You are on page 1of 10

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN

LINGKUNGAN KERJA NON FISIK

AGUSTINA LUMBANTORUAN
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom
ABSTRACT
Competition in competitive business world demand a company to improve its
performance. In work, the work environment became a necessity for employees.
One of the company's efforts in fulfilling that is the improvement of the physical
work environment and the non-physical work environment in the company. The
purpose of this research is to see the influences between physical work
environment and non-physical work environment forward employee motivation in
PT. Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat. Data analysis techniq that
use in this research are descriptive analysis and multiple linear regression
analysis method that previously tested with the classical assumption of normality
test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, F test, t-test, the coefficient of
determination (R2) and data processing uses SPSS software version 16.0.
The results show that partially Physical Work Environment and Non-
Physical Work Environment have a significant influence on employees motivation
of PT. Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat. Based on research with
36 respondents, known that if the physical work environment increased by 1% ,
then the motivation of employees increased by 7.3%, whereas if the non-physical
work environment, for example: superior and subordinate relationships,
relationships with fellow co-workers is increased by 1% then the motivation of
employees will increase by 31.4%. Both of the physical work environment and
non-physical work environment have a significant influence on employee
motivation in PT. Indonusa Telemedia West Java Regional Office.
Based on these researches, author suggests that company should pays
more attention to increase the working conditions of physical and non-physical
work environment in PT. Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat so the
employee motivation can be increase.

Keywords : Physical Work Environment, Non-Physical Work Environment,


Employee Motivation.
ABSTRAK

Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif menuntut perusahaan


untuk meningkatkan kinerjanya. Dalam bekerja, lingkungan kerja merupakan
kebutuhan karyawan. Salah satu usaha perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
karyawan adalah dengan peningkatan lingkungan kerja fisik dan lingkungan
kerja non fisik dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik
terhadap motivasi kerja karyawan di PT Indonusa Telemedia Regional Office
Jawa Barat. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis
metode regresi linier berganda yang sebelumnya diuji dengan asumsi klasik
yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji F, uji-t,
koefisien determinasi (R2) dan pengolahan data menggunakan software SPSS
versi 16.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara parsial lingkungan kerja
fisik dan lingkungan kerja non fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
motivasi kerja karyawan di PT. Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat.
Berdasarkan penelitian dengan menggunakan 36 orang responden, diketahui
bahwa apabila lingkungan kerja fisik ditingkatkan sebesar 1% maka motivasi
kerja karyawan meningkat sebesar 7,3%. Sedangkan apabila lingkungan kerja non
fisik seperti hubungan atasan dengan bawahan, hubungan dengan sesama rekan
kerja ditingkatkan sebesar 1% maka motivasi karyawan akan meningkat sebesar
31,4%. Baik lingkungan kerja fisik maupun lingkungan kerja non fisik masing-
masing memiliki pengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja karyawan di
PT. Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat.
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan agar perusahaan
lebih meningkatkan kondisi lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik
di PT Indonusa Telemedia Regional Office Jawa Barat sehingga motivasi kerja
karyawan dapat ditingkatkan.
Kata kunci: Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan Kerja Non Fisik, Motivasi Kerja
Karyawan.
A. PENDAHULUAN mengurangi estetika didalam kantor (
1.1 Latar Belakang foto terlampir). (Nitisemo,1982:187)
Lingkungan kerja merupakan
segala sesuatu yang ada disekitar Kemudian tidak terdapatnya
para pekerja yang dapat sekat antara meja kerja yang satu
mempengaruhi dirinya dalam dengan meja kerja yang lain
menjalankan tugas-tugas yang sehingga jika ada karyawan yang
dibebankan ( Nitisemito, 1982). berbicara terlalu keras akan
Berdasarkan teori Nitisemito mengganggu karyawan lainnya.
(1982:183), indikator lingkungan Kerapian dalam penyusunan
fisik adalah kebersihan, desain perangkat kerja juga kurang
kantor, pewarnaan, penerangan, diperhatikan oleh pihak logistik
pertukaran udara, musik, serta
tingkat kebisingan suara. Kondisi Kondisi lingkungan non fisik
lingkungan fisik PT. Indonusa yang ditemukan pada PT. Indonusa
Telemedia terlihat dari gedung terlihat dari lingkungan kerja yang
kantor yang merupakan sebuah diciptakan dalam berkomunikasi dan
rumah tua yang beralamat di Jalan membangun hubungan interpersonal.
