You are on page 1of 10

OPEN ACCESS

E-ISSN : 2549-6581
Artikel Hasil Penelitian
Diterima : 2 Maret 2018
Direview : 4 Maret 2018
Dimuat : April – Juli 2018

Studi Kasus: Kehamilan dengan dengan Katub Jantung Prostetik Mekanik dan
Penggunaan Antikoagulan
The Use of Mechanical Heart Valves and Anticoagulation during Pregnancy

Anin Indriani1*, Bambang Rahardjo1,2, Cholid Tri Tjahjono3

1Program Studi Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya


2Divisi Fetomaternal Program Studi Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
3Program Studi Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Email* : anin.indr@gmail.com
HP : 08133338-0407

ABSTRACT
Women who have prosthetic heart valves, pregnancy is risky for mother and fetus. Heparin has
been considered safer for the fetus than warfarin, but may not provide adequate anticoagulation for
the mother. Women with mechanical valves have higher rates of fetal loss and maternal
complications. In our study, we report the treatment for anticoagulation in a pregnant woman (39
years old) that underwent artificial mitral valve replacement 2 years prior to her pregnancy. Until she
became pregnant warfarin was administered for anticoagulation. At gestational week 5 she
developed treatened abortion. At gestational week 22-24 our patient developed asthma bronkhiale
attack. She recovered uneventfully and gave birth to a healthy child at gestational week 38. In
addition to our case presentation we review the sparse evidence in the literature regarding
anticoagulation in pregnant women with mechanical heart valves and discuss the rational of
different anticoagulation regimens with regards to maternal and fetal outcome. Warfarin was
effective in preventing thromboembolism in the mothers, and it did not show a significant impact on
the babies. Special consideration is directed towards UFH administration as an alternative to oral
anticoagulation during delivery preparation.

Key words: pregnancy, anticoagulant, mechanical prosthetic heart valves, warfarin, heparin

ABSTRAK
Wanita yang menggunakan katub jantung prostetik mekanik yang mengalami kehamilan,
sangat berresiko terhadap ibu dan janin. Heparin sangat aman bagi janin dibandingkan warfarin,
namun memiliki efek antikoagulasi yang lebih rendah dibandingkan warfarin. Studi kasus ini
melporkan seorang wanita 39 tahun dengan katub jantung prostetik mekanik yang mengalami
kehamilan setelah 2 tahun pemakaian. Selama kehamilan penderita menggunakan antikoagulan

20
21 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 20-29

warfarin. pada usia kehamilan 5 minggu psien mengalami abortus iminens namun bisa diatasi.
Pada usia kehamilan 22-24 minggu pasien mengalami serangan asma namun dapat mengalami
rekoveri. Selanjutnya pasien menentukan cara persalinan perabdominam pada usia kehamilan 38
minggu. Hasil akhir dari tatalaksana yang digunakan, didapatkan outcome yang baik terhadap ibu
maupun janin. Tidak didapatkan tanda–tanda embriopati akibat penggunaan warfarin pada
trimester pertama. Dari studi kasus ini juga tampak bahwa warfarin cukup efektif untuk mencegah
terjadinya tromboemboli pada ibu, dan pemakaian UFH dapat digunakan sebagai alternatif untuk
persiapan persalinan.

Kata kunci: kehamilan, antikoagulan, katub jantung prostetik mekanik, warfarin, heparin

