You are on page 1of 10

JURNAL ARTIKEL

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP


KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG

Oleh :
Dana Cahya Putra, Drs. Moch. Mustam, MS., Dra. Tri Yuniningsih, M.Si

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Profesor Haji Sudarto, Sarjana.Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

ABSTRACT

In order to support the achievement of performance accountability Semarang regency


government better by improving the performance of civil servants who are in the local
government area in Semarang. The study aims to describe the performance of employees and
determine the influence of environmental variables and the ability to work on the
performance of employees working in the District Gayamsari Semarang. Employee
performance is a process of assessment of the progress of the work against the goals and
objectives in the management of human resources in achieving organizational goals.
According to Armstrong there are four factors related to the performance of one's work
environment, style of leadership, productivity, and interpersonal skills. Whereas performance
by Surya Dharma theory is a theory of motivation, the concept of organizational
effectiveness, confidence managing performance, work environment. This study has a locus
in the District Gayamsari the city, it is because there is an indication of less than optimal
performance of employees in the agency. This type of research is explanatory, respondents
drawn a number of 33 people by using population. This study uses quantitative data analysis
and hypothesis testing using Rank Kendall, Kendall concordance coefficient and the
coefficient of determination.
The results showed the results of the performance of employees in the district of
Semarang Gayamsari high of 15.2% and a high of 84.8%, the magnitude of the effect
between the ability of the (X 1) on employee performance (Y) is equal to 27.56%, the level of
influence between the work environment (X 2) on employee performance (Y) is equal to
24.21%, and Employee Performance (Y) is affected by the Work Capability (X 1) and
Working Environment (X 2) jointly by 52.71%. From these results, the authors provide
suggestions for service revenue and financial management in the form of improved employee
performance is optimal, then the increase employability through the provision of training /
skills training and work environment through improved infrastructure and create intimacy all
employees.

