You are on page 1of 11

EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.

1, Mei 2015

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI


PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI
JAMBI

M. Zahari
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari

Abstract
Research aims to understand motivation to influence the awareness of discipline
in office industry and trade jambi and to know how big the influence of variable-
variabel it is a partial and which between factors are most dominant widening
opportunities for the awareness of discipline office Industry and Trade Jambi. In
this research using methods descriptive analysis quantitative. Data to use is the
primary data and data skunder obtained indirectly of the employees office
Industry and Trade Jambi from the spreading the statement in the form of
kuisioner regarding the motivation with each indicator affect increased the
awareness of discipline office Industry and Trade Jambi and of data obtained
from DISPERINDAG Jambi and data other supporting. In analyzed data used
linear regression simple analysis .Through the testing t to know the motivation to
influence the awareness of discipline office Industry and Trade Jambi in a partial
.Data mixed with the help of computer program spss.17.0. Based on the results of
penelitain, then found the size of the influence variable motivation on increased
discipline work is as much as 60,1 % and the rest 39,9 % in are caused by by
varibel out peelitian this.As for the regression line y = a + bx, where when b
increased by one % so will increase the increase in variable motivation of 7.674
%. Motivation have an influence fairly high evaluation official discipline office of
industry and trade jambi this means employees has shown discipline attitude good
against the rules of prevailing
Keyword: motivation, discipline

PENDAHULUAN tersebut berpengaruh terhadap upaya


Sumber daya manusia organisasi dalam mencapai tujuan.
merupakan salah satu faktor produksi Betapa majunya teknologi,
yang sangat penting di dalam perkembangan informasi, tersedianya
menjalankan roda kegiatan dalam modal dan memadainya bahan, jika
sebuah perusahaan atau instansi. tanpa sumber daya manusia sulit bagi
Keberhasilan sebuah instansi atau organisasi tersebut untuk mencapai
perusahaan untuk mencapai tujuan tujuannya.
organisasi sangat tergantung pada Motivasi adalah sebuah
kemampuan sumber daya manusia fungsi dari pengharapan individu
dalam memberdayakan sumber daya bahwa upaya tertentu akan
yang ada serta memanfaatkan menghasilkan tingkat kinerja yang
semaksimal mungkin potensi sumber pada gilirannya akan membuahkan
daya tersebut. imbalan atau hasil yang dikehendaki
Manusia merupakan satu- (Henry Simamora, 2004 : 510).
satunya sumber daya yang memiliki Motivasi mempersoalkan bagaimana
akal, perasaan, keinginan, caranya mengarahkan daya dan
keterampilan, pengetahuan, potensi bawahan, agar mau bekerja
dorongan, daya dan karya. Semua sama secara produktif berhasil
potensi sumber daya manusia

