You are on page 1of 9

BALANCE : JURNAL ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ISSN :1858-2192

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI


PADA KANTOR DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH
KABUPATEN TAKALAR

Oleh:
Muhammadiah
(FEBIS UNISMUH Makassar)
e-mail: muhammadiyah.mksr@gmail.com

Abstrack

This study aims to identify and analyze (1) identify and analyze the influence of education and training,
leadership, compensation, and work environment, the work motivation employees of the Department of Finance
and Asset Management Regional Takalar and (2) the variable most dominant influence on motivation employee
in the Office of Financial Management and the Regional Asset Takalar. The results showed that (1) increase the
motivation of employees working in the Office of Financial Management and the Regional Asset
KabupatenTakalar in carrying out its duties and functions should be concerned with improving education and
training, leadership, work environment and compensation according to the provisions. (2) The variables of
education and training, leadership, compensation and working environment together positive and significant
impact on the increased motivation of employees working in the Office of Financial Management and the
Regional Asset Takalar. (3) the results of research partially by using multiple regression analysis showed that
among the four variables: education and training, leadership, compensation and work environment under study,
the dominant influence is leadership. This is because the leadership is the main motivator in a team. Good
leadership is the leadership that can drive his subordinates to work as genuine and sincere, proud of the work
and always encourage employees to help each other in work.

Keywords: Work Motivation, Financial Management, Asset Regions

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis (1) mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor
pendidikan dan latihan, kepemimpinan, kompensasi, dan lingkungan kerja, terhadap motivasi kerja pegawai
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Takalar dan (2) variabel yang paling dominan
pengaruhnya terhadap motivasi kerja pegawai pada Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Takalar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peningkatan motivasi kerja pegawai pada Kantor
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Takalar dalam menjalankan tugas dan fungsinya
harus memperhatikan peningkatan pendidikan dan latihan, kepemimpinan, lingkungan kerja dan kompensasi
sesuai ketentuan. (2) variabel pendidikan dan latihan, kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai pada Kantor
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Takalar. (3) hasil penelitian secara parsial dengan
menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa di antara keempat variabel yaitu pendidikan dan
latihan, kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja yang diteliti, maka yang dominan berpengaruh adalah
kepemimpinan. Hal ini disebabkan karena pimpinan merupakan motivator utama dalam sebuah tim kerja.
Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang dapat menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja
secara tulus dan ikhlas, bangga terhadap pekerjaan dan selalu mendorong agar pegawai saling membantu
dalam pekerjaan.

Kata Kunci : Motivasi Kerja, Pengelolaan Keuangan, Aset Daerah

PENDAHULUAN
daya manusia. Pergeseran peran birokrasi dari
A. Latar Belakang pendekatan sentralistik ke otonomi daerah
Mencermati perkembangan yang terjadi dengan menitik beratkan peran Kabupaten/Kota
serta tuntutan pelaksanaan desentralisasi urusan semakin menuntut peran, fungsi dan tanggung
kepegawaian, maka dibutuhkan upaya strategis jawab pegawai yang bermotivasi kerja tinggi,
untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang profesional dan tanggap terhadap setiap
dapat mempengaruhi motivasi kerja sumber perubahan. Olehnya itu peningkatan kualitas
168
BALANCE : JURNAL ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN - Volume 1 No. 2 Juli – Oktober 2009