PENDAHULUAN satu aparatur negara, sangat merasakan


1.1. Latar Belakang bahwa suatu keberhasilan organisasi juga di
Mengingat bahwa Kecamatan pengaruhi oleh kinerja pegawai. Agar
Gayamsari Kota Semarang sebagai salah kinerja pegawai semakin maksimal, maka
harus dibuat suatu tugas pokok dan fungsi sumbangan tiap-tiap pegawai pada
masing ± masing bagian dengan baik, adil, organisasi tempatnya bekerja, hal ini terjadi
dan benar sesuai dengan bagian masing ± karena masuknya orang dalam organisasi
masing di Kecamatan Gayamsari. Fenomena disertai kemampuan yang berbeda-beda.
rendahnya kinerja dapat dilihat pada Aspek yang mempengaruhi kinerja
kurangnya kedisiplinan dalam bekerja, lainnya adalah lingkungan kerja.
kurangnya ketelitian dalam bekerja, Lingkungan kerja merupakan salah satu
kurangnya kecepatan dalam menyelesaikan penentu dalam peningkatan kinerja suatu
pekerjaan, kurangnya ketrampilan dan pegawai yang berdampak pada kineja
kecakapan kerja. Faktor lain yaitu organisasi tersebut. Lingkungan kerja yang
kurangnya ketepatan waktu dalam kondusif yang akan mendorong kinerja di
menyelesaikan suatu pekerjaan yang instansi tersebut dalam menjalankan roda
menjadi sebab utama seorang pegawai organisasinya. Fenomena rendahnya
melakukan pelanggaran terhadap peraturan lingkungan kerja dapat terlihat dari kurang
dan tata tertib yang ada dan akibatnya sesuainya tata ruang yaitu meja kerja
memberi pengaruh yang buruk kepada pegawai yang saling berdekatan
pegawai lain untuk melakukan kesalahan dikarenakan ruang kerja yang sempit,
yang sama. Misalnya, sering terlambat kondisi penerangan yang berlebihan
datang dan pulang lebih awal, menyebabkan dikarenakan banyaknya jendela-jendela
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan tidak diruang kerja yang mengakibatkan mata
dapat selesai dengan tepat waktu pegawai cepat lelah, kegaduhan suara dari
(pengamatan pada saat magang tanggal 20 dalam dan dari luar kantor, suasana kerja
juli 2012). yang kurang kondusif dengan adannya
Dari hasil pra survey wawancara hubungan antar pegawai yang kurang
yang dilakukan pada tanggal 8 oktober 2012 harmonis (pengamatan pada saat magang
dengan Kepala Seksi Pemerintahan, Ibu tanggal 20 juli 2012).
Dra.Hj. Endang Hariyanti pukul 09.00 WIB
mengenai kurangnya ketepatan waktu dalam 1.2. Perumusan Masalah
menyeleseikan suatu pekerjaan disebabkan Berdasarkan uraian latar belakang
setelah melakukan apel pagi, para pegawai masalah tersebut, selanjutnya dapat
tidak langsung melakukan tugasnya tetapi dirumuskan masalah penelitian, sebagai
melakukan kegiatan lainnya seperti berikut :
membaca koran, istirahat tidak tepat pada 1. Apakah ada pengaruh kemampuan kerja
waktunya, dan pulang tidak sesuai dengan terhadap kinerja pegawai di Kecamatan
jam kerja mereka. Dalam kegiatan tersebut Gayamsari Kota Semarang ?
dapat menjadikan waktu yang dimiliki untuk 2. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja
menyelesaikan pekerjaan menjadi terhadap kinerja pegawai di Kecamatan
berkurang, sehingga kinerja yang dicapai Gayamsari Kota Semarang ?
tidak maksimal. Dengan ketidaktepatan 3. Apakah ada pengaruh antara kemampuan
itulah maka pelaksanaan pekerjaan di kerja dan lingkungan kerja terhadap
Kecamatan Gayamsari Kota Semarang kinerja pegawai di Kecamatan Gayamsari
kurang optimal. Kota Semarang?
Sementara pengaruh kemampuan
kerja terhadap kinerja pegawai merupakan 1.3. Tujuan Penelitian
ciri-ciri individu yang sangat menentukan Dalam penelitian ini penulis mempunyai
kemampuan bekerja sehingga memberikan tujuan, antara lain :
sumbangan pada suatu organisasi. 1. Untuk menganalisis pengaruh
Kemampuan sebagai salah satu ciri individu kemampuan kerja terhadap kinerja
yang dapat memberikan kontribusi dan
pegawai di Kecamatan Gayamsari Kota oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
Semarang. tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
2. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan yang diberikan kepadanya.
kerja terhadap kinerja pegawai di
Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. 1.4.3. Kemampuan Kerja ( X1 ).
3. Untuk menganalisis pengaruh James L. Gibson (1989:215)
kemampuan kerja dan lingkungan kerja mendefinisikan kemampuan yaitu
terhadap kinerja pegawai di Kecamatan kemampuan menunjukkan potensi
Gayamsari Kota Semarang. seseorang untuk melaksanakan tugas atau
pekerjaannya.
1.4. Kerangka Teori A.S Moenir (1987:76)
1.4.1.1. Pengertian Administrasi Publik mengemukakan kemampuan adalah
Gerald Caiden (1982) kemampuan dalam hubungan pekerjaan
mengemukakan administrasi publik ialah suatu keadaan pada seseorang yang
mlingkupi segala kegiatan yang secara penuh kesungguhan, berdaya guna
