You are on page 1of 11

PENGARUH HARGA, LOKASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN DE KOSMO FACTORY OUTLET YOGYAKARTA

Iga Damayanti1, Lilik Siswanta2


Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta

ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of price, location and quality of service to consumer
satisfaction at De Kosmo Factory Outlet Yogyakarta.
This study was conducted at De Kosmo Factory Outlet Yogyakarta in May 2018 until June
2018. Population in this research is all consumers who visit to De Kosmo Factory Outlet Yogyakarta,
while sample used of 85 respondents with accidental sampling. Hipotesis tecnique tested with using
multiple regression analysis through T test, F test and R² test with the help of spss for windows 16.0.
Based on the result of the data, regression results obtained as follows
Y = 1,331 + 0,169 X₁ + 0,236 X₂ + 0,546 X₃. Hypothesis using test T, indicates three independent
variable is price, location, and service quality proved to have a significant partial effect with the
dependent variable is costomer satisfaction. That can be proved with the significance values are more
than 0,05. Simultaneously, independent varible has a significant influence with dependent variable.
That can be proved with F value that is 26,907 with level of significance 0,000< 0,05. Adjusted R²
that is 0,481 means that precentage of influence independent variable to dependent variable is 48,1%
and 51,9% the remains is explained by model which not present in this study.

Keywords :price, location , and service quality, consumer satisfaction

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi harga, lokasi dan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan konsumen di De Kosmo Factory Outlet Yogyakarta.
Penelitian ini dilakukan di De Kosmo Factory Outlet Yogyakarta pada bulan Mei 2018 sampai
Juni 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang berkunjung ke De Kosmo
Factory Outlet, sedangkan sampel yang digunakan sejumlah 85 responden dengan teknik Accidental
sampling. Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda melalui uji t, uji F dan uji
R² dengan bantuan SPSS for windows release 16.0.
Berdasarkan hasil olah data penelitian diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Y = 1,331
+ 0,169 X₁ + 0,236 X₂ + 0,546 X₃. Pengujian hipotesis menggunakan uji T menunjukkan bahwa tiga
variabel independen yaitu harga, lokasi dan kualitas pelayanan terbukti signifikan berpengaruh secara
parsial terhadap variabel dependen yaitu kepuasan konsumen. Hal ini dapat dibuktikan dengan semua
nilai signifikasinya yang lebih kecil dari 0,05. Secara simultan variabel independen memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen., hal ini dibuktikan dengan nilai F yaitu 26,907
dengan tingkat signifikasi 0,000 < 0,05. Adjusted R² sebesar 0,481 artinya presentase pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 48,1% sedangkan sisanya sebesar 51,9%
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Kata kunci : harga, lokasi, kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen


A. Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis yang semakin ketat menarik perhatian para pembeli. Mulai dari
menuntut perusahaan untuk menawarkan jenis pakaian, tas, sepatu, alat make up, dan
inovasi-inovasi baru, baik dalam hal produk lainnya. Selain model dan warna yang menarik,
yang lebih menarik dan atau pelayanan yang harga produk fashion sekarang terjangkau
lebih memudahkan untuk para pelanggannya. sehingga konsumen yang memilki keinginan
Hal tersebut dilakukan demi mendapatkan untuk mengikuti mode mudah untuk membeli
pelanggan baru dan mempertahankan produk-produk fashion tersebut. Harga
pelanggannya. Sehingga pelanggan yang telah terjangkau bukan berarti tidak memiliki
merasa puas terhadap produk atau jasa yang kualitas barang yang baik. Saat ini produk-
telah diterimanya, dapat melakukan pembelian produk fashion yang dijual memiliki kualitas
ulang di masa yang akan datang (Diapinsa, barang yang baik, sehingga konsumen dapat
2017). Menurut urutan kepentingannya, memiliki barang tersebut dengan kualitas baik
kebutuhan manusia terbagi menjadi kebutuhan tanpa menghabiskan banyak uang. Hal tersebut
fisiologis, kebutuhan akan keamanan, bisa menjadi kesenangan seseorang untuk
kebutuhan sosial, kebutuhan untuk dihargai dan berbelanja lebih, karena mereka dapat memiliki
kebutuhan akan aktualisasi diri. Dalam barang yang mereka mau tanpa menghabiskan
kebutuhan fisiologis ada tiga kebutuhan banyak uang, dengan begitu pembeli merasa
manusia yang paling mendasar yaitu kebutuhan untung karena bisa mendapatkan banyak
sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan barang dari sejumlah uang yang dimiliki.
sandang adalah kebutuhan manusia untuk Semakin selektifnya konsumen dalam
terlindungi dari rasa panas, dingin, dan untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk
menutupi dari rasa malu yang pada umumnya atau jasa mengakibatkan pemasar perlu
kebutuhan sandang berbentuk sebagai pakaian memperhatikan faktor dari luar dan dalam yang
yang selalu diutamakan karena terus dapat mempengaruhi konsumen dalam
berkembangnya model-model fashion yang pengambilan keputusan pembelian, maka untuk
lebih baru. Kebutuhan manusia akan pakaian menarik pembeli pada bisnis fashion ini
terus meningkat dari yang tadinya sekedar hendaknya memperhatikan kebutuhan dan
kebutuhan mendasar bergeser menjadi keinginan serta selera konsumen yang selalu
kebutuhan sosial, kebutuhan untuk dihargai mengalami perubahan dari waktu ke waktu atau
bahkan sampai menjadi kebutuhan akan mengikuti perkembangan tren fashion yang
aktualisasi diri. Dengan pakaian individu terkini. Hal tersebut sangat penting bagi
berkreasi untuk menciptakan suatu citra pengusaha untuk menentukan kebijakan
tertentu akan dirinya. Individu dapat dinilai dari pemasaran yang lebih efektif guna memberikan
apa yang dipakainya, pakaian dapat menjadi kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan
suatu kode dalam lingkungan sosial (Sunanto, konsumen. Kepuasan dan ketidakpuasan
2014). konsumen merupakan bagian dari pengalaman
Fashion menjadi bagian yang tidak yang diperoleh seorang konsumen atau
dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang
hidup keseharian. Gaya hidup (lifestyle) secara ditawarkan. Pengalaman yang diperolehnya
sosiologis merujuk pada gaya hidup khas suatu tersebut menjadikan konsumen memiliki
kelompok tertentu. Sedangkan dalam kecenderungan untuk membangun nilai-nilai
masyarakat moderen gaya hidup (lifestyle) tertentu. Nilai tersebut akan memberikan
membantu mendefinisikan mengenai sikap, dampak bagi konsumen untuk melakukan
nilai-nilai, kekayaan serta posisi sosial perbandingan terhadap pesaing lain dari produk
seseorang. Benda-benda seperti baju dan atau jasa yang pernah dirasakannya.
aksesori yang dikenakan bukanlah sekadar Swastha (2010) menyatakan bahwa
penutup tubuh dan hiasan, lebih dari itu juga terdapat faktor penggerak utama kepuasan
menjadi sebuah alat komunikasi untuk pelanggan, yaitu : 1). Kualitas Layanan,
menyampaikan identitas pribadi. konsumen akan puas jika mendapatkan
Produk-produk fashion pada masa pelayanan melebihi apa yang diharapkan
sekarang ini memiliki banyak model dan pelanggan; 2). Harga, pada umumnya
pelanggan akan memilih produk dengan harga Adapun dasar pertimbangan penulis
yang rendah dan menjadi kepuasan; 3). Faktor melakukan penelitian tentang pengaruh harga,
Emosional adalah rasa bangga yang mendasari lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap
kepuasan konsumen ketika menggunakan dan kepuasan konsumen fashion De Kosmo
membeli produk tertentu; 4). Lokasi (place), Factory Outlet Yogyakarta, berdasarkan hasil
lokasi yang strategis dan mudah dijangkau akan observasi awal yang telah dilakukan,
menjadi pertimbangan dan kepuasan tersendiri didapatkan gambaran beberapa permasalahan
bagi konsumen; 5). Kemudahan untuk pada De Kosmo Factory Outlet Yogyakarta
mendapat jasa tersebut, konsumen akan yakni, ragam produk yang dijual terutama
semakin puas apabila mudah dan efisien dalam celana pria sebagian besar berukuran big size
mendapatkan produk atau jasa beserta dengan atau jumbo, adanya dugaan dari beberapa
pelayanannya. produk dengan merek tiruan (KW) yang dijual,
De Kosmo Factory Outlet Yogyakarta harga-harga produk yang relative mahal, serta
menyediakan berbagai macam varian produk kualitas pelayanan yang masih kurang baik.
fashion. Untuk fashion dewasa diantaranya Berdasarkan latar belakang tersebut,
adalah celana untuk pria dan wanita, t-shirt maka penulis akan melakukan penelitian
untuk pria dan wanita, butiq untuk wanita dan dengan judul “PENGARUH HARGA,
kemeja untuk pria. Selain itu juga menyediakan LOKASI DAN KUALITAS PELAYANAN
fashion untuk anak seperti celana dan t-shirt. TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DE
De Kosmo Factory Outlet Yogyakarta ramai KOSMO FACTORY OUTLET
dikunjungi konsumen karena terletak di jalan YOGYAKARTA”.
yang strategis dan seringkali mengadakan
discount besar-besaran.