47
EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1, Mei 2015

mencapai dan mewujudkan tujuan Perindustrian dan Perdagangan


yang telah ditentukan Provinsi Jambi
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jambi sebagai Tinjauan Pustaka
salah satu instansi daerah sangat Motivasi
besar peranannya dalam Menurut McClelland, dalam
pembangunan di Provinsi Jambi. Anwar Prabu (2011:94) bahwa :
Untuk menjamin terpeliharanya tata Motivasi merupakan Kondisi jiwa
tertib dan kelancaran tugas pada yang mendorong seseorang dalam
Dinas Perindustrian dan Perdaganga mencapai prestasinya secara
Provinsi Jambi maka masih perlu maksimal. Menurut Veizthal Rivai
dilakukan pembinaan pegawai. Salah (2011:837) bahwa : Motivasi
satu faktor yang mendapatkan merupakan serangkaian sikap dan
perhatian dalam pembinaan pegawai nilai-nilai yang mempengaruhi
adalah masalah disiplin pegawai. individu untuk mencapai hal yang
Penjelasaan tersebut spesifik sesuai dengan tujuan
mengindikasikan bahwa indispliner individu. Menurut Hasibuan
merupakan tindakan-tindakan dari (2005:143) bahwa : Motivasi kerja
pegawai yang tidak sesuai dengan adalah pemberian daya penggerak
peraturan yang terdapat pada yang menciptakan kegairahan kerja
organisasi. Contoh indispliner seseorang agar mereka mau bekerja
tersebut antara lain adanya pegawai sama, bekerja efektif, dan terintegrasi
yang tidak hadir tanpa alasan dengan segala daya upayanya untuk
pegawai yang terlambat datang, dan mencapai kepuasan.
pulang lebih cepat dari waktu yang Bila faktor-faktor
telah ditentukan. pada tahun 2010 pemeliharaan ini diperbaiki maka
sampai dengan tahun 2012 terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap
peningkatan jumlah hari pegawai sikap kerja yang positif, tetapi kalau
yang tidak hadir tanpa keterangan. dibiarkan tidak sehat, maka pegawai
Pada tahun 2013 peningkatan hari hanya akan merasa kecewa dan tidak
pegawai yang tidak hadir tanpa puas saja. Faktor hygiene melukisan
keterangan menurun menjadi 401 hubungan kerja dengan konteks atau
hari atau sebesar 0,009 persen. Pada lingkungan dalam melaksanakan
tahun 2014 menurun menjadi 258 pekerjaannya (job content).
hri atau menurun sebesar 0,008 Faktor-faktor pemeliharaan
persen. (dissatifier) antara lain :
Keterangan diatas sejalan 1. Gaji dan Upah
dengan semakin tingginya TKD yang Pemberian gaji hendaknya
diberikan akan membuat pegawai sesuai dengan tugas yang
termotivasi untuk meningkatkan dikerjakan. Penggolongan
kedisiplinannya terlihat dari tabel jabatan dan unsur-unsur yang
bahwa hampir setiap tahun tingkat menentukan penggolongan
indispliner pegawai semakin jabatan membawa pengaruh
menurun sejalan dengan semakin terhadap besarnya gaji yang
menaiknya tingkat absensi pegawai. diterima.
Tujuan dari penelitian ini adalah 2. Kondisi Kerja
untuk mengetahui bagaimana Penerangan, ventilasi,
pengaruh motivasi terhadap disiplin kelembaban dan suhu yang
pegawai pada kantor Dinas nyaman dalam tempat bekerja.

48
EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1, Mei 2015

3. Kebijaksanaan dan Administrasi - Kebutuhan perlindungan diri


Perusahaan dari udara dingin, panas,
Kebijaksanaan yang umumnya kecelakaan dan infeksi.
tertulis harus dapat dilaksanakan - Bebas dari rasa takut dan
oleh perusahaan sehingga dapat kecemasan.
menimbulkan rasa keadilan. - Bebas dari perasaan terancam
4. Hubungan Antar Pribadi karena pengalaman yang
Adanya koordinasi dalam setiap baru dan asing.
kegiatan kelompok sehingga c. Kebutuhan sosial, yang meliputi
terjalin hubungan yang baik antara lain :
antara tasan dan bawahan - Memberi dan menerima kasih
maupun teman sejawat. sayang.
5. Supervisi - Perasaan dimiliki dan
Kemampuan dalam hal hubungan yang berarti
kecakapan yang teknis sesuai dengan orang lain.
dengan posisinya - Kehangatan dan penuh
persahabatan.
Indikator motivasi maslow - Mendapat tempat atau diakui
Maslow yang dikutip Malayu dalam keluarga, kelompok
S.P Hasibuan (2005;154) serta lingkungan sosial.
mengemukakan teori motivasi yang d. Kebutuhan penghargaan
dinamakan maslows need hirerachy - Perasaan tidak bergantung
teori atau teori hirerachyi kebutuhan pada orang lain.
dari maslow. Kebutuhan yang - Kompeten
diinginkan manuisa itu bertingkat - Penghargaan terhadap diri
artinya jika kebutuhan yang pertama sendiri dan orang lain
telah terpenuhi kebutuhan tingkat - Kebutuhan akan aktualisasi
kedua akan muncul menjadi yang diri (Self Actualization)
utama dan seterusnya. Adapun Kebutuhan seperti antara lain
kebutuhan manusia yang kebutuhan mempertinggi potensi
dihipotesiskan adalah sebagai berikut – potensi dan ekspresi diri
: meliputi:
a. Kebutuhan fisiologis - Dapat mengenal diri sendiri
Kepuasan kebutuhan fisiologis dengan baik (mengenal dan
biasanya dikaitkan dengan uang. memahami potensi diri).
Hal ini berarti bahwa orang tidak - Belajar memenuhi kebutuhan
tertarik pada uang semata, tetapi diri sendiri.
sebagai alat yang dapat dipakai - Tidak emosional.
untuk memuaskan kebutuhan - Mempunyai dedikasi yang
lain. Termasuk kebutuhan tinggi, kreatif dan
fisiologis adalah makan, minum, mempunyai kepercayaan
pakaian, tempat tinggal dan diri yang tinggi dan
kesehatan sebagainya.
b. Kebutuhan rasa aman dan e. Kebutuhan Aktualisasi Diri
perlindungan (Safely and Setiap orang ingin
Security) adalah aman dari mengembangkan kapasitas
berbagai aspek baik fisiologis kerjanya dengan baik. Hal ini
maupun psikologis, kebutuhan merupakan kebutuhan untuk
meliputi: mewujudkan segala kemampuan
(kebolehannya) dan seringkali

