Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia, masih banyak diderita baik oleh anak-anak maupun usia dewasa. Penyakit gigi
dan mulut ini dapat mengganggu kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara umum dan
sangat mempengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa
Pada kelompok anak usia Sekolah Dasar (SD) kesehatan gigi dan mulut
kesehatan gigi dan mulut dalam kehidupan sehari-hari yang menyebabkan anak usia
Sekolah Dasar (SD) rentan mengalami Lubang gigi atau istilah kedokterannya karies gigi
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yang meliputi email,
dentin dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang
dapat diragikan (Kidd dan Bechal, 2012). Karies dapat terjadi karena produksi asam
laktat oleh bakteri sebagai hasil fermentasi karbohidrat, glukosa dan sukrosa
(Mumpuni dan Pratiwi, 2013). Permasalahan karies gigi pada anak usia SD
menjadi penting karena karies terdapat pada gigi merupakan indikator keberhasilan
Menurut McDonald pada tahun 2000 Penyakit karies gigi sampai sekarang
masih menjadi masalah utama di bidang kedokteran gigi. Oleh karena itu harus
mendapat perhatian sepenuhnya, tidak hanya dari segi cara menanganinya yang sudah
terkena karies saja, tetapi juga bagaimana cara mencegah karies. Menurut laporan
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) pada tahun 2000 prevalensi
karies gigi pada anak- anak di Indonesia masih sangat tinggi dibadingkan dengan negara
Indonesia dan jumlah anak-anak usia 15 tahun ke bawah menderita karies gigi mencapai
76,5%. Dari hasil penelitian Siagian ditemukan 95% anak SD mempunyai kesehatan
gigi dan mulut yang buruk, sehingga menderita karies gigi (Rahmawati dkk, 2011).
enamel gigi agar tidak mudah larut oleh asam hasil fermentasi substrat oleh
(Tedjosasongko dkk, 2008). Pemberian fluor ini dapat dilakukan secara sistemik yaitu
Fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut membentuk struktur gigi
bahan- bahan tertentu yang dilakukan oleh dokter gigi atau tenaga kesehatan gigi lainnya
(Agtini dkk, 2005).Fluoride dapat mencegah karies dengan cara memasuki struktur gigi
dan mengganti mineral-mineral gigi yang hilang akibat pengaruh asam. Proses ini
Fluoride telah digunakan sebagai bahan yang sangat efektif dalam mencegah
karies gigi. Selama sepuluh tahun terakhir telah banyak dilakukan penelitian klinis
terhadap efek pencegahan karies gigi dari aplikasi fluoride. Aplikasi fluoride secara
topikal pada gigi diantaranya dengan fluoride solutions, fluoride gels, fluoride varnishes
fluor pada murid sekolah dasar di UKGS. Program Topikal Aplikasi Fluor (TAF) secara
individual yang dapat dilakukan di puskesmas atau klinik, program pemberian tablet fluor
pada beberapa sekolah dasar di daerah yang resiko kariesnya tinggi. Program- program
RI,2012).
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia pada anak sekolah selain dilaksanakan
melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas juga diselenggarakan
secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam bentuk program Usaha Kesehatan
Gigi Sekolah (UKGS) yang juga dilaksanakan oleh swasta. Penanganan dini pada
program UKGS merupakan upaya untuk memenuhi pelayanan kesehata gigi pada anak
sekolah terutama pada aspek menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan pada
gigi anak bangsa disamping upaya edukatif untuk mempertahankan gigi yang sehat
Jurusan Keperawatan Gigi Bandung dalam program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS). Dalam Program UKGS ini para siswa dan siswi SDN Harapan dilakukan telah
tindakan preventif atau upaya pencegahan penyakit gigi, salah satu upaya tersebut yaitu
tindakan Topikal Aplikasi Fluor. Kegiatan preventif ini dilakukan oleh mahasiswa
Tindakan topikal aplikasi fluor ini dilakukan sejak siswa dan siswi SDN
Harapan duduk dikelas 1 hingga kelas 6. Murid kelas 5 merupakan tingkatan kelas yang
dapat dijadikan prioritas di UKGS karena rata-rata gigi tetap pada kelas 5 sudah banyak
yang bererupsi dan semua gigi susu sudah tanggal, rata-rata usianya 11-12 tahun. Selain
itu murid kelas 5 sudah mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi yang cukup
untuk memelihara kesehatan gigi dan mulutnya serta pemeriksaan dan perawatan
kesehatan gigi yang cukup yang dilakukan di UKGS. Sehingga diharapkan dengan
dilakukannya Tindakan Topikal Aplikasi Flour (TAF) dapat mencegah terjadinya karies
karena itu penulis tertarik untuk membahas “Evaluasi Hasi Tindakan Topikal
Tahun 2016”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut, “Apakah hasil tindakan topikal aplikasi fluor yang
dilakukan di SDN Harapan pada siswa siswi kelas 5A dan 5B dapat mencegah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hasil tindakan topikal aplikasi fluor terhadap nilai indeks karies
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui nilai DMF-T pada siswa siswi kelas 5A dan 5B Tahun ajar
2015-2016.
dilakukan pada siswa siswi kelas 5A dan 5B dalam kurun waktu lima tahun
c. Untuk mengetahui hasil tindakan topikal aplikasi fluor terhadap indeks karies
siswa siswi SDN Harapan kelas 5A dan 5B pada Tahun ajar 2015-2016
D. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan perencanaan peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut di SDN
Harapan dalam program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah yang dilakukan oleh