You are on page 1of 17

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

BBLR ( BERAT BADAN LAHIR RENDAH)


NO DOKUMEN : 01/PAK/Kom.Kep/I/2018 TANGGAL: 04/01/2018

BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir
1 Pengertian kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2499 gram).

1. Prematuritas murni
 BB < 2500 gram, PB < 45 cm, LK < 33 cm, LD < 30 cm
 Masa gestasi < 37 minggu
 Kepala lebih besar dari pada badan, kulit tipis
transparan, mengkilap dan licin
 Lanugo (bulu-bulu halus), lemak subkutan kurang,
ubun-ubun dan sutura lebar
 Genetalia belum sempurna
 Tulang rawan telinga belum sempurna, rajah tangan
belum sempurna
 Pembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltik usus
dapat terlihat
Assesmen Keperawatan  Rambut tipis, halus, teranyam, puting susu belum
2 (Tanda dan Gejala)
terbentuk dengan baik
 Bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan kurang
dan lemah
 Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur
dan sering mengalami apnea, otot masih hipotonik
 Reflek tonus leher lemah, reflek menghisap, menelan
dan batuk belum sempurna.
2. Dismaturitas
1. Kulit berselubung verniks kaseosa tipis/tak ada,
2. Kulit pucat bernoda mekonium, kering, keriput, tipis
3. Jaringan lemak di bawah kulit tipis, bayi tampak gesit,
aktif dan kuat
4. Tali pusat berwarna kuning kehijauan

1. Pola napas tidak efektif(D.005)


2. Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.001)
3. Menyusui tidak efektif (D.0029)
Diagnosis Keperawatan
3 4. Resiko hipotermia (D.0140)
5. Resiko Icterik neonates (D.0035)
6. Resiko defisit Nutrisi (D.0032)
7. Resiko infeksi. (D.0142)

KriteriaEvaluasi/Nursing 1. Tidak sesak, tidak ada retraksi dada


4 Outcome
2. RR 40-60 x/mnt
3. SPO2 >90%
4. Suhu tubuh 36,5oC - 37,5oC
5. Reflek hisap Kuat
6. Akral hangat
7. Netek ibu kuat
8. Tidak icteric

1. Perawatan bayi baru lahir (6824)


2. Perawatan bayi prematur (6826)
3. Pemberian Nutrisi Total Parenteral (1200)
4. Monitor Pernapasan (3350)
5. Monitor TTV (6680)
6. Pemasangan Infus (4190)
7. Perawatan hipotermia (3800)
5. 8. Perawatan Metode Kanguru (6840)
Intervensi Keperawatan
9. Resusitasi Neonatus (6974)
10. Observasi Derajat Icterus
11. Konseling Laktasi (5244)
12. Kolaborasi pemasangan CPAP
13. Kolaborasi Foto terapi jika bayi icterus
14. Kolaborasi pemberian terapi
15. Kolaborasi pemeriksaan penunjang

1. Perawatan bayi di rumah


2. Cara menyusui yang benar
3. Metode Kanguru
6. Informasi dan Edukasi 4. Menjaga Kehangatan bayi
5. Tanda dan bahaya bayi sakit
6. ASI exlusive
7. Imunisasi

Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah


dilaksanankan intervensi dan dibandingkan dengan Kriteria
7 Evaluasi
evaluasi serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.

