You are on page 1of 11

PENGEMBANGAN SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN FISIKA

BERBASIS INKUIRI DALAM MELATIH


KEMAMPUAN ILMIAH

Sahistya Mayang Prawestri*, I Dewa Putu Nyeneng, Abdurrahman


Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri
Brojonegoro No. 1
sahistyamayang@gmail.com
Abtract: The development of syntax onphysic learning model syntax based
inquiry in training scientific ability. The pre-study result showed that students
perception to physic subject was this subject content of many calculation and
equations formula, long equations, solving complicated problems, and a boring
subject. The objective of this research was to find out the learning model of syntax
that able to train studentsin scientific ability. This research procedure and
development was adapted from Ashyar as a reference. The final product was
alearning model syntax based on inquiry, observating to present problems,
formulating problems, conducting experiments or other problem solving,
conducting observation and data collecting, data analysis, drawing conclusion
and discovering, exercising problems, grouping problems and material mastery
test to find out the students responses. The one on one test result showed that the
syntax quality was very interesting, easy to use, and useful for training students
scientific ability. The field study test showed that 100% syntax was properly
complete and 52.7% students were scientifically trained.

Abstrak: Pengembangan sintaks model pembelajaran fisika berbasis inkuiri


dalam melatih kemampuan ilmiah siswa. Hasil studi pendahuluan menunjukkan
pandangan siswa terhadap mata pelajaran fisika banyak hitungan dan persamaan
matematis yang panjang, pengerjaan soal-soal rumit, dan pembelajaran
membosankan. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah memperoleh sintaks
model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan ilmiah. Prosedur penelitian
dan pengembangan ini mengadaptasi dari Ashyar (2011) sebagai acuan. Produk
akhir yang dihasilkan adalah sintaks model pembelajaran berbasis inkuiri yaitu,
observasi untuk menyajikan masalah, merumuskan masalah, melaksanakan
eksperimen atau cara pemecahan masalah yang lain, melakukan pengamatan dan
pengumpulan data, analisis data, penarikan kesimpulan dan penemuan, soal
latihan, soal kelompok serta uji penguasaan materi untuk mengetahui respon
siswa. Hasil uji satu lawan satu menunjukkan kualitas sintaks sangat menarik,
mudah digunakan, dan bermanfaat untuk melatih kemampuan ilmiah siswa.Hasil
uji lapangan memperlihatkan bahwa 100% sintaks terlaksana dengan baik dan
52,7% siswa terlatih kemampuan ilmiahnya.
Kata kunci: kemampuan ilmiah, penelitian dan pengembangan, sintaks model
pembelajaran fisika.