Korespondensi: Anin Indriani. Surel: anin.indr@gmail.com


22 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 20-29

PENDAHULUAN Penggunaan obat-obatan


Berbagai jenis katub jantung kardiovaskular (terutama antikoagulan)
prostetik diimplantasikan pada remaja dapat menyebabkan berbagai
wanita tiap tahunnya di seluruh dunia komplikasi bagi janin dan ibu.
yang sebagian besar merupakan akibat Disamping itu, kehamilan
penyakit jantung reumatik dan menyebabkan suatu kondisi
congenital heart disease. Cepat atau hiperkoagulasi sehingga dapat
lambat, tentu saja diantara mereka meningkatkan kejadian tromboemboli3.
akan mengalami suatu kehamilan. Manajemen yang baik pada
Konseling pre-konsepsi diikuti dengan kehamilan dengan katub jantung
monitoring dan terapi saat kehamilan prostetik mekanik terbukti dapat
merupakan suatu tantangan tersendiri meningkatkan prognosis baik ibu
bagi seorang kardiologis yang merawat maupun janin, akan tetapi bukan berarti
seorang wanita muda1. Sedangkan tanpa resiko. Dokter dan pasien harus
bagi seorang dokter kandungan akan siap dengan berbagai komplikasi yang
lebih sering menghadapi suatu kasus mungkin terjadi. Diperlukan edukasi
kehamilan dengan katub jantung yang baik bagi pasien sebelum
prostetik. memutuskan untuk hamil, sehingga
Katub jantung prostetik mekanik, komplikasi yang mungkin terjadi dalam
katub jantung bioprostesis dan kelainan kehamilan dapat dipantau dengan4.
katub jantung bawaan, masing-masing Dalam laporan kasus ini kami laporkan
memiliki resiko spesifik selama kasus seorang ibu hamil dengan katub
kehamilan. Konseling pre-konsepsi jantung prostetik mekanik dengan
diikuti dengan monitoring dan terapi harapan dapat menambah
saat kehamilan merupakan suatu pengetahuan dan menjadi referensi
tantangan tersendiri bagi seorang dalam penatalaksanaan kehamilan
kardiologis yang merawat seorang dengan katub jantung prostetik.
wanita muda dengan penyakit katub
jantung1. Case Report
Kehamilan pada wanita dengan Seorang wanita 39 tahun dengan
katub jantung prostetik, merupakan hal mengalami kelainan pada katub jantung
yang sangat berresiko bagi ibu dan mitral dan katub trikuspid sejak usia 36
janin. Ashour ZA et al, 2000, tahun, yang selanjutnya memakai katub
melaporkan adanya 100 kehamilan jantung prostetik mekanik dan
pada 67 wanita dengan katub jantung menjalani prosedur bedah katub
mekanik (dengan usia antara 19 – 45 trikuspid dengan prosedur De Vega.
tahun). Dari penelitian tersebut Penderita menjalani operasi
didapatkan kejadian fetal loss sebanyak penggantian katub mitral dengan St.
44 kasus dengan penyebab abortus Jude Mekanik no. 33 (17 jahitan
spontan (28 kasus), kematian janin pledget). Penderita juga memiliki
intrauteri (4 kasus), stillbirth (3 kasus), riwayat penyakit lain yakni asma
kematian neonatal (1 kasus), bronkhiale yang diderita sejak kecil.
persalinan prematur (2 kasus), Kehamilan ini merupakan kehamilan
inkompatibilitas rhesus (2 kasus) dan ketiga, dengan riwayat persalinan
kematian maternal (4 kasus)2. sebelumnya 2 kali menjalani persalinan
Managemen kehamilan dengan normal.
katub jantung prostetik merupakan Pasien memiliki keluhan awal
permasalahan pelik bagi semua berupa sesak saat beraktifitas yang
institusi kesehatan, terutama mengenai dirasakan semakin lama semakin
keselamatan ibu dan bayi. Komplikasi memberat bahkan muncul pada saat
meningkat seiring dengan perubahan istirahat. Pasien menjalani operasi
hemodinamik dan perubahan fisiologis penggantian katub jantung pada
jantung yang terjadi selama kehamilan. tanggal 8 November 2012 di Rumah
23 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 20-29

Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Gambar 1. Pemeriksaan USG


Harapan Kita Jakarta. Setelah operasi kehamilan saat pasien
pasien kontrol teratur ke dokter ahli datang pertamakali.
jantung, dan mendapatkan terapi
warfarin (simarc®) yang diminum Antikoagulan diberikan secara per-
secara teratur 1 x 2 mg pada malam oral selama kehamilan termasuk pada
hari. saat trimester 1 dengan target INR
Penderita mengalami kehamilan (international normalised ratio) pada
setelah 2 tahun pasca pemasangan 2,5-3,5. Pada kehamilan ini dosis
katub jantung mekanik prostetik. warfarin dipantau terus menerus untuk
Penderita baru menyadari menjaga target INR. INR diperiksa
kehamilannya tersebut saat usia setiap sebulan sekali.
kehamilan 5 minggu. Kehamilan Dalam studi kasus ini, pada usia
tersebut diketahui dengan tidak sengaja kehamilan 6 minggu, pasien telah
karena mengalami abortus iminens. ditawarkan untuk dilakukan
Selama mengalami abortus iminen penggantian warfarin dengan
penderita disarankan untuk bedrest pemberian heparin. Namun pasien
serta mendapatkan terapi tokolitik dan menolak dengan alasan pemberian
asam folat. Selama kehamilan heparin harus rawat inap di rumah
selanjutnya pasien tidak memiliki sakit. Akan tetapi telah diberikan
keluhan sesak saat beraktifitas maupun edukasi yang baik mengenai resiko
saat istirahat, dan rutin melakukan yang mungkin timbul akibat pemberian
pemeriksaan jantung di Poli Penyakit warfarin pada usia kehamilan 6 minggu.
Jantung dan Pembuluh Darah RSUD dr Oleh sebab itu, diputuskan untuk
Saiful Anwar Malang sebulan sekali. memberikan warfarin dosis rendah
Pasien secara terjadwal melakukan yakni 2-4 mg/hari.
pemeriksaan faal hemostasis. Gambar Gambar 2 menunjukkan hasil
1 menunjukkan hasil pemeriksaan pemeriksaan status kardiologi saat
ultrasonography (USG) kehamilan pada penderita pertamakali datang. Hasil
trimester 1 yakni pada saat penderita pemeriksaan status kardiologi
mengalami abortus iminens. Dari menunjukkan fungsi dan letak
pemeriksaan tersebut didapatkan mechanical mitral valve baik serta tidak
gestasional sacc intrauterin tunggal tampak thrombus.
dengan ukuran 1,81 cm (6 weeks 1
day).
Selama kehamilan senantiasa
dilakukan pemeriksaan antenatal
secara rutin baik oleh bagian
kebidanan. Pemeriksaan antenatal
terutama untuk mencariadanya
kemungkinan kelainan kongenital pada
janin.
24 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 20-29