berhubungan dengan penyelenggaraan dan berhasil guna melaksanakan pekerjaan
urusan publik atau kebutuhan publik. Ruang sehinggan menghasilkan sesuatu yang
lingkup administrasi adalah bagaimana optimal.
orang mengorganisir diri mereka sebagai
publik secara kolektif dan dengan tugas dan 1.4.4. Lingkungan Kerja ( X2 )
kewajiban masing-masing memecahkan Aspek kedua dari kerja yang perlu
masalah publik untuk mencapai tujuan dibahas adalah lingkungan kerja,
bersama. Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada
disekitar para pekerja dan dapat
1.4.2. Kinerja Pegawai ( Y ) mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan
Kinerja seringkali didefinisikan tugas-tugas yang diembannya, misalnya
sebagai pencapaian tugas, dimana istilh kebersihan, hubungan antara pegawai dan
tugas sendiri berasal dari pemikiran aktivitas pimpinan, tingkat kebisingan dan
yang dibutuhkan oleh pekerja (Nelson, sebagainya (Nitisemito,1996).
1997). Wexley dan Yulk (dalam Hani Lingkungan kerja pegawai dapat
Handoko, 1992) menggunakan istilah berupa musik, penerangan juga hubungan
profiency yang mengandung arti yang lebih kerja yang erat dan saling membantu antara
luas, kinerja mencaup segi usaha, loyalitas, pegawai dengan pegawai dan antara pegwai
potensi, kepemimpinan dan moral kerja. dengan atasan (Baski dan Susilowati,2005).
Profisiensi dapat dilihat dari 3 segi, yaitu Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
a. Perilaku yang ditunjukkan seseorang lingkungan kerja merupakan aspek dari
dalam bekerja. kerja yang meliputi kondisi-kondisi
b. Hasil nyata atau outcomes yang dicapai material/fisik dan psikologis yang ada dalam
oleh karyawan. organisasi dimana pegawai tersebut berada.
c. Penilaian-penilaian pada factor-faktor Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada
seperti : dorongan, loyalitas, inisiatif, disekitar para pekerja yang dapat
potensi kepemimpinan dan moral kerja. mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
Kinerja merupakan perilaku dan tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito,
tindakan yang relevan dengan tujuan 1999:85).
organisasi (Fiske dalam Mc Coy & Cudeck,
dalam Hani Handoko, 1992). Sedangkan 1.5. Definisi Konseptual
AA Anwar Prabu Mangkunegoro (2000) Definisi konseptual yang dipakai dalam
mendifinisikan kinerja sebagai hasil kerja penelitian ini adalah:
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai 1. Kinerja Pegawai
Adalah hasil kerja seseorang dalam trianggulasi (gabungan), analisis data
melaksanakan kegiatan menurut criteria bersifat induktif, dan hasil penelitian
tertentu, dalam waktu tertentu untuk kuantitatif lebih menekankan makna dari
mencapai tujuan organisasi yang pada generalisasi.
dipengaruhi oleh factor kinerja.
2. Kemampuan Kerja 1.6.1. Tipe Penelitian
Adalah suatu keadaan seseorang dengan Sesuai dengan maksud dan
penuh kesungguhan, berdaya guna dan tujuan penelitian yang akan dilakukan
berhasil guna dalam melaksanakan oleh peneliti, maka tipe penelitian yang
pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu digunakan dalam penelitian ini adalah
yang optimal. tipe penelitian eksplanatory, karena
3. Lingkungan Kerja penelitian ini bersifat menjelaskan
Adalah sesuatu yang ada disekitar para artinya penelitian ini menekankan pada
pekerja yang dapat mempengaruhi pengaruh antar variabel penelitian
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas dengan menguji hipotesis yaitu adanya
yang dibebankan. pengaruh perilaku kepemimpian dan
lingkungan kerja terhadap kinerja
1.6. Definisi Operasional pegawai.
Definisi operasional yang digunakan dalam
penelitian ini adalah : 1.6.2. Populasi
1. Kinerja Pegawai ( Y ) Populasi adalah jumlah
Dengan indikator sebagai berikut : keseluruhan dari unit analisis yang ciri-
a. kualitas hasil kerja cirinya dapat diduga dan paling sedikit
b. Kuantitas pekerjaan mempunyai sifat yang homogen atau sama.
c. Prosedur kerja Adapun yang menjadi populasi dalam
d. Kerjasama penelitian ini adalah seluruh pegawai
2. Kemampuan Kerja (X1) Kecamatan Gayamsari Kota Semarang yang
Dengan indikator sebagai berikut : berjumlah 33 orang.
a. Tingkat Pendidikan
b. Pengetahuan tentang pekerjaan 1.6.3. Teknik Pengumpulan Data
c. Ketrampilan dalam pekerjaan Pengumpulan data dilakukan
d. Pengalaman dengan teknik kuesioner. Dimana peneliti
e. Kemampuan berinteraksi menyebar kuesioner dengan jalan
f. Kemampuan administratif memberikan / menyebarkan daftar
3. Lingkungan Kerja ( X2 ) pertanyaan kepada responden yang
a. Lingkungan Kerja fisik, berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini
b. Lingkungan Kerja non fisik, akan dilakukan dengan penyebaran
kuesioner secara langsung, yaitu dengan
1.8. Metodologi Penelitian mendatangi responden pada Dinas
