You are on page 1of 6

JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 3 No.

1
ISSN. 2550-0414 Februari 2019

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK CENTRAL ASIA CABANG
GOLDEN TRADE MEDAN

1YULIANA, 2JEFFRY, 3AZWIN AKBAR, 4WENY, 5MICHAEL JACKSON


1,2,4,5AKADEMI
SEKRETARI DAN MANAJEMEN CENDANA
3SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN SUKMA

yuliananjo.cendana@gmail.com

ABSTRACT

Human resources are important assets that have the ability to develop as a determinant of the company's success in the
long term. Having a proven human resource capability, skill, loyal to the company, eager in achieving the goal of the
company will keep the company able to compete in the era of globalization. Motivation to the employees must be
continuously done, this is intended to be the skills, knowledge, attitude, loyalty, morale and commitment to the company
increases so that each job will be more easily completed on time and on target so as to improve the performance of
employees impact is the productivity and profitability of the company will increase. The purpose of the research is to know
the motivation given by the company impact on the performance of employees of PT. Bank Central Asia Branch Golden
Trade Centre Medan. The research method used is an associative quantitative method. The number of samples as many as
30 employees with sampling techniques is a saturated sample. The results of the study stated that strong motivation on the
performance of employees of PT. Bank Central Asia Golden Trade Centre Branch of Medan can be seen in the results of
analysis of coefficient of determination (R2) of 29.9%. So it can be concluded that the performance of employees of
PT. Bank Central Asia Medan Golden Trade Centre Branch is 29.9% influenced by motivation, while the remaining 70.1% is
influenced by other factors that are not researched in this study, so it is recommended that the next researcher to be able to
research using other factors besides the motivation factor to know their impact on employee performance.

Keywords : Motivation, Employee Performance

PENDAHULUAN
Dalam pencapaian tingginya produktivitas kerja karyawan, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain, adalah
Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja, Disiplin Kerja, bahkan yang berbanding terbalik seperti Stress Kerja
Karyawan (Arwin dkk, 2019). Pemberian motivasi umumnya berbanding lurus dengan kinerja setiap karyawan. Salah satu
kunci keberhasilan perusahaan sangat bergantung dari sumber daya manusia yang memiliki dedikasi penuh terhadap
perusahaan. Banyaknya industri yang berkembang di Indonesia saat ini harus didukung oleh manajemen yang baik dan
disiplin, agar mampu bertahan dalam persaingan dunia industri (Mayasari dan Supriyanto, 2016). Kemajuan suatu
perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimiliki. Kemajuan akan cepat dicapai apabila sumber
daya alam yang mencukupi serta terdapat sumber daya manusia yang berkualitas. Sebaliknya, kemajuan akan terhambat
jika faktor sumber daya alam dan sumber daya manusia yang terbatas. Sumber daya manusia yang berkualitas pada
umumnya memiliki kinerja yang baik. Namun untuk menciptakan dan mempertahankan kualitas sumber daya manusia
tersebut dibutuhkan suatu dorongan yang berkelanjutan sehingga kinerja karyawan dapat terus menerus terjaga. Sumber
Daya Manusia merupakan aset perusahaan yang sangat penting dalam suatu kegiatan organisasi atau perusahaan. Alasan
yang fundamental dikatakan demikian adalah baik untuk mengahadapi tuntutan tugas sekarang maupun untuk menjawab
tantangan di masa depan (Hutajulu dan Supriyanto, 2013). Ketidakmaksimalan kinerja karyawan mungkin saja dapat terjadi
dikarenakan tidak jelasnya konsep dan peraturan-peraturannya. Bila hasil kerja yang diperoleh sampai atau melebih standar
pekerjaan dapat dikatakan kinerja seorang karyawan termasuk pada kategori baik. Demikian sebaliknya, seorang karyawan
yang hasil pekerjaannya tidak mencapai standar pekerjaan termasuk pada kinerja yang tidak baik atau berkinerja rendah
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 3 No. 1
ISSN. 2550-0414 Februari 2019
(Utama dkk, 2019). Kinerja sumber daya manusia yang baik tentunya harus dilandasi oleh pemahaman akan konsep yang
baik juga. Setiap karyawan perusahaan dituntut agar dapat bekerja efektif, efisien, kualitas dan kuantitas pekerjaannya baik
sehingga daya saing perusahaan semakin besar (Weny dkk, 2019). Guna mendapatkan kinerja yang optimal dibutuhkan
dukungan kondisi-kondisi material dan psikologis yang ada dalam organisasi baik termasuk dukungan lingkungan kerja.
Kinerja sumber daya manusia yang produktif mampu mempermudah pencapaian dan penilaian organisasi untuk mencapai
hasil yang telah ditetapkan. Sedangkan kinerja sumber daya manusia yang kurang berpengaruh pada merosotnya prestasi
yang dicapai sebelumnya. Kinerja mengacu pada prestasi kerja karyawan diukur berdasarkan standard atau kriteria yang
telah ditetapkan organisasi. Pengelolaan untuk mencapai kinerja karyawan yang sangat tinggi akan dapat meningkatkan
kinerja organisasi secara keseluruhan. Berdasarkan pengamatan awal penulis di PT. Bank Central Asia Cabang Golden
Trade Centre Medan adalah tidak dilakukan sesi motivasi diawal pagi mulai kerja (morning briefing) secara rutin, sesuai
dengan ketentuan dari perusahaan sesi morning briefing wajib dilakukan setiap hari sedangkan di kantor cabang yang
penulis amati hanya diadakan 4 (empat) kali dalam sebulan. Pimpinan dianggap kurang dapat memberi motivasi dengan
tidak peduli terhadap bawahan sehingga dapat menyebabkan penurunan kinerja karyawan. Ketidakpedulian pimpinan yang
dimaksud adalah apabila bawahan mendapat masalah yang rumit untuk diatasi, namun karyawan merasakan tidak adanya
bantuan atau dukungan dari pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang ada sehingga bawahan merasa bekerja
individual. Pimpinan juga dianggap kurang mendengarkan keluhan-keluhan yang ada, sehingga bawahan merasa kurang
mendapatkan perhatian dan motivasi. Melihat kondisi dan fenomena tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang
pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja karyawan. Sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan PT. Bank Central Asia Cabang Golden Trade Centre Medan.