8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan


1. PPNI (2016), edisi1, Standar Diagnosis Keperawatan
2. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014).NANDA
international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
3. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman,J.M., Wagner,
9. Kepustakaan C.M. (Eds). (2013).Nursing intervention classification (NIC)
(6th ed). St.Louis : Mosby Elsevier.
4. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L.,Swanson, E.
(Eds). (2013). Nursing outcome classifications (NOC) (5th ed).
St. Louis: MosbyElsevier.
DIREKTUR KETUA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG KOMITE KEPERAWATAN
KABUPATEN BANYUWANGI

dr. Hj. INDAH SRI LESTARI, MMRS AGUS ESTU PRIYANTO,S.Kep Ns


Pembina Tingkat I NIP: 196808261995031002
NIP. 19630703 198903 2 016
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

ASFIKSIA
NO DOKUMEN : 02/PAK/Kom.Kep/I/2018 TANGGAL: 04/01/2018

Asfiksia adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak bisa


1 Pengertian bernafas dengan spontan dan adekuat
1. Pernafasan terganggu
2. Detak jantung menurun
Assesmen 3. Reflek atau respon melemah
Keperawatan (Tanda 4. Tonus otot menurun
2 dan Gejala)
5. Warna kulit biru atau pucat
6. Kejang
7. Kegagalan system multi organ

1. Ganguan Pertukaran gas (D.003)


2. Pola napas tidak efektif (D.005)
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.001)
Diagnosis Keperawatan
3 4. Menyusui tidak efektif (D.0029)
5. Resiko hipotermia (D.0140)
6. Resiko Kejang
7. Resiko infeksi. (D.0142)
1. Suhu tubuh 36,5oC - 37,5oC
2. Akral hangat
3. Netek ibu kuat
KriteriaEvaluasi/Nursing 4. Pasien dapat bernafas dengan normal
4 Outcome 5. Nutrisi pasien terpenuhi secara adekuat
6. Pola nafas pasien efektif
7. Tidak terjadi infeks

1. Perawatan bayi baru lahir (6824)


2. Pemberian Nutrisi Total Parenteral (1200)
3. Monitor Pernapasan (3350)
4. Monitor TTV (6680)
5. Pemasangan Infus (4190
5. Intervensi Keperawatan 6. Resusitasi Neonatus (6974
7. Konseling Laktasi (5244)
8. Kolaborasi pemasangan CPAP
9. Kolaborasi pemberian terapi
10. Kolaborasi pemeriksaan penunjang

Informasi dan Edukasi 1. Perawatan bayi di rumah


6.
2. Cara menyusui yang benar
3. Menjaga Kehangatan bayi
4. Tanda dan bahaya bayi sakit
5. ASI exlusive
6. Imunisasi
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah
dilaksanankan intervensi dan dibandingkan dengan Kriteria
7 Evaluasi
evaluasi serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.

8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan


1. PPNI (2016), edisi1, Standar Diagnosis Keperawatan
2. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014).NANDA
international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
3. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman,J.M., Wagner,
9. Kepustakaan C.M. (Eds). (2013).Nursing intervention classification (NIC)
(6th ed). St.Louis : Mosby Elsevier.
4. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L.,Swanson, E.
(Eds). (2013). Nursing outcome classifications (NOC) (5th ed).
St. Louis: MosbyElsevier.

DIREKTUR KETUA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG KOMITE KEPERAWATAN
KABUPATEN BANYUWANGI

dr. Hj. INDAH SRI LESTARI, MMRS AGUS ESTU PRIYANTO, S.Kep Ns
Pembina Tingkat I NIP: 196808261995031002
NIP. 19630703 198903 2 016
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
RSUD GENTENG