Sesuai dengan maksud dan tujuan Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
penelitian yang akan dilakukan oleh Daera Kab.Semarang dengan harapan
peneliti, maka metode penelitian yang kuesioner dapat kembali dengan cepat dan
digunakan dalam penelitian ini adalah tidak jauh berbeda dengan yang disebar.
metode penelitian kuantitatif karena metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti 1.6.4. Teknik Pengolahan Data
pada kondisi obyek ilmiah (sebagai Proses pengolahan data yang
lawannya adalah eksperimen) dimana digunakan dalam penelitian ini adalah :
peneliti adalah instrumen kunci, teknik a. Editing, yaitu kegiatan pengolahan data
pengumpulan data dilakukan secara dengan memiksa dan meneliti kembali
data dasar yang diperoleh dari daftar Lingkungan Kerja (X2), dan variabel
pertanyaan dan hasil jawaban. Kinerja (Y) secara bersama-sama
b. Koding, yaitu mengklasifikasikan melalui pengukuran terhadap
jawaban dari responden menurut jenisnya himpunan-himpunan rangking masing-
dengan cara mengkode masing-masing masing variabel yang disosialisasikan
jawaban dengan kriteria yang dipakai. bersama.
c. Tabulasi, yaitu teknik pengolahan data c) Koefisien Determinasi
melalui proses penyesuaian ke dalam Koefisien determinasi ini digunakan
bentuk tabel-tabel tertentu dengan untuk mengetahui berapa presentase
mengelompokan jawaban yang diperoleh (%) pengaruh variabel Kemampuan
menurut jawaban yang sama secara teliti
dan teratur kemudian dihitung dan 3.2. Identitas Pegawai
dijumlahkan. Pada penelitian ini, analisis
deskripsi pegawai merupakan analisis
1.6.5. Analisis Data tentang kinerja pegawai. Analisis terhadap
Teknik analisis data adalah suatu kinerja pegawai dilakukan untuk
proses pengolahan data yang telah mengetahui siapa saja yang menjadi
dikumpulkan sebelumnya. Analisi data responden pada penelitian pada Kecamatan
dapat dilakukan dengan cara : Gayamsari Kota Semarang.
x Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif ini dimaksudkan 3.2.1. Karakteristik Pegawai
untuk memperkirakan besarnya pengaruh Berdasarkan Jenis Kelamin
secara kuantitatif dari perubahan satu Dari penelitian terhadap 33 orang
atau beberapa kejadian lainnya dengan pegawai yang diteliti, karakteristik pegawai
menggunakan statistik. Dalam berdasarkan jenis kelamin dapat diihat
pengolahan data yang didapatkan proses berdasarkan tabel berikut :
perhitungan statistik dan matematis Tabel 3.4
menggunakan SPSS. Sebaran Pegawai Berdasarkan Jenis
Kelamin
1.6.6. Pengujian Hipotesis No. Jenis Kelamin Frekuensi %
Pengujian hipotesis dalam 1 Laki-Laki 22 66,7
penelitian ini menggunakan Rank Kendall 2 Perempuan 11 33,4
karena data penelitian merupakan data Jumlah 33 100
ordinal (jenjang), sebagai pengujian Sumber : Data Umum Responden
hipotesis yang telah dirumuskan, penulis
menggunakan beberapa teknik korelasi 3.2.2. Karakteristik Pegawai
sebagai berikut:
Berdasarkan Pendidikan Terakhir
a) .RHILVLHQ .RUHODVL 5DQN .HQGDOO 2 Pendidikan terakhir dapat
Koefisien Rank Kendall ini digunakan digunakan sebagai tolok ukur dari
untuk menguji hipotesis minor yaitu kemampuan seseorang. Semakin tinggi
hubungan variabel X dengan variabel pendidikan maka semakin tinggi pula
Y. Koefisien Rank Kendall digunakan kemampuan yang dimiliki. Untuk
dengan alasan karena data yang mengetahui karakteristik pegawai
digunakan bersifat ordinal. berdasarkan pendidikan terakhir dapat
b) Koefisien konkordasi Kendall dilihat pada tabel berikut :
Penggunaan koefisien konkordasi Tabel 3.5
Kendall ini bertujuan untuk mengukur
Sebaran Pegawai Berdasarkan
derajat tingkat hubungan antar variabel Pendidikan Terakhir
Kemampuan Kerja (X1), variabel
Tabel 3.36
Presentase Rekapitulasi Data Kemampuan kerja
No. Pendidikan Terakhir Frekuensi
(%)
1 SD 6 18,2
Kelas Presentase
No Kategori Frekuensi
2 SMP/Sederajat 5 15,2 Interval (%)
3 SMA/Sederajat 14 42,4 23 ±
1 Rendah 1 3,0
4 Sarjana (S1) 7 21,2 27,5
5 Pasca Sarjana (S2) 1 3,1 Kurang 27,6 ±
2 24 72,7
Jumlah 33 100 Tinggi 32
Sumber : Data Umum Responden Cukup 32,1 ±
3 8 24,2
Tinggi 36,5
36,6 ±
3.3. Analisis Pengaruh Kemampuan 4 Tinggi 0 0
41
Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja Jumlah 33 100
(X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) Sumber : diolah dari pertanyaan no.15-28
Berdasarkan hasil penelitian yang 3.3.3. Lingkungan Kerja ( X2 )
disajikan dalam bentuk tabel-tabel tersebut, Berdasarkan hasil penelitian, maka
maka dapat diketahui masing-masing skor dapat diketahui masing-masing skor untuk
untuk Kinerja Pegawai. Skor tersebut variabel kinerja. Skor tersebut kemudian
kemudian diklasifikasikan dengan diklasifikasikan dengan menggunakan
menggunakan rumus sebagai berikut : rumus sebagai berikut :

