Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The aim of this research was to investigate the effect of dextrins (0, 35, 40 and
45% (w/w) as cryoprotectant agent and whey protein concentrates (WPC) (0, 2 and 4%
(w/v)) as nutrition which promote lactic acid bacteria (LAB) growth, to maintain viability
of LAB in frozen dried yoghurt starter. The result of this study showed that WPC and
dextrin can maintain LAB yoghurt in frozen dried starter, effectively. WPC concentrations
showed very significant difference on LAB total and water content. Dextrin
concentrations showed very significant difference on all parameters. The best treatment
resulted from the combination of 4% WPC and 45% dextrin added. The characteristics
were LAB total of 8,21 log CFU/g, water content of 5,28% and lightness 71. Yoghurt
product made by the best treatment of frozen dried starter were not give significant
differences with yoghurt product using liquid starter on LAB total, pH, acidity total and
reducing sugar. To make yoghurt, the percentage of frozen dried starter was 7,45%
(w/v) whereas the percentage of liquid starter was 2% (w/v).
Key Word : LAB viability, frozen dried starter, freeze drying, dextrin, WPC
121
Efektivitas Konsentrat Whey dan Dekstrin untuk Viabilitas BAL (Karinawatie dkk)
122
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 9 No.2 (Agustus 2008) 121-130
Metode Analisis
Analisis Gambar 1. Total BAL starter cair akibat
Pengujian awal dilakukan pada starter penambahan WPC
cair sebelum dan setelah diinkubasi
untuk mengetahui pengaruh penambahan
123
Efektivitas Konsentrat Whey dan Dekstrin untuk Viabilitas BAL (Karinawatie dkk)
Nilai pH
pH, dan substansi penghambat. Nutrisi 5,00 Inkubasi
yang dimaksudkan adalah laktosa dan
protein yang merupakan sumber karbon 4,00
124
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 9 No.2 (Agustus 2008) 121-130
pemecahan laktosa ini juga menghasilkan oleh BAL. Penambahan WPC ditujukan
asam laktat. Pembentukan asam tersebut untuk menyediakan sumber nitrogen
yang kemudian terakumulasi tambahan yang mengandung peptida dan
menyebabkan turunnya pH medium. asam amino yang siap digunakan untuk
metabolisme sel (Zisu dan Shah, 2003).
Analisis Sifat Fisik dan Mikrobiologi Diduga asam amino ini langsung
Starter Kering Beku Yoghurt dimanfaatkan oleh BAL dalam sintesis
protein untuk pertumbuhannya tanpa
Total BAL memecah ikatan peptida protein.
Pengambilan sampel untuk mengukur Dari Gambar 3 terlihat bahwa
viabilitas kultur diusahakan setara peningkatan konsentrasi dekstrin diikuti
dengan 1 gram starter kering beku dengan peningkatan viabilitas BAL
kontrol (starter kering beku tanpa yoghurt. Dekstrin digunakan untuk
penambahan dekstrin) dengan melindungi BAL yoghurt selama proses
memperhitungkan konsentrasi dekstrin pembekuan dan pengeringan beku karena
yang ditambahkan. Rerata total BAL dekstrin dapat berperan sebagai
meningkat seiring dengan meningkatnya krioprotektan. Menurut Anonymous
konsentrasi WPC dan dekstrin yaitu (2007), fungsi krioprotektan adalah untuk
berkisar antara 6,36–8,21 log CFU/g melindungi bahan (bakteri asam laktat)
(Gambar 3). pada suhu rendah dari kerusakan akibat
pembekuan. Penambahan dekstrin diduga
dapat menurunkan titik beku starter
8,5
yoghurt.
8,0
T o ta l B A L (L o g C F U /g )
125
Efektivitas Konsentrat Whey dan Dekstrin untuk Viabilitas BAL (Karinawatie dkk)
air, maka gugus hidroksil dekstrin (unit- 45% memiliki kadar air yang paling
unit D-glukosa) akan membentuk ikatan rendah. Desrosier (1991) menyatakan
hidrogen dengan molekul-molekul air di bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
sekitarnya. Molekul air dari starter kecepatan pengeringan produk antara
yoghurt diikat oleh dekstrin, sehingga lain bentuk dan sifat bahan, kadar air
kristal es yang tajam yang terbentuk awal dan kadar air akhir yang diharapkan
lebih rendah. Dengan demikian kerusakan serta metode dan suhu pengeringan yang
membran sel akibat kristal es dapat digunakan.
diminimumkan.
Kecerahan
Kadar Air Nilai kecerahan starter kering beku
Rerata kadar air menurun seiring yoghurt akibat perlakuan konsentrasi
dengan meningkatnya konsentrasi WPC penambahan WPC dan konsentrasi
dan dekstrin, yaitu berkisar antara dekstrin berkisar antara 64,23 sampai
25,20–5,28%. Pengaruh perlakuan 71. Pengaruh berbagai perlakuan
konsentrasi penambahan WPC dan terhadap kecerahan starter kering beku
konsentrasi dekstrin terhadap kadar air yoghurt ditunjukkan pada Gambar 5.
starter kering beku yoghurt setelah
dikeringkan dengan pengering beku dapat 74,0
dilihat pada Gambar 4.
