You are on page 1of 131

ENGLISH ASSIGNMENT

FINDING ABOUT SAFETY DOCUMENT AND TRANSLATING TO INDONESIA

Created By:
Dhisa Claudia /R0215028
Dian Fitriani /R0215030
Edo Riyandani /R0215034
Emy Ariviana Yanwar /R0215036
Fajar Tirtaningrum I. /R0215038
Guntur Lufianto Eka S. /R0215044
Ina Marliana Sari /R0215046
Inggrit Hestya A /R0215048
Intan Safitri /R0215050
Irene Biyogant P. /R0215052

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2018
TABLE OF CONTENTS

TITLE............................................................................................................... i
TABLE OF CONTENTS.................................................................................. ii
DOCUMENT 1 ................................................................................................ 1
LANDASAN TEORI ....................................................................................... 4
BAB I. PEMBAHASAN ............................................................................ 22
BAB II. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 25
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
LANDASAN TEORI ....................................................................................... 4
BAB III. PEMBAHASAN ............................................................................ 22
BAB IV. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 25
NAME : DHISA CLAUDIA
NIM : R0215028
CLASS :B
DOCUMENT 1
WORKPLACE RISK ASSESSMENT

Persons conducting the assessment (name and title):


Date:
Task Hazards Risks Risk Value Controls Are
Identify (Existing Identify (Priority) (Include Controls in
the and the risk Using the matrix Engineering, Place? If
various Potential) below indicate if Administrative not, how and
Identify associate each risk is Low, and PPE) when?
tasks d with Medium, of List what is Deal with
known and
done at each High. already in hazards
potential
the site. hazard. Consider the place to which are
hazards for
severity and the eliminate or high-risk and
each task.
You These are likelihood as reduce. have serious
Keep in
may mind long- risks that though there are Make sure that consequence
find term health could no controls.
affect you have s first.
that hazards. reduced risks Identify who
anyone
some on your ‘so far as is will take the
Risk Level (L + S = Low, Medium High)

task worksite. reasonably action, when


should practicable’. they will take
be Part of harm the action,
further reduction is and make
Likelihood (1-4)

Severity (1-4)

broken appropriate note of when


out in a provision of the action is
Job first-aid. completed.
Hazard Do the controls
Analysi meet legislative
s requirements?
(JHA). How do your
controls
compare to
‘best
practices’?

Incident Probability 4 = Very likely to occur


3 = Somewhat likely
2 = Remote
1 = Improbable

Potential Severity 4=Severe (death, serious injury or illness with more than 2
days in the hospital, permanent disability, extensive property
damage (> $100,000), extensive off-site environmental
damage)
3=Substantial (lost time injury or illness, temporary disability,
potential injury, substantial property damage)
2= Minor (medical aid injury, minor illness, minor property
damage)
1=Minimal (first aid injury)

Risk Value = Incident Probability X Potential Severity


Risk Level > 11, High Risk (take immediate action to eliminate the risk or
implement appropriate controls to lower the risk)
= 4 – 11, Medium Risk (take timely action to implement
appropriate controls to lower or minimize risk)
< 4 Low Risk (continued operation is permissible with
minimal controls)
Instructions:
 Tool must be completed with individual(s) who do the task identified.
 Tool can be used to evaluate all tasks for a specific occupation or all tasks associated
with a specific activity.
 List all work activities in the first column (tasks). It is acceptable to group activities
together when the hazards encountered are the same for all of the activities
 List the existing and potential hazards associated with each task in the second
column, include both health and safety hazards.
 Keep in mind the different types of hazards. i.e. Chemical, Biological, Physical,
Ergonomic, and Psychosocial.
 Complete the risk analysis and determine the overall risk level by assigning the
Incident Probability (how likely is it to occur), Incident Severity (how serious would
it be) and enter the Risk Level.
 List the current or proposed controls for each hazard identified. The complexity of
the controls should be proportional to the overall risk level.
 It is the responsibility of the supervisors to ensure controls are put in place in a
reasonable timeframe based on the overall Risk Level.
 Individuals completing the hazard assessment must sign off on the document.
 Supervisor must review and sign off on the document.
 The document must be kept on file by the employer.
 The supervisors must ensure that the results of the hazard assessment including
identified controls are communicated to any impacted employee.

Source : education.cld.gov.au
PENILAIAN RESIKO TEMPAT KERJA

Penanggung jawab (nama and jabatan):


Tanggal:
Pekerjaan Bahaya (ada Resiko Nilai Pengendalian Apakah
Identifikas dan Identifik Resiko (Termasuk perbaikan
i jenis potensial) asi (Prioritas perbaikan sudah ada?
pekerjaan Identifikasi ) teknik, Jika tidak,
resiko Gunakan administrasi, bagaimana
yang potensial
yang matriks di dan APD) dan kapan?
terdapat bahaya yang
berhubu bawah ini Catat Tentukan
di tempat ada dalam untuk
ngan pengendalian bahaya yang
kerja. setiap jenis menilai
dengan yang telah memiliki
pekerjaan. resiko
setiap termasuk dilakukan. tingkat resiko
Anda bahaya. rendah, Pastikan tinggi dan
mungkin Perhatikan
bahaya medium bahwa Anda dampak yang
menemuka ataupun
n bahwa kesehatan Resiko – telah besar terlebih
dalam jangka resiko tinggi. mengurangi dahulu.
beberapa Pertimban
tugas panjang. yang risiko secara
harus dapat gkan
mempen wajar. Identifikasi
dipecahka keparahan
garuhi Bagian dari penanggung
n lebih dan
lanjut setiap pengurangan jawab
orang di kemungki
dalam dampak buruk tindakan,
tempat nan yang
Analisis adalah waktu
Bahaya kerja. terjadi
pemberian pelaksanaan
Pekerjaan walaupun
pertolongan kegiatan.
. belum ada
pertama yang
kontrol
tepat.
terhadap
Apakah
resiko.
kontrol
memenuhi
Kemungkinan (1-4)

persyaratan
Keparahan (1-4)
Tingkat Resiko

perundangan?
Bagaimana
cara kontrol
Anda
dibandingkan
dengan
'praktik
terbaik'?

Kemungkinan 4 = Sangat sering


3 = Sering
2 = Jarang
1 = Hampir tidak pernah

Keparahan 4=Fatal (Kematian, luka berat atau penyakit dengan rawat


inap lebih dari 2 hari, cacat permanen, kerusakan properti
hampir keseluruhan, dan kerusakan sekitar lingkungan tempat
kerja)
3=Substantial (kehilangan waktu kerja, cacat tidak permanen,
kerusakan properti pada bagian tertentu)
2= Minor (luka dengan penanganan medis, penyakit minor,
kerusakan minor properti)
1=Minimal (luka dengan penanganan P3K)

Nilai Resiko = Kemungkinan X Keparahan


Tingkat Resiko > 11, Resiko Tinggi (Segera melakukan tindakan untuk
mengeliminasi resiko atau mengimplementasikan
pengendalian untuk resiko yang rendah)
= 4 – 11, Resiko Medium (membutuhkan waktu untuk
meimplementasikan tindakan pengendalian yang tepat untuk
meminimalisir resiko)
< 4 Resiko Rendah (Kegiatan operasional dapat berlanjut
dengan pengawasan minimal)
Instruksi :
 Lembar penilaian resiko harus diisi oleh pihak yang mengidentifikasi pekerjaan.
 Lembar penilaian resiko dapat digunakan untuk mengevaluasi semua tugas untuk
pekerjaan tertentu atau semua tugas yang berhubungan dengan aktivitas tertentu.
 Catat semua kegiatan di kolom pertama (pekerjaan). Pekerjaan yang memiliki
potensi bahaya yang sama dapat dicatat secara bersamaan.
 Catat semua potensi bahaya yang berhubungan dengan setiap pekerjaan di kolom
kedua (bahaya) baik bahaya kesehatan maupun bahaya keselamatan.
 Perlu diingat, jenis – jenis bahaya meliputi kimia, biologi, fisik, ergonomic, dan
psikososial.
 Penuhi analisis resiko dan tentukan level resiko dengan menetapkan berapa nilai
Kemungkinan dan nilai Keparahan resiko kemudian masukkan level resiko.
 Catat setiap pengendalian yang telah dilakukan untuk bahaya yang telah
teridentifikasi. Kompleksitas dari pengendalian sebaiknya imbang dengan level
resiko secara keseluruhan.
 Supervisor bertanggungjawab untuk memastikan pengendalian telah dilakukan pada
sasaran dan waktu yang tepat berdasarkan tingkat resiko keseluruhan.
 Pihak yang mengisi lembar penilaian resiko harus memberikan tanda tangannya di
dokumen.
 Supervisor harus meninjau kembali dan menandatangani dokumen.
 Dokumen harus diarsipkan.
 Supervisor harus memastikan hasil dari penilaian resiko termasuk pengendalian yang
telah dilakukan dikomunikasikan dengan pihak yang terdampak.
DOCUMENT 2
SAMPLE JOB SAFETY ANALYSIS

JOB TITLE (and number if applicable): DATE: X NEW

STOCK LOADING PAGE 2 OF 4 JSA NO. 103 1-1-95 REVISED

TITLE OF PERSON WHO DOES JOB: SUPERVISOR: ANALYSIS BY:

LOADER JAMES SMITH JAMES SMITH

COMPANY/ORGANIZATION: PLANT/LOCATION: DEPARTMENT: REVIEWED BY:

METAL FABRICATING CORP. CHICAGO PACKAGING JOHN MARTIN

REQUIRED AND/OR RECOMMENDED PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT: APPROVED BY:

GLOVES, SAFETY SHOES, SAFETY GLASSES, HARD HATS JOE BATTON

SEQUENCE OF BASIC JOB STEPS POTENTIAL HAZARDS RECOMMENDED ACTION OR PROCEDURE

CONT=D FROM PAGE 1. 1f. OBJECTS ON FLOOR. 1f. OBSERVE AREA FOR SLIPPING
AND TRIPPING HAZARDS.
(SLIPS/TRIPS/FALLS).

2. PUSH LOADED TRUCK. 2a. OVERLOADED TRUCK 2a. IF TRUCK WILL NOT MOVE BY

& WORN CASTERS USING BODY WEIGHT AGAINST IT, GET


POWERED EQUIPMENT,
(STRAINS WHILE
REMOVE PART OF LOAD, OR
(PUSHING).
SECURE ASSISTANCE.

2b. HANDS ON SIDE OF 2b. KEEP HANDS ON END OF TRUCK.


TRUCK.

2c. PULLING TRUCK (RUN 2c. PUSH, NEVER PULL.

OVER FOOT).

2d. BOXES STACKED TOO 2d. STACK BOXES ORDERLY & NO


HIGH & UNBALANCED.
HIGHER THAN NORMAL EYE
(FOOT INJURIES).
LEVEL.

Source : www.michigan.gov/miosha
CONTOH ANALISIS KESELAMATAN BEKERJA

JENIS PEKERJAAN (dan nomor jika digunakan) : TANGGAL: X BARU


Persediaan Muatan LEMBAR 2 DARI 4 1-1-95 REVISI
NO. JSA 103

Jabatan Orang yang Melakukan Pekerjaan : Supervisor: Dianalisis Oleh:


Pemasok JAMES SMITH JAMES SMITH

Perusahaan : Lokasi : DEPARTEMEN: Ditinjau Ulang


Oleh :
METAL FABRICATING CORP. CHICAGO Pengemasan
JOHN MARTIN

Alat Pelindung Diri yang Diperlukan : Disetujui Oleh :


Sarung Tangan, Sepatu Keselamatan, Kacamata Keselamatan, Topi Pelindung JOE BATTON

LANGKAH KERJA POTENSI BAHAYA PROSEDUR REKOMENDASI

CONT=D FROM PAGE 1. 1f. Barang di lantai. 1f. Awasi area bahaya tersebut.

(Terpeleset/Tersandung/Terj
atuh).

2. Dorong truk bermuatan 2a. Truk bermuatan lebih 2a. Jika truk tidak akan bergerak
dan gelindingan rusak. menggunakan berat yang berlawanan
(Terkilir saat mendorong) dengannya, gunakan peralatan bertenaga,
hilangkan beberapa beban, atau cari
pertolongan yang aman.

2b. Tangan berada di 2b. Jaga tangan di belakang truk


samping truk

2c. Tarik truk (lebih cepat 2c. Dorong, jangan ditarik


daripada kaki)

2d. Kotak terjebak di 2d. Tata kotak dengan baik dan jangan
tempat terlalu tinggi dan diletakkan di tempat yang lebih tinggi agar
tidak seimbang. (Dapat dapat dilihat dengan tinggi mata normal.
melukai kaki)

DOCUMENT 3
EYEWASH REQUIREMENTS
Eyewashes must be readily accessible in areas with a fume hood, hazardous chemicals, and
BSL-2 or BSL-3 spaces. They must be flushed weekly to ensure they are working and to
prevent bacteria buildup. Records must be readily available and kept for 1 year.
Weekly checks
Visual inspection:
1. Check for corrosion, leaks, and bacteria growth on the surface
2. Make sure the eyewash area is free from clutter and is easily accessible
3. Check that the eyewash log is visible, signed weekly, and in good condition

Flush:
1. Flush for 2-3 minutes or until the water runs clear
2. Check that the water flow is immediate (within one second), continuous, and that
both streams are roughly the same height
3. Make sure that a hands-free unit can be operated as such
4. Sign the log posted next to the eyewash
5. Report any problems to Facilities Management at 612-624-2900.

In the event of an eye exposure


If you are the injured person:
1. Call for help from those nearby
2. Immediately go to the eyewash
3. Activate the eye wash and flush your eyes for 15 minutes, unless directed otherwise
by emergency personnel
4. Seek medical attention for every eye injury

If you are the witness/aid:


1. Help the injured person get to the eyewash
2. Call 911
3. Don gloves and help the injured party keep their eyes open and head down
4. Instruct the injured person to:
a. Remove contact lenses prior to flushing
b. Not to rub their eyes or try to dislodge objects
c. Hold their eyelids open and roll their eyes around to ensure water touches all
surfaces
d. Wash both eyes even if they only believe one has been contaminated
5. Make sure there is a minimum of 15 minutes of flushing, unless directed otherwise
by emergency responders
EYEWASH FLUSH RECORD
All eyewashes must be inspected and flushed weekly.
• Ensure that access to the eyewash is unobstructed
• Physically inspect for leaks, corrosion or bacteria buildup
• Flush for 2-3 minutes or until water is clear
• Check for insufficient or uneven flow
• Post this log near the eyewash and keep records for one year
• Submit repair requests for any identified problems to Facilities Management at 612-
624-2900

DATE INITIALS

NOTE – Facilities Management tests showers and eyewashes annually. The record of this is
on a small green tag attached to the equipment. Please do not write on this tag and contact
FM if the last record was more than one year ago.

Page 2 of 2 FS Eyewash Requirements October 2016

Source : https://dehs.umn.edu/
SYARAT PENCUCIAN MATA
Pencucian mata harus siap diakses di daerah dengan lemari asam, bahaya kimia, dan Area
BSL-2 atau BSL-3. Pencucian mata harus dibilas setiap minggu untuk memastikan alat
dapat bekerja dan mencegah tumbuhnya bakteri. Catatan juga harus disiapkan dan dijaga
selama 1 tahun.
Pengecekan Mingguan
Inspeksi Penglihatan :
1.Periksa korosi, kebocoran, dan pertumbuhan bakteri di permukaan.
2.Pastikan pencucian mata bebas dari keributan dan mudah diakses.
3.Periksa catatan pemeriksaan, terlihat, ditandatangani tiap minggu, dan dalam
keadaan baik.
Penyiraman :
1.Bilas selama 2-3 menit atau sampai air mengalir jernih.
2.Periksa aliran air adalah langsung (beberapa detik), berkelanjutan, dan kedua aliran
memiliki tinggi yang sama.
3.Pastikan unit yang pengoperasiannya tidak menggunakan tangan dapat
dioperasikan demikian.
4.Tanda tangani catatan pemeriksaan di samping tempat pencucian. Sign the log
posted next to the eyewash
5.Laporkan setiap masalah ke manajemen fasilitas pada 612-624-2900.
Saat terjadi paparan mata
Jika Anda adalah orang yang terluka :
1.Mintalah bantuan dari orang-orang terdekat
2.Segera pergi ke pencucian mata
3.Aktifkan pencuci mata dan bilas mata Anda selama 15 menit, kecuali diarahkan
sebaliknya oleh personel darurat
4.Cari bantuan medis untuk setiap cedera mata
Jika Anda adalah saksi / bantuan :
1.Bantu orang yang terluka untuk mendapatkan pencuci mata
2.Hubungi 911
3.Gunakan sarung tangan dan bantu pihak yang terluka agar menjaga mata mereka
terbuka dan kepala ke bawah
4.Instruksikan orang yang terluka untuk :
a.Menghapus lensa kontak sebelum disiram
b.Jangan menggosok mata mereka atau mencoba mengeluarkan benda-benda yang
ada di mata.
c.Pegang kelopak mata agar tetap terbuka dan suruh korban memutar mata mereka
untuk memastikan air menyentuh semua permukaan mata
d.Cuci kedua mata meskipun mereka walaupun hanya satu mata yang terkontaminasi
5.Pastikan minimal pembilasan dilakukan selama 15 menit, kecuali diarahkan sebaliknya
oleh penanggap darurat
CATATAN PEMBILASAN TEMPAT CUCI MATA

Semua pencuci mata harus diperiksa dan disiram setiap minggu.


• Pastikan bahwa akses ke pencuci mata tidak terhalang
• Periksa secara fisik ada tidaknya kebocoran, korosi atau penumpukan bakteri
• Siram selama 2-3 menit atau sampai air bersih
• Periksa aliran yang tidak cukup atau tidak merata
• Tempelkan catatan ini dekat penutup mata dan simpan catatan selama satu tahun
• Kirim permintaan perbaikan untuk masalah yang diidentifikasi ke Manajemen Fasilitas di
612-624-2900

TANGGAL INISIAL

CATATAN - Fasilitas Manajemen menguji pancuran dan pencuci mata setiap tahun. Catatan
ini ada pada tanda hijau kecil yang melekat pada peralatan. Tolong jangan menulis di tanda
ini dan hubungi Manajemen Fasilitas jika catatan terakhir lebih dari satu
NAME : DIAN FITRIANI
NIM : R0215030
CLASS :B

DOCUMENT 4
SECTION I - GENERAL INFORMATION

PRODUCT NAME: Hydrochloric Acid (HCl)


ITEM NUMBER: 100092, 100088, 464950, 398000-398007, 398166
CHEMICAL DESCRIPTION: Inorganic acid
PRODUCT USE: Acid - HCL
SUPPLIER: BJ Services Company
ADDRESS: 11211 FM 2920
Tomball, TX 77375
EMERGENCY TELEPHONE NUMBER (800)424-9300 for CHEMTREC
(703)527-3887 for International
PREPARED BY: BJ Services Environmental Group
(281)351-8131
DATE PREPARED: June 17, 2002
Supersedes: September 21, 2000

HMIS HAZARD INDEX


HEALTH: 3
FLAMMABILITY: 0
REACTIVITY: 2
PERSONAL PROTECTION: j
SECTION II - HAZARDOUS COMPONENTS
HAZARDOUS CAS # PERCENT HAZARD
COMPONENTS
Hydrochloric acid 7647-01-0 3.0 – 36.0 Corrosive

SECTION III - FIRE AND EXPLOSION HAZARD DATA

FLASHPOINT (METHOD): None


UPPER EXPLOSION LIMIT(% BY VOL): N.A.
LOWER EXPLOSION LIMIT(% BY VOL): N.A.
AUTO-IGNITION TEMPERATURE: N.A.
EXTINGUISHING MEDIA: Hydrochloric acid does not burn. Use appropriate media
for surrounding fire.
SPECIAL FIRE FIGHTING PROCEDURES: Equipment normally used for other hazards present
should be used.
EXPLOSION DATA: Hydrochloric acid will react with most metals to evolve
hydrogen gas which when mixed with air may result in
fire or explosion if ignited.
HAZARDOUS COMBUSTION PRODUCTS: Hydrogen gas, chlorine gas

SECTION IV - HEALTH HAZARD DATA

PRIMARY ROUTES OF ENTRY: Skin and eye contact, inhalation, ingestion

ACUTE OVEREXPOSURE EFFECTS:

SKIN CONTACT: Liquid or concentrated vapors can rapidly cause burns. Repeated or
prolonged contact with dilute solution, and concentrated vapors can
cause irritation and dermatitis.
SKIN ABSORPTION: Not absorbed by skin.
EYE CONTACT: Liquid or concentrated vapors can cause eye irritation, severe burns
and permanent damage including blindness.
INHALATION: Mist and vapors can cause irritation of respiratory tract, with burning,
choking, coughing, headaches and rapid heartbeat. Levels of 10 to 35
ppm can cause irritation of throat and 50 - 100 ppm is nearly
unbearable for 1 hour. Inflammation, destruction of nasal passages
and breathing difficulties can occur with higher concentrations and
may be delayed in onset. 1000-2000 ppm can be fatal.
INGESTION: Can cause severe burns of mouth, esophagus and stomach. Nausea,
pain and vomiting frequently occur. Depending on the amount
swallowed, holes in the intestinal tract, kidney inflammation, shock
and death can occur.
CHRONIC OVEREXPOSURE EFFECTS: Irritation of mucous lining and erosion of the teeth.
Persons
with asthma, bronchitis, emphysema and other lung
conditions and chronic nose, sinus or throat conditions
may
have those conditions aggravated by exposure to HCl.

EXPOSURE LIMITS:

HAZARDOUS COMPONENT ACGIH TLV OSHA PEL


Hydrochloric acid 5 ppm 5 ppm

CARCINOGENICITY, REPRODUCTIVE EFFECTS:


Not listed as carcinogenic – IARC, NTP, or OSHA

TERATOGENICITY, MUTAGENICITY:
No effects listed.

TOXICITY STUDIES:
LD(50) 900 mg/kg (oral rabbit)
LC(50) 3124 ppm/1hr (inhal rat)

SECTION V - FIRST AID PROCEDURES


FOR EYES: Immediately flush eyes with plenty of water for at least 15 minutes, lifting
lower and upper eyelids occasionally. Get medical attention immediately.
FOR SKIN: Immediately drench the victim with water and remove exposed clothing as
soon as possible. If burns are severe or extensive, do not move the victim, call for
emergency medical care.
FOR INHALATION: Remove victim to fresh air and administer 100% oxygen for 15 to 30
minutes. If breathing has stopped, begin artificial respiration and treat for shock. Get
medical attention immediately.
FOR INGESTION: Drink large amounts of lime water or milk of magnesia. Use plain water if these
are not available. DO NOT use sodium bicarbonate. Spontaneous vomiting may
occur, but do not attempt to induce. Get immediate medical help.

SECTION VI - PHYSICAL DATA

APPEARANCE AND ODOR: Clear, colorless to slightly yellow fuming liquid. Sharp, pungent and
irritating odor.
SPECIFIC GRAVITY: 1.16
VAPOR PRESSURE: Approximately 13 mm Hg @ 20°C
VAPOR DENSITY (air=1): 1.3 (HCl gas)
EVAPORATION RATE: Depends on barometric pressure and % HCl
BOILING POINT: 110°C
FREEZING POINT: N.E.
SOLUBILITY IN H20: 82.3 gm/100 gm H2O at 0°C
pH: <1

SECTION VII - REACTIVITY DATA

CHEMICAL STABILITY: Stable


INCOMPATIBLE MATERIALS: Metals
HAZARDOUS POLYMERIZATION: Does not polymerize
HAZARDOUS DECOMPOSITION PRODUCTS: Hydrogen gas, chlorine gas
SECTION VIII - SPECIAL/PERSONAL PROTECTION

VENTILATION: The use of mechanical ventilation is recommended whenever


this product is used in a confined space. Where engineering
controls are not feasible, assure use is in an area where there is
natural air movement.
RESPIRATORY PROTECTION: Cartridge or canister respirator - Acid Gas
PROTECTIVE GLOVES: Rubber
EYE PROTECTION: Goggles
OTHER PROTECTIVE EQUIPMENT: Apron. Eyewash bottles or other rinsing agent should be easily
accessible.

