sistem kardiovaskular seseorang [1].
dengan angka pasti, namun dapat diketahui
Peningkatan atau penurunan tekanan darah
bahwa tekanan darah orang dewasa normal
akan mempengaruhi homeostatsis di dalam
yaitu < 120 mmHg sistolik dan 80mmHg
tubuh. Terdapat dua macam kelainan
diastolik [5].
tekanan darah darah, antara lain yang dikenal
Banyak faktor yang dapat
sebagai hipertensi atau tekanan darah tinggi
memperbesar risiko atau kecenderungan
dan hipotensi atau tekanan darah rendah.
seseorang menderita hipertensi, diantaranya
Hipertensi telah menjadi penyakit yang
ciri-ciri individu seperti umur, jenis kelamin
menjadi perhatian di banyak Negara di
dan suku, faktor genetik serta faktor
dunia, karena hipertensi seringkali menjadi
lingkungan yang meliputi obesitas, stres,
penyakit tidak menular nomor satu dibanyak
konsumsi garam, merokok, konsumsi
Negara [2]. Tekanan darah sangat penting
alkohol, dan sebagainya [2]. Salah satu
bagi manusia karena tekanan darah yang
masalah kesehatan yang mayoritas
tinggi atau hipertensi merupakan penyakit
masyarakat Indonesia derita adalah
yang berbahaya apabila tidak segera
hipertensi. Menurut data Riset Kesehatan
ditangani karena bisa menyebabkan stroke,
Dasar lebih dari 25% orang Indonesia
penyakit jantung aneurisma serta
menderita hipertensi, tapi 76% diantaranya
meningkatkan resiko terkena diabetes. Untuk
tak sadar jika menderita hipertensi [6].

1
Berdasarkan pernyataan Ketua Umum 2. METODE PENELITIAN
Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PERHI)
2.1 Landasan Teori
yaitu Dr. Arieska Ann Soenarto bahwa pada Dalam penelitian ini menggunakan
tahun 2000, penyakit tekanan darah tinggi komponen utama yaitu sensor tekanan.
menyumbang 12,8% dari seluruh kematian Sensor tekanan yang digunakan adalah MPX
dan 4,4% [7]. 5100 GP. Sensor MPX5100GP berfungsi
Tekanan darah dapat diketahui dan untuk mengetahui besar tekanan gas dalam
diukur menggunakan alat yang disebut sebuah media tekanan gas. Sensor ini bekerja
tensimeter atau sphygmomanometer. berdasarkan sifat piezoresistif, yaitu
Sphygmomanometer berasal dari dua kata, perubahan nilai resistansi suatu benda karena
yaitu Sphygmo (Yunani) yang berarti detak perubahan bentuk permukaan dari benda
dan manometer yang berarti pengukur tersebut. Berdasarkan karakteristik kerja
tekanan [8]. Tekanan darah diukur dalam sensor pada datasheet, MPX5100GP dapat
milimeter air raksa (mmHg), dan dicatat bekerja dengan baik apabila diberi tegangan
sebagai dua nilai yang berbeda yaitu tekanan masukan sebesar ± 5V DC dan arus sebesar
darah systolic dan tekanan darah diastolic 7 - 10 mA [10]. Tegangan keluaran yang
[1]. Tensimeter yang sering digunakan dihasilkan sensor ini berada pada range 0.3
beberapa waktu yang lalu adalah tensimeter volt- 4.7 volt dengan range tekanan 0 kPa –
merkuri. Tensimeter ini menggunakan 100 kPa dan meiliki sensitivitas sebesar 45
merkuri atau air raksa dalam tabung berskala mV/kPa.
sebagai penunjuk hasil pengukurannya.
Keterbatasan metode ini adalah pemakai
2.2. Metode Perancangan Pengujian
haruslah mempunyai pendengaran dan Pengujian dilakukan dengan cara
penglihatan yang baik. Pemakai juga sering membandingkan modul dengan alat
melakukan pembulatan sehingga hasil pembanding. Alat pembanding yang
pengamatan menjadi kurang akurat [9]. digunakan adalah sphygmomanometer
Masalah lingkungan tentang aneroid yang telah terkalibrasi LPFK.
pembuangan limbah medis yang tercemar air Pengujian modul dilakukan sebanyak 20 kali
raksa dan risiko berbahaya akibat tumpahan pada titik 40, 60, 80, 100, 120, 140 dan 160
atau pecahan air raksanya menyebabkan mmHg. Pengujian dilakukan pada tekanan
tensimeter air raksa dihapus dalam peraturan naik dan tekanan turun.
kesehatan. Selanjutnya perkembangan Modul dihubungkan dengan alat
pengukuran tekanan darah adalah dengan pembanding seperti terlihat pada gambar 2.1.
menggunakan tensimeter pegas atau aneroid.
Tensimeter pegas atau aneroid adalah
tensimeter yang menggunakan putaran
berangka atau jarum, tensimeter ini lebih
aman karena tidak menggunakan air raksa.
Sama halnya dengan air raksa, tensimeter ini
juga memerlukan stetoskop dalam
penggunaannya [1]. Sistem digital dinilai
lebih aman dan praktis bagi operator dan
pasien. Karna itu penulis ingin
mengembangkan alat pengukur tekanan Gambar 2.1 instalasi modul dan alat
darah digital berbasis ATMega 8 dengan pembanding
indikator hipotensi, normal dan hipertensi.
Indikator tekanan darah ditambahkan untuk 2.3. Sistem
memudahkan orang awam dalam Diagram blok system dapat dilihat pada
mengetahui analisa tekanan darahnya. gambar 2.2.

