You are on page 1of 7

JURNAL Vol.11 No.

21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917


Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN


KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BIREUEN

Faizah Humaira 1*)


1, Pegawai Sekretariat KIP Kabupaten Bireuen
*) email: faizah.humaira73@gmail.com

__________________________________________________________________________

ABSTRACT

This study aims to examine, 1) the effect of the work environment on employee performance, 2) the influence
of work motivation on employee performance, 3) the effect of communication on employee performance,
and 4) the influence of the work environment, motivation and communication on the performance of the
Bireuen District Health Office. The research method used in this study is the associative method with a
quantitative approach, to 100 employees, with the collection technique using a closed questionnaire instrument.
The analytical method used is a path analysis approach. The results of the study show that 1) there is a
significant influence of the work environment aspect on its performance, amounting to 17.11 percent. 2) there is
an influence of work motivation factors on the performance of employees of the Bireuen District Health Office,
amounting to 31.07 percent. 3). There is an influence of communication factors on the performance of the
employees of the Bireuen District Health Office, amounting to 12.21 percent. and 4). The effect of work
environment, employee motivation and communication on employee performance is proven through the following
path fit model: Y = 0.240 X1 + 0.415 X2 + 0.181 X3. With a coefficient of determination of 0.605, it explains that
the contribution of work environment, motivation, and communication factors to performance is 60.50%. While
the rest (residual value) of the role of variables that are not studied is 39.5%. The residual value shows that there
are other factors that can affect the performance variables of the Bireuen District Health Office employees, such
as compensation, organizational culture, work facilities, education and training, leadership, and others..

Keywords: work environment, work motivation, communication, performance

__________________________________________________________________________

1. Pendahuluan sentral, dalam menggerakkan aktivitas organisasi/


instansi.
Salah satu upaya instansi dalam mempertahankan
kinerja pegawainya adalah dengan cara memper- Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan aparatur
hatikan lingkungan kerja, motivasi, komunikasi negara yang bertugas menjadi abdi masyarakat dan
pegawai yang merupakan faktor penting untuk menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat.
mendapatkan hasil kerja yang optimal. Pegawai PNS juga menjadi panutan atau contoh bagi setiap
merupakan salah satu faktor produksi yang masyarakat.
terpenting dalam suatu instansi, tanpa mereka Kondisi lingkungan kerja yang buruk berpotensi
betapa sulitnya instansi mencapai tujuan. Mereka- menjadi penyebab pegawai mudah jatuh sakit,
lah yang menentukan maju mundurnya suatu stres, sulit berkonsentrasi dan menurunnya produk-
instansi. Dengan memiliki tenaga kerja yang tivitas kerja. Hal ini dapat menjadi sebuah faktor
terampil dengan motivasi tinggi instansi telah yang merugikan bagi sebuah organisasi bila
mempunyai asset yang sangat mahal, sebab pada kinerjanya menurun, akibatnya tujuan organisasi
dasarnya manusia merupakan subyek dan obyek akan sulit tercapai. Bayangkan saja, jika ruangan
pembangunan yang merupakan faktor yang sangat

Faizah Humaira | Pengaruh Lingkungan kerja,Motivasi kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai . . . . 28
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