SECTION IX - HANDLING PRECAUTIONS

LEAK AND SPILL PROCEDURES: Evacuate area where concentrated fumes are present. Cleanup
personnel to wear full protective gear. Completely contain spilled
acid with dikes, etc., and prevent run-off into ground and surface
waters or into sewers. Product will dissociate in water affecting
the pH and will cause aquatic toxic effect similar to chlorine.
Neutralize with soda ash or dilute caustic soda.
WASTE DISPOSAL: If this product becomes a waste it is hazardous and classed as,
Corrosive waste- D002, under 40 CFR 261. Always dispose of
according to all local/state/and federal regulations.
HANDLING & SPECIAL EQUIPMENT: Avoid contact with eyes, skin and clothing. Avoid breathing
fumes. Avoid contact with metals.
STORAGE REQUIREMENTS: Store in non-metal containers.
SECTION X - REGULATORY INFORMATION
SHIPPING INFORMATION
PROPER SHIPPING NAME: Hydrochloric acid

HAZARD CLASS: 8
UN/NA NUMBER: UN 1789
PACKING GROUP W/ "PG": PG II
SUBSIDIARY RISK: N.A.

REPORTABLE QUANTITY (RQ): Dependant on concentration


EMERGENCY RESPONSE GUIDE #: 157
ENVIRONMENTAL INFORMATION

SARA TITLE III

SECTION 302/304 This product does not contain ingredients listed as an


Extremely
Hazardous Substance.
SECTION 311/312 Immediate
SECTION 313 This product contains the following ingredients (at a
level of 1%
or greater) which appear on the List of Toxic
Chemicals:
Hydrochloric acid
OTHER REGULATORY INFORMATION
TSCA INVENTORY: All of the components in this product appear on the TSCA
inventory.

CALIFORNIA PROP 65: None of the chemicals on the current


Proposition 65 list are known to be present in
this product.
The information contained herein is based on data considered accurate. However, no
warranty is expressed or implied regarding the accuracy of these data or the results to be
obtained from the use thereof. Vendor assumes no responsibility for injury to vendee or third
persons proximately caused by the material if reasonable safety procedures are not
adhered to as stipulated in the data sheet. Additionally, vendor assumes no responsibility for
injury to vendee or third persons proximately caused by abnormal use of the material even if
reasonable safety procedures are followed. Furthermore, vendee assumes the risk in his
use of the material.

Revision: 3 Status: Approved & Released MSDS

Revision History:

Revision
: Sec/Para Changed Change Made: Date

1 N/A Initial Issue of Document Today

2 I Telephone numbers 06/17/02

3 I Address Change 10/30/06

Sumber : BJ Service Company. USA. Fracking-HClAcid.pdf


BAGIAN I - INFORMASI UMUM
NAMA PRODUK : Hydrochloric Acid (HCl)
NOMOR ITEM : 100092, 100088, 464950, 398000-398007, 398166
DESKRIPSI KIMIA : Asam anorganik
PENGGUNAAN PRODUK : Asam - HCL
SUPPLIER : Perusahaan Jasa BJ
ALAMAT : 11211 FM 2920
Tomball, TX 77375
NOMOR TELEPON DARURAT (800)424-9300 untuk CHEMTREC
(703)527-3887 untuk Internasional
DITETAPKAN OLEH : BJ Services Environmental Group
(281)351-8131
TANGGAL PERSIAPAN : 17 Juni 2002
Menggantikan: 21 September 2000
INDEKS BAHAYA YANG ADA :
KESEHATAN :3
MUDAH TERBAKAR :0
REAKTIVITAS :2
PERLINDUNGAN PRIBADI : j

BAGIAN II - KOMPONEN BERBAHAYA

KOMPONEN CAS PERSEN BAHAYA


BERBAHAYA
Asam Hidroklorat 7647-01-0 3,0 - 36,0 Korosif

BAGIAN III - KEBAKARAN BAHAYA API DAN LEDAKAN

TITIK KILAS (METHOD) : Tidak ada


BATAS LEDAKAN ATAS (% BY VOL) : N.A.
BATAS LEDAKAN BAWAH (% BY VOL) : N.A.
SUHU PENYALAAN OTOMATIS : N.A.
MEDIA PEMADAMAN :Asam hidroklorida tidak terbakar.
Gunakan media yang sesuai untuk
kebakaran di sekitarnya
TATA CARA PENANGGULANGAN
KEBAKARAN KHUSUS : Peralatan biasanya digunakan
untuk bahaya lain yang ada
seharusnyadigunakan.
DATA LEDAKAN : Asam klorida akan bereaksi dengan
sebagian besar logam untuk
berevolusi, gas hidrogen jika
bercampur dengan udara dapat
menghasilkan api atau ledakan jika
dinyalakan.
BAHAYA PRODUK PEMBAKARAN : Gas hidrogen, gas klorin
BAGIAN IV - DATA BAHAYA KESEHATAN
JALAN UTAMA MASUK : Kulit dan kontak mata, inhalasi, konsumsi
DAMPAK PAPARAN BERLEBIH :
KONTAK KULIT Uap cair atau pekat dapat dengan cepat
menyebabkan luka bakar. Pengulangan atau
kontak dalam waktu lama dengan larutan
cair, dan uap terkonsentrasi bisa
menyebabkan iritasi dan dermatitis.

ABSORBSI/ PENYERAPAN KE KULIT Tidak diserap oleh kulit


KONTAK MATA Uap cair atau pekat dapat menyebabkan
iritasi mata, luka bakar yang parah dan
kerusakan permanen termasuk kebutaan
TERHISAP Kabut dan uap dapat menyebabkan iritasi
saluran pernapasan, dengan pembakaran,
tersedak, batuk, sakit kepala dan detak
jantung yang cepat. Tingkat 10 hingga 35
ppm dapat menyebabkan iritasi tenggorokan
dan 50 - 100 ppm hampir
tak tertahankan selama 1 jam. Peradangan,
penghancuran saluran hidung dan kesulitan
bernapas dapat terjadi dengan konsentrasi
yang lebih tinggi dan mungkin tertunda
dalam onset. 1000-2000 ppm bisa berakibat
fatal.

TERTELAN Dapat menyebabkan luka bakar yang parah


pada mulut, kerongkongan dan lambung.
Mual,
nyeri dan muntah sering terjadi. Tergantung
pada jumlah yang tertelan, lubang di saluran
usus, radang ginjal, syok dan kematian bisa
terjadi.

PENGARUH OVEREXPOSURE KRONIS: Iritasi pada lapisan mukosa dan erosi pada
gigi. Orang-orang dengan asma, bronkitis, emfisema dan paru-paru lainnya kondisi dan
hidung kronis, kondisi sinus atau tenggorokan akan lebih parah akibat paparan HCL.
BATAS SAMBUNGAN:
KOMPONEN ACGIH TLV OSHA PEL
BERBAHAYA
Asam hidroklorida 5 ppm 5 ppm

DAPAT MENYEBABKAN KANKER, BERDAMPAK PADA REPRODUKSI


Tidak terdaftar sebagai karsinogenik - IARC, NTP, atau OSHA
TERATOGENISITAS( kerusakan pada sel embrio), MUTAGENISITAS (menyebabkan
perubahan kromosom dan genetika):
Tidak ada efek yang terdaftar.

TOKSISITAS STUDI:
LD (50) 900 mg / kg (kelinci oral)
LC (50) 3124 ppm / 1 jam (pernafasan tikus)

BAGIAN V - PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA

UNTUK MATA : Segera siram mata dengan banyak air setidaknya


selama 15 menit, angkat lebih rendah dan kelopak
mata atas kadang-kadang. Segera ke pertolongan
medis.
UNTUK KULIT : Segera basahi kulit korban dengan air dan lepaskan
pakaian segera mungkin. Jika luka bakar parah atau
meluas, jangan memindahkan korban, segera panggil
petugas medis
UNTUK TERHIRUP : Pindahkan korban ke udara segar dan berikan
oksigen 100% selama 15 hingga 30 menit. Jika nafas
berhenti, mulai nafas buatan dan pengobatan syok.
Segera dapatkan perawatan medis.
UNTUK TERTELAN : Minum banyak air jeruk nipis atau susu magnesia.
Gunakan air biasa jika tidak tersedia. JANGAN
gunakan sodium bikarbonat. Kemungkinan akan
terjadi muntah spontan, tetapi jangan mencoba
untuk menginduksi. Dapatkan bantuan medis segera.
BAGIAN VI - DATA FISIK

PENAMPILAN DAN ODOR : Cairan yang bersih, tidak berwarna hingga sedikit
kuning. Tajam, tajam dan bau menyengat.
GRAVITASI KHUSUS : 1.16
TEKANAN ASAP : Sekitar 13 mm Hg @ 20 ° C
DENSITAS ASAP (udara = 1) : 1,3 (Gas HCl)
TINGKAT PENGUAPAN : Tergantung pada tekanan barometer dan% HCl
TITIK DIDIH : 110 ° C
TITIK BEKU : N.E.
SOLUBILITAS DI H20 : 82,3 gm / 100 gm H2O pada 0 ° C
pH : <1

BAGIAN VII - DATA REAKTIVITAS


STABILITAS KIMIA : Stabil
BAHAN BERTENTANGAN : Logam
BAHAYA POLIMERISASI : Tidak berpolimerisasi
BAHAYA PRODUK DEKOMPOSISI : Gas hidrogen, gas klorin

BAGIAN VIII - PERLINDUNGAN KHUSUS / PRIBADI

VENTILASI : Penggunaan ventilasi mekanis direkomendasikan


kapan saja, produk ini digunakan di ruang terbatas. Di
mana teknik kontrol tidak memungkinkan, pastikan
penggunaan ada di area di mana ada gerakan udara
alami.
PERLINDUNGAN PERNAPASAN : Respirator tabung atau tabung - Gas Asam
SARUNG TANGAN PROTEKSI : Karet
EYE PROTECTION : Goggles
PERALATAN PROTEKTIF LAINNYA : Apron / Botol pencuci mata atau pembilas
lainnya harus mudahdapat dijangkau.

BAGIAN IX - PENANGANAN PENANGANAN


PROSEDUR TUMPAHAN
DAN BOCORAN : Evakuasi area di mana terdapat uap yang terkonsentrasi.
Membersihkan personil untuk memakai alat pelindung
lengkap. Sepenuhnya berisi tumpah asam dengan tanggul,
dll., dan mencegah mengenai ke tanah dan permukaan
perairan atau selokan. Produk akan terdisosiasi dalam
pengaruh air pH dan akan menyebabkan efek toksik air yang
mirip dengan klorin. Netralkan dengan soda abu atau soda
kaustik cair.

PEMBUANGAN LIMBAH : Jika produk ini menjadi limbah dapat berbahaya dan
digolongkan sebagai Limbah korosif - D002, di
bawah 40 CFR 261. Buang limbah sesuai dengan
semua peraturan lokal / negara bagian dan federal.
PENANGANAN
& PERALATAN KHUSUS : Hindari kontak dengan mata, kulit dan
pakaian. Hindari menghirup uasp. Hindari
kontak dengan logam.

PERSYARATAN PENYIMPANAN: Simpan dalam wadah non-logam.


BAGIAN X - INFORMASI PERATURAN
PENGIRIMAN INFORMASI
NAMA PENGIRIMAN YANG BENAR : Asam hidroklorik
KELAS BAHAYA :8
UN / NA NOMOR : UN 1789
KEMASAN PACKING W / "PG" :PG II
RISIKO TAMBAHAN : N.A.
JUMLAH PELAPORAN (RQ) : Bergantung pada konsentrasi
PANDUAN RESPON DARURAT : 157

INFORMASI LINGKUNGAN
SARA TITLE III
BAGIAN 302/304 Produk ini tidak mengandung bahan yang terdaftar sebagai
Zat yang berbahaya.
BAGIAN 311/312 Segera
BAGIAN 313 Produk ini mengandung bahan-bahan berikut (pada tingkat
1%atau lebih besar) yang muncul di Daftar Bahan Kimia
Beracun: Asam hidroklorik

INFORMASI REGULASI LAINNYA


INVESTASI TSCA : Semua komponen dalam produk ini muncul di inventaris
TSCA.
CALIFORNIA PROP 65 : Tidak ada bahan kimia pada daftar Proposisi 65 saat ini
yang diketahui ada dalam produk ini.
Informasi yang tercantum di sini didasarkan pada data yang dianggap akurat. Namun, tidak
ada jaminan yang dinyatakan atau tersirat mengenai keakuratan data ini atau hasil yang akan
diperoleh dari penggunaannya. Vendor tidak bertanggung jawab atas cedera pada pembeli
atau orang ketiga yang disebabkan oleh materi jika prosedur keselamatan yang wajar tidak
ditaati sebagaimana diatur dalam lembar data. Selain itu, vendor tidak bertanggung jawab
atas cedera pada pembeli atau orang ketiga yang disebabkan oleh penggunaan materi yang
tidak wajar bahkan jika prosedur keselamatan yang wajar diikuti. Lebih lanjut, vendee
mengasumsikan risiko dalam penggunaan materialnya.
Revisi: 3 Status: Disetujui & Dirilis MSDS
Riwayat Revisi:
Revisi Sec/ Para
on: Perubahan Perubahan dibuat Tanggal

1 N/A Edisi awal dokumen Hari ini

2 I Nomor Telepon 06/17/02

3 I Mengubah alamat 10/30/06


OCCUPATIONAL H & S MANAGEMENT SYSTEM O.H.S Section 4.2.3
REV 6.2 11/11/2013
OHS POLICY PAGE 1 of 1
Project OHS File, Site Manager, Contracts Director, OHS Officer,
Record Keeping Contractors, Notice Boards, Archive
DOCUMENT 5

OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY


POLICY
Description of Organisation

WBHO (the Company) is primarily a construction company conducting business in the


civil, building, roads, earthworks, mining sectors and is operating Plant and Machinery
maintenance as well as a services division.

1. Policy

Management regards the Occupational Health & Safety of employees, contractors and
other persons being affected by our operations to be of vital importance. Our primary
objective is therefore to:
“Achieve and maintain the highest practicable level of Health and Safety control in
all areas of the Company’s operations.”

To this end the Company will ensure that:

a. Risks and Hazards shall be minimized to prevent any impact on it’s employees,
contractors and other parties.
b. Adequate precautions are taken to prevent ill health, injuries, incidents, damage
to it’s employees, contractors and other parties.
c. The provisions of applicable legislation as well as the Health & Safety
Management System are complied with.
d. Protection of persons against ill Health.

2. Occupational Health and

Safety Objectives. To achieve our

goals it is necessary to:

2.1 Train our employees in Occupational Health and Safety issues so as to,
- ensure competence in the workplace.
- be aware of the potential hazards implicit in their work activities,
- be aware of their scope of authority in terms of Occupational Health
and Safety control. 2.2 Manage Occupational Health & Safety to acceptable standards.
2.3 Enforce Health & Safety measures with discipline in the workplace.
2.4 Protect the public and persons other than Company employees from Health and
Safety hazards associated with our work
.

2. Responsibilities

3.1 Achievement of these objectives is and will be the responsibility of all management
structures.
3.2 Duties will further be assigned to Company personnel with the aim of managing
Occupational Health and Safety procedures.
3.3 The commitment of Management and Employees to these objectives will ensure
high standards of Occupational Health & Safety control.
KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Deskripsi Organisasi
WBHO (Perusahaan) terutama adalah perusahaan konstruksi yang melakukan bisnis di
bidang sipil, bangunan, jalan, pekerjaan tanah, sektor pertambangan dan pengoperasioan
pemeliharaan Pabrik dan Mesin serta divisi jasa.
1. Kebijakan
Manajemen menganggap Keselamatan & Kesehatan Kerja karyawan, kontraktor dan
orang lain yang dipengaruhi oleh operasi kami menjadi sangat penting. Tujuan utama
kami adalah untuk:“Mencapai dan mempertahankan tingkat pengendalian
Kesehatan dan Keselamatan yang tertinggi di semua area operasi Perusahaan.”
Untuk tujuan ini, Perusahaan akan memastikan bahwa:
a. Risiko dan Bahaya harus diminimalkan untuk mencegah dampak pada
karyawan, kontraktor, dan pihak lain.
b. Tindakan pencegahan yang memadai untuk mencegah sakit, cedera, insiden,
kerusakan pada karyawan, kontraktor, dan pihak lain.
c. Pemenuhan ketentuan undang-undang yang berlaku serta Sistem Manajemen
Kesehatan & Keselamatan.
d. Perlindungan kepada orang yang sakit.

2. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Untuk mencapai tujuan kita, kita perlu:
a. Melatih karyawan kami dalam masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
sehingga :
1) memastikan kompetensi di tempat kerja.
2) waspada terhadap potensi bahaya yang terdapat dalam kegiatan kerja mereka
3) Sadar terhadap lingkup kewenangan mereka dalam hal kontrol Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
b. Mengelola Kesehatan & Keselamatan Kerja sesuai standar.
c. Menegakkan langkah-langkah Kesehatan & Keselamatan dengan disiplin di
tempat kerja.
d. Lindungi masyarakat dan orang-orang selain karyawan Perusahaan dari bahaya
Kesehatan dan Keselamatan yang terkait dengan pekerjaan kami.
3. Tanggung jawab
a. Pencapaian tujuan ini akan menjadi tanggung jawab semua struktur manajemen.
b. Tugas lebih lanjut akan ditugaskan kepada personel Perusahaan dengan tujuan
mengelola prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Komitmen Manajemen dan Karyawan untuk tujuan ini akan memastikan sesuai
dengan kontrol standar Kesehatan & Keselamatan Kerja.

Sumber : OHS-WBHO Company Policy.pdf


DOCUMENT 6
Confined Space Entry Procedure Checklist

Step # Process Complete


1. Isolate the Space from all hazards
V
Remove unauthorized personnel form the site of
a. entry
b. LOTO
c. Blocking inlets, etc.
2. Ventilate the space (if required)
4. Fill out the Entry Permit
5. Evaluate the space
6. Test the atmosphere
a. Enter atmosphere readings on the permit
b. Place the completed permit on or near the PRCS
7. Enter the space and proceed with work
a. Is Supervisor available?
b. Attendant at the entry site
V

c. Harness
d. Required PPE
e. Retest atmoshpere as needed / required
8. When the job is done:
Remove all personnel, tools and debris from the
a. space.
b. Close the space
c. Cancel the permit
d. Review the job with the employer (hazards,
problems, etc.)
9. File the completed and closed permit

“This material was produced under Grant SH-21000-10-60-F-29 from the Occupational Safety and Health Administration,
U.S. Department of Labor. It does not necessarily reflect the views or policies of the U.S. Department of Labor, nor does
mention of trade names, commercial products, or organizations imply endorsement by the U.S. Government.”
Sumber : Occupational Safety and Health Administration, U.S. Department of Labor
CS_Entry_Procedure_Checklist.pdf
Daftar Prosedure Masuk Ruang Terbatas

Langkah Proses Kelengkapan


1. Isolasi ruang dari semua yang berbahaya V
a. Hilangkan personil yang tidak berizin V
dari ruang masuk
b. LOTO V
c. Memblokir lubang masuk V
2. Ventilasi Ruang (jika diperlukan) -
3. Mengisi izin masuk V
4. Evaluasi ruang -
5. Uji udara/gas V
a. Masukkan hasil pembacaan udara/gas V
dalam izin
b. Tempatkan izin lengkap pada atau -
dekat dengan PRCS
6. Memasuki ruangan dan dilanjutkan bekerja V
a. Apakah ada super -
b. Petugas di tempat masuk V
c. Berpakaian V
d. APD yang dibutuhkan -
e. Test Kembali udara/gas sesuai V
kebutuhan
7. Saat pekerjaan seselai : V
a. Rapikan semua personil, peralatan, dan V
serpihan dari ruangan.
b. Tutup ruang. V
c. Membatalkan izin/ mensudahi izin V
d. Tinjau pekerjaan dengan pekerja V
(bahaya, masalah, dll)
8. Berkas selesai dan ijin ditutup -
DOCUMENT 7

Environmental Policy

RB is committed to running its business in a responsible, environmentally sound


and sustainable manner. We recognise that our supply chain, processes and
products have both direct and indirect environmental impacts. We seek to identify
these and to find effective ways of eliminating or reducing them. Our aim is to
achieve continuous improvement in our environmental performance. Throughout
our global operations we regard compliance with the law as the minimum standard
to be achieved and will put in place additional environmental programmes to go
beyond compliance where appropriate.

Environmental Objectives
Our environmental objectives have been chosen, and are regularly reviewed, to ensure
that our actions effectively implement our environmental policy; they are:
 To take significant environmental aspects and impacts into account throughout
our operations, maintaining a functioning environmental management system at
each factory.
 To ensure that environmental issues are properly assessed and considered when
key decisions are taken about supply chains, processes and new product
development.
 To establish and measure the significant environmental impacts of our
operations, set targets for performance improvements and monitor progress
against those targets in areas including but not limited to energy, greenhouse
gas emissions, water usage / quality and waste.
 To use energy and natural resources wisely and efficiently, eliminate and
minimise waste, and re-use and recycle where practical.
 To make a real and meaningful contribution to mitigating climate change and
global water scarcity, by reducing greenhouse gas emissions and water impact
across the complete lifecycle of our products and their packaging, reflecting
national and international government agendas when setting targets.
 To engage with our suppliers, customers and other stakeholders on
environmental issues, including the sustainability of our raw and packaging
material supply chains (via the Responsible Sourcing of Natural Raw Materials
Policy and Global Manufacturing Standard Policy, both available at
www.rb.com).
 To ensure that employees have a level of knowledge and understanding
appropriate to their environmental responsibilities and are aware of actions they
can take to reduce their impacts.
 To conduct an annual review, including progress against targets, and to make
that review publicly available in our annual Sustainability Report.

Specific goals are available on www.rb.com. The Chief Executive Officer (CEO) is
the Board member with specific responsibility for the Company’s environmental
policy and performance. This responsibility is delegated operationally through the
Company’s line management structure, which includes a Global Sustainability
Director responsible for coordinating environmental performance across the
Company.

August 2013. Executive Committee Policy Owner: Rakesh Kapoor

Sumber : RB company. 2013. environmental-policy.pdf


Kebijakan lingkungan

RB berkomitmen untuk menjalankan bisnisnya dengan cara yang bertanggung jawab, ramah
lingkungan dan berkelanjutan. Kami menyadari bahwa rantai pasokan, proses dan produk
kami memiliki dampak lingkungan langsung maupun tidak langsung. Kami berusaha
mengidentifikasi hal ini dan mencari cara efektif untuk menghilangkan atau menguranginya.
Tujuan kami adalah untuk mencapai perbaikan berkelanjutan dalam kinerja lingkungan
kami. Sepanjang operasi global kami, kami menganggap kepatuhan terhadap hukum sebagai
standar minimum yang harus dicapai dan akan menempatkan program lingkungan tambahan
untuk melampaui kepatuhan jika diperlukan.

