You are on page 1of 18

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393

Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN KERJA,
MOTIVASI KERJA, DAN KINERJA KARYAWAN BANK SULSELBAR

Agung Widhi Kurniawan


agung234wk@yahoo.com
Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

This study aims to explain the effect of leadership and human resource development on job satisfaction, job
motivation and employees performance. Analysis by using Structural Equation Modeling (SEM) with alpha 5%
to test the significance of research variable. The data were taken from all Bank Sulselbar employees using cluster
random sampling technique. The total respondents were 184 respondents. Questionnaire (main instrument),
interview, observation, and documentary were used in collecting the data. Results of analysis (at significance
level of 5%) showed that: 1) leadership has a significant effect on job satisfaction, 2) human resource
development has a significant effect on job satisfaction, 3) leadership has a significant effect on job motivation, 4)
human resource development has a significant effect on job motivation, 5) leadership has a significant effect on
employee performance, 6) human resource development has a significant influence employee performance, 7) job
satisfaction has a significant effect on job motivation, 8) job satisfaction has a significant effect on employee
performance, and 9) job motivation does not significantly affect on employee performance.

Key words: leadership, human resources development, job satisfaction, job motivation, employees performance.

ABSTRAK

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kepemimpinan dan pengembangan sumber daya
manusia terhadap kepuasan kerja, motivasi kerja serta kinerja karyawan. Analisis dilakukan
menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan alpha 5% untuk menguji signifikansi
variabel peneletian. Data diperoleh dari karyawan tetap Bank Sulselbar yang ditetapkan sebagai
sampel berdasarkan teknik cluster random sampling. Total responden adalah 184 karyawan. Pengumpu
lan data menggunakan kuesioner (sebagai instrumen utama), wawancara, pengamatan, dan dokumen
tasi. Hasil analisis (pada tingkat signifikansi 5%) menunjukkan bahwa: 1) kepemimpinan berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja, 2) pengembangan sumber daya manusia berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja, 3) kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja, 4)
pengembangan sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja, 5) kepemim-
pinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, 6) pengembangan sumber daya manusia
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, 7) kepuasan kerja berpengaruh signifikan ter-
hadap motivasi kerja, 8) kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, dan 9)
motivasi kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci : kepemimpinan, pengembangan sumber daya manusia, kepuasan kerja, motivasi kerja,
kinerja karyawan.

PENDAHULUAN bertahan dan berkembang, caranya adalah


Persaingan bisnis di sektor perbankan memahami persepsi nasabah mengenai jasa
semakin tajam. Manajemen bank harus bank serta menerapkannya sesuai dengan
proaktif dan dapat memberi jasa yang apa yang diinginkan nasabah.
memuaskan kepada nasabahnya agar dapat

391
392 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408

Para karyawan dituntut untuk dapat me- inovatif karyawan, dan penerapan sistem
laksanakan tugas yang dibebankan kepada- manajemen kinerja tidak secara langsung
nya secara profesional, bekerja keras, disi- meningkatkan kinerja karyawan.
plin, jujur, loyalitas tinggi, dan penuh dedi- Bank Sulselbar, sebagai pengelola dana
kasi untuk keberhasilan pekerjaannya pemerintah daerah Provinsi dan Pemerintah
(Hamid dan Rowi, 2003:40). Kabupaten/Kota, dapat menjalankan kegia-
PT. Bank Pembangunan Daerah Sula- tan operasionalnya dengan kondisi pere-
wesi Selatan, selanjutnya dalam penelitian konomian di Sulawesi Selatan yang relatif
ini disebut sebagai Bank Sulselbar, merupa- baik. Kondisi ini membuat karyawan
kan perusahaan yang bergerak di sektor merasa berada dalam “comfort zone” yang
perbankan. Bank Sulselbar dalam upaya menyebabkan tidak ada motivasi bekerja
pembentukan keunggulan kompetitif di- lebih giat, selain itu juga didukung dengan
tuntut untuk mampu melakukan perbaikan tanpa adanya penetapan sasaran kinerja.
terus-menerus (continuous improvement). Oleh karenanya, tahun 2012 direncanakan
Bank Sulselbar harus dinamis dan senan- akan diterapkan manajemen kinerja secara
tiasa memberi pelayanan yang terbaik bertahap agar kinerja Bank Sulselbar dapat
terhadap pelanggannya. Apabila Bank ditingkatkan melalui peningkatan kinerja
Sulselbar tidak dikelola secara profesional, karyawan, antara lain melalui peningkatan
maka dapat dipastikan akan menimbulkan kedisiplinan dan target penyelesaian tugas
ketidakmampuan untuk bersaing, sehingga sehingga jabatan dapat lebih dipertang-
Bank Sulselbar akan mengalami kerugian gungjawabkan, serta perilaku karyawan
atau kemunduran. diarahkan sesuai dengan nilai-nilai budaya
Kinerja Bank Sulselbar secara finansial perusahaan.
mengalami peningkatan dari tahun ke Dalam upaya peningkatan kinerja kar-
tahun. Namun demikian, peningkatan ki- yawan yang diharapkan maka dipandang
nerja finansial tidak secara langsung me perlu melakukan penelitian yang menguji
nunjukkan peningkatan kinerja karyawan. dan menganalisis faktor-faktor yang mem-
Masalah kinerja karyawan yang dihadapi pengaruhi kinerja karyawan. Kajian tentang
Bank Sulselbar selama ini, antara lain: sumber daya manusia dan keorganisasian
penyelesaian tugas oleh karyawan secara yang menyoroti faktor-faktor yang mem-
berkualitas tidak sesuai dengan yang pengaruhi kinerja telah banyak dilakukan.
diharapkan perusahaan, timbulnya ketidak- Faktor yang sangat umum dan hampir
puasan (kurang puas) sebagian nasabah selalu dikaji dalam penilaian kinerja ini
oleh sistem pelayanan Bank Sulselbar, adalah faktor peran kepemimpinan dan
karyawan tidak disiplin baik berdasarkan pengembangan sumber daya manusia.
aspek kehadiran kerja maupun kepatuhan Kepemimpinan dan pengembangan sumber
terhadap peraturan jam kerja sehingga ber- daya manusia diharapkan mampu mencipta
akibat pada penyelesaian pekerjaan tidak kan kepuasan kerja karyawan. Kepuasan
tepat waktu dan efisiensi waktu terabaikan, kerja yang dirasakan akan menimbulkan
pemahaman karyawan atas job description motivasi untuk menghasilkan kinerja kar-
masih bervariasi sehingga penyelesaian yawan yang diharapkan.
tugas belum mencapai hasil yang optimal, Penelitian ini menguji dan mengana-
terdapat ketidaksesuaian antara hasil eva- lisis pengaruh kepemimpinan dan pengem-
luasi kinerja individual dan hasil evaluasi bangan sumber daya manusia terhadap
kinerja unit/perusahaan sehingga timbul kepuasaan kerja dan motivasi kerja serta
rasa ketidakadilan bagi sebagian karyawan kinerja karyawan Bank Sulselbar yang
atas evaluasi kinerja oleh manajemen, secara teknis ditunjukkan melalui analisis
sistem kerja yang cenderung bersifat ruti- model persamaan struktural atau structural
nitas menyebabkan rendahnya kreativitas- equation modeling (SEM) yang berbasis teori
Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia … -- Kurniawan 393

