This journal article analyzes the effect of work capability and work environment on employee performance in Gayamsari District, Semarang City. It finds that high employee performance is 15.2% while low is 84.8%. The effect of work capability (X1) on employee performance (Y) is 27.56%. The effect of work environment (X2) on employee performance (Y) is 24.21%. Employee performance is jointly affected by work capability and work environment by 52.71%. The study suggests improving employee performance through training, increasing work capability, and improving work environment infrastructure to create intimacy among employees.
This journal article analyzes the effect of work capability and work environment on employee performance in Gayamsari District, Semarang City. It finds that high employee performance is 15.2% while low is 84.8%. The effect of work capability (X1) on employee performance (Y) is 27.56%. The effect of work environment (X2) on employee performance (Y) is 24.21%. Employee performance is jointly affected by work capability and work environment by 52.71%. The study suggests improving employee performance through training, increasing work capability, and improving work environment infrastructure to create intimacy among employees.
This journal article analyzes the effect of work capability and work environment on employee performance in Gayamsari District, Semarang City. It finds that high employee performance is 15.2% while low is 84.8%. The effect of work capability (X1) on employee performance (Y) is 27.56%. The effect of work environment (X2) on employee performance (Y) is 24.21%. Employee performance is jointly affected by work capability and work environment by 52.71%. The study suggests improving employee performance through training, increasing work capability, and improving work environment infrastructure to create intimacy among employees.
PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG
Oleh : Dana Cahya Putra, Drs. Moch. Mustam, MS., Dra. Tri Yuniningsih, M.Si
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Jl. Profesor Haji Sudarto, Sarjana.Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id
ABSTRACT
In order to support the achievement of performance accountability Semarang regency
government better by improving the performance of civil servants who are in the local government area in Semarang. The study aims to describe the performance of employees and determine the influence of environmental variables and the ability to work on the performance of employees working in the District Gayamsari Semarang. Employee performance is a process of assessment of the progress of the work against the goals and objectives in the management of human resources in achieving organizational goals. According to Armstrong there are four factors related to the performance of one's work environment, style of leadership, productivity, and interpersonal skills. Whereas performance by Surya Dharma theory is a theory of motivation, the concept of organizational effectiveness, confidence managing performance, work environment. This study has a locus in the District Gayamsari the city, it is because there is an indication of less than optimal performance of employees in the agency. This type of research is explanatory, respondents drawn a number of 33 people by using population. This study uses quantitative data analysis and hypothesis testing using Rank Kendall, Kendall concordance coefficient and the coefficient of determination. The results showed the results of the performance of employees in the district of Semarang Gayamsari high of 15.2% and a high of 84.8%, the magnitude of the effect between the ability of the (X 1) on employee performance (Y) is equal to 27.56%, the level of influence between the work environment (X 2) on employee performance (Y) is equal to 24.21%, and Employee Performance (Y) is affected by the Work Capability (X 1) and Working Environment (X 2) jointly by 52.71%. From these results, the authors provide suggestions for service revenue and financial management in the form of improved employee performance is optimal, then the increase employability through the provision of training / skills training and work environment through improved infrastructure and create intimacy all employees.
