You are on page 1of 7

Activities and Achievement of Targets in Care Services and Programs at The

Elementary School UKGS Banyumanik The District of Semarang

Kegiatan dan Ketercapaian Target Pada Program UKGS Selektif


Dan Pelayanan Asuhan pada Anak Sekolah Dasar

Sariyem
Sadimin
Bambang Sutomo

Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl.Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
Email:

Abstract
The purpose of this research is to know what types of activities and targets of achievement in Care
services and UKGS programs at the elementary schools in Banyumanik Semarang. Qualitative methods
are used to explore about activities that are already implemented in the UKGS program and care services
and look at the factors that inhibit the activity. The result shows that UKGS program has been conducted
in accordance with the curriculum materials that incorporate oral health, the program managers also
conduct sessions of information on oral health but is not optimal yet. Common disease prevention is still
implemented, curative measures were undertaken for students who require care service. They still lack of
medical officer, facilities, infrastructures, closest health center. Almost all activities except gargle with
fluorine have been carried out. Thus, some efforts are made on the activities of care services. Supporting
Factors like the officer always must be be in place ready if needed, so that existing activities within care
services can all be resolved. It also helps health centers in health care in the elementary school. Barrier that
exists is the school is not allowed to collect fees from parents.

Key words: UKGS Program , Care Services


Abstrak
Tujuan Penelitian mengetahui jenis kegiatan dan ketercapaian target pada pelayanan Asuhan
serta pada program UKGS di sekolah dasar wilayah Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Jenis
penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menggali lebih dalam
kegiatan apa saja yang sudah dijalankan pada program UKGS dan pada pelayanan asuhan, dan melihat
faktor menghambat kegiatan.Berdasarkan hasil penelitian pada program UKGS sudah dilakukan sesuai
dengan kurikulum yaitu memasukkan materi kesehatan gigi dan mulut, pelaksana program juga sudah
melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut tetapi belum optimal. Upaya pencegahan
penyakit masih sebatas sikat gigi bersama, kumur-kumur larutan fluor belum dilaksanakan, upaya
kuratif yangdilakukan rujukan bagi siswa yang memerlukan perawatan.Tenaga pelaksana masih
kurang, SD binaan sangat luas, diutamakan SDN dengan radius paling dekat dengan puskesmas. Sarana
dan prasarana masih kurang lengkap dari jenis maupun jumlahnya. Upaya yang dilakukan pada
kegiatan pelayanan asuhan hampir semua kegiatan sudah dilakukan kecuali kumur-kumur dengan
larutan fluor. Faktor Pendukung petugas yang selalu ada ditempat,selalu siap jika dibutuhkan, sehingga
kegiatan yang ada dalam pelayanan asuhan semua bisa teratasi, Selain itu juga membantu puskesmas
dalam pelayanan kesehatan yang ada di sekolah dasar. Hambatan yang terjadi pihak sekolah tidak
diperkenankan memungut biaya dari orang tua.