kerja tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang diantaranya yaitu: berusaha memperoleh umpan
memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan balik, menggunakan bahasa yang benar dengan
kerja kurang bersih, tentu besar pengaruhnya pada diikuti gerakan badan untuk memperjelas isi pesan.
kenyamanan kerja pegawai dan dapat menurunkan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen merupakan
kinerja pegawai.
suatu instansi yang bergerak di bidang pelayanan
Lingkungan kerja juga dapat dirancang untuk men- kesehatan masyarakat untuk wilayah Kabupaten
ciptakan hubungan kerja yang mengikat pekerja Bireuen, dimana keberhasilan pelaksanaan tugas
dalam lingkungan. Hakekatnya lingkungan kerja dan tanggung jawab dalam instansi tergantung pada
telah menjadi rumah tangga kedua bagi para kinerja para pegawai yang ada di instansi tersebut.
pekerjaan. Pada umumnya para pekerja mengha-
Permasalahan yang masih ditemukan, kondisi
rapkan bahwa lingkungan kerja mereka yang aman,
ruang kerja masih kurang ideal, khususnya pada
tentram, bersih, dan tidak bising, serta terang dan
ruang kerja staf, baik secar fisik dan non fisik.
bebas dari segala ancaman, dan gangguan yang
sehingga situasinya menjadi kurang nyaman. Juga
menghambat pekerjaan. Apalagi pada instansi
sebagian individu sangat perlu diberikan motivasi
Dinas Kesehatan, yang sewajarnya menjadi contoh
yang kontinu, karena masih Nampak jelas apa yang
bagi dinas lainnya.
keterlambatan kerja yang terjadi dari harapan. Hal
Upaya lain yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam ini di duga masih ada pegawai kurang inovatif
mempertahankan kinerja pegawainya adalah de- dalam bekerja, pegawai kurang memberikan
ngan memperhatikan motivasi pegawainya, kontribusi untuk instansi dan masih sering terjadi
Karena motivasi merupakan dorongan dari dalam selisih paham antar pegawai.
diri pegawai untuk mencapai suatu tujuan. Seorang
Disamping itu, masalah komunikasi masih ber-
pegawai akan melakukan tugasnya dengan baik
campur aduk antara kedinasan dan pribadi sehingga
jika ada dorongan dari dalam dirinya. Dorongan itu
pembahasan kerja terkadang tidak menemukan
akan timbul jika seseorang mempunyai kebutuhan
jalur yang efektif. Masih terdapat antar rekan kerja
untuk dipenuhinya, misalnya kebutuhan untuk
yang terkadang tidak sepaham tetapi tidak
mencapai kesuksesan, kebutuhan untuk dapat ber-
menemukan solusi yang efektif, sehingga akan
sosialisasi dengan pegawai lainnya dan kebutuhan
terganggu siklus kerja yang telah ditetapkan, baik
untuk memperoleh kekuasaan.
dalam tupoksinya dan koordinasi antar bagian
Fakor lain yang juga memegang peranan penting kerja.
dalam pelaksanaan kerja pegawai adalah
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti bermaksud
terciptanya komunikasi yang sehat dan harmonis
mengalisis melalui penelitian tentang pengaruh
dalam kantor ataupun di luar kantor atau kedinasan.
lingkungan kerja, motivasi kerja dan komunikasi
Dalam kehidupan organisasi, kerjasama para ang-
terhadap kinerja pegawai di lingkungan Dinas
gota organisasi di dalamnya mutlak diperlukan.
Kesehatan Kabupaten Bireuen.
Tujuan yang hendak dicapai, strategi yang hendak
dijalankan, keputusan yang hendak dilaksanakan, 2. Landasan Teoritis
rencana yang harus direalisasikan, serta program Lingkungan Kerja
kerja yang harus diselenggarakan. Semuanya itu
memerlukan hubungan serta kerjasama dan komu- Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik
nikasi serta koordinasi yang harmonis baik antar apabila pegawai dapat melaksanakan kegiatan
personal maupun kelompok. Dengan perkataan lain secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Penentu
bahwa setiap individu dalam organisasi perlu dan penciptaan lingkungan kerja yang baik akan
berhubungan dan berkomunikasi secara harmonis, menentukan keberhasilan pencapaian tujuan
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat organisasi, sebaliknya apabila lingkungan kerja
tercapai secara efektif dan efisien melalui kerja- yang tidak baik akan dapat mengakibatkan turun-
sama yang erat dan komunikasi yang sehat dan nya kinerja pegawai serta menurunkan semangat
aktif. kerja.
Karena melalui adanya komunikasi dapat berjalan Karena lingkungan kerja adalah suatu tempat yang
proses penyampaian pesan-pesan yang berlangsung terdapat sejumlah kelompok dimana di dalamnya
antara pimpinan dengan bawahan, dan antar terdapat beberapa fasilitas pendukung yang ada
bawahan. Komunikasi akan berjalan lebih baik jika disekitar pegawai baik aspek fisik kerja, fsikologis
faktor-faktor yang mendukung keberhasilan digu- kerja, dan peraturan kerja yang dapat mempenga-
nakan secara bersama-sama. Faktor-faktor tersebut ruhi kepuasan dan produktivitas kerja dan menjalan