Gambar 2. Pemeriksaan 0,4 cc (5000/cc)) dilanjutkan dengan


echocardiography saat drip heparin unfraksional 12
datang pertamakali. IU/kgBB/jam (20.000 dalam NS 500 cc
20,6 cc/jam ~ 825 IU/jam) dengan
Penatalaksaan penderita ini target activated partial thromboplastin
dilakukan dengan membentuk tim yang time (APTT) 50 – 70 detik atau 1,5 –
terdiri dari bagian obstetri-ginekologi, 2x dari nilai kontrol. Obat
anak, kardiologi, paru, dan anestesi. antikoagulanoral diberikan 24 jam
Melalui hasil konferensi yang dilakukan, setelah persalinan dan pasien
tim menyimpulkan bahwa penderita menjalani rawat inap sampai dengan
memiliki jantung dengan functional INR pada rentang terapi.
class I-II. Jika proses persalinan terbaik
adalah pervaginam, maka sebaiknya PEMBAHASAN
menggunakan prosedur painless labor. Kehamilan menyebabkan
Penderita tidak memiliki kontraindikasi perubahan anatomi, fisiologis dan
untuk mengejan selama persalinan, biokimia pada ibu hamil. Pada pasien
namun dengan resiko perdarahan pada dengan penyakit katub jantung yang
proses persalinan baik pervaginam telah menjalani koreksi dengan
maupun perabdominam terkait dengan pemasangan katub jantung prostetik
penggunaan antikoagulan. Pemberian akan memiliki beberapa permasalahan
warfarin sebaiknya dihentikan minimal khusus Resiko terjadinya komplikasi
48 jam sebelum persalinan, dan diganti pada wanita hamil dengan katub
dengan pemberian heparin. Jika jantung prostetik bersifat multifaktorial.
selama kehamilan didapatkan suatu Hal tersebut berkaitan dengan
indikasi obstetri sehingga harus peningkatan volume hemodinamik,
dilakukan terminasi kehamilan segera, status hiperkoagulasi pada kehamilan
sebaiknya dengan back-up ruangan dan resiko penggunaan antikoagulan
CVCU selama 24 jam setelah tindakan terhadap fetus. Perlu diperhatikan
terminasi. bahwa perubahan bermakna terhadap
Pemeriksaan fetal dilakukan faktor-faktor pembekuan akan
secara rutin untuk mengetahui meningkatkan resiko trombosis selama
kesejahteraan janin dalam rahim. kehamilan. Trombosis pada katub
Ultrasonografi skrining dilakukan pada jantung prostetik telah banyak
trimester 1 untuk mendeteksi dini dilaporkan akibat pemberian
adanya kelainan kongenital terutama antikoagulan yang tidak adekuat 5
terkait dengan penggunaan Perubahan fisiologis yang
antikoagulan. terjadi pada kehamilan, yang
Pada saat usia kehamilan 22-24 mempengaruhi katub jantung prostetik
minggu, pasien mengalami asma terutama adalah karena adanya
attack, diberikan terapi ceftriaxone 2x 1 perubahan hemodinamik dan
gr iv, dexametason 3x5 mg,dan perubahan status koagulasi selama
diberikan nebulizer (Combivent 4x kehamilan. Pada wanita normal,
sehari dan Pulmicort 4x sehari). volume darah rata-rata pada atau
Selanjutnya pasien diberikan terapi menjelang aterm adalah 50% lebih
Berotec© spray 3 x 1 9jika perlu), dan tinggi daripada volume pada keadaan
metil prednisolon 3 x 4 mg. tidak hamil. Volume darah ibu mulai
Proses persalinan, penderita meningkat selama trimester pertama,
memutuskan untuk dilakukan SC elektif meningkat paling pesat pada trimester
pada usia kehamilan 38-39 minggu kedua, dan kemudian meningkat
diikuti dengan prosedur Tubektomi. dengan kecepatan jauh lebih lambat
Enam hari sebelum persalinan warfarin pada trimester ketiga hingga mendatar
dihentikan dan diberikan heparin bolus pada beberapa minggu terakhir
60 IU/kgBB (dimulai dengan 1950 IU ~ kehamilan6.
25 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 20-29