Tujuan Lingkungan
Tujuan lingkungan kita telah dipilih, dan secara teratur ditinjau, untuk memastikan bahwa
tindakan kita secara efektif menerapkan kebijakan lingkungan; terdiri dari:
 Untuk mengambil aspek dan dampak lingkungan yang signifikan ke dalam laporan
di seluruh operasi kami, memelihara sistem manajemen lingkungan yang berfungsi
di setiap pabrik.
 Untuk memastikan bahwa isu-isu lingkungan dinilai dengan benar dan
dipertimbangkan ketika keputusan penting diambil tentang rantai pasokan, proses
dan pengembangan produk baru.
 Untuk menetapkan dan mengukur dampak lingkungan yang signifikan dari operasi
kami, menetapkan target untuk peningkatan kinerja dan memantau kemajuan
terhadap target tersebut termasuk tetapi tidak terbatas pada energi, emisi gas rumah
kaca, penggunaan / kualitas air dan limbah.
 Untuk menggunakan energi dan sumber daya alam secara bijaksana dan efisien,
menghilangkan dan minimalkan limbah, dan menggunakan kembali dan daur ulang
secara praktis.
 Untuk membuat kontribusi nyata dan berarti untuk mengurangi perubahan iklim dan
kelangkaan air global, dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak air di
seluruh siklus lengkap produk kami dan pengemasannya, yang mencerminkan
agenda pemerintah nasional dan internasional dalam menetapkan target.
 Untuk terlibat dengan pemasok, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya
tentang masalah lingkungan, termasuk keberlanjutan rantai pasokan bahan baku dan
kemasan kami (melalui Kebijakan Bahan Baku Baku Alami dan Kebijakan Standar
Manufaktur Global yang Bertanggung Jawab, keduanya tersedia di www.rb.com ).
 Untuk memastikan bahwa karyawan memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman
yang sesuai dengan tanggung jawab lingkungan mereka dan menyadari tindakan
yang dapat mereka lakukan untuk mengurangi dampaknya.
 Melakukan tinjauan tahunan, termasuk kemajuan terhadap target, dan untuk
membuat tinjauan tersebut tersedia bagi publik dalam Laporan Keberlanjutan
tahunan kami.

Sasaran spesifik tersedia di www.rb.com. Chief Executive Officer (CEO) adalah anggota
Dewan dengan tanggung jawab khusus untuk kebijakan dan kinerja lingkungan Perusahaan.
Tanggung jawab ini didelegasikan secara operasional melalui struktur manajemen lini
Perusahaan, yang mencakup Direktur Keberlanjutan Global yang bertanggung jawab untuk
mengoordinasikan kinerja lingkungan di seluruh Perusahaan.
NAME : EDO RIYANDANI
NIM : R0215032
CLASS :B
DOCUMENT 7

Standar Operasional Prosedur


Pengoperasian pemasak bertekanan dan autoclave.
Catatan: Hanya dapat dilakukan oleh personel yang terlatih bersama dengan penilaian risiko
khusus dan instruksi produsen.

1. Pendahuluan
Pemasak bertekanan, sterilizer bertekanan atau autoclave biasanya digunakan di
laboratorium untuk mensterilkan mikroorganisme secara efektif. Steriliser uap
tekanan dan autoklaf mencapai suhu dan tekanan yang disarankan yang diperlukan
untuk membuat sebagian besar mikroorganisme steril.
2. Konteks
Instruksi ini digunakan untuk guru sains yang berpengalaman dan teknisi saja.
Pedoman ini bersifat umum dan panduan pengguna produsen harus selalu
dikonsultasikan untuk peralatan tertentu yang digunakan.
3. Catatan keselamatan
 Permukaan yang sangat panas - gunakan tanda yang tepat untuk menunjukkan
permukaan yang panas.
 Uap - bahaya terbakar dan luka bakar; selalu buka tutup panci bertekanan dari wajah.
Cairan sangat panas.
 Alat berat.
 Tekanan tinggi; hanya open pressure cooker ketika didinginkan dan tekanannya turun
ke nol.  Harus disimpan dan dioperasikan di ruang persiapan sains atau area
persiapan mikrobiologi khusus yang jauh dari siswa.
 Jangan meninggalkan kompor tekanan tanpa pengawasan selama digunakan.
4. Peraturan, lisensi, dan izin
Pressure cooker Untuk mempertahankan sterilisasi pada 1210C selama 15–20 menit
pada 15p.s.i (pound per inci persegi), diperlukan pertimbangan berikut harus
diberikan saat membeli pressure cooker.
 Pastikan pressure cooker memiliki yang cukup untuk mensterilkan agar-agar
dalam botol.
 Pressure cooker harus berisi pengukur tekanan dan dapat mencapai tekanan
15p.s.i. (103kPa) dan suhu 1210C.
Perhatikan bahwa beberapa juru masak rumah tangga tidak memenuhi persyaratan ini.
Produsen atau pemasok autoklaf akan menyarankan Anda pada jenis autoklaf yang sesuai
untuk tujuan Anda. Pastikan pabrikan autoclave memiliki program prasetel untuk
kebutuhan sterilisasi spesifik Anda dan sediakan rak dan / atau keranjang logam untuk
mensterilkan barang-barang kecil.
DOCUMENT 8

10 tips untuk Mendorong penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


1. Menetapkan dan secara konsisten menegakkan kebijakan yang mengharuskan
penggunaan APD yang ditugaskan. Membuat yakin semua karyawan menyadari
aturan dan konsekuensi ketidakpatuhan (Yaitu, selain potensi cedera atau sakit).
2. Mensosialisasikan APD bila sesuai dalam pertemuan keselamatan. Identifikasi
bahaya dan jelaskan bagaimana APD secara spesifik dirancang untuk melindungi
terhadap bahaya tersebut.
3. Mintalah karyawan untuk memberikan alasan pribadi mereka untuk mengenakan
APD — misalnya, kembali ke rumah dengan aman dan sehat untuk keluarga
mereka, menghindari cacat atau cacat, karena itu adalah hal "pintar" untuk dilakukan,
dll.
4. Buat analogi dengan kebugaran dan gaya hidup sehat. Karyawan melakukan banyak
hal seperti
berolahraga, makan dengan benar, dan mendapatkan pemeriksaan medis untuk
kesehatan mereka. Mengapa tidak dipakai APD untuk kesehatan mereka juga?
Mintalah masukan karyawan mengenai APD. Dengarkan keluhan dan alasannya
ketidakpatuhan.
5. Pasang tanda-tanda yang menunjukkan APD apa yang diperlukan di setiap area
kerja.
6. Ketika Anda berbicara tentang perlunya APD, tunjukkan bahwa atlet profesional
memakai
APD. Ini mungkin menarik bagi pria yang lebih muda, yang merupakan salah satu
risktaker terbesar di tempat kerja. Tekankan bahwa mereka tidak akan melihat
pemain NFL atau hoki
lapangan atau di atas es tanpa APD mereka, dan orang-orang itu tentu bukan
pengecut. Bahkan
pemain bola basket profesional memakai sepatu khusus, dan pemain bisbol memakai
sarung tangan.
7. Berikan statistik dan deskripsi kecelakaan yang terjadi di tempat kerja Anda atau
lokasi serupa karena pekerja tidak mengenakan APD yang dibutuhkan. Beberapa
karyawan akan menanggapi pendekatan ini; yang lain mungkin tidak, berpikir itu
tidak akan terjadi mereka.
8. Pastikan pengawas memantau penggunaan APD secara teratur di antara semua
karyawan mereka dan jangan mengabaikan ketidakpatuhan pada bagian dari setiap
karyawan karena alasan apa pun.
9. Menggunakan disiplin progresif pada pelanggar berulang.
10. Tetapkan tujuan kepatuhan 100%; tidak ada yang bisa diterima.
DOCUMENT 9
KEBIJAKAN KESEHATAN & KESELAMATAN

Ini adalah kebijakan Sanofi Pasteur Limited untuk menyediakan dan memelihara operasi
fasilitasnya dengan cara melindungi kesehatan dan keselamatan karyawannya sesuai dengan
semua undang - undang kesehatan dan keselamatan dan persyaratan lain yang kami gunakan
untuk berlangganan, dan untuk terus meningkatkan kesehatan dan keselamatan tempat kerja
mengembangkan dan memantau program yang ditujukan untuk pencegahan dan
pengurangan kecelakaan.

Kebijakan ini berlaku untuk semua karyawan; pekerja yang masuk ke properti Sanofi
Pasteur Limited, termasuk kontraktor, sub-kontraktor dan vendor yang berwenang;
pengunjung; atau orang lain yang bukan karyawan Sanofi Pasteur Limited.

Direktur HSE akan merekomendasikan kebijakan tentang masalah kesehatan dan


keselamatan kerja dan menyediakan nasihat tentang pengembangan program yang
menerapkan kebijakan ini, dan bertanggung jawab atas penerapan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan.

Direksi bertanggung jawab atas penegakan, dan kesesuaian dengan, kebijakan ini di dalam
wilayah operasi mereka.

Manajer dan personel pengawas harus:

• mengambil semua tindakan pencegahan yang wajar untuk melindungi kesehatan dan
keselamatan pekerja di wilayah operasi mereka dan memastikan bahwa pekerja mematuhi
Undang-undang Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSA) dan peraturan dan pedoman
terkait, serta Kebijakan dan prosedur Kesehatan dan Keselamatan perusahaan; dan

• memastikan bahwa karyawan baru atau karyawan yang dipindahkan terlatih dengan baik
dalam metode dan praktik kerja yang aman, dan memberi tahu pekerja tentang bahaya
kesehatan atau keselamatan aktual atau potensial di tempat kerja dari zat, proses, mesin, atau
peralatan.

Setiap karyawan harus:

• bekerja sesuai dengan OHSA dan peraturan dan pedoman terkait, dan dengan perusahaan
Kebijakan dan prosedur Kesehatan & Keselamatan:

• laporkan setiap pelanggaran OHSA atau praktik kerja yang aman, termasuk peralatan atau
tempat kerja yang rusak

bahaya yang mereka ketahui kepada supervisor;

• ikuti prosedur kesehatan dan keselamatan yang terkait dengan fungsi pekerjaan mereka,
yang termasuk penggunaan Pribadi

Alat Pelindung, pengoperasian peralatan yang aman, mesin, peralatan, dan penanganan yang
berbahaya

zat; dan

• menjaga lingkungan yang bebas dari kekerasan, diskriminasi dan pelecehan.


Upaya Kesehatan dan Keselamatan harus mencakup:

• meninjau kembali tujuan yang sedang berlangsung dan menetapkan tujuan yang dapat
dicapai:

• merancang, membangun, dan memelihara tempat kerja yang aman dan sehat;

• membangun kerja yang aman, mengemudi, proteksi kebakaran, dan praktik dan prosedur
darurat;

• menempatkan karyawan dalam pekerjaan yang konsisten dengan kemampuan dan


pelatihan mereka untuk melakukan pekerjaan dengan aman, dan

memberikan pelatihan khusus jika diperlukan;

• menyediakan materi, pelatihan, peralatan, pakaian, peralatan, dan perlindungan pribadi


bagi karyawan

peralatan sesuai kebutuhan;

• mengidentifikasi potensi bahaya keselamatan dan kesehatan yang melekat pada bahan, zat
antara, limbah, dan produk

diproduksi, diformulasikan, dikemas, atau diangkut, dan memberikan tindakan perlindungan


khusus

diperlukan untuk mengendalikan atau meminimalkan bahaya semacam itu;

• memberi tahu karyawan yang bekerja dengan agen-agen kimia, biologis, dan fisik dari
bahaya yang dapat diduga ke

keamanan dan kesehatan mereka;

• memeriksa fasilitas dan mengidentifikasi serta memperbaiki kondisi dan praktik yang
dapat menyebabkan cedera, bekerja

gangguan, atau kerusakan properti;

• meminta semua supervisor dan manajer bertanggung jawab atas kinerja keselamatan dari
kelompok kerja mereka; dan

• mengevaluasi paparan karyawan terhadap potensi bahaya keselamatan dan kesehatan,


mencegah atau meminimalkan yang berlebihan

eksposur, dan, jika perlu, melembagakan kendali teknik atau pemantauan lingkungan berkala
dan

bio-surveillance.
Name : EMY ARIVIANA YANWAR
NIM : R0215036
Class :B

DOCUMENT 10

To assist employers familiarise employees (including independent contractors) with the OHS rules
and procedures of the site BEFORE they commence work.

No Items covered Yes No N/A

1 Have you established the competencies and qualifications


(including trade qualifications) of the person?

2 Have you established proof of the person’s construction induction


training?
3 Have you ensured that the person has been taken through
relevant safe work method statements (SWMS) for any
high risk tasks to be performed?
4 Does the person have the correct personal protective equipment
(PPE) available?
• Hard hat
• Safety glasses
• Safety footwear
• Long sleeved shirt
• High visibility vest
• Other
5 Have you shown the person what to do in an
emergency and identified the location of the:
• Assembly point and evacuation route?
• Closest medical facility?
• Contact details of emergency services?
• Provisions for emergency communications?
6 Have you shown the person:
• The location of the first aid facilities / kits?
• Who the first aiders are and how to obtain treatment?
7 Have you shown the person where all relevant fire-fighting
equipment is located? For example, fire extinguishers, hose
reels.
8 Have you introduced the person to their site health and safety
representatives (HSRs)?
9 Have you shown the person where the workplace facilities
(including toilets and drinking water) are located?
10 Have you explained the procedures for reporting incidents, injuries
and hazards?
11 Has the person been trained to set up and use any
specialised equipment that is required?
12 Have you explained the site security procedures?
13 Have you explained the site health and safety rules?
14 Have you given the person an opportunity to ask
questions about their responsibilities and to have
any issues clarified?
Contoh Checklist Untuk Induksi

Untuk membantu pengusaha membiasakan karyawan (termasuk kontraktor


independen) dengan peraturan dan prosedur K3 di site SEBELUM mereka
memulai pekerjaan.

No Item Mencakup Ya Tidak N/A

1 Sudahkah Anda menetapkan kompetensi dan


kualifikasi (termasuk kualifikasi) dari orang tersebut?
2 Sudahkah Anda menetapkan bukti pelatihan induksi konstruksi
seseorang?
3 Sudahkah Anda memastikan bahwa orang tersebut
telah diambil melalui pernyataan metode kerja aman
yang relevan (SWMS) untuk setiap tugas berisiko
tinggi yang harus dilakukan?

4 Apakah orang tersebut memiliki alat pelindung diri (APD) yang


benar?

• Hard hat
• Safety glasses
• Safety footwear
• Baju lengan panjang
• Rompi visibilitas tinggi
• Lainnya
5 Sudahkah Anda menunjukkan kepada orang
tersebut apa yang harus dilakukan dalam
keadaan darurat dan mengidentifikasi
lokasi:pertemuan

• Titik dan rute evakuasi?


• Fasilitas medis terdekat?
• Rincian kontak layanan darurat?
• Ketentuan untuk komunikasi darurat?
6 Sudahkah Anda menunjukkan orang tersebut:

• Lokasi fasilitas / kit pertolongan pertama?


• Siapa penolong pertama dan bagaimana mendapatkan
perawatan?
7 Sudahkah Anda menunjukkan orang di mana semua
peralatan pemadam kebakaran yang relevan berada?
Misalnya, alat pemadam kebakaran, gulungan selang.

8 Apakah Anda sudah memperkenalkan orang tersebut ke


perwakilan kesehatan dan keselamatan situs mereka (HSR)?

9 Sudahkah Anda menunjukkan orang di mana fasilitas


tempat kerja (termasuk toilet dan air minum) berada?

10 Sudahkah Anda menjelaskan prosedur untuk melaporkan


insiden, cedera, dan bahaya?

11 Apakah orang tersebut telah dilatih untuk mengatur dan


menggunakan peralatan khusus apa saja yang
diperlukan?

12 Sudahkah Anda menjelaskan prosedur keamanan tempat kerja/site?

13 Sudahkah Anda menjelaskan aturan kesehatan dan keselamatan


tempat kerja/site?

14 Apakah Anda telah memberi orang itu kesempatan untuk


mengajukan pertanyaan tentang tanggung jawab mereka dan
memiliki masalah yang diklarifikasi?

Catatan

Apabila ada sejumlah pengusaha, pengusaha yang memiliki manajemen dan kontrol lokasi
harus memberikan informasi yang cukup untuk memungkinkan kontraktor memenuhi kewajiban
induksinya.

Detail yang diperlukan dalam induksi situs akan bervariasi antara fase-fase proyek konstruksi.

Di mana orang tersebut tidak mengerti bahasa Inggris dengan jelas, gunakan penerjemah untuk
membantu penerjemahan.

Source : www.worksafe.vic.gov.au
DOCUMENT 11

STANDARD OPERATING PROC


EDURE

Manual Handling
Workplaces where hazardous manual tasks take place have an obligation to
ensure the health and safety of their staff. Personnel are not expected to
perform excessive physical work as technology has improved & workplaces
recognise the need to control the risk of injury

Safety glasses must be worn if working in When appropriate, wear suitable


workshop areas. gloves.

Safety footwear must be worn if working in


workshop areas.

PRE-OPERATIONAL SAFETY CHECKS


1. Ensure that risk assessment has been read. UQ risk assessment task ID # 36379.
2. Ensure no slip/trip hazards are present in workspaces and walkways.
3. Individuals are not to lift more than 25 kg. If an object is too heavy, do not lift it.
4. Seek assistance to lift awkward or cumbersome objects.
5. Whenever possible, use lifting aids, cranes, forklifts or hoists to lift objects.
6. Whenever possible, use trolleys to transport heavy objects.
7. Do not exceed the load capacity of lifting devices, containers or trolleys.
8. Ensure objects are clean & dry before moving to avoid dropping or causing slip, trip
or fall hazards.
9. Use suitable gloves when handling sharp or rough materials.
10. Ensure leather gloves are worn when cleaning up metal swarf.
11. Ensure you have a clear area in which to work.
12. Wear appropriate PPE e.g. safety vests, glasses, gloves, hard hats, dust masks as
required.
13. Staff should refer to the UQ Manual Handling Task Procedure & Guidelines.
BACK CARE
 Bend the knees, and not the back, when lifting heavy objects or putting them down.
 Have feet level and well grounded on each side of the object.
 Before lifting, ensure that you have a strong grip on the object.
 Be careful of fingers when moving though tight areas or doorways and when putting
objects down.
 Keep the back straight, let your legs do the work and carry the load as close to the
body as possible.
 Avoid overbalancing, twisting and stretching.
OCCUPATIONAL OVERUSE SYNDROME (OOS)
 Staff should be particularly careful when performing repetitive tasks.
 Staff should refer to the UQ Ergonomic & Rehabilitation Guidelines.
MOVING CHEMICALS AND HAZARDOUS MATERIALS
 Read and retain the relevant Material Safety Data Sheet (MSDS).
 Check that there are no leaks in containers.
 Wear appropriate PPE as advised in the MSDS.
HOUSEKEEPING
1. Return all moving\lifting gear to the correct storage location.
2. When cleaning up ensure appropriate equipment and PPE is used.
3. Leave the working area in a safe, clean and tidy state.
POTENTIAL HAZARDS
 Crush and pinch  Manual handling objects
 Ergonomic injuries  Musculoskeletal disorders
 Falling objects  Metal splinters/swarf
FORBIDDEN
 Exceeding the load capacity of lifting aids  Lifting more than 25kg
 Lifting objects which are too heavy for the individual

PROSEDURR OPERASI STANDAR

Penanganan Manual
Tempat kerja di mana tugas-tugas manual berbahaya berlangsung memiliki kewajiban untuk
memastikan kesehatan dan keselamatan staf mereka. Personil tidak diharapkan untuk melakukan
pekerjaan fisik yang berlebihan karena teknologi telah meningkat & tempat kerja mengenali
kebutuhan untuk mengendalikan risiko cedera

Kacamata pengaman harus dipakai jika Bila perlu, kenakan sarung


bekerja di area bengkel. tangan yang sesuai

Alas kaki pengaman harus dipakai jika


bekerja di area bengkel.

PANDUAN KESELAMATAN PRA-OPERASIONAL


1. Pastikan bahwa penilaian risiko telah dibaca. UQ tugas penilaian risiko ID # 36379.
2. Pastikan tidak ada bahaya tergelincir / tersandung di ruang kerja dan jalan setapak.
3. Individu tidak mengangkat lebih dari 25 kg. Jika sebuah benda terlalu berat, jangan angkat.
4. Mintalah bantuan untuk mengangkat benda-benda yang canggung atau tidak praktis.
5. Kapan pun memungkinkan, gunakan alat bantu angkat, derek, forklift atau kerekan untuk
mengangkat benda.
6. Kapan pun memungkinkan, gunakan troli untuk mengangkut benda berat.
7. Jangan melebihi kapasitas muatan perangkat pengangkat, kontainer atau troli.
8. Pastikan objek bersih & kering sebelum pindah untuk menghindari menjatuhkan atau
menyebabkan tergelincir, tersandung atau bahaya jatuh.
9. Gunakan sarung tangan yang sesuai saat menangani benda tajam atau kasar.
10. Pastikan sarung tangan kulit dipakai saat membersihkan swarf logam.
11. Pastikan Anda memiliki area yang jelas untuk bekerja.
12. Kenakan APD yang sesuai, misalnya rompi keselamatan, kacamata, sarung tangan, topi
keras, masker debu sesuai kebutuhan.
13. Staf harus mengacu pada Pedoman Prosedur & Pedoman Penanganan Pedoman UQ.
BACK CARE
 Tekuk lutut, dan bukan punggung, saat mengangkat benda berat atau meletakkannya.
 Ketinggian kaki dan beralaskan dengan baik pada setiap sisi objek.
 Sebelum mengangkat, pastikan Anda memiliki pegangan yang kuat pada objek.
 Berhati-hatilah dengan jari saat bergerak meskipun area yang ketat atau pintu dan ketika
meletakkan benda-benda ke bawah.
 Jaga punggung tetap lurus, biarkan kaki Anda melakukan pekerjaan dan memikul beban
sedekat mungkin dengan tubuh.
 Hindari overbalancing, puntir dan peregangan.
OCCUPATIONAL OVERUSE SYNDROME (OOS)
● Staf harus sangat berhati-hati ketika melakukan tugas yang berulang.
● Staf harus mengacu pada Pedoman Ergonomis & Rehabilitasi UQ.
BAHAN KIMIA BERGERAK DAN BAHAN BERBAHAYA
● Baca dan simpan Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS) yang relevan.
● Periksa bahwa tidak ada kebocoran dalam kontainer.
● Kenakan APD yang sesuai seperti yang disarankan dalam MSDS.
HOUSEKEEPING
1. Kembalikan semua gigi pengangkat \ bergerak ke lokasi penyimpanan yang benar.
2. Ketika membersihkan memastikan peralatan yang tepat dan APD digunakan.
3. Biarkan area kerja dalam keadaan aman, bersih dan rapi.

POTENSI BAHAYA
■ Menghancurkan dan mencubit ■ Penanganan objek secara manual
■ Cedera ergonomis ■ Gangguan muskuloskeletal
■ Objek jatuh ■ Serpihan logam / swarf
DILARANG
 Melebihi kapasitas beban alat bantu  Mengangkat lebih dari 25 kg

 Mengangkat benda yang terlalu berat untuk individu

Source : www.hse.gov.uk
DOCUMENT 12

Standard Operating Procedure – Lifting and


Carrying Materials

1. Purpose
The common thread throughout the SOP and HWD Policies and Procedures in general is the
identification of responsibilities. This manual is intended to clearly and concisely identify
the steps required by employees to complete any given operation in a manner that is
consistent with Horizontal Well Drillers standards. It will document progressive steps
required in sequence that are to be followed, an authorizing company department or
position, and an author that is to be consulted if there are questions in any portion of the
SOP standards.

2. Scope
ALL PERSONNEL

3. Prerequisites
Personnel are required to wear proper personal protective equipment, follow job safety rules,
and have the appropriate experience and certifications to carry out their job functions
satisfactorily.