dan konsep, dari paket program analysis of caya diri yang pada akhirnya mampu
moment structure (AMOS). Adanya variabel membawa karyawan mencapai kinerja yang
kepuasan kerja dan motivasi kerja dijadikan optimal.
variabel intervening dalam penelitian ini Rumusan masalah dalam penelitian ini
karena diharapkan akan mempengaruhi adalah:
secara tidak langsung faktor kepemimpinan 1. Apakah kepemimpinan berpengaruh ter-
dan pengembangan sumber daya manusia hadap kepuasan kerja?
yang merupakan variabel eksogen terhadap 2. Apakah pengembangan sumber daya
variabel kinerja karyawan yang merupakan manusia berpengaruh terhadap kepua-
variabel endogen. Populasi dalam pene- san kerja?
litian ini adalah seluruh karyawan tetap 3. Apakah kepemimpinan berpengaruh ter-
Bank Sulselbar yang ada di kantor pusat hadap motivasi kerja?
maupun di kantor cabang sebanyak 917 4. Apakah pengembangan sumber daya
orang. Dari sejumlah populasi tersebut, manusia berpengaruh signifikan ter-
sebagian populasi akan dijadikan sampel hadap motivasi kerja?
dengan mengacu pada kriteria teknik 5. Apakah kepemimpinan berpengaruh
sampling. terhadap kinerja karyawan?
Fokus penelitian ini akan menguji 6. Apakah pengembangan sumber daya
beberapa faktor independen yang mem- manusia berpengaruh terhadap kinerja
pengaruhi kinerja karyawan Bank Sulselbar, karyawan?
yaitu: kepemimpinan dan pengembangan 7. Apakah kepuasan kerja berpengaruh
sumber daya manusia. Diduga beberapa terhadap motivasi kerja?
faktor independen tersebut berpengaruh 8. Apakah kepuasan kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan, dalam terhadap kinerja karyawan?
arti semakin baik kepemimpinan yang 9. Apakah motivasi kerja berpengaruh
terjadi di Bank Sulselbar dan semakin baik terhadap kinerja karyawan?
penerapan program pengembangan sumber Tujuan penelitian ini adalah menguji
daya manusia yang diterapkan di Bank dan menganalisis pengaruh variabel ke-
Sulselbar maka akan semakin baik pula pemimpinan dan pengembangan sumber
tingkat kepuasan kerja, motivasi kerja, dan daya manusia terhadap kepuasan kerja,
kinerja karyawannya. Fokus penelitian ini motivasi kerja, dan kinerja karyawan. Hasil
adalah ingin menguji pengaruh faktor mana penelitian ini diharap dapat memberi bahan
yang paling berpengaruh terhadap kinerja pertimbangan bagi manajemen Bank Sul-
karyawan. selbar dalam pengambilan kebijakan, kepu-
Perbedaan penelitian ini dengan pene- tusan, dan program pengembangan bisnis-
litian-penelitian sebelumnya adalah bahwa nya.
penelitian ini menggunakan faktor kepe-
mimpinan dan pengembangan sumber daya TINJAUAN TEORETIS
manusia sebagai variabel independen, Kepemimpinan
kepuasan kerja dan motivasi kerja sebagai Kepemimpinan adalah suatu proses
variabel intervening, serta kinerja karyawan mempengaruhi orang lain guna mencapai
sebagai variabel dependen. Diduga faktor tujuan tertentu (Winandi, 2002:47; Hughes
kepemimpinan dan pengembangan sumber et al., 2002; Robbins, 2002:163; Yukl, 2005:8).
daya manusia dalam sebuah organisasi Dalam kerangka bisnis seorang manajer
akan menimbulkan rasa puas pada diri adalah seorang pemimpin manakala ia
karyawan sehingga dapat mempengaruhi mampu mempengaruhi bawahan, rekan
sikap dan perilaku karyawan untuk selalu kerja atau bahkan atasan mereka untuk
termotivasi, bersemangat, optimis, dan per-
394 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408

mengarahkan usaha-usaha mereka guna Para ahli memberi definisi atau konsep
pencapaian tujuan organisasi. mengenai kepuasan kerja dengan ungkapan
Hampir sebagian besar pendefinisian bahasa dan tinjauan dari sudut pandang
kepemimpinan memiliki titik kesamaan yang berbeda-beda namun makna yang
kata kunci yakni “suatu proses mempe- terkandung dari definisi yang mereka ung-
ngaruhi”. Akan tetapi ditemukan konsep- kapkan pada umumnya sama, yaitu bahwa
tualisasi kepemimpinan dalam banyak hal kepuasan kerja adalah sikap dan perasaan
berbeda. Perbedaan dalam hal “siapa yang umum dari seorang pekerja terhadap pe-
menggunakan pengaruh, tujuan dari upaya kerjaannya (Davis and Newstroom, 2001:
mempengaruhi, cara-cara menggunakan 103; Robbins, 2002:184).
pengaruh tersebut”. Perbedaan tersebut
dapat diukur dari kualitas pribadi, tindakan Motivasi Kerja
administrasi, hubungan kerja, pemberian Motivasi kerja merupakan motivasi
penghargaan, dan pemecahan masalah se- individual yang menggerakkan diri kar-
bagai indikator dari kepemimpinan. yawan yang terarah atau tertuju untuk
mencapai tujuan organisasi perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (Winandi, 2002:1; Robbins, 2002:198). Moti-
Pengembangan sumber daya manusia vasi kerja menjadi salah satu determinan
merupakan upaya yang mengindikasi ada- penting bagi pencapaian prestasi individu
nya pergerakan menuju situasi yang lebih di suatu organisasi. Dampak dari motivasi
baik atau meningkat bagi seorang individu kerja adalah terciptanya gairah kerja kar-
dalam organisasi (Mahmudah, 2007; Price, yawan sehingga produktivitas kerja kar-
2003:558; Ayuningtias, 2007:10). Pengemba- yawan akan meningkat.
ngan sumber daya manusia memiliki peran Motivasi merupakan pendorong yang
yang vital dalam upaya mengarahkan, men ada dalam diri individu yang memberi daya
dorong, memotivasi peningkatan/pengem- penggerak untuk melakukan sesuatu sebaik
bangan kemampuan dan keterampilan para mungkin. Apabila individu tersebut mem-
karyawan yang diimplementasikan pada punyai motivasi yang tinggi maka dia akan
pekerjaannya untuk mencapai keefektifan berkinerja tinggi sehingga tujuan yang akan
sumber daya manusia dalam organisasi dicapai dan yang diinginkan perusahaan
(Lee and Bruvold, 2003). Pengembangan dapat terwujud. Dengan demikian titik
sumber daya manusia mempunyai konsep tolak motivasi adalah individu karena moti-
untuk pengembangan diri, program pelati- vasi berada pada setiap individu. Keaneka-
han serta kemajuan karir untuk memenuhi ragaman motivasi akan menciptakan ke-
kebutuhan organisasi akan keahlian di masa anekaragaman pola perilaku karyawan di
yang akan datang. suatu perusahaan.

Kepuasan Kerja Kinerja Karyawan


Kepuasan kerja merupakan orientasi Kinerja karyawan dapat diartikan se-
individu yang berpengaruh terhadap peran bagai prestasi kerja, yakni hasil kerja secara
dalam bekerja. Kepuasan kerja merupakan kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
penilaian, perasaan atau sikap seseorang seorang tenaga kerja dalam melaksanakan
atau karyawan terhadap pekerjaannya dan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
hubungan dengan lingkungan kerja, jenis yang diberikan kepadanya (Gibson et
pekerjaan, kompensasi, hubungan sosial di al.,1997; Mahmudah, 2007). Secara teoretis,
tempat kerja, dan lain-lain. Kepuasan kerja faktor yang mempengaruhi pencapaian ki-
adalah dipenuhinya beberapa keinginan nerja adalah faktor kemampuan (ability) dan
dan kebutuhan melalui kegiatan kerja atau faktor motivasi (motivation). Kemampuan
bekerja. merupakan determinasi dari pengetahuan
Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia … -- Kurniawan 395