Pada laporan kasus ini, tidak keduanya. Penyebabnya sulit


didapatkan komplikasi yang disebabkan ditentukan dan membutuhkan keahlian
oleh faktor kehamilan. Komplikasi- khusus dalam mengidentifikasi
komplikasi mayor yang dapat terjadi manifestasi klinis dan pemeriksaan
pada pengguna katub jantung prostetik diagnostik berupa echocardiography,
dengan kehamilan. Peningkatan termasuk pemeriksaan TTE4.
hemodinamik akibat kehamilan dapat Oleh karena resiko terjadinya
menyebabkan terjadinya gagal jantung komplikasi selama kehamilan pada
jika didapatkan trombosis katub wanita dengan katub jantung prostetik
jantung, stenosis, regurgitasi, atau tergantung pada alat prostetik yang
terjadi patient-prosthesis mismatch. digunakan (jenis dan ukuran), lokasi
Evaluasi klinis dan transesophageal implantasi dan fungsi katub prostetik,
echocardiography (TEE) sebelum yang dapat mempengaruhi fungsi
kehamilan harus dilakukan untuk jantung, gejala klinis yang muncul dan
menentukan fungsi katub dan kapasitas fungsional, maka harus
hemodinamik yang tidak normal dilakukan evaluasi dan konsultasi pre-
sehingga dapat terjadi komplikasi, serta konsepsi yang baik sehingga dapat
dapat mengidentifikasi disfungsi yang diketahui fungsi jantung beserta
membutuhkan perawatan. Disamping katubnya. Pasien dan keluarga harus
itu, terdapat peningkatan resiko diberikan pengertian bahwa komplikasi
trombosis katub pada wanita hamil mayor yang potensial terjadi selama
dengan katub jantung mekanik yang kehamilan termasuk diantaranya
disebabkan adanya kondisi adalah gejala klinis dan hemodinamik
hiperkoagulasi. Pemeriksaan dapat memburuk, tromboemboli,
transthoracic echocardiography (TTE) perdarahan, endokarditis, SVD pada
dasar bermanfaat sebagai acuan pengguna katub bioprostetik dan
standar pada pasien jika dicurigai anemia hemolitik5,8.
terjadi trombosis katub7. Penggunaan antikoagulan
Resiko dan komplikasi pada dalam kehamilan memiliki keterbatasan
pasien dengan katub jantung prostetik dibandingkan dengan wanita tidak
selama kehamilan selain dipengaruhi hamil. Tentu saja hal ini akan
oleh faktor pasien (profil kapasitas memberikan konsekuensi tersendiri
jantung terkait kehamilan), jenis bagi pengguna katub prostetik mekanik.
prostetik yang digunakan juga sangat Selama menggunakan katub jantung
berpengaruh8. mekanik, pasien iini menggunakan
Penderita dalam laporan kasus antikoagulan warfarin 1x2 mg termasuk
ini telah menjalani operasi penggantian saat hamil. Pada trimester 1 pasien
katub mitral dengan St. Jude Mekanik mengalami abortus iminens yang
no. 33 (17 jahitan pledget). Selama kemungkinan disebabkan oleh
kehamilan tidak didapatkan komplikasi penggunaan warfarin. Disebutkan
akibat katub jantung prostetik mekanik bahwa pengguna katub jantung
yang digunakan. prostetik dengan konsumsi warfarin
Katub jantung prostetik dapat akan menyebabkan abortus sebanyak
menyebabkan komplikasi berupa 26,6%, sedangkan penggunaan
7
tromboemboli, perdarahan, heparin sebesar 14,3% .
endokarditis, disfungsi katub, operasi Warfarin merupakan
ulang (pada bioprostetik) atau antikoagulan oral yang diperkenalkan
kematian. Resiko-resiko tersebut dapat pertama kali pada tahun 1948. Obat ini
dialami rata-rata 5% episode serangan bekerja dengan mempengaruhi sintesis
per tahun selama kehidupan pasien. faktor pembekuan darah tergantung
Obstruksi katub jantung prostetik dapat dari vitamin K seperti faktor pembekuan
disebabkan oleh formasi trombus, II, VII, IX dan X dan pembekuan protein
pannus ingrowth, atau kombinasi
26 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 20-29