4. Responsibilities
ALL EMPLOYEES. Managers / Tool Pushers are responsible for enforcement of the policy

5. Procedure
Lifting and carrying objects manually is a major cause of sprains and strains. The practice
of stooping over from the waist to lift, accompanied with the added factors of uneven
footing, poor balance, or awkward positioning, is a direct invitation to eventual injury. Poor
lifting and carrying techniques may cause undue strain on the back and abdominal muscles.
Employees must determine if you need help by considering the distance and the object’s
weight. Look over the pick-up and delivery area for tripping hazards, slippery spots, small
doors, sharp corners and blind spots. Clear your path of obstructions. Before you pick up
and object, look it over and decide how to hold it most efficiently. Avoid carrying any load
that obstructs your vision. Avoid twisting and awkward body positions. Know where and
how you will set the object down. When you are in doubt, get help!
Of all human ailments, back disorders are about the most uncomfortable and the hardest to
get rid of. One can live with a minor back ache – but it’s not fun. Heat treatments,
medication, corsets, and hard bed boards will help, but it’s awfully easy to re-injure a sore
back while it’s healing.
More serious back injuries require more intensive treatment. Traction, full body casts, and
surgery are among the more extreme ways of curing a “bad back.” In any event, a doctor’s
help should always be sought. Just as there are many cures, there are many causes of back
trouble and related health problems. But there is one major cause which, with a little know-
how and practice, can be avoided by anyone. It is injury caused by poor lifting and carrying.
It doesn’t matter whether one lifts cartons of steel bolts, bags of groceries, or stacks of
books. Injuries resulting from poor lifting habits can happen to anyone. But they don’t have
to. YOU can protect yourself with SMART LIFTING.
There are five things to do before correct lifting can proceed. With practice, you will soon
do them automatically.
1. Check the path where you will carry the load. Look for and remove anything in your
way.
2. Prepare a place to put the load down. Know exactly what you will do with it.
3. Check the item you will lift. Look for nails, sharp corners, loose straps, and
splinters.
4. Put on any needed protective equipment; gloves, aprons, goggles, or foot protection.
5. Find out how heavy the load is. Read the weight, if marked, lift a corner, or tilt it.
 Place one foot a little ahead of the other.
 Toes pointing slightly outward.
 Feet about as far apart as your shoulders.
 Squat as close as possible to the load.
 Keep your back upright.
 Grasp the item firmly by diagonally opposite corners. Use one hand to pull it toward
you and one hand to lift. Tilt the load, if necessary, to get one hand underneath.
 Draw the load close to the body with your arms as you lift yourself and the load with
your legs. Keep your back upright.
 Turn by moving only your legs and feet.
 Squat to set the load down

 Ease it onto one corner or a block so you won’t pinch your fingers.
 If the load is too heavy to lift comfortably, or too bulky to carry and still see where
you are going, get help or the right tool.
 Team lifting must be done with everyone lifting in the right way at the same time.
Do your partners a favor and let them know how to lift without hurting themselves.
Before you tackle a team job, let each lifter know what is to be done and how to do
it. Then, everyone should move on one man’s signals.
Take care of yourself by lifting and carrying the right way.

6. References
HWD Employee Handbook

7. Definitions
NA
Prosedur Operasi Standar - Mengangkat dan
Membawa Bahan-Bahan

1. Tujuan
Benang merah di seluruh SOP dan Kebijakan dan Prosedur HWD secara umum adalah
identifikasi tanggung jawab. Manual ini dimaksudkan untuk secara jelas dan ringkas
mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan oleh karyawan untuk menyelesaikan
operasi tertentu dengan cara yang konsisten dengan standar sumur-sumur bor. Ini akan
mendokumentasikan langkah-langkah progresif yang diperlukan dalam urutan yang harus
diikuti, departemen atau posisi perusahaan yang berwenang, dan seorang penulis yang akan
diajak berkonsultasi jika ada pertanyaan dalam bagian apa pun dari standar SOP.

2. Cakupan
SEMUA PERSONEL

3. Prasyarat
Personil diharuskan untuk memakai peralatan perlindungan pribadi yang tepat, mengikuti
peraturan keselamatan kerja, dan memiliki pengalaman dan sertifikasi yang sesuai untuk
melaksanakan fungsi pekerjaan mereka secara memuaskan.

4. Tanggung jawab
SEMUA KARYAWAN. Manajer / Alat Pendorong bertanggung jawab untuk penegakan
kebijakan

5. Prosedur
Mengangkat dan membawa benda secara manual adalah penyebab utama keseleo dan galur.
Praktek membungkuk dari pinggang ke angkat, disertai dengan faktor-faktor tambahan
pijakan yang tidak rata, keseimbangan yang buruk, atau posisi yang aneh, adalah penyebab
langsung untuk cedera yang akhirnya terjadi. Teknik mengangkat dan membawa yang buruk
dapat menyebabkan ketegangan yang tidak semestinya pada otot punggung dan perut.

Karyawan harus menentukan apakah Anda memerlukan bantuan dengan mempertimbangkan


jarak dan berat objek. Perhatikan area penjemputan dan pengiriman untuk bahaya
tersandung, titik licin, pintu kecil, sudut tajam, dan titik buta. Bersihkan jalur penghalang
Anda. Sebelum Anda mengambil dan objek, lihat dan putuskan cara memegangnya dengan
paling efisien. Hindari membawa beban apa pun yang menghalangi penglihatan Anda.
Hindari posisi tubuh yang berliku dan canggung. Ketahui di mana dan bagaimana Anda akan
menurunkan objek. Ketika Anda ragu, minta bantuan!

Dari semua penyakit manusia, gangguan punggung adalah yang paling tidak nyaman dan
paling sulit untuk dihilangkan. Seseorang dapat hidup dengan sakit punggung ringan - tetapi
itu tidak menyenangkan. Perlakuan panas, obat-obatan, korset, dan alas tidur keras akan
membantu, tetapi sangat mudah untuk melukai punggung yang sakit saat penyembuhan.

Cedera punggung yang lebih serius membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Traksi,
gips tubuh penuh, dan operasi adalah salah satu cara yang lebih ekstrim untuk
menyembuhkan "punggung buruk". Bagaimanapun, bantuan dokter harus selalu dicari.
Seperti halnya banyak obat, ada banyak penyebab masalah punggung dan masalah kesehatan
terkait. Tetapi ada satu penyebab utama yang, dengan sedikit pengetahuan dan latihan, dapat
dihindari oleh siapa pun. Ini adalah cedera yang disebabkan oleh mengangkat dan membawa
yang buruk.

Tidak masalah apakah seseorang mengangkat karton baut baja, tas belanjaan, atau tumpukan
buku. Cedera akibat kebiasaan angkat yang buruk dapat terjadi pada siapa saja. Tetapi
mereka tidak harus melakukannya. ANDA dapat melindungi diri sendiri dengan SMART
LIFTING.

Ada lima hal yang harus dilakukan sebelum pengangkatan yang benar dapat dilanjutkan.
Dengan latihan, Anda akan segera melakukannya secara otomatis.

1. Periksa jalur di mana Anda akan membawa beban. Carilah dan hapus apa pun yang
menghalangi jalan Anda.

2. Siapkan tempat untuk meletakkan beban. Tahu persis apa yang akan Anda lakukan
dengannya.

3. Periksa barang yang akan Anda angkat. Carilah paku, sudut tajam, tali lepas, dan
serpihan.

4. Kenakan peralatan perlindungan yang dibutuhkan; sarung tangan, celemek, kacamata


pelindung, atau pelindung kaki.

5. Cari tahu seberapa berat bebannya. Baca beratnya, jika ditandai, angkat sudut, atau
miringkan.

● Letakkan satu kaki sedikit di depan yang lain.


● Jari-jari kaki menunjuk sedikit ke luar.
● Feet tentang sejauh bahu Anda.
● Jongkok sedekat mungkin dengan beban.
● Jaga punggung Anda tetap tegak.
● Pegang benda itu dengan kuat dengan sudut yang berlawanan secara diagonal.
Gunakan satu tangan untuk menariknya ke arah Anda dan satu tangan untuk
mengangkat. Miringkan beban, jika perlu, untuk mendapatkan satu tangan di
bawahnya.
● Tarik beban dekat ke tubuh dengan lengan saat Anda mengangkat diri dan beban
dengan kaki Anda. Jaga punggung Anda tetap tegak.
● Hidupkan dengan hanya menggerakkan kaki dan kaki Anda.
● Jongkok untuk mengatur beban Turunkan ke salah satu sudut atau blok sehingga
Anda tidak akan mencubit jari-jari Anda.
● Jika beban terlalu berat untuk diangkat dengan nyaman, atau terlalu besar untuk
dibawa dan masih melihat ke mana Anda pergi, dapatkan bantuan atau alat yang
tepat.
● Pengangkatan tim harus dilakukan dengan semua orang mengangkat dengan cara
yang benar pada saat yang bersamaan. Bantulah pasangan Anda dan beri tahu mereka
cara mengangkat tanpa menyakiti diri sendiri. Sebelum Anda menangani pekerjaan
tim, biarkan setiap pengangkat tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana
melakukannya. Kemudian, semua orang harus bergerak pada sinyal satu orang.
Jaga dirimu dengan mengangkat dan membawa jalan yang benar.

6. Referensi
Buku Pegangan Karyawan HWD
7. Definisi
NA
Source : www.hwdrillers.com
DOCUMENT 13

JOB TITLE: Creat Revise JHA Creator: Title:


ed: Date:
JOB OxyAcetylene Welder
5/15
Beverly Maki OSHEM Saf
Spec
HAZARD /200
7
ANALYSIS WORK LOCATION (ROOM DEPARTMENT: TOOL/MACHINE MAKE AND
NO.): MODEL:
Welding
Operations Most welding shops Oxy-Acetylene welding
machine, model xxx

Define
Task( Activities/Equipment POTENTIAL REQUIRED REQUIRED
s) Used (note HAZARDS CONTROLS/WORK PPE
frequency/duration) PRACTICES

Oxy-Acetylene welding, used


on average X times a day, X
days a week by X # of
welders.
Spilling water could cause Slowly apply small amount of water
1. Turn 1a. Wipe down work
slip/trip. Not cleaning area could to cloth and wipe down work area. N/A
area with damp cloth
torch leave dust Ensure fire extinguishers are
(water)
on particles/combustibles that available
could flare and charged.
Ensure uncoiled hoses will not be a
1b. Uncoil and Loose hose on floor tripping hazard. Ensure there are N/A
straighten hoses could cause slip/trip. no kinks, cracks or damage to
from cylinders. Damaged hose could hoses. Ensure all torch valves are
cause leak/fire closed and inspect for possible
leaks.

1c. Adjust screws on


Gas leak could cause fire Ensure adjustment screws on N/A
regulators so they are
regulators are backed off so no
backed off.
tension is present for both
acetylene and oxygen.
1d. Open cyclinder valve
None None N/A
slowly by turning
counterclockwise.
1e. Turn adjustment screw
None Know the correct pressure for type
clockwise to
equipment
desired pressure
Safety glasses,
1f. Crack open acetylene Potential gas accumulation if Have striker available
work
valve on torch body. not prepared to light
gloves
Quickly, so not to let gas
Potential gas accumulation accumulate, hold torch facing Safety
1g. Use striker to ignite torch
Spark production (could ignite away from face, body and glasses,
other material) portable unit. Using other hand, work gloves
strike flint approximately 2 inches
from tip of torch.
Incorrect adjustment could Safety glasses,
1h. Adjust acetylene torch Adjust acetylene torch body valve
cause flame out, work
body valve to desired flame
undesirable magnitude gloves
Incorrect adjustment could Slowly open oxygen valve on torch Safety glasses,
1i. Open axygen valve on body to achieve
cause flame out, work
torch body
undesirable magnitude desired flame. gloves

Welding training should cover


2. 2a. Have flux and welding Improper weld due to when and how to use
rods appropriate for type improper selection of flux different fluxes and welding rods.
Perfo
weld and material being and welding rods Adhere to the trianing.
rm welded
weld
Define Activities/Equipment
Task(s) Used (note POTENTIAL REQUIRED CONTROLS/WORK REQUIRE
frequency/duration) HAZARDS PRACTICES PPE
1. Updated (annual) Welding
shop burn permit required.
2. If welding outside shop,
Burn Permit from Authorized
Person required.
2b. Perform weld 2b1. Fire or Explosion
3. Do not weld near flammable
material. Move flammables at least 35
feet away or protect them with flame-
proof covers.
4. Do not weld on drums, tanks or any
closed containers unless a qualified
person has tested it and declared it or
prepared it to be safe.
1. Use enough forced ventilation
Welder's cap;
or local exhaust (forced suction) at
safety glasses,
the arc to remove fumes from
oxygen fed
2b2. Breathing welding fumes breathing area.
respirator, if
2. Use portable smoke eater when out on
a job. required; Weld
3. Use welding helmet that has fresh air face shield;
supply. welder's gloves
4. Keep your head out of the fumes and welder's apron
do not breathe fumes.
1. Wear welder's cap, eye
Welder's cap,
protection, face shield, gloves,
2b3. Sparks could burn eyes, hands, eye protection,
apron
clothes face shield,
2. If welding outside with breeze, use
gloves, apron
wind break and line of sight barrier to
protect passers-by.
1. Use welding helmet with correct shade Welder's cap,
3c. Perform weld with arc welder 2b4. Arc rays can burn eyes of filter. eye protection,
2. Use welding curtain to shield other face shield,
employees and visitors from arc rays. gloves, apron

Follow procedures/protocols listed in Welder's cap,


2b5. Smoke may set off smoke alarm
Chapter XX, Fire Protection Impairment eye protection,
or sprinkler system
Permit whenever working closer than 35 face shield,
feet from a sprinkler head or smoke gloves, apron
detector.
Drain piping at welding area, wearing Welder's cap,
2c. Weld heating, AC,
2c1.. Contents of piping could cause insulated gloves, eye protection or eye protection,
water, steam,
burns whatever other PPE based on pipe face shield,
condensate return lines.
contents. gloves, apron
Welder's cap,
2d. Perform weld on or near 2d1. Electical shock, cuts and burns Use lock-oout/tag-out procedures. eye protection,
electrical devices face shield,
gloves, apron

Position fingers on acetylene valve Welder's cap,


3. 3a. Close acetylene valve on torch Valve and stem (pinch points) ensuring they do not come in contact eye protection,
Turn body with the valve stem. Turn valve face shield,
off clockwise. gloves, apron
torch
Define
Task(s Activities/Equipment POTENTIAL REQUIRED CONTROLS/WORK REQUIRED
) Used (note HAZARDS PRACTICES PPE
frequency/duration)
Position fingers on oxygen valve Welder's cap,
3b. Close oxygen valve on Valve and stem (pinch points) ensuring they do not come in contact eye protection,
torch body with the valve stem. Turn valve face shield,
clockwise. gloves, apron
Position fingers on acetylene valve Welder's cap,
3c. Turn the acetylene valve Valve and stem (pinch points) ensuring they do not come in contact eye protection,
clockwise with the valve stem. Turn valve face shield,
clockwise. gloves, apron
Position fingers on acetylene valve Welder's cap,
3d. Turn the oxygen valve Valve and stem (pinch points) ensuring they do not come in contact eye protection,
clockwise with the valve stem. Turn valve face shield,
clockwise. gloves, apron
3e. Close adjustment screws on
None N/A None
acetylene
regulator
3f. Close adjustment screws on
None N/A None
oxygen
regulator
3g. Slowly open Acetylene Position torch nozzle away from
Gas (potential inhalation, personnel and any None
valve on the torch
explosion)
body to bleed lines. heat source. Open valve on torch
body.
3h. Slowly open oxygen valve Position torch nozzle away from
Gas (potential explosion) personnel and any None
on the torch
body to bleed lines. heat source. Open valve on torch
body.
Position fingers on acetylene
3i. Close acetylen valve on Valve and stem (pinch points) valve ensuring they do not come None
torch body in contact with the valve stem.
Turn valve clockwise.
Position fingers on acetylene
3j. Close oxygen valve on torch Valve and stem (pinch points) valve ensuring they do not come None
body in contact with the valve stem.
Turn valve clockwise.
JUDUL PEKERJAAN: Dibuat Tanggal Pembuat Judul:
: Revisi: JHA:
ANALISIS BAHAYA OxyAcetylene Welder OSHEM Saf Spec
PEKERJAAN 5/15/ Beverly Maki
2007
Operasi WORK LOCATION (ROOM NO.): DEPARTMEN: ALAT / MESIN DAN MODEL:
Pengelasan Toko-toko las

Oxy-Acetylene welding machine,


model xxx

Menentukan Kegiatan / Peralatan


yang Digunakan (catatan
Tugas POTENSI BAHAYA KONTROL / PRAKTIK KERJA APD YANG
frekuensi / durasi) DIPERLUKAN

PengelasanOxy-Acetylene,
digunakan rata-rata X kali sehari, X
hari seminggu oleh X # tukang las..
1. Hidupkan 1a. Bersihkan area kerja dengan Air yang tumpah bisa menyebabkan perlahan, aplikasikan sedikit air ke kain dan
obor kain basah (air) tergelincir / tersandung. Tidak bersihkan area kerja. Pastikan alat pemadam N/A
membersihkan area bisa meninggalkan kebakaran tersedia
partikel debu / bahan bakar yang bisa dan diisi daya.
menyala
Pastikan selang yang tidak digulung tidak akan
1b. Uncoil dan luruskan Selang longgar di lantai bisa menjadi bahaya tersandung. Pastikan tidak ada N / A
selang dari silinder. menyebabkan slip / trip. Selang celah, retak atau kerusakan pada selang.
yang rusak dapat Pastikan semua katup obor tertutup dan
menyebabkan kebocoran / periksa kemungkinan kebocoran.
kebakaran.
1c. Sesuaikan sekrup pada
regulator sehingga mereka mundur. Kebocoran gas dapat menyebabkan Pastikan sekrup penyetel pada regulator N/A
kebakaran mundur sehingga tidak ada tegangan yang
hadir untuk kedua asetilena dan oksigen.
1d. Buka katup cyclinder perlahan Tidak Ada N/A
dengan memutar
berlawanan arah jarum jam.
1e. Putar sekrup penyesuaian searah Tidak ada Ketahui tekanan yang tepat untuk tipe
jarum jam ke peralatan
tekanan yang diinginkan
1f. Buka katup acetylene pada tubuh Potensi akumulasi gas jika tidak Memiliki striker yang tersedia Kacamata
obor. menumbulkan untuk kilatan/percikan pengaman,kerja
sarung tangan
1g. Gunakan striker untuk menyalakan Dengan cepat, agar tidak membiarkan gas
obor Potensi akumulasi gas menumpuk, tahan obor yang menghadap jauh Kacamata
Produksi percikan (bisa menyulut bahan dari wajah, tubuh dan unit portabel. pengaman,
lain) Menggunakan tangan lainnya, serang batu sarung tangan
sekitar 2 inci dari ujung obor. kerja
1 jam. Sesuaikan katup tubuh obor Penyetelan yang salah dapat menyebabkan Atur katup tubuh asetilena ke nyala api yang Kacamata
asetilena api padam, diinginkan keselamatan,kerja
besaran yang tidak diinginkan sarung tangan
1i. Buka katup oksigen pada tubuh obor Penyetelan yang salah dapat menyebabkan Perlahan-lahan buka katup oksigen pada tubuh Kacamata
api padam, obor untuk mencapai pengaman,kerja
besaran yang tidak diinginkan api yang diinginkan. sarung tangan

2. 2a. Memiliki fluks dan batang las Pengelasan yang tidak tepat Pelatihan pengelasan harus mencakup
Lakuka yang tepat untuk tipe las dan karena pemilihan fluks dan kapan dan bagaimana menggunakan
n las material yang dilas pengelasan batang yang tidak fluks dan batang las yang berbeda. Patuhi
tepat. trianing tersebut.
Menentukan Kegiatan /
Tugas Peralatan yang Digunakan POTENSI BAHAYA KONTROL / PRAKTIK KERJA APD YANG
(catatan DIPERLUKAN
frekuensi / durasi)
1. Diperbarui (tahunan) Izin
pengelasan diperlukan.
2. Jika pengelasan di luar
toko, Izin pengelasan dari
Orang yang Berwenang
2b. Lakukan las 2b1. Api atau Ledakan diperlukan.
3. Jangan las di dekat bahan yang
mudah terbakar. Pindahkan bahan yang
mudah terbakar setidaknya sejauh 35
kaki atau lindungi mereka dengan
penutup tahan api.
4. Jangan mengelas pada drum,
tangki atau wadah tertutup apa pun
kecuali orang yang memenuhi syarat
telah mengujinya dan menyatakannya
atau menyiapkannya agar aman.
1. Gunakan ventilasi yang cukup
atau pembuangan lokal (forced Topi tukang las;
suction) pada busur untuk gelas pengaman,
2b2. Menghirup asap las mengeluarkan asap dari area respirator oksigen,
pernapasan. jika diperlukan;
2. Gunakan pemakan asap portabel saat Pelindung wajah
keluar dari pekerjaan. tukang las; sarung
3. Gunakan helm las yang memiliki tangan tukang las;
pasokan udara segar. celemek tukang las
4. Jauhkan kepala dari asap dan jangan
menghirup asap.
1. Memakai topi tukang las,
pelindung mata, pelindung wajah, Topi tukang las,
2b3. Percikan api dapat membakar sarung tangan, apron. pelindung mata,
mata, tangan, pakaian. 2. Jika pengelasan di luar dengan pelindung
angin, gunakan penahan angin dan wajah, sarung
garis penglihatan untuk melindungi tangan, celemek
orang yang lewat.
1. Gunakan helm las dengan bayangan Topi tukang las,
3c. Lakukan las dengan tukang las 2b4. Sinar busur dapat membakar filter yang benar. pelindung mata,
busur mata 2. Gunakan tirai las untuk melindungi pelindung
karyawan dan pengunjung lain dari wajah, sarung
sinar busur. tangan, celemek
Ikuti prosedur / protokol yang tercantum
2b5. Asap dapat memicu alarm asap dalam Bab XX, Izin Perlindungan Kebal Topi tukang las,
atau sistem sprinkler Kebakaran setiap kali bekerja lebih dekatpelindung mata,
dari 35 kaki dari kepala sprinkler atau pelindung
detektor asap. wajah, sarung
tangan, celemek
Drain piping di area pengelasan, memakai Topi tukang las,
2c. Pemanasan las, 2c1 .. Isi perpipaan dapat sarung tangan berisolasi, pelindung mata pelindung mata,
AC, air, uap, jalur menyebabkan luka bakar. atau APD lain apa pun berdasarkan isi pelindung
pengembalian pipa. wajah, sarung
kondensat. tangan, apron
Topi tukang las,
2d. Lakukan las pada atau dekat 2d1. Sengatan listrik, luka bakar dan Gunakan prosedur lock-out / tag-out. pelindung mata,
perangkat listrik luka bakar pelindung
wajah, sarung
tangan, celemek

Posisikan jari pada katup acetylene untuk Topi tukang las,


3. 3a. Tutup katup acetylene pada Katup dan batang (titik penjepit). memastikan tidak bersentuhan dengan pelindung mata,
Matik tubuh obor. batang katup. Putar pelindung
an searah jarum jam. wajah,
obor sarung tangan,
apron

Menentukan Kegiatan /
Peralatan yang Digunakan
Tugas (catatan POTENSI BAHAYA KONTROL / PRAKTIK KERJA APD YANG
DIPERLUKAN
frekuensi / durasi)
Posisi jari-jari pada katup oksigen Topi tukang
memastikan mereka tidak las, pelindung
3b. Tutup katup oksigen pada Katup dan batang (titik penjepit) bersentuhan dengan batang katup. mata,
tubuh obor Putar searah jarum jam. pelindung
wajah, sarung
tangan,
celemek

Posisi jari pada katup asetilen Topi tukang


memastikan mereka tidak las, pelindung
3c. Putar katup acetylene Katup dan batang (pinch points) bersentuhan dengan batang katup. mata,
searah jarum jam Putar pelindung
wajah, sarung
searah jarum jam. tangan,
celemek

Posisi jari pada katup asetilena Topi tukang


memastikan mereka tidak las, pelindung
3d. Putar katup searah jarum katup dan batang (titik jepit) bersentuhan dengan batang katup. mata,
jam Putar pelindung
wajah, sarung
searah jarum jam. tangan,
celemek

3e. Tutup sekrup penyesuaian


Tidak ada N/A Tidak ada
pada acetylene

pengatur

3f. Tutup sekrup penyesuaian


Tidak ada N/A Tidak ada
pada oksigen

pengatur

3g. Perlahan-lahan buka Posisikan nozel obor dari personel


Gas (potensi inhalasi, ledakan) Tidak ada
katup Asetilena pada obor danapa pun

sumber panas. Buka katup pada


tubuh obor.

3 j. Perlahan-lahan membuka Posisikan nozel obor dari personil


Gas (potensi ledakan) Tidak ada
katup oksigen pada obor danapa pun

sumber panas. Buka katup pada


tubuh obor.