Faizah Humaira | Pengaruh Lingkungan kerja,Motivasi kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai . . . . 29
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

kan tugas untuk mencapai tujuan (Sedarmayanti, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun
2013; Nitisemito, 2016; Sofyan, 2013; Schultz dan tak langsung melalui media.
Schultz, 2010).
Sehingga Curtis (2002) menyatakan ada 4 tujuan
Manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan perlunya komunikasi terjadi di dalam organisasi,
gairah kerja, sehingga produktifitas dan prestasi yakni: a).give and given information, b). persuade
kerja meningkat. Sementara itu manfaat yang others, c). help others, d). evaluating behavior
diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang effectiveness.
termotifasi adalah pekerjaan dapat terselesaikan
Untuk hal tersebut dibutuhkan kemampuan
dengan tepat, yang artinya pekerjaan diselesaikan
1).Pengetahuan (knowledge) sehingga mengetahui
dengan standar yang benar dan skala yang
tentang tugas kerja, peraturan, prosedur, teknik
ditentukan.
kerja yang baru, 2).Keterampilan (skills) sehingga
Sedarmayanti (2013:77) menyatakan dimensi mampu berkomunikasi dengan lisan atau tulisan.
lingkungan kerja dapat berupa fisik dan non fisik. 3).Sikap (Attitude) yang mendukung kreativitas
Dimana lingkungan fisik seperti pencahayaan dan dalam bekerja, dan semangat kerja yang tinggi.
Sirkulasi ruang kerja, Tata letak ruang, Peralatan
Sehingga Susanto dan Sholihin (2012) memastikan
kantor atau fasilitas kerja lainnya. Sedangkan non
komunikasi memiliki keterkaitan dengan kinerja
fisik, terdiri atas hubungan antar kerja, baik dengan
pegawai. Perilaku individu yang diwujudkan dalam
pimpinan, sesama rekan kerja, dan juga keamanan
kinerja tercipta dari hasil serangkaian komunikasi
kerja.
antar anggota organisasi.
H1: Lingkungan kerja berpengaruh terhadap
H3: Komunikasi berpengaruh terhadap Kinerja
Kinerja pegawai
pegawai
Motivasi kerja
Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan
Motivasi sebagai pemberian daya penggerak yang sebuah kerangka pemikiran, sebagai berikut:
menciptakan kegairahan kerja pribadi seseorang
agar mendorong aktifitas dan memberi energi yang Lingkungan
mengarah untuk mau bekerja sama, bekerja efektif kerja
dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
untuk mencapai kepuasan dan tujuan (Hasibuan, Motivasi kerja Kinerja
2005; Sedarmayanti, 2011; Handoko, 2008). pegawai

Motivasi kerja yang tinggi yang diberikan pegawai


akan meningkatkan produktifitas, dan kinerja Komunikasi
sehingga akan memudahkan pencapaian tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Jadi jelas bahwa
motivasi kerja besar pengaruhnya dalam kinerja Gambar 1. Diagram Kerangka Pemikiran
organisasi, oleh karena itu sebuah institusi selalu
mengharapkan pegawainya memiliki motivasi kerja 3. Metodologi Penelitian
yang tinggi.
Metode Penelitian
Pegawai akan termotivasi manakala 5 kenutuhan
dassrnya terpenuhi, yakni a. physiological needs, Diterapkan metode asosiatif dengan pendekatan
b.safety and security needs, c. affiliation or kuantitatif. Metode asosiatif merupakan metode
acceptance needs, d. esteem or status needs, dan e. yang bermaksud untuk menjelaskan hubungan
self actualization. kausal dan pengaruh antara variabel-variabel
melalui pengujian hipotesis.
H2: Motivasi kerja berpengaruh terhadap Kinerja
pegawai Sumber Data dan Analisis Data

Komunikasi Data diperoleh melalui angket yang disusun berupa


pernyataan tertutup dengan pilihan jawaban Sangat
Effendy (2006:5) berpendapat bahwa secara Setuju, sampai sangat tidak setuju, dari pernyataan
pragmatis komunikasi adalah proses penyampaian yang disusun berdasarkan dimensi dan indikator
suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain semua variabel penelitian. Penelitian ini dilaksa-
untuk memberi tahu atau megubah sikap, pendapat nakan terhadap 87 pegawai pada Dinas Kesehatan
Bireuen yang berstatus PNS.

