Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This study aims to explain the effect of leadership and human resource development on job satisfaction, job
motivation and employees performance. Analysis by using Structural Equation Modeling (SEM) with alpha 5%
to test the significance of research variable. The data were taken from all Bank Sulselbar employees using cluster
random sampling technique. The total respondents were 184 respondents. Questionnaire (main instrument),
interview, observation, and documentary were used in collecting the data. Results of analysis (at significance
level of 5%) showed that: 1) leadership has a significant effect on job satisfaction, 2) human resource
development has a significant effect on job satisfaction, 3) leadership has a significant effect on job motivation, 4)
human resource development has a significant effect on job motivation, 5) leadership has a significant effect on
employee performance, 6) human resource development has a significant influence employee performance, 7) job
satisfaction has a significant effect on job motivation, 8) job satisfaction has a significant effect on employee
performance, and 9) job motivation does not significantly affect on employee performance.
Key words: leadership, human resources development, job satisfaction, job motivation, employees performance.
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kepemimpinan dan pengembangan sumber daya
manusia terhadap kepuasan kerja, motivasi kerja serta kinerja karyawan. Analisis dilakukan
menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan alpha 5% untuk menguji signifikansi
variabel peneletian. Data diperoleh dari karyawan tetap Bank Sulselbar yang ditetapkan sebagai
sampel berdasarkan teknik cluster random sampling. Total responden adalah 184 karyawan. Pengumpu
lan data menggunakan kuesioner (sebagai instrumen utama), wawancara, pengamatan, dan dokumen
tasi. Hasil analisis (pada tingkat signifikansi 5%) menunjukkan bahwa: 1) kepemimpinan berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja, 2) pengembangan sumber daya manusia berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja, 3) kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja, 4)
pengembangan sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja, 5) kepemim-
pinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, 6) pengembangan sumber daya manusia
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, 7) kepuasan kerja berpengaruh signifikan ter-
hadap motivasi kerja, 8) kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, dan 9)
motivasi kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kata kunci : kepemimpinan, pengembangan sumber daya manusia, kepuasan kerja, motivasi kerja,
kinerja karyawan.
391
392 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408
Para karyawan dituntut untuk dapat me- inovatif karyawan, dan penerapan sistem
laksanakan tugas yang dibebankan kepada- manajemen kinerja tidak secara langsung
nya secara profesional, bekerja keras, disi- meningkatkan kinerja karyawan.
plin, jujur, loyalitas tinggi, dan penuh dedi- Bank Sulselbar, sebagai pengelola dana
kasi untuk keberhasilan pekerjaannya pemerintah daerah Provinsi dan Pemerintah
(Hamid dan Rowi, 2003:40). Kabupaten/Kota, dapat menjalankan kegia-
PT. Bank Pembangunan Daerah Sula- tan operasionalnya dengan kondisi pere-
wesi Selatan, selanjutnya dalam penelitian konomian di Sulawesi Selatan yang relatif
ini disebut sebagai Bank Sulselbar, merupa- baik. Kondisi ini membuat karyawan
kan perusahaan yang bergerak di sektor merasa berada dalam “comfort zone” yang
perbankan. Bank Sulselbar dalam upaya menyebabkan tidak ada motivasi bekerja
pembentukan keunggulan kompetitif di- lebih giat, selain itu juga didukung dengan
tuntut untuk mampu melakukan perbaikan tanpa adanya penetapan sasaran kinerja.
terus-menerus (continuous improvement). Oleh karenanya, tahun 2012 direncanakan
Bank Sulselbar harus dinamis dan senan- akan diterapkan manajemen kinerja secara
tiasa memberi pelayanan yang terbaik bertahap agar kinerja Bank Sulselbar dapat
terhadap pelanggannya. Apabila Bank ditingkatkan melalui peningkatan kinerja
Sulselbar tidak dikelola secara profesional, karyawan, antara lain melalui peningkatan
maka dapat dipastikan akan menimbulkan kedisiplinan dan target penyelesaian tugas
ketidakmampuan untuk bersaing, sehingga sehingga jabatan dapat lebih dipertang-
Bank Sulselbar akan mengalami kerugian gungjawabkan, serta perilaku karyawan
atau kemunduran. diarahkan sesuai dengan nilai-nilai budaya
Kinerja Bank Sulselbar secara finansial perusahaan.