Posisikan jari pada katup


asetilena untuk memastikan
3i. Tutup katup acetylen pada Katup dan batang (titik penjepit). Tidak ada
bahwa mereka tidak
tubuh obor
bersentuhan dengan batang
katup. Putar searah jarum jam.

Posisi jari-jari pada katup


asetilena memastikan mereka
3j. Tutup katup oksigen pada Katup dan batang (titik penjepit) tidak bersentuhan dengan Tidak ada
tubuh obor batang katup. Putar searah
jarum jam.

Nama : Fajar Tirtaningrum I


NIM : R0215038
Kelas : B
DOCUMENT 14
JOB SAFETY ANALYSIS WORKSHEET
JOB SAFETY ANALYSIS WORKSHEET
Job :
Date :
Analysed by :
Reviewed by :
Approved by :
Sequence of Tasks Potential Hazards Preventive Measures

Company :
Plant/Location :
Supervisor :

Signnature of HSE Manager

LEMBAR ANALISIS KESELAMATAN KERJA

LEMBAR KERJA ANALISIS KESELAMATAN KERJA


Pekerjaan :
Tanggal :
Dianalisis oleh :
Diperiksa oleh :
Disetujui oleh :
Urutan Tugas Potensi Bahaya Tindakan pencegahan
Perusahaan :
Lokasi :
Pengawas :

Tanda tangan Manajer HSE


DOCUMENT 15
STANDARD OPERATING PROCEDURE

No. DEE ESWB-05-2-2


Authorised By: Manager ESWB

Title : Safe Work Procedure Template


Issue Date: July 2010 Page Number: 60
CENTRAL OFFICE USEONLY
Last Reviewed: January 2015
Next review Date: May 2015
DO NOT use this machine unless you have been trained in its safe use and operation.

Description of
Using a Forklift
Work:
Potential Hazards:
Exposed moving parts with the potential to cause
harm through entanglement, impact and cutting,
shearing, electricity, ergonomics, noise, vibration,
slips, trips or falls and fire and explosion.
1. PRE-Operation:
 Ensure operator is licensed to Perform High Risk Work.
 Perform Pre Start Checklist.
 Report any faults to your supervisor. Do not operate forklift if any faults are found and
isolate forklift by using a Lock Out Tag Out system.
 Ensure that the area of operation is clear of debris and the surface is stable and
even.
 Enter the forklift ensuring the operator maintains three points of contact at all times.
 Fasten the seatbelt.
2. Operation:
 Tines must be down if the forklift is not carrying a load
 Avoid excessive speed.
 Drive smoothly, refraining from excessively rapid acceleration and quick stops.
 Ensure the load is balanced and can be safely lifted.
 DO NOT exceed the carrying capacity of the forklift.
 When moving, the load should not be raised more than necessary to maintain
reasonable clearance from the ground.
 Ensure that the operator has a clear line of sight either by driving in reverse or having
a spotter.
 Restrict pedestrian movement in the work area during operation.
 If working outside operator should ensure his/her eyes adjust to the different light
levels when moving inside.
 NEVER carry passengers.
3. POST-Operation:
 Lower the load or tines, stop the vehicle and apply the park brake and turn off power.

PROSEDUR STANDAR OPERASI


No. DEE ESWB-05-2-2
Disahkan oleh : Manager
ESWB
Judul : Template Prosedur Kerja Aman
Tanggal Rilis : Juli 2010 CENTRAL OFFICE USEONLY
Nomor Halaman : 62
Terakhir ditinjau : Januari 2015
Tanggal berikutnya ditinjau : Mei 2015
Jangan gunakan mesin ini kecuali kamu telah dilatih dalam penggunaan dan operasinya yang
aman

Uraian pekerjaan : Menggunakan Forklift


Potensi Bahaya :
Mengekspos bagian yang bergerak dengan potensi
menyebabkan kerusakan melalui belitan, benturan
dan pemotongan, geser, listrik, ergonomis,
kebisingan, getaran, tergelincir, tersandung atau
terjatuh dan kebakaran dan ledakan

1. Sebelum Operasi
 Pastikan operator memiliki lisensi untuk melakukan pekerjaan berisiko tinggi
 Melakukan daftar periksa awal.
 Laporkan kesalahan apapun kepada supervisor. Jangan mengoperasikan forklift jika ada
kesalahan yang ditemukan dan mengisolasi forklift dengan menggunakan sistem Lock Out
Tag Out.
 Pastikan bahwa area operasi bebas dari puing puing dan permukaannya stabil dan rata.
 Masukkan forklift memastikan operator mempertahankan tiga titik kontak setiap saat
 Kencangkan sabuk pengaman.
2. Operasi :
 Gigi harus turun jika forklift tidak membawa beban
 Hindari kecepatan yang berlebihan.
 Berkendara dengan lancar, menahan diri dari percepatan yag terlalu cepat dan berhenti
cepat.
 Pastikan beban seimbang dan dapat dengan aman diangkat.
 Tidak melebihi daya dukung forklift.
 Saat bergerak, beban tidak boleh dinaikkan lebih dari yang diperlukan untuk menjaga jarak
izin masuk akal dengan tanah
 Pastikan operator memiliki jalur yang jelas baik dengan mengemudi secara terbalik atau
memiliki spotter
 Batasi gerakan pejalan kaki di area kerja selama operasi.
 Jika bekerja di luar operator harus memastikan matanya menyesuaikan dengan tingkat
cahaya yang berbeda saat bergerak di dalam.
 Jangan pernah membawa penumpang.
3. Setelah Operasi :
 Turunkan muatan atau gigi, hentikan kendaraan dan oleskan rem taman dan matikan mesin
DOCUMENT 16
WORK PERMIT

Confined Space Work Permit

The contractor, or their supervisor, is responsible for completing this permit.


This permit is valid only for the date and time specified.
The Site Manager is responsible for ensuring the permit has been satisfactorily completed, prior to the
commencement of work.
When the work is complete or this permit expires, the authorised person for
the confined space work must sign off the permit.

Part A: Authorisation

Permit Date
number: issued:

Authorised person (confined space work


supervisor):

/ / From:
Permit Date of Time of To:
validity: entry: entry

Proposed work to be carried out and location:

Name of person entering confined space:

Name of stand-by person:

Part B: Pre-entry requirements

Requirement Yes N/A Comment/Action


1 Has a confined space risk assessment been
conducted and a risk control plan
documented?
Requirement Yes N/A Comment/Action
2 Are any mechanical, electrical, pipe,
valve or other isolations required?
Specify.

For example, pipelines (water, steam or gas),


mechanical or electrical drives, sludges,
deposits, wastes, harmful materials, electrical
services, warning notices, locks and tags
fixes to means of isolation, radiation and
mechanical services.
3 Have the levels of ventilation and Oxygen %
oxygen/contaminants been checked? Flammable %LEL
Record the readings. gases

Other ppm

6 Is ventilation equipment required?


Specify. Type used.

7 Are toxic gases, solids or liquids


present?

8 Is safety equipment or personal protective


equipment required?
Specify PPE to be worn.
For example, supplied air respirators, air
purifying respirator, safety harness, safety
line, eye protection, hand protection, foot
protection, protective clothing, hearing
protectors, safety helmets or communication
equipment.

9 Have health assessments of


personnel been conducted?

10 Is a stand-by person required? Most


work requires nomination of a stand-
by person.

Specify.

Name (on first page) and duties of


stand-by person.

11 Ventilation requirement for purging?

12 Are danger tags or signs displayed?


Requirement Yes N/A Comment/Action
13 Are there appropriate emergency
procedures or equipment in place and
understood by all parties entering the
work space and stand-by personnel?

Specify.
14 The conditions for entry are as
marked below:

a) with supplied air breathing


apparatus
b) without respiratory protection
c) with escape unit.

Part C: Other hazards, precautions or requirements

Requirement Yes N/A Comments


1 Warning notices/barricades.

2 Smoking is forbidden.

3 All persons, including the stand-by person,


have attended an accredited course in C.S
entry.
(NSW only—must be approved by
WorkCover).

Part D: Authorised person/Confined space work supervisor acceptance

I/We have checked the permits, procedures and isolations required for the safe entry and
execution of the work in the confined space.
Persons entering the confined space are listed below, and will log in/out and will comply
with these, any other reasonable instruction and in accordance with AS 2865.
The work area shall be checked and secured on completion of activities.

Name:

Signature:

Date:
Part E: Log in/out

Name Date Time in Time out

Part F: Close out (Authorised contractor)

Name: Signature: Date:

Time:

Site Manager

Permit returned, work completed.

Name:

Signature:

Date:
IZIN KERJA

Izin Kerja Area Terbatas

Kontraktor, atau supervisor bertanggung jawab menyelesaikan izin ini


Izin ini hanya berlaku untuk tanggal dan waktu yang ditentukan
Manajer bertanggung jawab untuk menentukan izin telah diselesaikan secara memuaskan, sebelum
dimulainya pekerjaaan
Ketika pekerjaan selesai atau izin ini kadaluwarsa, orang yang berwenang
untuk pekerjaan ruang terbatas harus menandatangani izin
Bagian A: Otorisasi

Nomor izin : Tanggal


diterbitkan :

Orang yang berwenang (pengawas kerja ruang


terbatas):

/ / Dari:
Izin Tanggal Waktu Untuk:
validitas: masuk: masuk

Usulan pekerjaan yang harus dilakukan dan


lokasi:

Nama orang yang memasuki orang terbatas:

Nama orang yang berjaga:

Bagian B: Persyaratan sebelum masuk

Persyaratan Ya N/A Komentar/Tindakan


15 Apakah penilaian risiko ruang terbatas telah
dilakukan dan rencana pengendalian risiko
didokumentasikan?
Persyaratan Ya N/A Komentar/Tindakan
16 Apakah ada mekanik, elektrik, pipa,
katup atau isolasi lain yang
diperlukan?

Contoh, saluran air (air, uap or gas), mekanis


atau penggerak listrik, lumpur, endapan,
limbah, bahan berbahaya, layanan listrik,
pemberitahuan peringatan, kunci dan tag ke
sarana isolasi, radiasi, dan layanan mekanis
17 Apakah sudah diperiksa tingkat Oksigen %
ventilasi dan oksigen/kontaminan? Gas mudah %LEL
Catat pembacaannya. terbakar

Lainnya ppm

20 Apakah perlatan yang dibutuhkan


ventilasi?
Tentukan. Jenis yang digunakan.

21 Apakah ada gas beracun, padat atau


cairan?

22 Apakah peralatan keselamatan atau alat


pelindung diri yang diperlukan?
Tentukan APD yang akan dipakai.
Sebagai contoh, respirator udara, respirator
pemurni udara, pakaian pengamaan, garis
keselamatan, pelindung mati, pelindung
tangan, pelindung kaki, pakaian pelindung,
pelindung pendengaran, helm keselamatan
atau peralatan komunikasi.

23 Apakah sudah dilakukan penilaian


kesehatan terhadap personel?

24 Apakah orang yang siap sedia


diperlukan? Sebagian besar
pekerjaan membutuhkan nominasi
orang yang siap sedia.

Tentukan.

Nama (dihalaman pertama) dan


tugas orang yang siap sedia.

25 Kebutuhan ventilasi untuk


membersihkan?
Persyaratan Ya N/A Komentar/Tindakan
26 Apakah tanda bahaya atau tanda
ditampilkan?

27 Adakah prosedur atau peralatan


darurat yang sesuai dan dipahami
oleh semua pihak yang memasuki
ruang kerja dan personil siaga?
Tentukan.
28 Persyaratan untuk masuk adalah
sebagaimana ditandai dibawah ini :

d) Dengan alat bantu pernafasan


udara yang disediakan
e) Tanpa perlindungan pernafasan
f) Dengan unit pelarian.

Bagian C: Bahaya lain, tindakan pencegahan atau persyaratan

Persyaratan Ya N/A Komentar


1 Peringatan pemberitahuan/barikade.

2 Merokok dilarang.

3 Semua orang, termasuk orang yang siap


sedia telah menghadiri kursus terakreditasi
dalam entri C.S
(Hanya NSW —harus disetujui oleh
WorkCover).

Bagian D: Orang yang berwenang/Pengawasan penerimaan ruang kerja yang


terbatas

Saya / Kami telah memeriksa izinnya, prosedur dan isolasi diperlukan untuk masuk yang
aman dan pelaksanaan pekerjaan di ruang terbatas
Orang yang memasuki ruang terbatas tercantum dibawah ini, dan akan masuk/keluar dan
akan mematuhi ini, instruksi wajar lainnya dan sesuai dengan AS 2865.
Area kerja harus diperiksa dan dijamin pada saat penyelesaian kegiatan.

Nama:

Tanda tangan:
Tanggal:
Bagian E: Masuk/Keluar

Nama Tanggal Waktu mulai Waktu selesai

Bagian F: Tutup (Kontraktor resmi)

Nama: Tanda tangan: Tanggal:

Waktu:

Site Manager

Izin dikembalikan, pekerjaan selesai.

Name:

Tanda tangan:

Tanggal:
DOCUMENT 17

PT. GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

WORK INSTRUCTION OF OIL SPILL HANDLING AT MACHINE


No. 31/WI-ENV/HSE/V/2014

YARD AND SHOP OIL LEAKAGE/SPILL HANDLING PROCEDURE:

1. CONDUCT ROUTINE EQUIPMENT OR MACHINE INSPECTION BEFORE USE TO


ENSURE MACHINE IN GOOD CONDITION (NO LEAKAGE).

2. YARD AND SHOP OIL LEAK HANDLING USE GOOD CONDITION DRIPPAN AND
LOCATE IT BELOW THE LEAK.

3. MAINTENANCE AND REPAIR OF MACHINE/TOOLS (LOADER, COMPRESSOR,


CRANE, GENSET, ETC) SHALL BE DONE AT DESIGNATED AREA SUCH AS
MECHANIC SHOP AND USE/PROVIDE DRIP PAN IF LEAK OCCURES.

4. PROVIDE DRIPPAN AT DRUM STORAGE OR WHEN USE DRUM .

5. FOR SPILL ON SOIL USE SAND/WOODEN SAW DEBRIS /OIL ABSORBENT MATERIAL
AND SPILL ON WATER OR FLOOR USE SAND SACK TO PREVENT OIL TO SPREAD.

6. EACH OPERATOR IS RESPONSIBLE FOR ANY OIL SPILL HAPPENS AT HIS WORK
AREA.

7. REPORT TO MECHANIC SHOP SUPERVISOR TO DISPOSE OF OIL SPILL AT WORK


AREA AS SOON AS POSSIBLE.

8. MAKE SURE ALL OIL DRUM/DRIPPAN STORAGE AREA ARE COVERED WITH ROOF
AND PROTECTED FROM WEATHER.

,
PREPARED BY APPROVED BY

ENGGA RAHMAWATI TJAHJO SISWADI


ENVIRONMENTAL ENGINEER CORP.HSE
MANAGER
PT. GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

INSTRUKSI KERJA PENANGANAN TUMPAHAN MINYAK / OLI PADA MESIN


No. 31/WI-ENV/HSE/V/2014

HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KEBOCORAN YANG TERJADI


PADA MESIN-MESIN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. LAKUKAN INSPEKSI SEBELUM PERALATAN ATAU MESIN YANG AKAN DIGUNAKAN,


PASTIKAN SETIAP MESIN DALAM KEADAAN BAIK (TIDAK ADA KEBOCORAN).
LAKUKAN INSPEKSI SECARA BERKALA DAN BERKELANJUTAN.

2. UNTUK MENGATASI KEBOCORAN YANG TERJADI, SEDIAKAN/LETAKKAN DRIPPAN


(PENAMPUNG) DIBAWAH COMPRESSOR, GENSET DAN MESIN LAIN YANG
BEROPERASI. PASTIKAN DRIPPAN DALAM KONDISI BAIK (TIDAK BOCOR DAN
LUBANG PENGELUARAN TERSUMBAT).

3. PERAWATAN DAN PERBAIKKAN MESIN/ALAT (LOADER, COMPRESSOR, CRANE,


GENSET, DLL) HARUS DILAKUKAN DI AREA YANG SUDAH DITENTUKAN (MEKANIK
SHOP) DAN GUNAKAN DRIPPAN (PENAMPUNG) DI SETIAP KEBOCORAN.

4. JANGAN LETAKKAN DRUM DIATAS TANAH TANPA DRIPPAN (PENAMPUNG).

5. APABILA KEBOCORAN / TUMPAHAN MINYAK MENGENAI TANAH MAKA SEGERA


LAKUKAN PENGUBURAN DENGAN PASIR, SERBUK GERGAJI ATAU OIL ABSORBENT
(JIKA TERJADI TUMPAHAN YANG TERGENANG DIATAS AIR, PLAT ATAU LANTAI) ATAU
DAPAT MENGGUNAKAN KARUNG YANG TELAH DIISI PASIR AGAR PENCEMARAN
ATAU SEBARAN TIDAK MELUAS.

6. SETIAP OPERATOR BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP TUMPAHAN MINYAK/OLI


YANG TERJADI PADA SETIAP MESIN (TIDAK TERKECUALI UNTUK PERALATAN ATAU
MESIN YANG DIRENTAL).

7. JIKA TUMPAHAN MINYAK PADA DRIPPAN (PENAMPUNG) PENUH, SEGERA KIRIM


MENUJU MEKANIK SHOP (BERIKAN KEPADA PENGAWAS MEKANIK SHOP).

8. PASTIKAN TEMPAT PENYIMPANAN DRIPPAN ATAU DRUM TIDAK DILETAKKAN PADA


TEMPAT TERBUKA (DIBERI PELINDUNG / ATAP UNTUK MENGHINDARI TUMPAHAN
MINYAK / OLI TERKENA AIR HUJAN DAN JATUH KE TANAH)

DISUSUN OLEH, MENYETUJUI

ENGGA RAHMAWATI TJAHJO SISWADI


ENVIRONMENTAL ENGINEER CORP.HSE
MANAGER
DOCUMENT 18

PERSONAL DETAILS

Name: Number of ID:

Worker: company:

Penyakit lain yang diketahui: TTL / /

DETAIL INCIDENT DETAIL INJURY


DATE&TIME:

Location:

The Job you’re doing :

description:

CLASSIFICATION: PD1 PD2 PD3

FIRST AID

DATE:

TINDAKAN:
BACK TO WORK

HOSPITAL

DOCTOR

REPORTED TO THE SUPERVISOR

ACCIDENT INVESTIGATION REPORTS


(INJURY AREA)

WHO DO FIRST AID: The comment from Site Manager

Name: INVESTIGATION ? Ya On progress


(Write the name of the person who filled out
this form) THE CAUSE FACTOR?

ADDRES:

FIRST AID ?

SIGNATURE: Date:

SIGNATURE: DATE
INFORMASI LENGKAP

Nama: No. ID:

Karyawan: Perusahaan:

Penyakit lain yang diketahui: TTL / /

KECELAKAAN DETIL LUKA YANG DIALAMI


Tgl&Waktu:

Lokasi:

Pekerjaan yang sedang dilakukan:

Deskripsi insiden/kecelakaan:

Klasifikasi Luka: PD1 PD2 PD3

PERTOLONGAN PERTAMA YANG DILAKUKAN

Tanggal:

TINDAKAN:
Kembali Bekerja

Rumah sakit

Dokter/klinik

Dilaporkan ke supervisor

Laporan investigasi kecelakaan diperlukan (Indikasi area luka)

Pertolongan pertama dilakukan oleh: Komentar Site Manager

Nama: Sudahkah insiden diinvestigasi? Ya On progres


(Tulis nama orang yang mengisi form ini) Apakah factor penyebabnya?

Alamat:
(Tuliskan)

Apakah penanganan awal telah dilaksanakan?

Tandatangan: Tgl:

Tanda Tangan: Tanggal:


DOCUMENT 19
WORK INSTRUCTION OF REFUELING AT FUEL STATION

IMPORTANT THINGS FOR SAFETY REFUELING STEP ARE MENTIONED AS


BELOW :

9. A SPOTTER MUST BE UTILIZED WHEN MANEUVERING THE FUEL TRUCK INTO THE
FUEL STATION TO WATCH OUT FOR OBJECTS OR PERSONS THAT MIGHT BE ON
THE WAY. FUEL TRUCK OPERATOR MUST ONCE POSITIONED SHUT DOWN THE
MACHINE AND PLACE THE WHEEL CHOCKS, PAD LOCK AND PERSONAL DANGER
TAG.

10. THE FUEL MAN MUST USE THE CORRECT PPE WHEN ROLLING OUT THE FUEL
HOSE FROM THE HOSE REEL AND MUST ALSO ENSURE THE AREA IS CLEAN AND
SAFE.

11. FUEL MAN SHALL ENSURE THE FUEL GUN IS CONNECTED CORRECTLY ONTO THE
FUEL TRUCK AND DRIP PAN AVAILABLE TO PREVENT A FUEL SPILL.

12. WHEN RUNNING THE FUEL PUMP THE FUEL MAN MUST ENSURE THAT THE START
SWITCH IS IN GOOD CONDITION, GROUNDING SYSTEM AND HIS /HER HANDS ARE
DRY TO AVOID ELECTRIC SHOCK.

13. TURN OFF THE FUEL PUMP, DISCONNECT AND ROLL UP THE FUEL HOSE AFTER
RE-FUELING IS COMPLETE. THE FUEL TRUCK OPERATOR MUST ENSURE THAT
THE FUEL HOSE IS DISCONNECTED,

14. THE FUEL TRUCK OPERATOR MUST USE A SPOTTER WHEN LEAVING THE FUEL
STATION.

PREPARED BY APPROVED
BY

ENGGA RAHMAWATI TJAHJO SISWADI


ENVIRONMENTAL ENGINEER CORP. HSE
MANAGER
NSTRUKSI KERJA PENGISIAN BAHAN BAKAR
No. 33/WI-ENV/HSE/V/2014

HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK PENGISIAN BAHAN BAKAR SECARA AMAN
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. PARKIRKAN TRUK TANGKI PADA TEMPAT AMAN BEBAS DARI ORANG DAN
BENDA-BENDA YANG MENGGANGGU PERGERAKAN DENGAN BANTUAN
SPOTTER (PEMBERI ABA-ABA), OPERATOR SEBELUM KELUAR DARI KABIN
PASTIKAN MESIN DALAM KEADAAN MATI, RODA BERHENTI DENGAN
BANTALAN TERKUNCI, SIAPKAN TANDA PERINGATAN SEDANG DILAKUKAN
PENGISIAN.

2. PENGISI BAHAN BAKAR HARUS MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG


SESUAI (SEPATU, HELM, MASKER UNTUK BAHAN MUDAH MENGUAP (VOC),
SARUNG TANGAN, DLL), PASTIKAN AREA PENGISIAN BERSIH DAN AMAN
SAAT MENGELUARKAN SELANG BAHAN BAKAR.

3. PADA SAAT PENGISIAN BAHAN BAKAR PASTIKAN SELANG BAHAN BAKAR


BENAR-BENAR TERHUBUNG DENGAN BAIK KE TRUK TANGKI DAN LETAKKAN
DRIP PAN (PENAMPUNG) DI BAWAH SELANG BAHAN BAKAR UNTUK
MENCEGAH TUMPAHAN BAHAN BAKAR.

4. SAAT MENGHIDUPKAN MESIN POMPA BAHAN BAKAR PASTIKAN SAKLAR


DALAM KEADAAN BAIK, TERDAPAT SISTEM GROUND DAN TANGAN DALAM
KEADAAN KERING UNTUK MENCEGAH KEJUTAN LISTRIK.

5. SETELAH SELESAI MELAKUKAN PENGISIAN, MATIKAN MESIN POMPA BAHAN


BAKAR, LEPAS SELANG PENGISI BAHAN BAKAR DAN LETAKKAN KEMBALI
PADA POSISI SEMULA, GANJAL RODA DAN TANDA PERINGATAN SIMPAN
KEMBALI.

6. GUNAKAN PEMBERI ABA-ABA (SPOTTER) KETIKA TRUK TANGKI AKAN


BERGERAK MENINGGALKAN TEMPAT PENGISIAN.