sumber daya pegawai menjadi sangat urgen dan siapa-siapa pegawai yang harus direkrut untuk
perlu dilakukan secara terencana, terarah dan mengikuti diklat. Tidak jelasnya pola
berkesinambungan dalam rangka meningkatkan rekruitmen yang dilakukan dalam kegiatan
kemampuan profesinalisme. Sasaran dari diklat dengan sendirinya berdampak pada tidak
pengembangan kualitas sumber daya pegawai maksimalnya hasil yang dicapai.
pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Selain kedua faktor tersebut, ada pula
Daerah yaitu diharapkan dapat meningkatkan fenomena lain yang berhasil diamati di lokasi
motivasi kerja operasional pegawai dalam penelitian, banyaknya keluhan pegawai akibat
melayani dan melaksanakan tugas-tugas pemberian kompensasi yang dirasakan masih
organisasi yang telah ditetapkan. Selain itu, minim. Kompensasi dimaksud adalah
kualitas sumber daya pegawai yang tinggi akan kompensasi finansial dalam bentuk insentif dan
menaikkan pula harkat dan martabat manusia kompensasi non finansial dalam bentuk
dalam kapasitasnya sebagai pegawai yang penghargaan dan promosi. Di samping itu,
bermuara pada lahirnya komitmen yang kuat banyak juga pegawai yang tidak termotivasi
dalam penyelesaian tugas-tugas rutin sesuai dalam pekerjaan karena situasi lingkungan kerja
tanggung jawab dan fungsi masing-masing yang tidak mendukung. Lingkungan kerja
secara lebih efisien, efektif dan produktif. dimaksud adalah sarana/fasilitas kerja dan
Motivasi kerja sumber daya manusia dapat penataannya.
lebih ditingkatkan lagi jika pengelolaan dan
pengembangan dilakukan secara terarah dan B. Rumusan Masalah
maksimal sesuai dengan visi dan misi 1. Apakah faktor pendidikan dan latihan,
organisasi, maka organisasi itu akan lebih kepemimpinan, kompensasi, dan
unggul baik dalam hal persaingan maupun lingkungan kerja berpengaruh terhadap
kualitas manusia. motivasi kerja pegawai Dinas
Bertolak dari uraian diatas maka Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
kemampuan kerja pegawai perlu mendapat Kabupaten Takalar ?
perhatian yang sungguh-sungguh karena 2. Variabel manakah yang berpengaruh
dengan demikian dapat meningkatkan motivasi secara dominan terhadap motivasi kerja
kerja pegawai, oleh karena itu faktor yang pada Kantor Dinas Pengelolaan
menghasilkan produktivitas yang tinggi maka Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia Takalar ?
harus sesuai dan selaras serta mampu
menangkap visi dan misi organisasi. C. Tujuan Penelitian
Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan 1. Untuk mengetahui dan menganalisis
Asset Daerah sebagai Satuan Kerja Perangkat pengaruh faktor pendidikan dan latihan,
Daerah (SKPD) yang memiliki tugas dan perilaku kepemimpinan, kompensasi, dan
tanggung jawab dalam bidang pengelolaan lingkungan kerja, terhadap motivasi kerja
keuangan daerah, pencipataan sumber-sumber pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan
penerimaan dan pemanfaatan asset daerah tentu dan Asset Daerah Kabupaten Takalar.
berperan strategis bagi kemajuan daerah. Untuk 2. Untuk mengetahui dan menganalisis
itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang variabel yang paling dominan
bermotivasi tinggi dalam pekerjaannya. pengaruhnya terhadap motivasi kerja
Berdasarkan pengamatan awal yang pegawai pada Kantor Dinas Pengelolaan
dilakukan penulis, ditemukan indikasi bahwa Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
kemampuan pegawai masih belum optimal Takalar.
karena kurangnya kegiatan pendidikan dan
latihan, kalaupun ada kegiatan diklat tapi pola TINJAUAN PUSTAKA
rekruitmennya tidak proporsional sehingga
pegawai yang ikut cenderung yang ”itu-itu A. Konsep Motivasi
saja”. Fenomena inilah yang sering membuat Hasibuan (1996:92) menyatakan bahwa
banyak pegawai kurang termotivasi dalam motivasi berasal dari kata latin “MOVERE”
pekerjaannya. Di samping itu, ditengarai bahwa yang berarti ”dorongan atau daya penggerak”.
faktor kepemimpinan memegang peranan Motivasi ini banyak diberikan kepada manusia
penting dalam konteks ini sebab pimpinannlah khususnya para bawahan atau pengikut.
yang memiliki kewenangan dalam menentukan Berbagai hal yang biasanya terkandung dalam

