You are on page 1of 4

Definisi Flokulator

Flokulator adalah alat yang digunakan untuk flokulasi. Pada hakekatnya flokulator adalah
kombinasi anatara pencampuran dan pengadukan sehingga flok-flok halus yang terbetuk pada bak
pencampur cepat akan saling bertumbukan dengan paartikel-partikel kotoran atau flok-flok yang lain
sehingga terjadi gumpalan-gumpalan flok yang dan stabil. Flokulasi adalah suatu proses
penggabungan partikel-partikel menjadi satu sehingga ukurannya berubah menjadi besar, agar dapat
disaring atau diendapkan.

2. Fungsi Dari Alat Flokulator


Fungsi flokulator adalah untuk pembentukan flok-flok agar menjadi besar dan
stabil sehingga dapat diendapkan dengan mudah atau disaring. Untuk proses
pengendapan dan penyaringan maka pertikel-partikel kotoran halus maupun koloid
yang ada dalam air baku harus digumpalkan menjadi flok-flok yang cukup besar dan
kuat untuk dapat diendapan dan disaring.
Flokulator terbagi menjadi dua macam:
1. Paddle flocculator ini termasuk jenis untuk instalasi berkapasitas sangat besar
dengan kualitas air permukaan yang fluktuatif.
2. Pipe flocculator ini termsuk jenis yang jarang digunakan di PDAM atau malah belum
ada yang menerapkannya.

3. Spesifikasi Atau Bagian-Bagian Dari Alat Flokulator


Flokulator pada prinsipnya bertugas untuk melakukan pengadukan lambat agar jangan sampai
mikro flok yang sudah menggumpal pecah kembali menjadi bentuk semula, maka perlu adanya
desain khusus bentuk flokulator tersebut. Flokulator ada 3 macam bentuknya. Yang pertama
yakni Flokulator secara pneumatic misalnya, dirancang dengan cara mensuplai udara ke dalam bak
flokulasi, cara kerjanya sama seperti yang dilakukan pada aerasi, bedanya suplai udara yang
diberikan ke bak flokulasi tidak sebesar pada bak aerasi. Jenis flokulator ini jarang sekali kita
temukan saat ini, tetapi yang paling sering adalah flokulator secara mekanis.
Yang kedua yaitu Flokulator secara mekanis paling banyak kita jumpai saat ini, bentuk serta
desainnyapun bermacam-macam.Prinsip kerja jenis flokulator ini adalah dengan cara pengadukan
(mixing), karena bentuknya yang bermacam-macam inilah maka bentuk ini sangat familiar bagi
seorang engineer. Bentuk yang terakhir adalah dengan Baffle, jika dibandingkan dengan 2 jenis
flokulator di atas, maka jenis flokulator ini jarang atau bahkan tidak pernah kita jumpai sekarang ini,
pasalnya sistem Baffle mempunyai tingkat velositas G dan GT sangat terbatas.
Cara kerja alat ini dapat dilihat pada gambar di atas, yaitu air limbah berjalan dengan cara
mengitari sekat-sekat yang ada, sehingga sangat jelaslah bahwa flokulator ini tidak bisa menambah
atau mengurangi velositas G dan GT, tetapi sangat tergantung dari kecepatan overflow dari bak
sebelumnya yaitu dari bak kogulasi.
Turbidity Meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk keperluan analisa
kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter merupakan alat pengujian kekeruan dengan sifat optik
akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap
cahaya yang datang. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi padatan adalah fungsi
konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Alat ini banyak digunakan dalam pengolahan air
bersih untuk memastikan bahwa air yang akan digunakan memiliki kualitas yang baik dilihat dari
tingkat kekeruhanya.
Kekeruhan
Kekeruhan pada suatu cairan biasanya disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu partikel-
partikel mikroskopis seperti mikro organisme yang ada pada cairan tersebut, zat padat terlarut dan
lainya.
Kekeruhan dilihat pada konsentrasi ketidaklarutan, keberadaan partikel pada suatu cairan yang
diukur dalam satuan Nephelometric Turbidity Units(NTU). Penting untuk diketahui bahwa kekeruhan
adalah ukuran kejernihan sampel, bukan warna.
Air dengan penampilan keruh atau tidak tembus pandang dapat dipastikan memiliki tingkat ataukadar
kekeruhan yang tinggi, sementara air yang jernih atau tembus pandang pasti memiliki kadar
kekeruhan lebih rendah. Nilai kekeruhan yang tinggi dapat disebabkan oleh partikel yang terlarut
dalam air seperti lumpur, tanah liat, mikroorganisme, dan material organik. Berdasarkan keterangan
diatas, kekeruhan bukan merupakan ukuran langsung dari partikel-partikel akan tetapi merupakan
suatu ukuran bagaimana sebuah partikel menghamburkan cahaya dalam suatu cairan.