ICTERUS NEONATORUM
NO DOKUMEN : 03/PAK/Kom.Kep/I/2018 TANGGAL: 04/01/2018

Adalah keadaan klinis pada bayi yang diandai oleh pewarnaan


1 Pengertian ictetrus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak
terkonjugasi yang berlebih
1. Icterus kremer 1: warna kulit kuning dari kepala sampai
leher
2. Icterus kremer 2 : warna kulit kuning dari kepala, badan,
sampai dengan umbilicus
Assesmen
3. Icterus kremer 3: warna kulit kuning dari kepala, badan,
Keperawatan (Tanda
2 dan Gejala) paha, sampai lutut
4. Icterus kremer 4: warna kulit kuning dari kepala, badan,
ektrimitas sampai pergelangan tangan dan kaki
5. Icterus kremer : warna kulit kuning dari kepala, badan,
semua ektrimitas sampai dengan ujung jari.
1. Ikterik neonatus (D.0024)
Diagnosis Keperawatan 2. Ganguan integritas kulit (D.0129)
3
3. Resiko Cidera (D.0136)
1. Warna kulit tidak kuning
KriteriaEvaluasi/Nursing 2. Kadar bilirubin <10mg%
4 Outcome
3. Minum/netek ibu kuat
1. Fototerapi neonatus (6924)
2. Obervasi derajat icterus
3. Observasi intek dan output
5. Intervensi Keperawatan
4. Berikan minum
5. Kolaborasi dalam pemberian foto terapi

1. Perawatan bayi di rumah


2. Tanda dan bahaya bayi sakit
6. Informasi dan Edukasi 3. Jemur pagi
4. ASI exlusive
5. Imunisasi

Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah


7 Evaluasi dilaksanankan intervensi dan dibandingkan dengan Kriteria
evaluasi serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.

8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan


1. PPNI (2016), edisi1, Standar Diagnosis Keperawatan
2. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014).NANDA
international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
3. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman,J.M., Wagner,
9. Kepustakaan C.M. (Eds). (2013).Nursing intervention classification (NIC)
(6th ed). St.Louis : Mosby Elsevier.
4. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L.,Swanson, E.
(Eds). (2013). Nursing outcome classifications (NOC) (5th ed).
St. Louis: MosbyElsevier.

DIREKTUR KETUA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG KOMITE KEPERAWATAN
KABUPATEN BANYUWANGI

dr. Hj. INDAH SRI LESTARI, MMRS AGUS ESTU PRIYANTO, S.Kep Ns
Pembina Tingkat I NIP: 196808261995031002
NIP. 19630703 198903 2 016
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

MECONIUM ASPIRATION SYNDROME (MAS)


NO DOKUMEN : 04/PAK/Kom.Kep/I/2018 TANGGAL: 04/01/2018
MAS terjadi jika janin menghirup muconium yang tercampur
1 Pengertian dengan cairan ketuban baik ketika bayi masih berada di dalam
rahim maupun sesaat setelah dilahirkan
1. Noda mekonium saat lahir
Assesmen 2. Takipnea
Keperawatan (Tanda 3. Hipoksia
2 dan Gejala) 4. Hipoventilasi

1. Pola napas tidak efektif (D.005)


2. Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.001)
Diagnosis Keperawatan
3 3. Menyusui tidak efektif (D.0029)
4. Resiko hipotermia (D.0140)
5. Resiko infeksi. (D.0142)
1. Pasien dapat bernafas dengan normal
2. Minum/ netek ibu
KriteriaEvaluasi/Nursing 3. Pola nafas pasien efektif
4 Outcome
4. Tidak terjadi infeks
5. suhu tubuh normal 36,5ºc - 37,5ºc

1. Perawatan bayi baru lahir (6824)


2. Pemberian Nutrisi Total Parenteral (1200)
3. Monitor Pernapasan (3350)
4. Monitor TTV (6680)
5. Pemasangan Infus (4190
5. Intervensi Keperawatan 6. Resusitasi Neonatus (6974
7. Konseling Laktasi (5244)
8. Kolaborasi pemasangan CPAP
9. Kolaborasi pemberian terapi
10. Kolaborasi pemeriksaan penunjang

1. Perawatan bayi di rumah


2. Cara menyusui yang benar
3. Menjaga Kehangatan bayi
6. Informasi dan Edukasi
4. Tanda dan bahaya bayi sakit
5. ASI exlusive
6. Imunisasi

Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah


7 Evaluasi dilaksanankan intervensi dan dibandingkan dengan Kriteria
evaluasi serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.