72,0
70,0
K ec erahan (L*)
30,0 WPC 0 %
68,0
WPC 2 %
66,0 WPC 4 %
K a dar A ir (% )
20,0 64,0
WPC 0 %
WPC 2 % 62,0
WPC 4 % 60,0
10,0
0 35 40 45
Konsentrasi Dekstrin (%)
126
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 9 No.2 (Agustus 2008) 121-130
akan meningkat. Banyaknya bahan yang produk yoghurt dan memecah substrat
ditambahkan akan mempengaruhi selama inkubasi. Tidak terdapat
kecerahan dari produk (Nurika, 2000). perbedaan yang nyata pada parameter
Penambahan dekstrin dapat total BAL, total asam, pH dan gula
mening-katkan kecerahan starter kering pereduksi. Ini berarti bahwa kemampuan
beku yoghurt disebabkan karena warna menghasilkan produk yoghurt dan
putih dekstrin lebih dominan kemampuan memecah substrat oleh BAL
mempengaruhi warna starter kering beku dalam bentuk starter kering beku tidak
yoghurt. Dekstrin memiliki nilai berbeda nyata dengan BAL dalam starter
kecerahan yang tinggi sebesar 76,10. cair.
Nilai kecerahan starter yoghurt 64,40.
Ketika starter yoghurt yang memiliki nilai Tabel 1. Perbandingan produk yoghurt
kecerahan yang lebih rendah tersebut yang dibuat dari starter kering beku
dicampur dengan dekstrin yang memiliki dengan starter cair yoghurt (kontrol)
kecerahan tinggi, maka kecerahan setelah inkubasi
produk akhir menjadi meningkat. Dalam Parameter Starter Starter
pembuatan starter kering beku yoghurt Kering Beku Cair
ini, penambahan dekstrin dalam jumlah Total BAL (log CFU/g) 7,72 8,06
yang cukup besar sehingga kecerahan Total Asam (% asam 0,83 0,88
laktat)
dekstrin akan berpengaruh besar pada
pH 4,59 4,54
nilai kecerahan starter kering beku
Gula Pereduksi (%) 4,14 3,87
yoghurt. Viskositas (Pa.s) 24,13* 19,00
Semakin tinggi konsentrasi dekstrin T tabel (α = 5%)=4,30
yang ditambahkan maka semakin tinggi * menunjukkan adanya perbedaan yang nyata
intensitas kecerahan starter kering beku. antara yoghurt yang dibuat menggunakan starter
Hal ini didukung juga oleh Sulandari kering beku dan starter cair
(2001) yang menyatakan penambahan
dekstrin dapat meningkatkan kecerahan Viskositas yoghurt yang dibuat
yoghurt bubuk disebabkan karena warna dengan starter kering beku berbeda
putih dekstrin lebih dominan nyata dengan yoghurt yang dibuat
mempengaruhi warna yoghurt. dengan starter cair. Viskositas starter
kering beku lebih tinggi (24,13 Pa.s)
Pemilihan Perlakuan Terbaik dibandingkan dengan starter cair (19
Pemilihan perlakuan terbaik starter Pa.s). Perbedaan aktivitas BAL dapat
kering beku yoghurt dilakukan dengan diamati dengan membandingkan hasil
membandingkan nilai produk setiap analisis parameter pada masing-masing
perlakuan. Perlakuan dengan nilai sampel.
produk tertinggi merupakan perlakuan Total BAL yoghurt dengan starter
terbaik. Penilaian ini didasarkan pada cair memiliki nilai yang lebih tinggi (8,06
nilai parameter produk yang meliputi fisik Log CFU/g) dibandingkan dengan yoghurt
dan mikrobiologi. Perlakuan terbaik yang dengan starter kering beku (7,72 Log
diperoleh yaitu starter kering beku CFU/g). Diduga dalam bentuk starter
yoghurt dengan perlakuan konsentrasi kering beku, BAL mengalami stres
WPC 4% dan konsentrasi dekstrin 45%. sehingga membutuhkan waktu adaptasi
setelah mengalami proses pengeringan
Pengujian Aktivitas BAL dari Starter dengan kondisi suhu rendah dan
Kering Beku Perlakuan Terbaik lingkungan dengan aktivitas air (Aw)
Tabel 1 menunjukkan perubahan yang rendah. Pada starter cair, suhu
yang terjadi yang menggambarkan penyimpanan 4°C mempunyai aktivitas
aktivitas BAL pada starter kering beku air tinggi. Kandungan air bebas tersebut
maupun starter cair dalam menghasilkan memungkinkan metabolisme BAL dapat
127
Efektivitas Konsentrat Whey dan Dekstrin untuk Viabilitas BAL (Karinawatie dkk)
128
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 9 No.2 (Agustus 2008) 121-130
dari WPC. Menurut Zisu dan Shah (2003), Burrington, K.J. 1998. Winning Wheys
sumber nitrogen dan sumber karbon yang - Whey-Based Fortified Food
ada dalam medium dapat meningkatkan Ingredients.
