You are on page 1of 8

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No.

2, Juni 2009

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN LAMA


HARI DIRAWAT PASIEN GASTRITIS DI RSU KEBUMEN

Safrudin ANS1, Asrin2, Eti Purwatiningsih3


1,3Jurusan Keperawatan STKes Muhammadiyah Gombong
2Prodi Keperawatan Purwokerto

ABSTRACT
Sleep is a human basic need that is very influenced by factors such
as physiology, psychology and life style. The people who are sick need to
sleep and rest more than the others for their more easily recovery
process. Gastritis is one of diseases that lessen the patient’s sleep
quality. The patient will lose much energy that actually can be used for
the recovery process and as the result, she/he becomes weak.
The objective to prove the correlation between sleep quality with the
treatment duration of gastritis patients in Kebumen General Hospital.
The design used in the research was descriptive correlative design with
cross sectional approach. The data were analyzed by using correlation
Kendal Tau test to find out weather there was correlation between the
variables. The sample were taken by using accidental sampling. The
sample of the study were 20 respondents with inclusion and exclusion
criteria.
Research finding showed that the treatment duration at gastritis
patient in the inside disease ward of Kebumen, the largest percentage of
treatment duration at gastritis patient was shortly treatment that were 9
respondents (45%); description of sleeping quality at gastritis patient in
the inside disease ward of Kebumen General Hospital with the largest
percentage at adequate sleeping quality; there was significant correlation
between sleep quality with the treatment duration of gastritis patients in
Kebumen General Hospital with t-count 0.862 (p: 0.000).
Conclusion: research finding showed there was significant
correlation between sleep quality with the treatment duration of gastritis
patients in Kebumen General Hospital.

Keywords: sleep quality, the treatment duration, gastritis.

PENDAHULUAN meliputi penurunan aktivitas


Kebutuhan fisiologis sehari-hari, rasa capai, lemah,
sebagai kebutuhan utama proses penyembuhan lambat,
meliputi kebutuhan oksigen atau daya tahan tubuh menurun dan
bernafas, makan dan minum, ketidakstabilan tanda-tanda
eliminasi, tidur dan istirahat vital. Sedangkan dampak
serta kebutuhan seksualitas psikologis meliputi depresi,
(Gaffar, 1999 cit Munardi, 2003). cemas dan tidak konsentrasi
Tidur yang tidak adekuat dan (Briones, 1996 cit Bukit, 2003).
kualitas tidur buruk dapat Menurut WHO (1995),
mengakibatkan gangguan orang yang sedang sakit
keseimbangan fisiologi dan membutuhkan istirahat dan
psikologi. Dampak fisiologi tidur lebih banyak dari pada

101
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

saat mereka normal karena nafsu makan kurang, kalau


tubuh sedang bekerja keras sedang kosong perut terasa
menyediakan energi untuk sakit. Rasa pedih membuat kita
pemulihan, namun banyak terbangun ditengah malam
aspek penyakit juga membuat buang hajat tidak teratur,
sulit dalam memenuhi terkadang sembelit atau
kebutuhan tidur dan istirahat. mencret (Boyke, 2008).
Seseorang yang sesak nafas atau Pada keadaan sakit
mengalami gangguan pernafasan terdapat borok-borok pada
sering mengalami kesulitan mukosa lambung. Borok terjadi
tidur. Pasien yang mengalami akibat tidak seimbangnya
nyeri sering terbangun karena sekresi asam lambung pepsin
nyeri tersebut (cit Bukit, 2003). dan mucus (produk kelenjar
Tidur sebagai kebutuhan pada mukosa lambung yang
dasar manusia sangat berfungsi sebagai benteng bagi
dipengaruhi oleh berbagai lapisan mukosa lambung).
macam faktor yang Karena lambung terletak di
mempengaruhi gangguan rongga perut bagian atas agak
pemenuhan tidur pada kiri (ulu hati) maka penderita
seseorang. Potter dan Perry biasanya mengeluh sakit di
(2006), mengemukakan faktor bagian ini. Rasa sakit ini akan
yang mempengaruhi tidur yaitu: menyebabkan penderita sulit
faktor fisiologis, psikologis, untuk tidur. Apabila terjadi
lingkungan dan gaya hidup. keparahan maka energi yang
Pengidentifikasian dan digunakan untuk proses
penanganan gangguan pola tidur penyembuhan akan dialihkan
klien adalah tujuan penting untuk menahan rasa sakit dan
perawat untuk membantu klien tidak tidur. Akibat dari urutan
mendapatkan kebutuhan peristiwa diatas maka pasien
istirahat dan tidur, maka menjadi lebih lemah kondisinya
perawat harus memahami sifat karena tidak bisa istirahat, hari
alamiah dari tidur, faktor yang dirawat juga semakin lama
mempengaruhi dan kebiasaan (Boyke, 2008).
tidur klien. Data di RSU Kebumen
Masalah kesehatan yang pada tahun 2006 terdapat 98
berhubungan dengan pasien gastritis, tahun 2007
pencernaan adalah beraneka terdapat 126 pasien gastritis dan
ragam salah satunya adalah tahun 2008 terdapat 76 pasien
gastritis. Namun orang awam gastritis. Berdasarkan studi
biasanya mengenal gastritis pendahuluan pada bulan
sebagai sakit maag. Sakit maag Januari sampai dengan Maret
sering kali digambarkan 2009 terhadap 3 pasien yang
sebagai "termakan"-nya telah dimintai keterangan
lambung kita oleh cairan tentang faktor-faktor yang
lambung. Kalau penyakit ini dirasakan pasien gastritis di
menimpa, kita akan merasa ruang rawat inap bangsal
sakit luar biasa pada perut kiri penyakit dalam RSU Kebumen
atas, sering muntah agak asam, pada faktor fisiologis semua
suhu badan naik, muka pucat, pasien mengatakan nyeri berat

