You are on page 1of 10

Setyadi et al.

/ Effect of Hypnotherapy on Depression

The Effect of Hypnotherapy on Depression, Anxiety,


and Stress, in People Living with HIV/AIDS,
in “Friendship Plus” Peer Supporting Group,
in Kediri, East Java

Ahmad Wasis Setyadi1), Bhisma Murti2), Argyo Demartoto 3)


1) Masters Program of Public Health, Sebelas Maret University, Indonesia
2) Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Indonesia
3) Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University, Indonesia

ABSTRACT

Background: Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV /


AIDS) is a global public health problem. Identification of HIV infection can cause psychological
distress to the affected, such as depression, anxiety, and stress. The deeper distress people living
with HIV/AIDS (PLHIV), the weaker immunity, the stronger virus attact. This study aimed to test
the effectiveness of hypnotherapy on the reducing depression, anxiety, and stress, in PLHIV at
Friendship Plus peer supporting group in Kediri.
Subjects and Method: This was a Randomized Controlled Trial(RCT) conducted in Kediri, East
Java. A total sample of 60 PLHIV were randomized into hypnotherapy group (n1=30) and control
group (n2=30). Hypnotherapy was provided 4 times per months. The levels of depression, anxiety,
and stress, were measured before and after the intervention, using Depression Anxiety Stress Scale
(DASS) 42, which was translated in Indonesian. The mean differences in the 3 outcome variables
between the hypnotherapy and the control groups were tested by t test.
Results: After the intervention, the level of the depression in the hypnotherapy group (mean=
5.07; SD= 5.45) was lower than that in the control group (mean= 17.73; SD= 6.50), and it was
statistically significant (p<0.001). The level of the enxiety in the hypnotherapy group (mean= 7.70;
SD= 5.29) was lower than that in the control group (mean= 20.77; SD= 5.98), and it was
statistically significant (p<0.001). The level of the stress in the hypnotherapy group (mean= 7.77;
SD= 6.37) was lower than that in the control group (mean= 20.30; SD= 5.34), and it was
statistically significant (p<0.001). The level of DASS combined in the hypnotherapy group (mean=
20.53; SD= 15.30) was lower than that in the control group (mean= 58.80; SD= 15.63), and it was
statistically significant (p<0.001).
Conclusion: Hypnotherapy is effective in reducing depression, anxiety, stress, and DASS
combined in PLHIV.

Keywords: depression, anxiety, stress, DASS, PLHIV

Correspondence:
Ahmad Wasis Setyadi. Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University, Indonesia.
Email: ahmadwasis@gmail.com.

LATAR BELAKANG mengalami masalah psikologis yang ditan-


Human Immunodeficiency Virus/ Acqu- dai dengan menolak, marah, syok, dan
ired Immunodeficiency Syndrome (HIV/- depresi. Gejala psikologis seperti itu dapat
AIDS) menjadi masalah utama kesehatan membuat orang tersebut semakin stres
masyarakat global dengan lebih dari 34 juta dalam menjalani hidup (Depkes RI, 2014).
orang meninggal (WHO, 2015). Ketika se- Dan beban psikososial dapat menimbulkan
seorang terdiagnosis dengan HIV akan rasa cemas, depresi, kurang percaya diri,

e-ISSN: 2549-1172(online) 99
Journal of Health Promotion and Behavior (2016), 1(2): 99-108
https://doi.org/10.26911/thejhpb.2016.01.02.05