Kata kunci: Program UKGS, Pelayanan Asuhan

Sariyem; Sadimin; Bambang Sutomo 453


1. Pendahuluan mulut dalam rangka tercapainya
UKGS merupakan program kemampuan pelihara diri kesehatan gigi
pengembangan yang mana segala upaya dan mulut dalam rangka tercapai status
peningkatan dan pengembangan kesehatan kesehatan gigi dan mulut yang optimal
di sekolah diupayakan melalui Tim (Depkes,2009). Keberhasilan pelayanan
Pembina UKS pusat dan Tim Pembina UKS kesehatan gigi dan mulut secara nasional
di daerah secara berjenjang. dapat dilihat dengan pencapaian indikator
Menurut Depkes RI (2000), UKGS derajat kesehatan gigi dan mulut. Indikator
adalah bagian integral dari UKS yang derajat kesehatan gigi dan mulut tahun 2010
melaksanakan pelayanan kesehatan gigi adalah OHIS < 1,2, deft < 2 ,PTI > 20% dan
dan mulut secara terencana, pada para CPITN > 3 sextan sehat (Depkes RI,2000).
siswa, terutama siswa Sekolah Tingkat Dalam pelaksanaannya, sampai
Dasar (STD) dalam kurun waktu tertentu, dengan saat ini pelayanan asuhan belum
diselenggarakan secara berkesinambungan banyak dilakukan di sekolah dasar. Selain
melalui paket UKS yaitu paket minimal, itu pelayanan asuhan belum dijadikan
paket standar dan paket optimal. program dalam pelayanan kesehatan gigi di
Tujuan UKGS yaitu : Puskesmas. Sebenarnya dalam pelayanan
meningkatkan taraf kesehatan gigi anak- asuhan dan UKGS ada beberapa kesamaan
anak sekolah dengan jalan mengadakan dan juga sedikit perbedaan. Persamaan
usaha preventif dan promotif. antara UKGS dan pelayanan asuhan adalah
Mengusahakan timbulnya kesadaran dan sama-sama sebuah kegiatan yang
keyakinan bahwa untuk meningkatkan terencana, dalam kurun waktu tertentu,
taraf kesehatan gigi perlu pemeliharaan diselenggarakan secara berkesinambungan.
kebersihan mulut (oral hygiene). Sedangkan perbedaannya, kalau pada
Mengusahakan agar anak-anak sekolah UKGS hanya ditujukan pada siswa sekolah,
dasar itu mau memelihara kebersihan sedangkan pada pelayanan asuhan
mulutnya di rumah (habit formation). sasarannya lebih luas yaitu kelompok
Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak- tertentu terutama yang rentan terhadap
anak sekolah dasar dengan menjalankan karies. Perbedaan yang lain adalah dari
usaha kuratif apabila usaha prevensi gagal dimensi strategi pencapain program , pada
melalui sistem selektif. Meningkatkan UKGS melalui paket UKS yaitu paket
kesadaran kesehatan gigi dengan suatu minimal, paket standar dan paket optimal.
sistem pembiayaan yang bersifat praupaya Untuk pelayanan asuhan yang ingin
(prepayment system) (Depkes, 2000). dihasilkan adalah tercapainya goal
Selain Program UKGS, untuk kesehatan gigi yang optimal.menteri dalam
mewujudkan derajad kesehatan gigi dan negeri pada tahun 1988. Melihat durasi
mulut bisa dilakukan melalui pelayanan waktunya yang sudah lama,Pelaksanaan
asuhan kesehatan gigi dan mulut. UKGS sebenarnya sudah lama, seharusnya
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan hasil yang didapat bisa optimal. Kenyataan
mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan yang terjadi di lapangan permasalahan
mulut yang terencana ditujukan kepada kesehatan gigi pada anak usia sekolah dasar
kelompok tertentu yang dapat di ikuti masih sangat memperihatinkan. Prevalensi
dalam kurun waktu tertentu, karies gigi pada anak kelompok usia 12
diselenggarakan secara berkesinambungan tahun cenderung meningkat dari 69,74%
untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut menjadi 76,92% tahun 2007. Hasil studi
yang optimal (Kepmenkes No morbiditas SKRT (Survei Kesehatan Rumah
248/2009).Tujuan dari pelayanan Asuhan Tangga) dan survey yang dilakukan
kesehatan gigi dan mulut secara mulut Departemen Kesehatan RI tahun 2007
adalah meningkatkan mutu, cakupan, menunjukkan bahwa secara umum
efisiensi, pelayanan kesehatan gigi dan prevalensi penyakit gigi dan mulut