PENDAHULUAN satu aparatur negara, sangat merasakan
1.1. Latar Belakang bahwa suatu keberhasilan organisasi juga di Mengingat bahwa Kecamatan pengaruhi oleh kinerja pegawai. Agar Gayamsari Kota Semarang sebagai salah kinerja pegawai semakin maksimal, maka harus dibuat suatu tugas pokok dan fungsi sumbangan tiap-tiap pegawai pada masing ± masing bagian dengan baik, adil, organisasi tempatnya bekerja, hal ini terjadi dan benar sesuai dengan bagian masing ± karena masuknya orang dalam organisasi masing di Kecamatan Gayamsari. Fenomena disertai kemampuan yang berbeda-beda. rendahnya kinerja dapat dilihat pada Aspek yang mempengaruhi kinerja kurangnya kedisiplinan dalam bekerja, lainnya adalah lingkungan kerja. kurangnya ketelitian dalam bekerja, Lingkungan kerja merupakan salah satu kurangnya kecepatan dalam menyelesaikan penentu dalam peningkatan kinerja suatu pekerjaan, kurangnya ketrampilan dan pegawai yang berdampak pada kineja kecakapan kerja. Faktor lain yaitu organisasi tersebut. Lingkungan kerja yang kurangnya ketepatan waktu dalam kondusif yang akan mendorong kinerja di menyelesaikan suatu pekerjaan yang instansi tersebut dalam menjalankan roda menjadi sebab utama seorang pegawai organisasinya. Fenomena rendahnya melakukan pelanggaran terhadap peraturan lingkungan kerja dapat terlihat dari kurang dan tata tertib yang ada dan akibatnya sesuainya tata ruang yaitu meja kerja memberi pengaruh yang buruk kepada pegawai yang saling berdekatan pegawai lain untuk melakukan kesalahan dikarenakan ruang kerja yang sempit, yang sama. Misalnya, sering terlambat kondisi penerangan yang berlebihan datang dan pulang lebih awal, menyebabkan dikarenakan banyaknya jendela-jendela tugas-tugas yang diberikan oleh atasan tidak diruang kerja yang mengakibatkan mata dapat selesai dengan tepat waktu pegawai cepat lelah, kegaduhan suara dari (pengamatan pada saat magang tanggal 20 dalam dan dari luar kantor, suasana kerja juli 2012). yang kurang kondusif dengan adannya Dari hasil pra survey wawancara hubungan antar pegawai yang kurang yang dilakukan pada tanggal 8 oktober 2012 harmonis (pengamatan pada saat magang dengan Kepala Seksi Pemerintahan, Ibu tanggal 20 juli 2012). Dra.Hj. Endang Hariyanti pukul 09.00 WIB mengenai kurangnya ketepatan waktu dalam 1.2. Perumusan Masalah menyeleseikan suatu pekerjaan disebabkan Berdasarkan uraian latar belakang setelah melakukan apel pagi, para pegawai masalah tersebut, selanjutnya dapat tidak langsung melakukan tugasnya tetapi dirumuskan masalah penelitian, sebagai melakukan kegiatan lainnya seperti berikut : membaca koran, istirahat tidak tepat pada 1. Apakah ada pengaruh kemampuan kerja waktunya, dan pulang tidak sesuai dengan terhadap kinerja pegawai di Kecamatan jam kerja mereka. Dalam kegiatan tersebut Gayamsari Kota Semarang ? dapat menjadikan waktu yang dimiliki untuk 2. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja menyelesaikan pekerjaan menjadi terhadap kinerja pegawai di Kecamatan berkurang, sehingga kinerja yang dicapai Gayamsari Kota Semarang ? tidak maksimal. Dengan ketidaktepatan 3. Apakah ada pengaruh antara kemampuan itulah maka pelaksanaan pekerjaan di kerja dan lingkungan kerja terhadap Kecamatan Gayamsari Kota Semarang kinerja pegawai di Kecamatan Gayamsari kurang optimal. Kota Semarang? Sementara pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja pegawai merupakan 1.3. Tujuan Penelitian ciri-ciri individu yang sangat menentukan Dalam penelitian ini penulis mempunyai kemampuan bekerja sehingga memberikan tujuan, antara lain : sumbangan pada suatu organisasi. 1. Untuk menganalisis pengaruh Kemampuan sebagai salah satu ciri individu kemampuan kerja terhadap kinerja yang dapat memberikan kontribusi dan pegawai di Kecamatan Gayamsari Kota oleh seorang pegawai dalam melaksanakan Semarang. tugasnya sesuai dengan tanggung jawab 2. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan yang diberikan kepadanya. kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. 1.4.3. Kemampuan Kerja ( X1 ). 3. Untuk menganalisis pengaruh James L. Gibson (1989:215) kemampuan kerja dan lingkungan kerja mendefinisikan kemampuan yaitu terhadap kinerja pegawai di Kecamatan kemampuan menunjukkan potensi Gayamsari Kota Semarang. seseorang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya. 1.4. Kerangka Teori A.S Moenir (1987:76) 1.4.1.1. Pengertian Administrasi Publik mengemukakan kemampuan adalah Gerald Caiden (1982) kemampuan dalam hubungan pekerjaan mengemukakan administrasi publik ialah suatu keadaan pada seseorang yang mlingkupi segala kegiatan yang secara penuh kesungguhan, berdaya guna berhubungan dengan penyelenggaraan dan berhasil guna melaksanakan pekerjaan urusan publik atau kebutuhan publik. Ruang sehinggan menghasilkan sesuatu yang lingkup administrasi adalah bagaimana optimal. orang mengorganisir diri mereka sebagai publik secara kolektif dan dengan tugas dan 1.4.4. Lingkungan Kerja ( X2 ) kewajiban masing-masing memecahkan Aspek kedua dari kerja yang perlu masalah publik untuk mencapai tujuan dibahas adalah lingkungan kerja, bersama. Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat 1.4.2. Kinerja Pegawai ( Y ) mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan Kinerja seringkali didefinisikan tugas-tugas yang diembannya, misalnya sebagai pencapaian tugas, dimana istilh kebersihan, hubungan antara pegawai dan tugas sendiri berasal dari pemikiran aktivitas pimpinan, tingkat kebisingan dan yang dibutuhkan oleh pekerja (Nelson, sebagainya (Nitisemito,1996). 1997). Wexley dan Yulk (dalam Hani Lingkungan kerja pegawai dapat Handoko, 1992) menggunakan istilah berupa musik, penerangan juga hubungan profiency yang mengandung arti yang lebih kerja yang erat dan saling membantu antara luas, kinerja mencaup segi usaha, loyalitas, pegawai dengan pegawai dan antara pegwai potensi, kepemimpinan dan moral kerja. dengan atasan (Baski dan Susilowati,2005). Profisiensi dapat dilihat dari 3 segi, yaitu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa a. Perilaku yang ditunjukkan seseorang lingkungan kerja merupakan aspek dari dalam bekerja. kerja yang meliputi kondisi-kondisi b. Hasil nyata atau outcomes yang dicapai material/fisik dan psikologis yang ada dalam oleh karyawan. organisasi dimana pegawai tersebut berada. c. Penilaian-penilaian pada factor-faktor Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada seperti : dorongan, loyalitas, inisiatif, disekitar para pekerja yang dapat potensi kepemimpinan dan moral kerja. mempengaruhi dirinya dalam menjalankan Kinerja merupakan perilaku dan tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito, tindakan yang relevan dengan tujuan 1999:85). organisasi (Fiske dalam Mc Coy & Cudeck, dalam Hani Handoko, 1992). Sedangkan 1.5. Definisi Konseptual AA Anwar Prabu Mangkunegoro (2000) Definisi konseptual yang dipakai dalam mendifinisikan kinerja sebagai hasil kerja penelitian ini adalah: secara kualitas dan kuantitas yang dicapai 1. Kinerja Pegawai Adalah hasil kerja seseorang dalam trianggulasi (gabungan), analisis data melaksanakan kegiatan menurut criteria bersifat induktif, dan hasil penelitian tertentu, dalam waktu tertentu untuk kuantitatif lebih menekankan makna dari mencapai tujuan organisasi yang pada generalisasi. dipengaruhi oleh factor kinerja. 2. Kemampuan Kerja 1.6.1. Tipe Penelitian Adalah suatu keadaan seseorang dengan Sesuai dengan maksud dan penuh kesungguhan, berdaya guna dan tujuan penelitian yang akan dilakukan berhasil guna dalam melaksanakan oleh peneliti, maka tipe penelitian yang pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu digunakan dalam penelitian ini adalah yang optimal. tipe penelitian eksplanatory, karena 3. Lingkungan Kerja penelitian ini bersifat menjelaskan Adalah sesuatu yang ada disekitar para artinya penelitian ini menekankan pada pekerja yang dapat mempengaruhi pengaruh antar variabel penelitian dirinya dalam menjalankan tugas-tugas dengan menguji hipotesis yaitu adanya yang dibebankan. pengaruh perilaku kepemimpian dan lingkungan kerja terhadap kinerja 1.6. Definisi Operasional pegawai. