You are on page 1of 8

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA PEGAWAI KECAMATAN LAWEYAN


KOTA SURAKARTA

Alwi Suddin
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Sudarman
Pemerintah Kota Surakarta

ABSTRACT
This research aimed: 1) to analyze significant influence of leadership,
motivation, and environment partially toward the official’s performance of
Laweyan of Surakarta 2) to analyze significant influence of leadership,
motivation, and environment simultaneously toward the official’s performance
of Laweyan of Surakarta 3) to analyze the dominant variable of leadership,
motivation, and environment toward the official’s performance of Laweyan of
Surakarta. Population of this research is all the officials of Laweyan Surakarta
as 33 officials. Because of the population is less than 100, therefore the entire
population become sample in this research. Instrument used is questionnaire.
Data analysis uses doubled linier regression, t test, F test, and R2 test. From
result analyze data found the quotation of doubled linier regression as follows:
Y = 3,659 + 0,487 X1 + 0,272 X2 + 0,600 X3. Leadership variable (X1)
influences officials performance, from t account can be known the significant
value is as 0,008 < 0, 05. Motivation variable (X2) influences officials
performance from t account can be known the significant value is as 0,017 <
0, 05. Environment variable (X3) influences officials performance from t
account can be known the significant value is as 0,001 < 0, 05. Because the
significance value is less than 0,05, it can be concluded that there is
significant influence of leadership, motivation and environment toward the
official performance. The determination coefficient is as 0,744, means that the
contribution of leadership, motivation and environment toward the official’s
performance of Laweyan of Surakarta is influenced as 74,4% while another
as 25,6% is influenced by another factor that is not included in the research.
Environment variable influences dominantly toward official’s performance.

Keywords: leadership, motivation, environment official’s performance

PENDAHULUAN dan meningkatkan kinerja pegawai yang


Manajemen yang baik dalam suatu dipimpinnya. Keberhasilan organisasi
organisasi sangat tergantung pada kepe- sangat tergantung kepada sumber daya
mimpinan dalam melaksanakan fungsi manusia, dalam hal ini camat dan seluruh
perencanaan, pengorganisasian, koordi- pegawai di bawahnya. Selain kemampuan
nasi, dan kontrol, tidak terkecuali kantor manajerial pimpinan, faktor motivasi juga
kecamatan. Kantor Kecamatan memiliki dapat mempengaruhi kinerja bawahan-
pemimpin yang disebut camat. Camat nya. Pada dasarnya instansi bukan saja
perlu memiliki dan menguasai kemampu- mengharapkan pegawai yang mampu,
an manajerial agar dapat menyelesaikan cakap, dan terampil, tetapi yang terpen-
tugasnya dengan baik. Seorang camat ting mereka mau bekerja giat dan berke-
hendaknya memiliki kemampuan yang inginan untuk mencapai hasil kerja yang
lebih memadai, sehingga dapat memimpin optimal. Kemampuan, kecakapan, dan