B. Landasan Teori untuk mendapatkan atau mengkonsumsi


1. Nilai Pelanggan produk tersebut, sehingga nilai pelanggan
Nilai yang dipikirkan pelanggan merupakan suatu preferensi yang dirasakan
(customer perceive value) adalah selisih antara oleh pelanggan dan evaluasi terhadap atribut-
penilaian pelanggan prospektif atas semua atribut produk serta berbagai konsekuensi yang
manfaat dan biaya dari suatu penawaran timbul dari penggunaan suatu produk untuk
terhadap alternatifnya. Nilai pelanggan total mencapai tujuan dan maksud pelanggan
(total customer value) adalah nilai moneter (Balqis, 2009).
yang dipikirkan dan sekumpulan manfaat Konsep nilai pelanggan
ekonomis, fungsional dan psikologis yang mengindikasikan suatu hubungan yang kuat
diharapkan oleh pelanggan atas tawaran pasar terhadap kepuasan pelanggan. Dimana konsep
yang disebabkan oleh produk, jasa, personel tersebut menggambarkan pertimbangan yang
dan citra yang terlibat. Biaya pelanggan total evaluatif pelanggan tentang produk yang
(total customer cost) adalah sekumpulan biaya mereka konsumsi. Nilai yang diinginkan
yang dikeluarkan pelanggan untuk dikeluarkan pelanggan terbentuk ketika mereka membentuk
dalam mengefaluasi, mendapatkan, persepsi bagaimana baik buruknya suatu
menggunakan, dan menyingkirkan suatu produk dimainkan dalam situasi penggunaan.
penawaran pasar, termasuk biaya moneter, Mereka mengevaluasi pengalaman penggunaan
waktu, energi dan psikologis (Kotler, 2009). pada atribut yang sama.
Bagi pelanggan, kinerja produk yang dirasakan Tjiptono (2005) mengemukakan ada
sama atau lebih besar dari yang diharapkan, beberapa faktor yang membentuk nilai
yang dianggap bernilai dan dapat memberikan pelanggan yaitu: 1)Emotional Value,berkaitan
kepuasan. dengan perasaan emosional yang diharapkan
Konsep dan beberapa definisi tentang oleh pelanggan baik dari bangunan, lokasi,
nilai pelanggan di atas dapatlah dikembangkan suasana, hingga produk yang ditawarkan;
secara komprehensif, bahwa secara garis besar 2)Social Value,berkaitan dengan perasaan dari
nilai pelanggan merupakan perbandingan dalam yang terbentuk melalui interaksi antara
antara manfaat (benefits) yang dirasakan oleh konsumen dengan karyawan; 3)Performance
pelanggan dengan apa yang pelanggan rasakan
Value,berkaitan dengan kualitas jasa dari pelanggan dengan kinerja aktual produk
karyawan dalam memberikan pelayanan pada sejumlah atribut atau dimensi penting.
maupun informasi yang diharapkan dan 4) Minat pembelian ulang (Repurcase Intent)
didapatkan oleh pelanggan; 4)Price/value of Kepuasan pelanggan dapat ditentukan
money,berkaitan dengan harapan pelanggan dengan kengininan atau niat pembelian
akan harga atau metode pembayaran yang ulang konsumen.
diharapkan dapat memudahkan proses 5) Ketersediaan untuk merekomendasi
transaksi. (Willingness to Recomend)
Kesediaan untuk merekomendasikan produk
2. Kepuasan Konsumen kepada teman atau keluarga.
a. Pengertian Kepuasan Konsumen 6) Ketidakpuasan pelanggan (Customer
Menurut Assauri (2012) menyatakan Dissatisfaction)
kepuasan pelanggan atau konsumen suatu Ketidakpuasan pelanggan dapat dilihat dari
indikator kedepan akan keberhasilan bisnis perilaku konsumen yang enggan datang
perusahaan yang mengukur bagaimana baiknya kembali atau melakukan complain terhadap
tanggapan pelanggan terhadap masa depan produk tersebut.
bisnis perusahaan. Menurut Kotler (2009)
mengatakan bahwa kepuasan (satisfaction) c. Langkah-Langkah Pemuasan
adalah perasaan senang atau kecewa yang Konsumen
timbul karena membandingkan kinerja yang Langkah-langkah pemuasan pelanggan
dipersepsikan produk atau hasil terhadap adalah sebagai berikut ini (Mevita, 2013).
ekspetasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi 1) Menjaga kualitas produk/jasa, yakni dengan
ekspetasi, pelanggan akan tidak merasa puas. menjaga dan meningkatkan kualitas.
Jika kinerja sesuai dengan ekspetasi, maka 2) Memperkuat jaringan distribusi, agar
konsumen akan merasa puas. Kepuasan pelanggan bisa mendapatkan produk/jasa
konsumen sangat bergantung kepada persepsi dengan mudah.
dan harapan konsumen yang nantinya akan 3) Komunikasi, bila banyak produk/jasa yang
memberikan nilai positif terhadap produk atau bagus tetapi tidak dikomunikasikan dengan
jasa tersebut. baik, akhirnya tidak akan diketahui manfaat
atau keunggulannya.
b. Pengukuran Kepuasan Konsumen
Dalam kepuasan konsumen terdapat 3. Harga
objek pengukuran kepuasan konsumen. Ada 6 Umar (2009) menyatakan harga
konsep inti mengenai objek pengukuran tingkat merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan
kepuasan konsumen atau pelanggan (Fandy konsumen dengan manfaat dari memiliki atau
Tjiptono, 2011) yaitu: menggunakan produk atau jasa yang nilainya