mengalami peningkatan dari tahun ke Dalam upaya peningkatan kinerja kar-
tahun. Namun demikian, peningkatan ki- yawan yang diharapkan maka dipandang
nerja finansial tidak secara langsung me perlu melakukan penelitian yang menguji
nunjukkan peningkatan kinerja karyawan. dan menganalisis faktor-faktor yang mem-
Masalah kinerja karyawan yang dihadapi pengaruhi kinerja karyawan. Kajian tentang
Bank Sulselbar selama ini, antara lain: sumber daya manusia dan keorganisasian
penyelesaian tugas oleh karyawan secara yang menyoroti faktor-faktor yang mem-
berkualitas tidak sesuai dengan yang pengaruhi kinerja telah banyak dilakukan.
diharapkan perusahaan, timbulnya ketidak- Faktor yang sangat umum dan hampir
puasan (kurang puas) sebagian nasabah selalu dikaji dalam penilaian kinerja ini
oleh sistem pelayanan Bank Sulselbar, adalah faktor peran kepemimpinan dan
karyawan tidak disiplin baik berdasarkan pengembangan sumber daya manusia.
aspek kehadiran kerja maupun kepatuhan Kepemimpinan dan pengembangan sumber
terhadap peraturan jam kerja sehingga ber- daya manusia diharapkan mampu mencipta
akibat pada penyelesaian pekerjaan tidak kan kepuasan kerja karyawan. Kepuasan
tepat waktu dan efisiensi waktu terabaikan, kerja yang dirasakan akan menimbulkan
pemahaman karyawan atas job description motivasi untuk menghasilkan kinerja kar-
masih bervariasi sehingga penyelesaian yawan yang diharapkan.
tugas belum mencapai hasil yang optimal, Penelitian ini menguji dan mengana-
terdapat ketidaksesuaian antara hasil eva- lisis pengaruh kepemimpinan dan pengem-
luasi kinerja individual dan hasil evaluasi bangan sumber daya manusia terhadap
kinerja unit/perusahaan sehingga timbul kepuasaan kerja dan motivasi kerja serta
rasa ketidakadilan bagi sebagian karyawan kinerja karyawan Bank Sulselbar yang
atas evaluasi kinerja oleh manajemen, secara teknis ditunjukkan melalui analisis
sistem kerja yang cenderung bersifat ruti- model persamaan struktural atau structural
nitas menyebabkan rendahnya kreativitas- equation modeling (SEM) yang berbasis teori
Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia … -- Kurniawan 393
dan konsep, dari paket program analysis of caya diri yang pada akhirnya mampu
moment structure (AMOS). Adanya variabel membawa karyawan mencapai kinerja yang
kepuasan kerja dan motivasi kerja dijadikan optimal.
variabel intervening dalam penelitian ini Rumusan masalah dalam penelitian ini
karena diharapkan akan mempengaruhi adalah:
secara tidak langsung faktor kepemimpinan 1. Apakah kepemimpinan berpengaruh ter-
dan pengembangan sumber daya manusia hadap kepuasan kerja?
yang merupakan variabel eksogen terhadap 2. Apakah pengembangan sumber daya
variabel kinerja karyawan yang merupakan manusia berpengaruh terhadap kepua-
variabel endogen. Populasi dalam pene- san kerja?
litian ini adalah seluruh karyawan tetap 3. Apakah kepemimpinan berpengaruh ter-
Bank Sulselbar yang ada di kantor pusat hadap motivasi kerja?
maupun di kantor cabang sebanyak 917 4. Apakah pengembangan sumber daya
orang. Dari sejumlah populasi tersebut, manusia berpengaruh signifikan ter-
sebagian populasi akan dijadikan sampel hadap motivasi kerja?
dengan mengacu pada kriteria teknik 5. Apakah kepemimpinan berpengaruh
sampling. terhadap kinerja karyawan?
