You are on page 1of 2

Stabilization

Shinnar and Chruch mengklasifikasikan dispersi menjadi beberapa tipe

1. Stable dispersion emulsions, dalam kondisi penyimpanan yang konstan dispersi tipe ini dapat
bertahan dalam jangka waktu yang Panjang
2. Unstable dispersion, dapat dengan mudah melebur, dan dengan pengadukan kontinyu silih
berganti antara dispersi dan koalesensi (melebur)
3. Turbulant stabilize dispersion, pada proses ini kondisi pengadukan yang ada ditambahkan
protective colloid untuk menstabilkan partikel

Pada Fig. 6-8 droplet dalam kondisi stabil terjadi jika pada aliran turbulen droplet tersebut lebih besar
dari pada coalescent droplet (droplet yang melebur) dan lebih kecil dari particle besar yang terdispersi.

Pengukuran kualitatif untuk stabilitas emulsi, Break time

Sebuah bejana transparan di atur pada 5 atau 10 mm di atas interface 2 cairan immiscible (tidak bias
bersatu). Impeller di jalankan pada waktu tertentu lalu dimatikan. Break time adalah waktu yang
diperlukan emulsi untuk menjadi emulsi yang stabil.

Break time dipengaruhi oleh:

1. interfacial electric dari jenis cairan


2. bahan impeller
3. bahan tank
4. temperature, semakin tinggi semakin mudah terdispersi

Minimum impeller speed

eq. (6-17a) 𝑁𝑚 = 𝐶𝑜 𝐷 𝛼 𝜇𝑐1/9 𝜇𝑑−1/9 𝜎 0.3 ∆𝜌0.25

Dispersion Criteria

eq. (6-17b)

Untuk mengilustrasikan liquid dispersions yang complex dibagi 7 tipe fenomena dispersi:

L/D = cairan dengan masa jenis yang lebih ringan terdispersi kedalam cairan dengan masa jenis yang
lebih besar

D/L = cairan dengan masa jenis yang lebih berat terdispersi ke dalam cairan dengan masa jenis yang
lebih kecil

1. Dengan impeller tunggal yang terletak pada Z/4, L/D terbentuk di dekat impeller pada
kecepatan rendah, semakin tinggi kecepatan impeller maka proses disperse akan terus
berjalan sampai complete L/D terbentuk
2. Dengan impeller tunggal yang terletak pada salah satu fase, Z/4 dan 3Z/4, L/D dan D/L akan
terbentuk. Jika kecepatan impeller ditambah maka L/D dispersion akan berada di bagian
bawah sedangkan D/L berada di atas dan jika proses berlanjut maka L/D dan D/L akan bersatu
menjadi complete mixed.
3. Dengan 2 impeller yang masing-masing di letakan pada setiap fase nya, proses pencampuran
terjadi sama dengan pada point (2) L/D di bagian bawah dan D/L di bagian atas. Pada
bertambahnya waktu pencampuran, konsentrasi droplet akan semakin banyak berada di fase
bawah yang membuat D/L pada bagian atas berubah menjadi L/D.
4. Dengan impeller tunggal terletak pada Z/2 atau 3Z/4, D/L dispersions terlihat pada kecepatan
yang rendah di sekitar impeller, dengan kecepatan tinggi maka D/L dispersions akan menjadi
pencampuran sepurna
5. Berdasar poin 4, proses pencampuran secara analog akan terjadi pada Z/2 dimana semua fase
berbentuk L/D
6. Sama seperti poin 2 tetapi layer bawah berupa D/L
7. Dengan impeller terletak pada 3Z/4, terdapat udara yang terperangkap dan kecepatan
minimum tidak dapat ditentukan.

Interfacial Area Correlation

Correlation for drop size


𝑑2
Eq. (6-19) = 0.081(1 + 4.47𝑑)(𝑁𝑤𝑒)−0.6
𝐷

You might also like