produksi EPS. Produksi EPS ini diduga http://www.findarticles.com/p/arti
cles/mi_m3289/is_n7_v167/ai_210
menyebabkan viskositas yoghurt dengan
33786. Tanggal akses 20 Maret
starter kering beku lebih tinggi daripada 2007
yoghurt dengan starter cair. Champagne, C.P., D.St-Gelais and P.
Selain itu, dekstrin yang terkandung Audet. 1996. Starters produced on
dalam starter kering beku juga ikut whey protein concentrates.
mempengaruhi viskositas produk. Hal ini Milchwissenchaft 51: 561-564
dikarenakan starter kering beku yang De Garmo, E.D., W.G. Sullivan and J.R.
digunakan jumlahnya banyak. Starter Canada. 1984. Engineering
kering beku dibuat dengan menambahkan Economy. Mc Millan Publishing
Company, New York
dekstrin sebesar 45%. Dekstrin ini
Desrosier, H. W. 1991. Teknologi
mempengaruhi total padatan yoghurt
Pengawetan Pangan. Penerjemah
yang dihasilkan sehingga viskositas Muchji Muljohardjo. UI Press,
produk menjadi lebih tinggi. Yoghurt Jakarta
dengan starter kering beku memiliki total Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1.
padatan yang lebih tinggi dibandingkan PT. Gramedia Pustaka Utama,
dengan yoghurt starter cair sehingga Jakarta
viskositas lebih tinggi. Fennema, O.R. 1996. Food Chemistry.
Marcel Dekker, New York
DAFTAR PUSTAKA Hayes, P.R. 1995. Food Microbiology
and Hygiene 2nd ed. Chapmann
Anonymous. 2006. Facts About Whey. and Hall, London
http://www.innovatewithdairy.com Idris, S. 1992. Pengantar Teknologi
/InnovateWithDairy/Articles/IF_Fa Pengolahan Susu. Fakultas
cts_Whey_062905.htm. Tanggal Peternakan Universitas Brawijaya,
akses 20 Maret 2007 Malang
__________. 2007. Definition of Lay, D.W. 1994. Analisis Mikrob di
Cryoprotectant. Laboratorium. PT Raja Grafindo
http://www.medterms.com/ Persada, Jakarta
script/main/art.asp?articlekey=725 Nurika, I. 2000. Pengaruh Konsentrasi
3. Tanggal akses 26 Januari 2007 Dekstrin Dan Suhu Inlet Spray
Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Dryer Terhadap Stabilitas Warna
Puspitasari, Sedarnawati, dan S. Bubuk Pewarna Dari Ekstrak
Budiyanto. 1989. Analisis Pangan. Angkak. Tesis, Universiats
IPB Press, Bogor Brawijaya, Malang
Astawan, M. 2000. Khasiat dan Nilai Onwulata, C. I., P. W. Smith and V. H.
Gizi Yoghurt. http://www.halal- Holsinger. 1995. Physical Properties
mui.or.id/pustaka/yoghurt.htm. of Encapsulated Dpray-Dryer
Tanggal akses 31 Maret 2005 Mulkfat. J. of Food Sci. Didalam. T.
Barile D., J.D. Coïsson, F. Massara, F. Estiasih. Peran Natrium Kaseinat
Travaglia, P. Malfa and M. Arlorio. dan Fosfolipida dalam Emulsifikasi
2006. Effect of Whey Protein dan Mikroenkapsulasi Trigliserida
Concentrate on the Survival of L. Kaya Asam Lemak ω-3. Disertasi.
plantarum. http:/ / milkgenomics. Universitas Gadjah Mada,
fil-idf-pr.com/Poster06Barile.pdf. Yogyakarta
Tanggal 18 Oktober 2006 Pahlevi, Y. W. 2006. Mikroenkapsulasi
Brady, J.E. 1994. Kimia Universitas Ekstrak β-karoten dari Kapang
Asas dan Struktur Jilid 1. Edisi Oncom Merah (Neurospora sp)
Kelima. Diterjemahkan oleh A. H. dengan Metode Pengeringan
Pudjaatmaka dan S. Achmadi. PT. Semprot. Skripsi. Fakultas
Erlangga. Jakarta. Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya, Malang
129
Efektivitas Konsentrat Whey dan Dekstrin untuk Viabilitas BAL (Karinawatie dkk)
130