49
EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1, Mei 2015

nampak pada hal-hal yang sesuai melalaikan prosedur kerja dan


untuk mencapai citra dan cita akan selalu mengikuti pedoman
diri seseorang. Dalam motivasi kerja yang ditetapkan oleh
kerja pada tingkat ini diperlukan perusahaan.
kemampuan manajemen untuk 3. Ketaatan pada standar kerja.
dapat mensinkronisasikan antara Hal ini dapat dilihat melalui
cita diri dan cita organisasi besarnya tanggung jawab
untuk dapat melahirkan hasil karyawan terhadap tugas yang
produktivitas organisasi yang diamanahkan kepadanya.
lebih tinggi. 4. Tingkat kewaspadaan tinggi.
Karyawan memiliki
Disiplin kewaspadaan tinggi akan selalu
Veithzal Rivai (2011;824) berhati-hati, penuh perhitungan
Disiplin adalah suatu alat yang dan ketelitian dalam bekerja,
digunakan para manager untuk serta selalu menggunakan
berkomunikasi dengan karyawan sesuatu secara efektif dan
agar mereka bersedia untuk efisien.
mengubah suatu prilaku sebagai 5. Bekerja etis.
suatu upaya untuk meningkatkan Beberapa karyawan mungkin
kesadaran dan kesediaan seseorang melakukan tindakan yang tidak
mematuhi semua peraturan sopan ke pelanggan atau terlibat
perusahaan dan norma-norma sosial dalam tindakan yang tidak
yang berlaku. Gouzali (2005:67) pantas. Hal ini merupakan salah
A.S. Homby dkk menyebutkan satu bentuk tindakan
bahwa disiplin adalah pelatihan, indisipliner, sehingga bekerja
khususnya pelatihan fikiran dan etis sebagai salah satu wujud
sikap untuk mentaati peraturan yang dari disiplin kerja karyawan.
berlaku.
Kerangka Pemikiran
Indikator Dsiplin Pada prinsipnya, kerangka
Veithzal Rivai (2011;825) pemikiran diperlukan untuk
menjelaskan bahwa, disiplin kerja memperjelas penalaran sehingga
memiliki beberapa indikator seperti : sampai pada jawaban sementara atas
1. Kehadiran. masalah yang telah dirumuskan yaitu
Hal ini menjadi indikator yang yang berkaitan dengan hubungan
mendasar untuk mengukur antara variabel Motivasi dan Kinerja.
kedisiplinan, dan biasanya Berdasarkan pada teori-teori yang
karyawan yang memiliki disiplin telah diuraikan serta hasil penelitian
kerja rendah terbiasa untuk sebelumnya, maka hubungan-
terlambat dalam bekerja. hubungan teoritis antara Motivasi
2. Ketaatan pada peraturan kerja. dan Kinerja dapat dijelaskan sebagai
Karyawan yang taat pada berikut :
peraturan kerja tidak akan