21
PENDAHULUAN nemukan konsep fisika sendiri.
Ilmu Pengetahuan Alam Pendekatan yang digunakan untuk
(IPA) berkaitan dengan cara mencari penemuan konsep atau rumus
tahu tentang alam secara sistematis, sebaiknya dapat melatih ke-
sehingga IPA bukan hanya mampuan ilmiah siswa. Bukan pen-
penguasaan kumpulan pengetahuan dekatan matematis yang hanya
yang berupa fakta-fakta, prinsip- membuat siswa terampil me-
prinsip , atau konsep-konsep saja nurunkan rumus-rumus. Hal ini dapat
tetapi merupakan suatu proses ditempuh melalui penggunaan
penemuan atau penyelidikan ilmiah. sintaks model pembelajaran dalam
Fisika adalah salah satu mata pelaksanaannya.
pelajaran yang termasuk dalam
rumpun IPA. Fisika tidak semata METODE
hanya kumpulan rumus belaka yang Penelitian ini dilakukan
terkadang sulit dipahami oleh siswa dengan menggunakan metode
dan bukan mata pelajaran yang research and development atau
menuntut keterampilan dalam penelitian pengembangan. Penelitian
menyelesaikan soal-soal hitungan. dan pengembangan (R&D)
Akan tetapi, fisika merupakan suatu merupakan jenis penelitian yang
mata pelajaran yang memberikan berorientasi pada pengembangan
kemampuan dalam memahami dan produk. Menurut Sugiyono (2012:
memaknai fenomena yang ada dalam 407) metode penelitian dan pengem-
kehidupan sehari-hari. bangan atau dalam bahasa Inggris
Tidak dapat dipungkiri bahwa Research and Development adalah
persepsi siswa terhadap mata pe- metode untuk menghasilkan produk
lajaran fisika adalah mata pelajaran tertentu, dan menguji keefektifan
yang sulit, banyak hitungan, banyak produk tersebut. Penelitian ini juga
persamaan matematis, angka pada menggunakan metode penelitian
soal-soalnya sering mengandung yang mengacu pada prosedur
bilangan desimal, simbolnya susah pengembangan yang termodifikasi
diingat, pengerjaan soal-soalnya dari Asyhar (2011: 94), yang
rumit, pembelajarannya mem- memuat langkah-langkah pokok
bosankan.Berdasarkan hasil studi penelitian pengembangan yang ber-
pendahuluan yang penulis lakukan tujuan untuk menghasilkan suatu
pada siswa di SMP Negeri I Punggur produk.Penelitian pengembangan
mengenai pandangan siswa terhadap merupakan pengembangan yang
mata pelajaran fisika, diperoleh hasil berbeda dengan pengembangan pem-
bahwa fisika itu: banyak hitungan, belajaran yang sederhana. Penelitian
banyak rumus dan rumusnya pengembangan lebih ditekankan
panjang, angka pada soal-soalnya pada rancangan, pengembangan dan
sering mengandung bilangan evaluasi pembelajaran yang melibat-
desimal, simbolnya susah diingat, kan komponen proses secara
pengerjaan soal-soalnya rumit, pem- menyeluruh. Batasan ini yang men-
belajarannya membosankan. jadi tolok ukur dalam melaksanakan
Pembelajaran fisika se- penelitian pengembangan. Sehingga
baiknya dirancang sedemikian rupa segala proses pengembangan yang
sehingga siswa dapat memiliki dilakukan akan terarah sesuai dengan
kemampuan ilmiah dalam me- alur pengembangan.Adapun ber-

22
dasarkan pendapat Sudjana tersebut penelitian pengembangan produk dan
maka fungsi dari pengembangan uji produk, yaitu:penelitian pen-
yaitu mengevaluasi suatu program, dahuluan, pengembangan produk,
memperbaiki dan meningkatkan melakukan validasi ahli, melakukan
kegunaan program, sehingga uji coba/tes dan revisi, diseminasi
program tersebut dapat digunakan dan implementasi. Tahapan pe-
semaksimal mungkin dalam kegiatan ngembangan produk yang
pembelajaran.Model pengembangan diadaptasiini dapat dilihat pada
tersebut meliputi lima prosedur Gambar 1 berikut.

Penelitian Pendahuluan

Diseminasi dan
Pengembangan Produk
Revisi Implementasi

Validasi Ahli

Uji Coba Lapangan

Gambar 1. Tahapan-tahapan Pengembangan Produk

Penelitian pendahuluan mengalami validasi ahli, maka


dilakukan untuk mengidentifikasi prototype I akan mendapat saran-
kebutuhan pembelajaran (produk), saran perbaikan, dan hasil
karakteristik pendidik dan peserta perbaikannya kemudian disebut
didik, analisis pembelajaran, dan prototype II. Hasil prototype
analisis kebutuhan topik.Untuk IIkemudian dikenakan uji satu lawan
menilai kompetensi yang dimiliki satu (one on one) dan uji kelompok.
peserta didik haruslah dengan Uji satu lawan satu (one on one)
insrumen yang tepat. Selain itu, digunakan untuk mengetahui
seorang pendidik hendaknya dapat kemanfaatan produk oleh pengguna,
membuat dan menggunakan yaitu: kemenarikan, kemudahan
instrumen tersebut. Pada tahap penggunaan, dan kemanfaatan
pengembangan produk dilakukan produk. Sedangkan uji kelompok
proses pengembangan sintaks model digunakan untuk mengetahui
pembelajatran fisika berbasis inkuiri keefektifan produk.
pada konsep kinematika gerak lurus Fungsi pengembangan me-
dalam melatih kemampuan ilmiah nurut Sudjana (2008: 10) adalah
siswa. Hasil pengembangan ini diberi kegiatan untuk melanjutkan program
nama prototype I. Setelahangket dan berdasarkan hasil evaluasi terhadap
prototype I selesai disusun, ditindak lanjuti. Tindak lanjut
kemudian dilakukan validasi ahli program dapat berupa perluasan,
instrumen penilaian performance, perbaikan modifikasi, dan pening-
yaitu salah seorang dosen FKIP katan program. Dalam pengem-
Universitas Lampung. Dan setelah bangan produk juga dibutuhkan