169
ISSN: 1858-2192 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Motivasi

berbagai definisi tentang motivasi antara lain agar cukup cakap melaksanakan tugas
adalah keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, hidupnya sendiri.
sasaran, dorongan dan insentif. Dengan b. Pendidikan adalah proses pembentukan
demikian dapat dikatakan bahwa suatu motivasi kecakapan-kecakapan fundamental
adalah keadaan kejiwaan yang mendorong, secara intelektual dan emosional ke arah
mengaktifkan atau mengarahkan, menyalurkan alam dan sesame manusia.
perilaku, sikap dan tindak tanduk seseorang c. Pendidikan adalah memberi kita
yang selalu dikaitkan dengan pencapaian perbekalan yang tidak ada pada masa
tujuan, baik tujuan bersama maupun tujuan kanak-kanak, akan tetapi kita
pribadi masing–masing anggota kelompok. membutuhkannya pada waktu dewasa.
Motivasi adalah daya pendorong yang d. Pendidikan adalah bimbingan atau
mengakibatkan seseorang anggota organisasi pimpinan secara sadar oleh si pendidik
mau dan rela untuk mengarahkan kemampuan terhadap perkembangan jasmani dan
dalam bentuk keahlian atau keterampilan, rohani si terdidik menuju terbentuknya
tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan kepribadian yang utama.
berbagai kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam Selanjutnya menurut veithzal (2004: 226)
rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran Pelatihan sebagai bagian pendidikan yang
organisasi yang telah ditentukan sebelumnya menyangkut proses belajar untuk memperoleh
(Siagian, 1988:138). dan meningkatkan keterampilan di luar sistem
Nawawi (1997:351) mengemukakan bahwa pendidikan yang berlaku dalam waktu yang
motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong relatif singkat dengan metode yang lebih
atau menjadi penyebab seseorang melakukan mengutamakan pada praktek dari pada teori.
sesuatu atau keinginan yang dilakukan secara Moesanef (2000 : 145) menyatakan bahwa
sadar, meskipun tidak terdapat kemungkinan pendidikan Pegawai Negeri sipil adalah
bahwa dalam keadaan terpaksa seseorang pendidikan dan pelatihan yang dilakukan bagi
melakukan, sesuatu keinginan yang tidak pegawai negeri untuk meningkatkan
disukainya, sehingga kegiatan yang didorong kepribadian, pengetahuan dan kemampuan agar
oleh sesuatu yang tidak disukai berupa kegiatan sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan
yang terpaksa dilakukan cenderung berlangsung pekerjaan sebagai pegawai. Latihan bagi
tidak efektiv dan efesien. pegawai adalah bagian dari pendidikan yang
Pegawai yang motivasi dan kepuasannya dilakukan bagi pegawai untuk meningkatkan
tinggi merupakan keadaan yang ideal, baik bagi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
pimpinan maupun bagi pegawai itu sendiri, tuntutan pengetahuan persyaratan pekerjaan
keadaan yang timbul bila sumbangsih yang dimana yang bersangkutan ditempatkan.
diberikan oleh pegawai bernilai bagi organisasi, Pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai
dimana pada gilirannya organisasi memberikan negeri sipil yang selanjutnya disebut diklat
hasil yang dinginkan/diharapkan atau yang adalah proses penyelenggaraan belajar
pantas/layak bagi Pegawai tersebut. mengajar dalam rangka meningkatkan
kemampuan pegawai negeri sipil (PP 10 tahun
B. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi 2000) dan pengertian tersebut dapat dipahami
Kerja bahwa pendidikan dan pelatihan yang
Beberapa faktor yang mempengaruhi diselenggarakan bagi pegawai negeri pada
motivasi kerja seseorang dapat diuraikan dasarnya ditujukan pada peningkatan
berikut ini. pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
1. Pendidikan dan Latihan untuk memenuhi syarat dilingkungan kerja dan
Seperti yang dikutip oleh Hasbullah, (2003; jabatan agar dapat bekerja secara efisien, efektif
2) Konsep dasar mengenai pendidikan oleh dan. Produktif dan dapat meningkatkan kinerja
pakar pendidikan akan dikemukakan sebagai pegawai
berikut : Dari beberapa pengertian tersebut, dipahami
a. Pendidikan ialah usaha, pengaruh, bahwa pelatihan merupakan suatu upaya yang
perlindungan dan bantuan diberikan tidak saja untuk meningkatkan pengetahuan dan
kepada anak tertuju kepada pendewasaan keterampilan tetapi juga menyentuh kepada
anak itu atau lebih tepat membantu anak perbaikan sikap dan mental para pegawai,
sehingga semangat dalam bekerja dapat lebih