induced by vitamin K absent or komplikasi fetal sebanyak 15% dan


antagonist (PIVKA)8,9. tidak didapatkan angka kejadian
Kelebihan penggunaan warfarin embriopati. Hal ini menunjukkan bahwa
adalah karena pemakaiannya mudah, ada kemungkinan penggunaan warfarin
efektif dan murah. Akan tetapi oleh dosis rendah tidak menimbulkan resiko
karena mempertimbangkankan dampak komplikasi meskipun hal ini masih
yang bisa terjadi pada janin, maka diperdebatkan6,8.
penggunaan warfarin memiliki batasan- Heparin unfraksional tidak
batasan tertentu, terutama mengenai melewati sawar plasenta. Oleh karena
penggunaan pada trimester pertama 6. itu, resiko embriopati dapat dihindari
Meskipun telah dilaporkan selama penggunaannya. Akan tetapi
bahwa warfarin merupakan heparin dikaitkan dengan adanya
antikoagulan yang bersifat acceptable, komplikasi terhadap maternal jika
namun beberapa peneliti menyarankan dibandingkan dengan penggunaan
untuk menghindari penggunaan warfarin. Komplikasi yang mungkin
warfarin terutama kehamilan trimester terjadi adalah trombositopenia 13.
pertama karena warfarin diketahui Kelemahan heparin unfraksional
bersifat teratogenik dan dapat melewati diantaranya adalah memerlukan
plasenta. Namun ada pula pendapat pemberian secara parenteral dan efek
lain yang tetap menggunakan warfarin, antikoagulan yang lebih rendah
yakni dengan menggunakan dosis yang dibandingkan derivat koumarin namun
lebih rendah dari 5 mg/hari, meskipun lebih tidak bersifat teratogenik6.
hal ini masih bersifat kontroversial4. Penatalaksanaan kehamilan
Kehamilan pada pasien ini dengan katub jantung prostetik
dimonitoring secara berkala dengan mekanik, harus dilakukan semenjak
menggunakan ultrasonografi pada awal saat seorang wanita mulai
trimester pertama untuk mendeteksi menginginkan kehamilan. Harus
dini adanya embriopati. Selanjutnya diberikan edukasi dan pemahaman
pada kehamilan trimester kedua dan kepada pasien mengenai konsekuensi
ketiga dilakukan monitoring pemakaian antikoagulan sepanjang
kesejahteraan janin dengan kehamilan, seperti tampak pada
menggunakan pemeriksaan Gambar 214.
ultrasonografi dan kardiotokografi. Pada pasien ini, tidak dilakukan
Pada kasus ini tidak didapatkan konseling pre-konsepsi sebelumnya
kelainan kongenital mayor sehingga dikarenakan pada saat pasien datang
kehamilan dapat dipertahankan sampai ke Poli Hamil Rumah Sakit dr. Saiful
dengan aterm. Anwar Malang pasien sudah dalam
Hasil akhirnya dari studi kasus kondisi hamil dengan usia 4 – 6
ini tidak didapatkan komplikasi fetus. minggu. Pasien datang dengan keluhan
Pada awal pasien datang, didapatkan perut sakit dirasakan seperti haid tetapi
ancaman kehamilan berupa abortus tidak didapatkan perdarahan
imminen. Akan tetapi abortus imminen pervaginam. Pasien direncanakan
dapat dicegah sehingga tidak terjadi untuk menjalani rawat inap untuk
fetal loss. Disamping itu, meskipun diobservasi lebih lanjut serta dilakukan
terdapat penatalaksanaan yang tidak pemeriksaan kapasitas jantung lebih
sesuai dengan prosedur dimana pada optimal. Disamping itu, untuk persiapan
usia kehamilan 6 – 12 minggu pasien jika didapatkan komplikasi abortus lebih
tetap menggunakan warfarin, namun lanjut berupa perdarahan terkait
resiko terjadinya embriopati tidak dengan penggunaan antikoagulan
dijumpai. Hal ini kemungkinan warfarin. Akan tetapi karena penderita
disebabkan oleh karena penggunaan menolak, sehingga dilakukan
warfarin 4 mg/hari. Disebutkan bahwa pemeriksaan echokardiogram secara
penggunaan warfarin < 5 mg/hari elektif perpoliklinis. Hasil dari
27 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 20-29