Fokus penelitian ini akan menguji 6. Apakah pengembangan sumber daya
beberapa faktor independen yang mem- manusia berpengaruh terhadap kinerja
pengaruhi kinerja karyawan Bank Sulselbar, karyawan?
yaitu: kepemimpinan dan pengembangan 7. Apakah kepuasan kerja berpengaruh
sumber daya manusia. Diduga beberapa terhadap motivasi kerja?
faktor independen tersebut berpengaruh 8. Apakah kepuasan kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan, dalam terhadap kinerja karyawan?
arti semakin baik kepemimpinan yang 9. Apakah motivasi kerja berpengaruh
terjadi di Bank Sulselbar dan semakin baik terhadap kinerja karyawan?
penerapan program pengembangan sumber Tujuan penelitian ini adalah menguji
daya manusia yang diterapkan di Bank dan menganalisis pengaruh variabel ke-
Sulselbar maka akan semakin baik pula pemimpinan dan pengembangan sumber
tingkat kepuasan kerja, motivasi kerja, dan daya manusia terhadap kepuasan kerja,
kinerja karyawannya. Fokus penelitian ini motivasi kerja, dan kinerja karyawan. Hasil
adalah ingin menguji pengaruh faktor mana penelitian ini diharap dapat memberi bahan
yang paling berpengaruh terhadap kinerja pertimbangan bagi manajemen Bank Sul-
karyawan. selbar dalam pengambilan kebijakan, kepu-
Perbedaan penelitian ini dengan pene- tusan, dan program pengembangan bisnis-
litian-penelitian sebelumnya adalah bahwa nya.
penelitian ini menggunakan faktor kepe-
mimpinan dan pengembangan sumber daya TINJAUAN TEORETIS
manusia sebagai variabel independen, Kepemimpinan
kepuasan kerja dan motivasi kerja sebagai Kepemimpinan adalah suatu proses
variabel intervening, serta kinerja karyawan mempengaruhi orang lain guna mencapai
sebagai variabel dependen. Diduga faktor tujuan tertentu (Winandi, 2002:47; Hughes
kepemimpinan dan pengembangan sumber et al., 2002; Robbins, 2002:163; Yukl, 2005:8).
daya manusia dalam sebuah organisasi Dalam kerangka bisnis seorang manajer
akan menimbulkan rasa puas pada diri adalah seorang pemimpin manakala ia
karyawan sehingga dapat mempengaruhi mampu mempengaruhi bawahan, rekan
sikap dan perilaku karyawan untuk selalu kerja atau bahkan atasan mereka untuk
termotivasi, bersemangat, optimis, dan per-
394 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408
mengarahkan usaha-usaha mereka guna Para ahli memberi definisi atau konsep
pencapaian tujuan organisasi. mengenai kepuasan kerja dengan ungkapan
Hampir sebagian besar pendefinisian bahasa dan tinjauan dari sudut pandang
kepemimpinan memiliki titik kesamaan yang berbeda-beda namun makna yang
kata kunci yakni “suatu proses mempe- terkandung dari definisi yang mereka ung-
ngaruhi”. Akan tetapi ditemukan konsep- kapkan pada umumnya sama, yaitu bahwa
tualisasi kepemimpinan dalam banyak hal kepuasan kerja adalah sikap dan perasaan
berbeda. Perbedaan dalam hal “siapa yang umum dari seorang pekerja terhadap pe-
menggunakan pengaruh, tujuan dari upaya kerjaannya (Davis and Newstroom, 2001:
mempengaruhi, cara-cara menggunakan 103; Robbins, 2002:184).
pengaruh tersebut”. Perbedaan tersebut
dapat diukur dari kualitas pribadi, tindakan Motivasi Kerja
administrasi, hubungan kerja, pemberian Motivasi kerja merupakan motivasi
penghargaan, dan pemecahan masalah se- individual yang menggerakkan diri kar-
bagai indikator dari kepemimpinan. yawan yang terarah atau tertuju untuk
mencapai tujuan organisasi perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (Winandi, 2002:1; Robbins, 2002:198). Moti-
Pengembangan sumber daya manusia vasi kerja menjadi salah satu determinan
merupakan upaya yang mengindikasi ada- penting bagi pencapaian prestasi individu
nya pergerakan menuju situasi yang lebih di suatu organisasi. Dampak dari motivasi
baik atau meningkat bagi seorang individu kerja adalah terciptanya gairah kerja kar-
dalam organisasi (Mahmudah, 2007; Price, yawan sehingga produktivitas kerja kar-
2003:558; Ayuningtias, 2007:10). Pengemba- yawan akan meningkat.