1) Kepuasan pelanggan keseluruhan (Overaal ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui
Customer Satisfaction) tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual
Kepuasan diukur dengan cara untuk satu harga yang sama terhadap semua
membandingkan secara keseluruhan antara pembeli. Swasta dan Irawan (2009)
produk sendiri dengan beberapa produk mendefinisikan harga sebagai jumlah uang
pesaing. yang dibutuhkan untuk mendapatkan beberapa
2) Dimensi kepuasan pelanggan perpaduan antara produk dan pelayanannya.
Konsumen diminta untuk memberikan Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa
penilaian mengenai produk atau jasa harga yang dibayar oleh pembeli sudah
berdasarkan masing-masing spesifik untuk termasuk layanan yang diberikan oleh penjual.
menentukan dimensi-dimensi kepuasan Banyak perusahaan mengadakan pendekatan
pelanggan. terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan
3) Konfirmasi harapan (Confirmation of yang hendak dicapainya. Adapun tujuan
Expectation) tersebut dapat berupa meningkatkan penjualan,
Kepuasan tidak diukur langsung, namun mempertahankan usaha, mempertahankan
disimpulkan berdasarkan stabilitas harga, mencapai laba maksimum dan
kesesuaian/tidaksesuai antara harapan
sebagainya. Selain itu, harga adalah jumlah dari para pesaing untuk mendapatkan akses ke pasar
seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk (Tjiptono dan Chandra, 2011).
mendapatkan atau menggunakan suatu barang
dan jasa. Seiring berkembangnya waktu, faktor 5. Kualitas Pelayanan
lain selain harga telah beralih menjadi relatif Kualitas pelayanan menurut Daryanto
lebih penting dalam proses pembelian. Harga (2014) mengemukakan bahwa pelayanan
dapat menunjukan kualitas merek dari suatu adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas
produk, dimana konsumen mempunyai yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi
anggapan bahwa harga yang mahal biasanya sebagai akibat adanya interaksi antara
mempunyai kualitas yang baik. konsumen dengan karyawan yang terjadi secara
Harga merupakan faktor kendali kedua langsung atau hal lain yang disediakan oleh
yang dapat ditangani oleh manajemen perusahaan pemberi pelayanan yang
penjualan atau pemasaran untuk memahami inti dimaksudkan untuk memecahkan
pokok tentang pengambilan keputusan yang permasalahan konsumen atau pelanggan.
menyangkut penetapan harga. Tiap perusahaan Pelayanan secara spesifik harus
hendaknya dapat mendapatkan harga yang memperlihatkan kebutuhan dan keinginan
paling tepat dalam arti yang dapat memberikan konsumen karena jasa yang disarankan
keuntungan yang paling baik dalam jangka langsung oleh konsumen akan segera mendapat
panjang maupun jangka pendek. Apabila penilaian sesuai atau tidak sesuai dengan
perusahaan dalam menetapkan harga itu salah, harapan dan penilaian konsumen. Toni (2011)
maka hal ini dapat menimbulkan kesulitan kualitas adalah sesuatu yang diputuskan oleh
dalam perusahaan tersebut dan tidak jarang pelanggan. Artinya, kualitas didasarkan pada
tindakan yang keliru dapat menyebabkan pengalaman actual pelanggan atau konsumen
kegagalan bagi setiap perusahaan, maka tiap terhadap produk atau jasa yang diukur
perusahaan hendaknya mempertimbangkan berdasarkan persyaratan-persyaratan tersebut..
hal-hal secara mantab setiap keputusan dalam Dengan adanya pelayanan yang baik tentunya
masalah harga. akan meningkatkan kepuasan tersendiri yang
diterima. Agar dapat bersaing dan bertahan
4. Lokasi hidup dan berkembang maka perusahaan
Lupiyoadi (2010) mengemukakan dituntut untuk memenuhi kebutuhan dan
bahwa lokasi berhubungan dengan bagaimana keinginan konsumen dengan jalan memberikan
cara penyampaian produk kepada konsumen pelayanan yang memuaskan bagi konsumen
dan dimana lokasi yang strategis. Lokasi berarti maka dengan sendirinya konsumen merasa
berhubungan letak suatu perusahaan yang dihargai dan akan bersedia menjadi konsumen
nantinya akan melakukan penjualan dalam tetap atau akan melakukan pembelian ulang
jangka waktu yang lama. secara terus menerus dan berkala.
Keputusan pemilihan lokasi berkaitan Pendapat lain menurut Sinambela
dengan komitmen jangka panjang terhadap (2010) pelayanan berasal dari kata “layan” yang
aspek-aspek yang sifatnya kapital intensif, artinya menolong menyediakan segala apa yang
karena itu penyedia jasa harus diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan
mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih melayani. Penyajian layanan yang berkualitas
lokasi yang responsif terhadap kemungkinan dipertimbangkan suatu strategi untuk tetap
perubahan ekonomi, demografis, budaya, sukses dalam sengitnya persaingan saat ini.
persaingan dan peraturan dimasa mendatang. Layanan adalah suatu kegiatan yang
Competitive positioning adalah metode-metode memberikan manfaat dan kepuasan yang akan