DISUSUN OLEH,
MENYETUJUI,

ENGGA RAHMAWATI TJAHJO


SISWADI
ENVIRONMENTAL ENGINEER CORP. HSE
Nama : INA MARLIANA SARI
NIM : R0215040
Kelas : B

DOCUMENT 20

Standart Operational Procedur LOTO

1. Preliminary steps
Only authorized staff responsible for controlling hazardous energy shall ensure that
procedures are followed for the safe operation of equipment. Unauthorized staff shall never attempt to
start up a piece of equipment that has been properly LOTO. LOTO shall occur when servicing takes
place during Facility operations or when any of the following conditions exist:
 If staff must bypass guards or interlocks to perform the repair at the point of operation.

 If staff must place part of their body in contact with the point of operation source or into a
danger zone.

2. Prepare for shutdown


 Staff shall obtain assistance when necessary to properly repair or service a piece of equipment

 Notify appropriate staff that equipment needs repair or adjustment

 Ensure only authorized staff are performing service or maintenance operations

 Ensure only authorized staff use appropriate testing devices on the circuits according to the
voltage level

 Notify appropriate staff that “STOP” buttons, interlocks, or other devices on equipment are not
acceptable LOTO devices

3. Application of locks and tags


 Equipment not designed to accept locks shall be tagged out of service. (This can only be done
when it can be demonstrated that tagging shall provide an equivalent means of safety.)

 Place locks and tags on the equipment used to de-energize circuits on which the work is to be
performed

 Attach a lock to ensure that unauthorized personnel cannot re-open the circuit

 Place a “Danger—Do Not Operate” tag on the energy source and/or control panel prior to
working on the equipment. The tag shall state that unauthorized use is forbidden and that the
tag cannot be removed.

 Only the person who applied the lock(s) and tag(s) may remove LOTO devices. The only
instance in which a LOTO device may be removed is when staff is not at work to remove it and
the “qualified person” contacts the staff to receive permission that it is acceptable to remove
their LOTO device.

4. Isolating circuits
 Shut down of the equipment or circuitry ensures de-energization prior to servicing, or when the
potential for unexpected release of energy exists.
 When LOTO is implemented, shut down, isolate, block, and secure equipment.
 Equivalent means of safety may include removal of an isolating circuit element, opening of an
extra disconnecting device, or blocking a controlling switch.
 All LOTO devices shall be left in place while equipment is being repaired or adjusted.
 Stored non-electrical energy that could re-energize the electrical circuits shall be blocked or
relieved to the extent possible.
 Verify isolation by testing the equipment.
 Ensure safe positioning of Facility staff and make them aware of equipment or areas requiring
LOTO.
 Perform test procedures to verify that equipment that is back fed or has induced voltages has
indeed been de-energized.
 Verify alternate sources of power that could be introduced into the electrical circuit.
 Shut down the equipment or circuitry equipment.
 Prior to working on the equipment, ensure all energy sources are locked out and verify that no
residual energy exists following LOTO (e.g., live-dead-live rule).
5. Repair, reenergization, and LOTO removal
 Review equipment safety manuals.
 Repair, adjust, replace, or inspect the equipment.
 Do not attempt to restart equipment until it is verified that it is safe to do so following repair.
 Following the servicing, verify all staff are clear of the circuits and equipment when it is re-
energized.
 only authorized staff shall perform tests and visual inspections to ensure re-energization can
take place.
 staff who are present at the re-energization shall be informed of any hazards and warned again
to stay clear of the process.
 remove all electrical jumpers, grounds, shorts, and other devices prior to re-energization.
 remove locks and/or tags.
 reenergize the equipment.
 notify affected staff that equipment servicing and/or maintenance has been completed.
Source: www.hwdrillers.com
STANDART OPERATIONAL PROCEDURE LOTO

1. Langkah awal
Hanya staf berwenang yang bertanggung jawab untuk mengendalikan
energi berbahaya harus memastikan bahwa prosedur diikuti untuk pengoperasian
peralatan yang aman. Staf tidak sah tidak akan pernah mencoba untuk memulai
peralatan yang sudah benar LOTO. LOTO akan terjadi ketika servis berlangsung
selama operasi Fasilitas atau ketika salah satu kondisi berikut ini ada:
 Jika staf harus melewati penjaga atau interlock untuk melakukan perbaikan
pada titik operasi.
 Jika staf harus menempatkan bagian tubuh mereka dalam kontak dengan
titik sumber operasi atau ke zona bahaya.
2. Bersiap untuk shutdown
 Staf harus mendapatkan bantuan bila diperlukan untuk memperbaiki atau
memperbaiki peralatan dengan benar
 Beri tahu staf yang tepat bahwa peralatan perlu diperbaiki atau disesuaikan
 Pastikan hanya staf yang berwenang yang melakukan operasi layanan atau
pemeliharaan
 Pastikan hanya staf yang berwenang yang menggunakan perangkat
pengujian yang tepat pada sirkuit sesuai dengan level tegangan
 Beri tahu staf yang tepat bahwa tombol "STOP", interlocks, atau perangkat
lain pada peralatan tidak dapat diterima perangkat LOTO
3. Aplikasi kunci dan tag
 Peralatan yang tidak dirancang untuk menerima kunci harus ditandai tidak
berfungsi. (Ini hanya dapat dilakukan ketika dapat ditunjukkan bahwa
pemberian tag harus menyediakan sarana keamanan yang setara.)
 Tempatkan kunci dan tag pada peralatan yang digunakan untuk memutus
ulang sirkuit di mana pekerjaan harus dilakukan
 Pasang kunci untuk memastikan bahwa personil yang tidak sah tidak dapat
membuka kembali sirkuit
 Letakkan label “Danger — Do Not Operate” pada sumber energi dan / atau
panel kontrol sebelum mengerjakan peralatan. Tag harus menyatakan
bahwa penggunaan yang tidak sah adalah terlarang dan bahwa tag tidak
dapat dihapus.
 Hanya orang yang menerapkan kunci (s) dan tag (s) dapat menghapus
perangkat LOTO. Satu-satunya contoh di mana perangkat LOTO dapat
dihapus adalah ketika staf tidak sedang bekerja untuk menghapusnya dan
"orang yang memenuhi syarat" menghubungi staf untuk menerima izin
bahwa itu dapat diterima untuk menghapus perangkat LOTO mereka.
4. Mengisolasi sirkuit
 Matikan peralatan atau sirkuit memastikan de-energisasi sebelum servis,
atau ketika potensi pelepasan energi yang tidak diharapkan terjadi.
 Saat LOTO diimplementasikan, matikan, isolasi, blokir, dan peralatan yang
aman.
 Alat pengaman yang setara mungkin termasuk penghilangan elemen sirkuit
isolasi, pembukaan perangkat penghubung tambahan, atau memblokir
saklar pengontrol.
 Semua perangkat LOTO harus dibiarkan di tempat sementara peralatan
sedang diperbaiki atau disesuaikan.
 Energi non-listrik tersimpan yang dapat memberi energi kembali pada
sirkuit listrik harus diblokir atau dibebaskan sejauh mungkin.
 Verifikasi isolasi dengan menguji peralatan.
 Pastikan penempatan staf Fasilitas yang aman dan buat mereka mengetahui
peralatan atau area yang membutuhkan LOTO.
 Lakukan prosedur pengujian untuk memverifikasi bahwa peralatan yang
telah diberi makan kembali atau memiliki tegangan yang diinduksi memang
telah dilumpuhkan.
 Pastikan sumber daya alternatif yang dapat dimasukkan ke sirkuit listrik.
 Matikan peralatan atau peralatan sirkuit.
 Sebelum mengerjakan peralatan, pastikan semua sumber energi terkunci
dan verifikasi bahwa tidak ada energi sisa yang ada setelah LOTO
(misalnya, aturan hidup mati).
5. Perbaikan, reenergisasi, dan penghapusan LOTO
 Tinjau panduan keamanan peralatan.
 Perbaiki, sesuaikan, ganti, atau periksa peralatan.
 Jangan coba menghidupkan ulang peralatan sampai diverifikasi bahwa
aman untuk melakukannya setelah perbaikan.
 Setelah servis, verifikasi semua staf yang jelas dari sirkuit dan peralatan
ketika itu kembali diberi energi.
 Hanya staf yang berwenang yang harus melakukan tes dan inspeksi visual
untuk memastikan re-energisasi dapat dilakukan.
 Staf yang hadir pada saat pemberian energi kembali harus diberitahu
tentang bahaya apa pun dan memperingatkan lagi untuk menghindari proses
tersebut.
 Lepaskan semua jumper listrik, landasan, celana pendek, dan perangkat lain
sebelum re-energi.
 Menghapus kunci dan / atau tag. Lalu reenergize peralatan.
 Memberi tahu staf yang terkena dampak bahwa servis atau perawatan
peralatan telah selesai.
DOCUMENT 21
Source: https://sampletemplatez.us/standard-operating-procedure-sop-templates/

Wayne County Hospital & Health care Organizations Mutual Aid Assistance
Agreement Standard Operating Procedures
Contoh MAA dan Addendum ditandatangani di antara Fasilitas LTC Wayne County

Tujuan
Untuk menetapkan Standar Prosedur Operasional (SOP) yang konsisten dengan Komisi
Gabungan Akreditasi HealthCare Oganizations persyaratan program kehidupan /
keselamatan untuk bantuan timbal balik, dan untuk memformalkan perjanjian bantuan
timbal balik antara rumah sakit di Wayne County (lihat Addendum B untuk daftar peserta)
fasilitas) dan organisasi perawatan kesehatan lainnya dalam keadaan darurat yang
memerlukan evakuasi rumah sakit secara parsial atau total.
Konsep Operasi
Situasi Rumah Sakit dan Oganisasi Perawatan Kesehatan lainnya (HCO) dapat mengalami
berbagai keadaan darurat yang memerlukan evakuasi pasien. Untuk keperluan SOP ini,
keadaan darurat ini jatuh ke dalam dua (2) kategori umum berikut:
1. Penutupan Fasilitas: Penutupan fasilitas adalah keadaan darurat yang tidak
memerlukan tanggapan atau bantuan oleh badan keamanan publik yang melayani
masyarakat di mana fasilitas tersebut tersedia. Dalam penutupan fasilitas, semua
upaya evakuasi dikelola oleh dan antara rumah sakit dan HCO yang berpartisipasi.
Contoh penutupan fasilitas adalah hilangnya layanan utilitas publik pada hari yang
indah, ketika tidak ada kondisi yang mengancam jiwa.
2. Fasilitasi Evakuasi Darurat: Keadaan darurat evakuasi fasilitas adalah keadaan
darurat yang memerlukan respons atau bantuan oleh badan keamanan publik.
Dalam keadaan darurat evakuasi fasilitas, semua upaya evakuasi dikelola oleh
komandan insiden pemadam kebakaran bekerja sama dengan manajer dari fasilitas
yang sedang dievakuasi. Contoh dari darurat evakuasi fasilitas adalah kebakaran di
fasilitas, atau ketika hilangnya layanan utilitas publik mengancam kehidupan
pasien.

Klasifikasi Acara
Rumah sakit yang terkena dampak atau HCO bertanggung jawab untuk
mengklasifikasikan acara baik sebagai penutupan fasilitas atau evakuasi fasilitas.

Sumber Daya yang Ada


1. SOP ini menggunakan beberapa sumber daya yang ada di Wayne County:
Tersedia rumah sakit dan tempat tidur perawatan kesehatan lainnya dan tempat
penyimpanan dalam sistem perawatan kesehatan pada waktu tertentu
2. Pusat komunikasi Sistem Kesehatan Darurat (HEMS) yang ada untuk tujuan
Pengendalian Medis Pelayanan Medis Darurat dan manajemen ketersediaan
sumber daya kesehatan yang bersangkutan.
3. Pusat Operasi Darurat, Pusat Komunikasi, dan Rencana Operasi Darurat.
4. Sumber-sumber ambulans di daerah yang ada dan perjanjian dan sumber bantuan
timbal balik di luar daerah.

Perintah Insiden
Petugas rumah sakit harus memiliki pengetahuan tentang sistem perintah insiden.

Organisasi
Rumah sakit yang berpartisipasi dan organisasi perawatan kesehatan lainnya di Wayne
County telah menandatangani Perjanjian Bantuan Kesehatan Antar Kota Wayne County
(Lampiran A).

Dewan EMS Detroit / Wayne County telah meninjau dan menyetujui SOP dan Lampiran A
ini
Direktur Departemen Kesehatan Wayne County telah menyetujui dimasukkannya SOP ini
ke dalam Annex J (Perawatan Kesehatan) Rencana Wayne County atau Rencana
Manajemen Darurat setempat.
DOCUMENT 22
Source: https://www.slideshare.net/BimalChandraDas/standard-operating-practices-sops-and-standard-
maintenance-practices-smps
SOP & SMP
Aturan Operasi SOP untuk Operator Crane :
1. Crane harus dipusatkan di atas beban sebelum memulai hoist untuk
menghindari ayunan beban. Beban tidak boleh diayun oleh derek untuk
mencapai area yang tidak di bawah atau dengan derek.
2. Crane harus dioperasikan dengan lancar untuk menghindari brengsek &
pergerakan beban secara mendadak. Kendur harus diambil dari tali pengikat
dan pengangkat sebelum beban diangkat.
3. Tali derek pengangkat harus dijaga vertikal, Crane tidak boleh digunakan untuk
menarik samping.
4. Area harus jelas dan semua orang di area sadar ketika beban terangkat. Ini
harus dipastikan oleh sinyal peringatan sambil melonggarkan, menurunkan &
sambil bergerak. Sinyal peringatan tambahan untuk digunakan di daerah
kepadatan traffie tinggi
5. Beban harus diperiksa untuk memastikan bahwa itu diangkat cukup tinggi
untuk menghapus semua penghalang dan personil ketika memindahkan Beban
tidak boleh dilakukan atas orang, terutama beban yang dibawa oleh magnet.
6. Beban atau bagian dari beban, yang diadakan secara magnetis dapat jatuh.
Kegagalan dalam berkuasa untuk magnet akan mengakibatkan jatuhnya beban
kecuali catu daya cadangan dilengkapi
7. Pengangkatan tidak boleh dilakukan di luar kapasitas muatan terukur dari
crane, rantai tali sling dll.
8. Pada semua kapasitas atau dekat beban kapasitas , rem pengangkat harus diuji
dengan mengembalikan sakelar motor atau tombol push ke posisi OFF setelah
menaikkan beban beberapa inci dari lantai. Jika rem pengangkat tidak menahan
beban harus dipasang di lantai dan crane tidak dioperasikan lebih lanjut. Cacat
harus segera dilaporkan kepada supervisor
9. Sebelum memindahkan beban, beban sling, rantai beban atau perangkat
pengangkat beban lainnya harus sepenuhnya duduk atau menghubungkan
pelana.
10. Blok tidak boleh diturunkan di bawah titik di mana kurang dari dua bungkus
penuh tali tetap berada di drum. Jika semua tali terlepas dari drum, tali harus
diputar ulang dalam alur drum dalam arah yang benar dan duduk dengan benar
di alur, jika tidak tali dapat rusak dan saklar batas hoist tidak akan beroperasi
untuk menghentikan kerekan pada posisi tinggi.
11. Pada waktu tidak ada beban harus diadakan ditangguhkan dari derek dengan
kekuatan "ON" kecuali operator berada di saklar operator. Dalam kondisi ini
beban harus dijaga sedekat mungkin ke lantai untuk meminimalkan
kemungkinan cedera jika beban harus turun.
12. Ketika hitcher digunakan, itu adalah tanggung jawab bersama operator crane
dan hitcher untuk melihat bahwa hitches aman dan bahwa semua material lepas
telah dihapus dari beban sebelum memulai pengangkatan.
13. Sling menghubungan yang menggantung longgar tidak boleh digunakan untuk
mengangkat beban (jika kait sling tidak diperlukan, mereka harus disimpan
dengan benar)
14. Semua sling atau tali harus dilepaskan dari kait crane saat tidak digunakan
(Dangling sling atau hook digantung) dalam cincin sling dapat secara tidak
sengaja merenggut benda lain ketika memindahkan derek).
15. Crane tidak boleh dioperasikan jika limit switehes rusak atau jika tali
menunjukkan cacat atau weat
16. Operator crane tidak boleh menggunakan sakelar batas untuk menghentikan
hoist dalam kondisi pengoperasian normal (Ini adalah perangkat emergeney dan
tidak boleh digunakan sebagai kontrol operasi).
17. Sakelar batas tidak boleh diblokir disetel atau dilepas agar lebih tinggi dari
sakelar mana yang akan memungkinkan
18. Sakelar batas listrik atau perangkat peringatan tidak boleh lewat.
19. Saklar batas atas dan sakelar batas bawah harus diuji dalam menghentikan
keran pada awal setiap shifnl atau sesering yang mungkin diarahkan
20. Sakelar batas beban atau perangkat yang kelebihan beban tidak boleh
digunakan untuk mengukur beban yang diangkat. Ini adalah perangkat darurat
dan tidak boleh digunakan sebagai kontrol operasi produksi.
21. Crane tidak boleh bergerak atau menabrak crane lain yang memiliki sinyal
peringatan yang ditampilkan
22. Kontak dengan landasan berhenti atau derek lainnya harus dibuat dengan
sangat hati-hati. Operator harus berhati-hati terhadap keselamatan orang-orang
di atas atau di bawah derek dan hanya setelah memastikan bahwa orang-orang
di derek lain sadar akan apa yang sedang dilakukan, saya tidak memberikan
bantuan. controller harus segera dihentikan sesaat dalam posisi OFF sebelum
memiringkan tA sedikit jeda ts yang diperlukan untuk memberikan waktu
mekanisme pengereman untuk beroperasi.
23. jika tidak ada pelindung penahan, pengendali harus selalu berhenti sejenak
dalam posisi off sebelum membalikkan (jeda pandangan diperlukan untuk
memberikan waktu mekanisme pengereman untuk beroperasi)
24. dalam kasus darurat atau ayunan inspeksi, perbaikan, membersihkan atau
pelumas tanda peringatan atau sinyal harus ditampilkan dan utama switch harus
terkunci di off positiorn
25. Upaya tak boleh dilakukan untuk menutup switch yang memiliki rusak atau
tidak mengoperasikan kartu di atasnya. Hal ini diperlukan untuk membuat hati-
hati memeriksa untuk menentukan bahwa tidak ada orang lain bekerja pada
crane, sebelum mengeluarkan kartu.
26. Jika daya listrik terganggu. pengontrol harus ditempatkan di posisi off dan
disimpan di sana sampai daya tersedia lagi.
27. Sebelum penutupan utama atau tombol darurat, semua pengontrol harus berada
dalam posisi off sebelum membalikkan kecuali untuk menghindari kecelakaan
(sedikit jeda yang diperlukan untuk memberikan pengereman waktu untuk
beroperasi).
28. Sebelum meninggalkan crane operator harus melakukan hal berikut ini:.
a. Angkat semua kait ke posisi tengah.
b. Tempatkan crane di loaso yang sudah disetujui
c. Semua kontrol dalam posisi off
d. Buka saklar utama ke posisi off
e. Melakukan pemeriksaan visual sebelum meninggalkan crane.
DOCUMENT 23
Horizontal Well SOP #: 07.10
Drillers
Revision #: 1

Implementation Date: 2012/10/25

Page #: 91 of 131 Last 2012/10/25


Reviewed/Update
Date:

SOP Owner: HWD Executive Approval: HWD Executive


Management Management

Standard Operating Procedure – Boiler Shut Down


1. Ensure JSA is properly filled out for the task to be performed.
2. Ensure that pre-job safety meeting is conducted with all necessary personnel prior to
any operations.
3. If Boiler must be shut down for repair the following procedure must be followed.
1) Turn off main power switch
2) Keep main power on in boiler container, and heaters on inside unit to keep unit
warm and to prevent it from freezing.
3) Close main steam valve overhead.
4) Close main steam valve on the outside of the boiler container. Break first
hammer union to make sure there is no steam in line.
5) Start at rig floor heater head , remove ¾” inch plug from bottom Y-strainer then
remove supply steam line from side of unit. Blow air into heater head on the side
or steam supply outlet until water quits running out of head. Remove hammer
union from return side and blow air into line to remove any water.
6) Heater head is in the cellar. Remove bottom union from return line, then remove
steam feed line from the top side and blow air into heater head until water quits
running out of head. Cow tag lines as you remove them to ensure correct piping
can be re-installed in the same place/position.
7) Heater head is on mud pit floor. Remove return line first then remove steam
supply line, blow air into head until no water is running out of head.
8) Heater head is on mud pit pumps. Remove return line then steam line supply and
blow air into head until no water is in head.
9) Heater head is on mud pumps, remove return line then steam line supply and
blow air into heater head until no water runs out.
10) Heater head is inside 330 Barrel tool room. Remove return line then steam line
and blow air into heater head to remove all water in head.
11) Heater coil inside of 330 Barrel tank. Remove return line and steam supply line,
blow air into top of coil to remove any water in line.
12) Heater coils on 400 Barrel upright tanks. Remove return lines and supply steam
lines and blow air into top 2” connection to remove any water inside the tank.
13) Disconnect hammer union on the outside of the boiler container and remove all
water from the line.
14) Connect airline to rig floor return line and blow air into pipe until all water is
removed from return line all the way to boiler. Blow air into both lines to ensure
lines are free of water (this should take 5 to 15 minutes per line).

Source:www.hwdrillers.com
Horizontal Well SOP #: 07.10

Drillers Revision #: 1

Implementation Date: 2012/10/25

Page #: 93 of 131 Last 2012/10/25

Reviewed/Update

Date:

SOP Owner: HWD Executive Approval: HWD Executive

Management Management

PROSEDUR OPERASI STANDAR - BOILER SHUT DOWN


1. Pastikan JSA diisi dengan benar untuk tugas yang harus dilakukan.
2. Pastikan bahwa rapat keselamatan pra-kerja dilakukan dengan semua personil yang
diperlukan sebelum operasi apa pun.
3. Jika Boiler harus dimatikan untuk perbaikan, prosedur berikut harus diikuti.
1) Matikan sakelar daya utama
2) Simpan daya utama di dalam wadah boiler, dan pemanas di dalam unit untuk
menjaga unit tetap hangat dan mencegahnya dari pembekuan.
3) Tutup overhead katup uap utama.
4) Tutup katup uap utama di bagian luar wadah boiler. Pecahkan serikat palu
pertama untuk memastikan tidak ada uap yang masuk.
5) Mulailah di kepala pemanas lantai rig, cabut pasang ¾ ”inci dari bagian bawah
saringan Y lalu buang jalur uap pasokan dari sisi unit. Pukul udara ke dalam
kepala pemanas di sisi atau outlet pasokan uap sampai air berhenti keluar dari
kepala. Hapus palu serikat dari sisi belakang dan hembuskan udara ke jalur
untuk menghilangkan air.
6) Kepala pemanas berada di ruang bawah tanah. Hapus serikat bawah dari garis
kembali, kemudian pindahkan garis umpan uap dari sisi atas dan tiupkan udara
ke dalam kepala pemanas sampai air berhenti keluar dari kepala. Garis tag sapi
saat Anda menghapusnya untuk memastikan pemipaan yang benar dapat diinstal
ulang di tempat / posisi yang sama.
7) Heater head berada di lantai lumpur. Hapus garis kembali pertama kemudian
hapus jalur pasokan uap, meniupkan udara ke dalam kepala sampai tidak ada air
yang keluar dari kepala.
8) Heater head pada pompa lumpur. Hapus baris kembali kemudian suplai saluran
uap dan tiupkan udara ke dalam kepala sampai tidak ada air di kepala.
9) Heater head berada di pompa lumpur, lepaskan garis kembali kemudian suplai
saluran uap dan tiupkan udara ke dalam head heater hingga tidak ada air yang
habis.
10) Kepala pemanas berada di dalam 330 ruang alat Barrel. Hapus garis kembali
kemudian garis uap dan meniupkan udara ke kepala pemanas untuk menghapus
semua air di kepala.
11) Heater coil di dalam 330 Barrel tank. Hapus garis kembali dan jalur suplai uap,
tiupkan udara ke atas kumparan untuk menghilangkan saluran air apa pun.
12) Gulungan pemanas pada 400 tangki tegak Barrel. Hapus jalur kembali dan
suplai saluran uap dan tiupkan udara ke koneksi 2 ”atas untuk menghilangkan
air di dalam tangki.
13) Lepaskan serikat palu di bagian luar wadah boiler dan keluarkan semua air dari
saluran.
14) Hubungkan maskapai ke rig floor return line dan tiupkan udara ke dalam pipa
sampai semua air dikeluarkan dari jalur kembali ke boiler. Tiupkan udara ke
kedua saluran untuk memastikan saluran bebas dari air (ini harus memakan
waktu 5 hingga 15 menit per baris).
NAME : INGGRIT HESTYA
NIM : R0215048
CLASS :B
DOCUMENT 24

Source : http://www.bhushan-group.org/safety.html
BHUSHAN STEEL LIMITED
Meramandali, Dhenkanal, Odisha

KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Bhushan Steel Limited berkomitmen untuk melindungi lingkungan dengan :
1. Memastikan perbaikan berkelanjutan dalam kinerja lingkungan.
2. Mematuhi peraturan perundang-undangan lingkungan yang berlaku.
3. Menetapkan waktu yang berkaitan dengan tujuan lingkungan untuk mengendalikan
berbagai jenis pencemaran lingkungan seperti udara, air, kebisingan dan limbah padat
dll.
4. Menghemat sumber daya seperti bahan bakar, bahan mentah, air dan energi.
5. Mengembangkan area hijau di dalam dan di sekitar pabrik.
6. Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua karyawan dan membuat mereka sadar
lingkungan kerja.
7. Menampilkan kebijakan dan membuatnya tersedia untuk umum sesuai permintaan.
8. Meninjau kembali kebijakan setahun sekali atau kapan pun ada perubahan dalam
operasi untuk memverifikasi kesesuaiannya.