Faizah Humaira | Pengaruh Lingkungan kerja,Motivasi kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai . . . . 30
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

Sedangkan metode analisis digunakan model statistika, baik dengan software SPSS ataupun
analisis jalur, dengan mengembangkan stuktur dengan Microsoft Excell.
yang saling berhubungan secara kausal.
Operasional Variabel Penelitian
Pemilihan metode analisis jalur dilakukan dengan
Riduwan (2010:96) memberikan pengertian tentang
pertimbangan, karena metode ini mampu memberi-
definisi operasional adalah unsur penelitian yang
kan kejelasan hubungan dan besaran antar variabel
memberikan petunjuk bagaimana variabel itu di-
penelitian yang sangat berguna bagi upaya peneliti
ukur. Adapun definisi operasional variabel tersebut
dalam mengupas berbagai variabel yang diteliti,
dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
dan analisis jalur cocok digunakan untuk mengana-
lisis hubungan sebab akibat, baik untuk mengeta- Tabel 1. Operasionalisasi variabel Penelitian
hui pengaruh langsung maupun tidak langsung
seperangkat variabel eksogen) terhadap set variabel Variabel Dimensi
endogen, baik secara simultan maupun parsial. Lingkungan Lingkungan fisik
(Sarwono, J, dalam Amiruddin dan Win, 2012:17). kerja (X1) Lingkungan non fisik
Kebutuhan akan prestasi
Manfaat model analisis jalur di antaranya untuk
penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau Motivasi (X2) Kebutuhan akan afiliasi
permasalahan yang diteliti. Prediksi nilai variabel Kebutuhan akan kekuasaan
terikat berdasarkan nilai variabel bebas, dan Kemudahan perolehan informasi
Komunikasi
prediksi dengan analisis jalur ini bersifat kualitatif. Kualitas media komunikasi
(X3)
(Marwan Hamid, dkk; 2019:13) Muatan informasi
Maka model struktural dalam analisis ini adalah Kinerja Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
sebagai berikut: pegawai (Y) Perilaku kerja

4. Hasil dan Pembahasan


Hasil Analisis Deskriptif
Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui
angket terhadap 87 pegawai Dinas Kesehatan
Kabupaten Bireuen, diperoleh informasi deskriptif
tentang variabel yang diteliti, berikut ini:
1. Variabel lingkungan kerja, menurut persepsi
pegawai sudah mengarah baik, tingkat penca-
Gambar 2. Struktur Model Teoretis paian dari harapan sebesar 71,73 %. Walaupun
Keterangan : X1 = Lingkungan kerja demikian masih harus dioptimalkan lagi.
2. Variabel motivasi kerja menurut penilaian atas
X2 = Motivasi kerja
X3 = Komunikasi persepsi pegawai, sudah baik mencapai 71,45%,
Y = Kinerja pegawai walaupun jauh dari harapan.
 = Faktor residual berupa variable lain 3. Variabel Komunikasi yang terjadi pada pegawai,
yang tidak diteliti. pencapaiannya sebesar 71,87 %, hal ini dianggap
sudah berjalan baik.
Sebelum dilakukan analisis data dengan pende-
katan model jalur, maka dilakukan terlebih dahulu Hasil Analisis Jalur (Path)
transformasi skala data, karena kuesioner penelitian a. Uji Model Struktural
dirancang menggunakan skala Likert ordinal.
Pengujian koefisien jalur, dalam rangka memasti-
Transformasi atau konversi dari skala ordinal ke kan bahwa model struktural yang dibangkitkan
skala interval menggunakan methods of successive antar tiga variabel eksogen terhadap variabel
interval. endogen berpengaruh signifikans secara statistik.
Proses perhitungan konversi data ordinal ke data Maka hasil uji dapat dinyatakan dalam tabel 2
interval dilakukan melalui alat bantu program berikut:

Faizah Humaira | Pengaruh Lingkungan kerja,Motivasi kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai . . . . 31
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