Windu no 23, berdiri diatas lahan Para karyawan kurang menjalin
seluas kurang lebih 1000 m2 dengan hubungan komunikasi yang akrab
luas bangunan sekitar 700 m2. Kantor dengan sesama karyawan karena
ini didesain dengan 7 ruangan kerja mereka hanya terfokus untuk
yang diisi oleh 4 sampai 5 orang mengerjakan tugas-tugas perusahaan
karyawan disetiap ruang kerjanya. tanpa berusaha mengenal dekat para
Berdasarkan hasil pengamatan secara karyawan lain agar memudahkan
langsung diketahui bahwa dalam bekerja kemudian juga.
penerangan di dalam ruangan kantor Kondisi lingkungan non fisik ini juga
cenderung kurang terang dan kurang ditunjukkan oleh hubungan
masuknya penerangan dari sinar pemimpin dengan para karyawan PT.
matahari. Untuk sirkulasi udara, Indonusa Telemedia dalam
didalam kantor kurang terdapat memimpin bawahannya untuk
banyak ventilasi udara serta bekerja sama dalam perusahaan serta
perangkat AC yang merupakan hubungan komunikasi antara
fasilitas kantor tidak tersedia di bawahan dengan pemimpin dalam
setiap ruangan. Pertukaran udara penyampaian aspirasi kerja untuk
tentu akan sangat diperlukan kemajuan perusahaan. Motivasi
mengingat dalam satu ruangan kerja kerja dapat diukur melalui absensi
berisi sekitar 4 sampai 5 orang /presensi pegawai ditempat kerja,
karyawan. Untuk desain kantor keterlambatan waktu bekerja, kerja
sendiri, pemilihan warna cat dinding sama dengan pimpinan atau teman
kurang sesuai untuk membangkitkan sejawat dalam organisasi serta
gairah kerja karyawan serta tingkat produktivitas kerjanya.
merupakan cat lama yang belum (Hasley, 1 992;67).
diganti warnanya sehingga
1 Bagaimana kondisi lingkungan
fisik di PT. Indonusa Telemedia
Regional Office Jawa Barat?
2 Bagaimana lingkungan nonfisik
di PT. Indonusa Telemedia
Regional Office Jawa Barat?
3 Bagaimana kondisi motivasi
Sumber : PT. Indonusa Telemedia kerja karyawan?
(TelkomVision) Regional Office Bandung, 4 Bagaimana pengaruh lingkungan
25 Maret 2013 (Data Olahan) kerja fisik terhadap motivasi
Berdasarkan data yang kerja karyawan?
diperoleh, tingkat ketidakhadiran 5 Bagaimana pengaruh lingkungan
karyawan PT. Indonusa Telemedia kerja non fisik terhadap motivasi
Regional Office dari jumlah 37 kerja karyawan?
karyawan pada Tahun 2012 adalah 6 Seberapa besar pengaruh
20,4% (didapat dari jumlah rata-rata lingkungan fisik dan nonfisik
data ketidakhadiran karyawan) dan terhadap motivasi kerja karyawan
tingkat keterlambatan karyawan di di PT. Indonusa Telemedia
PT. Indonusa Telemedia Regional Regional Office Jawa Barat
Office Bandung dari jumlah 37
karyawan pada Tahun 2012 adalah 1.3 Tujuan Penelitian
52,7% (didapat dari jumlah rata-rata Untuk mengetehaui dan
data keterlambatan karyawan ). Dan menganalisis:
Angka tersebut mengindikasikan 1. Untuk menganalisis kondisi
bahwa motivasi kerja di PT. lingkungan fisik di PT.