pemeriksaan tersebut normal, tidak membantu evaluasi gerakan disc. TTE


didapatkan trombus. harus dikerjakan pada semua wanita
Echocardiogram lebih hamil dengan katub jantung prostetik
diutamakan untuk dilakukan saat mekanik yang mengalami obstruksi
sebelum kehamilan. Akan tetapi katub prostetik atau mengalami
pemeriksaan TTE tetap diperlukan emboli14.
pada saat kehamilan untuk melakukan Pasien hamil dengan katub
evaluasi katub prostetik, fungsi ventrikel jantung mekanik harus dimonitoring di
dan mengukur tekanan pulmoner. Oleh pusat kesehatan tersier dengan
karena adanya peningkatan curah dibentuk suatu tim katub jantung yang
jantung selama kehamilan, maka mean terdiri dari kardiologis, bedah,
pressure gradient yang melewati anestesiologis dan bagian obstetrik
prostetik mekanik akan meningkat dengan pengalaman cukup terhadap
terutama pada kehamilan trimester management pasien jantung dengan
kedua dan akan semakin meningkat resiko tinggi.
pada trimester ketiga. Parameter Wanita dengan katub jantung
hemodinamik lainnya adalah mekanik memiliki resiko tinggi
pemeriksaan diastolic half-time (untuk mengalami komplikasi selama
prostetik katub mitral) dan kehamilan. Terdapat resiko tinggi
dimensionless index (ratio antara LV terjadi trombosis katub mekanik oleh
outflow time velocity dibagi dengan karena adanya kondisi
peak aortic valve velocity untuk hiperkoagulabilitas, terutama pada
prostesa pada aorta ) harus digunakan mereka dengan katub jantung pada
untuk menilai fungsi prostesa 14. mitral. Regimen antikoagulan untuk
Pemeriksaan TTE harus diulang mencegah trombosis katub harus
pada semua wanita hamil dengan katub diketahui secara mendalam terutama
prostetik yang menunjukkan gejala. mengenai manfat dan resikonya.
Jika didapatkan perubahan status klinis Trombosis katub dapat menyebabkan
pada pemeriksaan, maka merupakan gagal jantung berat yang akut dan atau
indikasi untuk dilakukan pemeriksaan kejadian emboli yang dapat
echocardiogram untuk menilai menyebabkan kematian maternal dan
perubahan fungsi ventrikel dan fetal. Kejadian trombosis katub selama
hemodinamik katub prostetik. Katub kehamilan dapat dicegah secara medis
jantung bioprostetik memiliki resiko dan seringkali membutuhkan operasi
terjadi degenerasi jaringan (stenosis emergensi. Oleh sebab itu, perawatan
katub bioprostetik biasanya akan lebih secara terintegrasi dengan membentuk
lambat muncul, sedangkan regurgitasi suatu “Tim Katub Jantung” sangat
bioprostetik dapat muncul mendadak diperlukan15.
oleh karena robeknya daun katub pada Dalam studi kasus ini, pada usia
area yang terjadi kalsifikasi). kehamilan 6 minggu, pasien telah
Sedangkan katub jantung mekanik ditawarkan untuk dilakukan
rawan terjadi stenosis akut atau penggantian warfarin dengan
regurgitasi selama kehamilan oleh pemberian heparin. Namun pasien
karena trombosis katub sehingga menolak dengan alasan pemberian
membatasi lubang katub atau bahkan heparin harus rawat inap di rumah
menutup. TTE harus dilakukan sebagai sakit. Akan tetapi telah diberikan
pemeriksaan awal oleh karena aliran edukasi yang baik mengenai resiko
transvalvular baik aorta maupun mitral yang mungkin timbul akibat pemberian
dapat direkam pada pemeriksaan ini. warfarin pada usia kehamilan 6 minggu.
TTE juga diperlukan pada kasus yang Oleh sebab itu, diputuskan untuk
dicurigai terjadi MR prostetik. Meskipun memberikan warfarin dosis rendah
paparan radiasi sebaiknya dibatasi, yakni 2-4 mg/hari, hal ini didasarkan
fluoroskopi katub mekanik dapat beberapa studi yang menyebutkan
28 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 20-29