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.6.2. Populasi 1. Kinerja Pegawai ( Y ) Populasi adalah jumlah Dengan indikator sebagai berikut : keseluruhan dari unit analisis yang ciri- a. kualitas hasil kerja cirinya dapat diduga dan paling sedikit b. Kuantitas pekerjaan mempunyai sifat yang homogen atau sama. c. Prosedur kerja Adapun yang menjadi populasi dalam d. Kerjasama penelitian ini adalah seluruh pegawai 2. Kemampuan Kerja (X1) Kecamatan Gayamsari Kota Semarang yang Dengan indikator sebagai berikut : berjumlah 33 orang. a. Tingkat Pendidikan b. Pengetahuan tentang pekerjaan 1.6.3. Teknik Pengumpulan Data c. Ketrampilan dalam pekerjaan Pengumpulan data dilakukan d. Pengalaman dengan teknik kuesioner. Dimana peneliti e. Kemampuan berinteraksi menyebar kuesioner dengan jalan f. Kemampuan administratif memberikan / menyebarkan daftar 3. Lingkungan Kerja ( X2 ) pertanyaan kepada responden yang a. Lingkungan Kerja fisik, berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini b. Lingkungan Kerja non fisik, akan dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara langsung, yaitu dengan 1.8. Metodologi Penelitian mendatangi responden pada Dinas Sesuai dengan maksud dan tujuan Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan penelitian yang akan dilakukan oleh Daera Kab.Semarang dengan harapan peneliti, maka metode penelitian yang kuesioner dapat kembali dengan cepat dan digunakan dalam penelitian ini adalah tidak jauh berbeda dengan yang disebar. metode penelitian kuantitatif karena metode penelitian yang digunakan untuk meneliti 1.6.4. Teknik Pengolahan Data pada kondisi obyek ilmiah (sebagai Proses pengolahan data yang lawannya adalah eksperimen) dimana digunakan dalam penelitian ini adalah : peneliti adalah instrumen kunci, teknik a. Editing, yaitu kegiatan pengolahan data pengumpulan data dilakukan secara dengan memiksa dan meneliti kembali data dasar yang diperoleh dari daftar Lingkungan Kerja (X2), dan variabel pertanyaan dan hasil jawaban. Kinerja (Y) secara bersama-sama b. Koding, yaitu mengklasifikasikan melalui pengukuran terhadap jawaban dari responden menurut jenisnya himpunan-himpunan rangking masing- dengan cara mengkode masing-masing masing variabel yang disosialisasikan jawaban dengan kriteria yang dipakai. bersama. c. Tabulasi, yaitu teknik pengolahan data c) Koefisien Determinasi melalui proses penyesuaian ke dalam Koefisien determinasi ini digunakan bentuk tabel-tabel tertentu dengan untuk mengetahui berapa presentase mengelompokan jawaban yang diperoleh (%) pengaruh variabel Kemampuan menurut jawaban yang sama secara teliti dan teratur kemudian dihitung dan 3.2. Identitas Pegawai dijumlahkan. Pada penelitian ini, analisis deskripsi pegawai merupakan analisis 1.6.5. Analisis Data tentang kinerja pegawai. Analisis terhadap Teknik analisis data adalah suatu kinerja pegawai dilakukan untuk proses pengolahan data yang telah mengetahui siapa saja yang menjadi dikumpulkan sebelumnya. Analisi data responden pada penelitian pada Kecamatan dapat dilakukan dengan cara : Gayamsari Kota Semarang. x Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif ini dimaksudkan 3.2.1. Karakteristik Pegawai untuk memperkirakan besarnya pengaruh Berdasarkan Jenis Kelamin secara kuantitatif dari perubahan satu Dari penelitian terhadap 33 orang atau beberapa kejadian lainnya dengan pegawai yang diteliti, karakteristik pegawai menggunakan statistik. Dalam berdasarkan jenis kelamin dapat diihat pengolahan data yang didapatkan proses berdasarkan tabel berikut : perhitungan statistik dan matematis Tabel 3.4 menggunakan SPSS. Sebaran Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 1.6.6. Pengujian Hipotesis