yang digunakan agar perusahaan dapat ditawarkan kepada konsumen. Konsep kualitas
mengembangkan posisi relatifnya pelayanan merupakan faktor penilaian yang
dibandingkan dengan para pesaing. Jika merefleksikan persepsi konsumen terhadap
perusahaan berhasil memperoleh dan lima dimensi spesifik dari kinerja layanan.
mempertahankan lokasi yang strategis, maka Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai
itu dapat menjadi rintangan yang efektif bagi bentuk kesesuaian antara pelayanan yang
diberikan perusahaan dengan tingkat harapan b. Teknik Pengambilan Data
yang diinginkan konsumen. 1) Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi
Hipotesis yang terdiri dari obyek/subyek, yang
Berdasarkan landasan teori dan mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kerangka berpikir yang telah diuraikan diatas, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
sebagai berikut: 2010). Penelitian populasi dapat dilakukan
H₁ : Harga berpengaruh positif dan signifikan apabila peneliti ingin melihat hal yang ada
terhadap kepuasan konsumen. dalam populasi secara keseluruhan, sebab
H₂ : Lokasi berpengaruh positif dan signifikan subjeknya meliputi semua orang yang terdapat
terhadap kepuasan konsumen. dalam populasi tersebut. Sebagai populasi
H₃ : Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan dalam penelitian ini adalah konsumen. Pada
signifikan terhadap kepuasan konsumen. penelitian ini yang menjadi pusat perhatian
H4 : Harga, Lokasi dan Kualitas Pelayanan penelitian adalah seluruh konsumen yang
berpengaruh positif dan simultan terhadap kepuasan membeli fashion di De Kosmo Factory Outlet
konsumen.
Yogyakarta.
C. Metode Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian Tabel 1. Jumlah konsemen yang datang
Penelitian ini akan dilaksanakan di De pada Minggu ke 4
Kosmo Factory Outley Yogyakarta yang bulan Mei – Minggu 1 bulan Juni 2018
beralamat di Jalan Raya Magelang, Sinduadi, No Minggu Jumlah
Mlati, Sleman, Yogyakarta. Adapun waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai 1 Minggu ke 4 bulan Mei 250
bulan Juni 2018. 2 Minggu ke 1 bulan Juni 325
Total 575
2. Metode dan Teknik Pengumpulan Sumber: Data primer yang diolah 2018
Data
a. Sumber Data 2) Sampel
1) Data Primer Sampel merupakan bagian dari populasi
Mochammad (2009) data primer yang diharapkan mampu mewakili populasi
didefinisikan sebagai sumber data penelitian dalam penelitian (Sugiyono, 2011). Teknik
yang diperoleh secara langsung dari sumber asli penarikan sampel dengan menggunakan
/ tidak melalui media perantara. Data primer metode Accidental sampling. Teknik
adalah data yang diperoleh secara langsung Accidental sampling adalah teknik penentuan
dariresponden melalui kuesioner, wawancara sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
dan observasi yang berisi pertanyaan- yang secara kebetulan atau insidental bertemu
pertanyaan mengenai variabel harga, lokasi, dengan peneliti dapat digunakan sebagai
kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
2) Data Sekunder ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Mochammad (2009) mendefinisikan Penentuan besarnya sampel menggunakan
data sekunder adalah sumber data penelitian metode yang dikemukakan oleh Slovin dalam
yng diperoleh peneliti secara tidak langsung Ridwan (2005) yaitu sebagai berikut:
melalui media perantara / diperoleh dan dicatat N
oleh pihak lain. Data sekunder adalah data n=
mengenai objek penelitian yang diperoleh 1 + Nd²
secara tidak langsung melalui media perantara. Keterangan:
Berupa catatan, jurnal dan laporan historis yang n = ukuran sampel
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) N = populasi
yang telah dipublikasikan dan yang tidak d = persen kelonggaran
dipublikasikan. ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel dapat ditolelir atau Kategori Frekuensi Prosentase
diinginkan (10%) Laki-Laki 32 37.6
575
n = 1+575(10%)2 = 85 Perempuan 53 62.4
Total 85 100.0
Jadi setelah dilihat dari data yang ada
Sumber: Data primer yang diolah 2018
untuk mengukur harga, lokasi, kualitas
pelayanan terhadap kepuasan konsumen De
Berdasarkan tabel 2. Dapat diketahui
Kosmo Factory Outlet Yogyakarta adalah
bahwa 85 responden yang menjadi sampel
sebanyak 85 responden.
penelitian ini terdapat 32 orang responden laki-
laki dengan prosentase 37,6% dan 53 orang
c. Teknik Pengumpulan Data
responden perempuan dengan prosentase
Teknik pengumpulan data yang
62,4%. Jadi yang menjadi responden terbanyak
digunakan dalam penelitian ini adalah:
adalah perempuan berjumlah 53 orang.
1) Angket/kuesioner
Angket adalah serangkaian daftar
b. Karakteristik Responden Berdasarkan
pertanyaan yang digunakan peneliti untuk
Pendidikan
mendapatkan keterangan dari sampel atau