454 Activities and Achievement of Targets in Care and Program


tertinggi meliputi 72,1% penduduk, 46,6% UKGS selektif dan pelayanan asuhan
merupakan karies aktif. kesehatan gigi dan mulut pada sekolah
Permasalahan kesehatan gigi yang dasar di wilayah Kecamatan Banyumanik
dihadapi anak usia sekolah dasar terutama, Kota Semarang.
juga terjadi di Kota semarang. Berdasarkan
data dari Kota Semarang yang merupakan 2. Metode
salah satu kota di propinsi Jawa Tengah, Jenis penelitian yang digunakan
mempunyai wilayah binaan Sekolah Dasar adalah kualitatif. Metode kualitatif
sejumlah 706. Beberapa penyakit yang digunakan untuk menggali lebih dalam
diderita anak sekolah, penyakit gigi dan kegiatan apa saja yang sudah dijalankan
mulut menduduki urutan teratas sebesar pada SD UKGS dan SD pelayanan asuhan,
69% tahun 2007. Berdasarkan Riset faktor pendukung dan penghambat kedua
Kesehatan dasar 2007, prevalensi karies gigi kegiatan tersebut.
aktif tertinggi di kota Semarang mencapai Subyek penelitian adalah SDN
74,1%. Berdasarkan data dari Dinas yang melakukan UKGS Selektif yaitu SDN
Kesehatan Kota Semarang tahun 2009, perumnas Banyumanik 10, sedangkan SDN
menunjukkan bahwa penyakit gigi dan yang melakukan pelayanan asuhan adalah
mulut menempati urutan 10 besar penyakit SDN Srondol Wetan 05 Banyumanik.
yang ada di puskesmas wilayah kerja Dinas Sebagai informan utama adalah pelaksana
Kesehatan kota Semarang, khususnya pelayanan asuhan dan pelaksana program
penyakit pulpa dan jaringan periapikal UKGS yaitu dokter gigi dan perawat gigi,
menduduki urutan kedua dan penyakit sedangkan informan yang dijadikan
gusi serta jaringan periodontal pada urutan sebagai informan triangulasi kepala
ke tujuh. sekolah, guru UKS , siswa yang mewakili
SDN Srondol Wetan 05 dan kepala Puskesmas.
merupakan salah satu SD yang Pengumpulan data dilakukan
melaksanakan pelayanan asuhan yaitu dengan mengajukan wawancara
kesehatan gigi dan mulut. Hasil studi mendalam kepada pelaksana program
pendahuluan terhadap 10 responden UKGS dan pelaksana program pelayanan
didapatkan bahwa status DMF-T rata-rata asuhan serta menggali informasi kepada
2,3, siswa dengan OHI-S kategori baik baru informan triangulasi yaitu kepala sekolah,
sebesar 70 %. Selain SD dengan pelayanan kepala puskesmas,, guru UKS dan siswa
asuhan, ada beberapa SD yang mengkaim yang mewakili.
dirinya sebagai SD UKGS selektif, salah Metode analisa data dalam
satunya adalah SDN Perumnas 10 penelitian ini menggunakan analisa
Banyumanik. Hasil studi pendahuluan juga kualitatif dengan content analisis, yaitu
didapatkan siswa yang mempunyai OHI-S analisi dengan menyimpulkan hasil narasi
kategori buruk sebanyak 30 %, serta yang diberikan responden dengan tujuan
distribusi rata-rata DMF-T sebesar 2,6. untuk menggali lebih dalam mengenai
Melihat hal ini menunjukan bahwa dengan uaraian kegiatan yang dijalankan, faktor
pelayanan asuhan maupun dengan UKGS penghambat dan pendukung dalam
pencapaian kesehatan gigi masih dibawah pelaksanaan kegiatan.
target yang diharapkan.
Melihat permasalahan yang ada,
maka kami berkeinginan untuk
mengetahui uraian kegiatan apa saja yang
sudah dijalankan oleh SD UKGS dan SD
pelayanan asuhan. Selain itu kami juga
berkeinginan mengetahui ketercapaian
derajad kesehatan gigi dan mulut program