102
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

karena gastritis, pada faktor penelitian ini adalah semua


psikologis semua pasien pasien di ruang rawat inap RSU
mengatakan cemas sedang, Kebumen. Besar populasi pada
sedangkan faktor lingkungan tahun 2008 sebanyak 76 orang.
pasien mengatakan ruangan Teknik yang digunakan
kurang tenang sehingga tidurnya untuk pengambilan sampel
terganggu. adalah accidental sampling.
Pengambilan sampel yang
METODE PENELITIAN dilakukan dengan mengambil
Jenis penelitian ini kasus atau responden yang
menggunakan metode survey kebetulan ada atau tersedia
dengan pendekatan cross selama 22 April 2009 sampai
sectional, Uji statistik yang dengan 22 Juni 2009 dengan
digunakan adalah korelasi kriteria inklusi dan eksklusi
Kendall Tau (τ). Populasi

HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN


Hasil penelitian ini kemudian akan diuraikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
Gambaran lama hari dirawat pasien gastritis di ruang rawat inap RSU
Kebumen.
Tabel 1 Lama dirawat dalam penelitian hubungan kualitas tidur pasien
gastritis dengan lama hari perawatan di ruang rawat inap bangsal
penyakit dalam RSU Kebumen.
No Lama Hari Dirawat (Hari) Jumlah Prosentase
1 Tidak lama 9 45,0
2 Lama 8 40,0
3 Sangat lama 3 15,0
Total 20 100,0

Lama dirawat dalam sebanyak 9 (45%), dan


penelitian hubungan kualitas prosentase terkecil dengan lama
tidur pasien gastritis dengan perawatan sangat lama sebesar
lama hari dirawat di ruang rawat 3 (15%).
inap bangsal penyakit dalam Lama hari dirawat terbesar pada
RSU Kebumen, dengan penderita gastritis adalah tidak
prosentase terbesar pada lama lama yaitu 1-2 hari sebanyak 9
perawatan tidak lama sejumlah (45%), ini kemungkinan karena
9 orang (45%) prosentase terkecil gastritis yang diderita mendapat
dengan lama perawatan sangat penanganan sesuai prosedur.
lama sejumlah 3 (15%). Menurut Hirlan (2004)
Berdasarkan tabel 1. lama bahwa gastritis timbul secara
dirawat dalam penelitian mendadak dengan keluhan rasa
hubungan kualitas tidur pasien tidak enak, nyeri pada daerah
gastritis dengan lama hari epigastrium, yang mungkin
dirawat di ruang rawat inap bertambah nyeri dengan adanya
bangsal penyakit dalam RSU nausea dan disusul dengan
Kebumen terbesar adalah tidak vomitus. Serangan nyeri
lama atau 1-2 hari yakni kemungkin akan timbul lagi bila

103
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

perut kosong. Pada serangan Penanganan perawatan modern


penderita berkeringat, gelisah , untuk menangani kondisi ini
kesakitan pada perut, kadang- terdiri dari perpaduan antara
kadang disertai dengan panas pengobatan medis untuk gejala
dan takhikardi. Dengan fisik dan perawatan psikologis
penanganan sesuai prosedur guna mengurangi stres yang
yang benar antara 1-2 hari ikut menimbulkan gejala
kemudian penyakitnya sembuh tersebut (McGhie, 1996).
kembali.