Tabel 3. Karakteristik Responden
sumber (Mochammad, 2009). Angket atau
Berdasarkan Pendidikan
kuesioner adalah daftar pertanyaan yang
telah disusun sebelumnya. Pertanyaan yang Kategori Frekuensi Prosentase
terdapat dalam kuesioner atau daftar SD 0 0
pertanyaan tersebut cukup terperinci dan SMP 17 20.0
lengkap dan biasanya sudah menyediakan SMA 42 49.4
pilihan jawaban atau memberikan
kesempatan responden menjawab secara Sarjana 26 30.6
bebas. Dalam penelitian ini, angket disebar Total 85 100.0
secara langsung kepada konsumen berupa Sumber: Data primer yang diolah 2018
pertanyaan tentang pengaruh harga (X1),
lokasi(X2), kualitas pelayanan (X3) Berdasarkan table 3. Dapat diketahui
terhadap kepuasan konsumen (Y) di De bahwa 85 responden yang menjadi sampel
Kosmo Factory Outlet Yogyakarta. penelitian ini, diperoleh 17 orang responden
2) Wawancara/interview berpendidikan SMP dengan prosentase 20%, 42
Menurut Soeratno dan Arsyad (1983) orang responden berpendidikan SMA dengan
wawancara adalah metode pengumpulan prosentase 49,4%, dan 26 orang responden
data dengan cara bertanya langsung atau dengan pendidikan Sarjana dengan prosentase
berkomunikasi langsung dengan responden 26%.
dilokasi tempat sasaran atau penelitian.
Dimana dalam proses wawancara terdapat c. Karakteristik Responden Berdasarkan
proses antara pewawancara dengan Umur
responden. Tabel 4. Karakteristik Responden
3) Observasi/pengamatan Berdasarkan umur
Menurut Nazir (1999) observasi atau Kategori Frekuensi Prosentase
pengamatan merupakan cara pengambilan 20 – 25 1 1.2
data secara langsung tanpa media perantara
apapun. 26 – 30 19 22.4
31 – 40 56 65.9
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan >40 9 10.6
1. Deskripsi Data Responden
Total 85 100.0
a. Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Data primer yang diolah 2018
Tabel 2. Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 4. Dapat diketahui Tabel 6. Hasil Uji Validitas
bahwa 85 responden yang menjadi sampel Nilai
Korelasi
penelitian ini, terdapat 1 orang responden yang (Pearso
Sig.
Ketera
berusia antara 20-25 tahun dengan prosentase Variabel Butir (2-
n ngan
tailed)
1,2%, 19 orang responden yang berusia antara Correlat
ion)
26-30 tahun dengan prosentase 22,4%, 56 orang Harga X1.1 0,809 0,000 Valid
responden yang berusia antara 31-40 tahun (X1) X1.2 0,932 0,000 Valid
dengan prosentase 65,9%, dan 9 orang X1.3 0,856 0,000 Valid
X1.4 0,884 0,000 Valid
responden yang berusia lebih dari 40 tahun X1.5 0,790 0,000 Valid
dengan prosentase 10,6%. Lokasi X2.1 0,872 0,000 Valid
(X2) X2.2 0,706 0,000 Valid
d. Karakteristik Responden Berdasarkan X2.3 0,842 0,000 Valid
X2.4 0,723 0,000 Valid
Pendapatan X2.5 0,792 0,000 Valid
Tabel 5. Karakteristik Responden Kualitas X3.1 0,765 0,000 Valid
Berdasarkan Pendapatan Pelaya- X3.2 0,732 0,000 Valid
nan (X3) X3.3 0,724 0,000 Valid
Kategori Frekuensi Prosentase X3.4 0,797 0,000 Valid
X3.5 0,851 0,000 Valid
<1.000.000 12 14.1 Kepua- Y1 0,936 0,000 Valid
1.000.000 - san Y2 0,724 0,000 Valid
62 72.9 Konsu- Y3 0,891 0,000 Valid
2.000.000 men Y4 0,936 0,000 Valid
(Y) Y5 0,672 0,000 Valid
>2.000.000 11 12.9
Total 85 100.0 Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Sumber: Data primer yang diolah 2018
b. Hasil Pengujian Reliabilitas
Berdasarkan table 5. Dapat diketahui Untuk melihat apakah instrumen
bahwa 85 orang responden yang menjadi tersebut reliabel atau tidak dengan
sampel penelitian ini, terdapat 12 orang menggunakan nilai cronbach’s alpha. Apabila
responden memiliki pendapatan nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6
<Rp..1.000.000,- dengan prosentase 14,1%, 62 maka instrumen dapat dikatakan reliabel dan
orang responden memiliki pendapatan antara sebaliknya.
Rp..1.000.000,–Rp..2.000.000,- dengan Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas
Cronba
prosentase 72,9%, dan 11 orang responden Nilai
ch’s
memiliki pendapatan>Rp..2.000.000 dengan Cronb Ketera-
Variabel Butir Alpha if
ach ngan
prosentase 12,9%. Item
Alpha
Deleted
Harga X1.1 0,902 Reliabel
2. Analisis Data (X1) X1.2 0,860 Reliabel
a. Hasil Pengujian Validitas 0,906 X1.3 0,886 Reliabel
Uji validitas instrumen dalam penelitian X1.4 0,878 Reliabel
X1.5 0,901 Reliabel
ini menggunakan 20 butir pertanyaan yang Lokasi X2.1 0,767 Reliabel
diujikan terhadap 30 orang responden sebagai (X2) X2.2 0,827 Reliabel
responden uji coba. 20 butir pertanyaan terdiri 0,839 X2.3 0,797 Reliabel
X2.4 0,831 Reliabel
dari 5 butir pertanyaan variabel harga (X1), 5 X2.5 0,802 Reliabel
butir pertanyaan variabel lokasi (X2), 5 butir Kualitas X3.1 0,770 Reliabel
pertanyaan kualitas pelayanan (X3), dan 5 butir Pelayana X3.2 0,774 Reliabel
n X3.3 0,775 Reliabel
pertanyaan pada kepuasan konsumen (Y). Hasil (X3)
