Professional Documents
Culture Documents
Hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan rencana dan anggaran kementrian
negara/ lembaga adalah sebagai berikut: Kementerian negara/lembaga menyusun rencana dan
anggaran kementrian negara/ lembaga untuk tahun anggaran yang sedang disusun mengacu
pada prioritas pembangunan nasional dan pagu indikatif yang ditetapkan dalam surat edaran
bersama menteri perencanaan pembangunan nasional dan menteri keuangan. Kementerian
perencanaan menelaah rencana kerja yang disampaikan kementerian negara/lembaga melalui
koordinasi dengan kementerian keuangan. Perubahan terhadap program kementerian
negara/lembaga diusulkan oleh menteri/pimpinan lembaga terkait dan disetujui oleh
kementerian perencanaan melalui koordinasi dengan kementerian keuangan.
1
disampaikan pemerintah kepada DPR selambat-lambatnya pertengahan bulan Agustus untuk
dibahas bersama dan ditetapkan menjadi Undang-Undang APBN selambatlambatnya pada
akhir bulan Oktober.
Rencana dan anggaran kementrian negara/ lembaga yang telah disepakati DPR
ditetapkan dalam keputusan presiden tentang rincian APBN selambat-lambatnya akhir bulan
November. Keputusan presiden tentang rincian APBN tersebut menjadi dasar bagi masing-
masing kementerian negara/lembaga untuk menyusun konsep dokumen pelaksanaan anggaran.
Konsep dokumen pelaksanaan anggaran disampaikan kepada menteri keuangan selaku
Bendahara Umum Negara selambatlambatnya minggu kedua bulan Desember. Dokumen
pelaksanaan anggaran disahkan oleh menteri keuangan selambat-lambatnya tanggal 31
Desember.
2
10.2 SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA (APBN)
Perencanaan &
Penganggaran
APBN
PIC:
Pemeriksaan & Kementerian
Kementerian Bappenas Penetapan
Pertanggungjawaban Negara/Lembaga Keuangan
PIC: PIC:
Kementerian Badan Pemeriksa Dewan Perwakilan Rakyat
Negara/Lembaga Keuangan
menyusun Laporan Keuangan K/L
Kementerian Keuangan
Pencatatan &
Pelaksanaan
Pelaporan
APBN
APBN
PIC: PIC:
Kementerian Kementerian Kementerian
Keuangan
Negara/Lembaga selaku Bendahara Umum Negara Negara/Lembaga
3
10.3 KLASIFIKASI DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
PUSAT
4
3) NeracaSunting
Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan
suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
4) Laporan OperasionalSunting
Laporan Operasional (LO) disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus
akuntansi berbasis akrual (full accrual accounting cycle) sehingga penyusunan
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan
yang dapat dipertanggungjawabkan. LO menyediakan informasi mengenai seluruh
kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam
pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan
yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.
5) Laporan Arus Kas Sunting
Laporan Arus Kas (LAK) adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
Tujuan LAK untuk memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan
kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada
tanggal pelaporan. LAK wajib disusun dan disajikan hanya oleh unit organisasi yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
6) Laporan Perubahan EkuitasSunting
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. LPE
menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,
apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan
selama periode pelaporan.
7) Catatan Atas Laporan KeuanganSunting
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Laporan Keuangan dan oleh karenanya setiap entitas pelaporan
diharuskan untuk menyajikan Catatan atas Laporan Keuangan. CaLK meliputi
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca,
Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk
pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang
diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan serta
5
pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar
atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen
lainnya. CaLK bertujuan untuk meningkatkan transparansi laporan keuangan dan
penyediaan pemahaman yang lebih baik atas informasi keuangan pemerintah
Tujuan Analisis
1. Meyakini bahwa pemerintah telah melaksanakan
anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan
2. Mengukur dan mengevalusasi kinerja pemerintah
3. Mengukur potensi pendapatan atau sumber ekonomi
4. Mengetahui kondisi keuangan
5. Mengetahui kemampuan pemerintah dalam memenuhi kewajibannya
Tingkat Kedalaman Analisis
Semakin besar permasalahan yang dihadapi dan semakin panjang waktu yang menjadi
kepentingan pengguna akan diperlukan analisis yang semakin mendalam dengan
menggunakan berbagai teknik dan metode analisis.
Prasyarat analisis
Prasysarat analisis yang harus dipahami oleh pengguna, antara lain:
1. Laporan keuangan disusun berdasarkan SAP dan kebijakan akuntansi yang
ditetapkan oleh pemerintah
2. Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan mungkin dipengaruhi
oleh suatu kondisi atau masalah tertentu yang spesifik
3. Pengaruh transaksi, peristiwa dan kejadian yang ekstrim atau luar biasa juga
harus dieliminasi supaya tidak meyesatkan.