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja … (Alwi Sudin & Sudarman) 1
keterampilan pegawai tidak ada artinya urusan otonomi daerah. Oleh karenanya
bagi organisasi, jika mereka tidak mau dalam ketentuan Undang-Undang Nomor
bekerja keras dengan mempergunakan 32 Tahun 2004 khususnya yang mengatur
kemampuan, kecakapan, dan keterampil- tentang kedudukan kecamatan dijelaskan
an yang dimilikinya. Oleh karena itu, bahwa perubahan status kecamatan
motivasi penting karena dengan motivasi diikuti pula dengan mekanisme pemberian
diharapkan setiap individu pegawai mau sebagian kewenangan kepala daerah
bekerja keras dan antusias untuk kepada camat sebagai perangkat daerah
mencapai kinerja yang tinggi. di bawah bupati/walikota. Tujuannya
Kantor kecamatan sebagai suatu adalah agar setiap urusan pemerintahan
organisasi memerlukan personil yang terutama yang berhubungan langsung
memiliki kemampuan dan motivasi yang dengan pelayanan kepada masyarakat
tinggi yang dapat mewujudkan tujuan tidak lagi terkonsentrasi di tangan kepala
organisasi. Oleh karena itu, baik camat daerah, sehingga dengan demikian fungsi
maupun pegawai sebagai komponen pemerintahan dapat terlaksana secara
personil kecamatan diharapkan mampu lebih efektif dan efisien.
menunjukkan kinerja yang baik dalam
melaksanakan pekerjaannya, sehingga Kinerja
secara optimal dapat mencapai hasil yang Kinerja (performance) diartikan
diharapkan dari tugasnya. Camat merupa- sebagai suatu tingkatan dimana pegawai
kan faktor yang dominan karena berfungsi memenuhi atau mencapai persyaratan
sebagai manajer dan supervisor yang di- kerja yang ditentukan (Milkovich dan
tuntut untuk mampu memberikan motivasi Boudreau dalam Wahyuningsih, 2003:46).
dan arahan kepada pegawai sehingga Sedangkan menurut Mangkunegara
dapat menjalankan tugasnya dengan baik. (2001: 67) kinerja adalah hasil kerja
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seseorang yang mendorong keinginan in- oleh seorang pegawai dalam melaksana-
dividu untuk melakukan kegiatan-kegiatan kan tugasnya sesuai dengan tanggung
tertentu guna mencapai suatu tujuan Oleh jawab yang diberikan kepadanya. Tinggi
sebab itu pimpinan penting mengetahui rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat
apa yang menjadi motivasi para pegawai dengan sistem pemberian penghargaan
atau bawahannya. Adanya motivasi dalam yang diterapkan oleh lembaga/organisasi
melaksanakan pekerjaannya secara oto- tempat mereka bekerja. Pemberian
matis akan meningkatkan kinerja pegawai. penghargaan yang tidak tepat dapat
Kinerja pegawai selain dipengaruhi berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
oleh kepemimpinan dan motivasi juga seseorang. Faktor-faktor yang mempe-
sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja ngaruhi kinerja adalah sebagai berikut
(Sri Budi Cantika Yuli, 2005:112). (Prawirosentono dalam Purnomo Listianto
Lingkungan kerja yang nyaman dan dan Bambang Setiaji, 2003:114) (a)
kondusif menjadikan pegawai menjadi Efektivitas dan efisiensi; (b) Otoritas
senang bekerja dan pada akhirnya kinerja (wewenang); (c) Disiplin; (d) Inisiatif.
pegawai menjadi meningkat. Lingkungan Penilaian prestasi kerja (appraisal
kerja sangat mempengaruhi kinerja pega- performance) adalah proses penilaian
wai, karena dengan lingkungan yang kon- prestasi kerja pegawai yang dilaukan oleh
dusif akan menyebabkan kinerja pegawai organisasi terhadap pegawainya secara
menjadi meningkat, tidak terkecuali sistematik dan formal berdasarkan peker-
pegawai kecamatan Laweyan Surakarta jaan yang ditugaskan kepadanya. Metode
Pasal 126 UU 32 Tahun 2004 ayat 2, penilaian kinerja Menurut Manulang
camat bertugas melaksanakan pelimpah- (dalam Sadili Samsudin, 2006: 172),
an sebagian kewenangan dari bupati atau metode-metode yang digunakan dalam
walikota untuk menangani sebagian penilaian kinerja adalah: (a) Graphic