0,799
X3.4 0,750 Reliabel
uji validitas instrumen menggunakan bantuan X3.5 0,751 Reliabel
SPSS for windows release 16.0 disajikan pada
tabel berikut: Kepuasa Y1 0,761 Reliabel
n Y2 0,796 Reliabel
Konsume 0,814 Y3 0,769 Reliabel
n Y4 0,761 Reliabel
(Y) Y5 0,802 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah 2018
d. Koefisien (b3) pada variabel kualitas
3. Regresi Linier Berganda pelayanan (X3) bernilai positif yaitu
Tabel8. Hasil Uji Regresi Linear sebesar 0,546. Hal ini menunjukan
Berganda peningkatan variabel kualitas pelayanan
Variable
Koefisien
t hitung Sig. t
Keterangan (X3) sebesar 1% maka akan meningkatkan
b kepuasan konsumen (Y) sebesar 54,6 %
Harga (X1) .169 2.085 .040 Signifikan dengan asumsi variabel lain dianggap
Signifikan tetap.
Lokasi (X2) .236 2.353 .021
Kualitas 4. Hasil Pengujian Hipotesis
Pelayanan .546 6.182 .000 Signifikan
(X3) a. Uji t (Uji Parsial)
Table 9. Hasil Uji t (Uji Parsial)
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Variable t hitung Sig. t Keterangan
Konstanta = 1.331
R =0,706 Signifikan
Harga (X1) 2.085 .040
R2 =0,499
Adjusted R2 =0,481 Signifikan
Lokasi (X2) 2.353 .021
F-hitung =26.907
Sig. =0,000 Kualitas
N = 85 Pelayanan 6.182 .000 Signifikan
Sumber: Data primer yang diolah 2018 (X3)
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Model persamaan regresi berganda dari hasil Konstanta = 1.331
perhitungan dapat dirumuskan sebagai berikut: R =0,706
R2 =0,499
Y= 1,331+0,169X1+0,236X2+0,546X3 Adjusted R2 =0,481
F-hitung =26.907
Dari persamaan regresi tersebut dapat Sig. =0,000
N = 85
dilihat pengaruh masing-masing variabel
independen (X1=harga, X2=lokasi, X3=kualitas Sumber: Data primer yang diolah 2018
pelayanan) terhadap variabel dependen
(Y=kepuasan konsumen). Pengaruh tersebut Dari tabel hasil uji t di atas dapat kita
dapat dijelaskan sebagai berikut: lihat nilai signifikan di masing-masing variabel
a. Konstanta (a) sebesar 1,331 menunjukkan pada kolom Sig-nya.
bahwa kepuasan konsumen(Y) akan tetap 1) Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
sebesar 1,331, dengan asumsi bahwa Nilai probabilitas (p) = 0,040. Berdasarkan
variabel harga (X1), lokasi(X2), kualitas hasil olah data dimana nilai probabilitas (p)
pelayanan (X3) dianggap tetap atau dengan ≤ 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ha
kata lain tidak ada pengaruh dari variabel diterima, harga berpengaruh positif dan
independen. signifikan terhadap kepuasan konsumen.
b. Koefisien (b1) pada variabel harga (X1) 2) Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
bernilai positif yaitu sebesar 0,169. Hal ini Nilai probabilitas (p) = 0,021. Berdasarkan
menunjukan peningkatan variabel hasil olah data dimana nilai probabilitas (p)
harga(X1) sebesar 1% maka akan ≤ 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ha
meningkatkan kepuasan konsumen (Y) diterima,lokasi berpengaruh positif dan
sebesar 16,9% dengan asumsi variabel lain signifikan terhadap kepuasan konsumen.
dianggap tetap. 3) Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)
c. Koefisien (b2) pada variabel lokasi (X2) Nilai probabilitas (p) = 0,000. Berdasarkan
bernilai positif yaitu sebesar 0,236. Hal ini hasil olah data dimana nilai probabilitas (p)
menunjukan peningkatan variabel ≤ 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ha
lokasi(X2) sebesar 1% maka akan diterima,kualitas pelayanan berpengaruh
meningkatkan kepuasan konsumen (Y) positif dan signifikan terhadap kepuasan
sebesar 23,6% dengan asumsi variabel lain konsumen.
dianggap tetap.
b. Uji F (Uji Simultan)
Table 10. Hasil Uji F (Uji Simultan)
Model
Sum of
df
Mean
F Sig.
dengan probabilitas 0,021 dimana
Squares Square angka tersebut signifikan karena
Regression 76.021 3 25.340 26.907 .000a (p<0,05). Dengan demikian maka dapat
Residual 76.285 81 .942 disimpulkan Ha diterima.
Total 152.306 84 3. Kualitas Pelayanan berpengaruh positif
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, terhadap kepuasan konsumen De
Lokasi Kosmo Factory Outlet Yogyakarta. Hal
tersebut terbukti dengan nilai t hitung
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
sebesar 6,182 dengan probabilitas 0,000
Sumber: Data primer yang diolah 2018 dimana angka tersebut signifikan
karena (p<0,05). Dengan demikian
Berdasarkan Uji Regresi Simultan, maka dapat disimpulkan Ha diterima.
diperoleh nilai F-hitung sebesar 26,907 dengan 4. Hasil pengujian variabel secara
probabilitas (p) = 0,000. Berdasarkan ketentuan simultan (uji F) pada penelitian ini dapat
uji F dimana nilai probabilitas (p) ≤ 0,05, dapat disimpulkan bahwa variabel harga,
disimpulkan Ha diterima, harga, lokasi, dan lokasi, dan kualitas pelayanan secara
kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh simultan berpengaruh positif dan
