You are on page 1of 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by EKONOMIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA


SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

Krisnawati Wiji Rahayu


Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Email : aqilarahayukurniawan@gmail.com

ABSTRAKSI

Influence Motivation Work To Performance Officer at the Secretariat of the East Kutai Regency
is the extent to which the work motivation affects employee performance and employee willingness
to devote the skills, knowledge, skills, energy and time in which the work motivation expect
compensation from the company that can satisfy their needs.
The formulation of the problem in this research is "Does Work Motivation significant effect on
employee performance at the East Kutai Regency Secretariat?"
The purpose of this research is to know and analyze the working motivation influence on employee
performance in the East Kutai Regency Secretariat.
The analysis tool in this research using descriptive analysis and simple linear regression analysis.
In this study, the test is made freely (X = motivation) on the dependent variable (Y = performance of
the employee). Testing the hypothesis can be stated as follows Ha: Motivation affect the performance
of employees in the Secretariat of the East Kutai Regency, Ho: Motivation does not affect the
performance of employees in the Secretariat of the East Kutai Regency, If: T hitung < T tabel then ho
is received, the independent variable (motivation) is not effect on the dependent variable (employee
performance) .T hitung > t tabel then ho is received, the independent variable (motivation) effect on
the dependent variable (employee performance).
The results of this research through a simple linear regression analysis test is that the variable X
is motivation positive effect on employee performance due to variables has more than t table t count
ie 4113 and Ttabel is 1,995.
The hypothesis put forward in this study is that the motivational effect on the performance of
employees in the Secretariat staff in the East Kutai Regency Thanks.