50
EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1, Mei 2015

Motivasi Disiplin
(X) (Y)
 Kehadiran
 Kebutuhan Fisiologis  Ketaatan pada peraturan kerja
 Kebutuhan Keamanan  Ketaatan pada standar kerja
 Kebutuhan Sosial  Tingkat kewaspadaan tinggi
 .Kebutuhan Penghargaan  Bekerja Etis
 Kebutuhan Aktualisasi Diri

(Hasibuan 2005 ; 143) (Veitzal Rifai 2011;825)

Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Hipotesis sedikit dari pada responden
Adapun hipotesis yang akan perempuan dengan perbandingan
diajukan peneliti dalan penelitian ini persentasi 45:55 Hal ini berarti Dinas
adalah: diduga Motivasi Perindustrian Provinsi Jambi
Berpengaruh Signifikan terhadap memiliki jumlah pegawai dengan
Disiplin Pegawai Dinas Perindustrian jenis kelamin seimbang antara laki-
dan Perdagangan Provinsi Jambi. laki dan perempuan.
b. Karakteristik
Hasil Penelitian Responden Berdasarkan Usia
Kusioner penelitian yang Berdasarkan informasi yang
telah disebarkan sebanyak 60 orang penulis dapatkan, responden menurut
di Dinas Perindustrian dan tingkat umur dapat dilihat pada tabel
Perdagangan Provinsi Jambi, berikut :
didapati Karakteristik Responden Table 2
sebagai berikut : Distribusi Responden
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
a. Karakteristik No Umur (Tahun) Jumlah
Responden Berdasarkan Jenis (Orang)
Kelamin 1 Dibawah 30 tahun 22
Hasil penelitian responden 2 30 s/d 39 18
berdasarkan Jenis kelamin dapat 3 40 s/d 49 13
dilihat di tabel berikut : 4 50 ke atas 7
Total 60
Tabel 1 Sumber : Data Primer (diolah)
Distribusi Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin Tabel 2 dapat diketahui
No Jenis Jumlah % bahwa responden yang berumur
Kelamin (orang) dibawah 30 tahun berjumlah 22
1 Laki-laki 27 45 % orang, berumur 30 sampai 39 tahun
2 Perempuan 33 55 % berjumlah 18 orang, berumur 40
Total 60 100 sampai 49 tahun berjumlah 13 orang
Sumber : Data Primer (Diolah) dan pegawai yang berusia diatas 50
tahun berjumlah 7 orang. Dari
Tabel 1 dapat dilihat bahwa kondisi seperti ini dapat diketahui
jumlah responden laki-laki lebih bahwa umur responden yang