Sariyem; Sadimin; Bambang Sutomo 455


3. Hasil dan Pembahasan Ketercapaian dari upaya
a. Uraian Kegiatan Ukgs Selektif(Tahap pencegahan penyakit gigi dan mulut
I,II,III) oleh Informan. yang dilakukan pada program UKGS
Bagaimana upaya yg dilakukan masih terbatas pada kegiatan sikat gigi
dalam peningkatan kesehatan gigi dan bersama yang sudah dilakukan secara
mulut oleh guru UKS, Apakah materi rutin, akan tetapi kegiatan lain seperti
sudah disesuaikan dengan kurikulum pembersihan karang gigi, kumur-
olahraga dan kesehatan (orkes)? kumur larutan fluor belum
Dari lima informan mengatakan dilaksanakan secara maksimal.
bahwa upaya yang dilakukan untuk 2). Apakah melakukan pengobatan
peningkatan kesehatan gigi dan mulut ringan dan pertolongan pertama
dilakukan dengan cara memasukkan untuk menghilangkan rasa sakit gigi
materi kedalam kurikulum yang sudah disekolah oleh guru UKS atau doker
ditetapkan dari Dinas Pendidikan yaitu kecil?
memasukkan materi kesehatan kedalam Semua informan mengatakan
mata pelajaran kesehatan dan olah raga bahwa disekolah hanya disediakan
selain itu pelaksana UKGS juga melakukan obat ringan saja, khusus untuk obat
upaya peningkatan gigi dan mulut bersama gigi tidak ada,karena jarang ada siswa
dengan program UKS,atau program sakit gigi di sekolah, yang disediakan
BIAS,jadi dilakukan bersama-sama, Hal itu hanya obat –obatan sederhana untuk
sudah sesuai dengan program dari Dinas obat luka dan obat pusing, biasanya
Pendidikian yaitu memasukkan materi jika ada siswa yang sakit
kesehatan gigi dan mulut kedalam gigi,disarankan ke puskesmas saja.
kurikulum. Walaupun ketercapaian dari 3). Apakah melakukan pencabutan gigi
pelaksanaan penyuluhan dari pihak sulung bagi yang memerlukan? Dari
pelaksana dalam hal ini puskesmas belum Informasi yang diperoleh yaitu
merata, masih mengutamakan pada tahun sekarang aturan dari Dinas Kesehatan
ajaran baru saja. tidak boleh melakukan tindakan
1). B a g a i m a n a u p a y a p e n c e g a h a n ditempat, jika ada kasus pencabutan
penyakit gigi dan mulut berupa harus dirujuk kepuskesmas, hal itu
bimbingan menyikat gigi satu bulan juga didukung oleh informan
sekali ,pembersihan karang gigi serta triangulasi yang lain bahwa sekarang
kumur-kumur dengan larutan fluor tidak ada tindakan disekolah yang
untuk daerah yang rawan karies?Dari ada hanya pemeriksaan saja, setelah
informasi yang didapatkan bahwa pemeriksaan dari pihak puskesmas
kegiatan pencegahan penyakit gigi dan merujuk siswa yang memerlukan ke
mulut yang dilakukan adalah sikat gigi puskesmas terdekat. Pencapaian
bersama –sama yang sudah dilakukan kasus pencabutan selama ini belum
secara rutin sebulan sekali, pernyataan sesuai dengan jumlah siswa yang
itu didukung oleh informan triangulasi dirujuk,dalam arti jumlah yang
bahwa sikat gigi sudah dilakukan datang tidak sesuai dengan jumlah
secara rutin, walaupun tidak ada siswa yang rujuk(rujukan belum
petugas dari puskesmas, hal itu sudah sepenuhnya berjalan)
dilakukan dan didampimgi oleh guru 4). Apakah melakukan pengobatan atas
UKS. Sedangkan untuk kegiatan permintaan pada murid kelas I –VI
pembersihan karang gigi jarang dan perawatan lengkap pada murid
dilakukan, serta kegiatan kumur- sesuai dengan kondisi penyakitnya?
kumur juga tidak pernah Dari informasi yang diperoleh
dilakukankarena tidak ada pemberian mengatakan bahwa kegiatan UKGS
dari Dinas Kesehatan. yang dilakukan disekolah

456 Activities and Achievement of Targets in Care and Program


pemeriksaan, setelah pemeriksaan pemeriksaan gigi dan mulut serta
bagi siswa yang memerlukan bagaimana melihat kesehatan gigi dan
perawatan dirujuk ke puskesmas, mulut secara sederhana. Pelatihan
dengan membawa buku rujukan dari dokter kecil dihadiri oleh perwakilan
sekolah dan biasanya didampingi oleh dokter kecil se SDN kecamatan
orang tua masing-masing. Banyumanik serta guru UKS.
5). F a k t o r p e n d u k u n g d a n 3). Apakah melakukan sikat gigi bersama
penghambat pada program UKGS yang dilakukan secara rutin?
Tenaga yang kurang dari Semua informan utama
puskesmas,sedangkan SDN wilayah maupun triangulasi mengatakan
binaan puskesmas luas oleh karena itu bahwa di sekolah telah melakukan
belum semua SDN binaan secara rutin sikat gigi bersama secara rutin yang
dilaksanakan program UKGS, hanya dilakukan sebulan sekali dan
diambil SDN yang radius paling dekat dilaksanakan pada jam olahraga
dengan puskesmas yang diutamakan. kesehatan. Semua siswa sudah
Sarana dan prasarana yang mempunyai perlengkapan untuk sikat
kurang memadai, yaitu kit UKGS gigi yang ditempatkan di sekolah.
hanya alat pemeriksaan terutama kaca 4).Apakah melakukan kumur-kumur
mulut, senter dengan jumlah yang dengan larutan fluor?
sedikit. Sedangkan untuk bahan yang Dari informasi yang diperoleh
dibutuhkan untuk program UKGS yaitu tidak melakukan kumur-kumur
belum sepenuhnya disediakan. Dana larutan fluor, tetapi melakukan
sudah dialokasikan walaupun tindakan pengolesan fluor pada siswa
bergabung dengan program UKS. yang giginya sehat,obat untuk kumur-
kumur larutan fluor tidak tersedia.
b. Uraian Kegiatan Dalam Pelayanan 5).Apakah melakukan pembersihan
Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Oleh karang gigi.
Informan Semua informan mengatakan
bahwa pembersihan karang gigi juga
1). Apakah melakukan penyuluhan dilakukan jika ada siswa yang
kesehatan gigi dan mulut? memerlukan tetapi agak jarang, karena
Dari informasi yang diperoleh jumlah yang banyak adalah pencabutan
yaitu penyuluhan kesehatan gigi dan gigi dan tindakan yang lain.
mulut dilakukan perkelas dan sudah 6).Apakah melakukan pengolesan fluor
dijadwal sebelumnya, biasanya Pada pelayanan asuhan pernah
digabung dengan jam olahraga dilakukan pengolesan fluor untuk
(disesuaikan dng jam pelajaran menguatkan gigi. Walaupun frekuensi
kesehatan dan olahraga) dengan pelaksanakannya hanya kecil.
adanya petugas pada pelayanan 7).Apakah melakukan fissure saelant
asuhan di SDN tersebut memudahkan Informan utama mengatakan
siswa untuk dilakukan tindakan. pada pelayanan asuhan pernah
2).Apakah melakukan pelatihan kader? dilakukan penutupan fissure yang
Informan mengatakan bahwa dalam, tetapi informan triangulasi
tidak melakukan pelatihan kader, mengatakan tidak tahu apa nama
tetapi pelatihan dokter kecil dan di tindakan itu, yang jelas melakukan
SDN Srondol Wetan 05 pernah sebagai penambalan gigi pada siswa yang
tempat pelatihan dokter kecil se SDN membutuhkan.
Banyumanik dan ketika pelatihan
dokter kecil dilatih secara sederhana
bagaimana mengenal alat-alat