2 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 1 Juni 2010: 1 – 8


Rating System; (b) Ranking Method/man to Pemberian dorongan ini bertujuan untuk
man comparison atau man to man scale; (c) menggiatkan orang-orang atau
Forced Choiced Method pegawainya agar mereka bersemangat
dan dapat mencapai hasil sebagaimana
Kepemimpinan dikehendaki dari orang-orang tersebut.
Davis (dalam Sri Budi Cantika Yuli, Menurut Simamora (dalam Srie
2005: 167) mendefinisikan pimpinan Yono, 2004: 91) motivasi adalah sesuatu
sebagai kemampuan untuk membujuk yang memulai gerakan atau sesuatu yang
orang lain dalam mencapai tujuan yang membuat orang bertindak atau berperilaku
telah ditetapkan secara antusias. Dengan dengan cara-cara tertentu. Motivasi timbul
demikian, kepemimpinan merupakan dari diri seorang pegawai dimulai dari
kecakapan atau kemampuan seseorang pengenalan secara sadar suatu
untuk membujuk orang lain agar bersedia kebutuhan yang belum terpenuhi,
bekerja keras dalam mencapai tujuan kemudian ditetapkan sasaran yang
organisasi yang telah ditetapkan. Terry diperkirakan akan memenuhi kebutuhan
dan Frankin (dalam Sri Budi Cantika Yuli, yang selanjutnya akan diikuti dengan
2005: 167) mendefinisikan kepemimpinan tindakan untuk mencapai sasaran
dengan hubungan di mana seseorang tersebut, sehingga kebutuhannya dapat
(pemimpin) mempengaruhi orang lain terpenuhi. Sedangkan menurut Sri Budi
untuk mau bekerja sama melaksanakan Cantika Yuli (2005: 142), motivasi kerja
tugas-tugas yang saling berkaitan guna adalah kondisi yang berpengaruh
mencapai tujuan yang diinginkan membangkitkan mengarahkan dan
pemimpin dan atau kelompok. Definisi memelihara perilaku yang berhubungan
tersebut menekankan pada permasalahan dengan lingkungan kerja.
hubungan antara orang yang Motivasi tersebut memegang
mempengaruhi (pemimpin) dengan orang peranan yang sangat penting dalam
yang dipengaruhi (bawahan). Pimpinan bekerja, sehingga seseorang bermotivasi
merupakan orang yang memiliki tinggi akan berusaha rnelaksanakan
kewenangan untuk memberi tugas, tugasnya dengan sekuat tenaga, agar
mempunyai kemampuan untuk membujuk pekerjaannya berhasil sesuai dengan
atau mempengaruhi orang lain (bawahan) kemampuannya dan semakin mudah
dengan melalui pola hubungan yang baik untuk mencapai keberhasilannya.
guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan, berdasarkan: (a) Fungsi Lingkungan Kerja
kepemimpinan; (b) Fungsi penentu arah; Penciptaan lingkungan kerja yang
(3) Fungsi sebagai juru bicara; (d) Fungsi menyenangkan dan dapat memenuhi
sebagai komunikator; (e) Fungsi sebagai kebutuhan pegawai akan memberikan
mediator; (f) Fugsi sebagai integrator; (g) rasa puas dan mendorong semangat kerja
Kedudukan pemimpin dalam organisasi mereka. Lingkungan kerja yang kurang
mendapat perhatian akan membawa
Motivasi dampak negatif dan menurunkan
Dalam kamus administrasi, The semangat kerja, hal ini disebabkan
Liang Gie (dalam Marihot AMH Manulang, pegawai dalam melaksanakan tugas
2006: 165) memberikan perumusan akan mengalami gangguan, sehingga kurang
motivating atau pendorong kegiatan yaitu semangat dan kurang mencurahkan
sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga dan pikirannya terhadap tugasnya.
seseorang manajer dalam memberikan Dengan lingkungan kerja yang baik
inspirasi, semangat dan dorongan kepada dan nyaman, para pekerja akan dapat
orang lain, dalam hal ini pegawainya bekerja dengan baik tanpa adanya
untuk mengambil tindakan-tindakan. gangguan yang berarti, misalnya polusi