23
prosedur-prosedur agar hasil sistematis dalam mengorganisasikan
pe-ngembangan yang didapat sis- pengalaman belajar untuk mencapai
tematis dan tepat tujuan. Tujuh tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai
prosedur pengembangan produk dan pedoman bagi para perancang
uji produk menurut Suyanto dan pembelajaran dan para pengajar
Sartinem (2006: 16), yaitu (1) dalam merencanakan aktivitas
Analisis kebutuhan; (2) Identifikasi belajar mengajar. Sasaran pengem-
sumberdaya untuk memenuhi bangan program adalah materi
kebutuhan; (3) Identifikasi spe- kinematika gerak lurus dengan
sifikasi produk yang diinginkan kompetensi dasar menganalisis data
pengguna; (4) Pengembangan percobaan gerak lurus beraturan
produk; (5) Uji internal: Uji dangerak lurus berubah beraturan
spesifikasi dan Uji operasionalisasi serta penerapannya dalam kehidupan
produk; (6) Uji eksternal: Uji sehari-hari untuk SMP/MTs. Dengan
kemanfaatan produk oleh pengguna; adanya sintaks yang dikembangkan
(7) Produksi.Pengembangan yang ini, siswa akan lebih mudah
dilakukan adalah pembuatan sintaks memahami pelajaran fisika yang
model pembelajaran berbasis inkuiri. menurut mereka rumit dan
Menurut Trianto (2009:24), sintaks membosankan.
dari suatu model pembelajaran
adalah pola yang menggambarkan HASIL DAN PEMBAHASAN
urutan alur tahap-tahap keseluruhan Penelitian pendahuluan
yang umumnya disertai dengan dilakukan untuk mengidentifikasi
serangkaian kegiatan pembelajaran. kebutuhan pembelajaran (produk),
Dengan kata lain, sintaks dapat karakteristik pendidik dan peserta
diartikan sebagai tingkah laku didik, analisis pembelajaran, dan
mengajar yang diperlukan agar analisis kebutuhan topik.
model tersebut dapat berjalan dengan Karena pada materi ini
berhasil.Tahapandalampem- memungkinkan untuk pemecahan
belajarantersebutadalahsesuatuyang masalah menggunakan eksperimen
penting danbermakna. maka dikembangkanlah sintaks
Pentingdalam arti tahapan tersebutdi model pembelajaran berbasis inkuiri
butuh- pada konsep kinematika gerak lurus
kandalampembelajaranuntuksuksesn dalam melatih kemampuan ilmiah
yapembelajarantersebut.Bermaknada siswa.
lam artitahapan ter-sebut memiliki Analisis kebutuhan di-
maksud atau tujuan jelas. laksanakan dengan membandingkan
Sintaks model pembelajaran kondisi di lapangan dengan kondisi
akan membuat siswa menjadi aktif ideal dan seberapa diperlukannya
dan berkembang Sintaks Model Pembelajaran Fisika
kemampuanilmiahnya. Karena pada Konsep Kinematika Gerak
sintaks model pembelajaran Lurus dengan melakukan wawancara
menuntut siswauntuk melakukan dan obervasi langsung.
eksperimen atau kegiatanModel Ringkasan hasil wawancara
pembelajaran menurut Soekamto mengenai pendapat siswa terhadap
dalam Trianto (2009: 22)adalah pelajaran fisika pada siswa IPA kelas
suatu ke-rangka konseptual yang VII SMP N 1 Punggur dapat dilihat
melukis-kan prosedur yang pada Tabel 1