Tabel 2. Uji Model Struktural (Uji-F) variabel lingkungan kerja, motivasi kerja dan
Sum of Mean komunikasi ditentukan berikut ini:
Model Squares df Square F Sig. Pengaruh langsung:
Regression 100.103 3 33.368 49.086 .000 Besarnya pengaruh langsung lingkungan kerja
Residual 65.259 96 .680 terhadap Kinerja pegawai, dinyatakan dengan
Total 165.362 99 besaran koefisien jalur (zx1 = 0,240), Sehingga
a. Predictors: Komunikasi, Motivasi kerja, lingkungan kerja besarnya pengaruh langsung ini adalah: (0,240)2 x
b. Dependent Variable: Kinerja pegawai 100% = 5,76%.
Dan berdasarkan uji – F, sebagaimana dinyatakan Pengaruh Tidak langsung
dalam tabel 2, bahwa model struktural Y = 1X1 + -Pengaruh lingkungan kerja melalui motivasi kerja
2X2 + 3X3 dapat diterima pada tarat uji 5%. terhadap Kinerja pegawai:
(0,240)(0,822)(0,415) x 100% = 8,19%
Kemudian uji signifikansi koefisien jalur, melalui
uji-t, dinyatakan koefisien model semua signifikans -Pengaruh lingkungan kerja melalui komunikasi
pada taraf uji 5%, artinya baik variabel Lingkungan terhadap Kinerja pegawai:
kerja, Motivasi kerja dan komunikasi secara parsial (0,240)(0,752)(0,181) x 100% = 3,27%
berpengaruh terhadap Kinerja pegawai. Hal ini -Maka pengaruh total lingkungan kerja terhadap
ditunjukkan pada tabel 3 berikut: Kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabel 3. Uji Koefisien Model Struktural Bireuen yakni sebesar 17,11%.
Standardized Hasil yang peneliti peroleh ini, juga di dukung dari
Model Coefficients t Sig. penelitian Sihaloho dan Siregar (2019) dan
Beta Budianto dan Katini (2015) tentang Pengaruh
Lingkungan kerja .240 1.994 .049 Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan
Motivasi .415 3.436 .001
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Komunikasi .181 1.734 .036 kinerja karyawan.
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Pengukuran Besaran Pengaruh b. Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS, pegawai
maka Model struktur yang menghubungkan Pengaruh langsung:
variable lingkungan kerja (X1), motivasi kerja (X2) Besarnya pengaruh langsung motivasi kerja
dan komunikasi (X3) terhadap Kinerja pegawai (Y) terhadap Kinerja pegawai, dinyatakan dengan
dinyatakan berikut: besaran koefisien jalur (zx2= 0,415), Maka
besarnya adalah 17,22%.
Pengaruh Tidak langsung
- Pengaruh motivasi kerja melalui lingkungan kerja
terhadap Kinerja pegawai sebesar; (0,415)(0,822)
(0,240) x 100% = 8,19%
- Pengaruh motivasi kerja melalui komunikasi
terhadap Kinerja pegawai adalah: (0,415)(0,754)
(0,181) x 100% = 5,66%
-Maka pengaruh total motivasi kerja terhadap
Kinerja pegawai yakni 31,07%.
Gambar 3. Diagram Model Jalur dan nilai koefisien Hasil penelitian didukung juga penelitian yang
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam gambar dilakukan Ma'ruf dan Ummul Chair (2020) dan I
3 diatas, maka dapat dihitung besarnya: Wayan Arya Lantara (2018) tentang pengaruh
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Hasil
a. Pengaruh Lingkungan kerja terhadap Kinerja penelitian menunjukkan ada pengaruh positif,
pegawai dimana jika motivasi kerja meningkat maka akan di
Adapun besarnya pengaruh langsung ataupun tidak ikuti peningkatan kinerja karyawan.
langung karena terdapat hubungan kausalitas antara

Faizah Humaira | Pengaruh Lingkungan kerja,Motivasi kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai . . . . 32
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

c. Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja seberapa jauh kemampuan variabel independen