170
BALANCE : JURNAL ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN - Volume 1 No. 2 Juli – Oktober 2009

meningkat. Secara singkat pelatihan tidak tersedianya sarana dan fasilitas


didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk pendukung yang diperlukan dalam melancarkan
meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai
dimasa mendatang. pegawai. Semangat kerja dapat terpacu apabila
setiap pegawai merasakan lingkungan kerja
2. Kepemimpinan mereka mendukung peningkatan
Kepemimpinan sangat penting bagi para produktivitasnya.
manajer di dunia bisnis, tetapi kepemimpinan
juga memiliki peran penting bagi para peneliti, 4. Kompensasi
pengajar dan orang tua. Menurut Veithzal Rivai Menurut Veithzal (2004: 357) kompensasi
(2004; 440) Peranan manajer sebagai pemimpin merupakan suatu yang diterima karyawan
adalah kunci bagi penerapan perubahan strategi. sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada
Peranan pemimpin adalah menyusun arah perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan
perusahaan, mengkomunikasikan dengan salah satu pelaksanaan fungsi manajemen
karyawan, memotivasi para karyawan dan sumber daya manusia yang berhubungan
melakukan tinjauan jangka panjang. dengan semua jenis pemberian penghargaan
Kepemimpinan dipahami dalam dua individual sebagai pertukaran dalam melakukan
pengertian yaitu sebagai kekuatan untuk tugas keorganisasian. Secara umum tujuan
menggerakkan dan mempengaruhi orang. manajemen kompensasi adalah untuk
Kepemimpinan hanyalah sebuah alat, saran atau membantu perusahaan mencapai tujuan
proses untuk membujuk orang agar bersedia keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin
melakukan sesuatu secara sukarela. Oleh karena terciptanya keadilan internal dan eksternal.
itu kepemimpinan pada hakekatnya adalah Sedangkan menurut Handoko (2000; 55)
sebagai berikut: Kompensasi merupakan segala sesuatu yang
a. Proses mempengaruhi atau memberi diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk
contoh oleh pemimpin kepada kerja mereka dan untuk memotivasi mereka
pengikutnya dalam upaya mencapai agar mencapai tingkat prestasi kerja yang
tujuan organisasi. diinginkan. Tingkat-tingkat kompensasi
b. Seni mempengaruhi dan mengarahkan menentukan gaya hidup, status harga diri, dan
orang dengan cara kepatuhan, peran karyawan terhadap organisasi. Selain itu
kepercayaan, kehormatan dan kerja sama kompensasi dapat mempunyai imbas besar atau
yang bersemangat dalam mencapai motivasi dan produktivitas.
tujuan bersama.
c. Kemampuan untuk mempengaruhi, METODE PENELITIAN
memberi inspirasi dan mengarahkan
tindakan seseorang atau kelompok untuk A. Lokasi Penelitian
mencapai tujuan yang diharapkan. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
3. Lingkungan Kerja Kabupaten Takalar, dengan pertimbangan
Menurut Siagian (2002: 22) Kondisi fisik Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset
tempat kerja yang menyenangkan diperlukan Daerah sebagai salah satu instansi pemerintah
dan memberikan kontribusi nyata dalam yang sangat penting didalam pelayanan
meningkatkan produktivitas kerja. Kondisi fisik masyarakat.
yang menyenangkan sangat berperan dalam
pemeliharaan kesehatan dan bahkan juga B. Populasi dan Sampel
mencegah terjadinya kejenuhan dan kebosanan. Populasi dalam penelitian ini adalah
Sarana dan fasilitas dapat dimaksudkan pegawai pada Kantor Dinas Pengelolaan
ketersediaan lingkungan kerja yang digunakan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
untuk pelaksanaan tugas sehari-hari dan Takalar. Sampel penelitian ditetapkan secara
fasilitas transportasi, komunikasi, peraturan dan sengaja (purposive sampling) sebanyak 40
prosedur kerja yang jelas. orang dengan pertimbangan populasi relatif
Seringkali seseorang tidak termotivasi untuk homogen.
bekerja dan kadangkala bosan dengan rutinitas
pekerjaan sehari-hari karena suasana
lingkungan kerja yang tidak mendukung seperti