24
Tabel 1 Ringkasan Hasil Wawancara Siswa:
No. IDENTIFIKASI MASALAH IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN
1 Pembelajaran fisika dirasa masih Siswa membutuhkan variasi
membosankan dan tidak menarik dalam pembelajaran fisika
2 Pembelajaran fisika sulit dipahami seperti melakukan percobaan
karena rumus-rumus yang rumit sederhana untuk menemukan
3 Angka-angka dalam pembelajaran konsep dan memecahkan
fisika rumit sehingga sulit diingat masalah agar mudah me-
mahami rumus pada materi
fisika yang diajarkan.
Dari hasil wawancara pada ilmuan dalam mengkonstruksi suatu
siswa yang telah dilakukan, siswa pengetahuan.Penelitian pendahuluan
ingin mendapat inovasi baru dalam dilanjutkan dengan pengembangan
pembelajaran IPA, fisika khususnya. produk yaitu sintaks model pem-
Tidak terus-menerus menjabarkan belajaran berbasis inkuiri dengan
rumus dan perhitungan untuk menuangkan sintaks kedalam bentuk
memecahkan suatu masalah. Maka lembar kerja yang menuntun siswa
dalam hal ini dibutuhkan sintaks agar bereksperimen, menemukan
model pembelajaran berbasis inkuiri sampai memecahkan masalah.
untuk menata proses pembelajaran Kemudian setelah produk
fisika agar lebih terkonsep dan selesai dikembangkan, peneliti me-
menarik rasa keingin tahuan siswa minta validasi ahli dari dosen
terhadap suatu masalah. Sintaks juga Universitas Lampung mengenai ke-
digunakan untukkemampuan ilmiah layakan penyajian sintaks untuk
siswa. Kemampuan ilmiah menurut mendapat perbaikan, kritik dan saran
Etkina (2006) yaitu suatu sebelum produk diuji cobakan ke
kemampuan prosedur, proses dan kelompok kecil. Tabel hasil uji ahli
metode yang dilakukan oleh para dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2 Perbaikan dan Saran dalam Uji Ahli Kelayakan Penyajian Sintaks

No Aspek Indikator Saran/masukan untuk


perbaikan
1 Penyajian kejadian- Observasi Sebaiknya fenomena
kejadian atau fenomena menemukan yang di sajikan mengarah
masalah pada kejadian konseptual
sehingga pembelajaran
yang diperoleh siswa
lebih bermakna
2 Penyajian Menemukan Hindari memberikan
pembelajaran hipotesis pertanyaan yang bersifat
hafalan, sebaiknya
pertanyaan yang dibuat
mengarah pada hal-hal
yang telah dilakukan
pada saat praktik dengan
memberikan sedikit

25
modifikasi dalam
berbahasa
Penarikan Sebaiknya beri arahan
kesimpualan dan kalimat untuk
penemuan membimbing siswa
dalam mencari
kesimpulan yang
disesuaikan dengan
hipotesis yang sudah
didapat.

Tahapan-tahapan tersebut diguna- langsung diperbaiki mengikuti


kan untuk memberi kemudahan dan arahan yang ditulis oleh dosen di
kelancaran bagi pengajar dan siswa dalam lembar angket. Dari hasil perbaikan
proses pembelajaran. Menjadikan siswa validasi ahli, produk diuji coba satu
aktif sebagai peserta pembelajaran dan lawan satu terhadap guru dan uji
lebih terangsang untuk menemukan hal- kelompok kecil terhadap siswa. Hasil
hal baru dari kegiatan yang mereka uji coba satu lawan satu dikenakan
lakukan dalam tahapan-tahapan tersebut. pada dua orang guru SMP N I
Setelah mendapat saran Punggur dan hasil uji dapat dilihat
perbaikan dari dosen uji ahli, produk pada Tabel 3