ngan sumber daya manusia memiliki peran Motivasi merupakan pendorong yang
yang vital dalam upaya mengarahkan, men ada dalam diri individu yang memberi daya
dorong, memotivasi peningkatan/pengem- penggerak untuk melakukan sesuatu sebaik
bangan kemampuan dan keterampilan para mungkin. Apabila individu tersebut mem-
karyawan yang diimplementasikan pada punyai motivasi yang tinggi maka dia akan
pekerjaannya untuk mencapai keefektifan berkinerja tinggi sehingga tujuan yang akan
sumber daya manusia dalam organisasi dicapai dan yang diinginkan perusahaan
(Lee and Bruvold, 2003). Pengembangan dapat terwujud. Dengan demikian titik
sumber daya manusia mempunyai konsep tolak motivasi adalah individu karena moti-
untuk pengembangan diri, program pelati- vasi berada pada setiap individu. Keaneka-
han serta kemajuan karir untuk memenuhi ragaman motivasi akan menciptakan ke-
kebutuhan organisasi akan keahlian di masa anekaragaman pola perilaku karyawan di
yang akan datang. suatu perusahaan.
(knowledge) dan keterampilan (skill), sedang- mencapai tujuan tertentu melalui proses
kan, motivasi terbentuk dari sikap (attitude) komunikasi (Ruvendi, 2005; Mahmudah,
dalam menghadapi situasi (situation) kerja 2007). Motivasi kerja merupakan kondisi
(Mangkunegara, 2004:79). atau energi yang menggerakkan diri karya-
wan yang terarah atau tertuju untuk men-
Penelitian Sebelumnya dan Pengembang- capai tujuan organisasi perusahaan
an Hipotesis (Mangkunegara, 2004:61). Penelitian dilaku-
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kepua kan oleh Webb (2007) menemukan bahwa
san Kerja kepemimpinan memiliki peranan besar dan
Kepemimpinan merupakan salah satu berpengaruh signifikan terhadap motivasi
faktor penting yang dapat mempengaruhi kerja.
kepuasan kerja. Perilaku dari seorang H3: Kepemimpinan berpengaruh signifikan
pemimpin dapat mempengaruhi kepuasan terhadap Motivasi Kerja.
dan kinerja dari bawahan (Yukl, 2005:7;
Pierce and Newstrom, 2006). Penelitian Pengaruh Pengembangan Sumber Daya
dilakukan oleh Challagalla and Shervani Manusia dan Motivasi Kerja
(2006) menemukan bahwa kepemimpinan Pengembangan sumber daya manusia
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan akan berpengaruh terhadap motivasi kerja
kerja karyawan. apabila pengembangan sumber daya manu-
H1: Kepemimpinan berpengaruh signi fikan sia dilaksanakan secara sistematis, artinya
terhadap Kepuasan Kerja. adanya upaya untuk memaksimalkan po-
tensi karyawan di dalam organisasi, men-
Pengaruh Pengembangan Sumber Daya curahkan waktu, biaya, dan pemikiran
Manusia dan Kepuasan Kerja untuk meningkatkan kompetensi penting
Pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh para karyawan. Hal
merupakan suatu proses mengembangkan tersebut dapat memotivasi karyawan, me-
keahlian karyawan untuk dapat bekerja ningkatkan keahliannya serta memper-
secara profesional. Ketika karyawan dapat lihatkan bahwa karyawan tersebut berharga
bekerja secara profesional, maka kepuasan bagi organisasi (Robbins, 2002; Price, 2003).
kerja dapat dicapai (Hassan et al., 2006). Youndt et al. (1996) menunjukkan bahwa
Pengembangan sumber daya manusia juga investasi dalam pengembangan sumber
berarti memberikan kewenangan pada kar- daya manusia merepresentasi suatu strategi
yawan (empowerment), memberi kesempatan komitmen tinggi yang mempengaruhi moti-
pada individu untuk mengontrol karir vasi kerja karyawan.
mereka serta untuk mengembangkan pola H4: Pengembangan Sumber Daya Manusia
kehidupannya, sehingga dapat meningkat- berpengaruh signifikan terhadap Moti-
kan kepuasan kerja (Price, 2003:559). vasi Kerja.