Rahul Sengupta
24 September 2014 (Wakil Presiden
Eksekutif)
DOCUMENT 25

Source : https://www.mngl.in/hse-policy/
MAHARASHTRA NATURAL GAS LIMITED
(Sebuah usaha gabungan dari gail (India) Ltd & BPCL)
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kami di MNGL berkomitmen untuk menjaga lingkungan kerja yang aman bagi semua
karyawan kami, rekan publik, dan pemangku kepentingan lainnya. Ini adalah kebijakan
kami untuk terus-menerus menilai risiko dengan menghilangkan kemungkinan yang sama,
atau mengurangi risiko dengan menggunakan kontrol rekayasa / administratif yang tepat.
Dalam memberikan komitmen ini, MNGL akan berusaha untuk :
1. Membangun sistem / infrastruktur sistem manajemen HSE dan memastikan perbaikan
berkelanjutan.
2. Mematuhi persyaratan hukum wajib yang disyaratkan dan norma-norma lain yang
diterapkan.
3. Mengidentifikasi risiko yang terlibat dalam operasi dan kemudian mengambil stan
mitigasi yang sesuai.
4. Memastikan sub-kontraktor / vendor untuk mematuhi sistem manajemen HSSE.
5. Memberikan kesadaran dan pelatihan kepada karyawan terkait kelompok masyarakat.
6. Penggunaan alat pelindung diri sesuai dengan kebutuhan spesifik pekerjaan.
7. Memasang pengaturan keamanan yang memadai untuk menjaga keamanan manusia
dan bahan.
8. Memastikan konsumsi energi yang efisien.
9. Pengurangan limbah dan polusi.

11 Maret 2015 Direktur Pelaksana


DOCUMENT 26

Source : https://www.zamilsteel.com/ssd/en/default.asp?iId=GFMLMF
ZAMIL STEEL
KEBIJAKAN MUTU
Zamil Structural Steel Company Ltd. (ZSSC) berkomitmen untuk menyediakan produk,
termasuk penghubung dan layanan dengan standar kualitas tertinggi yang memenuhi atau
melampaui persyaratan pelanggan sesuai dengan standar internasional yang berlaku.
Komitmen kebijakan mutu kami didasarkan pada :
1. Memenuhi persyaratan Standar ISO 9001 dan AISC.
2. Terus meningkatkan sistem manajemen mutu kami.
3. Menetapkan sasaran mutu dan meninjau kinerja secara berkala.
4. Berfokus pada inisiatif perbaikan proses.
5. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
6. Mengembangkan keterampilan karyawan dan meningkatkan kontribusi mereka melalui
pelatihan yang efektif.
7. Memastikan pemasok dan kontraktor kami memenuhi persyaratan kualitas kami.

NAWAF AL ZAMIL 10.01.2017


BPG – WAKIL PRESIDEN TANGGAL
DOCUMENT 27

PT. GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

WORK INSTRUCTION FOR EXCAVATION


No. : 29/EXC/HSE/II/11

PRIOR START TO EXCAVATE


1. ENSURE THE PTW HAS FULL FILLED AS PER REQUIRMENT
INCLUDE THE DIMENSION OF THE TRENCHING.
2. ATTACH THE MAP OF WORK PLAN ON THE ISSUED PTW TO
ENSURE IN THE UNDERGROUND THERE IS NO OTHER EXISTING
FACILITY.
3. INFORM THE RELATED PERSONNEL IN-CHARGE FOR
UNDERGROUND FACILITY.
4. PREPARE THE EQUIPMENT AND SAFETY EQUIPMENT AS PER
REQUIREMENT (EXCAVATOR, LADDER, FABRICATED BOX FOR
SLOVE PROTECTION.
5. ENSURE THE EXCAVATOR IS OPERATED BY COMPETENT PERSON.
6. ENSURE THE ISSUED PTW HAVE SIGNED BY ALL AUTHORIZED
PERSONS.
7. SHALL PERFORM TOOL BOX MEETING PRIOR START THE WORKS.

DURING OPERATING
1. DURING EXCAVATING MUST BE ASSIGNED A PERSON TO
MONITOR THE ACTIVITY.
2. ENSURE THE EXCAVATOR TRACKS ARE IN SAFE POSITION.
3. INSTALL BARRICADE IN OUTSIDE EXCAVATOR BUCKET RADIUS.
4. NEVER STAY INSIDE THE TRENCHING WHILE EXCAVATING.
5. ENSURE THE TRENCHING SLOVES ARE MET WITH SAFETY
REQUIRMENT.
6. USE FABRICATED SLOVE PROTECTIONS IF REQUIRE.
7. USE FABRICATED LADDER TO CLIMB UP AND DOWN THE
TRENCHING.
8. DO NOT PUT THE LADDER TOO FAR FROM THE PERSON WHO
WORKS ON TRENCHING.
9. PROVIDE FIRST AID KIT AND RADIO COMMUNICATION ON SITE.

WHILST THE WORKS ARE FINISHED


1. REPORT TO YOUR SUPERVISOR WHILE THE WORK IS FINISHED
AND CLOSED THE PERMIT TO WORK

PREPARED BY, APPROVED BY,

DIDA M. HIDAYAT TJHAHJO SISWADI


SAFETY INSPECTOR PROJECT HSE MANAGER

Source : http://gunanusautama.co.id/safety.php
PT. GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

INSTRUKSI KERJA PENGGALIAN


No. : 29/EXC/HSE/II/11

SEBELUM PENGGALIAN
1. PASTIKAN SURAT IZIN KERJA SUDAH DIISI SESUAI DENGAN
RENCANA KERJA PENGGALIAN MELIPUTI JALUR PENGGALIAN
DAN KEDALAMAN GALIAN.
2. LAMPIRKAN PETA LOKASI GALIAN UNTUK MENGETAHUI
APAKAH DIDAERAH YANG AKAN DIGALI TIDAK TERDAPAT
FASILITAS LAIN.
3. HUBUNGI PETUGAS YANG TERKAIT DENGAN FASILITAS BAWAH
TANAH BILA ADA (KABEL LISTRIK, PIPA AIR BERSIH DAN
SARANA LAINNYA).
4. SIAPKAN PERALATAN KERJA DAN SARANA KESELAMATAN
YANG DIPERLUKAN (EXCAVATOR, TANGGA, BOX PENAHAN
LONGSOR DAN SAFETY BARICADE) DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN UKURAN GALIANNYA.
5. YAKINKAN EXCAVATOR DIOPERASIKAN OLEH OPERATOR YANG
MEMILIKI S.I.O.
6. YAKINKAN SURAT IZIN KERJA TELAH DITANDA TANGANI SEMUA
PIHAK TERKAIT DAN SEMUA KETENTUAN YANG TERCANTUM DI
SURAT IZIN KERJA TELAH DIPENUHI.
7. LAKSANAKAN TOOL BOX MEETING DENGAN SEMUA ORANG
YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN TERSEBUT.

PADA SAAT PENGOPERASIAN


1. SELAMA PEKERJAAN PENGGALIAN DILAKUKAN SELALU ADA
PETUGAS KHUSUS YANG MENGAWASI/MEMBANTU OPERATOR.
2. YAKINKAN POSISI TRACK EXCAVATOR AMAN.
3. PASANG SAFETY BARICADE SEKITAR AREA RADIUS EXCAVATOR
BUCKET.
4. JANGAN ADA ORANG DIDALAM GALIAN SAAT EXCAVATOR
BEROPERASI.
5. PERHATIKAN SLOPE DINDING KIRI KANAN SAAT ORANG
BEKERJA DIDALAM PARIT GALIAN.
6. GUNAKAN ALAT BANTU PENAHAN DINDING LONGSOR BILA
DIPERLUKAN.
7. GUNAKAN TANGGA SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK NAIK DAN
TURUN KE PARIT GALIAN.
8. PENEMPATAN TANGGA TIDAK BOLEH TERLALU JAUH DENGAN
LOKASI ORANG YANG BEKERJA DALAM GALIAN.
9. SEDIAKAN P2K3 DAN RADIO KOMUNIKASI DI AREA KERJA.

SETELAH PEKERJAAN SELESAI


1. LAPORKAN PADA PIMPINAN BAHWA PEKERJAAN TELAH
SELESAI DAN TUTUP SURAT IZIN KERJA SESUAI DENGAN
KETENTUAN YANG BERLAKU

DISUSUN OLEH, MENGETAHUI,

DIDA M. HIDAYAT TJHAHJO SISWADI


SAFETY INSPECTOR PROJECT HSE MANAGER
DOCUMENT 28

PT. GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

WORK INSTRUCTION OF HAZARDOUS WASTE STORAGE


No. 34/WI-ENV/HSE/V/2014

Handling procedure of hazardous waste storage are mentioned as below :


1. Hazardous waste shall be kept in sealed container and completed with symbol and
label before storage in temporary storage.
2. Hazardous waste shall be placed with row system accordance with each
characteristic above pallet and ensure stack of hazardous waste.
3. Fill up the log book which available in front of hazardous waste storage with
amount and enter date of hazardous waste.
4. Not to drink, food and smoking during hazardous waste storage activity.
5. Inform HSE (environment section) if hazardous waste storage was full and can’t
stored hazardous waste anymore.
6. Don’t leave hazardous waste in front of temporary hazardous waste storage.
7. Ensure hazardous waste storage always be locked after hazardous waste storage
activity

PREPARED BY, APPROVED BY,

ENGGA RAHMAWATI TJAHJO SISWADI


ENVIRONMENTAL ENGINEER CORP. HSE MANAGER

Source : http://gunanusautama.co.id/safety.php
PT. GUNANUSA UTAMA FABRICATORS

INSTRUKSI KERJA PENYIMPANAN LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA


DAN BERACUN)
No. 34/WI-ENV/HSE/V/2014

Prosedur penyimpanan limbah B3 adalah seperti berikut :


1. Sebelum dimasukkan ke dalam tps limbah B3 dipastikan limbah B3 telah
ditempatkan pada kemasan yang tertutup dan telah diberi label dan simbol limbah
B3 sesuai jenisnya.
2. Tempatkan limbah B3 secara rapi, susun dengan sistem blok sesuai jenisnya masing-
masing dan letakkan di atas pallet, pastikan tumpukan limbah B3 tidak mudah jatuh.
3. Isi log book yang telah disediakan di depan tps limbah B3 dengan jumlah limbah B3
yang telah dimasukkan beserta tanggal masuk limbah B3 tersebut.
4. Dilarang makan, minum dan merokok saat melakukan penyimpanan di dalam tps
limbah B3.
5. Hubungi hse (bagian lingkungan) apabila tps limbah B3 telah penuh dan tidak dapat
memuat limbah B3 lagi.
6. Jangan meninggalkan limbah B3 di depan tps limbah B3.
7. Pastikan pintu tps limbah B3 dalam keadaan terkunci setelah memasukkan limbah
B3 ke dalam tps limbah B3.
DISUSUN OLEH, MENYETUJUI,

ENGGA RAHMAWATI TJAHJO SISWADI


ENVIRONMENTAL ENGINEER CORP. HSE MANAGER
NAME : INTAN SAFITRI
NIM : R0215050
CLASS :B
DOCUMENT 29
Source : Workplace safety &training. 2018.Safe work-Manual Handling.
https://vinesafe.net.au/blog/page/7/. Vinesafe (download 19 Oct 2018
PROSEDUR KERJA AMAN
Konstruksi Pembangunan BOB
37 Ocean View Boulevard Broken ABN:
Nomor HP: 041234567
Hill NSW 987654321
PROSEDUR KERJA AMAN – PENANGANAN MANUAL
Dibuat oleh : Mark Howe Tanggal : 01-01-2014
Ulasan oleh : Mark Howe Tanggal : 26-05-2016

Alat Pelindung Diri Persyaratan Keselamatan Umum


Sepatu keselamatan, Kacamata,  Hanya Personel terlatih yang melakukan
Sarung tangan, pakaian yang sesuai prosedur ini
 Selalu merujuk ke pemilik manual untuk
mengkonfirmasi operasi yang benar dari
peralatan
 Peiksa lokasi kerja dan jalan setapak untuk
mengkonfirmasi tidak ada bahaya slip/ bahaya
perjalanan yang hadir
 Mengkonfirmasi bahwa S.D.S dan label mudah
dimengerti
 Merujukk label dan/ atau S.D.S cocok untuk
Alat Pelindung Diri
 Peralatan yang rusak tidak harus digunakan.
Segera laporkan mesin yang terduga
TUGAS LANGKAH KUNCI POIN
PENANGANAN  Mengidentifikasi karakteristik-
MANUAL Gunakan kode nasional praktek MENGAMATI
 Mengidentifikasi ukuran, bentuk, PROSEDUR
berat, massal, stabilitas, panas, PENANGANAN
dingin, tajam, tepi MANUAL
 Mengidentifikasi fekuensi
membungkuk, menjagkau,  Teknik- Jangan
memutar, keseimbangan jarak menekuk punggung,
dan pasukan menekuk lutu, dan
 Mengidentifikasi ruang, akses, angkat dengan
pencahayaan, lantai, permukaan, bantuan kaki
air panas/dingin.
 Periksa individu, misalnya  Bahaya Umum-
pekerja baru, usia, cacat, APD, Perjalanan/jatuh,luk
pelatihan, kesadaran bahaya a dan lecet,
 Periksa area kerja untuk kejatuhuan benda,
ketinggian, ruang, kursi, pembatasan ruang
penerangan, lantai dan akses. kerja, kebisingan
Jika tim angkat, konfirmasi
pelatihan yang memadai dan  Konfirmasi
mencoba untuk fisik yang cocok penanganan manual
yang benar

DOCUMENT 30
Source: Risk Assesment Smith’s Poultry Farm. Christine Lellis . Risk Management. 2017.
EHS Management Blog. www.perillon.com/blog/difference-between-job-safety-analysis-
and-risk-assesment
Bahaya Siapa yang Apa yang sudah Apa Tindaka Tindak Sele
apa ? mungkin akan anda siap Tindakan n yang an sai
dirugikan dan lakukan? lebih dilakuk dilaku
bagaimana? lanjut yang an oleh kan
dilakukan? siapa? kapan?
Mesin Pekerja dan orang  Semua poros PTO  Mengin Manager 7/7/07 6/7/
pertanian, lain yang mungkin diajaga dari gatkan peternak 07
termasuk menderita serius konektor pada pekerja an
poros PTO dan mungkin cedera traktor PTO untuk untuk
yang fatal dari bantalan pertama melapor
kontak dengan pada mesin kan
mesin yang  Semua bagian setiap
bergerak berbahaya dari terdapat
mesin,misalnya kerusaka
skrup auger, geser n pada
abahay pada skid- manager
steer loader, dll petenaka
dijaga kecuali n
yang tidak dengan
terjangkau segera
 Semua pengaman
dalam kondisi
baik
 Pekerja terlatih
dalam sistem
keselamatan kerja,
termasuk untuk
pekerjaan-
pekerjaan seperti
membersihkan
penyumbatan,
pengosongan
massal feed bin
dll.
 Sistem
penguncian-off
untuk pekerjaan
pemeliharaan
yang sesuai
LPG Pekerja berisiko  Bulk kecil LPG  Vegetasi Mandor 1/8/07
serius, tank diletakkan yang perterna
Mungkin cedera pada posisi jelas kan
fatal dari melarikan aman, dari
diri dan pengapian pemeriksaan/ seluruh
LPG dari tangki dan pengujian skema tanki
pipa. di tempat,
Risiko penutup valve
cedera/kerusakan pada tangki tetap
yang mungkin terkunci
memperpanjang off  Hambatan
farm melindungi pipa
(tanki pemanas)
dari kerusakan,
misalnya
kendaraan
 Peralatan
keamanan
(misalnya
tekanan relief
valve) dipasang
 Alat pemadam
kebakaran
terdekat
 Semua yang
bekerja pada
sistem LPG
dilakuakn oleh
orang yang
kompeten,
misalnya Gas
yang aman
terdaftar oleh
orng teknik.
 Pekerja
mengetahui
bagaimana
menggunakan
sistem, termasuk
bagaimana untuk
mengisi tanki
dan apa yang
harus dilakukan
Listik Pekerjo berisiko  Sistem  Tidak
serius, mungkin kelistrikan yang ada
cedera fatal dari dipasang oleh tindakan
listrik yang rusak orang yang lebih
instalasi dan kompeten dan lanjut
peralatan. dilindungi pada
Juga dari kontak terhadap tahap ini
dengan overhead masuknya air
power lines bila dimana
menggunakan diperlukan
kendaraan  30 mA RCD
dibangun ke
panel
 Portabel
peralatan diuji
sesuai dengan
instruksi dari
pabrik
 Pekerja
memeriksa leads
secara visual
(termasuk
ekstensi leads)
dan colokan
sebelum
digunakan
 Overhead (OH)
listrik ditandai
pada peta
pertanian,
pekerja
menyadari
bahayanya
bekerja dekat
OH, ditandai tip
daerah (jauh dari
baris OH) untuk
kendaraan
DOCUMENT 31

Source: Alpitech-group.com/Default.aspx (download at 19 Oct 2018)


ALPITECH
Mesir Aljazair untuk Jasa teknik dan Pemeliharaan
Industri Pemeliharaan dan Spesialis Bekerja di ketinggian

Kebijakan Keselamatan Dan Kesehatan

ALPITECH menargetkan untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Perusahaan memastikan implementasi dan praktek dari semua prosedur dan tindakan
pencegahan diantara semua karayawan melalui seringnya pelatihan dan kesadaran
keselamatan
Penilaian risiko yang spesifik adalah hal yang wajib sebelum melaksanakan pekerjaan.
Perusahaan sangat serius dalam menyediakan semua peralatan yang diperlukan, alat-alat
dan pelatihan dalam rangka untuk mengkonfirmasi tindak lanjut dari tindakan pencegahan
keselamatan dan kesehatan untuk pekerjaan yang berbeda.
Nilai-nilai keselamatan dan kesehatan di ALPITECH harus menjadi bagian dari kehidupan
sehari-hari semua karyawan dan kontraktor.
Semua karyawan kami harus bersertifikat dari lembaga yang telah terakreditasi dan secara
medis mampu memenuhi syarat bekerja di ketinggian.
Manajemen keselamatan dan kesehatan kami memiliki tujuan yang sangat kompleks dan
sangat terpantau untuk memastikan bahwa tidak ada insiden atau cedera medis.

Tertanda

Bachir NEDJADI
Direktur Jenderal 21 July 2013
DOCUMENT 32

SOP #: 01.75
Horizontal Well Revision #: 1
Drillers Implementation
2012/01/23
Date:
Last
Page #: 116 of 131 Reviewed/Update 2012/01/23
Date:
HWD
HWD Executive
SOP Owner: Approval: Executive
Management
Management

Standard Operating Procedure – Forklifts / Powered Industrial Trucks

1. Purpose
The common thread throughout the SOP and HWD Policies and Procedures in general is
the identification of responsibilities. This manual is intended to clearly and concisely
identify the steps required by employees to complete any given operation in a manner that
is consistent with Horizontal Well Drillers standards. It will document progressive steps
required in sequence that are to be followed, an authorizing company department or
position, and an author that is to be consulted if there are questions in any portion of the
SOP standards.

2. Scope
RIG PERSONNEL – Employees utilizing Forklift / Manlift / Powered Industrial Trucks

3. Prerequisites
Personnel are required to wear proper personal protective equipment, follow job safety
rules, and have the appropriate experience and certifications to carry out their job functions
satisfactorily.

4. Responsibilities
Tool Pushers are responsible for implementation and enforcement of this policy. Only
trained/qualified/certified operators are to be assigned to operate this equipment. Tool
Pushers are responsible to notify the Safety Department of personnel requiring training.
5. Procedure
Employees must notify supervisors of all maintenance and repair issues related to forklifts.
Employees must comply with safe operational use requirements and follow prescribed
maintenance procedures. Supervisors must provide forklifts that are appropriate for the
operating conditions and hazards associated within their designated area(s) of operation.
They must assess the program to confirm that forklifts are inspected and maintained.
Supervisors must remove from service any damaged equipment that may pose a hazard
until returned to a safe operating condition. The supervisor must assign only properly
trained and certified employees to operate forklifts and coordinated training and
evaluations for employees who will be operating forklifts. Supervisors must also verify
that any vendor or contractor using company equipment has a valid forklift operating
certificate.

HWD’s Safety Department will provide guidance and oversight for the safe
operating procedure of forklifts and assist with and coordinate instruction and training of
employees designated to operate forklifts/manlifts/etc.

1. Only trained and certified HWD personnel are allowed to operate the forklift.
2. All vendors or contractors who operated an HWD forklift must have a valid
certification before allowed to operate company equipment.
3. All personnel working around the forklift will remain alert to the vehicle’s presence
and remain out of its regular path of travel.
4. At no time while cleaning, painting, or performing maintenance work will anyone sit
on the vehicle astraddle the steering wheel with his back to the hydraulic lift and start
the engine.
5. All forklifts will have an inspection done at the beginning of each tour.
6. At no time will the forklift be left unattended with the forks raised in the air.
7. Any accidents or near misses involving a forklift results in immediate retraining.
8. All forklifts are to have seatbelts and back up alarms.
9. Any damage to the forklift must be reported to the supervisor immediately.
10. When the forklift is parked, the parking brake must be set, forks lowered, controls in
neutral, and power shut off. Equipment parked on inclines shall have wheels chocked
and the parking brakes set.
11. The mast, or top of the load, is not to be operated within ten (10) feet of an overhead
power line.
12. No persons are permitted to ride on the forklift unless it is designed to carry
passengers.
13. Excessive speed and horseplay are prohibited.
14. Handle loads within the rated capacity of the forklift.
15. Keep loads close to the ground and tilted back while in motion.
16. Where it is difficult for the operator to maintain the visual clearance around the
equipment during work activities, a person shall be designated to observe clearances
for the operator (i.e. flagman)
An evaluation of each forklift operator’s performance must be conducted at least
once every three (3) years.