8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan


1. PPNI (2016), edisi1, Standar Diagnosis Keperawatan
2. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014).NANDA
international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
3. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman,J.M., Wagner,
9. Kepustakaan C.M. (Eds). (2013).Nursing intervention classification (NIC)
(6th ed). St.Louis : Mosby Elsevier.
4. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L.,Swanson, E.
(Eds). (2013). Nursing outcome classifications (NOC) (5th ed).
St. Louis: MosbyElsevier.

DIREKTUR KETUA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG KOMITE KEPERAWATAN
KABUPATEN BANYUWANGI

dr. Hj. INDAH SRI LESTARI, MMRS AGUS ESTU PRIYANTO, S.Kep Ns
Pembina Tingkat I NIP: 196808261995031002
NIP. 19630703 198903 2 016
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

HIPOGLIKEMIA
NO DOKUMEN : 05/PAK/Kom.Kep/I/2018 TANGGAL: 04/01/2018

Hipoglikemi adalah suatu keadaan, dimana kadar gula darah


1 Pengertian plasma puasa kurang dari 50 mg/%.

1. Kejang tremor
2. Keringat dingin
3. latergis dan sulit menyusu
4. KGA <50 mg%
Assesmen 5. Sianosis
Keperawatan (Tanda 6. Tangis lemah/ melengking
2 dan Gejala) 7. Faktor resiko hipoglikemia pada bayi:
 Bayi dari ibu dengan DM
 BBLR
 BMK
 Bayi sakit

1. Ketidaksetabilan kadar glukosa darah (D.0027)


Diagnosis Keperawatan
3 2. Resiko Hipotermia (D.0140)
3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
1. 3x berturut turut pemeriksaan KGA normal >50mg%
2. Minum/ netek ibu
KriteriaEvaluasi/Nursing
4 Outcome 3. Tidak Kejang
4. Suhu tubuh normal 36,5ºc - 37,5ºc

1. Manajemen Hipoglikemia (2130)


2. Periksa KGA bayi tiap 3 jam
5. Intervensi Keperawatan 3. Berikan minum/ASI sedini mungkin
4. Pasang sonde jika reflek hisap lemah
1. Perawatan bayi di rumah
2. Cara menyusui yang benar
3. Menjaga Kehangatan bayi
6. Informasi dan Edukasi
4. Tanda dan bahaya bayi sakit
5. ASI exlusive
6. Imunisasi

Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah


dilaksanankan intervensi dan dibandingkan dengan Kriteria
7 Evaluasi
evaluasi serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.
8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
1. PPNI (2016), edisi1, Standar Diagnosis Keperawatan
2. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014).NANDA
international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
3. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman,J.M., Wagner,
9. Kepustakaan C.M. (Eds). (2013).Nursing intervention classification (NIC)
(6th ed). St.Louis : Mosby Elsevier.
4. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L.,Swanson, E.
(Eds). (2013). Nursing outcome classifications (NOC) (5th ed).
St. Louis: MosbyElsevier.

DIREKTUR KETUA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG KOMITE KEPERAWATAN
KABUPATEN BANYUWANGI

dr. Hj. INDAH SRI LESTARI, MMRS AGUS ESTU PRIYANTO, S.Kep Ns
Pembina Tingkat I NIP: 196808261995031002
NIP. 19630703 198903 2 016
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

