Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Shear strength parameters of soils are cohesion (c) and internal friction angle (�). Direct shear
test is a method to determine these parameters. Data from this test are shear stress and
thickness change of soil. In practice, only the maximum shear stress will used to determine the
shear strength parameter. The major objective of this research is to develope a formula for
prediction internal friction angle (ϕ) by dilatation angle (α). Result of this research is a prediction
formula of internal friction angle, as : ϕ = arctan µ + tanα , by µ = 0,55. Dilatation angle (α) for
1 − µ tanα
this formula was determined at maximum shear stress.. Validations of ϕ predicted by this
formula have maximum error 16,76%, average error 5,59% and standard deviation error 4,75%.
Cohesion (c) values can calculated by Mohr-Coloumb Formula.
Keywords : dilatation angle, direct shear test, internal friction angle
dan AASTHO (Das, 1998; Terzaghi dan dapat disederhanakan seperti pada Gambar
Peck, 1993). Untuk tanah berbutir kasar 1. Akibat gaya vertikal P dan gaya
(pasir), kepadatan tanah mempunyai horizontal Q akan menyebabkan tanah di
kontribusi besar dalam menentukan kuat atas bidang geser bergerak ke kanan
gesernya (Hardiyatmo, 1992; Terzaghi dan dengan sudut α. Selama penggeseran
Peck, 1983). Semakin padat tanah tersebut tanah bagian atas akan naik, sehingga
maka kuat gesernya semakin besar hal ini ketebalan tanah berubah.
dilihat dari nilai sudut gesek internal yang
semakin besar. Pada bidang geser akan timbul
tegangan normal dan tegangan geser dan
Gaya geser pada suatu benda akan jika masing-masing dikalikan dengan luas
menimbulkan tegangan geser pada bidang bidang geser akan didapatkan gaya normal
geser. Tegangan geser ini akan semakin (N) dan gaya geser (S). Besarnya gaya
besar jika gaya geser yang bekerja semakin normal (N) dan gaya geser (S) didapatkan
besar. Tegangan geser maksimum yang dari peguraian gaya P dan Q.
mampu ditimbulkan oleh gesekan bidang
geser tersebut disebut kuat geser. Pada N = P cosα + Q sinα .......................... (3)
tanah, kuat gesernya tergantung dari
besarnya parameter kuat geser tanah yaitu S = −P sinα + Q cosα .......................... (4)
sudut gesek internal (ϕ) dan kohesi Sedangkan bentuk umum persamaan
tanahnya (c). Hubungan antara nilai ϕ dan c gaya geser adalah sebagai berikut:
pada kuat geser tanah telah dikembangkan
oleh Mohr dan Coloumb tahun 1976 S = µ .N ............................................. (5)
(Hardiyatmo, 1994; Das, 1985).
Subtitusi persamaan 3, 4 dan 5 akan
τ = c + σ . tanϕ ....................................(1) didapatkan persamaan :
Uji geser langsung (direct shear test) µ.N = −P sin α + Q cosα .................... (6)
merupakan salah satu pengujian kuat geser
tanah. Pengujian ini dilakukan pada sampel µ.(P cosα + Qsinα) = −P sinα + Qcosα ....... (7)
tanah dengan tegangan normal tertentu.
sehingga :
Pengulangan pengujian dilakukan beberapa
kali dengan beban normal yang berbeda. µ + tan α ................................... (8)
Q=P
Pada pengujian ini akan didapatkan 1 − µ tan α
beberapa data antara lain: pergeseran
horisontal, tegangan geser pada tanah, dan Hitungan di atas didasarkan pada
ketebalan tanah selama penggeseran bahan tanpa kohesi (c=0), sehingga :
(Sumiyanto, dkk., 2003; Weltman dan Head,
1993). Jika pergeseran lateral adalah x dan Q = P. tanϕ ......................................... (9)
perubahan ketebalan sampel tanah adalah Subtitusi persamaan 8 dan 9 akan
y, maka sudut dilatasi (α) didefinisikan didapatkan :
sebagai berikut (Atkinson dan Bransby,
1982; Craig, 1994) : tan ϕ − tan α .............................. (10)
µ=
1 + tan ϕ. tan α
dy
α = arctan ....................................(2)
dx Jika nilai µ dapat ditentukan maka nilai
ϕ dapat dihitung dengan persamaan 8 yang
dimodifikasi menjadi :
µ + tan α ................................. (11)
τ =σ
1 − µ tan α
METODOLOGI PENELITIAN
Alat utama yang dipakai dalam
penelitian ini adalah seperangkat alat uji
geser langsung. Dengan alat ini sampel-
Gambar 1. Skema timbulnya sudut dilatasi pada uji sampel tanah yang didapatkan diuji
geser langsung (Atkinson dan Bransby, 1982)
sehingga mendapatkan data tegangan
Menurut Atkinson dan Bransby (1982), geser dan data perubahan sampel tanah
perilaku tanah selama uji geser langsung selama pengujian. Data tegangan geser
17
Sumiyanto, dkk.