(knowledge) dan keterampilan (skill), sedang- mencapai tujuan tertentu melalui proses
kan, motivasi terbentuk dari sikap (attitude) komunikasi (Ruvendi, 2005; Mahmudah,
dalam menghadapi situasi (situation) kerja 2007). Motivasi kerja merupakan kondisi
(Mangkunegara, 2004:79). atau energi yang menggerakkan diri karya-
wan yang terarah atau tertuju untuk men-
Penelitian Sebelumnya dan Pengembang- capai tujuan organisasi perusahaan
an Hipotesis (Mangkunegara, 2004:61). Penelitian dilaku-
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kepua kan oleh Webb (2007) menemukan bahwa
san Kerja kepemimpinan memiliki peranan besar dan
Kepemimpinan merupakan salah satu berpengaruh signifikan terhadap motivasi
faktor penting yang dapat mempengaruhi kerja.
kepuasan kerja. Perilaku dari seorang H3: Kepemimpinan berpengaruh signifikan
pemimpin dapat mempengaruhi kepuasan terhadap Motivasi Kerja.
dan kinerja dari bawahan (Yukl, 2005:7;
Pierce and Newstrom, 2006). Penelitian Pengaruh Pengembangan Sumber Daya
dilakukan oleh Challagalla and Shervani Manusia dan Motivasi Kerja
(2006) menemukan bahwa kepemimpinan Pengembangan sumber daya manusia
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan akan berpengaruh terhadap motivasi kerja
kerja karyawan. apabila pengembangan sumber daya manu-
H1: Kepemimpinan berpengaruh signi fikan sia dilaksanakan secara sistematis, artinya
terhadap Kepuasan Kerja. adanya upaya untuk memaksimalkan po-
tensi karyawan di dalam organisasi, men-
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya curahkan waktu, biaya, dan pemikiran
Manusia dan Kepuasan Kerja untuk meningkatkan kompetensi penting
Pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh para karyawan. Hal
merupakan suatu proses mengembangkan tersebut dapat memotivasi karyawan, me-
keahlian karyawan untuk dapat bekerja ningkatkan keahliannya serta memper-
secara profesional. Ketika karyawan dapat lihatkan bahwa karyawan tersebut berharga
bekerja secara profesional, maka kepuasan bagi organisasi (Robbins, 2002; Price, 2003).
kerja dapat dicapai (Hassan et al., 2006). Youndt et al. (1996) menunjukkan bahwa
Pengembangan sumber daya manusia juga investasi dalam pengembangan sumber
berarti memberikan kewenangan pada kar- daya manusia merepresentasi suatu strategi
yawan (empowerment), memberi kesempatan komitmen tinggi yang mempengaruhi moti-
pada individu untuk mengontrol karir vasi kerja karyawan.
mereka serta untuk mengembangkan pola H4: Pengembangan Sumber Daya Manusia
kehidupannya, sehingga dapat meningkat- berpengaruh signifikan terhadap Moti-
kan kepuasan kerja (Price, 2003:559). vasi Kerja.
H2: Pengembangan Sumber Daya Manusia
berpengaruh signifikan terhadap Ke- Pengaruh Kepemimpinan dan Kinerja
puasan Kerja Karyawan. Karyawan
Kepemimpinan dapat mempengaruhi
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi kinerja karyawan. Keberhasilan atau efekti-
Kerja vitas kepemimpinan seseorang tidak saja
Kepemimpinan dalam suatu organisasi diukur bagaimana memberdayakan bawa-
sangat penting peranannya dalam rangka hannya, akan tetapi juga kemampuannya
memimpin aktivitas-aktivitas dengan upaya menjalankan kebijakan perusahaan melalui
penggunaan pengaruh yang bukan pemak- cara atau gaya kepemimpinannya sehingga
saan dalam memotivasi karyawan untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan.
396 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408

Kinerja karyawan merupakan perwujudan penting yang harus diperhatikan dalam


kerja yang dilakukan oleh karyawan yang usaha meningkatkan kemampuan sumber
biasanya dipakai sebagai dasar penilaian daya manusia suatu organisasi. Apabila
terhadap karyawan atau organisasi. Kinerja kepuasan kerja para karyawan tingkat
yang baik merupakan suatu langkah me- manajerial sudah terpenuhi, mereka akan
nuju tercapainya tujuan organisasi (Hughes cenderung memiliki motivasi yang tinggi
et al., 2002; Yukl, 2005:7). Prananta (2008) dalam bekerja yang akan meningkatkan
memberi bukti empiris bahwa kepemim- produktivitasnya.
pinan berpengaruh signifikan terhadap H7: Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan
kinerja karyawan. terhadap Motivasi Kerja.
H5: Kepemimpinan berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Karyawan. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Kepuasan akan berpengaruh terhadap
Manusia dan Kinerja Karyawan kinerja karyawan apabila kepuasan yang
Investasi dalam pengembangan sum- diperoleh karyawan dari pekerjaanya kare-
berdaya manusia (seperti: pembelajaran, na terdapat kesesuaian antara apa yang
pelatihan dan pengembangan sistem, pem- diharapkan dan apa yang diterimanya
berian imbalan dan pengakuan, serta pe- mampu mendorong karyawan mencapai
nyediaan sistem informasi iklim pengem- kinerja yang optimal. Kondisi kepuasan
bangan sumber daya manusia) akan men- atau ketidakpuasan kerja tersebut menjadi
dorong peningkatan kinerja secara indi- umpan balik yang akan mempengaruhi
vidual maupun organisasi (Hassan et al., kinerja karyawan (Handoko, 1996:196).
2006). Hasil penelitian Siregar (2009) me- Penelitian dilakukan oleh Laily (2008)
nunjukkan bahwa terdapat pengaruh menemukan bahwa kepuasan kerja secara
pengembangan sumber daya manusia ter- langsung berpengaruh signifikan terhadap
hadap kinerja pegawai kantor dinas Per- kinerja karyawan tingkat manajerial. Pene-
hubungan Kota Medan. litian yang dilakukan oleh Ostroff (1992)
H6: Pengembangan Sumber Daya Manusia menemukan bahwa ada hubungan yang
berpengaruh signifikan terhadap Kiner- positif antara kepuasan kerja dan kinerja
ja Karyawan. karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh
Laschinger et al. (2001) juga menemukan
Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi bahwa kepuasan kerja mempunyai hubu-
Kerja ngan yang positif terhadap kinerja kar-
Karyawan akan termotivasi dalam yawan.
bekerja apabila ada kaitan langsung antara H8: Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan
tujuan dari pekerjaan (task goal) yang akan terhadap Motivasi Kerja.
dicapai dengan sistem imbalan material dan
non material (reward), yang akan men- Pengaruh Motivasi Kerja dan Kinerja
dorong perilaku bekerja karyawan (work Karyawan
behavior) untuk berprestasi tinggi karena Motivasi kerja adalah faktor yang
kebutuhan dan harapan karyawan dapat sangat penting dalam peningkatan kinerja
terpuaskan (Herbert dalam Mahmudah, karyawan. Kinerja karyawan merupakan
2007; Laily, 2008). hasil perkalian atau fungsi dari motivasi
Hasil penelitian Laily (2008) menemu- kerja. Karyawan yang termotivasi dalam
kan bahwa kepuasan kerja secara langsung bekerja akan mampu mencapai kinerja yang
berpengaruh signifikan terhadap kinerja optimal. Kinerja yang baik merupakan
karyawan tingkat manajerial. Kepuasan suatu langkah untuk tercapainya tujuan
kerja karyawan merupakan salah satu aspek
Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia … -- Kurniawan 397

organisasi (Mangkunegara, 2004:61; Mah- METODE PENELITIAN


mudah, 2007; Laily, 2008). Populasi dan Sampel
Hasil penelitian Sutadji (2008) yang Populasi dalam penelitian ini adalah
membuktikan bahwa motivasi kerja ber- karyawan Bank Sulselbar, tidak termasuk
pengaruh signifikan terhadap kinerja kar- direksi dan pimpinan divisi, sebanyak 917
yawan. orang. Pengambilan sampel menggunakan
Setiap karyawan mempunyai kebutu- teknik cluster proportional random sampling
han bersifat material dan non material yang atau pengambilan sampel secara acak ber-
selalu meningkatkan intensitasnya dan dasarkan cluster dan setiap cluster persen-
mendorong/mengarahkan kinerja. Motivasi tasenya adalah sama. Cluster berdasarkan
merupakan predisposisi psikis bagi peri- kantor Bank Sulselbar yang terdiri dari 31
laku, yakni manusia berperilaku adalah kantor di Sulawesi Selatan, 2 kantor cabang
tergantung pada motivasinya. di Sulawesi Barat, dan 1 kantor cabang di
Namun hasil penelitian yang dilakukan Jakarta. Ukuran sampel: n = 8x jumlah
Prananta (2008) membuktikan bahwa moti- indikator. Penelitian ini menggunakan 23
vasi berpengaruh tidak signifikan terhadap indikator, maka n = 8x23, sehingga di-
kinerja karyawan. Secara tidak langsung peroleh jumlah sampel sebanyak 184 res-
melalui variabel perilaku kerja, motivasi ponden.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Persentase jumlah responden yang
kinerja karyawan. dibutuhkan dari populasi adalah (184/917)
H9: Motivasi Kerja berpengaruh signifikan x 100% = 20%.
terhadap Kinerja Karyawan. Pengambilan sampel pada masing-
masing unit kerja (grup dan seksi) di setiap
Model Penelitian kantor Bank Sulselbar juga dilakukan secara
Model Penelitian ditunjukkan pada proporsional sesuai jumlah karyawan pada
Gambar 1. unit kerja tersebut dengan menggunakan
teknik pengundian.
398 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408