56 - 41 Interval Kelas = 33 - 21 = 2,5


Interval Kelas = = 3,75
4 4
Sehingga diperoleh tingkatan klasifikasi Sehingga diperoleh tingkatan klasifikasi
kinerja pegawai sebagai berikut: variabel lingkungan kerja sebagai berikut:
Tabel 3.22 Tabel 3.47
Rekapitulasi Data Kinerja Pegawai Rekapitulasi Data Variabel Lingkungan
Kelas Presentase Kerja
No Kategori Frekuensi
Interval (%) Kelas Presentase
41 ± No Kategori Frekuensi
1 Rendah - - Interval (%)
44,75
1 Rendah 21 ± 23,5 0 0
Kurang 44,76 ±
2 - - Kurang
Tinggi 48,5 2 23,6 ± 26 19 57,6
Cukup 48,6 ± Tinggi
3 28 84,8
Tinggi 52,25 3 Cukup Tinggi 26,1- 28,5 0 0
52,26 ±
4 Tinggi 5 15,2 4 Tinggi 28,6 ± 31 14 42,4
56
Jumlah 33 100 Jumlah 33 100
Sumber : diolah dari pertanyaan no.29-38
3.3.2. Kemampuan Kerja ( X2 )
Berdasarkan hasil peneitian, maka 3.4.1. Analisis Hubungan Kemampuan
dapat diketahui masing-masing skor untuk Kerja (X1) dengan Kinerja Pegawai (Y)
kemampuan kerja. Skor tersebut kemudian di Kecamatan Gayamsari Kota Semarang
diklasifikasikan dengan menggunakan Untuk mengetahui ada tidaknya
rumus sebagai berikut : hubungan positif antara variabel
kemampuan kerja dengan kinerja pegawai.,
41 - 23 terlebih dahulu akan disajikan tabel
Interval Kelas = = 4,5 hubungan yang menggambarkan hubungan
4
kedua variabel tersebut.
Sehingga diperoleh tingkatan klasifikasi Tabel 3.48
kemampuan kerja sebagai berikut: Hubungan Kemampuan kerja (X1)
dengan Kinerja Pegawai (Y)
Kemampuan kerja - Pada taraf signifikansi 5% maka
Kinerja
Pegawai Cukup Kurang
Jumlah diperoleh 4,29 > 1,96 yang berarti
Tinggi Rendah
Tinggi Tinggi signifikan.
Tinggi
0 4 1 0 5 Dengan demikian dapat disimpulkan
(0%) (50%) (4,2%) (0%) (15,2%)
Cukup 0 4 23 1 28 bahwa kedua variabel yang diuji
Tinggi (0%) (50%) (95,8%) (100%) (84,8%) mempunyai hubungan yang sangat
Kurang 0 0 0 0 0
Tinggi (0%) (0%) (0%) (0%) (0%) signifikan, artinya hipotesis yang
Rendah
0 0 0 0 0 menyatakan hubungan positif antara
(0%) (0%) (0%) (0%) (0%)
0 8 24 1 33
kemampuan kerja dan kinerja pegawai ada
Jumlah
(100%) (100%) (100%) (100%) (100%) kecenderungan dapat diterima. Selanjutnya
Sumber : diolah dari tabel induk untuk mengetahui besarnya pengaruh
Dari keterangan data tabel silang kemampuan terhadap kinerja pegawai
disimpulkan bahwa ada hubungan yang digunakan rumus koefisien determinasi
positif dan signifikan dari kemampuan kerja (KD), yaitu :
(X1) terhadap kinerja pegawai (Y). nilai KD = (T X1 . Y)² . 100%
positif menyatakan hubungan yang searah = (0,525)² . 100%
jika kemampuan kerja naik (X1) maka = 0,2756 . 100%
kinerja pegawai (Y) naik. Kemampuan kerja = 27,56 %
yang tinggi akan meningkatkan kinerja Berdasarkan hasil Koefisien
pegawai di Kecamatan Gayamsari Kota Determinasi (KD) tersebut dapat
Semarang yang tinggi pula. Sedangkan disimpulkan bahwa besarnya pengaruh
perilaku pemimpin yang rendah akan diikuti antara kemampuan kerja (X1) terhadap
kinerja pegawai yang juga rendah. kinerja pegawai (Y) adalah sebesar 27,56%
Dalam analisis ini menggunakan dan sisanya 72,44% dipengaruhi oleh
program SPSS yang menghasilkan nilai faktor-faktor lainnya, seperti motivasi,
TX1.Y = 0,525 artinya bahwa kemampuan kedisiplinan, komunikasi, kepemimpinan,
kerja dengan kinerja pegawai memiliki kondisi lingkungan kerja dan lain-lain.
hubungan yang sedang dan positif. Hasil
perhitungan koefisien korelasi Rank Kendall 3.4.2. Analisis Hubungan antara