putus asa, bahkan keinginan untuk bunuh 2014). Jumlah yang di Dinkes Kabupaten
diri (Sriati, 2013). Karena didalam Epi- Kediri tahun 2014, sama dengan data yang
demiologic Triangle pada tingkat Hostnya ada di Kelompok Dukungan Sebaya (KDS)
terdapat masalah psikis yang bila tidak Friendship Plus Kediri yaitu sebanyak 341
segera ditangani akan berakibatfatal pada Jiwa penderita HIV/ AIDS, tapi yang tergo-
penurunan imunitas tubuh yang pada long masih baru antara tahun 2014 sampai
akhirnya virus dapat menyerang tanpa tahun 2016 dan aktif dalam KDS Friend-
adanya perlawanan yang berarti. ship Plus. Kediri sebesar 74 Jiwa. Pene-
Padaakhir tahun 2014 sekitar 3.2-3.7 litian ini dilakukan di KDS Friendship Plus
juta orang yang hidup dengan HIV pada di wilayah Kediri karena wilayah Kediri
akhir 2014 di seluruh dunia dengan 200, menduduki nomer 3 di Jawa Timur dengan
000–250,000 orang baru terjangkit virus kasus HIV/ AIDS nya setelah Surabaya dan
HIV (WHO, 2015). World Health Or- Malang.
ganization (WHO) telah memperkirakan 9 HIV/AIDS belum sepenuhnya diteri-
dari 10 orang terinfeksi HIV berasal dari ma secara wajar seperti penyakit lain pada
negara berkembang (WHO, 2015). umumnya sehingga Orang Dengan HIV/
Kasus HIV/AIDS di Indonesia per- AIDS (ODHA) harus menanggung beban
tama kali ditemukan pada tahun 1987 di semakin berat, tidak saja intervensi HIV ke
Bali. Jumlah kumulatif penderita HIV dari dalam tubuhnya tetapi juga psikologis aki-
tahun 1987 sampai September 2014 seba- bat stigma dan diskriminasi (Sriati, 2013).
nyak 150.296 orang, sedangkan total kumu- Perlakuan diskriminatif yang ditunjukkan
latif pada kasus AIDS sebanyak 55,799 o- masyarakat pada ODHA malah menimbul-
rang. Jumlah kumulatif kasus infeksi HIV kan beban psikologis yang lebih dalam (Ha-
terbanyak adalah Provinsi DKI Jakarta wari, 2012). Pengalaman dari beberapa ne-
(32.782 kasus). Meskipun Jawa Timur me- gara menunjukkan bahwa pelayanan dan
nempati posisi ke-2 dengan 19.249 kasus, perawatan berkelanjutan dari rumah sakit
disusul oleh Provinsi Papua, Jawa Barat, sampai ke rumah harus dioptimalkan kepa-
Bali, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kali- da mereka yang terinfeksi untuk mening-
mantan Barat, Kepulauan Riau, dan Sula- katkan kualitas hidup penderita (WHO,
wesi Selatan. Di Jawa Timur sendiri jumlah 2015). Namun kebanyakan keluarga ODHA
kumulatif terbanyak adalah kota Surabaya biasanya merasa takut tertular penyakit
dengan 2.030 kasus, kemudian kabupaten HIV/ AIDS bila sering kontak sehingga jus-
Malang 1.058 kasus, kabupaten Jember 750 tru memperparah beban psikologis ODHA
kasus dan yang paling sedikit kabupaten (Sriati, 2013).
Sampang, 4 kasus (Depkes RI, 2015). Kunci untuk mengatasi depresi, kece-
Kasus HIV/ AIDS di Kabupaten Kedi- masan dan stres adalah beradaptasi untuk
ri, Jawa Timur jumlah penderita HIV/AIDS merubah keadaan yang sedang dihadapi
yang sudah mendapatkan pendampingan dan menerima sebuah kejadian yang terjadi
sebanyak 341 jiwa dengan kriteria 153 pria dalam hidup (Rafael, 2015). Apabila meka-
dan 178 wanita. Untuk faktor resiko penu- nisme koping berhasil, maka orang tersebut
laran yang paling tinggi adalah pasangan akan dapat beradaptasi terhadap peruba-
resiko tinggi (35%), kemudian pria beresiko han tersebut. Hipnoterapi merupakan salah
tinggi (36%), wanita pekerja seks (18%), satu metodeyang terbukti dan cukup efektif
pria penyuka sesama jenis (10%), dan tera- untuk mengatasi stres (Rafael, 2015).
khir waria (1%) (Dinkes Kabupaten Kediri,

100 e-ISSN: 2549-1172(online)


Setyadi et al./ Effect of Hypnotherapy on Depression

Dari uraian di atas peneliti tertarik perubahan yang signifikan karena metode
untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang lain tidak menyentuh akar permasala-
tentang pengaruh hipnoterapi terhadap pe- han danhanya bermain di level pikiran sa-
rubahan depresi, kecemasan dan stres pada dar (Suwandi, 2015).
Orang Dengan HIV/ AIDS (ODHA) di Ke-
lompok Dukungan Sebaya (KDS) Friend- SUBJEK DAN METODE
ship Plus Kediri. Tujuan penelitian ini un- Penelitian ini merupakan penelitian eks-
tuk menganalisis pengaruh hipnoterapi ter- perimental dengan desain randomized
hadap perubahan depresi, kecemasan dan controlled trials(RCT), Salah satu strategi
stres pada orang dengan HIV/AIDS (OD- untuk membuat kedua kelompok sebanding
HA) di Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) adalah mengalokasikan subjek secara ran-
Friendship Plus Kediri. dom(randomisasi) (RCT) (Murti, 2013).
Hasil penelitian Untas et al (2013) Dan menurut Rajagopalan (2013), desain
menunjukkan bahwa depresi pasien hemo- randomized controlled trial (RCT) merupa-
dialisis menurun setelah dilakukan hip- kan studi observasi di mana subjek dalam
noterapi. Penelitian dari Lu dan Lu (2013) populasi secara acak dialokasikan ke dalam
juga menujukkan bahwa terapi hipnosis kelompok.Jumlah populasi dalam peneliti-
mampu menurunkan level kecemasan dan an ini sebanyak 74 orang, kemudiandiambil
meningkatkan ketenangan pasien saat secara acak 30 untuk kelompok intervensi
melakukan akupuntur. Dari hasil tersebut (hipnoterapi) dan 30 untuk kelompok
dapat disimpulkan bahwa penggunaan hip- kontrol (tidak hipnoterapi).
noterapi bisa membantu meringgankan dan Variabel depresi, kecemasan dan stres
mencari solusi beban psikologi yang di de- menggunakan kuisioner Depression An-
rita ODHA, Sehingga depresi, kecemasan xiety Stress Scale (DASS) dari Lovinbond
dan stres pada ODHA bisa diturunkan. (1995), dilakukan sebelum dan setelah per-
Memang ada beberapa metode yang lakuan pada kelompokintervensi maupun
selain hipnoterapi yang digunakan untuk kontrol. Hasil dari DASS dianalisis meng-
mengatasi stres tapi kurang efektif dan bu- gunakan uji t independen.
tuh waktu yang lama untuk bisa merasakan