No. Jenis Kelamin Frekuensi % Pengujian hipotesis dalam 1 Laki-Laki 22 66,7 penelitian ini menggunakan Rank Kendall 2 Perempuan 11 33,4 karena data penelitian merupakan data Jumlah 33 100 ordinal (jenjang), sebagai pengujian Sumber : Data Umum Responden hipotesis yang telah dirumuskan, penulis menggunakan beberapa teknik korelasi 3.2.2. Karakteristik Pegawai sebagai berikut: Berdasarkan Pendidikan Terakhir a) .RHILVLHQ .RUHODVL 5DQN .HQGDOO 2 Pendidikan terakhir dapat Koefisien Rank Kendall ini digunakan digunakan sebagai tolok ukur dari untuk menguji hipotesis minor yaitu kemampuan seseorang. Semakin tinggi hubungan variabel X dengan variabel pendidikan maka semakin tinggi pula Y. Koefisien Rank Kendall digunakan kemampuan yang dimiliki. Untuk dengan alasan karena data yang mengetahui karakteristik pegawai digunakan bersifat ordinal. berdasarkan pendidikan terakhir dapat b) Koefisien konkordasi Kendall dilihat pada tabel berikut : Penggunaan koefisien konkordasi Tabel 3.5 Kendall ini bertujuan untuk mengukur Sebaran Pegawai Berdasarkan derajat tingkat hubungan antar variabel Pendidikan Terakhir Kemampuan Kerja (X1), variabel Tabel 3.36 Presentase Rekapitulasi Data Kemampuan kerja No. Pendidikan Terakhir Frekuensi (%) 1 SD 6 18,2 Kelas Presentase No Kategori Frekuensi 2 SMP/Sederajat 5 15,2 Interval (%) 3 SMA/Sederajat 14 42,4 23 ± 1 Rendah 1 3,0 4 Sarjana (S1) 7 21,2 27,5 5 Pasca Sarjana (S2) 1 3,1 Kurang 27,6 ± 2 24 72,7 Jumlah 33 100 Tinggi 32 Sumber : Data Umum Responden Cukup 32,1 ± 3 8 24,2 Tinggi 36,5 36,6 ± 3.3. Analisis Pengaruh Kemampuan 4 Tinggi 0 0 41 Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja Jumlah 33 100 (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) Sumber : diolah dari pertanyaan no.15-28 Berdasarkan hasil penelitian yang 3.3.3. Lingkungan Kerja ( X2 ) disajikan dalam bentuk tabel-tabel tersebut, Berdasarkan hasil penelitian, maka maka dapat diketahui masing-masing skor dapat diketahui masing-masing skor untuk untuk Kinerja Pegawai. Skor tersebut variabel kinerja. Skor tersebut kemudian kemudian diklasifikasikan dengan diklasifikasikan dengan menggunakan menggunakan rumus sebagai berikut : rumus sebagai berikut :
56 - 41 Interval Kelas = 33 - 21 = 2,5
Interval Kelas = = 3,75 4 4 Sehingga diperoleh tingkatan klasifikasi Sehingga diperoleh tingkatan klasifikasi kinerja pegawai sebagai berikut: variabel lingkungan kerja sebagai berikut: Tabel 3.22 Tabel 3.47 Rekapitulasi Data Kinerja Pegawai Rekapitulasi Data Variabel Lingkungan Kelas Presentase Kerja No Kategori Frekuensi Interval (%) Kelas Presentase 41 ± No Kategori Frekuensi 1 Rendah - - Interval (%) 44,75 1 Rendah 21 ± 23,5 0 0 Kurang 44,76 ± 2 - - Kurang Tinggi 48,5 2 23,6 ± 26 19 57,6 Cukup 48,6 ± Tinggi 3 28 84,8 Tinggi 52,25 3 Cukup Tinggi 26,1- 28,5 0 0 52,26 ± 4 Tinggi 5 15,2 4 Tinggi 28,6 ± 31 14 42,4 56 Jumlah 33 100 Jumlah 33 100 Sumber : diolah dari pertanyaan no.29-38 3.3.2. Kemampuan Kerja ( X2 ) Berdasarkan hasil peneitian, maka 3.4.1. Analisis Hubungan Kemampuan dapat diketahui masing-masing skor untuk Kerja (X1) dengan Kinerja Pegawai (Y) kemampuan kerja. Skor tersebut kemudian di Kecamatan Gayamsari Kota Semarang diklasifikasikan dengan menggunakan Untuk mengetahui ada tidaknya rumus sebagai berikut : hubungan positif antara variabel kemampuan kerja dengan kinerja pegawai., 41 - 23 terlebih dahulu akan disajikan tabel Interval Kelas = = 4,5 hubungan yang menggambarkan hubungan 4 kedua variabel tersebut. Sehingga diperoleh tingkatan klasifikasi Tabel 3.48 kemampuan kerja sebagai berikut: Hubungan Kemampuan kerja (X1) dengan Kinerja Pegawai (Y) Kemampuan kerja - Pada taraf signifikansi 5% maka Kinerja Pegawai Cukup Kurang Jumlah diperoleh 4,29 > 1,96 yang berarti Tinggi Rendah Tinggi Tinggi signifikan. Tinggi 0 4 1 0 5 Dengan demikian dapat disimpulkan (0%) (50%) (4,2%) (0%) (15,2%) Cukup 0 4 23 1 28 bahwa kedua variabel yang diuji Tinggi (0%) (50%) (95,8%) (100%) (84,8%) mempunyai hubungan yang sangat Kurang 0 0 0 0 0 Tinggi (0%) (0%) (0%) (0%) (0%) signifikan, artinya hipotesis yang Rendah 0 0 0 0 0 menyatakan hubungan positif antara (0%) (0%) (0%) (0%) (0%) 0 8 24 1 33 kemampuan kerja dan kinerja pegawai ada Jumlah (100%) (100%) (100%) (100%) (100%) kecenderungan dapat diterima. Selanjutnya Sumber : diolah dari tabel induk untuk mengetahui besarnya pengaruh Dari keterangan data tabel silang kemampuan terhadap kinerja pegawai disimpulkan bahwa ada hubungan yang digunakan rumus koefisien determinasi positif dan signifikan dari kemampuan kerja (KD), yaitu : (X1) terhadap kinerja pegawai (Y). nilai KD = (T X1 . Y)² . 