Variabel Penelitian yawan yang terarah atau tertuju untuk


Penelitian ini menggunakan 5 (lima) mencapai tujuan organisasi perusahaan
variabel, yaitu: kepemimpinan (X1) dan (Winandi, 2002:1; Robbins, 2002:198). Vari-
pengembangan sumber daya manusia (X2), abel motivasi kerja menggunakan indikator:
berfungsi sebagai variabel independen atau orientasi tugas, pemanfataan waktu, keper-
variabel eksogen; kepuasan kerja (Y1) dan cayaan pemimpin, dan penghargaan.
motivasi kerja (Y2), berfungsi sebagai varia-
bel antara atau variabel intervening, dan Kinerja Karyawan (Y3)
berfungsi juga sebagai variabel endogen; Kinerja karyawan dapat diartikan se-
serta kinerja karyawan (Y3), berfungsi se- bagai prestasi kerja, yakni hasil kerja secara
bagai variabel dependen atau variabel kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
endogen. seorang tenaga kerja dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
Kepemimpinan (X1) yang diberikan kepadanya (Bernardin and
Kepemimpinan adalah suatu proses Russel, 1993:379; Gibson et al.,1997;
mempengaruhi orang lain guna mencapai Mahmudah, 2007). Variabel kinerja karya-
tujuan tertentu (Winandi, 2002:47; Hughes wan menggunakan indikator: kualitas,
et al., 2002; Robbins, 2002:163; Yukl, 2005:8). kuantitas, ketepatan waktu, kebutuhan akan
Variabel kepemimpinan menggunakan indi- pengawasan, dan dampak interpersonal.
kator: kualitas pribadi, tindakan adminis-
tratif, hubungan kerja, pemberian peng- ANALISIS DAN PEMBAHASAN
hargaan, dan pemecahan masalah. Setelah dilakukan uji validitas dan re-
liabilitas pada semua variabel laten dengan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (X2) hasil variabel yang valid dan reliabel, data
Pengembangan sumber daya manusia berdistribusi normal multivariat, tidak ter-
merupakan upaya yang mengindikasi ada- dapat masalah singularitas pada data yang
nya pergerakan menuju situasi yang lebih dianalisis, tidak terjadi multikolinearitas
baik atau meningkat bagi seorang individu dan tidak ada outlier, maka tahap selanjut-
dalam organisasi (Mahmudah, 2007; Price, nya adalah pengujian kesesuaian model
2003:558; Ayuningtias, 2007:10). Variabel yang hasilnya disajikan pada Gambar 2.
pengembangan sumber daya manusia meng Hasil pengujian model lengkap di atas
gunakan indikator: praktik seleksi, program dengan program AMOS secara lengkap
pelatihan dan pengembangan, pengemba- dapat dilihat pada Tabel 1.
ngan karir, sistem evaluasi kinerja, dan Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 8
jaminan kerja. (delapan) kriteria yang digunakan untuk
menilai layak/tidaknya suatu model ter-
Kepuasan Kerja (Y1) nyata 6 kriteria menyatakan baik. Hal ini
Kepuasan kerja adalah sikap dan dapat dikatakan bahwa model dapat di-
perasaan umum seorang karyawan ter- terima, yang berarti ada kesesuaian antara
hadap pekerjaannya (Davis and Newstroom, model dengan data.
2001:63; Kreitner and Kinicki, 2004:271; Pengujian hipotesis dilakukan dengan
Robbins, 2002:184). Variabel kepuasan kerja uji t (t test) pada masing-masing jalur
menggunakan indikator: supervisi, operating pengaruh langsung secara parsial, dan
procedures, kesempatan promosi, dan rekan secara ringkas disajikan pada Tabel 2.
kerja. Interpretasi masing-masing koefisien
jalur dan hasil pengujian hipotesis adalah
Motivasi Kerja (Y2) sebagai berikut:
Motivasi kerja merupakan motivasi
individual yang menggerakkan diri kar-
Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia … -- Kurniawan 399

Gambar 2
Hasil Analisis Jalur

Tabel 1
Hasil Pengujian Kesesuaian Model
Kriteria Cut–off Value Hasil Analisis Evaluasi Model
Chi – Square Diharapkan kecil 327.580 2 dengan df = 220 adalah
255.602
Significance Probability  0,05 0,008 Tidak Baik
RMSEA  0,08 0,071 Baik
GFI  0,90 0,936 Baik
AGFI  0,90 0,914 Baik
CMIN/DF  2,00 1,489 Baik
TLI  0,90 0,951 Baik
CFI  0,90 0,967 Baik
Sumber: Hasil analisis, diolah

Tabel 2
Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel Koef. C.R. Prob. Keterangan
Kepemimpinan (X1)  Kepuasan Kerja (Y1) 0,230 3,328 0,000 Signifikan
PSDM (X2)  Kepuasan Kerja (Y1) 0,679 8,138 0,000 Signifikan
Kepemimpinan (X1)  Motivasi Kerja (Y2) 0,144 2,117 0,034 Signifikan
PSDM (X2)  Motivasi Kerja (Y2) 0,586 5,571 0,000 Signifikan
Kepemimpinan (X1)  Kinerja Karyawan (Y3) 0,215 3,952 0,000 Signifikan
PSDM (X2)  Kinerja Karyawan (Y3) 0,497 4,823 0,000 Signifikan
Kepuasan Kerja (Y1)  Motivasi Kerja (Y2) 0,225 2,132 0,033 Signifikan
Kepuasan Kerja (Y1)  Kinerja Karyawan (Y3) 0,277 3,251 0,001 Signifikan
Motivasi Kerja (Y2)  Kinerja Karyawan (Y3) 0,037 0,368 0,713 Tidak Signifikan
Sumber: Hasil analisis, diolah
400 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408

1. Kepemimpinan (X1) berpengaruh secara dengan nilai C.R. sebesar 5,571 dan
langsung, positif, dan signifikan ter- diperoleh probabilitas signifikansi (p)
hadap Kepuasan Kerja (Y1). Hal ini ter- sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf
lihat dari koefisien jalur yang bertanda signifikansi () yang ditentukan sebesar
positif sebesar 0,230 dengan nilai C.R. 0,05. Koefisien jalur sebesar 0,586,
sebesar 3,328 dan diperoleh probabilitas berarti setiap ada kenaikan Pengemba-
signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih ngan Sumber Daya Manusia (X2) maka
kecil dari taraf signifikansi () yang akan menaikkan Motivasi Kerja (Y2)
ditentukan sebesar 0,05. Koefisien jalur sebesar 0,586. Dengan demikian hipo-
sebesar 0,230, berarti setiap ada kenai- tesis 4 terbukti dan diterima.
kan Kepemimpinan (X1) maka akan 5. Kepemimpinan (X1) berpengaruh secara
menaikkan Kepuasan Kerja (Y1) sebesar langsung, positif, dan signifikan ter-
0,230. Dengan demikian hipotesis 1 hadap Kinerja Karyawan (Y3). Hal ini
terbukti dan diterima. terlihat dari koefisien jalur yang ber-
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia tanda positif sebesar 0,215 dengan nilai
(X2) berpengaruh secara langsung, posi- C.R. sebesar 3,952 dan diperoleh proba-
tif, dan signifikan terhadap Kepuasan bilitas signifikansi (p) sebesar 0,000
Kerja (Y1). Hal ini terlihat dari koefisien yang lebih kecil dari taraf signifikansi
jalur yang bertanda positif sebesar 0,679 () yang ditentukan sebesar 0,05. Koefi-
dengan nilai C.R. sebesar 8,138 dan sien jalur sebesar 0,215, berarti setiap
diperoleh probabilitas signifikansi (p) ada kenaikan Kepemimpinan (X1) maka
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf akan menaikkan Kinerja Karyawan (Y3)
signifikansi () yang ditentukan sebesar sebesar 0,215. Dengan demikian hipo-
0,05. Koefisien jalur sebesar 0,679, tesis 5 terbukti dan diterima.
berarti setiap ada kenaikan Pengemba- 6. Pengembangan Sumber Daya Manusia
ngan Sumber Daya Manusia (X2) maka (X2) berpengaruh secara langsung, posi-
akan menaikkan Kepuasan Kerja (Y1) tif, dan signifikan terhadap Kinerja
sebesar 0,679. Dengan demikian hipo- Karyawan (Y3). Hal ini terlihat dari
tesis 2 terbukti dan diterima. koefisien jalur yang bertanda positif
3. Kepemimpinan (X1) berpengaruh secara sebesar 0,497 dengan nilai C.R. sebesar
langsung, positif, dan signifikan ter- 4,823 dan diperoleh probabilitas signi-
hadap Motivasi Kerja (Y2). Hal ini ter- fikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil
lihat dari koefisien jalur yang bertanda dari taraf signifikansi () yang ditentu-
positif sebesar 0,144 dengan nilai C.R. kan sebesar 0,05. Koefisien jalur sebesar
sebesar 2,117 dan diperoleh probabilitas 0,497, berarti setiap ada kenaikan
signifikansi (p) sebesar 0,034 yang lebih Pengembangan Sumber Daya Manusia
kecil dari taraf signifikansi () yang (X2) maka akan menaikkan Kinerja
ditentukan sebesar 0,05. Koefisien jalur Karyawan (Y3) sebesar 0,497. Dengan
sebesar 0,144, berarti setiap ada ke- demikian hipotesis 6 terbukti dan
naikan Kepemimpinan (X1) maka akan diterima.
menaikkan Motivasi Kerja (Y2) sebesar 7. Kepuasan Kerja (Y1) berpengaruh se-
0,144. Dengan demikian hipotesis 3 cara langsung, positif, dan signifikan
terbukti dan diterima. terhadap Motivasi Kerja (Y2). Hal ini
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia terlihat dari koefisien jalur yang ber-
(X2) berpengaruh secara langsung, posi- tanda positif sebesar 0,225 dengan nilai
tif, dan signifikan terhadap Motivasi C.R. sebesar 2,132 dan diperoleh proba-
Kerja (Y2). Hal ini terlihat dari koefisien bilitas signifikansi (p) sebesar 0,033
jalur yang bertanda positif sebesar 0,586 yang lebih kecil dari taraf signifikansi
Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia … -- Kurniawan 401