Tabel 3 Hasil Uji Satu Lawan Satu terhadap Guru

No Jenis Uji Rerata Pernyataan Kualitatif


Skor
1 Kemenarikan penyajian 3,64 Sangat Baik
sintaks model pembelajaran
2 Kemudahan penyajian sintaks 3,55 Sangat Baik
model pembelajaran
3 Kemanfaatan penyajian 3,33 Sangat Baik
sintaks model pembelajaran

Tabel 3 Hasil Uji satu Lawan pertama, setiap siswa diberikan per-
Satu terhadap Guru menunjukkan lakuan yang sama yaitu menjawab
bahwa sintaks model pembelajaran pertanyaan-pertanyaan dalam
berbasis inkuiri berkategori sangat lembar kerja yang telah diberikan
menarik, sangat mudah digunakan oleh guru secara individu sehingga
dan sangat bermanfaat untuk melatih nilai yang dihasilkan tetap nilai
kemampuan siswa dalam konsep individu meskipun mereka bekerja
kinematika gerak lurus. Setelah hasil secara kelompok. Pertanyaan-
uji satu lawan satu diperoleh, pertanyaan yang disajikan bukan
berlanjut pada uji kelompok kecil. merupakan pertanyaan menghafal,
Kelompok kecil ini adalah 30 siswa melainkan pertanyaan-pertanyaan
SMP N 1 Punggur kelas VII, yang yang hanya dapat dijawab setelah
dibagi menjadi 5 kelompok dengan siswa melihat fenomena-fenomena
anggota setiap kelompoknya ber- yang berkaitan disajikan oleh guru.
jumlah 6 orang. Pada kegiatan Kegiatan kedua, mereka akan diberi

26
lembar kerja secara berkelompok dikembangkan dari hasil lembar
sehingga satu kelompok mendapat observasi yang telah diisi oleh
satu nilai. Kegiatan kedua ini, siswa observer. Setiap indikator pada fase
diharuskan melakukan praktikum pembelajaran yang terlaksana/
sederhana menggunakan alat-alat muncul kemudian diberikan skor
yang sudah ada untuk memperdalam satu, dan jika tidak muncul maka
konsep mengenai gerak lurus diberikan skor nol. Data yang
berubah beraturan dan gerak lurus didapatkan dari lembar observasi
beraturan. diolah dari banyaknya skor dari
Setelah semua sintaks di- masing-masing observer dan
laksanakan dalam proses pem- hasilnya dinyatakan dalam bentuk
belajaran, sampai pada melihat per- persentase. Persentase data lembar
sentase keterlaksanaan sintaks dan observasi tersebut dihitung dengan
persentase kemampuan ilmiah. menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterlaksanaan sintaks model yang


( ) ( )

Setelah data dari lembar mengadopsi kriteria persentase


observasi tersebut selesai diolah, angket seperti pada Tabel 4 ( Emzir:
kemudian diintrepetasikan dengan 295).

Tabel 4Kriteria Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran

KM (%) Kriteria

KM = 10 Tak satu kegiatan pun terlaksana

0 < KM ≤ 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana

25 < KM < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana

KM = 50 Setengah kegiatan terlaksana

50 < KM ≤ 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana

75 < KM < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana

KM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

27
`Dengan menggunakan rumus dalam proses pembelajaran pada
dan kriteria persentase pada table 4, konsep kinematika gerak lurus.
persentase keterlaksanaan sintaks Setelah mengetahui persentase
yang diperoleh adalah 100%. keterlaksanaan sintaks, kemudian
Persentase tersebut menunjukkan adalah menghitung per-sentase
bahwa seluruh kegiatan terlaksana kemampuan ilmiah dengan cara skor
dengan baik. Keseluruhan sintaks yang telah diperoleh masing-masing
terlaksana dengan baik, sehingga siswa untuk ke-mampuan. Dengan
model pembelajaran berbasis inkuiri menggunakan rumus :
dapat dikatakan berhasil digunakan


( ) ( )

Selanjutnya, diintepretasikan kriteria adopsi kemampuan bereksperimen


kemampuan ilmiah dengan meng- dari Brotosiswoyo (Utari: 2008).