100% positif menyatakan hubungan yang searah = (0,525)² . 100% jika kemampuan kerja naik (X1) maka = 0,2756 . 100% kinerja pegawai (Y) naik. Kemampuan kerja = 27,56 % yang tinggi akan meningkatkan kinerja Berdasarkan hasil Koefisien pegawai di Kecamatan Gayamsari Kota Determinasi (KD) tersebut dapat Semarang yang tinggi pula. Sedangkan disimpulkan bahwa besarnya pengaruh perilaku pemimpin yang rendah akan diikuti antara kemampuan kerja (X1) terhadap kinerja pegawai yang juga rendah. kinerja pegawai (Y) adalah sebesar 27,56% Dalam analisis ini menggunakan dan sisanya 72,44% dipengaruhi oleh program SPSS yang menghasilkan nilai faktor-faktor lainnya, seperti motivasi, TX1.Y = 0,525 artinya bahwa kemampuan kedisiplinan, komunikasi, kepemimpinan, kerja dengan kinerja pegawai memiliki kondisi lingkungan kerja dan lain-lain. hubungan yang sedang dan positif. Hasil perhitungan koefisien korelasi Rank Kendall 3.4.2. Analisis Hubungan antara tersebut kemudian diuji signifikansinya Lingkungan Kerja (X2) dengan dengan menggunakan uji Z dengan Kinerja Pegawai (Y) di Kecamatan perhitungan sebagai berikut : Gayamsari Kota Semarang. Untuk mengetahui ada tidaknya Z= 2 hubungan positif antara lingungan kerja 2. 2N 5 (X2) dengan kinerja pegawai (Y), terlebih 9N N 1 dahulu akan disajikan tabel silang yang akan 0,525 menggambarkan hubungan kedua variabel Z= 2. 2.33 5 tersebut. 9.33 33 1 Tabel 3.50 Hubungan Lingkungan Kerja dengan Z = 4,29 Kinerja Pegawai Lingkungan Kerja Dari hasil perhitungan didapat nilai Zhitung Kinerja Jumlah Pegawai Cukup Kurang sebesar 4,29 kemudian dikonsultasikan Tinggi Tinggi Tinggi Rendah dengan harga Ztabel : 0 5 0 0 5 - Pada taraf signifikansi 1% maka Tinggi (0%) (35,7%) (0%) (0%) (15,1%) diperoleh 4,29 > 2,576 yang berarti Cukup 0 9 19 0 28 Tinggi (0%) (64,3%) (100%) (0%) (84,9%) sangat signifikan. Kurang 0 0 0 0 0 Tinggi (0%) (0%) (0%) (0%) (0%) Rendah 0 0 0 0 0 artinya hipotesis yang menyatakan (0%) (0%) (0%) (0%) (0%) hubungan positif antara lingkungan kerja 0 14 19 0 33 Jumlah dan kinerja pegawai ada kecenderungan (100%) (100%) (100%) (100%) (100%) Sumber : diolah dari tabel induk dapat diterima. Selanjutnya untuk menggunakan program SPSS mengetahui besarnya pengaruh lingkungan Hasil dari pengujian tabel silang kerja terhadap kinerja pegawai digunakan antara lingkungan kerja (X2) dengan kinerja rumus koefisien determinasi (KD), yaitu : pegawai (Y) di Kecamatan Gayamsari Kota KD = (T X1. Y)² . 100% Semarang menunjukkan bahwa lingkungan = (0,0492)² . 100% kerja yang kurang tinggi maka kinerja = 0,02421 . 100% pegawai yang dihasilkan cukup tinggi, dan = 24,21% lingkungan kerja yang cukup tinggi akan Berdasarkan hasil perhitungan menghasikan kinerja yang tinggi. Dari koefisien determinasi (KD) tersebut dapat keterangan tersebut dapat disimpulkan disimpulkan bahwa besarnya pengaruh adanya hubungan positif dan signifikan dari antara lingkungan kerja (X2) terhadap lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. kinerja pegawai (Y) di Kecamatan Dari 33 pegawai di Kecamatan Gayamsari Gayamsari Kota Semarang adalah sebesar Kota Semarang sebagian besar pegawai 24,21% dan sisanya sebesar 75,79% menyatakan lingkungan kerja yang kurang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain tinggi namun kinerja yang dihasilkan cukup seperti, kedisiplinan, komunikasi, tinggi kemampuan kerja, motivasi, kepemimpinan Dalam analisis ini menggunakan dan lain-lain. perhitungan dengan bantuan program SPSS yang menghasilkan TX1.Y = 0,492, artinya 3.4.3. Analisis Hubungan antara bahwa lingkungan kerja dengan kinerja Kemampuan kerja (X1) dan pegawai memiliki hubungan sedang dan Lingkungan Kerja (X2) dengan positif. Kemudian hasil perhitungan Kinerja Pegawai (Y) koefisien korelasi Rank Kendall tersebut Untuk mengetahui ada tidaknya diuji signifikansinya dengan menggunakan hubungan positif antara variabel uji Z dengan perhitungan sebagai berikut : kemampuan kerja dan lingkungan kerja dengan kinerja pegawai digunakan rumus 2 koefisien konkordansi Kendall (W) dengan Z= 2. 