51
EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1, Mei 2015

terbanyak adalah dibawah 30 tahun. d. Karakteristik


Hal ini menunjukkan bahwa dengan Rsponden Berdasarkan Masa
umur yang demikian responden Kerja
sangat matang dalam berfikir secara Berdasarkan informasi yang
objektif. penulis dapatkan, responden menurut
c. Karakteristik masa kerja pegawai Dinas
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Perindutrian dan Perdagangan
Formal Provinsi Jambi dapat dilihat pada
Berdasarkan informasi yang tabel berikut :
penulis dapatkan, responden menurut
tingkat pendidikan pada Dinas Tabel 4
Perindutrian dan Perdagangan Karakteristik Responden
Provinsi Jambi dapat dilihat pada Berdasarkan
tabel berikut : Masa Kerja
No Masa Kerja Jumlah
Tabel 3 (Tahun) (Orang)
Distribusi Responden Menurut 1 0 - 10 22
Tingkat Pendidikan Formal 2 11 - 20 18
No Tingkat Jumlah Persentase 3 21 - 30 20
pendidikan
Total 60
Formal
1 SD 3 5.1 Sumber : Data Primer (Diolah)
2 SLTP 1 1.7
3 SLTA / Sederajat 15 25 Berdasarkan Tabel 4 dapat
4 Diploma 6 10 dilihat bahwa dari 60 orang
5 Strata Satu (S1) 31 51.6 responden yang ada 20 orang
6 Strata Dua (S2) 4 6.7
Total 60 100 dengan masa kerja terlama yakni 21-
Sumber : Data Primer (diolah) 30 tahun masa kerja, 22 orang
pegawai dengan masa kerja 0-10
Berdasarkan Tabel 3 dapat tahun, dan 18 orang dengan masa
dilihat bahwa dari 60 orang kerja 11-21 tahun masa kerja.
responden yang ada 3 orang (5 %) Dengan kondisi masa kerja yang
memiliki jenjang Pendidikan lama dan pengalaman yang banyak,
setingkat SD, 1 orang (1.7%) diharapkan para responden akan
memiliki jenjang pendidikan semakin peka terhadap permasalahan
setingkat SLTP, 15 orang (25%) yang terjadi Dinas Perindustrian dan
memiliki jenjang pendidikan SLTA Perdagangan Provinsi Jambi.
Sederajat, 6 orang (10 %) dengan
pendidikan Diploma, 31 orang Motivasi Pegawai
(51.6%) dengan pendidikan S1 dan 4 Kedisiplinan berkaitan erat
orang (6.75) dengan pendidikan S2. dengan motivasi, seseorang akan
Dengan kondisi pendidikan yang memiliki disiplin yang tinggi apabila
memadai, diharapkan para responden motivasi yang diberikan juga cukup
akan semakin peka terhadap tinggi dan memuaskan bagi seorang
permasalahan yang terjadi Dinas pegawai. Berikut hasil Penelitian
Perindustrian dan Perdagangan kuisioner dengan motivasi yang di
Provinsi Jambi. tawarkan diatas maka dapat dilihat
tingkat konsistensi pegawai terhadap
disiplin

52
EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1, Mei 2015

Tabel 5
Hasil Rekapituliasi Quisioner Motivasi Pegawai
Tanggapan
No Indikator SKOR KET
STS TS CS S SS
Kebutuhan Fisiologis (x1)
1 Konsistensi Kebutuhan sandang , Sangat
- 17 19 24 247
Tinggi
2 Tercukupinya Kebutuhan pangan Sangat
- 2 10 13 35 258
Tinggi
3 Terpebuhinya Kebutuhan Papan Sangat
- 6 14 16 31 281
Tinggi
Sangat
Rata-rata 262
Tinggi
Kebutuhan keamanan (x2)
4 Perlindungan akan rasa aman Sangat
- 9 12 16 23 233
Tinggi
5 Tercukupnya peralatan kerja Sangat
- 11 32 27 296
Tinggi
6 Jaminan Keselamatan kerja Sangat
- - 22 17 21 239
Tinggi
Rata-rata Sangat
- 256
Tinggi
Kebutuhan Sosial (x3)
7 Terpenuhnya rasa kasih saying - 2 8 18 32 260 Tinggi
8 Terpenuhnya rasa dimilki dan di Tinggi
- 4 17 19 20 235
terima
9 Rasa persahabatan - 1 14 17 28 252 Tinggi
Rata-rata 249 Tinggi
Kebutuhan akan penghargaan (X4)
10 Pengakuan / pengahrgaan atas Tinggi
- 1 27 15 17 225
prestasi
11 Rasa hormat - 4 12 18 26 228 Tinggi
12 Diperhatikan atau tidaknya Prestasi Tinggi
Kerja Seseorang 3 16 15 26 244

Rata-rata 232,3 Tinggi


Kebutuhan aktualisasi Diri (X5)
13 Kemampuan untuk mencapai Tinggi
18 7 13 22 219
prestasi kerja
14 Menggunakan potensi demi Tinggi
11 13 21 15 220
tercapainya prestasi kerja
15 Tawaran untuk kenaikan jabatan Tinggi
17 11 19 13 208
yang ada
Rata-rata 215,6 Tinggi
Tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa selulurh pegawai setuju bahwa
seluruh indikator yang digunakan dalam kebutuhan fisiologis mereka tercukupi.
penelitian ini memiliki pengaruh yang Sedangkan untuk jwaban skro
tinggi terhadap kepuasan seseorang. Hal terendah terdapat pada indikator
ini dapat dilihat dari tingginya nilai rata- kebutuhan aktualisasi diri, dengan
rata skor jawaban responden yang jawaban skor 215,6, skor ini
keseluruhannya diatas angka 250. menunjukkan bahwa pegawai banyak
Dari lima indicator motivasi, yang belum merasakan kebutuhan
indicator motivasi yang memiliki aktualisasi mereka belum terpenuhi
jawaban skor tertinggi adalah indicator dengan baik.
kebutuhan fisiologis yakni dengan rata- Sedangkan untuk 3 indikator lainnya
rata 262 skor, ini menunjukkan bahwa masih berada pada kategori baik, yakni
indicator kebutuhan keamanan,