bahwa warfarin dosis < 5 mg/hari prostetik mekanik pada katub mitral
memiliki resiko komplikasi fetus yang dalam terapi antikoagulan warfarin
rendah6,8. Bagan penatalaksaan selama kehamilan dan dilanjutkan
pemberian antikoagulan pada wanita dengan terapi heparinisasi pada saat
hamil dengan katub jantung prostetik menjelang terminasi kehamilan.
yang direkomendasikan oleh American Disamping itu, penderita juga memiliki
Heart Association/American College of riwayat katub trikuspid post anuloplasti
Cardiology (AHA/ACC) dapat dilihat dengan De vega Procedure serta
pada Gambar 414. memiliki riwayat asma bronkhiale. Hasil
Terdapat resiko tinggi terjadinya akhir dari tatalaksana yang digunakan,
trombosis katub pada pasien dengan didapatkan outcome yang baik
katub jantung mekanik akibat adanya terhadap ibu maupun janin. Tidak
kondisi hiperkoagulabilitas selama didapatkan tanda–tanda embriopati
kehamilan. Semua regimen akibat penggunaan warfarin pada
antikoagulan dapat meningkatkan trimester pertama.
resiko pada fetus yakni terjadinya Perlu dilakukan observasi lebih lanjut
abnomalitas fetal, meningkatnya terhadap outcome bayi untuk
kejadian abortus, dan komplikasi mengetahui adanya kelainan yang
perdarahan (termasuk diantaranya mungkin timbul pada saat fase tumbuh
perdarahan retroplasental) sehingga kembang.
dapat menyebabkan meningkatnya
kejadian persalinan prematur dan DAFTAR PUSTAKA
kematian janin. Akan tetapi, jika tanpa [1] Pieper P.G, A. Balci, A.P. Van Dijk,
antikoagulan, maka kematian maternal December 2008, Pregnancy in
akan meningkat (sampai dengan 5%) women with prosthetic heart valves
dan terdapat resiko tinggi kejadian Netherlands Heart, Netherlands
tromboembolik (sampai dengan 24%) Heart Journal, Volume 16, Number
dan kejadian trombosis katub. Oleh 12
karena adanya efek fisiologis [2] Ashour ZA1, Shawky HA, Hassan
kehamilan, terdapat perubahan pula
terhadap penggunaan antitrombotik. Hussein M, Outcome of pregnancy
Antikoagulan yang efektif dengan in women with mechanical valves
monitoring berkala terhadap
Tex Heart Inst J. 2000;27(3):240-5.
kemungkinan terjadinya efek sistemik
[3] Cunningham FG et al.; 2010,
merupakan hal penting yang harus
Cardiovascular disease. In: William
dilakukan14.
Obstetric. 23rd edition. USA; The
McGraw-Hill Companies.1181-207
KETERBATASAN PENELITIAN
[4] Hatem A, 2001
Studi kasus ini masih memiliki
[5] Taylor J. 2011, The first ESC
keterbatasan yang dapat dijadikan
guidelines on the management of
acuan atau saran guna perbaikan
cardiovascular diseases during
penelitian berikutnya. Keterbatasan
pregnancy. Eur Heart J, 32:3055–6
tersebut diantaranya adalah
[6] Srivastava AR., Modi P., Sahi S.,
penggunaan prosedur tatalaksana yang
Niwariya Y., Singh H., Banerjee A.,
tidak sesuai dengan yang dianjurkan
2007. Anticoagulation for Pregnant
oleh AHA/ACC tahun 2006 oleh karena
Patients with Mechanical Heart
semua tindakan yang dilakukan
Valves. Department of
berdasarkan inform choice yang dipilih
Cardiovascular and Thoracic
oleh pasien dan keluarga.
Surgery, G. B. Pant Hospital, New
Delhi, India. Annals of Cardiac
KESIMPULAN
Anaesthesia; 10: 95–107
Telah dilaporkan seorang wanita usia
[7] Al-Lawati et al., 2002
39 tahun dengan katub jantung
29 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 20-29

[8] Elkayam U, Bitar F.; 2005, Valvular


heart disease and pregnancy part I:
native valves. J Am Coll Cardiol,
46:223–30
[9] Wirawan R, 2007, Pemeriksaan
laboratorium untuk pemantauan
antikoagulan oral. Dalam Rahayu
D setiabudy (editor). Hemostasis
dan Trombosis. Edisi Ketiga. Balai
Penerbitan FKUI. 91-107
[10] Garipidou V.; 2005, Oral
Anticoagulation – Past, Present
and Future. Haema, 8 (suppl. 1):
S62 – S67)
[11] Elkayam U, Bitar F.; 2005, Valvular
heart disease and pregnancy: part
II: prosthetic valves. J Am Coll
Cardiol, 46:403–10
[12] Vitale N, Feo MD, DeSanto LS, et
al. 1999, Dose-dependent Foetal
Complications of Warfarin in
Pregnant Women with Mechanical
Heart Valves. J Am Coll Cardiol,
33: 1637-1641
[13] Chan WC, Anand S, Ginsberg JS.;
2000, Anticoagulation of pregnant
women with mechanical heart
valves. A systematic review of the
literature. Arch intern, 160: 191-196
[14] Nishimura et al; 2014 AHA/ACC
Guideline for the Management of
Patients With Valvular Heart
Disease. Journal of the American
College of Cardiology by the
American Heart Association, Inc.,
and the American College of
Cardiology Foundation Published
by Elsevier Inc. Vol. 63, No. 22
[15] Basude S, Hein C, Curtis SL, Clark
A, Trinder J; 2012. Low-molecular-
weight heparin or warfarin for
anticoagulation in pregnant women
with mechanical heart valves: what
are the risks? A retrospective
observational study. The Authors
BJOG

You might also like