Sariyem; Sadimin; Bambang Sutomo 457


8). Apakah melakukan penambalan 1 sehingga kegiatan pelayanan asuhan
atau 2 bidang yang sudah terjadi selama ini berhenti.
Semua informan mengatakan
bahwa petugas melakukan 4. Simpulan dan Saran
penambalan gigi sesuai kebutuhan
dari siswa yang memerlukan, tetapi Simpulan
kasus yang sederhana saja, tetapi dari Upaya untuk peningkatan kesehatan
petugas pelaksana dan didukung dari gigi dan mulut pada program UKGS sudah
pihak informan triangulasi dilakukan sesuai dengan kurikulum dari
mengatakan sekarang tidak lagi ada dinas pendidikanyaitu memasukkan materi
pelayanan asuhan di SDN Srondol kesehatan gigi dan mulut. Selain itu dari
wetan 05 dikarenakan dari pihak pihak pelaksana program juga sudah
sekolah tidak boleh memungut biaya melaksanakan penyuluhan tentang
kepada orang tua walaupun kesehatan gigi dan mulut waluapun
nominalnya hanya kecil. Jadi sekarang frekuensinya hanya terbatas pada tahun
di SDN tersebut sudah selesai ajaran baru dan kegiatan bergabung dengan
kerjasamanya. penyuluhan kesehatan yang lain. Untuk
9).Apakah melakukan pencabuatan gigi kegiatan pencegahan penyakit,upaya yang
susu dan gigi permanen akar tunggal dilakukan masih sebatas sikat gigi bersama,
Semua informan mengatakan untuk kegiatan yang lain seperti kumur-
bahwa yang dilakukan yaitu tindakan kumur larutan fluor belum dilaksanakan,
pencabutan gigi susu, untuk sedangkan kegiatan kuratif yang dilakukan
pencabutan gigi permanen jarang ada oleh pelaksana program UKGS adalah
kasus pencabutan gigipermanen, jika melakukan rujukan bagi siswa yang
ada biasanya dirujuk. Dan biasanya memerlukan perawatan, karena aturan dari
jika melakukan pencabutan pasti ada dinas kesehatan tidak diperbolehkan
persetujuan dari orang tua. melakukan tindakan disekolah.
10).Faktor Pendukung dan penghambat Upaya yang dilakukan pada kegiatan
dalam pelayanan asuhan kesehatan pelayanan asuhan hampir semua program
gigi dan mulut di Sekolah dasar. yang ada pada pelayanan asuhan sudah
Adanya petugas yang selalu dilakukan kecuali kumur-kumur dengan
ada ditempat (di SDN tersebut) larutan fluor jarang dilakukan, karena
sehingga selalu siap jika dibutuhkan, memang bahan tidak disediakan, Selain itu
Dengan adanya petugas di SDN pada pelayanan asuhan selalu ada petugas
tersebut jenis-jenis kegiatan yang ada ditempat memudahkan bagi siswa jika
dalam pelayanan asuhan semua bisa memerlukan perawatan,sehingga
teratasi, jadi tidak perlu berobat gigi ke kesehatan gigi dan mulut siswa bisa
tempat pelayanan kesehatan yang terpantau.
lainnya. Selain itu juga membantu
puskesmas dalam mengatasi Saran
pelayanan kesehatan yang ada di Pihak sekolah agar berperan aktif
sekolah dasar. kembali menggerakkan program
Hambatan yang terjadi pada pelayanan asuhan di SDN terkait sehingga
pelayanan asuhan yaitu karena ada kerjasama kembali. Dialokasikan dana
pelayanan asuhan yang ada harus pelayanan asuhan gigi dan mulut di
membutuhkan biaya untuk sekolah, sehingga hambatan selama
membiayai petugas dan membeli alat menjalankan program bisa teratasi dengan
dan bahan, sedangkan dari pihak baik dan diharapkan kesehatan gigi dan
sekolah tidak diperkenankan mulut peserta didik bisa tercapai sacara
memungut biaya dari orang tua, optimal.