pegawai dalam menjelaskan variasi variabel dependen.
Pengaruh langsung: Maka analisis koefisien korelasi dan determinasi
Besarnya pengaruh langsung komunikasi terhadap variabel eksogen (X) dengan variabel endogen (Y)
kinerja pegawai, dinyatakan dengan besaran koefi- yang dapat dilihat dari tabel berikut:
sien jalur (zx3 = 0,181), Sehingga besarnya 3,28%.
Tabel 4. Koefisien Korelasi dan Determinasi
Pengaruh Tidak langsung
- Pengaruh komunikasi melalui lingkungan kerja Model R R Square
terhadap Kinerja pegawai sebesar: (0,181)(0,752) Jalur 0.778 0.605
(0,240) x 100% = 3,27%
- Pengaruh komunikasi melalui motivasi kerja Hasil analisis koefisien korelasi diperoleh R
terhadap Kinerja pegawai sebesar: (0,181)(0,754) sebesar 0,778 menjelaskan hubungan antara
(0,415) x 100% = 5,66% variabel lingkungan kerja, motivasi kerja dan
-Maka total pengaruh komunikasi melalui variabel komunikasi memiliki keeratan hubungan dengan
lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, dengan derajat hubungannya
kinerja pegawai, sebesar 12,21 %. sebesar 0,778.
Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian yang Nilai koefisien determinasi atau R-square sebesar
dilakukan Wandi, dkk (2019) dan Ardiansyah 0,605 menjelaskan bahwa kontribusi faktor lingku-
(2016). Hasil penelitian menunjukkan komunikasi ngan kerja, motivasi kerja dan komunikasi terhadap
antar pegawai dan pimpinan ber-pengaruh secara Kinerja pegawai sebesar 60,5%. Sementara sisanya
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. karena peran variabel yang tidak diteliti sebesar
39,5%. Diantaranya Budaya kerja, Kompensasi,
d. Pengaruh Lingkungan kerja, Motivasi kerja Diklat, Kepemimpinan Kepala Dinas, dan lain-lain.
dan Komunikasi terhadap Kinerja pegawai
5. Simpulan dan Saran
Berdasarkan pengujian model jalur di atas maka
dapat dituliskan persamaan untuk model jalur Simpulan
adalah sebagai berikut: Y= 0,240X1+ 0,415 X2 +
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian
0,181 X3
ini, maka dapat disimpulkan beberapa hasil berikut
Maka dari persamaan tersebut dapat dijelaskan ini :
bahwa koefisien jalur variabel lingkungan kerja
1). Hasil uji statistik terdapat pengaruh positif
(X1) bernilai positif (0,240) artinya dengan adanya
faktor lingkung kerja kantor Dinas Kesehatan
upaya peningkatan lingkungan kerja akan menaik-
Kabupaten Bireuen terhadap Kinerja pegawai,
kan kinerja pegawai, dengan perubahan rata-
sebesar 17,11%.
ratanya (marjinalnya) sebesar 24 %.
2). Juga terbukti secara signifikans pengaruh faktor
Dampak variabel motivasi kerja signifikans terha- morivasi kerja pegawai Dinas kesehatan
dap kinerja pegawai dengan nilai positif (0,415) Kabupaten Bireuen terhadap kinerjanya, sebesar
artinya dengan makin baik motivasi kerja pegawai, 31,071%.
akan di ikuti peningkatan kinerjanya secara rata- 3). Dan terdapat pengaruh yang signifikans dari
rata sebesar 41,5%. komunikasi yang terjalin di kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Bireuen terhadap Kinerja
Koefisien jalur variabel komunikasi antar personil pegawai, sebesar yakni 12,21%.
(X3) yang mendukung pada pekerjaan juga 4) Secara simultan berdasarkan nilai koefisien
berpengaruh positif terhadap Kinerja pegawai. korelasi dan determinasi menunjukkan bahwa
Dengan nilai koefsiien 0,181. Jika dapat dinaikkan variabel lingkungan kerja, Motivasi kerja dan
terus komunikasi yang efektif dan harmonis akan komunikasi berpengaruh signifikans terhadap
diikuti peningkatan kinerja pegawai rata-rata Kinerja pegawai, dengan besarnnya 60,5%.
18,1%. Sementara sisanya karena peran variabel yang
Analisis ini secara statistik juga dapat menggu- tidak diteliti sebesar 39,5%. Faktor ini, diantara-
nakan hasil nilai korelasi secara simultan dan nilai nya Budaya kerja, kompensasi, Diklat,
determinasinya, sesuai menurut Ghozali (2012), kepemimpinan Kepala Kantor, dan lainya.
nilai korelasi dan determinasi (R²) mengukur

Faizah Humaira | Pengaruh Lingkungan kerja,Motivasi kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai . . . . 33
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

