You are on page 1of 10

SKETSA

(Sketsa : Bahasa & Ungkapan Jiwa)

Dosen Pengampu : Drs. Budiwiwaramulja,


M.Sn

Di Buat Oleh :

Rizky Gideon Tarigan


2171151012
KELAS : C

Tugas Critical Book Report ini dibuat untuk memenuhi salah satu
Tugas Individu mata kuliah Sketsa

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna pada
saat ini masih diberi kesehatan, sehingga saya dapat menyelsaikan tugas Critical
Book Report ini dengan judul “Sketsa : Bahasa & Ungkapan Jiwa”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sketsa. Dalam makalah Ini megulas tentang keunggulan dan kekurangan pada
buku.

Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif


sangat kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan
memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

2
Daftar Pustaka

KATA PENGANTAR ..............................................................................................2


DAFTAR ISI ………………………………………………………………............3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............. ………………………………………….......4

B. Tujuan Penulisan ………………………………………………….......4

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

A. Prolog : Sketsa Ungkapan Kesan Dalam……………………………....5

B. Sketsa, Seni Rupa Grafis ………………….………………...................5

C. Garis Citra Ekspresi …………………………...……………….............6

BAB III Pembahaasan

A. Keunggulan ……………………………………………………….........8

B. Kelemahan ………………………………………………………..........8

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................9

B. Saran ......................................................................................................9

IDENTITAS BUKU .....................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Sketsa adalah goresan dasar(basic) yang masih bersifat kasar yang


dilakukan secara cepat ataupun spontan yang di tuangkan ke selembar kertas
atau median gambar lainnya.

Pada tugas Critical Book Report kali ini, penulis bertujuan untuk
menjelaskan keunggulan dan kelemahan pada buku yang berkaitan dengan mata
kuliah Sketsa. Semoga makalah ini dapat memberikan maanfaat yang baik bagi
pembaca.

II. Tujuan
1. Untuk memahami apa itu sketsa
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Sketsa
3. Untuk mengetahui Keunggulan dan kelemahan pada buku
4. Untuk memenuhi salah satu tugas CBR

4
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Prolog
SKETSA UNGKAPAN KESAN DALAM

Garis, sebenarnya merupakan penentu dari gaya sebuah lukisan dengan


kemampuan membawakan temperamen karya, menunjukkan emosi pelukis,
khususnya emosi artistiknya, termasuk kadar rasional, susunan komposisi yang
kompleks atau sederhana, mengungkapkan perspektif dan volume pembentukan
benda benda lewat arsering dan hubungan proposionalnya
satu sama lainnya secara wajar dan surrealistis.

Sketsa, bagi pelukis merupakan hal yang sangat fundamental dan


ungkapan spontan sebagai ekspresi yang murni dari seorang pelukis. Sketsa
memperlihatkan proses kreativitas, artinya pelukis tidak berhenti pada suatu
bentuk saja akan tetapi mengembangkan bentuknya dan terus bereksperimen
terhadap penemuan-penemuannya.

Sketsa membawakan sifat keterbukaan yang dapat menjadi bahan


penilaian awal guna mengungkapkan mutu seni lukis sebelum orang
berkesempatan meneliti suatu karya lukis dengan sifat-sifat yang lebih
kompleks daripada sketsa.
Sketsa adalah ungkapan garis yang minimal, tetapi mengungkapkan
ekspresi yang semaksimal.

SKETSA, SENI RUPA GRAFIS

Garis menjadi unsur utama dalam seni rupa sebagai bahasa ungkapan
yang sangat essensial. Mampu mengungkapkan makna dari sebuah bahasa
ekspresi. Serta memiliki karakter sebagai bahasa rupa, bahasa kata yang
menyiratkan pencitraan makna dari kesan bentuk.

Garis memiliki kekuatan goresan, serta nilai ritmenya dapat menjadi


daya yang mempesona. Pencapaian semacam ini, tentu tidak dapat secara tiba-
tiba dicapai
dibutuhkan proses yang diperoleh melalui latihan secara intensitas untuk
mampu memaknai dan memahami keberadaan obyek maupun subyeknya.

5
Garis-garis dalam sketsa belum direcoki oleh warna, tekstur, atau
elemen-elemen lainnya. Artinya, kemampuan menangkap bentuk, karakter
benda, kelenturan, ketegangan, dan sebagainya, sepenuhnya bertumpu pada
kekuatan garis. Dan karena itu garis-garis di sana sekaligus merupakan jejak
emosi dan getar eskpresi senimannya.

Garis memiliki dan berfungsi untuk memunculkan identitas dari sebuah


ungkapan, dengan garis mampu me- wujudkan keberadaan bentuk-bentuk obyek
atau wujud rupa dari sesuatu yang diungkapkan.

Menggali keberadaan bidang, warna dalam gesturyang menuntaskan


elemen bentuk, sehingga garis mampu berfungsi untuk memunculkan identitas
secara keseluruhan dari wujud sebuah Iukisan.

Dalam dunia kesenirupaan, keterampilan menempati posisi yang


elementer, ada sesuatu yang harus dimiliki seorang pelukis. Berangkat dari visi
yang benar, tergantung sikapnya menghadapi kehidupan, seberapa jauh berjalan
mengisi kekuatan daya kreativitasnya.