Prediksi Sudut Gesek Internal Tanah
berdasarkan Sudut Dilatasi pada Uji Geser Langsung : 16 � 20
digunakan untuk mendapatkan nilai c dan ϕ selatan GOR Susilo Sudarman. Hasil
tanah. Sedangkan data perubahan pengujian didapatkan nilai sudut gesek
O
ketebalan sampel tanah digunakan untuk internal (ϕ) pada penelitian ini antara 31,8
O
evaluasi nilai sudut dilatasi. sampai 44,1 .
Sudut dilatasi ditentukan berdasarkan
grafik hubungan antara perubahan
ketebalan sampel tanah (y) dan pergeseran
lateral (x). Sudut dilatasi yang dievaluasi
adalah pada pergeseran (x) tertentu
sehingga tegangan yang terjadi adalah
maksimum. Besarnya sudut dilatasi tersebut
ditentukan dengan mengukur kemiringan
garis singgung grafik hubungan antara y
dan x tersebut (Gambar 2).
(a)
0,4
0,3
0,2
0,1
0,0
0 0,1 0,2 0,3 0,4
2
σ (kg/cm )
(b)
18
Dinamika Rekayasa Vol.I No.1
Agustus 2005
sampel tanah (Gambar 3). Sudut dilatasi (α) Berdasarkan nilai α dan µ, sudut
merupakan kemiringan grafik perubahan gesek internal tanah dapat dihitung
ketebalan tanah selama penggeseran. walaupun hanya melakukan satu kali
dy pengujian. Persamaan yang dipakai adalah
α = arctan atau dapat ditulis sebagai mengembangkan hitungan ini adalah
dx
dy . persamaan 11.
tan α =
dx µ + tan α ........................... (12)
ϕ = arctan
Sudut dilatasi akan berubah-ubah 1 − µ tan α
selama penggeseran, hal ini dapat diamati
50
dari kemiringan garis singgung grafik
hubungan antara perubahan ketebalan 45
tanah (y) dan pergeseran tanah (x).
ϕ hitungan
40
Tegangan geser maksimum akan dicapai
35
pada sudut dilatasinya maksimum pula.
Berdasarkan hal tersebut sudut dilatasi 30
yang dipakai untuk hitungan adalah sudut 25
dilatasi pada saat tegangan geser 20
maksimum terjadi (Gambar 2.).
20 30 40 50
0,8
0,7 ϕ pengujian
0,6 Gambar 5. Perbandingan nilai ϕ hasil hitungan dan
0,5 pengujian
0,4
0,3
Berdasarkan hasil evaluasi, kesalahan
0,2 hitungan nilai ϕ berdasarkan nilai α adalah
0,1 sebagai berikut :
0
1) kesalahan maksimum adalah 16,76%,
0 5 10 15 20
2) kesalahan rata-rata adalah 5,59%, dan
α (o) 3) standart deviasi 4,75%.
(a)
Setelah nilai ϕ dihitung, nilai c
0,8 ditentukan menggunakan persamaan 1.
0,7
Selain untuk memprediksi sudut gesek
0,6
0,5
internal, sudut dilatasi dapat digunakan
0,4 untuk evaluasi kemungkinan data error. Jika
0,3 pengujian geser langsung hanya dilakukan
0,2 dua kali maka akan sulit dievaluasi
0,1 kemungkinan kesalahan data hasil
0 pengujian. Dengan menggunakan data
30 35 40 45 sudut dilatasi nilai sudut gesek internal
ϕ ( ) o dapat diperkirakan. Jika kedua nilai tersebut
menunjukkan nilai yang dekat maka
(b)
kemungkinan kesalahan data kecil, begitu
Gambar 4. Hubungan antara : (a) � dan � (b) � dan � pula sebaliknya.
Analisis untuk mendapatkan nilai µ KESIMPULAN
dilakukan dengan persamaan 10. Hitungan
nilai µ tersebut dilakukan dengan data nilai 1.Berdasarkan hasil penelitian sudut gesek
ϕ dan α hasil pengujian. Berdasarkan internal tanah (ϕ) dapat dihitung dengan
kedua data tersebut nilai µ dihitung. Hasil persamaan: ϕ = arctan µ + tan α .
hitungan selanjutnya ditampilkan dalam 2 1 − µ tan α
grafik yaitu grafik hubungan µ dan ϕ dan
grafik hubungan µ dan α. Berdasarkan 2.Berdasarkan hasil analisis data pengujian
geser langsung yang dilakukan didapatkan
kedua grafik terdapat kecenderungan nilai µ
konstan yaitu sekitar 0,55 (Gambar 4.), hal nilai µ sebesar 0,55.
ini berarti nilai µ tidak tergantung dari ϕ 3.Kesalahan prediksi nilai ϕ pada penelitian
maupun α. ini adalah sebagai berikut:
19
Sumiyanto, dkk.
Prediksi Sudut Gesek Internal Tanah
berdasarkan Sudut Dilatasi pada Uji Geser Langsung : 16 � 20
20