2N 5 uji signifikansi chi kuadrat (X ²). 9N N 1 Tabel 3.52 Koefisien konkordansi kendall Z = 4,03 N 33 .HQGDOO¶V : .726 Dari hasil perhitungan didapat nilai Zhitung Chi-Square 47.890 sebesar 4,03 kemudian dikonsultasikan Df 2 dengan harga Ztabel : Asymp.Sig. .000 - Pada taraf signifikansi 1% maka Sumber : diolah dari tabel induk diperoleh 4,03 > 2,576 yang berarti menggunakan SPSS sangat signifikan. Berdasarkan perhitungan program - Pada taraf signifikansi 5% maka SPSS telah diketahui besarnya koefisien diperoleh 4,03 > 1,96 yang berarti konkordansi (W) yaitu sebesar 0,726. Untuk signifikan. menguji signifikan Koefisien Konkordansi Dengan demikian dapat Kendall (W) maka harga W tersebut disimpulkan bahwa kedua variabel yang selanjutnya dimasukkan kedalam rumus chi diuji mempunyai hubungan yang signifikan, kuadrat, sehingga diperoleh hasil sebagai GLEXNWLNDQ GDUL KDVLO 2 GDQ = berikut : 4,29 dengan uji signifikansi 1% dan 5%. X² = K (N ± 1) W Harga Zhitung 4,29 lebih besar daripada = 33 (3 ± 1) 0,726 harga Ztabel pada taraf signifikan 1% = 47,916 dan 5% sehingga hipotesis dapat diterima x Pada taraf signifikansi 1% yaitu secara signifikan. Besar pengaruh 47,916 > 9,21 kemampuan kerja terhadap kinerja x Pada taraf signifikansi 5% yaitu pegawai menghasilkan KD sebesar 47,916 > 5,99 27,56%. Hasil tersebut menunjukkan Berdasarkan hasil analisis data kemampuan kerja berpengaruh terhadap tersebut dapat disimpulkan bahwa antara kinerja pegawai di Kecamatan Kemampuan Kerja (X1) dan Lingkungan Gayamsari Kota Semarang sebesar Kerja (X2) dengan Kinerja Pegawai (Y) ada 27,56%, dan sisanya 72,44% dipengaruhi korelasi positif dan sangat signifikan, oleh faktor-faktor lainnya seperti dengan demikian hipotesis dapat diterima. motivasi, kedisiplinan, komunikasi, Selanjutnya untuk mengetahui kepemimpinan, kondisi lingkungan kerja besarnya pengaruh antara kemampuan kerja dan lain-lain.. dan lingkungan kerja dengan kinerja 2. Lingkungan Kerja (X2) mempunyai pegawai digunakan rumus berikut : hubungan yang signifikan terhadap KD = W² . 100% Kinerja Pegawai (Y) yang dibuktikan = (0,762)² . 100% GDUL KDVLO 2 GDQ = = 52,71 % dengan uji signifikansi 1% dan 5%. Nilai KD 52,71% berarti bahwa Harga Zhitung lebih besar daripada harga dari Kinerja Pegawai (Y) dipengaruhi oleh Ztabel pada taraf signifikan 1% dan 5% Kemampuan Kerja (X1) dengan sehingga hipotesis dapat diterima secara Lingkungan Kerja (X2) secara terpisah signifikan. Besar pengaruh lingkungan maka hasil KD tidak akan sebesar 52,71% kerja terhadap kinerja pegawai namun hanya sebesar 51,77% (KD X1Y menghasilkan KD sebesar 24,21%. Hasil 27,56% dan KD X2Y 24,21%). Agar tersebut menunjukkan hasil tersebut peningkatan Kinerja Pegawai (Y) optimal menunjukkan lingkungan kerja maka peningkatan Kemampuan Kerja (X1) berpengaruh terhadap kinerja pegawai di dan Lingkungan Kerja (X2) harus dilakukan Kecamatan Gayamsari Kota Semarang secara bersama dan seimbang. sebesar 24,21% dan sisanya sebesar 75,79% dipengaruhi oleh faktor-faktor PENUTUP lainnya seperti, kemampuan, A. Kesimpulan kedisiplinan, komunikasi, Kesimpulan yang dapat ditarik dari kepemimpinan, motivasi, dan lain-lain. peneitian yang berjudul Pengaruh 3. Adanya hubungan yang signifikan antara Kemampuan kerja dan Lingkungan Kerja Kemampuan Kerja (X1) dan Lingkungan terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) Gayamsari Kota Semarang sebagai berikut : yang dibuktikan