53
EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1, Mei 2015

kebutuhan sosial, dan kebuthan akan sebuah motivasi. Motivasi kerja sangat
penghargaan yakni dengan skor diatas berpengaruh dengan meningkatnya
230, ini menunjukkan bahwa seluruh kedisiplinan suatu pegawai. Semakin
pegawai Dinas Perindustrian dan terpenuhinya motivasi yang di butuhkan
Perdagangan merasa setuju bahwa pegawai maka akan semakin tinggi
ketiga kebutuhan tersebut terenuhi tingkat disiplin pegawai tersebut.
dengan cukup dan baik. Berikut ini merupakan Penyajian dari
tanggapan responden terhadap
Disiplin Kerja Pegawai pertanyaan-pertanyaan kuesioner
Untuk meningkatkan Disiplin penelitian.
kerja suatu pegawai dibutuhkannya
Tabel 6
Hasil Rekapitulasi Quisioner Disiplin Kerja Pegawai
Tanggapan
KET
No Indikator SKOR
STS TS CS S SS
Kehadiran (Y1)
1 Penting tidaknya Absensi Kehadiran Tinggi
- 4 13 21 22 241
2 Pengaruh rendahnya absensi Tinggi
- 2 10 23 25 255
kehadiran
3 Ketepatan waktu dalam menegrjakan Tinggi
- 6 7 27 20 241
pekerjaan
Rata-rata 245,7 Tinggi
Ketaatan terhadap aturan kerja (Y2)
4 Kesesuaian melakukan pekerjaan - 9 12 18 21 231 Tinggi
5 Sering atau tidak nya melalaikan Tinggi
- 9 18 33 264
prosedur kerja
6 Ketaatan dalam mentaati peraturan Tinggi
- - 16 18 26 250
kerja
- 248,33 Tinggi
Ketaatan Pada Standar Kerja (Y3)
7 Tanggung jawab dalam melakukan Tinggi
- 2 5 21 32 263
pekerjaan
8 Peraturan yang ditetapkan menjadi Tinggi
- 4 11 24 21 242
motivasi
9 Bersedia atau tidak menerima sanksi Tinggi
- 1 14 17 28 235
jika melanggar peraturan
246,7 Tinggi
Tingkat kewaspadaan Tinggi (Y4)
10 Tingkat kewaspadaan tinggi dalam Tinggi
- 1 13 19 27 252
melakukan pekerjaan
11 Melakukan pekerjaan dengan efektif Tinggi
- 4 14 16 26 252
dan efisien
12 Penuh perhitungan dan ketelitian Tinggi
3 16 15 26 244
dalam bekerja
249,33 Tinggi
Bekerja Etis (Y5)
13 Sikap Pantas dan Sopann dalam Sangat Tinggi
2 4 23 31 263
melakukan pekerjaan
14 Menghindari perlakuan yang tidak Sangat Tinggi
7 28 25 258
pantas
15 Selalu bekerja etis dalam menjalani Sangat Tinggi
11 17 32 261
pekerjaan
Rata-rata 260,7 Sangat Tinggi