Outcome
Intervention
Group
STUDY Randomized No Outcome
POPULATION Controlled Trials
Outcome
Control Group

No Outcome

Gambar 1. Teknik Pengambilan Sampel

e-ISSN: 2549-1172(online) 101


Journal of Health Promotion and Behavior (2016), 1(2): 99-108
https://doi.org/10.26911/thejhpb.2016.01.02.05

Penelitian telah dilakukan di Kediri subjek penelitian yang berjenis kelamin


dengan pertimbangan bahwa masih tinggi- laki-laki sebanyak 27 orang, perempuan se-
nya kejadian Orang Dengan HIV/AIDS banyak 33 orang. Sedangkan usia <20 ta-
(ODHA) di Wilayah Kediri Jawa Timur yai- hun sebanyak 8 orang, usia 20-35 tahun se-
tu pada Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) banyak 49 orang, usia >35 tahun sebanyak
Frienship Plus Kediri pada bulan Juli–No- 3 orang.
pember 2016. Variabel Independennya hip- Berdasarkan tingkat pendidikan yang
noterapi sedangkan variabel dependennya terbanyak pendidikan dasar sebanyak
depresi, kecemasan dan stres. Metode yang 37orang, pendidikan lanjutan sebanyak 23
digunakan untuk mengontrol variabel pe- orang. Berdasarkanpendapatan ≥UMR 25
rancu dengan cara dirandom dalam peng- orang, <UMR 35orang. Berdasarkan peker-
ambilan sampelnya sehingga komposisi ke- jaan untukPNS sebanyak 2 orang, dagang
lompok intervensi dan kontrol bisa sama sebanyak 5 orang, wiraswasta sebanyak2
orang, buruh sebanyak 20 orang, tidak
HASIL bekerja sebanyak 31 orang.
Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian
Subjek Tabel 2 Deskripsi variabel hipnoterapi
Karakteristik penelitian Intervensi Frekuensi (n) Prosentase (%)
n % Tidak 30 50%
Jenis Kelamin Ya 30 50%
Laki-laki 27 (45.0%) Total 60 100%
Perempuan 33 (55.0%)
Usia subjek penelitian
< 20 tahun 8 (13.3 %)
Hasil deskripsi hipnoterapi menunjukkan
20 – 35 tahun 49 (81.7 %) terdapat 60 subjek penelitian, yang diberi-
> 35 tahun 3 (5.0 %) kan intervensi hipnoterapi 30 subjek pene-
Pendidikan
litian (50%) dan yang tidak diberikan inter-
Pendidikan Dasar (rendah) 37 (61.7 %)
Pendidikan Lanjutan (tinggi) 23 (38.3 %) vensi hipnoterapi 30 subjek penelitian
Pendapatan (50%).
≥UMR 25 (41.7%)
Berdasarkan tabel 3 pada saat pre test
< UMR 35 (58.3%)
Pekerjaan subjek terbanyak berada dalam kategori
PNS 2 (3.3%) depresi sedang, yaitu sebanyak 26 subjek
Dagang 5 (8.3%) penelitian (43.3%). Sedangkan pada saat
Wiraswasta 2 (3.3%)
Buruh 20 (33.3%) post test paling banyak subjek berada
Tidak Bekerja 31 (51.7%) dalam keadaan normal, yaitu sebanyak 30
Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu subjek penelitian (50%).
60 orang dengan perincian sebagai berikut;