NEONATUS FISIOLOGIS
NO DOKUMEN : 06/PAK/Kom.Kep/I/2018 TANGGAL: 04/01/2018
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
kehamilan 37 – 42 minggu dan berat 2500 – 4000 gram,
1 Pengertian cukup bulan, lahir langsung menangis, tidak ada kelainan
kongenital ( cacat bawaan ) yang berat
1. Lahir aterm ( Cukup bulan ) antara 37 – 42 minggu
2. Berat badan lahir 2500 – 4000 gram
3. Panjang badan 48 -52 cm
4. Lingkar dada 30 -38 cm
5. Lingkar kepala 33 – 35 cm
6. Lingkar lengan atas 11 -12 cm
7. Frekuensi denyut jantung 120 – 160 x/menit
8. Frekuensi pernafasan 40 – 60x/menit
9. Kulit kemerahan dan licin
10. Rambut lanugo mulai menipis bahkan tidak terlihat
11. Kuku agak panjang sampai bantalan jari dan lemas
Assesmen 12. Gerakan aktif
Keperawatan (Tanda
2 13. Bayi lahir langsung menangis kuat
dan Gejala)
14. Nilai APGAR > 7
15. Semua reflek primitif ( rooting, sucking, morrow, grasping)
telah bekerja sempurna.
16. Genetalia pada laki – laki kematangannya ditandai dengan
testis yang turun ke skrotum dan pada penis terdapat
orifisium urethra.
17. Genetalia pada wanita kematangannya ditandai dengan
labia mayora yg telah menutupi labia minora dan terdapat
orifisium urethra.
18. Eliminasi yang baik ditandai dengan keluarnya mekoneum
dalam 24 jam pertama.

1. Resiko ketidak efektipan bersihan jalan nafas


Diagnosis Keperawatan
3 2. Resiko Hipotermia (D.0140)
3. Menyusui tidak efektif (D.0029)
1. Netek ibu hisapan kuat
KriteriaEvaluasi/Nursing 2. Tangis kuat
4 Outcome
3. Suhu tubuh normal 36,5ºc - 37,5ºc

1. Perawatan bayi baru lahir (6824)


2. Monitor TTV (6680)
5. Intervensi Keperawatan 3. Konseling Laktasi (5244)
4. Rawat gabung
5. Imunisasi HB 0 dan injeksi vit K

1. Perawatan bayi di rumah


2. Cara menyusui yang benar
3. Menjaga Kehangatan bayi
6. Informasi dan Edukasi
4. Tanda dan bahaya bayi sakit
5. ASI exlusive
6. Imunisasi

Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah


dilaksanankan intervensi dan dibandingkan dengan Kriteria
7 Evaluasi
evaluasi serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.

8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan


1. PPNI (2016), edisi1, Standar Diagnosis Keperawatan
2. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014).NANDA
international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
3. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman,J.M., Wagner,
9. Kepustakaan C.M. (Eds). (2013).Nursing intervention classification (NIC)
(6th ed). St.Louis : Mosby Elsevier.
4. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L.,Swanson, E.
(Eds). (2013). Nursing outcome classifications (NOC) (5th ed).
St. Louis: MosbyElsevier.

DIREKTUR KETUA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG KOMITE KEPERAWATAN
KABUPATEN BANYUWANGI

dr. Hj. INDAH SRI LESTARI, MMRS AGUS ESTU PRIYANTO, S.Kep Ns
Pembina Tingkat I NIP: 196808261995031002
NIP. 19630703 198903 2 016
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
RSUD GENTENG

GASTROENTERITIS AKUT/DIARE AKUT


NO DOKUMEN : 07/PAK/Kom.Kep/I/2018 TANGGAL: 04/01/2018

Keadaan ftrekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi
1 Pengertian dan lebih dari 3x sehari dengan konsistensi feces encer, dapat
berwarna hijau atau bercampur lendir dan darah.

1. Ubun ubun cekung


Assesmen 2. BB turun
Keperawatan (Tanda 3. Tugor kulit berkurang
2 dan Gejala) 4. Mukosa bibir kering
5. Muntah

1. Kekurangan volume cairan


Diagnosis Keperawatan
3 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
3. Resiko ganguan integritas kulit (D.0139)
1. Netek ibu hisapan kuat
KriteriaEvaluasi/Nursing 2. Tidak diare
4 Outcome
3. Suhu tubuh normal 36,5ºc - 37,5ºc
1. Manajemen Diare (0460)
2. Konseling Laktasi (5244)
3. Jaga Kehangatan Bayi
5. Intervensi Keperawatan 4. Observasi TTV , BAB dan BAK
5. Ganti popok segera bila BAB/BAK
6. Kolaborasi pemberian terapi
1. Perawatan bayi di rumah
2. Cara menyusui yang benar
3. Personal higiene bayi
6. Informasi dan Edukasi
4. Tanda dan bahaya bayi sakit
5. ASI exlusive
6. Kontrol ulang

Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah


dilaksanankan intervensi dan dibandingkan dengan Kriteria
7 Evaluasi
evaluasi serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.