positif terhadap kepuasan konsumen. signifikan terhadap kepuasan konsumen
hal ini dibuktikan dengan hasil uji F
c. Koefisisen Determinasi (R2)
yang positif sebesar 26,907 dan nilai
Tabe11.Koefisien Determinasi signifikan pada uji F < 0,05 yang dapat
(Hasil Uji-R2) diartikan Ha diterima.
Std. Error
Adjusted R 5. Besar pengaruh harga, lokasi, dan
Model R R Square of the
Square kualitas pelayanan secara simultan
Estimate
terhadap kepuasan konsumen
1 .706a .499 .481 .97046 ditunjukkan oleh nilai Adjusted R
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Square sebesar 0,481. Artinya48,1%
Harga, Lokasi kepuasan konsumen dipengaruhi oleh
Sumber: Data primer yang diolah 2018 harga, lokasi, dan kualitas pelayanan
dan sisanya sebesar 51,9% kepuasan
Besar pengaruh harga, lokasi, dan konsumen dipengaruhi oleh variabel
kualitas pelayanan secara simultan terhadap lain diluar penelitian.
kepuasan konsumen ditunjukkan oleh nilai
Adjusted R Square sebesar 0,481. F. Saran
Artinya48,1% kepuasan konsumen dipengaruhi 1. Bagi De Kosmo Factory Outlet
oleh harga, lokasi, dan kualitas pelayanan dan Yogyakarta
sisanya sebesar 51,9% kepuasan konsumen Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. sumber informasi untuk mengetahui atribut apa
saja yang mempengaruhi kepuasan konsumen
E. Simpulan pada De Kosmo Factory Outlet Yogyakarta.
1. Harga berpengaruh positif terhadap Membantu manajemen De Kosmo Factory
kepuasan konsumen De Kosmo Factory Outlet Yogyakarta dalam mengembangkan
Outlet Yogyakarta. Hal tersebut terbukti strategi pemasaran yang berkaitan dengan
dengan nilai t hitung sebesar 2,085 kepuasan konsumen.
dengan probabilitas 0,040 dimana Sudah seharusnya pihak De Kosmo
angka tersebut signifikan karena Factory Outlet lebih meningkatkan kualitas
(p<0,05). Dengan demikian maka dapat toko dengan memperhatikan kualitas pelayanan
disimpulkan Ha diterima. karyawan dengan memberikan pelatihan
2. Lokasi berpengaruh positif terhadap terhadap karyawan. Pembuatan lokasi parkir
kepuasan konsumen De Kosmo Factory yang lebih luas dalam pembangunan toko dan
Outlet Yogyakarta. Hal tersebut terbukti penetapan harga yang sesuai dengan barang
dengan nilai t hitung sebesar 2,353 atau produk tersebut.
Implementasi. Cetakan kelima. Jakarta:
2. Bagi Peneliti Selanjutnya PT. Bumi Aksara.
Dapat dijadikan sebagai bahan
pemikiran, pertimbangan, atau bahan referensi Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis.
dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang Penerbit Alfabeta : Bandung.
sama yaitu mencari pengaruh lain terhadap
kepuasan konsumen. Faktor lain yang dapat Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
diteliti oleh peneliti selanjutnya dan belum ada (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
dalam penilitian ini diantaranya kualitas R&D). Penerbit Alfabeta. Bandung.
produk, emosi dan biaya.
Sunanto, Sandra dan Istiharini. 2014. Perilaku
Daftar Pustaka Berbelanja Fashion Tradisional
Indonesia: Antecedents dan
Assauri, Sofjan. 2012. Strategic Marketing Konsekuensi dari Involvement
Sustaining Lifetime Costomer Value. Konsumen (Studi pada Tenun Songket
Raja Grafindo Persada. Jakarta. Palembang):Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat
Balqis, Diab. 2009. Analisis Pengaruh Nilai Universitas Katolik Parahyangan.
Pelanggan dan Citra Merek Terhadap
Kepuasan Pelanggan Dalam Swastha, B. 2010. Manajemen Pemasaran
Meningkatkan Retensi Pelanggan. Modern, Liberty. Yogyakarta.
Tesis. Semarang: Program Studi
Manajemen Universitas Diponegoro. Swastha, Basu. 2009. Pengantar Bisnis
Modern. Pengantar Ekonomi
Diapinsa Gema Zakaria. 2017. ”Pengaruh Perusahaan Modern. Jakarta : Liberty.
Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk
Dan Harga Terhadap Kepuasan Tjiptono, F. 2005. Strategi Pemasaran, Edisi
Pelanggan”. Jurnal Ilmu dan Riset Kedua. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Manajemen, (Online), Volume 6,
Nomor 4, Tjiptono, F. 2011. Strategi Pemasaran. Edisi
(https://ejournal.stiesia.ac.id/jirm/articl Tiga. Andi Offset. Yogyakarta.
e/download/3061/2597 diunduh 20
April 2017). Umar, Husein. 2009. Riset Pemasaran dan
Perilaku Konsumen. Jakarta : PT
Kotler, Philip. & Kevin, L. Keller. 2009. Gramedia Pustaka Utama.
Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi
13. Erlangga. Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat. 2010. Manajemen


Pemasaran Jasa. Jakarta : PT Salemba
Empat.

Mochammad Fauzi. 2009. Metode Penelitian


Kuantitatif : Sebuah Pengantar.
Penerbit Walisongo Press. Semarang.

Ridwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-


variabel Penelitian. Bandung : Penerbit
Alfabeta.

Sinambela, L. P. 2010. Reformasi Pelayanan


Publik; Teori, Kebijakan dan.

You might also like