Tabel 3 Deskripsi variabel depresi


Pre test Post test
Depresi
Frekuensi (n) Persentase (%) Frekuensi (n) Persentase (%)
Normal 8 13.3% 30 50%
Ringan 24 40% 14 23.3%
Sedang 26 43.3% 15 25.0%
Berat 2 3.3% 1 1.7%
Sangat Berat 0 0% 0 0%
Total 60 100% 60 100%

102 e-ISSN: 2549-1172(online)


Setyadi et al./ Effect of Hypnotherapy on Depression

Tabel 4 Deskripsi variabel kecemasan


Kecemasan Pre test Post test
Frekuensi (n) Persentase (%) Frekuensi (n) Persentase (%)
Normal 0 0% 24 40%
Ringan 27 45% 19 31.7%
Sedang 33 55% 15 25%
Berat 0 0% 2 3.3%
Sangat Berat 0 0% 0 0%
Total 60 100% 60 100%

Berdasarkan tabel 4 pada saat pre test saat post test paling banyak subjek berada
subjek terbanyak berada dalam kategori dalam keadaan normal, yaitu sebanyak 24
kecemasan sedang, yaitu sebanyak 33 subjek penelitian (40%).
subjek penelitian (55%). Sedangkanpada

Tabel 5 Deskripsi variabel stres


Stres Pre test Post test
Frekuensi (n) Persentase (%) Frekuensi (n) Persentase (%)
Normal 2 3.3% 18 30%
Ringan 22 36.7% 22 36.7%
Sedang 36 60% 20 33.3%
Berat 0 0% 0 0%
Sangat Berat 0 0% 0 0%
Total 60 100% 60 100%

Berdasarkan tabel 5 pada saat pre test Analisis secara bivariat menjelaskan
subjek terbanyak berada dalam kategori tentang pengaruh satu variabel independen
stres sedang, yaitu sebanyak 36 subjek terhadap satu variabel dependen yaitu de-
penelitian (60%). Sedangkanpada saat post presi, kecemasan dan stres. Metode yang
test paling banyak subjek berada dalam digunakan adalah uji t independen.
keadaan ringan, yaitu sebanyak 22 subjek
penelitian (36.7%).

Tabel 6 Hasil uji t independen perbedaan mean depresi, kecemasan, dan stres
sebelum hipnoterapi antara kelompok hipnoterapi dan tidak hipnoterapi
Hipnoterapi Tidak Hipnoterapi
Variabel p
n Mean SD n Mean SD
Depresi 30 17.53 6.62 30 17.40 6.56 <0.938
Kecemasan 30 20.53 5.88 30 20.37 6.00 <0.914
Stres 30 20.00 5.41 30 20.07 5.46 <0.962
Kombinasi (DKS) 60 58.13 15.82 60 57.77 15.87 <0.926

Pada Tabel 6 menyajikan analisis bi- hipnoterapi. Hal tersebut menunjukkan


variat mengenai depresi, kecemasan, dan bahwa tidak ada pengaruh hipnoterapi ter-
stres pada kelompok hipnoterapi dan ke- hadap depresi pada saat pre test. Hasil pe-
lompok tidak hipnoterapi sebelum diberi- nelitian juga menunjukkan mean
kan perlakuan. Hasil nilai p sebesar <0.938 sebesar17.53 pada kelompok hipnoterapi
untuk depresi pada ODHA yang mendapat- dan 17.40 pada kelompok kontrol / tidak
kan hipnoterapi dan tidak mendapatkan hipnoterapi.

e-ISSN: 2549-1172(online) 103


Journal of Health Promotion and Behavior (2016), 1(2): 99-108
https://doi.org/10.26911/thejhpb.2016.01.02.05

Nilai p sebesar <0.914 untuk kecema- saat pre test. Hasil penelitian juga menun-
san pada ODHA yang mendapatkan hipno- jukkan mean sebesar 20.00 pada kelompok
terapi dan tidak mendapatkan hipnoterapi. hipnoterapi dan 20.07 pada kelompok kon-
Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada trol/ tidak hipnoterapi.
pengaruh hipnoterapi terhadap kecemasan Nilai p sebesar <0.926 yang Kombi-
pada saat pre test. Hasil penelitian juga me- nasi (depresi, kecemasan dan stres) pada
nunjukkan mean sebesar 20.53 pada ke- ODHA yang mendapatkan hipnoterapi dan
lompok hipnoterapi dan 20.37 pada kelom- tidak hipnoterapi. Hal tersebut menunju-
pok kontrol / tidak hipnoterapi. kan bahwa tidak ada pengaruh hipnoterapi
Nilai p sebesar <0.962 untuk stres pa- terhadap depresi pada saat pre test. Hasil
da ODHA yang mendapatkan hipnoterapi penelitian juga menunjukan mean sebesar
dan tidak mendapatkan hipnoterapi. Hal 58.13 pada kelompok hipnoterapi dan 15.87
tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pada kelompok kontrol/ tidak hipnoterapi.
pengaruh hipnoterapi terhadap stres pada