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja … (Alwi Sudin & Sudarman) 3
asap, polusi udara dan gangguan yang hasilkan kajian gaya kepemimpinan,
lainnya. Oleh karena itu lingkungan kerja motivasi kerja dan budaya organisasi
yang baik sangat diperlukan oleh setiap secara bersama-sama atau simultan
orang pada saat bekerja. mempunyai pengaruh yang signifikan
Secara genetik, setiap individu terhadap kinerja pegawai kecamatan di
mempunyai kemampuan untuk menye- Kabupaten Boyolali
suaikan diri terhadap lingkungan pola Penelitian ini berbeda dengan peneli-
perilaku tertentu untuk menanggulangi tian yang dilakukan oleh penelitian
masalah lingkungan. Namun demikian terdahulu. Letak perbedaan penelitian ini
pembentukan lingkungan kerja yang dengan penelitian tersebut diatas pada
mendukung produktivitas kerja akan umumya adalah pada variabel dan lokasi
menimbulkan kepuasan kerja bagi pekerja penelitian. Sedangkan perbedaan
dalam suatu organisasi (Kegan dalam penelitian ini dengan penelitian yang
Fraser, 1993: 83). dilakukan oleh Siti Askariyah (2006)
meskipun fokus lokasi penelitian yang
Tujuan Penelitian digunakan Kecamatan, namun penelitian
1. Menganalisis signifikansi pengaruh ke- ini lebih memfokuskan pada obyek
pemimpinan, motivasi dan lingkungan penelitian yaitu Kecamatan Laweyan Kota
kerja secara parsial terhadap kinerja Surakarta dengan variabel yang berbeda
pegawai Kecamatan Laweyan Kota yaitu lingkungan kerja.
Surakarta.
2. Menganalisis signifikansi pengaruh ke- Kerangka Pemikiran Teoritis
pemimpinan, motivasi, dan lingkungan Kepemimpinan, motivasi, dan
kerja secara bersama-sama terhadap lingkungan kerja yang ada diharapkan
kinerja pegawai Kecamatan Laweyan mampu meningkatkan kinerja pegawai.
Kota Surakarta. Penelitian kemampuan kepemimpinan,
3. Menganalisis variabel di antara kepe- motivasi, dan lingkungan kerja dilakukan
mimpinan, motivasi dan lingkungan dengan mengambil obyek penelitian di
kerja yang mempunyai pengaruh Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
dominan terhadap kinerja pegawai Variabel yang diteliti dalam peneliti-
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. an ini adalah kepemimpinan, motivasi, dan
lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai
Penelitian Terdahulu Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Hu-
Beberapa penelitian yang dijadikan bungan antara variabel-variabel tersebut
acuan dalam penelitian ini adalah peneli- dapat digambarkan sebagai berikut :
tian M. Syam Nurdin. A (2007), dengan
judul Hubungan Penerapan Budaya
Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja dengan Kepemim-
Kinerja Pegawai Dinas Lalu Lintas dan pinan (X1)
Angkutan Jalan Kota Surakarta. Penelitian
ini menjelaskan bahwa budaya disiplin
Kinerja
kerja dan motivasi kerja berhubungan Motivasi Pegawai
dengan kinerja pegawai Dinas Lalu Lintas (X2)
dan Angkutan Jalan Kota Surakarta. (Y)
Selain itu penelitian Siti Askariyah (2006),
dengan judul Analisis Pengaruh Gaya Lingkungan
Kepemimpinan, Motivasi kerja dan kerja (X3)
Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Kecamatan di Kabupaten Penilaian terhadap variabel-variabel
Boyolali Tahun 2005. Penelitian ini meng- yang diteliti dilakukan dengan menda-