tersebut kemudian diuji signifikansinya Lingkungan Kerja (X2) dengan
dengan menggunakan uji Z dengan Kinerja Pegawai (Y) di Kecamatan
perhitungan sebagai berikut : Gayamsari Kota Semarang.
Untuk mengetahui ada tidaknya
Z= 2
hubungan positif antara lingungan kerja
2. 2N 5 (X2) dengan kinerja pegawai (Y), terlebih
9N N 1 dahulu akan disajikan tabel silang yang akan
0,525 menggambarkan hubungan kedua variabel
Z= 2. 2.33 5 tersebut.
9.33 33 1 Tabel 3.50
Hubungan Lingkungan Kerja dengan
Z = 4,29 Kinerja Pegawai
Lingkungan Kerja
Dari hasil perhitungan didapat nilai Zhitung Kinerja
Jumlah
Pegawai Cukup Kurang
sebesar 4,29 kemudian dikonsultasikan Tinggi
Tinggi Tinggi
Rendah
dengan harga Ztabel : 0 5 0 0 5
- Pada taraf signifikansi 1% maka Tinggi
(0%) (35,7%) (0%) (0%) (15,1%)
diperoleh 4,29 > 2,576 yang berarti Cukup 0 9 19 0 28
Tinggi (0%) (64,3%) (100%) (0%) (84,9%)
sangat signifikan.
Kurang 0 0 0 0 0
Tinggi (0%) (0%) (0%) (0%) (0%)
Rendah
0 0 0 0 0 artinya hipotesis yang menyatakan
(0%) (0%) (0%) (0%) (0%)
hubungan positif antara lingkungan kerja
0 14 19 0 33
Jumlah dan kinerja pegawai ada kecenderungan
(100%) (100%) (100%) (100%) (100%)
Sumber : diolah dari tabel induk dapat diterima. Selanjutnya untuk
menggunakan program SPSS mengetahui besarnya pengaruh lingkungan
Hasil dari pengujian tabel silang kerja terhadap kinerja pegawai digunakan
antara lingkungan kerja (X2) dengan kinerja rumus koefisien determinasi (KD), yaitu :
pegawai (Y) di Kecamatan Gayamsari Kota KD = (T X1. Y)² . 100%
Semarang menunjukkan bahwa lingkungan = (0,0492)² . 100%
kerja yang kurang tinggi maka kinerja = 0,02421 . 100%
pegawai yang dihasilkan cukup tinggi, dan = 24,21%
lingkungan kerja yang cukup tinggi akan Berdasarkan hasil perhitungan
menghasikan kinerja yang tinggi. Dari koefisien determinasi (KD) tersebut dapat
keterangan tersebut dapat disimpulkan disimpulkan bahwa besarnya pengaruh
adanya hubungan positif dan signifikan dari antara lingkungan kerja (X2) terhadap
lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. kinerja pegawai (Y) di Kecamatan
Dari 33 pegawai di Kecamatan Gayamsari Gayamsari Kota Semarang adalah sebesar
Kota Semarang sebagian besar pegawai 24,21% dan sisanya sebesar 75,79%
menyatakan lingkungan kerja yang kurang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain
tinggi namun kinerja yang dihasilkan cukup seperti, kedisiplinan, komunikasi,
tinggi kemampuan kerja, motivasi, kepemimpinan
Dalam analisis ini menggunakan dan lain-lain.
perhitungan dengan bantuan program SPSS
yang menghasilkan TX1.Y = 0,492, artinya 3.4.3. Analisis Hubungan antara
bahwa lingkungan kerja dengan kinerja Kemampuan kerja (X1) dan
pegawai memiliki hubungan sedang dan Lingkungan Kerja (X2) dengan
positif. Kemudian hasil perhitungan Kinerja Pegawai (Y)
koefisien korelasi Rank Kendall tersebut Untuk mengetahui ada tidaknya
diuji signifikansinya dengan menggunakan hubungan positif antara variabel
uji Z dengan perhitungan sebagai berikut : kemampuan kerja dan lingkungan kerja
dengan kinerja pegawai digunakan rumus
2 koefisien konkordansi Kendall (W) dengan
Z=
2. 2N 5 uji signifikansi chi kuadrat (X ²).
9N N 1 Tabel 3.52
Koefisien konkordansi kendall
Z = 4,03 N 33
.HQGDOO¶V : .726
Dari hasil perhitungan didapat nilai Zhitung Chi-Square 47.890