() yang ditentukan sebesar 0,05. Koefi- Sulselbar tersebut menimbulkan kepuasan
sien jalur sebesar 0,225, berarti setiap kerja karyawan, dan karyawan merasa
ada kenaikan Kepuasan Kerja (Y1) maka bahwa pengawasan dan penilaian terhadap
akan menaikkan Motivasi Kerja (Y2) karyawan telah dilakukan dengan adil,
sebesar 0,225. Dengan demikian hipo- penugasan oleh pimpinan telah dilakukan
tesis 7 terbukti dan diterima. berdasarkan kompetensi dari tiap-tiap kar-
8. Kepuasan Kerja (Y1) berpengaruh se- yawan, serta kebijakan dan peraturan telah
cara langsung, positif, dan signifikan diberlakukan secara tegas dan adil oleh
terhadap Kinerja Karyawan (Y3). Hal ini pimpinan Bank Sulselbar. Kondisi yang di
terlihat dari koefisien jalur yang ber- dalamnya pimpinan menekankan penting-
tanda positif sebesar 0,277 dengan nilai nya kebersamaan dalam menyelesaikan
C.R. sebesar 3,251 dan diperoleh proba- tugas serta selalu menciptakan hubungan
bilitas signifikansi (p) sebesar 0,001 yang harmonis dengan para bawahannya
yang lebih kecil dari taraf signifikansi juga telah menciptakan kepuasan kerja
() yang ditentukan sebesar 0,05. Koefi- karyawan terhadap pengelolaan atau mana-
sien jalur sebesar 0,277, berarti setiap jemen tim kerja yang ada dalam kelompok
ada kenaikan Kepuasan Kerja (Y1) maka kerja di Bank Sulselbar.
akan menaikkan Kinerja Karyawan (Y3) Temuan ini mendukung hasil pen-
sebesar 0,277. Dengan demikian hipo- litian Yukl (2005) dan Pierce and Newstrom
tesis 8 terbukti dan diterima. (2006) yang menyatakan bahwa perilaku
9. Motivasi Kerja (Y1) berpengaruh secara dari seorang pemimpin dapat mempe-
tidak signifikan terhadap Kinerja Karya ngaruhi kepuasan dari bawahan, dan men-
wan (Y3). Hal ini terlihat dari koefisien dukung teori yang menyatakan bahwa
jalur yang bertanda positif sebesar 0,037 kepemimpinan dapat menghasilkan outcome
dengan nilai C.R. sebesar 0,368 dan kepuasan kerja, serta mendukung hasil
diperoleh probabilitas signifikansi (p) penelitian Challagalla and Shervani (2006)
sebesar 0,713 yang lebih besar dari taraf yang menyatakan bahwa kepemimpinan
signifikansi () yang ditentukan sebesar berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
0,05. Dengan demikian Motivasi Kerja kerja karyawan.
(Y2) tidak berpengaruh secara langsung
pada Kinerja Karyawan (Y3), hipotesis 9 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya
tidak terbukti dan ditolak. Manusia (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y1)
Pengembangan sumber daya manusia
Pembahasan di Bank Sulselbar telah dilaksanakan de-
Pengaruh Kepemimpinan (X1) terhadap ngan baik. Penempatan karyawan sesuai
Kepuasan Kerja (Y1) dengan kemampuan yang dimiliki mencer-
Kepuasan kerja karyawan Bank Sulsel- minkan bahwa penugasan sesuai dengan
bar tercipta karena pimpinan Bank Sulsel- kompetensi telah dipraktikkan di Bank
bar memiliki kompetensi dalam melakukan Sulselbar, kondisi tersebut telah menimbul-
tugas kepemimpinannya, memiliki kemam- kan kepuasan kerja karyawan. Penerapan
puan melakukan perencanaan dan pengam- program pelatihan dan pengembangan
bilan keputusan yang baik, serta konsekuen karir karyawan, yaitu dilaksanakannya pe-
dalam menerapkan peraturan kerja yang latihan sesuai dengan jenis pekerjaan
berlaku yang ditunjukkan dengan pemberi- karyawan dan dilakukan secara berkelanju-
an sanksi bagi karyawan yang melanggar tan untuk menambah wawasan karyawan,
kedisiplinan/peraturan yang berlaku. Kon- serta diberikannya kesempatan berkembang
disi berdasarkan kualitas pribadi dan kepada setiap karyawan telah menimbulkan
tindakan administratif oleh pimpinan Bank kepuasan kerja dan karyawan merasa
402 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408

bahwa terdapat kesempatan promosi dan Pengembangan sumber daya manusia


terbuka peluang karir bagi dirinya di lingku di Bank Sulselbar telah diterapkan dengan
ngan kerja Bank Sulselbar. baik, sehingga menciptakan motivasi kerja
Temuan ini mendukung hasil pene- karyawan. Penempatan karyawan sesuai
litian Huselid (1995) dan Whitener (2001) dengan kemampuannya mencerminkan pe-
yang menyatakan bahwa komitmen tinggi kerjaan/tugas yang diberikan mempunyai
pada pengembangan sumber daya manusia tujuan yang jelas, kondisi tersebut me-
terbukti secara empiris mempengaruhi hasil nimbulkan motivasi kerja karyawan. Pelak-
(outcome) organisasi melalui pembentukan sanaan pelatihan secara berkelanjutan se-
perilaku dan sikap karyawan. Perilaku dan suai dengan jenis pekerjaan tiap-tiap kar-
sikap tersebut ditunjukkan dengan kepua- yawan serta kesempatan pengembangan
san, komitmen, dan loyalitas tinggi karya- karir yang ditunjukkan dengan diterapkan-
wan terhadap pekerjaan dan organisasi. nya aturan yang jelas tentang perencanaan
Mahmudah (2007) juga memberi bukti empi dan pengembangan karir juga mendorong
ris bahwa pengembangan sumber daya motivasi kerja karyawan, karena kondisi
manusia berpengaruh langsung dan signi- tersebut menggambarkan kepercayaan pe-
fikan terhadap kepuasan kerja karyawan. mimpin kepada karyawan dalam melak-
sanakan pekerjaan/tugasnya. Bank Sulsel-
Pengaruh Kepemimpinan (X1) terhadap bar secara berkala melakukan evaluasi ki-
Motivasi Kerja (Y2) nerja yang bersifat adil dan transparan serta
Karyawan Bank Sulselbar menilai bah- adanya pemberian jaminan kerja selama
wa kepemimpinan telah dijalankan oleh karyawan dapat melaksanakan pekerjaan
pimpinan yang berkualitas. Pimpinan Bank sesuai aturan perusahaan membuat karya-
Sulselbar dinilai memiliki kompetensi da- wan termotivasi dalam bekerja karena
lam melaksanakan tugas kepemimpinan karyawan merasa memperoleh pengharga-
nya, dalam arti pekerjaan/tugas yang di- an atas kinerjanya.
berikan memiliki tujuan yang jelas serta Temuan ini mendukung pendapat
memberi manfaat bagi karyawan dan Bank Robbins (2002) dan Price (2003) yang
Sulselbar, sehingga mampu menciptakan menyatakan bahwa pengembangan sumber
motivasi kerja karyawan. Selain itu, saran/ daya manusia akan berpengaruh terhadap
pendapat dari karyawan secara terbuka motivasi kerja apabila pengembangan sum-
diterima oleh pimpinan Bank Sulselbar, ber daya manusia dilaksanakan secara siste-
kondisi tersebut mencerminkan bahwa ter- matis, artinya adanya upaya untuk memak-
dapat kepercayaan pimpinan atas pelaksana simalkan potensi karyawan di dalam organi
an tugas oleh karyawannya. Kepercayaan sasi, mencurahkan waktu, biaya, dan pe-
pimpinan tersebut mendorong timbulnya mikiran untuk meningkatkan kompetensi
motivasi kerja karyawan. penting yang dimiliki oleh para karyawan.
Temuan ini mendukung hasil peneliti- Hal tersebut dapat memotivasi karyawan,
an Gibson et al. (1992), Webb (2007), dan meningkatkan keahliannya serta memper-
Pranata (2008) yang menyatakan bahwa ke- lihatkan bahwa karyawan tersebut berharga
pemimpinan berpengaruh terhadap moti- bagi organisasi. Temuan ini juga men-
vasi kerja. Peran kepemimpinan sangat dukung hasil penelitian Youndt et al. (1996)
besar untuk memotivasi anggota organisasi yang menunjukkan bahwa investasi dalam
dalam memperbesar energi untuk berperi- pengembangan sumber daya manusia me-
laku dalam upaya mencapai tujuan kelom representasikan suatu strategi komitmen
pok. tinggi (high-commitment strategy) yang mem-
pengaruhi kepuasan dan motivasi karya-
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya wan.
Manusia (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y2)
Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia … -- Kurniawan 403