54
EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1, Mei 2015

Tabel 6 diatas dapat dilihat rat-rata 260, yang berarti bahwa


bahwa seluruh indicator yang seluruh pegawai dinas pendidikan
digunakan dalam penelitian ini bekerja secara etis, sesuai dengan
memiliki pengaruh yang tinggi norma-norma yang berlaku.
terhadap motivasi seseorang. Hal ini Sedangkan indikator terendah
dapat dilihat dari tingginya nilai rata- adalah indikator kehadiran dengan
rata skor jawaban responden yang nilai skor 245,7 yang berarti bahwa
keseluruhannya diatas angka 230. seluruh pegawai menyetujui
Hal ini berarti menunjukan bahwa pentingnya absensi untuk
dengan terpenuhinya motivasi / meningkatkan kedisiplinan kerja.
kebutuhan pegawai maka seorang Pengaruh Motivasi Terhadap
pegawai akan meningkatkan Disiplin Pegawai Pada Dinas
kedisiplinan mereka. Lima indicator Perindustrian dan Perdagangan
kedisiplinan, indikator yang memiliki Provinsi Jambi
skor nilai tertinggi adalah indikator a. Regresi
bekerja secara etis dengan skor nilai
Tabel 7
Coefficients
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta


1 (Constant) 44.390 6.205 7.154 .000
MOTIVASI 7.674 1.339 601 5.732 .000
Sumber: data olahan

Tabel 7 diatas, maka diperoleh data pegawai. Artinya pengaruh sangat


persamaan sebagai berikut : kuat dan sifatnya searah karena
Y = a + bX hasilnya positif jika pemimpin
Y = 44.390 + 7.674 memperhatikan kelima variabel
Dimana : Y = Motivasi Pegawai; A = yang mempengaruhi disiplin
Besar Nilai Y bila x = 0 (Konstanta); pegawai. Nilai b1 = 7.674 yang
X = Disiplin menyatakan bahwa setiap
Persamaan regresi dilakukan penambahan 1 (karena ada tanda +
untuk menyatakan bahwa variable kualitas yang diharapkan dari
tersebut bisa diukur untuk variabel Motivasi sebesar 7.674
menentukan besarnya pengaruh dengan asumsi jika variabel lain
terhadap disiplin pegawai. Dan constant atau sama dengan nol.
persamaan diatas dapat dilihat dari
nilai a yaitu sebesar 44.390 yang Koefisien Korelasi dan Determinasi
artinya ada keunggulan pada variabel Hasil dari perhitungan SPSS
tersebut. Hal ini menandakan bahwa untuk Melihat Koefisien determinasi
pencapaian kedisiplinan seorang dapat dilihat dari Model Summary
pegawai di tentukan oleh Motivasi berikut
Tabel 8. Model Summary
Change Statistics
Std. Error
Mode Adjusted of the R Square F Sig. F
l R R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 .601(a) .362 .351 2.34462 .362 32.858 1 58 .000
Sumber: data olahan