Seni sebagai penjabaran manifestasi jiwa, erat hubungannya dengan


faktor psikologi si kreatornya. Kreativitas adalah proses kesadaran yang otonom
dalam
menampilkan karakter kesenian yang meliputi makro kosmo dalam
penghayatan kosmologi.

Karya sebuah Sketsa merupakan hasil perpaduan dari melihat, berpikir,


merasakan, menghayati, empati, intuisi - rasa serta bersikap. Dengan demikian
merupakan proses penginderaan yang total dari pelukisnya.

Garis sebagai bahasa kata untuk menyampaikan ungkapan ekspresi,


intuisi dari bahasa batin atas interaksinya terhadap obyek dan subyek.

GARIS CITRA EKSPRESI

Obyek pada hakekatnya merupakan ungkapan rangsangan kreativitas


dalam proses penciptaan. Sehingga dapat menemukan esensi wujud sebagai
perwujudan ungkapan, dialog, emosi, dan ekspresi. Melatih mata untuk mampu
mengamati, menghayati struktur bentuk fisik dari obyek tetapi yang utama
bukanlah wujud fisik melainkan mampu mengungkapkan karakteristiknya.

Menggali keberadaan bidang, warna dalam gestur yang menuntaskan


elemen bentuk, sehingga garis mampu berfungsi untuk memunculkan identitas
secara keseluruhan dari wujud sebuah karya seni.

6
Dengan kata lain: Sketsa adalah "kesan dalam" yang mendasar dari
dunia visual seorang pelukis. (Oesman Effendi, 1978)

Manifestasi dalam berkarya adalah sebuah kesadaran untuk membuka,


memasuki wilayah kreativitas yang keberadaannya memiliki kepekaan artistik
yang diungkapkan dalam bahasa garis.

Sebagai energi dalam ungkapan, essensi dengan cita rasa yang


melahirkan menjadi karya seni. Sketsa merupakan hasil perpaduan melihat,
berpikir, merasakan, menghayati serta menyimpulkan, sebagai penginderaan
dari rasa memiliki.

Ekpresi garis mengungkapkan ritme dan irama yang memberikan


penekanan dari ungkapan intuisi, sebagai ungkapan rasa, membangun emosi,
pemikiran dan perasaan serta stimulasi dalam eksistensi dengan kesadaran
nilai artistik personal yang mengalami penyegaran dengan suasana
rekreatif dalam membangun empati dan interpretasi.

Sketsa memiliki peran dalam ungkapan rupa, memberi energi ekspresi


dengan konsep estetik dan nilai artistik. Seni adalah ekspresi dari kedalaman
rasa yang diwujudkan dalam ungkapan bentuk simbolis dari sebuah pemaknaan.
Proses penciptaan karya seni merupakan petualangan spiritual yang tidak
pernah berhenti atau terhenti. Keberadaan karya seni adalah ungkapan total dari
essensi pengalaman kehidupan.

Pada hakekatnya seni merupakan wujud ungkapan dari jiwa seseorang


yang dimanifestaslkan dalam wujud bahasa seni. Seni memiliki nilai yang
universal, kehadiran karya seni dapat dinikmati oleh siapa saja tanpa mengenal
waktu yang tidak terbatas oleh massa dan menjadi media komunikasi rasa antar
manusia, antar bangsa, negara, yang membentuk peradaban manusia.

7
BAB III
PEMBAHASAN

Keunggulan dan Kelemahan Buku

I. Keunggulan

 Bahasa yang dipakai mudah dipahami


 Materi yang disampaikan sangat bagus
 Cara penyampaian dalam bentu tulisannya juga sudah sangat bagus dan
mudah di mengerti
 Didalam buku ini juga dipaparkan gambar contoh sketsa

II. Kelemahan

 Didalam buku ini hanya terdapat 3 bab tentang sketsa


 Terdapat perulangan definisi sketsa dan penjelasan lainnya sebanyak 2
kali, dapat dilihat pada halaman 11-12 dan 29.

8
BAB IV
PENUTUP

I. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah diatas, penulis menarik kesimpulan


bahwa dalam pembuatan sebuah buku, tentu masih banyak
kekurangan dan kelemahan pada buku tersebut, begitu juga dengan
kelebihannya. Jadi, kita sebagai mahasiswa harus dapat mengetahui
apa keunggulan dan kelemahan sebuah bukuyang kita baca terkhusus
untuk buku Sketsa.

II. Saran

Saran saya sebagai penulis ialah, perbanyak lah membaca dan


mengetahui keunggulan dan kelemahan pada sebuah buku. Tidak
hanya itu, kita juga harus dapat memahami isi materi pada buku
tersebut. Sekian dan terimakasih.

9
IDENTITAS BUKU

1. Judul : Sketsa : Bahasa dan Ungkapan Jiwa


2. Penulis : Amran Ekoprawoto
3. Penerbit : PT Revka Petra Media
4. Tahun terbit : 2012
5. Tempat terbit : Surabaya
6. Jumlahhalaman : 47
7. ISBN : 978 - 602 - 9415 - 29 -2

10

You might also like