TINJAUAN PUSTAKA
Motivasi merupakan keinginan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Oleh karena itu
seorang pemimpin harus bisa bekerja sama dengan orang lain serta perlu memahami perilaku orang- orang yang bekerja
semaksimal mungkin agar tercapai tujuan organisasi. Perusahaan sebagai suatu organisasi dan juga merupakan wadah
tenaga kerja akan selalu berusaha memenuhi keinginan-keinginan yang diharapkan karyawannya. Demikian sebaliknya
organisasi juga mengharapkan karyawannya untuk melakukan jenis-jenis perilaku tertentu dalam usaha pencapain tujuan.
Dalam hal ini usaha untuk memperoleh perilaku tertentu yang diinginkan disebut pengarahan atau motivasi merupakan
suatu keterampilan dalam memadukan kepentingan karyawan dan kepentingan organisasi sehingga keinginan-keinginan
karyawan dipuaskan bersamaan dengan tercapainya sasaran-sasaran organisasi. Guna mendorong orang-orang bersedia
bekerja semaksimal mungkin, perlu diusahakan adanya motivasi yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat dalam
aktivitas organisasi. Jenis motivasi yang ditawarkan menunjukkan cara pimpinan perusahaan mendorong setiap orang yang
bekerja sama dengannya untuk berprestasi semaksimal mungkin sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai sesuai dengan
yang ditetapkan sebelumnya..

Motivasi
Menurut Terry (Hasibuan, 2010), motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang
merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Motivasi itu tampak dalam dua segi berbeda. (1) Kalau dilihat dari
segi aktif/dinamis, motivasi tmapak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan
daya serta potensi tenaga kerja, agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditetapkan
sebelumnya, dan (2) Jika dilihat dari segi pasif/statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan sekaligus juga sebagai
perangsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan potensi serta daya kerja manusia tersebut ke
arah yang diinginkan.

Tujuan Motivasi
Menurut Hasibuan ( 2010), ada beberapa tujuan motivasi yaitu sebagai berikut :
a. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan.
b. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
c. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.
e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 3 No. 1
ISSN. 2550-0414 Februari 2019
f. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
g. Menciptakan suasana hubungan kerja yang baik..

Jenis - Jenis Motivasi


Menurut Hasibuan (2010), jenis motivasi terbagi dua yaitu :
a. Motivasi Positif
Motivasi positif maksudnya manager memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang
berprestasi diatas prestasi standar. Dengan motivasi yang positif, semangat kerja bawahn akan meningkat karena
pada umumnya manusia senang menerima sesuatu yang baik.