Tabel 7 Hasil uji t independen perbedaan mean depresi, kecemasan, dan stres
setelah hipnoterapi antara kelompok hipnoterapi dan tidak hipnoterapi
Hipnoterapi Tidak Hipnoterapi
Variabel p
n Mean SD n Mean SD
Depresi 30 5.07 5.45 30 17.73 6.50 <0.001
Kecemasan 30 7.70 5.29 30 20.77 5.98 <0.001
Stres 30 7.77 6.37 30 20.30 5.34 <0.001
Kombinasi (DKS) 60 20.53 15.30 60 58.80 15.63 <0.001

Pada Tabel 7 menyajikan analisis bivariat kelompok hipnoterapi dan 20.77 pada ke-
mengenai depresi, kecemasan, dan stres lompok kontrol/tidak hipnoterapi.
(DKS) pada kelompok hipnoterapi dan ke- Hasil nilai p sebesar <0.001 untuk
lompok tidak hipnoterapi setelah diberikan stres pada ODHA yang mendapatkan hip-
perlakuan. Hasil nilai p sebesar <0.001 noterapi dan tidak mendapatkan hipnote-
untuk depresi pada ODHA yang men- rapi. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada
dapatkan hipnoterapi dan tidak menda- pengaruh hipnoterapi terhadap kecemasan
patkan hipnoterapi. Hal tersebut menun- pada saat post test. Hasil penelitian juga
jukkan bahwa ada pengaruh hipnoterapi menunjukkan mean sebesar 7.77 pada ke-
terhadap depresi pada saat post test. Hasil lompok hipnoterapi dan 20.30 pada kelom-
penelitian juga menunjukkan mean pok kontrol/tidak hipnoterapi.
sebesar5.07 pada kelompok hipnoterapi Hasil nilai p sebesar <0.001 yang
dan 17.73 pada kelompok kontrol/tidak Kombinasi (Depresi, kecemasan dan stres)
hipnoterapi. pada ODHA yang mendapatkan hipnotera-
Hasil nilai p sebesar <0.001 untuk ke- pi dan tidak hipnoterapi. Hal tersebut me-
cemasan pada ODHA yang mendapatkan nunjukan bahwa ada pengaruh hipnoterapi
hipnoterapi dan tidak mendapatkan hipno- terhadap depresi, kecemasan dan stres pa-
terapi. Hal tersebut menunjukkan bahwa da saat post test. Hasil penelitian juga me-
ada pengaruh hipnoterapi terhadap kece- nunjukkan mean sebesar 20.53 pada ke-
masan pada saat post test. Hasil penelitian lompok hipnoterapi dan 58.80 pada kelom-
juga menunjukkan mean sebesar 7.70 pada pok kontrol / tidak hipnoterapi.

104 e-ISSN: 2549-1172(online)