H2: Pengembangan Sumber Daya Manusia
berpengaruh signifikan terhadap Ke- Pengaruh Kepemimpinan dan Kinerja
puasan Kerja Karyawan. Karyawan
Kepemimpinan dapat mempengaruhi
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi kinerja karyawan. Keberhasilan atau efekti-
Kerja vitas kepemimpinan seseorang tidak saja
Kepemimpinan dalam suatu organisasi diukur bagaimana memberdayakan bawa-
sangat penting peranannya dalam rangka hannya, akan tetapi juga kemampuannya
memimpin aktivitas-aktivitas dengan upaya menjalankan kebijakan perusahaan melalui
penggunaan pengaruh yang bukan pemak- cara atau gaya kepemimpinannya sehingga
saan dalam memotivasi karyawan untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan.
396 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408
Gambar 2
Hasil Analisis Jalur
Tabel 1
Hasil Pengujian Kesesuaian Model
Kriteria Cut–off Value Hasil Analisis Evaluasi Model
Chi – Square Diharapkan kecil 327.580 2 dengan df = 220 adalah
255.602
Significance Probability 0,05 0,008 Tidak Baik
RMSEA 0,08 0,071 Baik
GFI 0,90 0,936 Baik
AGFI 0,90 0,914 Baik
CMIN/DF 2,00 1,489 Baik
TLI 0,90 0,951 Baik
CFI 0,90 0,967 Baik
Sumber: Hasil analisis, diolah
Tabel 2
Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel Koef. C.R. Prob. Keterangan
Kepemimpinan (X1) Kepuasan Kerja (Y1) 0,230 3,328 0,000 Signifikan
PSDM (X2) Kepuasan Kerja (Y1) 0,679 8,138 0,000 Signifikan
Kepemimpinan (X1) Motivasi Kerja (Y2) 0,144 2,117 0,034 Signifikan
PSDM (X2) Motivasi Kerja (Y2) 0,586 5,571 0,000 Signifikan
Kepemimpinan (X1) Kinerja Karyawan (Y3) 0,215 3,952 0,000 Signifikan
PSDM (X2) Kinerja Karyawan (Y3) 0,497 4,823 0,000 Signifikan
Kepuasan Kerja (Y1) Motivasi Kerja (Y2) 0,225 2,132 0,033 Signifikan
Kepuasan Kerja (Y1) Kinerja Karyawan (Y3) 0,277 3,251 0,001 Signifikan
Motivasi Kerja (Y2) Kinerja Karyawan (Y3) 0,037 0,368 0,713 Tidak Signifikan
Sumber: Hasil analisis, diolah
400 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408
1. Kepemimpinan (X1) berpengaruh secara dengan nilai C.R. sebesar 5,571 dan
langsung, positif, dan signifikan ter- diperoleh probabilitas signifikansi (p)
hadap Kepuasan Kerja (Y1). Hal ini ter- sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf
lihat dari koefisien jalur yang bertanda signifikansi () yang ditentukan sebesar
positif sebesar 0,230 dengan nilai C.R. 0,05. Koefisien jalur sebesar 0,586,
sebesar 3,328 dan diperoleh probabilitas berarti setiap ada kenaikan Pengemba-
signifikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih ngan Sumber Daya Manusia (X2) maka
kecil dari taraf signifikansi () yang akan menaikkan Motivasi Kerja (Y2)
ditentukan sebesar 0,05. Koefisien jalur sebesar 0,586. Dengan demikian hipo-
sebesar 0,230, berarti setiap ada kenai- tesis 4 terbukti dan diterima.