Tabel 5Kategori Kemampuan Ilmiah

No Persentase % Tafsiran
1 0 Tidak ada
2 1-25 Sebagian kecil
3 26-49 Hampir setengahnya
4 50 Setengahnya
5 51-75 Sebagian besar
6 76-99 Hampir seluruhnya
7 100 Seluruhnya

Penilaian hasil akhir pembelajaran sehingga tidak mem-


didapatkan rerata nilai kelas yaitu 7,9 bosankan. Persentase kemampuan
dan menghasilkan persentase ilmiah tidak 100% dikarenakan oleh
kemampuan ilmiah sebesar 52,7%. kondisi kelas yang kurang kondusif.
Persentasi kemampuan ilmiah Kelas kurang kondusif dikarenakan
menunjukkan bahwa 50% lebih penerapan sintaks model pem-
siswa mampu memngembangkan belajaran berbasis inkuiri seperti ini
kemampuan ilmiah mereka meng- baru pertama kali mereka laksana-
gunakan sintaks model pem- kan. Hasil utama dari penelitian
belajaran berbasis inkuiri pada konep pengembangan ini adalah sintaks
kinematika gerak lurus. Siswa sangat model pembelajaran berbasis inkuiri
antusias mengikuti pembelajaran pada konsep kinematika gerak lurus.
menggunakan sintaks model pem- Sintaks model yang dihasilkan
belajaran ini. Karena siswa di- adalah sebagai berikut: 1) Observasi
libatkan sepenuhnya dalam proses untuk menyajikan masalah; dalam

28
tahap ini guru menyajikan simulasi kekurangan hasil pengembangan.
kejadian-kejadian atau fenomena Produk yang dihasilkan sudah sesuai
agar siswa dengan mudah me- dengan tujuan pengembangan.
nemukan masalah; 2) Merumuskan Produk yang dikembangkan berupa
masalah; pada tahap ini guru sintaks model pembelajaran fisika
membimbing siswa merumuskan berbasis inkuiri pada konsep
masalah penelitian berdasarkan kinematika gerak lurus dalam
kejadian dan fenomena yang melatih kemampuan ilmiah siswa.
disajikan; 3) Menyajikan hipotesis; Penelitian pengembangan ini
dalam tahap ini guru membimbing memiliki tujuan memperoleh sintaks
siswa untuk mengajukan hipotesis model pembelajaran fisika berbasis
terhadap masalah yang telah inkuri pada konsep kinematika gerak
dirumuskan; 4) Merencanakan pe- lurus yang dapat
mecahan masalah (melalui eks- melatihkankemampuan ilmiah siswa
perimen atau cara lain); dalam tahap dan mendeskripsikan hasil belajar
ini guru membimbing siswa untuk menggunakan sintaks hasil
merencanakan pemecahan masalah, pengembangan. Memberikan
membantu mempersiapkan alat dan masukan kepada guru untuk
bahan yang diperlukan dan memperbaiki sistem dan proses
menyusun prosedur kerja yang tepat; belajar mengajar dalam kelas agar
5) Melaksanakan eksperimen atau lebih terkonsep dan menyenangkan
cara pemecahan masalah yang lain; dan menyediakan sintaks model
dalam tahap ini selama siswa pembelajaran fisika berbasis inkuiri
bekerja, guru membimbing dan untuk dikembangkan pada mata
memfasilitasi dengan menyediakan pelajaran yang sama dengan materi
media atau alat dan bahan yang berbeda.
diperlukan siswa dalam melakukan Pengembangan ini juga
pemecahan masalah; 6) Melakukan mendapat sumber bagi pemecahan
pengamatan dan pengumpulan data; masalah dalam konteks lebih luas.
dalam tahap ini guru membantu Karena sintaks model pembelajaran
siswa melakukan pengamatan berbasis inkuiri ini telah mengalami
tentang hal-hal yang penting dan uji coba dan revisi, dimana dalam
membantu me-ngumpulkan dan kelayakan penyajian sintaks dalam
mengorganisasikan; 7) Analisis aspek penyajian kejadian-kejadian
data; pada tahap ini guru membantu atau fenomena dapat membantu
siswa menganalisis data supaya me- siswa menemukan masalah. Dan
nemukan suatu konsep; 8) penarikan pada aspek penyajian kegiatan sudah
kesimpulan dan penemuan; dalam sangat mengacu pada kegiatan
tahap ini guru membimbing siswa eksperimen, langkah-langkah pelak-
membuat kesimpulan dengan sanaan eksperimen disajikan secara
mengaitkan hipotesis yang sebelum- sangat runtut, teknik pengumpulan
nya dibuat oleh siswa itu sendiri. data disajikan secara jelas, petunjuk
Pada pembahasan ini me- pada LKS membantu siswa
nyajikan produk pengembangan yang menganalisis data kemudian
telah direvisi, mencakup kesesuain pemanduan penarikan kesimpulan
media yang dihasilkan dengan tujuan disajikan secara jelas.
pengembangan, kelebihan dan