171
ISSN: 1858-2192 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Motivasi

C. Teknik Analisis Data Berdasarkan hasil pengelolaan data secara


1. Analisis deskriptif digunakan untuk statistik deskriptif, secara umum dapat
menganalisis pengaruh pendidikan dan dinyatakan bahwa sebagian besar responden
latihan, kepemimpinan, kompensasi, yaitu 82,50% menyatakan kegiatan pendidikan
lingkungan kerja dan penataan ruang dan latihan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan
kerja terhadap motivasi kerja pegawai Asset Daerah Kabupaten Takalar termasuk
pada Kantor Dinas Pengelolaan kategori tinggi dilihat dari frekuensi
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten pelaksanaan kegiatan pendidikan dan latihan,
2. Analisis Regresi berganda digunakan kesesuaian materi diklat dengan bidang
untuk menjawab hubungan antara pekerjaan, keefektifan metode yang digunakan,
variabel bebas dengan variabel terikat. dan pola rekruitmen peserta pendidikan dan
Model yang digunakan seperti pelatihan. Bahkan ada sekitar 7,50% responden
dikemukakan oleh Sugiono (2003; 251) yang menyatakan sangat tinggi, dan hanya
sebagai berikut : sebanyak 10% responden menyatakan cukup
tinggi. Tabel tersebut juga memperlihatkan
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + E bahwa tidak ada responden yang memberikan
penilaian rendah dan sangat rendah. Hal ini
Keterangan : sekaligus menunjukkan bahwa pendidikan dan
Y = Motivasi kerja Pegawai latihan harus terus dilakukan karena dapat
X1 = Pendidikan dan Latihan meningkatkan motivasi kerja pegawai,
X2 = Kepemimpinan frekuensi mengikuti pendidikan dan latihan
X3 = Kompensasi harus ditingkatkan, memberikan peluang yang
X4 = Lingkungan kerja sama kepada semua pegawai mengikuti
E = Faktor kesalahan pendidikan dan latihan, serta pendidikan dan
b0 = Konstanta latihan yang diikuti seorang pegawai harus
bi-b4 = Koefisien regresi untuk sesuai dengan bidang tugasnya.
variabel bebas
2. Kepemimpinan
Selanjutnya setelah koefisien regresi Berdasarkan hasil pengolahan data secara
diperoleh dilakukan pengujian untuk statistik deskriptif, secara umum dapat
mengetahui variabel bebas terhadap variabel dinyatakan bahwa sebagian besar atau 32,50%
terikat secara bersama-sama dengan responden yang menyatakan sangat baik
menggunakan uji Fisher, uji t dan koefisien terhadap kepemimpinan di Kantor Dinas
determinasi secara simultan (R2) dan secara Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
parsial (r2). Semua proses perhitungan akan Kabupaten Takalar. 55,0% yang menyatakan
menggunakan program SPSS. Uji tersebut baik dan sebanyak 12,5% menyatakan cukup
dilakukan dengan melihat nilai signifikansi p > baik. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa
 = 0,05 berarti secara parsial variabel X tidak untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap maka pimpinan harus memiliki komitmen yang
variabel Y dan jika nilai signifikansi p <  = tinggi untuk mengarahkan bawahannya bekerja
0,05 maka secara parsial variabel X lebih baik, kemampuan pimpinan
berpengaruh dan signifikan terhadap variabel Y. mengkoordinir kepentingan bawahannya,
kemampuan pimpinan menciptakan hubungan
HASIL PENELITIAN kerja yang harmonis, dan kemampuan pimpinan
mengarahkan bawahannya bekerja sesuai
A. Variabel Penelitian dengan perencanaan dan tugas pokok dan
Variabel penelitian terdiri dari 5 (lima) fungsi.
variabel yang terdiri dari 4 (empat) variabel
independen, meliputi pendidikan dan latihan 3. Kompensasi
(X1), kepemimpinan (X2), kompensasi (X3), Berdasarkan hasil pengelolaan data secara
dan lingkungan kerja (X4) dan 1 (satu) variabel statistik deskriptif, menunjukkan bahwa 80%
dependen yaitu motivasi kerja (Y). responden memberikan jawaban bahwa
kompensasi yang diterimanya sudah termasuk
1. Pendidikan dan Latihan kategori tinggi walaupun masih dianggap belum
optimal pada pegawai Dinas Pengelolaan