Gambaran kualitas tidur gastritis pasien dengan gastritis di ruang


rawat inap bangsal penyakit dalam RSU Kebumen.
Tabel 2 Kualitas tidur dalam penelitian hubungan kualitas tidur pasien
gastritis dengan lama hari dirawat di ruang rawat inap bangsal penyakit
dalam RSU Kebumen
No Kualitas Tidur Jumlah Persentase
1 Kurang 7 35,0
2 Cukup 10 50,0
3 Baik 3 15,0
Total 20 100,0

Kualitas tidur dalam dokter dapat mengatasi keluhan


penelitian hubungan kualitas nyeri yang mengganggu istirahat.
tidur pasien gastritis dengan Hal ini sejalan dengan
lama hari dirawat di ruang rawat pendapat Long (1996) bahwa
inap bangsal penyakit dalam salah satu terapi medis yang
RSU Kebumen, terbesar pada diberikan biasanya membantu
kualitas tidur cukup sejumlah meringankan ketidaknyamanan
10 (50%) dan terkecil pada pada epigastrium karena
kualitas tidur baik sejumlah 3 berguna juga untuk menetralisir
(15%). asam lambung. Jika asam
Berdasarkan tabel 2 lambung tak dapat ditekan
diperoleh kualitas tidur dalam produksinya hal ini akan
penelitian hubungan kualitas mengakibatkan peradangan
tidur pasien gastritis dengan mukosa lambung akan
lama hari dirawat di ruang rawat merangsang ujung saraf yang
inap bangsal penyakit dalam terpajan yaitu saraf hipotolamus
RSUD Kebumen pada tahun untuk mengeluarkan asam
2009 dengan n = 20, prosentase lambung, kontak antara lesi dan
terbesar pada kualitas tidur asam lambung juga merangsang
cukup sebanyak 10 orang (50%) mekanisme reflek lokal yang
dan terkecil pada kualitas tidur dimulai dengan kontraksi otot
baik sebanyak 3 orang (15%). sehingga terjadi nyeri (Smeltzer,
Prosentase kualitas tidur 2001).
terbesar adalah cukup ini Terapi medis yang diberikan
kemungkinan karena tidurnya pada pasien gastritis biasanya
tak lagi terganggu karena terapi mengandung campuran garam
terapi medis yang diberikan oleh alumunium, garam magnesium
dan simetikon. Garam

104
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

alumunium dan magnesium simetikon berguna untuk


akan mengikat asam lambung membantu pengeluaran gas yang
sehingga mengurangi keasaman berlebihan di dalam saluran
pada lambung, sedangkan cerna (Syam, 2009).

Hubungan kualitas tidur pasien gastritis dengan lama hari dirawat di


ruang rawat inap bangsal penyakit dalam RSU Kebumen.
Tabel 3 Hubungan kualitas tidur pasien gastritis dengan lama hari
dirawat di ruang rawat inap bangsal penyakit dalam RSU Kebumen
Lama Dirawat Kualitas tidur τ ρ value
Kurang Cukup Baik
Tidak lama 0 6 3
Lama 4 4 0 0,862 0,000
Sangat lama 3 0 0
Total 7 10 3