kan Kepemimpinan (X1) maka akan 5. Kepemimpinan (X1) berpengaruh secara
menaikkan Kepuasan Kerja (Y1) sebesar langsung, positif, dan signifikan ter-
0,230. Dengan demikian hipotesis 1 hadap Kinerja Karyawan (Y3). Hal ini
terbukti dan diterima. terlihat dari koefisien jalur yang ber-
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia tanda positif sebesar 0,215 dengan nilai
(X2) berpengaruh secara langsung, posi- C.R. sebesar 3,952 dan diperoleh proba-
tif, dan signifikan terhadap Kepuasan bilitas signifikansi (p) sebesar 0,000
Kerja (Y1). Hal ini terlihat dari koefisien yang lebih kecil dari taraf signifikansi
jalur yang bertanda positif sebesar 0,679 () yang ditentukan sebesar 0,05. Koefi-
dengan nilai C.R. sebesar 8,138 dan sien jalur sebesar 0,215, berarti setiap
diperoleh probabilitas signifikansi (p) ada kenaikan Kepemimpinan (X1) maka
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf akan menaikkan Kinerja Karyawan (Y3)
signifikansi () yang ditentukan sebesar sebesar 0,215. Dengan demikian hipo-
0,05. Koefisien jalur sebesar 0,679, tesis 5 terbukti dan diterima.
berarti setiap ada kenaikan Pengemba- 6. Pengembangan Sumber Daya Manusia
ngan Sumber Daya Manusia (X2) maka (X2) berpengaruh secara langsung, posi-
akan menaikkan Kepuasan Kerja (Y1) tif, dan signifikan terhadap Kinerja
sebesar 0,679. Dengan demikian hipo- Karyawan (Y3). Hal ini terlihat dari
tesis 2 terbukti dan diterima. koefisien jalur yang bertanda positif
3. Kepemimpinan (X1) berpengaruh secara sebesar 0,497 dengan nilai C.R. sebesar
langsung, positif, dan signifikan ter- 4,823 dan diperoleh probabilitas signi-
hadap Motivasi Kerja (Y2). Hal ini ter- fikansi (p) sebesar 0,000 yang lebih kecil
lihat dari koefisien jalur yang bertanda dari taraf signifikansi () yang ditentu-
positif sebesar 0,144 dengan nilai C.R. kan sebesar 0,05. Koefisien jalur sebesar
sebesar 2,117 dan diperoleh probabilitas 0,497, berarti setiap ada kenaikan
signifikansi (p) sebesar 0,034 yang lebih Pengembangan Sumber Daya Manusia
kecil dari taraf signifikansi () yang (X2) maka akan menaikkan Kinerja
ditentukan sebesar 0,05. Koefisien jalur Karyawan (Y3) sebesar 0,497. Dengan
sebesar 0,144, berarti setiap ada ke- demikian hipotesis 6 terbukti dan
naikan Kepemimpinan (X1) maka akan diterima.