172
BALANCE : JURNAL ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN - Volume 1 No. 2 Juli – Oktober 2009

Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Takalar. Sebanyak 20% yang mengatakan Kabupaten Takalar. Dari hasil analisis diperoleh
cukup tinggi, dan tidak ada responden yang persamaan regresi berganda sebagai berikut:
menyatakan kompensasi yang diterima rendah
dan sangat rendah. Hal ini sekaligus Y = -0,115 + 0,038 X1 + 0,558 X2 + 0,058 X3
menunjukkan bahwa untuk meningkatkan + 0,385 X4
motivasi kerja pegawai maka yang diterima
pegawai harus sesuai dengan prestasi kerja, dan Dari persamaan regresi berganda seperti di
tunjangan harus mampu meningkatkan atas, dapat diinterpretasi sebagai berikut :
kesejahteraan pegawai, dan memberikan 1. Nilai koefisien b0 (konstanta) sebesar 0,920
kompensasi non finansial seperti penghargaan, berarti apabila faktor pendidikan dan latihan
pujian, cendramata untuk memotivasi pegawai. (X1), kepemimpinan (X2), kompensasi (X3)
dan lingkungan kerja (X4) sama dengan nol,
4. Lingkungan Kerja maka diperkirakan motivasi kerja pegawai
Berdasarkan hasil pengolahan data secara akan mengalami penurunan.
statistik deskripsi, secara umum dapat 2. Nilai koefisien b1 = 0,038 X1 berarti jika
dinyatakan bahwa 77,5% responden yang variabel pendidikan dan latihan ditingkatkan
menyatakan lingkungan kerja pada kantor baik frekuensi maupun kualitasnya sesuai
pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan dan dengan bidang pekerjaan pegawai akan
Asset Daerah Kabupaten Takalar berada pada berpengaruh positif terhadap motivasi kerja
kategori mendukung pencapaian tujuan pegawai, dalam arti meningkatkan motivasi
organisasi. Sebanyak 17,5% yang menyatakan kerja pegawai dengan asumsi variabel
cukup mendukung dan 5% responden yang lainnya konstan.
menyatakan sangat mendukung. Hal ini 3. Nilai koefisien b2 = 0,558 X2 menunjukkan
sekaligus menunjukkan bahwa ketersediaan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh
lingkungan kerja, penggunaan sarana secara positif terhadap motivasi kerja pegawai, jika
optimal, keharmonisan antara sesama pegawai, pimpinan dapat mengarahkan dan
dan penataan ruang kerja yang mendukung mengakomodir bawahannya dengan baik
terciptanya kenyamanan kerja pegawai. maka diperkirakan motivasi kerja pegawai
juga akan meningkat dengan asumsi variabel
5. Motivasi Kerja lainnya konstan.
Berdasarkan hasil pengelolaan data secara 4. Nilai koefisien b3 = 0,058 X3 menunjukkan
statistik deskriptif, dinyatakan bahwa 80% bahwa kompensasi berpengaruh positif
responden memiliki motivasi kerja yang tinggi terhadap motivasi kerja pegawai, Dengan
pada Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan demikian jika kompensasi pegawai
Asset Daerah Kabupaten Takalar. Sebanyak diperhatikan dan ditingkatkan baik finansial
12,50% responden dengan motivasi kerja yang maupun kompensasi non finansial, maka
cukup tinggi, dan sebanyak 7,50% yang diperkirakan motivasi kerja pegawai juga
memiliki motivasi kerja yang sangat tinggi. Hal akan semakin meningkat dengan asumsi
ini sekaligus dapat menunjukkan bahwa untuk variabel lainnya konstan.
meningkatkan motivasi kerja, maka seorang 5. Nilai koefisien b4 = 0,385X4 menunjukkan
pegawai harus mampu membantu sesama teman bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh
dalam pekerjaan, adanya dorongan untuk positif terhadap motivasi kerja pegawai. Jika
bekerja lebih baik dalam diri, adanya rasa lingkungan kerja kondusif dan mendukung
bangga terhadap pekerjaan, keyakinan terhadap maka pegawai akan dapat bekerja dengan
kemampuan, dan melakukan pekerjaan dengan motivasi yang tinggi pula dengan asumsi
tulus dan ikhlas. variabel lainnya konstan atau tetap.

B. Analisis Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut


Data hasil penelitian ini diolah dengan diketahui bahwa variabel pendidikan dan
bantuan program SPSS, 12.00. Untuk menguji latihan, kepemimpinan, kompensasi dan
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa lingkungan kerja menunjukkan nilai positif,
faktor pendidikan dan latihan, kepemimpinan, yang berarti ada hubungan yang searah antara
lingkungan kerja dan kompensasi berpengaruh variabel-variabel X (independent) dengan
terhadap motivasi kerja pegawai Kantor Dinas variabel Y (dependent).