Pengaruh Kepemimpinan (X1) terhadap di Bank Sulselbar telah diterapkan dengan


Kinerja Karyawan (Y3) baik sehingga terbukti mampu meningkat-
Kepemimpinan yang dijalankan di kan kinerja karyawan. Proses perekrutan
Bank Sulselbar terbukti mampu meningkat- karyawan telah dilaksanakan dengan tepat,
kan kinerja karyawan. Tindakan adminis- program pelatihan dan pengembangan te-
tratif telah diterapkan secara tegas dan adil lah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
oleh pimpinan Bank Sulselbar sehingga karyawan dan kepentingan perusahaan, ke-
mampu meningkatkan kinerja karyawan. sempatan pengembangan karir bagi karya-
Pimpinan secara konsekuen menerapkan wan telah diberikan secara adil, penilaian
peraturan-peraturan kerja serta memberi atau evaluasi kinerja telah dilakukan de-
sanksi kepada karyawan yang melanggar ngan tepat. Kondisi tersebut telah men-
kedisiplinan/peraturan kerja yang berlaku dorong peningkatan kinerja karyawan yang
sehingga mampu meningkatkan kedisipli- ditunjukkan dengan adanya penyelesaian
nan kerja karyawan. Peningkatan kedisipli- jumlah (volume) pekerjaan/tugas sesuai
nan tercermin pada kondisi yang didalam- harapan Bank Sulselbar (penyelesaian tugas
nya karyawan secara kuantitas dapat me- secara kuantitas), serta terciptanya suasana
nyelesaikan jumlah (volume) pekerjaan/ kerja yang kondusif. Selain itu, penempatan
tugas sesuai harapan Bank Sulselbar. Selain karyawan sesuai dengan kemampuannya
itu, kondisi hubungan kerja yang baik dan mampu mendorong karyawan dapat menye
kondusif juga mampu meningkatkan kiner- lesaikan pekerjaan/tugasnya. Adanya ke-
ja karyawan. Pimpinan senantiasa menekan sempatan berkembang membuat karyawan
kan pentingnya kebersamaan dalam melak- senantiasa memiliki motivasi diri (keuletan,
sanakan tugas-tugas perusahaan serta men- kerja keras, integritas, niat, empati, dan
ciptakan hubungan yang harmonis dengan ketegasan) dalam melaksanakan pekerjaan.
para bawahannya, dan upaya tersebut mam Kondisi-kondisi tersebut mencerminkan
pu menimbulkan dampak interpersonal bahwa karyawan mampu berkinerja baik.
yang baik dan karyawan mampu bekerja Temuan ini mendukung hasil pendapat
sama dengan semua pihak dalam bekerja. Huselid (1995) dan Whitener (2001) bahwa
Temuan ini mendukung hasil peneliti- komitmen tinggi pada pengembangan sum-
an Pranata (2008) dan pendapat Yukl (2005) ber daya manusia terbukti secara empiris
yang menjelaskan bahwa perilaku atau ke- mempengaruhi hasil (outcome) organisasi
pemimpinan dari seorang pemimpin dapat melalui pembentukan perilaku dan sikap
mempengaruhi kinerja bawahan. Namun, karyawan. Perilaku dan sikap tersebut
temuan ini bertentangan dengan hasil pe- ditunjukkan dengan kepuasan, komitmen,
nelitian Mahmudah (2007) yang menyata dan loyalitas tinggi karyawan terhadap
kan bahwa perilaku pimpinan tidak ber- pekerjaan dan organisasi.
pengaruh langsung dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hasil penelitian ini me- Pengaruh Kepuasan Kerja (Y1) terhadap
nunjukkan bahwa kepemimpinan di Bank Motivasi Kerja (Y2)
Sulselbar terbukti mampu memberi penga- Kepuasan kerja yang dirasakan karya-
ruh yang bermakna dan positif bagi kinerja wan Bank Sulselbar terbukti mampu me-
karyawan dan dapat membuat karyawan motivasi kerja karyawan. Adanya kepuasan
berkinerja baik. kerja atas kompetensi penugasan oleh pim-
pinan serta pengawasan dan penilaian yang
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya dilakukan oleh supervisor atau pimpinan
Manusia (X2) terhadap Kinerja Karyawan telah memotivasi karyawan untuk bekerja
(Y3) dengan baik, karena karyawan merasakan
Pengembangan sumber daya manusia adanya kepercayaan pimpinan terhadap
404 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408