menaikkan Motivasi Kerja (Y2) sebesar 7. Kepuasan Kerja (Y1) berpengaruh se-
0,144. Dengan demikian hipotesis 3 cara langsung, positif, dan signifikan
terbukti dan diterima. terhadap Motivasi Kerja (Y2). Hal ini
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia terlihat dari koefisien jalur yang ber-
(X2) berpengaruh secara langsung, posi- tanda positif sebesar 0,225 dengan nilai
tif, dan signifikan terhadap Motivasi C.R. sebesar 2,132 dan diperoleh proba-
Kerja (Y2). Hal ini terlihat dari koefisien bilitas signifikansi (p) sebesar 0,033
jalur yang bertanda positif sebesar 0,586 yang lebih kecil dari taraf signifikansi
Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia … -- Kurniawan 401
() yang ditentukan sebesar 0,05. Koefi- Sulselbar tersebut menimbulkan kepuasan
sien jalur sebesar 0,225, berarti setiap kerja karyawan, dan karyawan merasa
ada kenaikan Kepuasan Kerja (Y1) maka bahwa pengawasan dan penilaian terhadap
akan menaikkan Motivasi Kerja (Y2) karyawan telah dilakukan dengan adil,
sebesar 0,225. Dengan demikian hipo- penugasan oleh pimpinan telah dilakukan
tesis 7 terbukti dan diterima. berdasarkan kompetensi dari tiap-tiap kar-
8. Kepuasan Kerja (Y1) berpengaruh se- yawan, serta kebijakan dan peraturan telah
cara langsung, positif, dan signifikan diberlakukan secara tegas dan adil oleh
terhadap Kinerja Karyawan (Y3). Hal ini pimpinan Bank Sulselbar. Kondisi yang di
terlihat dari koefisien jalur yang ber- dalamnya pimpinan menekankan penting-
tanda positif sebesar 0,277 dengan nilai nya kebersamaan dalam menyelesaikan
C.R. sebesar 3,251 dan diperoleh proba- tugas serta selalu menciptakan hubungan
bilitas signifikansi (p) sebesar 0,001 yang harmonis dengan para bawahannya
yang lebih kecil dari taraf signifikansi juga telah menciptakan kepuasan kerja
() yang ditentukan sebesar 0,05. Koefi- karyawan terhadap pengelolaan atau mana-
sien jalur sebesar 0,277, berarti setiap jemen tim kerja yang ada dalam kelompok
ada kenaikan Kepuasan Kerja (Y1) maka kerja di Bank Sulselbar.
akan menaikkan Kinerja Karyawan (Y3) Temuan ini mendukung hasil pen-
sebesar 0,277. Dengan demikian hipo- litian Yukl (2005) dan Pierce and Newstrom
tesis 8 terbukti dan diterima. (2006) yang menyatakan bahwa perilaku
9. Motivasi Kerja (Y1) berpengaruh secara dari seorang pemimpin dapat mempe-
tidak signifikan terhadap Kinerja Karya ngaruhi kepuasan dari bawahan, dan men-
wan (Y3). Hal ini terlihat dari koefisien dukung teori yang menyatakan bahwa
jalur yang bertanda positif sebesar 0,037 kepemimpinan dapat menghasilkan outcome
dengan nilai C.R. sebesar 0,368 dan kepuasan kerja, serta mendukung hasil
diperoleh probabilitas signifikansi (p) penelitian Challagalla and Shervani (2006)
sebesar 0,713 yang lebih besar dari taraf yang menyatakan bahwa kepemimpinan
signifikansi () yang ditentukan sebesar berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
0,05. Dengan demikian Motivasi Kerja kerja karyawan.
(Y2) tidak berpengaruh secara langsung
pada Kinerja Karyawan (Y3), hipotesis 9 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya
tidak terbukti dan ditolak. Manusia (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y1)
Pengembangan sumber daya manusia
Pembahasan di Bank Sulselbar telah dilaksanakan de-
Pengaruh Kepemimpinan (X1) terhadap ngan baik. Penempatan karyawan sesuai
Kepuasan Kerja (Y1) dengan kemampuan yang dimiliki mencer-
Kepuasan kerja karyawan Bank Sulsel- minkan bahwa penugasan sesuai dengan
bar tercipta karena pimpinan Bank Sulsel- kompetensi telah dipraktikkan di Bank
bar memiliki kompetensi dalam melakukan Sulselbar, kondisi tersebut telah menimbul-
tugas kepemimpinannya, memiliki kemam- kan kepuasan kerja karyawan. Penerapan
puan melakukan perencanaan dan pengam- program pelatihan dan pengembangan
bilan keputusan yang baik, serta konsekuen karir karyawan, yaitu dilaksanakannya pe-
dalam menerapkan peraturan kerja yang latihan sesuai dengan jenis pekerjaan
berlaku yang ditunjukkan dengan pemberi- karyawan dan dilakukan secara berkelanju-
an sanksi bagi karyawan yang melanggar tan untuk menambah wawasan karyawan,
kedisiplinan/peraturan yang berlaku. Kon- serta diberikannya kesempatan berkembang
disi berdasarkan kualitas pribadi dan kepada setiap karyawan telah menimbulkan
tindakan administratif oleh pimpinan Bank kepuasan kerja dan karyawan merasa
402 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012 : 391 - 408
akibat maupun hubungan linier dan katkan kualitasnya dan lebih diinter-
persamaan didukung oleh data empi- nalisasi menjadi inner motivation para
rik, yang berarti hasil penelitian me- karyawan.