173
ISSN: 1858-2192 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Motivasi

Tabel Anova pada (lampiran) menunjukkan


nilai F (Value) = 52,174 dengan nilai p ( = C. Pembahasan
0,05) atau tingkat signifikansi 0,000a Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa
memberikan informasi tentang signifikansi motivasi kerja pegawai Kantor Dinas
model pada taraf signifikan 0,05 ( = 5%), ini Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
berarti model yang dipakai signifikan secara Kabupaten Takalar, secara simultan
statistik karena nilai p <  = 0,05 (0.000 < dipengaruhi oleh variabel pendidikan dan
0,05). Karena model signifikan, maka secara latihan, kepemimpinan, lingkungan kerja, dan
simultan variabel pendidikan dan latihan (X1), kompensasi. Variabel bebas yang paling
kepemimpinan (X2), kompensasi (X3), dan berpengaruh adalah variabel pendidikan dan
lingkungan kerja (X4) berpengaruh secara latihan hal ini sejalan dengan asumsi bahwa
signifikan terhadap motivasi kerja pegawai (Y). untuk meningkatkan kemampuan dan
Hasil analisis tersebut mendukung hipotesis kecakapan seorang pegawai dalam bidang
yang menyatakan bahwa variabel pendidikan tugasnya, maka yang perlu dilakukan adalah
dan latihan, kepemimpinan, lingkungan kerja dengan meningkatkan pelaksanaan pendidikan
dan kompensasi berpengaruh signifikan dan latihan yang berkualitas dan terarah
terhadap motivasi kerja pegawai pada Kantor berdasarkan perencanaan yang baik sesuai
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah dengan bidang tugas masing-masing pegawai.
Kabupaten Takalar. Besarnya daya ramal model Motivasi kerja merupakan prestasi yang
diberikan oleh nilai koefisien determinasi yang dihasilkan dari suatu proses atau cara bertindak
disimbolkan dengan R2 (R-Square) = 0,856 dalam suatu fungsi. Motivasi kerja
menunjukkan bahwa model mempunyai daya menempatkan suatu proses yang berkenan
ramal sebesar 0,856 atau sekitar 85,6%. Variasi dengan aktivitas sumber daya manusia dalam
naik turunnya motivasi kerja pegawai dapat melakukan pekerjaan yang ditugaskan,
dijelaskan oleh model atau dipengaruhi oleh mengingat motivasi kerja adalah aktivitas yang
variabel-variabel pendidikan dan latihan, berkaitan dengan unsur-unsur yang terlibat
kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan dalam suatu proses untuk menghasilkan sesuatu
kerja sementara sisanya sebesar 14,4% (output). Motivasi kerja dapat pula dijelaskan
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian
dimasukkan dalam model analisis. pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ dan
Berdasarkan uji parsial yang dilakukan mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
terhadap variabel-variabel yang dimasukkan organisasi. Indikator motivasi kerja adalah
dalam model analisis nampak bahwa keempat ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat
variabel penelitian yaitu variabel pendidikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
dan latihan (X1), kepemimpinan (X2), ditetapkan, dengan mempertimbangkan
kompensasi (X3), dan lingkungan kerja (X4) indikator masukan (inputs), keluaran {output),
yang secara simultan (bersama-sama) memiliki hasil (outcomes), manfaat {benefits), dan
pengaruh dan signifikan terhadap motivasi kerja dampak {impacts).
pegawai pada Kantor Dinas Pengelolaan Upaya meningkatkan motivasi kerja
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten pegawai pada Kantor Dinas Pengelolaan
Takalar. Tetapi jika dilihat secara parsial Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
diketahui bahwa ada dua variabel yang Takalar, membutuhkan strategi yang
pengaruhnya positif tetapi tidak signifikan, menyeluruh, terarah, dan terukur. Beberapa
yaitu variabel pendidikan dan latihan (X1) serta faktor yang berdasarkan analisis statistik
variabel kompensasi (X4). memiliki pengaruh signifikan harus pula
Dari kedua variabel yang memiliki pengaruh menjadi badan pengkajian dalam membuat
signifikan, tampak bahwa variabel perencanaan pengembangan sumber daya
kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh yang manusia, khususnya dalam lingkup Kantor
dominan terhadap motivasi kerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Takalar.
Daerah Kabupaten Takalar, yang dibuktikan Peningkatan motivasi kerja pegawai
dari nilai Probabilitas yang lebih kecil dari . = berkaitan erat dengan peningkatan kemampuan,
0,05 (0,000 < 0,05) serta ditunjukkan oleh nilai keterampilan, pengetahuan dan keahlian kerja
t hitung yang paling besar diantara keempat karyawan atau pegawai didalam suatu
variabel bebas yang diteliti. lingkungan kerja (organisasi) agar tujuan yang

