Professional Documents
Culture Documents
2 November 2019
ABSTRAK
16
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
2. The results of the study are known Fcount 34.844> F table 3.19, and the
significance value of 0.000 <0.05, then the null hypothesis is rejected, meaning
that there is a positive and significant influence between individual
characteristics (X1) and work motivation (X2) together towards employee
performance (Y).
3. Of the two variables that affect employee performance in DPMPTSP in Brebes
Regency, the most dominant variable is the work motivation variable of 0.694,
thus the third hypothesis is declared not rejected.
Pendahuluan
A. Latar Belakang Motivasi berasal dari kata latin
Didalam suatu organisasi movere yang berarti dorongan atau
Sumber Daya Manusia (SDM) gerakkan. Sedangkan motif
adalah salah satu unsur yang sangat merupakan suatu perangsang
penting dibandingkan unsur produksi keinginan dan gaya penggerak
yang lain, oleh karena itu peranan kemauan bekerja seseorang. Motivasi
manusia didalam suatu organisasi mempersoalkan bagaimana caranya
sangatlah berarti dan tidak dapat mengarahkan daya dan potensi
dipisahkan, berhasil tidaknya suatu bawahan, agar mau bekerja sama
tujuan organisasi sangatlah secara produktif berhasil mencapai
ditentukan oleh peran manusia, dan mewujudkan tujuan yang telah
dikatakan sangat penting dan ditentukan. (Hasibuan, 2003
menentukan didalam suatu tujuan Jadi motivasi, baik bagi
untuk mencapai suatu tujuan seorang pimpinan atau bagi individu,
organisasi itu sendiri. mencangkup kerja keras agar setiap
Hanya manusia merupakan satu kegiatan dapat terselesaikan secara
- satunya sumber organisasi yang efektif, kemudian mempertahankan
tidak dapat digantikan oleh teknologi kondisi kerja keras tersebut agar
apapun. Bagaimana baiknya dalam setiap kondisi karyawan tetap
organisasi lengkapnya sarana dan memiliki motivasi yang kuat dalam
fasilitas kerja, semua tidak akan bekerja, serta tercapainya setiap
punya arti tanpa manusia yang sasaran dan tujuan yang sudah
mengatur, mengoperasikan dan ditetapkan.
memeliharanya. Kinerja adalah kemampuan
Manusia dalam menyelesaikan dalam melaksanakan tugas yang
suatu pekerjaan, mereka mempunyai dapat meningkatkan kinerja secara
motivasi yang berbeda - beda. terus menerus dengan didukung
Motivasi inilah yang sangat motivasi kerja yang baik. Kinerja
mempengaruhi karakteristik individu karyawan Dinas Penanaman Modal
dari masing - masing individu itu dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
sendiri. Jika suatu organisasi ingin merupakan suatu bentuk sikap sehari
mencapai tujuan organisasi maka - hari yang dilakukan oleh karyawan
karakteristik individu haruslah Dinas Penanaman Modal dan
diperhatikan semaksimal mungkin. Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk
mencapai tujuan organisasi (Ssyudi,
17
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
18
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
19
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
20
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
sesuai target
Sumber : Mangkunegara (2013) dalam Tucunan (2014)
21
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
22
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
23
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
24
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
Dari data tabel diatas dapat diketahui baik adalah tidak terjadi gejala
bahwa syarat untuk lolos dari uji heteroskedastisitas. Sementara itu,
multikolinearitas sudah terpenuhi jika terjadi masalah atau gejala
oleh seluruh variabel independent heteroskedastisitas akan berakibat
yang ada, yaitu nilai tolerance pada sebuah keraguan (ketiak
sebesar 0,811 yang lebih dari 0,10 akuratan) pada uatu analisis regresi
dan nilai VIF sebesar 1,232 yang yang dilakukan. Yang bertujuan
lebih kecil dari 10. Maka dari itu unuk menguji apakah data dalam
dapat disimpulkan jadi model regresi model regresi ini terjadi
persamaan pengaruh karakteristik ketidaksamaan variance dari residual
individu dan motivasi kerja terhadap atau pengamatan ke pengamatan
kinerja karyawan di DPMPTSP yang lain. Jika variance dari residual
Kabupaten Brebes tidak terjadi satu pengamatan kepengamatan
interkorelasi antar variabel lainnya tetap, maka disebut
independent (tidak terjadi homoskedasitas. Model regresi yang
multikolinearitas). baik adalah yang homoskedasitas
b. Uji Heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas Dapat dilihat hasil uji
merupakan bagian dari uji asumsi heteroskedastisitas pada gambar 2 di
klasik dalam model regresi. Dimana bawah ini.
