You are on page 1of 3

Calistha Latania (07)

XI A 1

Satu keping medali perak didapat


Indonesia di ajang Asian Games 2018. Sri
Wahyuni yang tampil di kelas 48 kg hanya
mampu berada di urutan kedua.

Bertanding di JIExpo, Kemayoran, Senin


(20/8/2018), Sri yang diproyeksikan
meraih emas hanya mampu mencapai total
angkatan 195 kg. Dia kalah dari lifter
Korea Utara, Ri Song Gum yang akhirnya
meraih emas dengan total angkatan 199
kg.

Sri Wahyuni meraih perak setelah


melakukan angkatan snatch 88 kg dan 102
kg clean and jerk. Sedangkan medali
perunggu direbut lifter Thailand,
Sukcharoen Thunya dengan angkatan 189
kg.

Di nomor snatch, Sri Wahyuni sempat


gagal melakukan angkatan untuk berat 88
kg. Dia baru berhasil pada angkatan kedua.
Sementara Ri Song Gum yang berupaya
melakukan angkatan seberat 90 kg, tapi
gagal. Angkatan terbaiknya 1 kg di bawah
Sri Wahyuni.

Snatch Cl&Jerk
Date Event type Place B.W
1 2 3 1 2 3

2018-08-20 AC Jakarta INA 48.00 85.0 88.0 88.0 1 107.0 112.0 112.0 2 195.0 2 309.1

Supeni, pelatih tidak menyangka Korea Utara mendominasi pada cabang olahraga angkat besi
kelas 48 kg putri Asian Games 2018. Pelatih lifter Indonesia, Sri Wahyuni Agustiani itu
mengakui keunggulan pendulang medali emas pada kategori ini, Song Gum Ri.
Wanita berhijab itu bahkan tak menyangka Sri Wahyuni hanya dapat meraih medali perak
dengan total angkatan 195 kg, terpaut empat kg dari Song Gum Ri. Supeni mengaku bingung
untuk mengevaluasi penampilan Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni yang berhasil mengangkat 107 kg pada angkatan Clean & Jerk, tertinggal 4 kg
secara keseluruhan mulai dari angkatan Snatch dari Song Gum Ri. Tertinggal 4 kg, Sri
mencoba mengangkat 112 kg untuk unggul, namun gagal.
"Strategi sudah matang kita buat. Simulasi terakhir kita antara 107-108 kg. Sri harus maksimal
di sini. Tidak ada evaluasi ke depannya," ujar Supeni pada konferensi pers setelah
pertandingan.
"Saya mengakui kemampuan Korea Utara yang lebih baik," katanya menambahkan.
Kegagalan Sri Wahyuni mendulang medali emas membuat Supeni meminta maaf lantaran anak
buahnya tidak dapat memenuhi ekspektasi masyarakat Indonesia. Awalnya, Sri diperkirakan
bakal dengan mudah menjadi wanita terkuat di kelasnya.
"Kami mohon maaf tidak bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini. Terima kasih atas
dukungannya kepada Sri," imbuh Supeni.
Sri Wahyuni Agustini yang akrab dipanggil Yuni, lahir di Bandung, 14 Agustus 2016
merupakan atlet angkat berat Indonesia. yang sudah menghasilkan prestasi sebagai berikut:

 Tahun 2016
Dalam Olimpiade Rio 2016, ia menyumbangkan medali pertama untuk kontingen Indonesia,
dengan meraih medali perak di kategori 48 kg, mengangkat total 192 kg.
 Tahun 2014
pada Kejuaraan Dunia Junior angkatan total dan clean and jerk meraih 2 medali emas dan
angkatan snatch meraih 1 medali perak
Kejuaraan Dunia Angkat Besi angkatan clean and jerk kelas 176 kg meraih medali perunggu
Asian Games Korea Selatan kelas 187 kg meraih medali perak
 2013
Kejuaraan Asia di Astana Kazakhstan kelas 106 kg meraih medlai perak
Islamic Solidarity Games (ISG) III Palembang kelas 184 kg meraih medali emas
SEA Games Myanmar kelas 188 kg meraih medali emas

Fakta Menarik tentang Yuni

Disebut Penerus Lisa Rumbewas

Medali pertama Indonesia di Olimpiade


Rio 2016 akhirnya datang
dari lifter putri Sri Wahyuni
Agustiani. Prestasinya sebagai atlet
angkat besi wanita mengingatkan kita
pada legenda Raema Lisa Rumbewas. Lisa
pernah naik podium sebagai debutan dan
runner-up di ajang empat tahunan ini
dalam dua edisi, tahun 2000 di Sydney
serta 2004 di Athena, Yunani.

Tidak mau pensiun

Lifter putri Indonesia, Sri Wahyuni, mengindikasikan tak mau pensiun setelah Asian Games
2018. Dia mengaku masih penasaran mendulang medali emas pada ajang tersebut.

"Masih penasaran untuk Asian Games selajutnya," tegas Sri setelah pertandingan
Sebagai warga berkebangsaan Indonesia saya sangat bangga kepada Sri Wahyuni dan juga
untuk para atlet lainnya (baik yang mendapat mendali ataupun tidak) karena dengan jiwa
nasionalisme yang mereka punya, mereka telah mengerahkan segenap kemampuannya untuk
meraih kemenangan bagi bangsa dan negara Indonesia.

Atlet-atlet yang berjuang di lapangan sejatinya mereka adalah para prajurit yang membela
negaranya masing-masing. Mereka berjuang dengan penuh semangat dan pantang menyerah
sejak babak penyisihan hingga babak berikutnya. Maka dengan ini saya ingin mengucapkan
terimakasih kepada Sri Wahyuni yang telah meraih medali perak dengan segala kemampuan
yang dimilikinya untuk Indonesia dan juga kepada atlet lainnnya.

Sumber :
https://www.liputan6.com/asian-games/read/3624251/perjuangan-sri-wahyuni-raih-perak-
angkat-besi-asian-games
https://www.liputan6.com/asian-games/read/3624026/gagal-sabet-emas-sri-wahyuni-belum-
berniat-pensiun-usai-asian-games-2018
https://www.liputan6.com/tag/sri-wahyuni?type=profile
https://www.bola.com/asian-games/read/3624187/pelatih-bingung-melihat-sri-wahyuni-bisa-
kalah-dari-lifter-asal-korea-utara

You might also like