Lama hari perawatan di ruang (1996) bahwa tidur penting


rawat inap bangsal penyakit untuk kesejahteraan fisik dan
dalam RSUD Kebumen tahun mental, mencegah kelelahan fisik
2009 dengan n= 20, diperoleh dan mental. Seseorang yang
bahwa; kualitas tidur dengan sedang sakit jika kualitas
jumlah terbesar adalah cukup tidurnya tercukupi maka energi
sejumlah 10 orang pasien (50%), dapat digunakan untuk proses
dan terkecil adalah baik dengan pemulihan sel-sel tubuh
3 orang pasien (15%). Jumlah sehingga dapat mempersingkat
terbanyak untuk kategori lama lama hari perawatan. Sebaliknya
hari perawatan adalah tidak jika tidur terganggu tentu
lama terbesar yaitu 9 hari (45%), regenerasi sel-sel tubuh tidak
sedangkan lama perawatan akan maksimal akibatnya tubuh
terkecil adalah dengan kategori menjadi lemas dan rentan
sangat lama yaitu 3 hari (15%). terhadap penyakit.
Setelah dilakukan uji korelasi
Kendal tau didapatkan hasil SIMPULAN DAN SARAN
signifikasi 0,000 dengan P<0,05 Dari hasil penelitian yang
berarti terdapat hubungan yang dilakukan pada pasien gastritis
negatif sebesar 0,862 atau 86,2% di RSU Kebumen pada tanggal
antara kualitas tidur dengan 22 April 2009 sampai pada
lama hari perawatan pasien tanggal 22 Juni 2009 dapat
gastritis di bangsal penyakit diambil kesimpulan:
dalam RSUD Kebumen. 1. Lama hari dirawat pasien
Hal ini sejalan dengan gastritis di ruang rawat inap
pendapat Potter dan Perry (2006) bangsal penyakit dalam RSU
bahwa tidur dan berbaring di Kebumen, prosentase
tempat tidur berguna untuk terbesar pada lama
mengurangi tuntutan fisik dan perawatan 1-2 hari atau tidak
psikologis terhadap tubuh. lama (30%)
Apabila kebutuhan tidur sudah 2. Gambaran kualitas tidur
adekuat maka riwayat pasien gastritis di ruang
keperawatan tersebut dapat rawat inap bangsal penyakit
dipersingkat. Menurut Priharjo dalam RSU Kebumen adalah

105
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

prosentase terbesar pada DAFTAR PUSTAKA


kualitas tidur cukup Al Ummah, B.M. 2008.
sejumlah 10 orang (50%) . Metodologi Penelitian
3. Terdapat hubungan kualitas kesehatan. Gombong: LP3M
tidur pasien gastritis dengan STIKES Muhammadiyah.
lama hari dirawat di ruang Arikunto, S. 2006. Prosedur
rawat inap bangsal penyakit Penelitian Suatu Pendekatan
dalam RSU Kebumen. Praktik (revisi VI). Jakarta:
Rineka Cipta.
SARAN __________. 1998. Prosedur
Berdasarkan kesimpulan Penelitian Suatu Pendekatan
dari hasil penelitian, peneliti Praktik (revisi VI). Jakarta:
memberikan saran sebagai Rineka Cipta.
berikut: Boyke. 2008. Gastritis dan
1. Bagi Pihak RSU Kebumen Permasalahannya.
dikarenakan kualitas tidur Terdapat pada
pasien gastritis di ruang http://Boykedr.com/20080
rawat inap bangsal penyakit 201 (diakses tanggal 19
dalam prosentase terbesar Februari 2008 pukul
pada kualitas tidur cukup, 17.00).
diharapkan dapat Brunner dan Sudarth. 2002.
meningkatkan kualitas tidur Buku Ajar Keperawatan
pasien dengan memberikan medical Bedah. Edisi 8.
fasilitas dan pelayanan Jakarta: EGC.
kesehatan yang menunjang Budiarto, E. 2002. Biostatistik
istirahat pasien. untuk Kedokteran dan
2. Bagi perawat atau tenaga Kesehatan Masyarakat.
kesehatan agar melakukan Jakarta : EGC.
perawatan sesuai prosedur Bukit, K.E. 2003. ”Kualitas Tidur
sehingga dapat menekan dan Faktor-Faktor
perawatan penderita Gangguan Tidur Klien
gastritis, dan menjaga Lanjut Usia yang Dirawat di
kualitas tidur pasien Ruang Penyakit Dalam
sehingga dalam 1-2 hari Rumah sakit Medan ”.
kemudian penyakitnya Bagian Penyakit Dalam RSU
sembuh kembali. Medan.
3. Diharapkan dilakukan Buysse, Dj dkk. 2008. The
penanganan perawatan Pittsburgh Sleep Quality
modern untuk menangani Index (PQSI). Terdapat pada:
gastritis dengan perpaduan www.ConsultGeriRN.org
antara pengobatan medis (diakses tanggal 11
untuk gejala fisik dan Februari 2009 pukul 13.00)
perawatan psikologis guna Darmojo, dkk. 2002. Geriatri
meningkatkan kualitas tidur Ilmu Kesehatan Usia Lansia
sehingga lama hari Lanjut . Edisi 2. Jakarta:
perawatan dapat lebih FKUI.
pendek. Doengoes, Marlynn. 2000.
Rencana Asuhan