6
4. Pemilihan angka-angka yang menjadi tolok ukur harus dilaksanakan secara
hati-hati, terlebih lagi jika yang digunakan sebagai pembanding adalah laporan
keuangan
Metode Analisis
1. Analisis horisontal: dilaksanakan dengan membandingkan angka-angka dalam suatu
laporan keuangan kementerian negara/lembaga dengan kementerian negara/lembaga
lainnya, antara pemerintah dengan pemerintah lainnya.
2. Analisis vertikal: dilakukan dengan membandingkan antara pos yang satu dengan
pos yang lain dalam laporan keuangan yang sama.
Teknik Analisis
Teknik analisa laporan keuangan meliputi:
1. Analisis Perubahan Laporan Keuangan
2. Analisis Persentase Perkomponen
3. Analisis Trend
4. Analisis Rasio
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
6. Analisis Ketaatan Terhadap Peraturan
7
yang dibutuhkan masing-masing dengan memperhatikan kemampuan daerah dalam
memperoleh pendapatan. Daerah
Proses perencanaan dan penyusunan APBD, mengacu pada PP Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, secara garis besar sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana kerja pemerintah daerah
2. Penyusunan rancangan kebijakan umum anggaran
3. Penetapan prioritas dan plafon anggaran sementara
4. Penyusunan rencana kerja dan anggaran SKPD
5. Penyusunan rancangan perda APBD
6. Penetapan APBD.
8
11.3 KLASIFIKASI DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
PUSAT
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP), Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan berbasis akrual
terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, yang jika
diuraikan adalah sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyediakan informasi mengenai anggaran
dan realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, dan pembiayaan
dari suatu entitas pelaporan. Informasi tersebut berguna bagi para pengguna laporan dalam
mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi, akuntabilitas
dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran karena menyediakan informasi-
informasi sebagai berikut:
1. Informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;
2. Informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang berguna dalam
mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektivitas penggunaan
anggaran.
3. Laporan Operasional
Laporan Operasional (LO) menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan
operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban,
dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya
disandingkan dengan periode sebelumnya. Pengguna laporan membutuhkan Laporan
Operasional dalam mengevaluasi pendapatan-LO dan beban untuk menjalankan suatu
unit atau seluruh entitas pemerintahan. Berkaitan dengan kebutuhan pengguna tersebut,
Laporan Operasional menyediakan informasi sebagai berikut:
1. Mengenai besarnya beban yang harus ditanggung oleh pemerintah untuk
menjalankan pelayanan;
2. Mengenai operasi keuangan secara menyeluruh yang berguna dalam
mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi, efektivitas, dan
kehematan perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi;
3. Yang berguna dalam memprediksi pendapatan-LO yang akan diterima
untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode
mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatif;
4. Mengenai penurunan ekuitas (bila defisit operasional), dan peningkatan
ekuitas (bila surplus operasional).
10
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos Ekuitas awal
atau ekuitas tahun sebelumnya, Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan dan
koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal
dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi
kesalahan mendasar, misalnya:
1. Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya;
2. Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
Di samping itu, suatu entitas pelaporan juga perlu menyajikan rincian lebih lanjut
dari unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan Perubahan Ekuitas yang dijelaskan pada
Catatan atas Laporan Keuangan. Struktur Laporan Perubahan Ekuitas baik pada
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak memiliki
perbedaan.
5. Neraca
Dalam neraca, setiap entitas mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan
nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang. Konsekuensi dari penggunaan sistem berbasis akrual pada penyusunan
neraca menyebabkan setiap entitas pelaporan harus mengungkapkan setiap pos aset dan
kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar
dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang
diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Informasi tentang tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan bermanfaat
untuk menilai likuiditas dan solvabilitas suatu entitas pelaporan. Sedangkan informasi
tentang tanggal penyelesaian aset nonkeuangan dan kewajiban seperti persediaan dan
cadangan juga bermanfaat untuk mengetahui apakah aset diklasifikasikan sebagai aset
lancar dan nonlancar dan kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
dan jangka panjang. Struktur Neraca Pemerintah Pusat memiliki beberapa perbedaan
dibandingkan dengan struktur Neraca Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/ Kota).
Perbedaan tersebut diakibatkan karena kepemilikan aset negara berbeda dengan
kepemilikan aset di daerah. Dalam neraca kadang-kadang memiliki dasar pengukuran
yang berbeda, tergantung dari sifat dan fungsinya masing-masing.
11
6. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi
penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas
dan setara kas pada tanggal pelaporan. Kas adalah uang baik yang dipegang secara tunai
oleh bendahara maupun yang disimpan pada bank dalam bentuk tabungan/giro.
Sedangkan setara kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka
pendek atau untuk tujuan lainnya.
12