sebesar 4,03 kemudian dikonsultasikan Df 2
dengan harga Ztabel : Asymp.Sig. .000
- Pada taraf signifikansi 1% maka Sumber : diolah dari tabel induk
diperoleh 4,03 > 2,576 yang berarti menggunakan SPSS
sangat signifikan. Berdasarkan perhitungan program
- Pada taraf signifikansi 5% maka SPSS telah diketahui besarnya koefisien
diperoleh 4,03 > 1,96 yang berarti konkordansi (W) yaitu sebesar 0,726. Untuk
signifikan. menguji signifikan Koefisien Konkordansi
Dengan demikian dapat Kendall (W) maka harga W tersebut
disimpulkan bahwa kedua variabel yang selanjutnya dimasukkan kedalam rumus chi
diuji mempunyai hubungan yang signifikan,
kuadrat, sehingga diperoleh hasil sebagai GLEXNWLNDQ GDUL KDVLO 2 GDQ =
berikut : 4,29 dengan uji signifikansi 1% dan 5%.
X² = K (N ± 1) W Harga Zhitung 4,29 lebih besar daripada
= 33 (3 ± 1) 0,726 harga Ztabel pada taraf signifikan 1%
= 47,916 dan 5% sehingga hipotesis dapat diterima
x Pada taraf signifikansi 1% yaitu secara signifikan. Besar pengaruh
47,916 > 9,21 kemampuan kerja terhadap kinerja
x Pada taraf signifikansi 5% yaitu pegawai menghasilkan KD sebesar
47,916 > 5,99 27,56%. Hasil tersebut menunjukkan
Berdasarkan hasil analisis data kemampuan kerja berpengaruh terhadap
tersebut dapat disimpulkan bahwa antara kinerja pegawai di Kecamatan
Kemampuan Kerja (X1) dan Lingkungan Gayamsari Kota Semarang sebesar
Kerja (X2) dengan Kinerja Pegawai (Y) ada 27,56%, dan sisanya 72,44% dipengaruhi
korelasi positif dan sangat signifikan, oleh faktor-faktor lainnya seperti
dengan demikian hipotesis dapat diterima. motivasi, kedisiplinan, komunikasi,
Selanjutnya untuk mengetahui kepemimpinan, kondisi lingkungan kerja
besarnya pengaruh antara kemampuan kerja dan lain-lain..
dan lingkungan kerja dengan kinerja 2. Lingkungan Kerja (X2) mempunyai
pegawai digunakan rumus berikut : hubungan yang signifikan terhadap
KD = W² . 100% Kinerja Pegawai (Y) yang dibuktikan
= (0,762)² . 100% GDUL KDVLO 2 GDQ =
= 52,71 % dengan uji signifikansi 1% dan 5%.
Nilai KD 52,71% berarti bahwa Harga Zhitung lebih besar daripada harga
dari Kinerja Pegawai (Y) dipengaruhi oleh Ztabel pada taraf signifikan 1% dan 5%
Kemampuan Kerja (X1) dengan sehingga hipotesis dapat diterima secara
Lingkungan Kerja (X2) secara terpisah signifikan. Besar pengaruh lingkungan
maka hasil KD tidak akan sebesar 52,71% kerja terhadap kinerja pegawai
namun hanya sebesar 51,77% (KD X1Y menghasilkan KD sebesar 24,21%. Hasil
27,56% dan KD X2Y 24,21%). Agar tersebut menunjukkan hasil tersebut
peningkatan Kinerja Pegawai (Y) optimal menunjukkan lingkungan kerja
maka peningkatan Kemampuan Kerja (X1) berpengaruh terhadap kinerja pegawai di
dan Lingkungan Kerja (X2) harus dilakukan Kecamatan Gayamsari Kota Semarang
secara bersama dan seimbang. sebesar 24,21% dan sisanya sebesar
75,79% dipengaruhi oleh faktor-faktor
PENUTUP lainnya seperti, kemampuan,
A. Kesimpulan kedisiplinan, komunikasi,
Kesimpulan yang dapat ditarik dari kepemimpinan, motivasi, dan lain-lain.
peneitian yang berjudul Pengaruh 3. Adanya hubungan yang signifikan antara
Kemampuan kerja dan Lingkungan Kerja Kemampuan Kerja (X1) dan Lingkungan
terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Gayamsari Kota Semarang sebagai berikut : yang dibuktikan dari hasil koefisien
1. Pengaruh antara Kemampuan Kerja (X1) konkordasi Kendall (W) menunjukkan W