Setyadi et al./ Effect of Hypnotherapy on Depression

pa-da kuesioner tes kecemasan


PEMBAHASAN diperlakukan oleh desensitisasi bawah
1. Pengaruh Hipnoterapi terhadap hipnosis atau desensitisasi setelah
Tingkat Depresi pada Orang deng- pelatihan relaksasi dengan biofeedback.
an HIV/AIDS (ODHA) Kedua kelompok menunjukkan penurunan
Pada tabel 7 menunjukkan nilai p sebesar yang signifikan dari kecemasan uji setelah
<0.001 yang menunjukkan bahwa ada pengobatan bila dibandingkan dengan
pengaruh hipnoterapi terhadap depresi pa- kelompok kontrol noncontact (p>0.05)
da saat post test. Ini menunjukkan bahwa (Spies G, 2011).
Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang di- Disimpulkan bahwa terdapat peng-
berikan hipnoterapi memiliki penurunan aruh hipnoterapi terhadap tingkat kecema-
tingkat depresi dibandingkan dengan san. Pada kelompok intervensi saat dilaku-
Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ti- kan post test ODHA mempunyai penuru-
dak diberikan hipnoterapi. Hal ini sejalan nan tingkat kecemasan.
dengan penelitian Untas et.al (2013) dan
Shih etal,(2010) yang menyatakan bahwa 3. Pengaruh Hipnoterapi terhadap
depresi pasien dapat diturunkan setelah di- Tingkat Stres pada Orang dengan
lakukan hipnoterapi, sehingga penelitian HIV/AIDS (ODHA)
yang dilakukan menyimpukan bahwa hip- Pada tabel 7 menunjukkan nilai p sebesar
nosis bisa dijadikan salah satu alternatif da- <0.001 yang menunjukkan bahwa ada
lam pengobatan farmakologi untuk menu- pengaruh hipnoterapi terhadap stres pada
runkan tingkat depresi. saat post test. Ini menunjukkan bahwa
Disimpulkan bahwa terdapat penga- Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang di-
ruh hipnoterapi terhadap tingkat depresi. berikan hipnoterapi memiliki penurunan
Pada kelompok intervensi saat dilakukan tingkat stres yang lebih signifikan diban-
post test ODHA mempunyai penurunan dingkan dengan yang tidak diberikan hip-
tingkat depresi. noterapi.
Relaksasi dengan hipnoterapi mem-
2. Pengaruh Hipnoterapi terhadap buat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih
Tingkat Kecemasan pada Orang baik. Ketika pikiran santai dan positif, ini
dengan HIV/AIDS (ODHA) akan membuat tingkat hormon yang positif
Pada tabel 7 menunjukkan nilai p sebesar dan enzim yang tinggi dan tekanan darah
<0.001 yang menunjukkan bahwa ada yang normal. Bahkan relaksasi dapat meng-
pengaruh hipnoterapi terhadap kecemasan irim impuls di sepanjang jalur tekanan un-
pada saat post test. Ini menunjukkan bah- tuk membuat seseorang merasa baik. Ba-
wa Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang nyak studi telah menghubungkan relaksasi
diberikan hipnoterapi memiliki penurunan dengan umur panjang, dan menunjukkan
tingkat kecemasan dibandingkan dengan bahwa ada manfaat kesehatan yang cukup
Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ti- besar dalam relaksasi. Bukan hanya untuk
dak diberikan hipnoterapi. Hal ini sejalan menemukan ketenangan dalam rutinitas
dengan penelitian Lu dan Lu (2013) yang sehari-hari, tapi juga untuk tetap merenca-
menyatakan bahwa terapi hipnosis mampu nakan kegiatan kegiatan-kegiatan untuk
menurunkan level kecemasan pasien masa depan (Rafael, 2015).
danmeningkatkan ketenangan pasien. Dua Aplikasi hipnoterapi klinis mampu
kelompok mahasiswa memiliki skor tinggi mengurangi gangguan stres pasca trauma

e-ISSN: 2549-1172(online) 105


Journal of Health Promotion and Behavior (2016), 1(2): 99-108
https://doi.org/10.26911/thejhpb.2016.01.02.05

dan membantu mengatasi pengalaman di- hipnosis dapat bertahan lebih lama (Rafael,
sosiatif saat dan pasca trauma (Gunawan, 2015).
2014). Menurut Kingsbury (2011), hipnosis Ada pengaruh hipnoterapi terhadap
dapat menurunkan gangguan stress pasca- tingkat depresi pada Orang Dengan
trauma atau posttraumatic stress disorder HIV/AIDS (ODHA) pada saat pre test dan
(PTSD). post test dikelompok Dukungan Sebaya
Disimpulkan bahwa terdapat penga- (KDS) Friendship Plus Kediri
ruh hipnoterapi terhadap tingkat stres. Pa- (p<0.001).Ada pengaruh hipnoterapi
da kelompok intervensi saat dilakukan post terhadap tingkat kecemasan pada Orang
test ODHA mempunyai penurunan tingkat Dengan HIV/AIDS (ODHA) pada saat pre
stres. test dan post test di kelompok Dukungan
Sebaya (KDS) Friendship Plus Kediri
4. Pengaruh hipnoterapi terhadap (p<0.001).Ada pengaruh hipnoterapi
perubahan tingkat depresi, kece- terhadap tingkat stres pada Orang Dengan
masan dan stres pada Orang HIV/AIDS (ODHA) pada saat pre test dan
Dengan HIV/AIDS (ODHA) post test di kelompok Dukungan Sebaya
Pada tabel 7 menunjukkan nilai p sebesar (KDS) Friendship Plus Kediri (p<0.001).
<0.001 yang menunjukkan bahwa ada
pengaruh hipnoterapi terhadap depresi, ke- DAFTAR PUSTAKA
cemasan dan stres pada saat post test. Ini American Psychiatric Association
menunjukkan bahwa Orang Dengan (2000).American Psychiatric As-
HIV/AIDS (ODHA) yang diberikan hipno- sociation Diagnostic and Statistical
terapi memiliki penurunan tingkat depresi, Manual of Mental Disorders, 4th
kecemasan dan stres yang lebih signifikan Edition.
dibandingkan dengan . yang tidak diberikan BlumJ, KochsE, ForsterN, Schneider G
hipnoterapi. (2006). The Influence of Injection Ra-
Hipnoterapi merupakan salah satu te- te on the Hypnotic Effect of Propofol
rapi untuk menurunkan tingkat depresi, ke- during Anesthesia: A Randomized
cemasan dan stres melalui sistem ke- Trial.Journal of clinical. (3): e17.
tenangan dalam otak manusia, sehingga Sa- Deeley Q, Walsh E, David A, Oakley BV,
at otak menerima respons positif, maka hi- Koppe C, Mehta MA., Halligan PW
potalamus akan mensekresikan endorphrin (2013). Using Hypnotic Suggestion to
dan enkepalin yang berfungsi sebagai Model Loss of Control and Awareness
penghilang rasa sakit dan pengendali sekre- of Movements: An Exploratory fMRI
si CRF. Bila sekresi CRF menurun maka Study.Journal of clinical. PLoS ONE
sekresi ACTH juga stabil dan terkendali, 8(10): e78324.
dengan kata lain penurunan ACTH akan Depkes RI (2012). Panduan Tatalaksana
menstimulasi penurunan produksi kortisol Klinis Infeksi HIV pada orang Dewasa
dan katekolamin sehingga meningkatkan dan Remaja. Jakarta: Departemen
respons imun (Djauzi dan Djoerban, 2011). Kesehatan Republik ndonesia Direk-
Waktu yang dibutuhkan untuk hasil hip- torat Jenderal Pengendalian Penyakit
nosis seketika setelah selesai dari hipnosis dan Penyehatan Lingkungan.
sampai lingkungan mempengaruhi kem- Depkes RI (2014). Buku HIV/AIDS untuk
bali, jika lingkungan bersinergi positif hasil SPK/AKPER. Jakarta: Departemen