Indonusa Telemedia masih belum Indonusa Telemedia
sempurna karena masih terdapat 2. Untuk menganalisis kondisi
karyawan yang absen dan terlambat lingkungan non fisik di PT.
kerja. Indonusa Telemedia
3. Untuk menganalisis kondisi
Berdasarkan latar belakang motivasi keerja karyawan di
dan fenomena diatas, maka penulis PT. Indonusa Telemedia
tertarik untuk melakukan penelitian 4. Untuk menganalisis sejauh
dalam bentuk skripsi dengan judul mana pengaruh lingkungan
“Pengaruh Lingkungan Fisik dan kerja fisik terhadap motivasi
Lingkungan Non Fisik Perusahaan kerja karyawan di PT.
Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Indonusa Telemedia
di PT. Indonusa Telemedia Regional 5. Untuk menganalisis sejauh
Office Jawa Barat”. mana pengaruh lingkungan
kerja non fisik terhadap
1.2 Perumusan Masalah motivasi kerja karyawan di
Berdasarkan latar belakang
PT. Indonusa Telemedia
masalah diatas maka penulis
mengidentifikasian beberapa masalah 6. Untuk mengetahui pengaruh
sebagai berikut : lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerja non fisik
terhadap motivasi kerja
karyawan.
B. Landasan Teori 5. Kebisingan di tempat kerja
1. Pengertian Lingkungan Kerja
Menurut Nitisemito (1992:183), 6. Bau tidak sedap di tempat kerja
lingkungan kerja adalah segala
7. Tata warna di tempat kerja
sesuatu yang ada disekitar para
pekerja dan yang dapat 8. Dekorasi di tempat kerja
mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang 9. Musik di tempat kerja
dibebankan.
2. Jenis Lingkungan Kerja 10. Keamanan di tempat kerja
Sedarmayanti (2011:26)
C. Kerangka Pemikiran
menyatakan bahwa secara garis
besar, jenis lingkungan kerja terbagi Berdasarkan fenomena yang
menjadi 2 (dua) yaitu : diteliti penulis, bahwa di PT.
1. Lingkungan kerja fisik Indonusa Telemedia mengalami
adalah semua keadaan masalah pada lingkungan kerjanya
berbentuk fisik yang terdapat yang berpengaruh terhadap motivasi
di sekitar tempat kerja yang kerja karyawan yang ditunjukkan
dapat mempengaruhi dari tingginya persentase absen
pegawai baik secara langsung karyawan. Untuk alasan penelitian,
maupun tidak langsung peneliti menggunanakan variabel
2. Lingkungan kerja non fisik lingkungan kerja fisik dan
adalah semua keadaan yang lingkungan kerja non fisik versi
terjadi yang berkaitan Sedarmayanti. Berdasarkan uraian
dengan hubungan kerja, yang telah dikemukakan tersebut di atas,
baik hubungan dengan secara skematis kerangka pemikiran
atasan maupun hubungan dalam penelitian ini dapat digambarkan
sesama rekan kerja, ataupun sebagai berikut:
hubungan dengan bawahan”.
3. Indikator Lingkungan Kerja
Berikut ini beberapa faktor
yang diuraikan Sedarmayanti
(2011:27) yang dapat
mempengaruhi terbentuknya suatu
kondisi lingkungan kerja dikaitkan
dengan kemampuan karyawan,
diantaranya adalah :
1. Penerangan / cahaya di tempat
kerja
2. Temperatur / suhu udara di tempat D. Hipotesis Penelitian
kerja Adapun hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
3. Kelembaban di tempat kerja
Lingkungan kerja fisik dan
4. Sirkulasi udara di tempat kerja lingkungan kerja non fisik
berpengaruh signifikan terhadap korelasi pearson product moment
motivasi kerja karyawan. antara skor item dengan skor total.
E. Metode Penelitian 2. Uji Reliabilitas
Populasi pada penelitian ini Reliabilitas (reliability)
adalah karyawan PT Indonusa adalah tingkat seberapa besar suatu
Telemedia. alat ukur mengukur dengan stabil
Menurut Sedarmayanti & dan konsisten. Besarnya tingkat
Hidayat (2011:124), sampel adalah reliabilitas ditunjukkan oleh
kelompok kecil yang diamati dan
koefisiennya, yaitu koefisien
merupakan bagian dari populasi
sehingga sifat dan karakteristik populasi reliabilitas. Pengujian reliabilitas
juga dimiliki oleh sampel. Dalam dilakukan dengan menggunakan
menentukan sampel penelitian, penulis cronbach alpha. Koefisien cronbach
menggunakan ketentuan Isaac dan alpha yang lebih dari 0,60
Michael. menunjukkan keandalan (reliabilitas)
instrumen. Musharfan (2012: 57).