ngandung kebenaran keilmuan. Esensi 2. Motivasi kerja masih dipersepsi paling
temuan adalah kepemimpinan dan pe- kecil pengaruhnya dan tidak signifikan
ngembangan sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan. Motivasi
berpengaruh terhadap kinerja karya- kerja karyawan perlu mendapat per-
wan melalui variabel intervening ke- hatian manajemen Bank Sulselbar da-
puasan kerja dan motivasi kerja. lam rangka memelihara dan meningkat
11. Hasil penelitian ini dapat memberikan kan kinerja karyawan dengan cara
kontribusi bagi kepentingan Bank selalu mengevaluasi kebutuhan-kebutu
Sulselbar dan industri perbankan serta hannya sebagai manusia organisasional
industri-industri lainnya dalam upaya (pekerja) selama masa kerjanya.
meningkatkan kepuasan kerja, motivasi 3. Bagi para karyawan yang berkinerja
kerja, dan kinerja karyawan melalui cukup baik, hendaknya perusahaan
kepemimpinan dan pelaksanaan pro- menjaga agar kepuasan kerja dan
gram pengembangan sumber daya motivasi kerjanya tidak menurun. Se-
manusia dalam rangka peningkatan dangkan bagi karyawan yang kinerja
keunggulan kompetitif dan memba- nya kurang baik perlu dipacu dengan
ngun citra Bank Sulselbar ke arah tata faktor motivasional eksternal dan fak-
kelola yang baik atau Good Corporate tor motivasional internal.
Governance. 4. Bank Sulselbar dinilai perlu untuk
12. Model pengembangan teori yang ter- membenahi budaya organisasinya arti-
cermin pada judul penelitian ini dapat nya pimpinan dan karyawan perlu
menjadi jawaban terhadap rumusan untuk mengubah perilaku kerjanya.
masalah. Kepemimpinan dan pengem- Perubahan badan hukum dari Peru-
bangan sumber daya manusia relevan sahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan
dengan permasalahan untuk meningkat Terbatas (PT) seharusnya didukung
kan kepuasan kerja, motivasi kerja, dan dengan peningkatan etos kerja, sehing-
kinerja karyawan. Dengan demikian ga karyawan akan lebih kreatif dan
hubungan pengaruh antar variabel inovatif. Perubahan ini diharapkan
penelitian merupakan model penyeder- terjadi di seluruh lingkungan kerja
hanaan atas kompleksitas fenomena Bank Sulselbar, baik pimpinan/mana-
masalah kepuasan kerja, motivasi kerja, jemen maupun karyawan Bank Sulsel-
dan kinerja karyawan, sehingga model bar.
penelitian ini adalah model problem 5. Penelitian ini tidak melakukan kajian
solving yang baik. tentang hubungan yang sama terhadap
perusahaan yang sejenis atau bank lain
Saran di Sulawesi Selatan. Oleh karena itu,
1. Kepemimpinan para pemimpin di Bank hasil penelitian kemungkinan tidak da-
Sulselbar yang menurut sebagian kar- pat digeneralisasi terhadap perusahaan
yawan dipersepsikan baik, perlu di- yang sejenis atau bank lain di Sulawesi
tingkatkan. Demikian pula dengan Pro- Selatan. Untuk penelitian lebih lanjut
gram Pengembangan Sumber Daya disarankan untuk menggunakan vari-
Manusia yang sedang dan terus di- abel-variabel dalam penelitian ini, da-
lakukan oleh Bank Sulselbar dalam lam rangka mengetahui pengaruh antar
rangka peningkatan profesionalisme variabel terhadap perusahaan yang se-
karyawan, meskipun sebagian karya- jenis atau bank lain di Sulawesi Selatan.
wan menganggap baik, perlu diting-
Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia … -- Kurniawan 407