dengan Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,726, dan uji signifikansi X²
menghasilkan nilai TX1.Y = 0,525, yang menghasilkan nilai sebesar 47,890.
artinya bahwa kemampuan kerja dan Kemudian dikonsultasikan dengan taraf
kinerja pegawai memiliki pengaruh yang signifikansi 5% pada tabel yang
sedang atau positif. Kemampuan kerja diketahui sebesar 5,99. Sehingga, karena
mempunyai hubungan yang signifikan X²hitung > X²tabel (47,916 > 5,99) maka
terhadap kinerja pegawai yang disimpulkan bahwa hipotesis dapat
diterima secara signifikan. Adapun kinerja pegawai adalah melalui
besarnya pengaruh (KD) Kemampuan peningkatan intensitas komunikasi dan
Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) kerjasama antar bagian, sehingga
terhadap Kinerja Pegawai (Y) adalah menumbuhkan rasa memiliki dan
52,71 % , sedangkan 47,29 % merupakan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
pengaruh dari faktor lainnya seperti,
kedisiplinan, komunikasi, DAFTAR PUSTAKA
kepemimpinan, motivasi, dan lain-lain. Dr. Edy Sutrisno, M.SI. 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Kencana
4.2. Saran Prenadamedia Group : Jakarta
Adapun saran atau masukan sebagai
berikut : Dr. Suharsini Arikunto. 1996. Prosedur
a. Perlunya peningkatan kemampuan Penelitian. PT. Rineka Cipta : Jakarta
terhadap pegawai dapat dilakukan
DR. Surya Dharma, MPA. 2005.
melalui:
Manajemen Kinerja. Pustaka Pelajar :
- Diklat yang disesuaikan dengan tiap
Yogakarta.
tupoksi masing-masing pegawai baik
yang diselenggarakan oleh instansi Gie, The Liang. 2000.. Administrasi
tersebut atau dari instansi yang lain, Perkantoran Modern. Yogyakarta
dan pemberian pelatihan ketrampilan Liberty : Yogyakarta
dalam menggunakan peralatan kantor
secara optimal sehingga meningkatkan Hadi, Sutrisno . 2001 . Metode Research
kemampuan pegawai dalam Yogyakarta : Andi Offset.
pelaksanaan administrasi perkantoran,
serta dapat melalui peningkatan Hersey, Paul, Blanchard, Kenneth H. 1986.
motivasi pegawai dalam bekerja. Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlangga.
b. Perlunya peningkatan lingkungan kerja Muhammad idrus. 2009. Metode Penelitian
pegawai dapat dilakukan melalui : Ilmu Sosial. PT. Erlangga : Jakarta
- Peningkatan lingkungan kerja fisik
maupun non fisik adanya Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 18
perlengkapan sarana prasarana yang Tahun 2011 Tentang Kecamatan
masih kurang dengan pengadaan
komputer, lebih memperhatikan Prasetyo, Bambang. 2005. Metode
penerangan ruangan dan warna untuk Penelitian Kuantitatif. PT Raja
desain ruangan. Grafindo: Jakarta.
c. Perlu adanya peningkatan kinerja
Prof.Dr.J.Winardi, SE. 2004. Manajemen
pegawai melalui:
Perilaku Organisasi. Predana Media :
- Peningkatan ketelitian, keakuratan dan
Jakarta.
kerapihan pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan cara Siagian, Sondang P.2003. Manajemen
memperketat pengawasan terkait Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
penyelesaian pekerjaan agar lebih Aksara
teliti, akurat dan lengkap yang dapat
dilaksanakan oleh atasan langsung Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
dari masing-masing pegawai. Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta.

d. Berdasarkan temuan yang diperoleh


selama penelitian, maka yang harus
diperhatikan untuk dapat meningkatkan

You might also like