F. Hasil dan Pembahasan
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas Analisis Deskriptif
Menurut Imam Menurut Sedarmayanti dan
Ghozali dalam Murbijanto (2013) Hidayat (2011:170) pada statistika
Uji Validitas digunakan untuk deskriptif, analisis data yang dilakukan
mengetahui sah / valid tidaknya berrtujuan untuk menjelaskan tingkah
suatu kuisioner, suatu kuesioner laku data bagi kelompok data yang
dinyatakan valid jika pertanyaan bersangkutan.
pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan MSI (Methode of Successive Interval)
Karena data awal yang
diukur oleh kuesioner tersebut,
digunakan dalam penelitian ini skalanya
validitas menunjukkan sejauh mana masih skala ordinal sedangkan untuk
alat pengukur yang dipergunakan keperluan analisis regresi berganda
untuk mengukur apa yang diukur. adalah skala interval. Menurut
Adapun caranya adalah dengan Riduwan&Sunarto (2010:30),
menghubungkan atau mentransformasikan data ordinal
mengkorelasikan antara skor yang menjadi data interval gunanya untuk
diperoleh pada masingmasing item memenuhi sebagian dari syarat analisis
pertanyaan dengan skor total parametrik yang mana data minimal
individu. Uji validitas dianalisis interval. Teknik transformasi yang
dengan cara membandingkan nilai paling sederhana dengan menggunakan
MSI (Method of Succesive Interval).
r hitung (pada kolom Correlated
Item-Total Correlation) dengan r
Uji Asumsi Klasik
tabel (df = n-k). Jika r hitung > r Uji Normalitas
tabel maka dinyatakan valid, dan Uji normalitas adalah untuk melihat
jika r hitung < r tabel maka apakah nilai residual terdistribusi normal
dinyatakan tidak valid. Pengujian atau tidak. Model regresi yang baik
validitas tiap item pertanyaan adalah memiliki nilai residual yang
dilakukan dengan menghitung terdistribusi normal (Sunjoyo, 2013:59).
Uji normalitas dapat dilakukan dengan
uji histogram, uji normal P Plot atau Fisik (X2) secara simultan
Skewness dan Kurtosis. merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen
Uji Multikolinieritas (Motivasi Kerja).
Uji multikolonieritas bertujuan untuk
mendeteksi apakah terdapat hubungan Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)
yang kuat antara sesama variabel Uji t yang dilakukan adalah uji dua
independen. Jika terdpat hubungan yang arah, maka ttabel yang digunakan
kuat antara variabel independen maka adalah t0,05(33) = 1.69236. Hal
terdapat gejala multikolinieritas.
tersebut menunjukkan bahwa:
Sebaliknya jika tidak terdapat hubungan
yang kuat antara variabel independen 1) Variabel Lingkungan Kerja
artinya tidak terjadi multikolinieritas
Fisik secara parsial berpengaruh
(Rasul, 2011:84).
secara signifikan terhadap
1. Uji Heterokedastisitas Motivasi Kerja karyawan di PT.
Menurut Sarjono dan Julianita (2011:66) Indonusa Telemedia Regional
menjelaskan bahwa heteroskedastisitas Office Jawa Barat. Hal ini
menunjukkan varians variabel untuk terlihat dari nilai signifikan
semua pengamatan (observasi) tidak (0,000) dibawah (lebih kecil)
sama, sebaliknya homokedastisitas dari 0,05 dan nilai thitung 2,534 >
menunjukkan varians dari residual ttabel 1.69236. Dari hasil tersebut
pengamatan satu dan pengamatan
menunjukkan bahwa H1
lainnya adalah tetap. Model regresi
dikatakan baik apabila tidak terjadi diterima, yaitu terdapat
heteroskedastisitas. pengaruh signifikan dari
variabel bebas, yaitu
Analisis Regresi Linear Berganda Lingkungan Kerja Fisik
Menurut Sanusi (2011:134) regresi terhadap variabel terikat (
linear berganda pada dasarnya Motivasi Kerja ).