salah satu persyaratan yang harus Gambar 2. Grafik
dipenuhi dalm model regresi yang Scatterplot
25
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
26
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
27
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 12,238 3,313 3,694 ,001
1 karakteristik
-,047 ,085 -,056 -,547 ,587
individu
motivasi kerja ,694 ,090 ,792 7,741 ,000
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Sumber : Data primer diolah tahun, 2019.
Hasilnya dibandingkan dengan kinerja karyawan (Y). Dan untuk
Ttabel dengan menggunakan derajat hasil variabel motivasi kerja sebesar
kebebasan DF (degree of freedom) Thitung 7,741 > Ttabel 2,011 maka ini
yaitu DF 5%, diperoleh Ttabel sebesar berarti Ho ditolak dan Ha diterima
2,011 dimana kriteria pengujian Ttest, dengan tingkat signifikansi sebesar
ialah jika Thitung > Ttabel, maka Ho 0,000 < 0,025, hal ini menunjukan
ditolak Ha diterima (signifikan), jika adanya pengaruh yang positif dan
Thitung < Ttabel atau α/2= 0,025, maka signifikan antara variabel motivasi
Ho diterima dan Ha ditolak (tidak kerja (X2) dengan kinerja karyawan
signifikan). Dari data diatas untuk (Y).
hasil variabel karakteristik individu b. Uji F
(X1) sebesar Thitung – 0,547 < Ttabel Karena variabel yang digunakan
2,011 maka ini berarti Ho diterima dalam penelitian ini lebih dari 2
dan Ha ditolak dengan tingkat variabel atau regresi linier berganda,
signifikansi sebesar 0,587 > 0,025, maka untuk menguji signifikansi atau
hal ini menunjukan pengaruh negatif koefisisen regresi digunakan uji F,
dan tidak signifikan antara variabel dan dari hasil perhitungn diperoleh
karakteristik individu (X1) dengan seperti tertera dalam tabel
Tabel 8. Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 345,624 2 172,812 34,844 ,000b
1 Residual 238,062 48 4,960
Total 583,686 50
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
b. Predictors: (Constant), motivasi kerja, karakteristik individu
Sumber : Data primer diolah tahun, 2019.
Berdasarkan tabel diatas motivasi kerja (X2) secara bersama-
diketahui Fhitung 34,844 > Ftabel 3,19, sama terhadap kinerja karyawan (Y).
dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < c. Uji Determinasi (R2)
0,05, maka hipotesis nol ditolak, Untuk mengetahui persentase
berarti bahwa ada pengaruh yang sumbangan variabel pengaruh
positif dan signifikan anatara karakteristik individu (X1) dan
karakteristik individu (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap kinerja
28
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
29
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
DAFTAR PUSTAKA
30
Jurnal Strategik Vol. VII No. 2 November 2019
Leteiner, A.R dan Leveine, IE. 1985. Teknik Memimpin Pegawai dan
Pekerja, (Terjemahan Imam Sujono), Jakarta : Aksara baru.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi 10th Edisi Indonesia. Yogyakarta ;
Penerbit ANDI
Malayu SP Hasibuan. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta : STIE YKPN.
M. Manullang. 1981. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nuzsep Almigo. 2004. Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Produktivitas
Kerja Karyawan. Jurnal PSYCHE. Vol. 1, No. 1, Desember 2004.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Edisi 4, Jakarta :
Salemba Empat.
Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan
Impikasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sondang P Siagian. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi ke 1
Cetakan Ketiga. PT Bima Aksara, Jakarta.
Suharto dan Budi Cahyono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi,
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia,
di sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah, JRBI. Voll. 1, No. 1, Januari 2005 :
13-30.
Strauss dan Sayless. 1990. Manajemen Personalia, Buku ke-3 (Terjemahan
Ny. Rochmulyati Hamzah), Jakarta : Sapdodadi.
31