Additionally, refresher training must be completed when:

1. The operator has been observed operating in an unsafe manner;


2. The operator has been involved in an accident;
3. The operator received an evaluation that reveals unsafe operation
4. The operator is assigned to drive a different type of truck; or,
5. A workplace condition changes that could affect safe truck operation.

6. References
OSHA General Industry Standards

7. Definitions
NA

Source: Standard Operating Procedures-Forklifts/Powewred Industrial-Horizontal Wee


Drillesrs DOC. www.hwdrillers.com>sites>HWD_SOPs_ (download at 19 Oct 2018)
Translate:

SOP #: 01.75
Horizontal Well Revisi #: 1
Drillers Tanggal
2012/01/23
Implementasi:
Tanggal Terakhir
Halaman #: 1 of 131 2012/01/23
Diupdate
Manajemen
Manajemen HWD
Pemilik SOP: Persetujuan oleh HWD
Eksekutiif
Eksekutif

Prosedur Operasi Standar - Forklift / Truk Industri yang Didukung

1. Tujuan
Benang merah di seluruh SOP dan Kebijakan dan Prosedur HWD secara umum adalah
identifikasi tanggung jawab. Manual ini dimaksudkan untuk secara jelas dan ringkas
mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan oleh karyawan untuk menyelesaikan
operasi tertentu dengan cara yang konsisten dengan standar Horizontal Well Drillers. Ini akan
mendokumentasikan langkah-langkah progresif yang diperlukan dalam urutan yang harus
diikuti, departemen atau posisi perusahaan yang berwenang, dan seorang penulis yang akan
diajak berkonsultasi jika ada pertanyaan dalam bagian apa pun dari standar SOP.

2. Cakupan
RIG PERSONNEL - Karyawan yang menggunakan Forklift / Manlift / Truk Industri
Bertenaga

3. Prasyarat
Personil diharuskan untuk memakai peralatan perlindungan pribadi yang tepat, mengikuti
peraturan keselamatan kerja, dan memiliki pengalaman dan sertifikasi yang sesuai untuk
melaksanakan fungsi pekerjaan mereka secara memuaskan.

4. Tanggung jawab
Pengguna alat bertanggung jawab untuk implementasi dan penegakan kebijakan ini. Hanya
operator yang terlatih / berkualitas / bersertifikat yang akan ditugaskan untuk
mengoperasikan peralatan ini. Pengguna alat bertanggung jawab untuk memberi tahu
personel Departemen Keselamatan yang membutuhkan pelatihan.

5. Prosedur
Karyawan harus memberi tahu supervisor semua masalah pemeliharaan dan perbaikan terkait
dengan forklift. Karyawan harus mematuhi persyaratan penggunaan operasional yang aman
dan mengikuti prosedur pemeliharaan yang ditentukan. Supervisor harus menyediakan
forklift yang sesuai untuk kondisi operasi dan bahaya yang terkait dalam area operasi yang
mereka tuju. Mereka harus menilai program untuk memastikan bahwa forklift diperiksa dan
dipelihara. Pengawas harus menghapus dari layanan peralatan yang rusak yang dapat
menimbulkan bahaya sampai dikembalikan ke kondisi operasi yang aman. Supervisor hanya
boleh menugaskan karyawan yang terlatih dan bersertifikasi untuk mengoperasikan forklift
dan pelatihan terkoordinasi serta evaluasi untuk karyawan yang akan mengoperasikan
forklift. Supervisor atau Pengawas juga harus memverifikasi bahwa setiap vendor atau
kontraktor yang menggunakan peralatan perusahaan memiliki sertifikat operasi forklift yang
valid.

Departemen Keselamatan HWD akan memberikan panduan dan pengawasan untuk prosedur
pengoperasian forklift yang aman dan membantu serta mengoordinasikan instruksi dan
pelatihan karyawan yang ditunjuk untuk mengoperasikan forklift / manlift / dan sebagainya
1. Hanya personil HWD yang terlatih dan bersertifikat yang diizinkan untuk
mengoperasikan forklift.
2. Semua vendor atau kontraktor yang mengoperasikan forklift HWD harus memiliki
sertifikasi yang sah sebelum diizinkan mengoperasikan peralatan perusahaan.
3. Semua personel yang bekerja di sekitar forklift akan tetap waspada terhadap keberadaan
kendaraan dan tetap berada di luar jalur perjalanan regulernya.
4. Pada saat tidak ada waktu untuk membersihkan, mengecat, atau melakukan pekerjaan
pemeliharaan, siapa pun yang duduk di kendaraan akan mengarahkan kemudi ke
belakang dengan pengangkatan hidraulik dan menghidupkan mesin.
5. Semua forklift akan melakukan pemeriksaan pada setiap awal perjalanan
6. Tidak ada waktu forklift dibiarkan tanpa dijaga dengan garpu mengangkat di udara.
7. Setiap kecelakaan atau nyaris terjadi yang melibatkan forklift menyebabkan pelatihan
ulang segera
8. Semua forklift harus memiliki sabuk pengaman dan membuat cadangan alarm.
9. Kerusakan pada forklift harus segera dilaporkan kepada supervisor.
10. Saat forklift diparkir, rem parkir harus diatur, garpu diturunkan, kontrol netral, dan
mematikan daya. Peralatan yang diparkir di tanjakan akan memiliki roda yang tersendat
dan rem parkir dipasang.
11. Tiang, atau bagian atas beban, tidak dioperasikan dalam sepuluh (10) kaki dari saluran
listrik di atas kepala.
12. Tidak ada orang yang diizinkan mengendarai forklift kecuali dirancang untuk
mengangkut penumpang.
13. Kecepatan dan permainan berlebihan yang berlebihan dilarang.
14. Tangani beban dalam kapasitas pengenal forklift.
15. Jauhkan beban dekat dengan tanah dan miring ke belakang saat bergerak.
16. Di mana sulit bagi operator untuk mempertahankan izin visual di sekitar peralatan
selama kegiatan kerja, seseorang harus ditunjuk untuk mengawasi kelonggaran untuk
operator (yaitu flagman)
Evaluasi kinerja setiap operator forklift harus dilakukan setidaknya sekali setiap tiga (3)
tahun.
Selain itu, pelatihan penyegaran harus diselesaikan saat:
1. Operator telah diamati beroperasi dengan cara yang tidak aman;
2. Operator telah terlibat dalam kecelakaan;
3. Operator menerima evaluasi yang mengungkap operasi yang tidak aman
4. Operator ditugaskan untuk mengendarai jenis truk yang berbeda; atau,
5. Perubahan kondisi tempat kerja yang dapat mempengaruhi operasi truk yang aman.

6. Referensi
Standar Industri Umum OSHA

7. Definisi
NA
NAME : IRENE BIYOGANT
NIM : R0215052
CLASS :B
DOCUMENT 33
Fire Safety Procedures For The Workplace
A fire in the workplace can be one of the most devastating hazards for not only the workers
but the public as well. It can result in numerous serious injuries or even fatalities in addition
to the extensive property damage. So fire safety is pretty important. Be sure to familiarize
yourself and your co-workers with your company’s fire procedure. If procedures are being
ignored or are unclear,Here we’re going to explore some key universal safety procedures and
tips for fire safety at your workplace.
Basic fire safety you must know for every worksite:

 Know the location of the fire extinguishers in the workplace. You should be aware
where the nearest extinguisher is at all times.
 Know where your nearest emergency exits are.
 Know the difference between alarm signals to quickly recognize the situation.
 If you discover a fire:
 Alert all other individuals within the workplace by activating the nearest fire alarm,
shouting clearly or by using other procedures set in place by your company.
 Use the nearest exit to evacuate the workplace.
 Use a fire extinguisher to put the fire out. Be careful while doing this and do not
attempt if yours or others safety is at risk or on large fires.

During evacuation of a worksite:

 Stay calm and evacuate the building immediately when you hear the fire alarm. For
more check out our blog on evacuation checklists and procedures.
 Along the escape route, close (don’t lock) all the doors and windows you pass by so
that you can cut the fire and the smoke off from spreading to the other rooms.
 Go to the assembly point and alert your relevant supervisors that you are safe and
outside the building.
 Adhere to any protocols put in place by your company

A safe work place is crucial and ensuring that you have the right safety procedures and
policies for things such as working at heights, first aid CPR, confined space entry, as well as
things like WHMIS-GHS can create a great work environment that is safe and productive. A
workplace assessment for fire safety should be done for every new site or when your current
site undergoes changes and all fire extinguishers should be routinely inspected.

A safe work place is crucial and ensuring that you have the right safety procedures and
policies for things such as working at heights, first aid CPR, confined space entry, as well as
things like WHMIS-GHS can create a great work environment that is safe and productive.
Since Advanced Consulting and Training Ltd.’s founding, their diverse team of certified
health and safety professionals have taken great pride in their ability to deliver prompt, cost-
effective and relevant workplace health and safety solutions. As a MOL approved, TSSA
accredited, and WSIB approved provider, we look forward to discussing how ACT can help
with your company’s safety requirements. Contact us today!

46 Antares Drive, Unit 3, Ottawa


ON. K2E 7Z1
(613) 225-5169

Source : https://advancedct.com/fire-safety-procedures-for-the-workplace
Prosedur Keselamatan Kebakaran Untuk Tempat Kerja
Api di tempat kerja dapat menjadi salah satu bahaya paling merusak bagi bukan hanya
pekerja tetapi juga masyarakat. Hal ini dapat mengakibatkan banyak cedera serius atau
bahkan kematian selain kerusakan properti yang besar. Jadi keselamatan kebakaran sangat
penting. Pastikan untuk membiasakan diri dan rekan kerja anda dengan prosedur kebakaran
perusahaan Anda. Jika prosedur diabaikan atau tidak jelas,Di sini kita akan menjelajahi
beberapa prosedur keamanan universal kunci dan tips untuk keselamatan kebakaran di tempat
kerja Anda.
Keselamatan kebakaran dasar yang harus Anda ketahui untuk setiap tempat kerja:
▪ Ketahuilah lokasi alat pemadam kebakaran di tempat kerja. Anda harus menyadari di
mana pemadam kebakaran terdekat setiap saat.
▪ Ketahui lokasi keluar darurat terdekat Anda.
▪ Ketahui perbedaan antara sinyal alarm untuk mengenali situasi dengan cepat.
Jika Anda menemukan kebakaran:
▪ Peringatkan semua individu lain di tempat kerja dengan mengaktifkan alarm kebakaran
terdekat, berteriak dengan jelas atau dengan menggunakan prosedur lain yang ditetapkan
oleh perusahaan Anda.
▪ Gunakan pintu keluar terdekat untuk mengosongkan tempat kerja.
▪ Gunakan alat pemadam api untuk memadamkan api. Berhati-hatilah saat melakukan ini
dan jangan mencoba jika keselamatan Anda atau orang lain terancam atau kebakaran
besar.
Selama evakuasi tempat kerja:
▪ Tetap tenang dan segera evakuasi gedung saat Anda mendengar alarm kebakaran. Untuk
lebih lanjutperiksa blog kami di daftar periksa dan prosedur evakuasi.
▪ Sepanjang rute pelarian, tutup (jangan mengunci) semua pintu dan jendela yang Anda
lewati sehingga Anda dapat memotong api dan asap dari menyebar ke ruangan lain.
▪ Pergi ke titik perakitan dan beri tahu supervisor Anda yang relevan bahwa Anda aman
dan di luar gedung.
▪ Patuhi setiap protokol yang diterapkan oleh perusahaan Anda

Tempat kerja yang aman sangat penting dan pastikan bahwa Anda memiliki prosedur dan
kebijakan keselamatan yang tepat untuk hal-hal seperti bekerja di ketinggian, CPR
pertolongan pertama, entri ruang terbatas, serta hal-hal seperti WHMIS- GHS dapat
menciptakan lingkungan kerja yang baik yang aman dan produktif. Penilaian tempat kerja
untuk keselamatan kebakaran harus dilakukan untuk setiap situs baru atau ketika situs Anda
saat ini mengalami perubahan dan semua alat pemadam kebakaran harus diperiksa secara
rutin.
Tempat kerja yang aman sangat penting dan memastikan bahwa Anda memiliki prosedur dan
kebijakan keselamatan yang tepat untuk hal-hal seperti bekerja di ketinggian, CPR
pertolongan pertama, entri ruang terbatas, serta hal-hal seperti WHMIS-GHS dapat
menciptakan lingkungan kerja yang baik yang aman dan produktif. Sejak pendirian Advanced
Consulting and Training Ltd., beragam tim mereka yang terdiri dari para profesional bidang
kesehatan dan keselamatan bersertifikat telah sangat bangga dengan kemampuan mereka
untuk memberikan solusi kesehatan dan keselamatan tempat kerja yang cepat, hemat biaya
dan relevan. Sebagai MOL yang disetujui, TSSA terakreditasi, dan penyedia yang disetujui
WSIB, kami berharap dapat mendiskusikan bagaimana ACT dapat membantu dengan
persyaratan keselamatan perusahaan Anda.Hubungi kami hari ini!efektif biaya dan relevan.

46 Antares Drive, Unit 3, Ottawa


ON. K2E 7Z1
(613) 225-5169

Source : https://advancedct.com/fire-safety-procedures-for-the-workplace
DOCUMENT 34

Job Location/Site: JSA NO:11

Task/Activity: ERECTION AND PCR NO :


DISMANTLING OF SCAFFOLDING
PCR NO:

Work Area: Permit N0: Date:

Emergency Gas Leak / Fire /Any Emergency: In case of emergency, all works must be
situation stopped, equipment must be switched off
/Evacuation and left in safe condition. All personnel shall reach the nearest muster point
considering the wind direction (upward or cross-ward)
NO ACTIVITY HAZARDS WHO IS
CONTROL MEASURES
STEPS INVOLVED AT RISK
1 Morning tool  People not  People  Make sure everyone is involved with the
box Meeting understanding what  Equipm jsa/jha discussion and understands; encourage
And JHA the plan or hazards ent everyone to ask questions and participate.
Discussion are; people afraid to  Facility Don't make anyone feel for speaking up or
ask questions  Environ questioning
 Presence Of H2S gas ment  Try to identify these types of things in your
and Toxic gas In work areas before starting the work; clear
Work Areas carefully work areas by gas testing and daily
 Presence of chemical site inspection
or flammable items
2 Work Permit  Unauthorized  People  Authorized work permit holders shall ensure
commencement of  Equipm obtaining and maintaining valid work permits.
works ent  The supervisor responsible for this activity has
 May result in  Facility to check the PPE of his staff to ensure that all
exposing people  Environ required items are available and properly used.
and/or potential to ment  Inform all people regarding permit conditions
harm or danger. before work starts.
 Supervisors must conduct daily toolbox talk
about nature of work and associated potential
hazards and their essential precautionary
measures.
3 Gas test  May found toxic gas  People  Carryout gas test by QP Authorized gas tester
or H2S gas leak or Environm time to time.
extreme oxygen limit ent  All groups working in different area inside
in air station shall have H2S personal gas
monitor(certified)
4 Mobility restriction,  People  Survey the area and confirm safe location of
access obstruction,  Equipm temporary of material prior to hauling.
Scaffolding congestion in the ent  Provide temporary holding area at location that
Preparation work area if  Facility will not congest/obstruct plant access or
of hauling/storing of restrict mobility of other activities.
material in not  Obtain necessary permit
work/Hauling
properly planned and  Provide temporary holding area at location that
of materials
coordinated. will not congest/obstruct site access or restrict
 Nearby existing mobility of other activities.
facilities if any  Scaffold rack is a must for holding scaffolding
subject to physical material. No pipes, couplers will be stored on
damage during the ground or anytime scattered on the ground.
material hauling  Observe extra caution in mobilizing material at
site

5  Erection &  Damage to onsite  People  Take extreme care during erection and
Use detectors /switches /  Facility override it if needed.
of Scaffoldi transmitters etc  Equipm
ng ent

6  Fall of objects
/  People  Provide guardrail & toe board to prevent
Tools.  Facility falling of tools /objects
 Equipm  Don’t keep the unnecessary materials on the
ent scaffold platform
 Hand tools to be tied with permanent structure
or person
 If required barricade the area during erection
work.
7  Accidental Fall of  People  The Scaffolder must use Safety Harness/full
Person  body harness to prevent accidental fall

8  Unstable Scaffold  People  The scaffold must be inspected, certified &


 Facility tagged bythe competent person confirming its
 Equipm suitability
ent
9  Weak Scaffold  People  The scaffold tag must indicate the maximum
 Facility load that itcan bear
 Equipm
ent
10  Damaged Scaffold  People  The scaffolding is to be inspected at least
 Facility weekly for any damage due to weather
 Equipm condition (rain, high windetc) or other unsafe
ent conditions.

11  Modified Scaffold  People  In case of any modification, addition in the
 Facility scaffold, ithas to be re-inspected & certified
 Equipm
ent
12  Improperly  People  Ensure Scaffold is securely supported on a
Supported Scaffold  Facility rigid groundand not on process piping / vessel
or equipment

13  Incomplete Scaffold  People  Do not use if green Tag is missing


 Facility

 Do not use if red tag is available.

14  Old  Doubtful Integrity  Do not use if it does not have valid inspection
Scaffolding tag attached

15 Housekeepin  People  Remove tools equipment and rubbish from


g  Environ worksite and maintain a clean work
ment environment.
Clean up  Facility  Arrange housekeeping on daily and every shift
worksite  Equipm bases
ent

Project Engineer HSE/QA/QC Manager Project Manager

PREPARED BY: REVIEWED BY: APPROVED BY:

SOURCE : https://id.scribd.com/doc/75976283/Job-Safety-Analysis-for-Scaffolding-1
Lokasi / Situs Pekerjaan: JSA NO: 11

Tugas / Aktivitas: EREKSI DAN PEMBONGKARAN PCR NO:


SCAFFOLDING
PCR NO:

Area Kerja: No Izin : Tanggal:


Kebocoran Gas / Kebakaran / Darurat: Dalam keadaan darurat, semua
Situasi darurat / pekerjaan harus dihentikan, peralatan harus dimatikan dan dibiarkan
Evakuasi dalam kondisi aman. Semua personil harus mencapai titik terdekat
mengingat arah angin (ke atas atau lintas-lingkungan)

NO ORANG
LANGKAH YG
EFEK BAHAYA PENGENDALIANPENGENDALIAN
KEGIATAN BERESIK
O
1 Pertemuan ● Orang-orang ● Ora ● Memastikan setiap orang terlibat dengan
Tool Box tidak mengerti apa ng diskusi jsa dan memahami; imbaulah semua
Meeting dan rencana atau ● Pera orang untuk mengajukan pertanyaan dan
Diskusi JSA bahaya itu; orang latan berpartisipasi. Jangan membuat siapa pun
yg takut ● Fasil merasa berbicara atau bertanya
mengajukan itas ● Cobalah untuk mengidentifikasi jenis-
pertanyaan ● Ling jenis bahaya di area kerja anda sebelum
● Presentase kungan memulai pekerjaan; bersihkan area kerja
Gas H2S dan Gas dengan hati-hati dengan pengujian gas dan
Beracun di Wilayah pemeriksaan lokasi harian
Kerja
● Presentase
bahan kimia atau
barang yang mudah
terbakar
2 Izin Kerja ● Awal pekerjaan ● Ora ● Pemegang izin kerja resmi harus
yang tidak sah ng memastikan mendapatkan dan
● Dapat ● Pera mempertahankan izin kerja yang sah.
mengakibatkan latan ● Pengawas yang bertanggung jawab atas
orang terpapar ● Fasil kegiatan ini harus memeriksa APD stafnya
dan / atau itas untuk memastikan bahwa semua barang
berpotensi ● Ling yang dibutuhkan tersedia dan digunakan
membahayakan kungan dengan benar.
atau ● Informasikan kepada semua orang
membahayakan. mengenai ketentuan izin sebelum pekerjaan
dimulai.
● Pengawas harus melakukan tool box
meeting tentang sifat pekerjaan dan potensi
bahaya terkait dan tindakan pencegahan
penting mereka.
3 Uji gas ● Dapat ● Ora ● Uji gas yang dilakukan oleh penguji
ditemukan gas ng gas Resmi secara berkala
beracun atau ● Ling ● Semua kelompok yang bekerja di area
kebocoran gas H2S kungan yang berbeda di dalam stasiun kerja harus
atau batas oksigen memiliki monitor gas pribadi H2S
ekstrim di udara. (bersertifikat)
4 ● Pembatasan ● Ora ● Melakukan Survey daerah dan
mobilitas, ng mengkonfirmasi lokasi aman sebelum
Perancah, hambatan akses, ● Pera pengangkutan.
Persiapan kerja kemacetan di area latan ● Menyediakan tempat penampungan
/ kerja jika ● Fasil sementara di lokasi yang tidak akan
Pengangkutan pengangkutan / itas menyumbat / menghalangi akses pabrik
material penyimpanan atau membatasi mobilitas kegiatan lain.
material tidak ● Mendapatkan izin yang diperlukan
direncanakan dan ● Menyediakan tempat penampungan
dikoordinasikan sementara di lokasi yang tidak akan
dengan benar. mengotori / menghalangi akses situs atau
● Fasilitas yang ada membatasi mobilitas kegiatan lain.
di dekatnya jika ● Rak perancah adalah suatu keharusan untuk
subjek kerusakan memegang bahan perancah. Tidak ada pipa,
fisik selama bahan skrup akan disimpan di tanah atau kapan
mengangkut saja tersebar di tanah.
● Amati kewaspadaan ekstra dalam
memobilisasi bahan di situs

5 Ereksi & ● Kerusakan ● Orang- ● Hati-hati saat melakukan ereksi


Penggunaan Perkerutan pada orang
detektor / saklar / ● Fasilitas
pemancar di tempat ● Peralatan
lain.
● Objek/ alat jatuh ● Orang ● Menyediakan pagar pembatas & papan kaki
● Fasilitas untuk mencegah jatuhnya alat / benda
● Peralatan ● Jangan menyimpan bahan yang tidak perlu
pada platform perancah
● Perkakas tangan harus diikat dengan
struktur permanen atau pada orang
● Jika diperlukan barikade daerah selama
pekerjaan ereksi
7 ● Kejatuhan ● Orang ● Perancah harus dilengkapi pelindung tubuh
Orang Secara Tidak dari ketinggian untuk mencegah kecelakaan
Sengaja jatuh
8 ● Perancah tidak ● Orang ● Perancah harus diperiksa, bersertifikat &
stabil ● Fasilitas diberi tanda oleh orang yang kompeten
● Peralatan
9 ● Perancah yg rapuh ● Orang ● Perancah harus menunjukkan beban
● Fasilitas maksimum
● Peralatan
10 ● Perancah rusak ● Orang ● Perancah harus diperiksa setidaknya
● Fasilitas setiap minggu untuk setiap kerusakan
● Peralatan karena kondisi cuaca (hujan, angin
kencang) atau kondisi tidak aman lainnya.
11 ● Modifiaksi ● Orang ● Dalam hal modifikasi, penambahan
perancah ● Fasilitas dalam perancah, itu harus diperiksa ulang
● Peralatan dan disertifikasi
12 ● Perancah yang ● Orang ● Pastikan perancah didukung dengan
tidak sesuai ● Fasilitas berada aman di atas tanah yang keras dan
bukan pada proses pemipaan

13 ● Perancah yang ● Orang ● Jangan gunakan jika tag hijau hilang


tidak lengkap ● Fasilitas

● Jangan gunakan jika tag merah tersedia.

14 ● Perancah tua ● Kekuatan ● Jangan gunakan jika tidak ada label


diragukan pemeriksaan yang valid terpasang.

15 Housekeeping ● Ora ● Singkirkan peralatan peralatan yang


di area kerja ng tidak terpakai dan sampah dari tempat kerja
● Ling dan jagalah lingkungan kerja yang bersih.
kungan ● atur housekeeping setiap hari dengan
● Fasil melakukan shift kerja
itas
● Pera
latan

Project Engineer HSE / QA / QCManager Manajer Project

DISIAPKAN OLEH: DISETUJUI


DITINJAU OLEH:
OLEH:

SOURCE : https://id.scribd.com/doc/75976283/Job-Safety-Analysis-for-Scaffolding-1

You might also like