2
Cara kerja diagram alir program
tersebut adalah start untuk memulai
program, maka pompa akan mulai mengisi
udara pada cuff. Setelah tekanan pada cuff
telah mencapai 170 mmHg maka pompa
akan otomatis off. pada saat pompa off maka
solenoid valve akan otomatis membuka dan
terjadilah penurunan tekanan pada manset.
Setelah solenoid valve telah membuka habis
Gambar 2.2 Blok Diagram maka tekanan darah systolic dan diastolic
beserta indikator tekanan darah akan muncul
Cara kerja blok diagram diatas adalah pada LCD.
baterai akan menggerakkan airpump melalui
perintah pada microcontroller untuk Sensor yang digunakan adalah MPX
memompa cuff. Sensor akan membaca 5100 GP. Sensor MPX5100GP berfungsi
tekanan pada cuff yang selanjutnya diproses untuk mengetahui besar tekanan gas dalam
oleh microcontroller. Setelah tekanan sebuah media tekanan gas. Sensor ini bekerja
tercapai maka airpump akan otomatis berdasarkan sifat piezoresistif, yaitu
berhenti dan memerintahkan solenoid valve perubahan nilai resistansi suatu benda karena
untuk bekerja. Hasil penurunan tekanan yang perubahan bentuk permukaan dari benda
diakibatkan oleh kerja solenoid valve akan tersebut. Berdasarkan karakteristik kerja
dibaca oleh microcontroller untuk sensor pada datasheet, MPX5100GP dapat
selanjutnya ditampilkan pada display. bekerja dengan baik apabila diberi tegangan
Adapun diagram alir kerja sistem dapat masukan sebesar ± 5V DC dan arus sebesar
dilihat pada gambar 2.3. 7 - 10 mA [11]. Tegangan keluaran yang
dihasilkan sensor ini berada pada range 0.3
volt- 4.7 volt dengan range tekanan 0 kPa –
100 kPa dan meiliki sensitivitas sebesar 45
mV/kPa [12]. Gambar sensor MPX 5100 GP
dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Sensor MPX 5100 GP