458 Activities and Achievement of Targets in Care and Program


Bagi pihak pelaksana program Depkes, Data Riset Kesehatan dasar. 2007,
UKGS supaya melaksanakan program Jakarta.
UKGS sesuai dengan tahap-tahap yang ada Depkes, Indikator Indonesia Sehat 2010 Dan
pada pedoman yang sudah ditetapkan Penetapan Indikator Provinsi Sehat
secara maksimal, sehingga terwujud dan Kabupaten sehat. 2003, Jakarta.
derajad kesehatan gigi dan mulut pada Depkes, Indikator Indonesia sehat 2010 Visi
anak sekolah yang optimal. Baru, Misi kebijakan dan Strategi
Pihak pelaksana program UKGS Pembangunan kesehatan. 1999,
agar mengidentifikasi kebutuhan bahan- Jakarta.Depkes, Pedoman Kerja
bahan terutama bahan untuktindakan Puskesmas jilid II. 1997, Jakarta:
kumur-kumur dengan larutan fluor dan Direktorat Pembinaan Kesehatan
segera mengajukan ke Dinas Kesehatan masyarakat.
agar ditindaklanjuti. Depkes, Pedoman pelayanan kesehatan gigi dan
Bagi pembuat kebijakan disarankan mulut, Indonesia Sehat 2010. 2000,
bagi siswa sekolah yang dirujuk Jakarta.
kepuskesmas untuk berobat gigi tidak di Depkes, Pedoman pelayanan kesehatan untuk
pungut biaya walaupun orangtua tidak sekolah dasar. 2001, Jakarta.
mempunyai asuransi kesehatan. Depkes, Petunjuk Tehnis penjaringan di
sekolah. 1995, Jakarta.
5. Ucapan Terimakasih Depkes, Survei Kesehatan Nasional,Survei
Ucapan banyak terimakasih K e s e h a t a n R u m a h
disampaikan atas kesempatan yang Tangga(SKRT)2004. 2005, Jakarta.
diberikan untuk mendapatkan Dana Kepmenkes, Standar Pelayanan Asuhan
Risbinakes DIPA Politeknik Kesehatan Kesehatan gigi dan mulut oleh
Kemenkes Semarang, sehingga penelitian perawat gigi. 2006, Jakarta.
ini dapat terselesaikan. Moh, N., Metode penelitian. 1999, Jakarta:
Ghalia Indonesia.
6. Daftar Pustaka Nasrul, E., Dasar-Dasarkeperawatan
Azwar A, Pengantar Administrasi Kesehatan Kesehatanmasyarakat. 1998, Jakarta:
Edisi 3 ed. 1996, Jakarta: Binarupa EGC.
Aksara Semarang, D.K.K., Profil Kesehatan Kota
Depkes R.I, 1995, Tata Cara Kerja Semarang tahun 2009. 2009.
Pelayanan Asuhan Kesehatan YKGI, Program Pelayanan UKGS. 2007,
Gigi Dan Mulut Di Puskesmas, Jakarta
Jakarta.

Sariyem; Sadimin; Bambang Sutomo 459

You might also like