Pelaksanaan pemberian motivasi positif dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
1) Material Incentive
Material incentive adalah dorongan yang bersifat keuangan yang bukan saja merupakan upah atau gaji yang wajar
tetapi juga jaminan yang dapat dinilai dengan uang. Material incentive merupakan faktor yang sangat mempengaruhi
seseorang untuk bekerja dengan giat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.
2) Non Material Incentive
Non Material Incentive yaitu segala jenis insentif yang tidak dapat dinilai dengan uang. Non Material Incentive
dilakukan dengan cara pemberian penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan, informasi, pemberian perhatian
yang tulus kepada karyawan sebagai seorang individu, persaingan, partisipasi, kebanggaan.

Pelaksanaan pemberian motivasi positif dilakukan dalam rangka pemenuhan tujuan jangka panjang yang menghasilkan
pekerjaan yang baik dengan semangat kerja yang tinggi, sedangkan untuk motivasi negatif dilakukan dalam rangka
pemenuhan jangka pendek dengan menghasilkan pekerjaan yang baik hanya sesaat dengan semangat kerja yang kian
hari kian menurun.
b. Motivasi Negatif
Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan
motivasi negatif ini, semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut
dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik. Motivasi negatif merupakan suatu dorongan
untuk bekerja yang didasarkan karena adanya rasa takut dan tekanan dari luar, sehingga motivasi negatif tumbuh
akibat ancaman dan paksaan. Motivasi negatif tidak menjamin peningkatan prestasi, motivasi ini dilakukan agar
karyawan berusaha untuk menghindarinya. Dengan demikian akan timbul dorongan dalam diri karyawan tersebut
untuk bekerja sebaik-baiknya supaya terhindar dari hukuman. Tetapi hendaknya pemberian motivasi ini dilakukan
dengan tepat dan wajar.

Ada bermacam-macam tindakan hukuman antara lain :


1) Dihilangkan sebagian haknya
2) Didenda
3) Skorsing
4) Surat peringatan
5) Dipecat

Metode Motivasi
Menurut Hasibuan ( 2010) terdapat 2 (dua) metode motivasi yaitu motivasi langsung dan motivasi tidak langsung :
a. Motivasi Langsung
Motivasi langsung adalah motivasi ( materiil / nonmateriil ) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu
karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti pujian, penghargaan,
tunjangan hari raya, bonus, dan bintang jasa.
b. Motivasi Tidak Langsung
Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta
menunjang gairah kerja/kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 3 No. 1
ISSN. 2550-0414 Februari 2019
pekerjaannya.

Kinerja
Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para
atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu
sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis
yang serius. Kesan-kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya
kinerja yang merosot.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif asosiatif. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci
yang harus diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan itu didasarkan pada ciri-
ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara
yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati
oleh indera manusia., sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis berarti
proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis, (Sugiyono, 2012).
Selanjutnya Sugiyono ( 2012:8 ), menyatakan metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Jenis Dan Sumber Data


Adapun jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data asli
yang dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus berupa wawancara pada karyawan
PT. Bank Central Asia Cabang Golden Trade Centre Medan, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah
sejumlah dokumen yang dimiliki oleh PT. Bank Central Asia Cabang Golden Trade Centre Medan dan berupa penelitian
terdahulu, artikel dan buku- buku teoritis yang dipakai sebagai referensi penelitian. Selanjutnya sumber data diperoleh baik
internal maupun eksternal PT. Bank Central Asia Cabang Golden Trade Centre Medan.

Metode Pengumpulan Data


Data untuk penelitian dikumpulkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur. Artinya, alat yang digunakan untuk
bertanya kepada responden cenderung berupa topik dan biasanya diberikan tanpa pilihan jawaban karena tujuannya untuk
menggali ide responden secara mendalam. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila penulis tahu
dengan pasti vaiabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar. Kuesioner dapat berupa pertanyaan dan pernyataan tertutup dan terbuka,
dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui internet, Sugiyono (2012).