29
Melalui uji materi dan uji ahli bahwa secara keseluruhan sintaks
desain, secara keseluruhan sintaks model pembelajaran berbasis inkuiri
model pembelajaran ini sudah cukup memiliki kelayakan dalam penyajian
baik dan sesuai untuk digunakan sintaks yang meliputi aspek pe-
sebagai penunjang dan atau acuan nyajian fenomena-fenomena, pe-
dalam proses pelaksanaan nyajian pembelajaran, penyajian
pembelajaran di kelas. Hasil uji satu kegiatan dan bahasa yang digunakan
lawan satu menyatakan bahwa dalam penyajian sudah lugas dan
sintaks sudah menarik, mudah komunikatif, gambar yang digunakan
digunakan dan membantu siswa relevan, dan simbol-simbol diguna-
dalam memahami materi serta kan secara konsisten sehingga sangat
mengembangkan kemampuan ilmiah menarik, sangat mudah untuk
siswa. Sintaks juga sangat digunakan, sangat bermanfaat, dan
bermanfaat agar model pembelajaran efektif digunakan. Keefektifan hasil
yang digunakan pada proses pengembangan sintaks model pem-
pembelajaran dapat berjalan dengan belajaran fisika berbasis inkuiri pada
berhasil. Karena, sintaks model konsep kinematika gerak lurus ini
pembelajaran berbasis inkuiri dapat senada dengan hasil pengembangan
membuat proses pembelajaran lebih Robiyana (2011) yang menyatakan
sistematis. Guru menjadi tahu apa bahwa sintaks model pembelajaran
yang akan mereka lakukan setelah di inkuiri efektif digunakan untuk
dalam kelas dan siswa menjadi melatih kemampuan ilmiah siswa.
kreatif dengan inovasi-inovasi yang Karena dari hasil yang didapatkan
diberikan oleh guru. 65% siswa mampu mengembangkan
Kelebihan sintaks model kemampuan ilmiah mereka. Ke-
pembelajaran fisika berbasis inkuiri lemahan produk hasil pengem-
ini dapat digunakan untuk melatih bangan adalah membutuhkan banyak
kemampuan ilmiah siswa. Kegiatan- waktu dan tenaga dalam me-
kegiatan yang dilakukan pada sintaks laksanakan kegiatan sintaks model
model pembelajaran fisika berbasis pembelajaran fisika berbasis inkuiri.
inkuri mengacu pada kegiatan Karena keseluruhan sintaks harus
eksperimen yang dilakukan oleh terlaksana dengan baik, agar hasil
siswa sehingga menarik siswa untuk yang didapatkan maksimal dan
menemukan masalah, membuat model pembelajaran yang digunakan
hipotesis, memecahkan masalah, dapat dikatakan berhasil melatih
menganalisis data hingga me- kemampuan ilmiah siswa. Kedua,
nentukan kesimpulan dengan pe- membutuhkan keadaan kelas yang
mikiran mereka sendiri setelah sangat kondusif karena, sintaks
melihat fenomena yang disajikan model pembelajaran berbasis inkuiri
oleh guru. Sintaks model pem- ini mengacu pada kegiatan eks-
belajaran fisika berbasis inkuiri ini perimen, sehingga jika kelas tidak
juga telah mengalami uji coba dan kondusif akan mempengaruhi hasil
revisi secara berkala dimana uji yang pekerjaan siswa.
dilakukan bertahap sesuai dengan
komponen yang akan diuji secara SIMPULAN
spesifik sehingga revisi lebih terarah Simpulan penelitian pengem-
sesuai dengan komponen yang bangan ini adalah telah dikembang-
diujikan. Berdasarkan data diperoleh kan sintaks model pembelajaran