106 e-ISSN: 2549-1172(online)


Setyadi et al./ Effect of Hypnotherapy on Depression

Kesehatan RI Pusat Pendidikan Tena- Points in Reducing Anxiety to Faci-


ga Kesehatan. litate Hypnotic Induction.Journal of
Depkes RI (2015). Data Kasus HIV/AIDS di Clinical and Experimental Hypnosis.
Indonesia. Jakarta: Direktorat Jen- Lu DP, Lu PG (2001). Acupuncture and Cli-
dral PM2PL. nical Hypnosis for Facial and Head
Dillinger (2011). Nursingcare of patients and Neck Pain: A Single Crossover
with HIV Disease and AIDS. Philadel- Comparison. American Journal of Cli-
phia: Davis Company. nical Hypnosis. 44(2).
Dinkes Kabupaten Kediri(2014). Jumlah Lovinbond SH, Lovinbond PF (1995). Ma-
Penderita HIV/AIDS.www.dinkeskab. nual for the Depression Anxiety Stress
kediri.co.id. Scale. The Psychology Foundation of
Djauzi, Djoerban Z(2011). Buku Ajar Ilmu Australia Inc.
Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Pe- Murti B (2013). Desain Dan Ukuran Sam-
nerbit Departemen Ilmu Penyakit pel Untuk Penelitian Kuantitatif Dan
Dalam FKUI. Kualitatif Di Bidang Kesehasatan. Ce-
Gallant (2011). 100 Tanya Jawab menge- takan ketiga, Februari 2013. ISBN
nai HIV dan AIDS. Alih bahasa: Ale- 979-420-806. Gajah Mada University
xander Sindoro. Jakarta: Indeks. Press.
Gunawan AW (2014). BuktiIlmiah Manfaat Najmah (2015). Epidemiologi untuk Maha-
Hipnoterapi, Pendidikan serta Kuali- siswa Kesehatan Masyarakat. Depok:
fikasi Praktisi Hipnoterapi. Rajawali Pers.
HandayaniS (2012). Peran Dukungan Seba- Nasronudin (2012). HIV & AIDS Pendeka-
ya Terhadap Mutu Hidup Odha Di In- tan Biologi dan Molekuler, Klinis, Dan
donesia. Sosial. Surabaya: Airlangga University
Hawari (2012). Manajemen Stres, Cemas, Press.
dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit Nevid JS, Rathus SA (2005). Psikologi Ab-
FK UI. normal, Fifth Edition. Penerjemah
Hickie I, Naismith S, Ward P, Turner K, (Tim Fakultas Psikologi UI: Murad, J.
Scott E, Mitchell P, Wilhelm K dkk). Jakarta: Penerbit Erlangga
(2005). Reduced hippocampal volu- Nisa H (2007). Epidemiologi Penyakit Me-
mes and memory loss in patients with nular. Jakarta : Lembaga penelitian
early- and late-onset depression. The UIN.
British Journal of Psychiatry. 186- Narsy N (2008). Epidemiologi. Jakarta: PT
(3): 197-202. RINEKA CIPTA.
Kemenkes RI (2014). infoDATIN, Pusat Parwati D (2011). Respon Imun Inveksi
Data dan Informasi Kementerian Ke- HIV Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
sehatan RI, Situasi dan Analisis HIV Dalam Edisi Keempat – Jilid I. Jakar-
AIDS.www.depkes.go.id. ta: Pusat Penerbitan Departemen Il-
Kingsbury SJ (2011). Hypnosis in the Treat- mu Penyakit Dalam FKUI.
ment of Posttraumatic Stress Disor- Psysichology Foundation of Australia
der: An Isomorphic Intervention. A- (2014). Depression Anxiety Stress
mericanof JournalClini- Scale.www.psy.unsw.edu.sudiakses
cal Hypnosis.31(2). tanggal 20 Juli 2016.
Lu DP (2013). A Comparison of the Clinical Rafael R (2015). Bagaimana Cara Mengata-
Effectiveness of Various Acupuncture si Stres. www.romyrafael.net.