HVAS TSP Model HV-7700


Merupakan peralatan sampling udara ambient produksi Dalam Negeri yang dirancang memenuhi ketentuan
Metoda Standar Nasional Indonesia (SNI) 19.7119.3-2005 tentang Cara Uji Partikulat Tersuspensi Total dengan
Metoda Gravimetri, serta memenuhi ketentuan Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41
tahun 1999 tentang jenis peralatan uji untuk melaksanakan pengukuran parameter TSP dalam kegiatan
pemantauan kualitas udara ambient.
Pengambilan contoh uji dilakukan selama 24 jam dengan bantuan blower kapasitas tinggi (kisaran 1 m3/menit)
yang mampu menghisap partikel tersuspensi total dengan diameter aerodinamis < 100 µm ke dalam filter
paper berdimensi 8 x 10 inch. Besarnya jumlah sampel penarikan volume udara (hingga kisaran volume 1440
m3) berperan penting dalam meningkatkan akurasi hasil pengukuran parameter TSP yang didapat melalui
metoda gravimetri. Disamping itu, untuk menjamin akurasi pengambilan contoh uji, maka peralatan High Volume
Air Sampler TSP model HV7700 telah dilengkapi dengan sistem pengukuran laju alir udara yang bersifat kontinu
dan terkalibrasi.
Inkubator adalah alat dengan suhu atau kelembaban tertentu yang digunakan untuk
menginkubasi atau memeram mikroba.Kisaran suhu untuk inkubator produksi
Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Suhu di dalam inkubator konstan dan
dapat diatur sesuai dengan tujuan inkubasi.

 .Di dalam laboratorium mikrobiologi digunakan untuk menumbuhkan bakteri


pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, menyimpan biakan murni
mikroorganisme I pada suhu rendah.

 Adapun ciri dari inkubator adalah memiliki sekat untuk menumbuh


kembangkan mikroba, dalam inkubator terdapat sekat kaca pada pintunya
yang berfungsi untuk mempermudah melihat mikroba yang sedang diinkubasi
tanpa membuka dan benutup bagian dalam dari inkubator sehingga suhunya
tetap terjaga.

 Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat
nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga
mengakibatkan peningkatan suhu kawat (Taiyeb, 2001).

· cara penggunaan :
1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
4. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebeklah kanan atas tombol set
hingga mnencapai suhu yang di inginkan.
5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.Inkubator akan
menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
6. masukkan mikroba, biasanya jika menggunakan cawan petri sebelumnya dibungkus
kertas terlebih dahulu.

OVEN
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun
mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas
laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk
mengukur kadar air.Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya
alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas
dengan ketelitian rendah. Oven juga merupakan alat sterilisasi menggunakan udara
kering bertemperatur tinggi. Oven termasuk alat sterilisasi secara fisik karena
menggunakan suhu dan tekanan.

Sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven
tersebut.

 Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan


ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau
mematiakn kipas.
 Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran
kipas.
 Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV
menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang
diinginkan.
 Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan
untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu.

You might also like