106
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

Keperawatan. Edisi 8. EGC: Mempengaruhi Kebutuhan


Jakarta. Tidur Pada Pasien dengan
Evans & French, 1995. Esential Perubahan Fungsi
of Medical-Surgical Nursing- Pernafasan Di Badan
Bedress. USA: Mosby Pelayanan Kesehatan RSU
Company. Dr. Zainoel Abidin Aceh ”.
Guyton, A.C. 1997. Buku Ajar Skripsi USU Medan.
Fisiologi Kedokteran. Edisi McGhie, A. 1996. Penerapan
9. Alih Bahasa Irawati Psikologi dalam Perawatan.
Setiawan. Jakarta: EGC. Yogyakarta: Andi.
Hadi, S. 1999. Gastroenterologi. Potter dan Perry. 2006.
Bandung: Alumni. Fundamental
Hawari, D. 2001. Manajemen Keperawatan.Jakarta: EGC.
Stres, Cemas, dan Depresi. Price, S. A. 1995. Patofisiologi
Jakarta: Gaya Baru. Konsep Klinis Prose-proses
Hirawan, A. 2007. Sukses Tidur Penyakit. Edisi 4. Jakarta:
Nyenyak. Terdapat pada: EGC.
http://Ameliahirawan.com/ Priharjo, R. 1996. Perawatan
20070901/ sukses Nyeri Pemenuhan Aktifitas
tidur_nyenyak . Istirahat Pasien. Jakarta:
Hirlan. 2004. Ilmu Penyakit EGC.
Dalam Jilid 2. Jakarta: Gaya Pudiyanti, P dkk. 2005. Tingat
Baru. Stres dan Kebiasaan
Pemakaian Obat Anti
Indradi, R. 2009. Antara Lama Inflamasi Non Steroid
Hari Dirawat (LD) dan Lama (OAINS) Pada Penderita
Hari Perawatan (HP). Gastritis Rawat Jalan di
Terdapat pada: Wilayah Kerja Puskesmas
http://www.ranocenter.net Tanjungsari. Vol. 6 No. XII
//modules.php?name=New Maret. Bandung: Fakultas
s&file= Ilmu Keperawatan
article&sid+152 ( diakses Universitas Padjajaran.
tanggal 23 Februari 2009 Riwidikdo, H. 2007. Statistik
pukul 13.30 wib). Kesehatan. Yogyakarta:
Kaplan dan Sadock. 1997. Mitra Cendikia Press.
Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. __________ . 2006. Statistik
Jilid II. Alih Bahasa Widjaya Kesehatan. Yogyakarta:
Kusuma. Jakarta: Binarupa Mitra Cendikia Press.
Aksara. Sabiston,. 1995. Buku Ajar
Long, C.B. 1996. Perawatan bedah. Jakarta: EGC.
Medikal Bedah. Jilid 3.
Bandung: Ikatan Alumni Sindo. 2008. Gastritis dan
Pendidikan Keperawatan Permasalahannya. Jakarta.
Padjajaran. Koran Sindo.
Mansjoer, A. 2000. Kapita Smeltzer, C.S. 2001. Buku Ajar
Selekta Kedokteran. Keperawatan Medikal
Jakarta: Media Aesculapius. Bedah Brunner dan
Munardi. 2003. ”Kajian Tentang Suddarth. Alih Bahasa
Faktor-Faktor yang

107
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 2, Juni 2009

Agung Waluyo Edisi 8. Vol Kesehatan Jiwa. Jakarta:


2. Jakarta: EGC. EGC.
Smyth, C. 2009. The Pittsburgh Sunny. 2008. Gastritis dan
Sleep Quality Index (PQSI). Pencernaan. Yogyakarta:
Terdapat pada: Mitra Cendekia.
www.hartfordign.org Syam, F.A. Panduan Kesehatan
(diakses tanggal 11 sakit maag atau gastritis
Februari 2009 pukul 14.00) dan penanganannya.
Subekti, H. 2009. Antara Lama Terdapat pada:
Dirawat dan Hari http://.blogspot.com.html
Perawatan. Terdapat pada: (diakses tanggal 23 juli
http://subektiheru.blogspot.com 2009 pukul 18.00 wib).
/2009/02/antara-lama- Turana. 2007. Istirahat untuk
dirawat-dan-hari- Pasien (Suatu Kebutuhan
perawatan.html (diakses Fase Pemulihan Pasien).
tanggal 31 Juli 2009 pukul Jakarta: Bagian Ilmu
19.30 wib). Kesehatan Anak, Fakultas
Sugiyono. 2006. Statistik untuk Kedokteran Universitas
Penelitian. Bandung: CV Tarumanegara, Rumah
Alfabeta. Sakit Sumber Waras
Suliswati, dkk. 2005. Konsep
Dasar Keperawatan
.

108

You might also like