dari hasil koefisien 1. Pengaruh antara Kemampuan Kerja (X1) konkordasi Kendall (W) menunjukkan W dengan Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,726, dan uji signifikansi X² menghasilkan nilai TX1.Y = 0,525, yang menghasilkan nilai sebesar 47,890. artinya bahwa kemampuan kerja dan Kemudian dikonsultasikan dengan taraf kinerja pegawai memiliki pengaruh yang signifikansi 5% pada tabel yang sedang atau positif. Kemampuan kerja diketahui sebesar 5,99. Sehingga, karena mempunyai hubungan yang signifikan X²hitung > X²tabel (47,916 > 5,99) maka terhadap kinerja pegawai yang disimpulkan bahwa hipotesis dapat diterima secara signifikan. Adapun kinerja pegawai adalah melalui besarnya pengaruh (KD) Kemampuan peningkatan intensitas komunikasi dan Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) kerjasama antar bagian, sehingga terhadap Kinerja Pegawai (Y) adalah menumbuhkan rasa memiliki dan 52,71 % , sedangkan 47,29 % merupakan loyalitas tinggi terhadap organisasi. pengaruh dari faktor lainnya seperti, kedisiplinan, komunikasi, DAFTAR PUSTAKA kepemimpinan, motivasi, dan lain-lain. Dr. Edy Sutrisno, M.SI. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana 4.2. Saran Prenadamedia Group : Jakarta Adapun saran atau masukan sebagai berikut : Dr. Suharsini Arikunto. 1996. Prosedur a. Perlunya peningkatan kemampuan Penelitian. PT. Rineka Cipta : Jakarta terhadap pegawai dapat dilakukan DR. Surya Dharma, MPA. 2005. melalui: Manajemen Kinerja. Pustaka Pelajar : - Diklat yang disesuaikan dengan tiap Yogakarta. tupoksi masing-masing pegawai baik yang diselenggarakan oleh instansi Gie, The Liang. 2000.. Administrasi tersebut atau dari instansi yang lain, Perkantoran Modern. Yogyakarta dan pemberian pelatihan ketrampilan Liberty : Yogyakarta dalam menggunakan peralatan kantor secara optimal sehingga meningkatkan Hadi, Sutrisno . 2001 . Metode Research kemampuan pegawai dalam Yogyakarta : Andi Offset. pelaksanaan administrasi perkantoran, serta dapat melalui peningkatan Hersey, Paul, Blanchard, Kenneth H. 1986. motivasi pegawai dalam bekerja. Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlangga. b. Perlunya peningkatan lingkungan kerja Muhammad idrus. 2009. Metode Penelitian pegawai dapat dilakukan melalui : Ilmu Sosial. PT. Erlangga : Jakarta - Peningkatan lingkungan kerja fisik maupun non fisik adanya Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 18 perlengkapan sarana prasarana yang Tahun 2011 Tentang Kecamatan masih kurang dengan pengadaan komputer, lebih memperhatikan Prasetyo, Bambang. 2005. Metode penerangan ruangan dan warna untuk Penelitian Kuantitatif. PT Raja desain ruangan. Grafindo: Jakarta. c. Perlu adanya peningkatan kinerja Prof.Dr.J.Winardi, SE. 2004. Manajemen pegawai melalui: Perilaku Organisasi. Predana Media : - Peningkatan ketelitian, keakuratan dan Jakarta. kerapihan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan dengan cara Siagian, Sondang P.2003. Manajemen memperketat pengawasan terkait Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi penyelesaian pekerjaan agar lebih Aksara teliti, akurat dan lengkap yang dapat dilaksanakan oleh atasan langsung Sugiyono. 2005. Metode Penelitian dari masing-masing pegawai. Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta.
d. Berdasarkan temuan yang diperoleh
selama penelitian, maka yang harus diperhatikan untuk dapat meningkatkan
Pengaruh Kompetensi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening Di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau
The Effect of Work Environment, Work Discipline and Work Motivation On Performance of Employees in The Secretariat Regional People's Representative Assembly West Sumatra Province
The Influence of Employee Involvement, Work Environment, and Teamwork On Employee Performance (Case Study: Ministry of Agriculture and Fisheries, Dili Timor-Leste)
Study of leader member relationship and emotional intelligence in relation to change in preparedness among middle management personnel in the automobile sector