Rangkai keseluruhan modul dapat


dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.3 Diagram Alir

3
error terbesar pada tekanan naik adalah
sebesar 5,37% pada titik 40 mmHg.
Pada tekanan turun nilai simpangan
terbesar didapat pada titik 140 mmHg, yaitu
sebesar 4,1 mmHg. Sementara nilai % error
terbesar berada pada titik tekanan 40 mmHg,
yaitu sebesar 5,5 %.
Faktor lain yang dapat memengaruhi
hasil dari pengukuran, contohnya sensor.
Sensor MPX5100 memiliki % error yang
cukup tinggi yaitu sekitar 2,5 %. Sensor ini
juga sangat sensitive dengan adanya
perubahan gerakan tertentu yang nantinya
akan menggangu kerja sensor dalam
mendeteksi detak tekanan sistolik dan
Gambar 2.3 Rangkaian keseluruhan diastolik yang dihasilkan. Human error juga
sangat memengaruhi hasil pengukuran,
3. Hasil dan Pembahasan kondisi pasien yang tidak tenang sangat
memengaruhi pembacaan tekanan oleh
3.1. Pengujian membandingkan modul
sensor. Belum lagi ditambah instalasi madul,
dengan alat pembanding.
mengingat modul juga menggunakan selang
Berdasarkan pengujian yang telah dan manset yang tentunya sangat
dilakukan sebanyak 20 kali dengan cara berpengaruh pada tekanan udara yang
membandingkan tekanan dengan alat nantinya akan dihasilkan oleh kerja motor.
pembanding maka di dapatkan hasil rata –
rata perhitungan sebagai berikut : 3.2. Pengujian modul pada pasien
Tabel 3.1 Rata – rata hasil pengujian Pengambilan data fungsi secara langsung
Naik Turun dilakukan pada manusia. Pengambilan data
dilakukan pada sepuluh orang pasien. Hasil
Tekanan

Simpangan

Simpangan
Rata – rata

Rata – rata

pengambilan data selama 3 hari dapat dilihat


% error

% error

pada tabel 3.2, tabel 3.3 dan tabel 3.4.

Tabel 3.2 Pengujian hari pertama


Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3
40 37,85 5,37 5,37 37,8 2,2 5,5 Nama Usia
( sistolik / ( sistolik / ( sistolik /
Pasien ( tahun )
60 57,75 3,75 3,75 57,7 2,3 3,8 diastolik ) diastolik ) diastolik )

80 77,25 3,43 3,43 77,35 2,65 3,31 Gigan 21 138 / 88 132 / 87 135 / 88
Gusfa 21 122 / 88 121 / 85 118 / 81
100 96,65 4,35 4,35 96,1 3,9 3,9
Henki 20 115 / 80 111 / 79 -
120 116,2 3,8 3,16 116,15 3,2 3,20
Zaipul 21 - 101 / 85 109 / 88
140 136,25 3,75 2,67 135,9 3,15 3,15 Huda 21 99 / 82 100 / 82 -
160 157,1 2,9 1,81 156,35 2,28 2,28 Agung 23 - 121 / 85 125 / 88
Rizki 18 103 / 84 - -
Ryan 21 - 106 / 84 101 / 88
Tabel 3.1 diatas menunjukkan rata
Teguh 21 99 / 72 - -
rata hasil pengukuran pada setiap titik, yaitu
Arya 20 101 / 79 99 / 71 -
pada titik 40, 60, 80, 100, 120, 140 dan 160
mmHg. Pada tekanan naik, nilai simpangan
terbesar berada pada titik 100 mmHg, yaitu
nilai simpangan sebesar 4,35. Sementara %

4
Tabel 3.3 Pengujian hari kedua b. Dari hasil pengukuran didapatkan nilai
Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 tekanan sistolik dan diastolik disertasi
Nama Usia
( sistolik / ( sistolik / ( sistolik / dengan analisa tekanan darahnya.
Pasien ( tahun )
diastolik ) diastolik ) diastolik ) c. Hasil pengukuran dapat dipengaruhi oleh
Gigan 21 138 / 88 132 / 87 135 / 88 beberapa faktor, contohnya sensor yang
Gusfa 21 122 / 88 121 / 85 118 / 81 digunakan, human error maupun instalasi
Henki 20 115 / 80 111 / 79 - dari modul.
Zaipul 21 - 101 / 85 109 / 88 d. Nilai error memang masih cenderung
Huda 21 99 / 82 100 / 82 - tinggi, yaitu mencapai 5,5 %, seperti
Agung 23 - 121 / 85 125 / 88 yang tertera pada tabel 4.21, namun nilai
Rizki 18 103 / 84 - - ini masih masuk pada toleransi yang
Ryan 21 - 106 / 84 101 / 88 diperbolehkan oleh Peraturan Menteri
Teguh 21 99 / 72 - - Kesehatan.
Arya 20 101 / 79 99 / 71 -