174
BALANCE : JURNAL ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN - Volume 1 No. 2 Juli – Oktober 2009

telah ditetapkan dapat tercapai secara 2. Karena variabel pendidikan dana latihan
maksimum terutama dari segi outputnya. merupakan variabel yang paling dominan
Peningkatan motivasi kerja sumber daya pengaruhnya terhadap motivasi kerja
manusia tersebut juga memberikan dampak pegawai Kantor Dinas Pengelolaan
bagi pegawai dimana mereka dapat Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
meningkatkan produktivitasnya sehingga Takalar, maka peserta pendidikan dan
dengan sendirinya dapat meningkatkan taraf latihan harus terdistribusi secara merata
hidupnya akibat pencapaian hasil tersebut. kepada seluruh pegawai dengan
meningkatkan pelaksanaan pendidikan
SIMPULAN DAN SARAN dan latihan yang berkualitas dan terarah
berdasarkan perencanaan yang baik
A. Simpulan sesuai dengan bidang tugas masing-
1. Peningkatan motivasi kerja pegawai pada masing pegawai.
Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Asset Daerah Kabupaten Takalar dalam
menjalankan tugas dan fungsinya harus DAFTAR PUSTAKA
memperhatikan peningkatan pendidikan
dan latihan, kepemimpinan, lingkungan Atmosoeprapto, 2001. Produktivitas Aktualisasi
kerja dan kompensasi sesuai ketentuan. Budaya Perusahaan Mewujudkan
2. Variabel pendidikan dan latihan, Organisasi yang Efektif dan Efisien
kepemimpinan, kompensasi dan melalui SDM Berdaya, pT. Elex Media
lingkungan kerja secara bersama-sama Komputindo Jakarta.
berpengaruh positif dan signifikan
Cushway, Barry. 1999. Manajemen Sumber
terhadap peningkatan motivasi kerja
Daya Manusia. PT. Elex Media
pegawai pada Kantor Dinas Pengelolaan
Komputindo Jakarta.
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
Takalar. Desler Gary, 1997. Manajemen Sumber Daya
3. Hasil penelitian secara parsial dengan Manusia. Terjemahan PT.
menggunakan analisis regresi berganda Prenhalindo, Jakarta.
menunjukkan bahwa di antara keempat Gomes, F. Cardoso, 1999. Manajemen Sumber
variabel yaitu pendidikan dan latihan, Daya Manusia. Andi Offset, Yogyakarta.
kepemimpinan, kompensasi dan
lingkungan kerja yang diteliti, maka yang Handoko T. Hani, 2000, Manajemen
dominan berpengaruh adalah Personalia dan Sumber Daya Manusia.
kepemimpinan. Hal ini disebabkan Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
karena pimpinan merupakan motivator Hasbullah, 2003, Dasar-Dasar Ilmu
utama dalam sebuah tim kerja. Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada
Kepemimpinan yang baik adalah Jakarta.
kepemimpinan yang dapat menggerakkan
bawahannya agar dapat bekerja secara Mangkuprawira, Sjafri, 2004. Manajemen
tulus dan ikhlas, bangga terhadap Sumber Daya Manusia Strategik, Edisi
pekerjaan dan selalu mendorong agar Ketiga, Galia Indonesia. Jakarta.
pegawai saling membantu dalam Mangkunegara, Prabu, Anwar, 2003.
pekerjaan. Perencanaan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Cetakan
B. Saran Pertama, PT. Refika Aditama, Bandung.
1. Dalam rangka meningkatkan motivasi
kerja pegawai yang dimiliki oleh __________ 2005. Evaluasi Motivasi kerja
organisasi pada umumnya dan Kantor Sumber Daya Manusia. Cetakan
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Pertama, PT. Refika Aditama, Bandung.
Daerah Kabupaten Takalar maka Moesanef, 2000. Manajemen Kepegawaian di
peningkatan pendidikan dan latihan, Indonesia. Gunung Agung. Jakarta.
kepemimpinan, lingkungan kerja dan
kompensasi sangat penting untuk terus
dikembangkan.

175
ISSN: 1858-2192 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Motivasi

Rivai, Veithzal, 2003. Kepemimpinan dan


Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo
Persada Jakarta.
__________, 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan, Murai
Kencana Jakarta.
__________, 2005. Performance Appraisal,
PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Ruky Ahmad, 2001. Sistem Manajemen
Motivasi kerja Panduan Praktis Untuk
Merancang dan Meraih Motivasi kerja
Prima, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

176

You might also like