30
fisika berbasis inkuiri pada konsep Emzir. 2008. Metodologi Penelitian
kinematika gerak lurus yang dapat Pendidikan: Kuantitatif dan
melatih kemampuan ilmiah siswa. Kualitatif. Jakarta: PT
Berikut adalah sintaks yang di- RajaGrafindo Persada.
hasilkan dari penelitian ini adalah 1) Sudjana, Djuju. 2008. Evaluasi
Observasi untuk menyajikan Program Pendidikan Luar
masalah; 2) Merumuskan masalah;3) Sekolah. Bandung: Remaja
Mengajukan hipotesis; 4) Rosda Karya.
Merencanakan pemecahan masalah Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
(melalui eksperimen atau cara lain; Pendidikan. Bandung:
5) Melaksanakan eksperimen atau Alfabeta.
cara pemecahan masalah yang lain;6) Trianto. 2009. Mendasain Model
Melakukan pengamatan dan Pembelajaran Inovatif
pengumpulan data;7) Analisis data. Progresif. Jakarta: Kencana.
Seperti dalam materi kecepatan, Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan
siswa menganalisis keterkaitan jarak, Penelitian:
selang waktu dan kecepatan dengan Robiyana, Iqbal. 2011. Sintaks
cara melakukan pengamatan dan atau Model Pembelajaran
menggunakan media yang disajikan Berbasis Inkuiri Pada
oleh guru. 8) Penarikan kesimpulan Konsep Kinematika Gerak
dan penemuan: Dalam tahap ini guru Lurus Dalam Melatihkan
membimbing siswa membuat Kemampuan Ilmiah Siswa
kesimpulan dengan mengaitkan SMP. Universitas Pendidikan
hipotesis yang sebelumnya dibuat Indonesia. Bandung
oleh siswa itu sendiri. Didalam Suyanto, Eko& Sartinem. 2006.
kesimpulan yang disusun terdapat Pengembangan Contoh
pembuktian apakah hipotesis yang Lembar Kerja Fisika Siswa
sebelumnya dibuat oleh siswa itu dengan Latar Penuntasan
sendiri terbukti atau tidak.Sintaks ini Bekal Awal Ajar TugasbStudi
telah teruji pada penelitian dengan Pustaka dan Keterampilan
kategori sangat menarik, sangat Proses. Bahan ajar. FKIP
mudah digunakan, dan sangat Universitas Lampung. Bandar
bermanfaat dan dinyatakan efektif Lampung [tidak diterbitkan].
digunakan berdasarkan perolehan Internet (artikel dalam jurnal
persentase keterlaksanaan sintaks online):
serta kemampuan ilmiah siswa pada Etkina, Eugenia. 2006. Scientific
uji kelompok terhadap siswa kelas Abilities and Their
VII 2 SMP Negeri 1 Punggur Tahun Assesment. Journal of Physics
2012/2013. Education Research
Utari, Setiya. 2008. Provisioning
DAFTAR RUJUKAN Experimental Ability Of
Prospective Physics Teacher
Buku: at Elementary Level.
Asyhar, Rayanda. 2011. Kreatif ((online)
Mengembangkan Media http://file.upi.edu/Direktori/F
Pembelajaran. Jakarta: PMIPA/JUR._PEND._FISIK
Gaung Persada (GP) Press A/. pdf. 03 Juli 2012.))
Jakarta.

31

You might also like