4 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 1 Juni 2010: 1 – 8


sarkan atas interpretasi individu-individu (Y). Data penelitian ini diperoleh secara
dan yang terkait dengan mengetahui langsung dari responden, merupakan data
tugas-tugas camat dan pegawai serta primer yang dikumpulkan melalui angket
mengetahui kepemimpinan, motivasi, dan atau kuesioner. Hasil uji instrumen menun-
lingkungan kerja yang telah dicapai oleh jukkan bahwa semua item dalam semua
camat sebagai pimpinan di Kecamatan variabel dinyatakan valid dan reliabel.
Laweyan Kota Surakarta. Dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi sehingga ada persyaratan
Hipotesis yang harus dipenuhi sebelum analisis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: dilaksanakan. Hal tersebut untuk
(1) Ada pengaruh yang signifikan memperkecil terjadinya penyimpangan.
kepemimpinan, motivasi dan lingkungan Persyaratan itu adalah uji asumsi klasik
kerja terhadap kinerja pegawai yang meliputi: uji multikolinieritas, uji
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta; (2) autokorelasi, uji heterokedastisitas, dan uji
variabel kepemimpinan merupakan normalitas.
variabel yang dominan pengaruhnya
terhadap kinerja pegawai Kecamatan HASIL DAN PEMBAHASAN
Laweyan Kota Surakarta. Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan tabel 1 diperoleh persamaan
METODE PENELITIAN sebagai berikut:
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pegawai Kecamatan Laweyan Y = 3,659 + 0,487 X1 + 0,272 X2 + 0,600 X3
Kota Surakarta yang berjumlah 33 orang.
Oleh karena populasi kurang dari 100, Dari persamaan tersebut dapat
maka keseluruhan populasi dijadikan diinterpretasikan bahwa pengaruh variabel
sampel, sehingga metode pengambilan kepemimpinan (X1), motivasi (X2), dan
sampelnya adalah sensus. lingkungan kerja (X3) terhadap kinerja
Variabel dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor Kecamatan Laweyan
variabel kepemimpinan (X1), motivasi (X2), Kota Surakarta (Y) adalah positif. Artinya
lingkungan kerja (X3), dan kinerja pegawai apabila kepemimpinan, motivasi dan

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda


Coefficients a

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.659 10.164 .360 .721
KEPEMIMPINAN .487 .170 .346 2.862 .008
MOTIVASI .272 .107 .287 2.534 .017
LINGKUNGAN .600 .154 .423 3.885 .001
a. Dependent Variable: KINERJA

Tabel 2. Koefisien Determinasi


Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .876a .768 .744 4.67167
a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN, MOTIVASI,
KEPEMIMPINAN

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja … (Alwi Sudin & Sudarman) 5
lingkungan kerja meningkat, maka kinerja tinggi sangat diperlukan guna meningkat-
pegawai juga meningkat. kan kinerja yang baik. Penelitian tentang
Dari hasil uji t, ternyata pengaruh motivasi terhadap kinerja sebelumnya
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pernah dilakukan oleh M. Syam Nurdin A
adalah signifikan, karena p value 0,008 < (2007) di Dinas Lalu Lintas dan Angkutan
0,05. Pengaruh motivasi terhadap kinerja Jalan Kota Surakarta. Penelitian ini