8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan


1. PPNI (2016), edisi1, Standar Diagnosis Keperawatan
Kepustakaan 2. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014).NANDA
9.
international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
3. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman,J.M., Wagner,
C.M. (Eds). (2013).Nursing intervention classification (NIC)
(6th ed). St.Louis : Mosby Elsevier.
4. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L.,Swanson, E.
(Eds). (2013). Nursing outcome classifications (NOC) (5th ed).
St. Louis: MosbyElsevier

DIREKTUR KETUA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG KOMITE KEPERAWATAN
KABUPATEN BANYUWANGI

dr. Hj. INDAH SRI LESTARI, MMRS AGUS ESTU PRIYANTO, S.Kep Ns
Pembina Tingkat I NIP: 196808261995031002
NIP. 19630703 198903 2 016
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
RSUD GENTENG

NEONATUS DENGAN IBU PLHA


NO DOKUMEN : 08/PAK/Kom.Kep/I/2018 TANGGAL: 04/01/2018

1 Pengertian Bayi baru lahir dari ibu dengan positiv HIV

1. Ibu positiv HIV


Assesmen
2 Keperawatan (Tanda 2. Bayi baru lahir
dan Gejala) 3. Dilakukan Rawat Penuh

1. Resiko ketidak efektipan bersihan jalan nafas


2. Resiko Hipotermia(D.0140)
Diagnosis Keperawatan
3 3. Resiko terjadinya infeksi (tranmisi) (D.0142)
4. Diskontinuitas pemberian ASI
5. Resiko proses pengasuhan tidak efektif
1. ibu bisa merawat bayi di rumah
2. Suhu tubuh normal 36,5ºc - 37,5ºc
KriteriaEvaluasi/Nursing
4 Outcome 3. Tangis kuat
4. Tidak muntah
1. Kontrol infe ksi (6540)
2. Perawatan bayi baru lahir (6824)
3. Monitor TTV (6680)
4. Observasi BAB dan BAK
5. Intervensi Keperawatan
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian ARV
6. Pemberian obat oral (2304)
7. Imunisasi HB 0 dan injeksi vit K

1. Perawatan bayi di rumah


2. Cara minum obat pada bayi
6. Informasi dan Edukasi 3. Menjaga Kehangatan bayi
4. Tanda dan bahaya bayi sakit
5. Imunisasi

Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah


dilaksanankan intervensi dan dibandingkan dengan Kriteria
7 Evaluasi
evaluasi serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.

8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan


1. PPNI (2016), edisi1, Standar Diagnosis Keperawatan
9. Kepustakaan 2. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014).NANDA
international Nursing Diagnoses: Definitions &classification,
2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
3. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman,J.M., Wagner,
C.M. (Eds). (2013).Nursing intervention classification (NIC)
(6th ed). St.Louis : Mosby Elsevier.
4. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L.,Swanson, E.
(Eds). (2013). Nursing outcome classifications (NOC) (5th ed).
St. Louis: MosbyElsevier

DIREKTUR KETUA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG KOMITE KEPERAWATAN
KABUPATEN BANYUWANGI

dr. Hj. INDAH SRI LESTARI, MMRS AGUS ESTU PRIYANTO, S.Kep Ns
Pembina Tingkat I NIP: 196808261995031002
NIP. 19630703 198903 2 016

You might also like