karyawan dalam melaksanakan tugas. Pengaruh Motivasi Kerja (Y2) terhadap


Kepuasan kerja karyawan dalam hal sistem Kinerja Karyawan (Y3)
operating procedure yang telah berjalan Penelitian ini menemukan bahwa moti-
dengan baik serta diterapkannya kebijakan vasi kerja berpengaruh tidak signifikan
dan aturan Bank Sulselbar secara tegas dan terhadap kinerja karyawan, artinya bahwa
adil telah menciptakan orientasi tugas yang motivasi kerja tidak cukup membuat karya-
jelas, dan karyawan merasakan terdapat wan berkinerja optimal. Hal ini menunjuk-
tujuan yang jelas atas tugas/pekerjaan yang kan bahwa karyawan bekerja untuk men-
diberikan kepadanya serta memberi man- capai target yang ditentukan Bank Sulselbar
faat bagi diri karyawan dan Bank Sulselbar. tanpa disertai oleh kreativitas yang unggul
Kondisi tersebut terbukti dapat menimbul- untuk meningkatkan kinerjanya, atau secara
kan motivasi kerja karyawan. tegas dikatakan bahwa karyawan menyele-
Temuan ini mendukung hasil pene- saikan pekerjaan karena takut kehilangan
litian Laily (2008). Sikap positif dari setiap pekerjaan. Peluang ini memungkinkan ter-
karyawan dalam rangka mencapai tujuan jadinya sejumlah penyimpangan dalam be-
yang diharapkan merupakan cerminan dari kerja, baik pemborosan waktu pada saat
kepuasan kerjanya. Karyawan yang menik- pekerjaan tidak banyak atau penyimpangan
mati kepuasan kerja dalam pekerjaannya atas pendapatan yang seharusnya diterima
akan lebih termotivasi untuk meningkatkan perusahaan.
kinerja. Kinerja merupakan suatu fungsi dari
motivasi dan kemampuan. Untuk menyele-
Pengaruh Kepuasan Kerja (Y1) terhadap saikan tugas atau pekerjaan, seorang karya-
Kinerja Karyawan (Y3) wan seharusnya memiliki derajat kesediaan
Kepuasan kerja yang diperoleh karya- dan tingkat kemampuan tertentu. Kesedia-
wan Bank Sulselbar terbukti mampu me- an dan keterampilan seseorang tidak efektif
ningkatkan kinerja karyawan. Adanya tanpa pemahaman yang jelas tentang apa
kepuasan kerja karyawan terhadap penga- yang dikerjakan dan bagaimana mengerja-
wasan dan penilaian serta kompetensi penu kannya. Hal ini mengindikasi adanya parti-
gasan oleh pimpinan, serta adanya kepua- sipasi semu karyawan dalam bekerja di
san kerja karyawan terhadap penerapan suatu perusahaan.
sistem operating procedure yang tegas ter- Secara garis besar motivasi dapat ber-
bukti mampu mendorong karyawan untuk sumber dari faktor internal dan faktor eks-
menyelesaikan jumlah (volume) pekerjaan ternal. Motivasi internal akan mempenga-
atau tugasnya. Kemampuan karyawan me- ruhi dan mengarahkan perilaku karyawan
nyelesaikan pekerjaan atau tugasnya men- untuk meningkatkan kinerjanya. Seorang
cerminkan kondisi kinerja karyawan yang karyawan yang ingin mendapat nilai yang
baik. memuaskan dalam penilaian kinerja akan
Temuan ini mendukung hasil pene- menentukan perilaku karyawan dalam me-
litian Laily (2008), Ostroff (2003), dan menuhi syarat penilaian tersebut. Setelah
Laschinger et al. (2001) yang menemukan memikirkan dalam-dalam, perilakunya
bahwa kepuasan kerja mempunyai hubu- mungkin akan menjadi karyawan yang rajin
ngan yang positif dan signifikan terhadap dalam bekerja, tidak datang terlambat, tidak
kinerja karyawan. Hasil penelitian ini me- pernah absen dan mematuhi peraturan,
nunjukkan bahwa kepuasan kerja yang tetapi dalam kenyataan tidak semua karya-
dirasakan oleh karyawan Bank Sulselbar wan mempunyai keinginan yang kuat
yang terdiri atas supervisi, operating pro- untuk mencapai nilai yang memuaskan.
cedures, promosi, dan rekan kerja, mampu Bank Sulselbar dinilai perlu untuk
memberi pengaruh yang bermakna dan membenahi budaya organisasinya, artinya
positif bagi kinerja karyawan. pimpinan dan karyawan perlu untuk me-
Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia … -- Kurniawan 405

ngubah perilaku kerjanya. Perubahan badan 4. Pengembangan sumber daya manusia


hukum dari Perusahaan Daerah (PD) men- berpengaruh langsung, positif, dan
jadi Perseroan Terbatas (PT) seharusnya signifikan terhadap motivasi kerja,
didukung dengan peningkatan etos kerja, yang berarti hipotesis empat yang me-
sehingga karyawan akan lebih kreatif dan nyatakan pengembangan sumber daya
inovatif. Perubahan ini diharapkan terjadi manusia berpengaruh signifikan ter-
di seluruh lingkungan kerja Bank Sulselbar, hadap motivasi kerja, terbukti dan
baik pimpinan/manajemen maupun karya- diterima.
wan Bank Sulselbar. 5. Kepemimpinan berpengaruh langsung,
Temuan ini bertentangan dengan teori- positif, dan signifikan terhadap kinerja
teori sumber daya manusia yang ada dan karyawan, yang berarti hipotesis lima
prediksi teoretis yang menyatakan bahwa yang menyatakan kepemimpinan ber-
motivasi kerja adalah faktor yang sangat pengaruh signifikan terhadap kinerja
penting dalam peningkatan kinerja karya- karyawan, terbukti dan diterima.
wan. Temuan ini mendukung hasil peneliti- 6. Pengembangan sumber daya manusia
an Prananta (2008) yang menemukan bahwa berpengaruh langsung, positif, dan
motivasi mempunyai hubungan yang posi- signifikan terhadap kinerja karyawan,
tif dan tidak signifikan terhadap kinerja yang berarti hipotesis enam yang me-
karyawan. nyatakan pengembangan sumber daya
manusia berpengaruh signifikan ter-
SIMPULAN dan SARAN hadap kinerja, terbukti dan diterima.
Simpulan 7. Kepuasan kerja berpengaruh langsung,
Berdasarkan hasil kajian dan hasil uji positif, dan signifikan terhadap moti-
pengaruh kepemimpinan dan pengemba- vasi kerja, yang berarti hipotesis tujuh
ngan sumber daya manusia terhadap ke- yang menyatakan kepuasan kerja ber-
puasan kerja, motivasi kerja, dan kinerja pengaruh signifikan terhadap motivasi
karyawan Bank Sulselbar, maka ditarik kerja, terbukti dan diterima.
simpulan sebagai berikut: 8. Kepuasan kerja berpengaruh langsung,
1. Kepemimpinan berpengaruh langsung, positif, dan signifikan terhadap kinerja
positif, dan signifikan terhadap kepua- karyawan, yang berarti hipotesis dela-
san kerja, yang berarti hipotesis satu pan yang menyatakan kepuasan kerja
yang menyatakan kepemimpinan ber- berpengaruh signifikan terhadap kiner-
pengaruh signifikan terhadap kepuasan ja karyawan, terbukti dan diterima.
kerja, terbukti dan diterima. 9. Motivasi kerja berpengaruh tidak signi-
2. Pengembangan sumber daya manusia fikan terhadap kinerja karyawan. De-
berpengaruh langsung, positif, dan ngan demikian hipotesis sembilan yang
signifikan terhadap kepuasan kerja, menyatakan motivasi kerja berpe-
yang berarti hipotesis dua yang me- ngaruh signifikan terhadap kinerja kar-
nyatakan pengembangan sumber daya yawan, tidak terbukti dan ditolak.
manusia berpengaruh signifikan ter- 10. Hasil penelitian ini memberi kontribusi
hadap kepuasan kerja, terbukti dan pada ilmu pengetahuan khususnya di
diterima. bidang ilmu manajemen sumber daya
3. Kepemimpinan berpengaruh langsung, manusia. Pengembangan model teoretis
positif, dan signifikan terhadap moti- kepuasan motivasi kinerja yang diguna
vasi kerja, yang berarti hipotesis tiga kan dalam penelitian ini dapat diguna
yang menyatakan kepemimpinan ber- kan untuk memecahkan masalah kiner
pengaruh signifikan terhadap motivasi ja karyawan di suatu organisasi/peru
kerja, terbukti dan diterima. sahaan baik mengenai hubungan sebab
406 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408

akibat maupun hubungan linier dan katkan kualitasnya dan lebih diinter-
persamaan didukung oleh data empi- nalisasi menjadi inner motivation para
rik, yang berarti hasil penelitian me- karyawan.
ngandung kebenaran keilmuan. Esensi 2. Motivasi kerja masih dipersepsi paling
temuan adalah kepemimpinan dan pe- kecil pengaruhnya dan tidak signifikan
ngembangan sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan. Motivasi
berpengaruh terhadap kinerja karya- kerja karyawan perlu mendapat per-
wan melalui variabel intervening ke- hatian manajemen Bank Sulselbar da-
puasan kerja dan motivasi kerja. lam rangka memelihara dan meningkat
11. Hasil penelitian ini dapat memberikan kan kinerja karyawan dengan cara
kontribusi bagi kepentingan Bank selalu mengevaluasi kebutuhan-kebutu
Sulselbar dan industri perbankan serta hannya sebagai manusia organisasional
industri-industri lainnya dalam upaya (pekerja) selama masa kerjanya.
meningkatkan kepuasan kerja, motivasi 3. Bagi para karyawan yang berkinerja
kerja, dan kinerja karyawan melalui cukup baik, hendaknya perusahaan
kepemimpinan dan pelaksanaan pro- menjaga agar kepuasan kerja dan
gram pengembangan sumber daya motivasi kerjanya tidak menurun. Se-
manusia dalam rangka peningkatan dangkan bagi karyawan yang kinerja
keunggulan kompetitif dan memba- nya kurang baik perlu dipacu dengan
ngun citra Bank Sulselbar ke arah tata faktor motivasional eksternal dan fak-
kelola yang baik atau Good Corporate tor motivasional internal.
Governance. 4. Bank Sulselbar dinilai perlu untuk
12. Model pengembangan teori yang ter- membenahi budaya organisasinya arti-
cermin pada judul penelitian ini dapat nya pimpinan dan karyawan perlu
menjadi jawaban terhadap rumusan untuk mengubah perilaku kerjanya.
masalah. Kepemimpinan dan pengem- Perubahan badan hukum dari Peru-
bangan sumber daya manusia relevan sahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan
dengan permasalahan untuk meningkat Terbatas (PT) seharusnya didukung
kan kepuasan kerja, motivasi kerja, dan dengan peningkatan etos kerja, sehing-
kinerja karyawan. Dengan demikian ga karyawan akan lebih kreatif dan
hubungan pengaruh antar variabel inovatif. Perubahan ini diharapkan
penelitian merupakan model penyeder- terjadi di seluruh lingkungan kerja
hanaan atas kompleksitas fenomena Bank Sulselbar, baik pimpinan/mana-
masalah kepuasan kerja, motivasi kerja, jemen maupun karyawan Bank Sulsel-
dan kinerja karyawan, sehingga model bar.
penelitian ini adalah model problem 5. Penelitian ini tidak melakukan kajian
solving yang baik. tentang hubungan yang sama terhadap
perusahaan yang sejenis atau bank lain
Saran di Sulawesi Selatan. Oleh karena itu,
1. Kepemimpinan para pemimpin di Bank hasil penelitian kemungkinan tidak da-
Sulselbar yang menurut sebagian kar- pat digeneralisasi terhadap perusahaan
yawan dipersepsikan baik, perlu di- yang sejenis atau bank lain di Sulawesi
tingkatkan. Demikian pula dengan Pro- Selatan. Untuk penelitian lebih lanjut
gram Pengembangan Sumber Daya disarankan untuk menggunakan vari-
Manusia yang sedang dan terus di- abel-variabel dalam penelitian ini, da-
lakukan oleh Bank Sulselbar dalam lam rangka mengetahui pengaruh antar
rangka peningkatan profesionalisme variabel terhadap perusahaan yang se-
karyawan, meskipun sebagian karya- jenis atau bank lain di Sulawesi Selatan.
wan menganggap baik, perlu diting-
Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia … -- Kurniawan 407