Analisis Data
Menurut Priyatno ( 2010) analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dan
mengetahui arah hubungan yang terjadi. Ada tiga metode korelasi sederhana diantaranya pearson corelation, kendall’s tau-
b, dan spearmans’rho. Pada data berskala interval lebih cocok menggunakan metode pearson correlation. Nilai korelasi (r)
berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel sangat kuat.
Sebaliknya, nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel sangat lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan
searah ( X naik, maka Y naik ) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik, maka Y turun). Menurut Priyatno
(2010), jika korelasi lebih dari 0,5 maka hubungan kuat, jika kurang dari 0,5 maka hubungan lemah. Selanjutnya guna
mengukur kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan uji Koefisien determinasi. Menurut
Sarwono ( 2012) koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 3 No. 1
ISSN. 2550-0414 Februari 2019
Guna mengetahui pengaruh variabel beas terhadap variabel terikat, pada penelitian ini digunakan uji regresi sederhana.
Priyatno (2010) menyatakan bahwa analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara lienar antara satu variabel
independen ( X ) dengan variabel dependen ( Y ). Analisis ini bertujuan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen. Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui hipotesis yang benar diantara dua hipotesis yang dibuat
yaitu Ho dan Ha. Guna menguji hipotesis, penulis menggunakan Uji t yang diproses dengan cara mencari nilai thitung lalu
hasilnya dibandingkan dengan ttabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasl penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan perangkat lunak pengolah data diketahui bahwa nilai
signifikansi pada linieritas sebesar 0,000. Karena signifikansi kurang dari 0,05 (0,006 < 0,05) maka dapat disimpulkan
bahwa antara variabel independen dan dependen memiliki hubungan yang linier. Berdasarkan output diatas dapat diketahui
nilai korelasi Pearson antara variabel X dengan Y sebesar 0,547. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan motivasi (X)
terhadap kinerja karyawan (Y), dimana keeratan hubungan antara kedua variabel adalah cukup kuat.
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besar prosentase pengaruh variabel independen (X) secara
bersama-sama terhadap variabel dependen (Y). Berdasarkan hasil pengujian determinasi, diketahui nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,299. Maka dapat disimpulkan bahwa PT. Bank Central Asia Cabang Golden Trade Centre
Medan sebesar 29,9% dipengaruhi oleh motivasi, sedangkan sisanya 70,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dijelaskan dalam penelitian ini. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel
independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Variabel independen
dilambangkan dengan X sedangkan variabel dependen dilambangkan dengan Y, diperoleh hasil analisis regresi linier
sederhana sebagai berikut :

Y = 14.017 + 1.296 X + e

Sehingga dapat dinyatakan apabila variabel motvasi sebesar 0 unit maka kinerja sebesar 14,017 unit, namun apabila
terdapat peningkatan 1 unit variabel motivasi maka akan dapat meningkatkan kinerja sebesar 15,313 unit.
Berdasarkan uji t, diketahui bahwa hasil thitung yang diperoleh adalah sebesar 3.457 dengan ttabel adalah sebesar 2.052,
dengan kriteria pengujian yaitu jika thitung > ttabel maka maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa hasil uji hipotesis
dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya adanya terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan.

KESIMPULAN
Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, namun demikian kuatnya pengaruh tersebut tidak siginifikan.
Besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Bank Central Asia Cabang Golden Trade Centre Medan dapat
dilihat pada hasil analisis koefisien determinasi (R2) sebesar 29,9%. Mengacu pada hasil koefisien determinasi ini, maka
dapat disimpulkan kinerja karyawan PT. Bank Central Asia Cabang Golden Trade Centre Medan sebesar 29,9% dipengaruhi
oleh motivasi, sedangkan sisanya 70,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Sehingga
sangat direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kinerja karyawan PT. Bank Central Asia Cabang
Golden Trade Centre Medan menggunakan variabel lain selain variabel motivasi.

DAFTAR PUSTAKA
Arwin, A., Ciamas, E. S., Siahaan, R. F. B., Vincent, W., & Rudy, R. (2019, February). Analisis Stress Kerja Pada
PT. Gunung Permata Valasindo Medan. In Seminar Nasional Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS) (Vol. 1, No. 1).

Hasibuan, Malayu, S.P. 2010. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta. Bumi Aksara.

Hutajulu, S. M., & Supriyanto, S. (2013). Tinjauan Pelaksanaan Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan Pada PT. Inalum
Kabupaten Batubara. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis Administrasi, 2(2), 30-39.

Mayasari, D., & Supriyanto, S. (2016). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode EOQ
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 3 No. 1
ISSN. 2550-0414 Februari 2019
(Economic Order Quantity) pada PT. Suryamas Lestari Prima. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis Administrasi, 5(1), 26-32.

Priyatno, Duwi. 2011. Buku Saku Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta : Media Kom.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Utama, T., Ivone, I., Han, W. P., Berluidaham, B., & Megawati, M. (2019, February). Penilaian Kinerja Karyawan Pada
PT. Dinamika Lubsindo Utama Medan. In Seminar Nasional Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS) (Vol. 1, No. 1).

Weny, W., Nugroho, N., Anggraini, D., Sofian, S., & Erwin, E. (2019, February). Analisis Pelaksanaan Pelatihan Dan
Pendidikan Pada PT. Bimasakti Mahawira Medan. In Seminar Nasional Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS) (Vol. 1,
No. 1).

You might also like