55
EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1, Mei 2015

Koefisien Korelasi antara sehingga pemenuhan kebutuhan


Motivasi X1, , terhadap Disiplin fisiologis menjadi motivasi untuk
pegawai (Y) adalah 0,601 artinya mereka lebih meningkatkan disiplin
terdapat hubungan yang erat antara pegawai.
variabel X dan Y. sedangkan nilai Dari hasil perhitungan diatas
determinasi = r2 sebesar 0,362. dapat diartikan bila perusahaan ingin
Angka ini berarti bahwa variabel meningkatkan disiplin pegawai,
motivasi mampu menjelaskan maka perusahaan harus memenuhi
variabel y atau disiplin pegawai kebutuhan fisiologis masing-masing
sebesar 36,2 sebaliknya 73,8 pegawai.
disebabkan oleh variabel lain diluar
variabel yang diteliti KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat
Uji Hipotesis penulis sampaikan setelah
Uji t melakukan penelitian dan
Untuk pengujian secara pembahasan mengenai pengaruh
parsial melalui uji t. setelah nilat t hit motivasi terhadap disiplin kerja
diperoleh selanjutnya pegawai Dinas Perindustrian dan
membandingkan nilai t hit masing- Perdagangan Provinsi Jambi, maka
masing variabel bebas dengan nilai t dapat disimpulkan sebagai berikut :
table . hipotesis tersebut diterima 1. Motivasi pegawai Dinas
(Ho) ditolak jika t hit > table. Nilai t Perindustrian dan Perdagangan
hitung untuk masing-masing variabel Provinsi Jambi, sudah dapat
di peroleh dengan bantuan program dikatakan cukup tinggi, Hal ini
SPSS versi 17,00. terlihat dari skor total penilaian
Jika t hitung > t tabel , maka pegawai yang berada pada
Ho ditolak dan Ha diterima artinya interval tinggi. Namun masih ada
variabel indevendent (X) mempunyai yang belum optimal, yaitu
pengaruh yang signifikan terhadap pegawai yang masih rendah untuk
variabel dependent (Y). Dari tabel menjadi pimpinan dalam tim
tersebut, secara parsial dapat dlihat kerja, masih belum tingginya
dari uji t yang dilakukan, maka kemauan untuk menjadi lebih
diperoleh nilai untuk variable terdepan dari pegawai lain.
Motivasi Disiplin kerja pegawai Dinas
Thitung nya sebesar 5.732 dan Perindustrian dan Perdagangan
nilai t table pada tingkat keyakinan 95 Provinsi Jambi, sudah dapat
% sebesar t 0,025 (95) = 2,00. Dengan dikatakan cukup tinggi, artinya
tingkat signifikan 0,000 (probabilitas pegawai telah menunjukkan sikap
lebih kecil dari pada 0,05). Itu berarti disiplin yang baik terhadap
t hitung > t table artinya Ha di terima aturan-aturan yang berlaku.
(hipotesis diterima) berarti variabel 2. Motivasi memberikan pengaruh
Motivasi secara parsial memberikan yang cukup besar terhadap
pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan Disiplin pegawai
Disiplin pegawai karena Motivasi yaitu sebesar 60,1 % sedangkan
tidak hanya sebagai pemenuhan sisanya sebesar 39,9 %
kebutuhan sandang pangan dan disebabkan oleh variabel alin
papan namun juga sebagai diluar penelitian. Adapun garis
penyeimbang anataran beban kerja regresi Y = a + bx, dimana apabila
yang mereka terima dengan upah / b naik 1 % akan mengakibatkan
insentif yang didapat oleh pegawai,

56
EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1, Mei 2015

kenaikan variabel motivasi (Manajemen Sumber Daya


sebesar 7,674. Manusia), Edisi Ketiga,
Jakarta : Ghalia Indonesia
DAFTAR PUSTAKA Rivai Veitzhal 2011 Manajemen
A.A Anwar Prabu Mangkunegara Sumber Daya Manusia Untuk
2011 Manajemen Sumber Perusahaan PT. Raja
Daya Manusia Perusahaan Grafindo Persada Jakarta
PT Remaja Resdakarya Syadam, Gouzali, Manajemen SDM,
Bandung Djambatan, 2005
Handoko, T.Hani. Manjemen Syaukani, Affan Gaffar dan Ryaas
Sumber Daya Manusia, Rasyid, 2002. Pokok-pokok
BPFE, Yogyakarta 2005 Organisasi dan Manajemen.
Hasibuan, Malayu. SP. Organisasi Jakarta: Rieneke Cipta
dan Motivasi Dasar Sukirno Sadono 2005. Mikro
Peningkatan Produktivitas, Ekonomi Teori Pengantar ,
Bumi Aksara Jakarta 2003 edisi ketiga. PT Raja Grafibdo
Hasibuan, Malayu. SP. Manajemen Persada : Jakarta
Sumber Daya Manusia, Tjutju Yunarsih dan Suwatno. 2008.
Gunung Agung. Jakarta 2005 Manajemen Sumber Daya
Istijanto, 2009 Aplikasi Praktis Riset Manusia Bandung Alfabeta
Pemasaran, Jakarta : Umar, Husein, Sumber Daya
Gramedia Pustaka Utama Manusia Dalam Organisasi,
Masrukhin dan Waridin 2004, Gramedia Pustaka Utama,
Pengaruh Motivasi Kerja, Jakarta 2004,
Kepuasan Kerja, Budaya Umar, Husein, 2003, Satistik, Med
Organisasi, Dan Press, Yogyakarta
Kepemimpinan Terhadap Moekijat, Asas-Asas Perilaku
Kinerja Pegawai. Ekobis Vol 7 Organisasi, CV. Mandar Maju,
No.2 Hal 197-209 Bandung, 2006,
Nitisemito, Alex. S 2000
Manajemen Personalia

57

You might also like