6. Penelitian ini hanya mengkaji beberapa Hughes, R. L., R. C. Ginnett, dan G. J.


variabel yang berkaitan dengan ke- Curphy. 2002. Leadership: Enhancing The
puasan kerja, motivasi kerja, dan ki- Lessons of Experience. McGraw-Hill
nerja karyawan Bank Sulselbar, yaitu Companies, Inc. New York.
dengan exogenous construct kepemimpi- Huselid, M. A. 1995. The Impact of Human
nan dan pengembangan sumber daya Resource Management Practices on
manusia. Oleh karena itu, diharapkan Turnover, Productivity, and Corporate
ada penelitian lanjutan guna melihat Financial Performance. Academy of
secara lebih luas faktor-faktor yang Management Journal 38: 635-672.
mempengaruhi kepuasan kerja, moti- Kreitner, R. dan A. J. Kinicki. 2004.
vasi kerja, dan kinerja karyawan. Organizational Behavior. Sixth Edition.
Mc Graw-Hill; International Edition.
DAFTAR PUSTAKA New York.
Ayuningtias, L. 2007. Pengaruh Praktik Laily, N. 2008. Pengaruh Karakteristik
Pengembangan Sumber Daya Manusia Individu dan Karakteristik Pekerjaan
terhadap Komitment Organisasi pada serta Iklim Organisasi terhadap Kepua-
Departemen Pemeliharaan I PT. Petro- san Kerja dan Motivasi kerja serta
kimia Gresik. http://library@unair. ac.id. Kinerja Manajer Menengah Indistri
Bernardin, J. H., J. E. A. Russel. 2007. Human Pupuk Nasional di Indonesia. Disertasi.
Resources Management, An Experimental Universitas Airlangga. Surabaya.
Approach. International Edition. Mc Laschinger, H. K., J. Finegan, dan J.
Graw-Hill. Boston. Shamian. 2001. The impact of work-
Challagalla, N. G. dan A. T. Shervani. 2006. place empowerment, organizational
Dimensional and type of Supervisory trust on staff nurses’s work satisfaction
Control: Effect on Sallesperson Per and organizational commitment. Health
formance and Satisfaction. Journal of Care Manage Rev 26(3): 7-23.
Marketing (60):89-105. Lee, C. H. dan N. T. Bruvold. 2003. Creating
Davis, K. dan J. W. Newstroom. 2001. Value for Employee: Investment in
Perilaku Dalam Organisasi, Jilid 1 dan Employee Development. Journal of
2, Penerjemah Agus Dharma. Erlang- Human Resource Management 14(6): 981-
ga. Jakarta. 1000.
Gibson, J. L., J. M. Ivancevich, dan J. H. Mahmudah, 2007. Pengembangan Sumber
Donnely. 2003. Organisasi (Perilaku, Daya Manusia dan Perilaku Pemimpin
Struktur dan Proses). Edisi kelima. Pengaruhnya terhadap Kinerja dan
Erlangga. Jakarta. Kepuasan Kerja Karyawan. Hibah
Hamid, E.S. dan B Rowi. 2003. Membangun Penelitian Dosen Muda Tahun 2007
Profesional Muhammadiyah. LPTP yang biayai oleh Dirjen Dikti Depdik-
Muhammadiyah dan UAD Press. nas. Makalah Semnas “Managemen:
Yogyakarta. Up2Date” tahun 2008. Departemen
Handoko, T. H. 1996. Manajemen Personalia Manajemen Fakultas Ekonomi Uni-
dan Sumber Daya Manusia. Edisi kedua. versitas Airlangga. Surabaya.
BPFE. Yogyakarta. Mangkunegara, A. P. 2004. Evaluasi Kinerja
Hassan, A., A. Hashim, dan A. Z. Ismail. SDM. PT Refika Aditama. Bandung.
2006. Human Resources Development Ostroff, C. 1992. The Relationship Between
Practices as Determinant of HRD Satisfaction, Attitudes and Performance
Climate and Quality Orientation. An Organization Level Analysis.
Journal of European Industrial Training Journal of Apllied Psychology 77(6): 933-
30(1): 4-18. 973.
408 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408

Pierce, J. L. dan J. W. Newstrom. 2006. Kerja dan Kinerja Karyawan PT.


Leaders and The Leadership Process: Telekomunikasi, Tbk. Difre VI Kali-
Readings,Self Assessments & Applications. mantan. Disertasi. Universitas Airlang-
McGraw-Hill Companies, Inc. New ga. Surabaya.
York. Webb, K. 2007. Motivating Peak Per-
Prananta, M. I. 2008. Pengaruh Kepe- formance: Leadership Behaviors That
mimpinan dan Budaya Organisasi serta Stimulate Employee Motivation And
Motivasi terhadap Perilaku Kerja dan Performance. Christian Higher Edu-
Kinerja Karyawan Hotel Berbintang di cation, 6: 53-71.
Kalimantan Timur. Disertasi. Uni- Winandi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian
versitas Airlangga. Surabaya. dalam Manajemen. Rajawali Press.
Price, A. 2003. Human Resource Management Jakarta.
in a Business Context. Second Edition. Whitener, E. M. 2001. High Commitment
Thomson Learning. London. Human Resource Practices Affect
Robbins, S. P. 2002. Perilaku Organisasi: Employee Commitment? A Cross-Level
Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Alih Analysis Using Hierarchical Linear
Bahasa Hadyana Pujaatmaka dan Modelling. Journal of Management 27:
Benyamin Molan. Edisi Kedelapan. 515-535.
Jilid 2. Prenhallindo. Jakarta. Youndt, M. A., S. A. Snell, J. W. Dean, J.W.,
Ruvendi, R. 2005. Imbalan Dan Gaya dan D. P. Lepak. 1996. Human
Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Resource Management, Manufacturing
Kepuasaan Kerja Karyawan Di Balai Strategy, and Firm Performance. Aca-
Besar Industri Hasil Pertanian Bogor. demy of Management Journal 39: 836-866.
Jurnal Ilmiah Binaniaga 1(1):17-26. Yukl, G. 2005. Kepemimpinan dalam Organi-
Siregar, S. 2009. Pengaruh Pengembangan sasi. Edisi Kelima. Alih Bahasa Budi
Sumber Daya Manusia Terhadap Supriyanto. PT Indeks Kelompok
Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Gramedia. Jakarta.
Dinas Perhubungan Kota Medan).
Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Sutadji, 2008. Pengaruh Kebijakan Sistem
Kompensasi dan Kondisi Kerja serta
Kapasitas Individu terhadap Motivasi

You might also like