Saran Ghozali, Imam. 2012, Aplikasi Analisis Multi-


variate dengan Program SPSS. Badan
a. Pimpinan harus memahami bahwa lingkungan
kerja setiap bagian dan setiap personil menjadi Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
suatu keniscayaan, dan bagi pempinan Dinas Handoko, T. H. 2008. Manajemen Personalia dan
Kesehatan harus memperhatikan lebih serius. Sumber Daya Manusia. Liberty: Yogyakarta.
Karena dampaknya terlihat baik langsung mau- Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber
pun tidak langsung pada peningkatan kinerja Daya Manusia. Edisi. Revisi. PT Bumi
pegawai. dan Akhirnya juga berimbas pada Aksara. Jakarta
kinerja Kantor Dinas Kesehatan di Kabupaten I Wayan Arya Lantara. 2018, Pengaruh Motivasi
Bireuen. Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening
2). Juga perlu terus mengjupayakan dorongan di PT. Indonesia Tourism Development
pegawai berprestasi agar mereka terus terpacu Corporation (ITDC). Jurnal Pendidikan
untuk memotivasi diri dalam bekerja, sehingga Ekonomi Undiksha, Vol 10 No.1.
kinerja dapat terus dipertahankan. Faktor ini Ma'ruf dan Ummul Chair. 2020, Pengaruh
termasuk tinggi diantara faktor lainnya. Maka Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
pimpinan harus mendorong untuk memotivasi Pada PT Nirha Jaya Tehnik Makassar, Jurnal
pegawai dalam mencapai kerja secara optimal. Brand, Vol 2 No 1
Marwan Hamid, Ibrahim Sufi, Win Konadi, dan
DAFTAR PUSTAKA Yusrizal Akmal, 2019. Analisis Jalur dan
A.Aji Tri Budianto, Amelia Katini. 2015, Pengaruh Aplikasi Spss Versi 25, Edisi Pertama
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Nitisemito, Alex, 2015, Manajemen Sumber Daya
pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Manusia, Pustaka setia,;
Tbk Sbu Distribusi Wilayah I Jakarta, Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-variabel
KREATIF; Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Penelitian. Alfabeta. Bandung. 2010.
Universitas Pamulang , Vol. 3, No.1, Oktober Ronal Donra Sihaloho dan Hotlin Siregar. 2019,
2015 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Amiruddin Idris dan Win Konadi, 2012. Pengaruh Karyawan pada PT. Super Setia Sagita
regulasi dan ketersediaan anggaran terhadap Medan. Jurnal Ilmiah Socio Secretum.
kinerja pelayanan aparatur SKPD dan Volume 9 Nomor 2 Tahun 2019, (November )
implikasinya pada kualitas pelayanan publik Schultz, D. P. & Schultz, S. E. 2010. Psycho-
di Provinsi Aceh, Jurnal Kebangsaan, Vol 1 logy and Work Today.10th Edition. New
No 1, Januari 2012. ISSN: 2089-5917 Jersey: Pearson Education
Didi Wandi, dkk. 2019, Pengaruh Komunikasi Sedarmayanti. 2013. Manajemen Sumber Daya
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manaje-
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) men Pegawai Negeri Sipil. Bandung. PT
Provinsi Banten. Jurnal Ekonomi Vokasi, Refika Aditama;
Vol. 2 No 2 Juli 2019 Sedarmayanti, 2011; Membangun dan mengem-
Dimas Okta Ardiansyah. 2016, Pengaruh Komu- bangkan Kepemimpinan Serta Meningkatkan
nikasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kinerja untuk Meraih Keberhasilan, edisi
Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja (Studi Pada pertama. PT. Refika Aditama. Bandung
Bagian Produksi Pabrik Kertas PT. Setia Solihin. 2012, Manajemen Strategik. Jakarta:
Kawan Makmur Sejahtera Tulungagung). Erlangga
Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol 3 No 1. Yamin Sofyan, Heri, SPSS Complete Teknik
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi, Analisis Statistik Terlengkap dengan Software
Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakarya SPSS Edisi 2, Jakarta: Salemba Infotek, 2014
.

Faizah Humaira | Pengaruh Lingkungan kerja,Motivasi kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai . . . . 34

You might also like