Tabel 3.4 Pengujian hari ketiga DAFTAR PUSTAKA


Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3
Nama Usia
( sistolik / ( sistolik / ( sistolik / [1] Y. Eriska, “Kesesuaian Type
Pasien ( tahun )
diastolik ) diastolik ) diastolik ) Tensimeter Pegas dan Tensimeter
Gigan 21 138 / 88 132 / 87 135 / 88 Digital Terhadap Pengukuran
Gusfa 21 122 / 88 121 / 85 118 / 81 Tekanan Darah Pada Usia Dewasa,”
Henki 20 115 / 80 111 / 79 -
Universitas Diponegoro, 2016.
Zaipul 21 - 101 / 85 109 / 88
[2] F. Haendra, D. Anggara, and N.
Huda 21 99 / 82 100 / 82 -
Prayitno, “Faktor-Faktor Yang
Agung 23 - 121 / 85 125 / 88
Berhubungan Dengan Tekanan Darah
Di Puskesmas Telaga Murni ,” J. Ilm.
Rizki 18 103 / 84 - -
Kesehat., vol. 5, no. 1, pp. 20–25,
Ryan 21 - 106 / 84 101 / 88
2013.
Teguh 21 99 / 72 - -
[3] S. D. P. Tanjung, “Tensimeter Digital
Arya 20 101 / 79 99 / 71 -
Berbasis Arduino dengan Transfer
Data Berbasis Android Melalui
Setiap pasien dilakukan pengukuran Bluetooth,” Universitas
tekanan darahnya sebanyak 3 kali. Muhammadiyah Surakarta, 2017.
Pengambilan data dilakukan selama 3 hari [4] J. H. Saing, “Hipertensi pada
berturut turut. Pengambilan data ini Remaja,” Sari Pediatr., vol. 6, no. 4,
berfungsi untuk mengetahui berapa kali pp. 159–165, 2005.
kemungkinan error yang dialami modul. [5] M. L. Lubis, “Penatalaksanaan
Selama sehari total pengambilan data Terkini Krisis Hipertensi Preoperatif,”
tekanan darah yang dilakukan adalah Cdk-209, vol. 40, no. 10, pp. 733–737,
sebanyak 30 kali. Dari hasil penelitian 2013.
diketahui bahwa rata rata error yang dialami [6] J. Perikanan, B. Tahun, and I. Bab,
modul adalah sebanyak 9 – 10 kali setiap “Bab i.,” pp. 1–48, 2014.
harinya. [7] P. F. dkk Nainggolan, “Rancang
Bangun Sistem Pemantau dan
4. KESIMPULAN Transmisi Data Tekanan Darah Pada
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan Mobile Platform Android
bahwa: Menggunakan Koneksi Bluetooth,” J.
a. Sensor MPX 5100 GP dap at menjadi Control Netw. Syst., vol. 4, no. 1, pp.
referensi untuk dimanfaatkan sebagai 83–91, 2015.
sensor pendeteksi tekanan udara. [8] J. Booth, “A short history of blood

5
pressure measurement,” Proc. R. Soc.
Med. 70, 1977.
[9] N. Y. dan A. Harjoko, “Pemantau
Tekanan Darah Digital Berbasis
Sensor Tekanan MPX2050GP,” Jur.
Ilmu Komput. dan Elektron. Fak.
MIPA, pp. 35–39, 2011.
[10] V. V. Damayanti, “Alat Ukur
Tekanan Darah Digital Berbasis
Microcontroller ATMega8,”
Universitas Gadjah Mada, 2015.
[11] R. Rahmawan, “Sistem Kontrol
Produk Gas Metana pada Digester
Tipe Fixed Dome,” no. August, 2013.
[12] Z. Rakhman, M. Ibrahim, and A. S.
Tekanan, “Perancangan dan
Pembuatan Sistem Proteksi
Kebocoran Air Pada Pelanggan
PDAM Dengan Menggunakan
Selenoid Valve dan Water Pressure
Switch Berbasis ATMEGA 8535,”
vol. 3, no. 1, pp. 209–215, 2012.

You might also like