e-ISSN: 2549-1172(online) 107


Journal of Health Promotion and Behavior (2016), 1(2): 99-108
https://doi.org/10.26911/thejhpb.2016.01.02.05

Rajagopalan R, Deodurg Pm, Srikanth Spies G (2011). Desensitization of Test An-


(2013). Overview Of Randomized xiety: Hypnosis Compared with Bio-
Controlled Trials. Asian Journal of feedback. American Journal of Clini-
Pharmaceutical And Clinical Re- cal Hypnosis22(2).
search. ISSN-0974-2441. 6 (3). Sriati (2013). Pengertian Stres. www.akade-
Robbins (2011). Perilaku Organisasi. Jakar- mik.unsri.ac.id.
ta: Salemba Empat. Stuart GW, Sundeen SJ (2007). Buku Saku
Rush AJ, Adli M, Bauer M (2006). Algo- Keperawatan Jiwa, Edisi 5. Jakarta;
rithms and Collaborative-care System EGC.
for Depression : are they effective and Summer (2010). Inclusion and Exclusion
why? A systematic review, Biol Psy- Criteria.www.unm.edu.
chiatry, 59. Suwandi A (2015). Mahir Menghipnotis Ce-
Rusli SI, Wijaya JA (2009). The Secret of pat dan Instan Turbo Speed Hipnotis.
Hypnosis, penebar Plus, Jakarta. Jakarta: Spasi Media.
Sadock BJ, Sadock VA, Sadock’s K Untas A (2013). The Effects of Hypnosis on
(2007).Synopsis of Psychiatry. Be- Anxiety, Depression, Fatigue, and
havior Sciences/Clinical Psychiatry. Sleepiness in People Undergoing He-
10th 2. Wagner KD, Brent DA. modialysis. Journal of Clinical and
Depressive Disorders and Suicide. Experimental hypnosis.www.ncbi.-
Santos Y (2012). Intermediete Hypnothera- nlm.nih.gov.
py. Buku panduan resmi NLP. Videbeck, Sheila L (2008). Buku Ajar Kepe-
Saryono (2011). Penelitian Kualitatif dalam rawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Wangsadjaja R (2014). Stres.Artikel Psiko-
Shenefelt PD (2013). Anxiety Reduction u- logi. www.psycoshare.com.
sing Hypnotic Induction and Self- Kevin W (2011). Pengantar Sosiologi Kese-
Guided Imagery for Relaxation during hatan dan Penyakit. Jakarta: Rajawali
Dermatologic Procedures. Journal of Press.
Clinical and Experimental Hypnosis. WHO (2015). HIV/AIDS.www.who.int.di-
Shih M, Yang YH, Koo M (2011). A Meta- akses tanggal 20 Juli 2016.
Analysis of Hypnosis in the Treatment WHO (2016). Depression.www.who.int.
of Depressive Symptoms: A Brief Windalfin. (2013). Bahaya Hipnotis. Artikel
Communication.International Journal Psikologi.www.indomind.com.
of Clinical and Experimental Hypno- Yapko M (2011). Hypnosis in Treating Sym-
sis. 57(4). ptoms and Risk Factors of Major De-
Smeltzer Sc, Bare B, Hinkle JL, Cheever KH pression. American Journal of Clini-
(2012). Bruner & Suddarth’s Textbook cal Hypnosis.44(2).
of Medical Surgical Nursing. YayasanSpiritia (2016). Kelompok Dukung-
Soedarmadji B (2013). Psikologi Konseling. an Sebaya.www.spiritia.or.id
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

108 e-ISSN: 2549-1172(online)

You might also like