pegawai juga signifikan karena p value menunjukkan bahwa motivasi mempunyai
0,017 < 0,05 dan pengaruh lingkungan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
kerja terhadap kinerja pegawai signifikan, pegawai. Jadi baik dan buruknya motivasi
karena p value 0,001 < 0,05. pegawai menjadi salah satu alasan tinggi
rendahnya kinerja yang dihasilkan. Hasil
Uji Koefisien Determinasi (R2) penelitian ini menyatakan bahwa
Hasil analisis menunjukkan nilai Adjusted lingkungan kerja mempunyai pengaruh
R Square atau koefisien determinasi (R2) yang signifikan terhadap kinerja pegawai.
sebesar 0,744, artinya besarnya Lingkungan kerja yang nyaman dan
sumbangan pengaruh variabel kepemim- kondusif sangat dibutuhkan oleh pegawai
pinan, motivasi, dan lingkungan kerja ter- untuk dapat meningkatkan kinerjnya.
hadap kinerja pegawai kantor Kecamatan Diharapkan dengan lingkungan yang
Laweyan Kota Surakarta sebesar 74,4%, mendukung, maka kinerja yang tercapai
sedangkan sisanya sebesar 25,6% dipenga- juga semakin meningkat.
ruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dalam meningkatkan kinerja pega-
wai perlu adanya dukungan dari Camat
Pembahasan yang memadai, oleh karena itu Camat
Dari hasil penelitian terdahulu ten- dapat menerapkan kebijakan-kebijakan
tang pengaruh kepemimpinan terhadap yang direspon oleh para pegawai sesuai
kinerja pegawai yang dilakukan oleh Siti dengan kewenangannya selaku pimpinan
Askariyah (2006) pada Kantor Kecamatan kecamatan. Perlu dipertahankan gaya ke-
di Kabupaten Boyolali menunjukkan pemimpinan yang selama ini telah dilaksa-
bahwa penelitian ini menghasilkan kajian nakan dan berusaha untuk ditingkatkan
gaya kepemimpinan secara parsial dan hendaknya camat mengadaptasikan
mempunyai pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan untuk menghadapi
terhadap kinerja pegawai kecamatan di berbagai karakteristik dari para pegawai
Kabupaten Boyolali. Penelitian ini sesuai yang dipimpinnya.
dengan penelitian sekarang yang menya- Pegawai lebih meningkatkan profe-
takan bahwa kepemimpinan, motivasi dan sionalisme, motivasi kerja, dan memiliki
lingkungan kerja mempunyai pengaruh persepsi tentang kemampuan manajerial.
terhadap kinerja pegawai. Sehingga Pegawai berusaha meningkatkan kinerja-
penelitian ini dikatakan sesuai dengan nya sebagai wahana pengembangan
teori sebelumnya. Jadi dalam suatu orga- profesionalisme pegawai, oleh karena itu
nisasi pimpinan mempunyai kedudukan para pegawai dituntut memiliki motivasi
yang strategis dan penting. Secara umum kerja dan persepsi tentang kemampuan
pimpinan mempunyai fungsi sebagai manajerial yang tinggi khususnya untuk
penggerak dan dinamisator dari sumber meningkatkan kinerjanya.
daya manusia dalam hal ini pegawai.
Selain itu, motivasi yang tinggi akan KESIMPULAN
mampu meningkatkan kinerja pegawai. Kepemimpinan, motivasi, dan ling-
Motivasi ada dua yaitu motivasi ekstrinsik kungan kerja di Kecamatan Laweyan Kota
dan intrinsik. Setiap pegawai memiliki Surakarta mampu memperbaiki kinerja
keinginan dan tujuan yang hendak dicapai pegawai, sehingga dalam hal ini kepe-
dalam pekerjaan, sehingga motivasi yang mimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja

6 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 1 Juni 2010: 1 – 8


secara parsial dan simultan mempunyai Ishak Arep dan Hendri Tanjung. 2004.
pengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil Manajemen Motivasi, Grasindo,
temuan dalam penelitian ini, mengindika- Jakarta
sikan bahwa baik dan buruknya kinerja Jogiyanto, 2004. Metode Penelitian Bisnis.
sangat dipengaruhi oleh tepatnya gaya BPFE UGM. Yogyakarta.
kepemimpinan yang diterapkan oleh Kurnia, 2004, “Hubungan Gaya
camat selaku pimpinan. Camat sebagai Kepemimpinan Transformasional
pimpinan hendaknya lebih memperhatikan dan Motivasi terhadap Kinerja
bawahan dan tidak bertindak sesuka hati. Karyawan di CV. Hana Pratama
Apabila gaya kepemimpinan yang Sukoharjo”, Tesis, (tidak
diterapkan baik, maka kinerja pegawai dipublikasikan), Universitas Duta
juga akan semakin meningkat. Wacana, Yogyakarta.
Kepemimpinan yang baik diharapkan Marihot AMH Manullang, 2006,
mampu memotivasi pegawai untuk Manajemen Personalia, Gadjah
bekerja lebih baik. Motivasi dapat timbul Mada University Press, Yogyakarta.
dari luar maupun dari dalam. Motivasi dari Mudrajad Kuncoro, 2004, Metode
luar banyak dipengaruhi oleh faktor Penelitian Masyarakat, Gramedia
kepemimpinan dan lingkungan kerja. Pustaka Utama, Jakarta.
Dengan adanya penerapan gaya Muchdarsyah Sinungan, 2003,
kepemimpinan yang baik, serta adanya Produktivitas, Bumi Aksara, Jakarta.
motivasi yang baik dari pegawai dengan Ndari, 2005, “Hubungan antara upah
didukung dengan lingkungan kerja yang insentif , Tunjangan dan Lingkungan
kondusif akan mampu menciptakan Kerja Tehadap Produktivitas Kerja”,
kinerja pegawai yang baik. Tesis, (Tidak Dipublikasikan),
Temuan dalam penelitian ini juga Universitas Sebelas Maret Surakarta.
menunjukkan bahwa tinggi dan rendahnya Nur Indriantoro, 2005, “Transformasi
kinerja pegawai dipengaruhi oleh kepe- Organisasi dengan Teknologi
mimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja. Informasi sebagai Enabler”, Jurnal
Artinya, apabila kepemimpinan, motivasi, Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
dan lingkungan kerja semakin baik maka Volume 11, Universitas Gadjah Mada
kinerja yang dihasilkan oleh pegawai juga Yogyakarta.
semakin baik. Ormond. Jeanne Ellis, 2003, Educational
Psychology: Developing Learners
DAFTAR PUSTAKA Fourth Edition, Merrill Prentice Hall,
Buchori Zainun. 2000, Sumber Daya New York.
Manusia Pemerintah Negara Purnomo Listianto dan Bambang Setiaji,
Indonesia, Surabaya: Airlangga 2003, Kebijakan Kinerja Karyawan,
University Press Remaja Rosdakarya, Bandung.
Fraser, T.M, 1993, Human Stress Work Ramlan Ruvendi, 2005, Faktor Daya Tarik
and Job Satisfaction, terjemahan Ny. STIE Binaniaga dan Kinerja
L. Mulyana, Pustaka Binaman Pelayanan Menurut Persepsi
Presindo, Jakarta Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Binaniaga
Hasibuan, JJ. 2003, Proses Belajar Vol.01 No. 2
Mengajar, Remaja Rosdakarya Rudiyanto, 2007, “Penilaian Kinerja
Offset, Bandung. Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas
Imam Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Pertanian Perkebunan dan
Multivariate Dengan Program SPSS Kehutanan Kabupaten Boyolali
Edisi 3, Universitas Diponegoro, dengan Kriteria Gary Dessler”, Tesis,
Semarang. (tidak dipublikasikan), Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja … (Alwi Sudin & Sudarman) 7
Sadili Samsudin, 2006, Manajemen http://chiron.valdosta.edu/whuitt/col/
Sumber Daya Manusia, Pustaka motivation/motivate.html
Setia, Bandung. Motivation, 2008, From Wikipedia Founder
Santosa, 2000, Buku Latihan SPSS Jimmy Wales, the free encyclopedia,
Statistik Parametrik, Elex Media http://en.wikipedia.org/ wiki/ Motivation
Komputindo, Jakarta.
Siti Askariyah, 2006, “Analisis Gaya
Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Kecamatan di
Kabupaten Boyolali Tahun 2005”,
Tesis, (tidak dipublikasikan), Univer-
sitas Muhammadiyah Surakarta.
Sondang P. Siagian, 2000, Organisasi
Kepemimpinan dan Perilaku
Administrasi, Gunung Agung,
Jakarta.
Sri Budi Cantika Yuli, 2005, Manajemen
Sumber Daya Manusia, UMM Press,
Malang.
Srie Yono, 2004, “Analisis Pengaruh
Insentif, Motivasi, Disiplin Kerja dan
Budaya Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Badan Pengelola
Keuangan Daerah Kabupaten
Banyumas”. SMART : Vol. 1 No. 2
Mei 2004.
Sugiyono, 2004, Statistika untuk
Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.
Supriyanto, 2002, “Konsep Kepemimpinan
dalam Organisasi Koperasi, Jurnal
Keuangan dan Perbankan”, Th VI,
No.1, April.
Syam Nurdin, 2006, ”Hubungan
Penerapan Budaya Disiplin Kerja
dan Motivasi Kerja dengan Kinerja
Pegawai Dinas Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Kota Surakarta”,
Tesis, (Tidak dipublikasikan),
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Wahyuningsih, 2003, Kinerja Karyawan,
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Citation: Huitt, W. 2001. Motivation to
learn: An overview. Educational
Psychology Interactive. Valdosta,
GA: Valdosta State University)

8 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 1 Juni 2010: 1 – 8

You might also like