merupakan perluasan dari regresi linear 2) Variabel Lingkungan Kerja
sederhana, yaitu menambah jumlah
Non Fisik secara parsial
variabel bebas yang sebelumnya hanya
berpengaruh secara signifikan
satu menjadi dua atau lebih variabel
bebas. Persamaan regresi dalam terhadap Motivasi Kerja
penelitian ini adalah untuk mengetahui karyawan di PT. Indonusa
besar pengaruh variabel independen atau Telemedia Regional Office Jawa
bebas yaitu pengaruh lingkungan Barat. Hal ini terlihat dari nilai
terhadap lingkunan kerja. signifikan (0,002) dibawah
(lebih kecil) dari 0,05 dan nilai
Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) thitung 3,440 > ttabel 1.69236. Dari
Fhitung adalah 7,436 dengan hasil tersebut menunjukkan
tingkat signifikansi 0,002. Oleh bahwa H1 diterima, yaitu
karena itu, pada kedua perhitungan terdapat pengaruh signifikan
yaitu Fhitung > F tabel 7,436 > 3,28 dan dari variabel bebas, yaitu
tingkat signifikansinya 0,002 < Lingkungan Kerja Non Fisik
0,005. Hal ini menunjukkan bahwa terhadap variabel terikat (
H1, artinya, semua variabel Motivasi Kerja ).
independen Lingkungan Kerja Fisik
(X1) dan Lingkungan Kerja Non Koefisien Determinasi
Dalam analisis regresi, koefisien baik sehingga memberi
determinasi dijadikan dasar dalam pengaruh dalam peningkatan
menentukan besarnya pengaruh variabel motivasi kerja karyawan.
bebas terhadap variabel terikat. 3. Secara deskriptif, sebagian
Berdasarkan hasil uji koefien faktor lingkungan kerja non
determinasi bahwa R sebesar 0,557, fisik seperti keterjaminan dan
berarti hubungan antara variabel kerja dan peraaan khawatir
bebas Lingkungan Kerja Fisik dan akan penggunaan fasilitas
Lingkungan Kerja Non Fisik operasional perusahaan masih
terhadap variabel terikat Motivasi memiliki keadaan yang kurang
Kerja sebesar 55,7% artinya baik sehingga memberi
hubungannya erat. Hubungan erat ini pengaruh dalam peningkatan
didasarkan pada ketentuan Ghozali motivasi kerja karyawan.
(2013;97) dimana ketika nilai R 4. Secara parsial faktor
semakin mendekati angka 1 maka lingkungan kerja fisik
terdapat hubungan yang semakin erat memiliki pengaruh yang
antara variabel. Nilai Adjusted R positif dan signifikan terhadap
Square= 0,268 berarti 26,8% faktor- motivasi kerja karyawan.
faktor motivasi kerja dapat dijelaskan 5. Secara parsial faktor
oleh variabel bebas yaitu Lingkungan lingkungan kerja non fisik
Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja memiliki pengaruh yang
Non Fisik sedangkan sisanya 73,2% positif dan signifikan terhadap
dijelaskan oleh faktor-faktor lain motivasi kerja karyawan.
yang tidak diteliti didalam penelitian 6. Secara simultan faktor
ini. lingkungan kerja fisik dan
H. Kesimpulan lingkungan kerja non fisik
Berdasarkan hasil penelitian pada signifikan mempengaruhi
bab sebelumnya serta pembahasan motivasi kerja karyawan di
mengenai pengaruh lingkungan kerja PT. Indonusa Telemedia
fisik dan lingkungan kerja non fisik
terhadap motivasi kerja karyawan PT. I. Saran
Indonusa Telemedia, maka kesimpulan Setelah menyimpulkan penelitian,
yang dapat ditarik adalah sebagai maka dapat disebutkan masukan-
berikut: masukan berupa saran baik bagi
1. Tanggapan responden perusahaan maupun bagi kelanjutan
mengenai keadaan penelitian.
lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerja non fisik A. Bagi Perusahaan
serta motivasi kerja tergolong
baik. 1. Perusahaan perlu meningkatkan
2. Secara deskriptif, sebagian kondisi dan keadaan lingkungan
faktor lingkungan kerja fisik kerja fisik di perusahaan seperti
seperti temperatur/suhu udara, perbaikan dekorasi ruangan kerja,
pemilihan warna, serta perluasan area gudang perangkat
dekorasi tempat kerja masih dan sebagainya karena banyak
memiliki keadaan yang kurang manfaat yang diperoleh
khususnya dalam meningkatkan
motivasi kerja karyawan. terhadap semangat kerja dan lain
Berdasarkan hasil penelitian sebagainya karena sejauh ini
deskriptif, nilai variabel penelitian mengenai lingkungan
lingkungan kerja fisik adalah kerja masih tergolong sedikit. v
sebesar 122 yang termasuk dalam 2. Disarankan pula untuk
kategori kurang baik. Sehingga penelitian selanjutnya agar dapat
peningkatan kondisi lingkungan menambah variabel-variabel lain
kerja fisik perlu dilakukan. terhadap motivasi kerja karyawan,
2. Perusahaan perlu meningkatkan misalnya : kompensasi, jaminan
kondisi dan keadaan lingkungan kerja , jenjang karir dan sebagainya.
kerja non fisik di perusahaan
dimana keterjaminan kerja yang
dirasakan karyawan serta Daftar Pustaka
penggunanan fasilitas operasional
perusahaan masih dikagetogirkan DAFTAR PUSTAKA
kurang baik.. Berdasarkan hasil Ariani, Fita Kartika. (2009).
penelitian deskriptif, nilai Analisis Gambaran Motivasi Kerja
variabel lingkungan kerja non Karyawan. Jurnal.
fisik adalah sebesar 121,7 yang Arikunto, Suharsimi. (2010).
termasuk dalam kategori kurang Prosedur Penelitian: Suatu
baik. Sehingga peningkatan Pendekatan Praktik. (14th
kondisi lingkungan kerja fisik ed) Jakarta: PT Rineka Cipta.
perlu dilakukan. Cooper, David R. dan Emory,
3. Perusahaan perlu memperhatikan C. William. (1996). Metode Penelitian
kesejahteraan para karyawan agar Bisnis. Jilid 1. (5th ed). Jakarta:
para karyawan semakin Erlangga.
termotivasi bekerja di Dewi, Sarita Permata. (2012).
perusahaan. Pengaruh Pengendalian Lingkungan
4. Perusahaan perlu Kerja Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan SPBU Yogyakarta (Studi
meningkatkan variabel-variabel
Kasus Pada SPBU Anak Cabang
lain yang mempengaruhi
Perusahaan RB.Group). Jurnal.
motivasi kerja karyawan seperti Ebert & Griffin. (2007).
kinerja karyawan, kompensasi, Business (8th ed.) Jakarta: Erlangga.
tanggungjawab karyawan, Fahmi, Irham. (2010).
kualitas kerja dan sebagainya Manajemen Kinerja: Teori dan
dimana nilai pengaruhnya kurang Aplikasi. (1st ed.) Bandung:
lebih sebesar 70%. CV Alfabeta.
Ghozali, Imam. (2013).
B. Bagi Penelitian Lebih Lanjut Aplikasi Analisis Multivariate dengan
1. Perlu dilakukan penelitian lebih Program IBM SPSS 21: Up date PLS
lanjut mengenai pengaruh Regresi. (7th ed) Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
lingkungan kerja fisik dan
Gusnita, Nidya. (2012).
lingkungan kerja non fisik, seperti
Pengaruh Lingkungan dan Ability
pengaruh lingkungan kerja Terhadap Motivasi Karyawan PT.
terhadap kinerja karyawan,
pengaruh lingkungan kerja
Jasa Raharja (Persero) Cabang Riau.
Jurnal.
Nitisemito, Alex (1982).
Manajemen Sumber Daya Manusia
(1th ed) Jakarta: Erlangga
Sedarmayanti. (2011).
Membangun dan Mengembangkan
Kepemimpinan serta Meningkatkan
Kinerja untuk Meraih Keberhasilan.
(1st ed) Bandung: PT Refika Aditama.

You might also like