Keywords: Motivation, Performance

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan salah satu kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa
sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya,
disamping sumber daya yang lain seperti dibandingkan yang tidak bekerja.
modal, material dan mesin. Perusahaan juga Dari uraian di atas dapat dikatakan
membutuhkan sumber daya manusia, yaitu bahwa kesediaan pegawai untuk mencurahkan
para pegawai. Pegawai merupakan sumber kemampuan, pengetahuan, keterampilan,
daya yang penting bagi perusahaan, karena tenaga dan waktunya, sebenarnya
memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang mengharapkan adanya kompensasi dari pihak
sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk perusahaan yang dapat memuaskan
mencapai tujuannya. Bagi sebagian pegawai, kebutuhannya. Salah satu tujuan manajemen
harapan untuk mendapatkan uang adalah satu- sumber daya manusia, yaitu memastikan
satunya alasan untuk bekerja, namun yang lain perusahaan memiliki tenaga kerja yang
berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta
dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui dilengkapi dengan sarana untuk menghadapi
perubahan yang dapat memenuhi kebutuhan dan berfungsi sebagai modal
pekerjaannya. Dalam usaha mendukung (nonmaterial/non finansial) di dalam
pencapaian tenaga kerja yang memiliki organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan
motivasi dan berkinerja tinggi, yaitu dengan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan
cara memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. non fisik dalam mewujudkan eksistensi
Motivasi kerja menurut Siagian organisasi.
(2002:89) sebagai daya dorong bagi seseorang Pengertian Sumber Daya Manusia
untuk memberikan kontribusi yang sebesar - bisa dipahami sebagai berikut: “Sumber
besarnya demi keberhasilan organisasi daya manusia adalah kemampuan terpadu dari
mencapai tujuannya, dengan pengertian bahwa daya pikir dan daya fisik yang dimiliki
tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai individu” (Hasibuan, 2005:244).
pula tujuan pribadi para anggota organisasi Manajemen Sumber Daya Manusia
yang bersangkutan. Pemimpin di suatu merupakan suatu bidang manajemen
organisasi memiliki peran kuat dalam yang khusus mempelajari hubungan dan
membangun dan menumbuhkan semangat peranan manusia dalam organisasi
motivasi kerja dikalangan pegawai. Motivasi perusahaan. Fokus pembahasan manajemen
kerja dan kinerja adalah suatu bagian yang sumber daya manusia yaitu mengenai
saling terkait satu sama lainnya, peningkatan pengaturan peranan manusia dalam
motivasi kerja akan mempengaruhi mewujudkan tujuan yang optimal.
peningkatan kinerja dan begitu pula Jelasnya manajemen sumber daya manusia
sebaliknya. mengatur tenaga kerja manusia sedemikian
Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai rupa sehingga terwujud tujuan
Timur merupakan salah satu kantor yang perusahaan, kepuasan pegawai dan
memperkerjakan pegawai dalam jumlah yang masyarakat.
cukup besar, dimana dalam aktivitas Lebih memperjelas pengertian
operasional motivasi kerja yang diberikan manajemen sumber daya manusia, berikut
perusahaan menunjukkan bahwa selama ini dikemukakan definisinya oleh para ahli:
terjadi permasalahan terkait dengan motivasi Pengertian Manajemen Sumber Daya
kerja yang diberikan kantor. Bentuk Manusia (MSDM) menurut Sastrohadiwiryo
permasalahan yang terjadi yaitu mengenai (2002:10) menggunakan istilah
jenjang karier yang ditetapkan oleh kantor, manajemen tenaga kerja sebagai pengganti
dimana selama kantor belum sepenuh nya manajemen sumber daya manusia.
memperhatikan karier para pegawai dalam Menurutnya, manajemen tenaga kerja
bekerja, dimana terdapat pegawai lama yang merupakan pendayagunaan, pembinaan,
tidak memiliki jenjang karier secara jelas. pengaturan, pengurusan, pengembangan
unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai
DASAR TEORI buruh, karyawan, maupun pegawai dengan
A. MANAJEMEN SUMBER DAYA segala kegiatannya dalam usaha mencapai
MANUSIA hasil guna dan daya guna yang sebesar-
Manajemen adalah suatu seni besarnya, sesuai dengan harapan usaha
bagaimana menggerakan orang lain untuk perorangan, badan usaha, perusahaan,
mencapai sasaran yang diinginkan. Untuk lembaga, maupun instansi.
memperoleh arti manajemen, dibawah ini Sedangkan Menurut Simamora
dikutip beberapa pendapat para ahli dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
manajemen yang mungkin tidak sama atau Manusia memberikan pengertian bahwa:
dikatakan berbeda, tergantung dari sudut “Manajemen sumber daya manusia adalah
mana manajemen tersebut dilihat. pendayagunaan, pengembangan, penilaian,
Menurut Hasibuan (2000:57) pemberian balas jasa, dan pengelolaan
mengatakan bahwa: “Manajemen adalah individu anggota organisasi atau kelompok
ilmu dan seni mengatur proses karyawan” (Simamora, 2004: 4).
pemanfaatan sumber daya manusia dan Dari beberapa definisi para ahli di
sumber-sumber lainnya secara efektif atas dapat disimpulkan bahwa
dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu” Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah penerapan secara tepat dan efektif
adalah potensi yang merupakan asset dalam proses akusis, pendayagunaan,
pengembangan dan pemeliharaan personil kebutuhan akan perwujudan diri. Kemudian
yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif dari faktor tersebut diturukanlah indikator-
untuk mencapai tingkat pendayagunaan indikator untuk mengetahui tingkat motivasi
sumber daya manusia yang optimal oleh pada karyawan, yaitu:
organisasi tersebut dalam mencapai 1. kebutuhan fisik, ditunjukan dengan:
tujuan-tujuannya. Sejauh mana pemberian gaji, pemberian bonus, uang
pengelolaan sumber daya manusia makan, uang transport, fasilitas
dilakukan akan menentukan sukses tidaknya perumahaan dan sebagainya.
organisasi atau perusahaan tersebut mencapai 2. kebutuhan rasa aman dan keselamatan,
tujuannya sehingga pengelolaan sumber ditunjukan dengan: fasilitas keamanan dan
daya manusia harus diupayakan secara keselamatan kerja yang diantaranya
maksimal. jaminan sosial tenaga kerja, dana pensiun,
asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan
B. MOTIVASI KERJA dan perlengkapan keselamatan kerja.
Dalam Hasibuan (2005:342) ada 3. kebutuhan sosial, ditunjukan dengan:
beberapa pengertian motivasi. Menurut melakukan interaksi dengan orang lain
Hasibuan motivasi adalah: “Pemberian daya yang diantaranya untuk diterima di
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja kelompok dan kebutuhan untuk dicintai
seorang, agar mereka mau bekerja sama. dan mencintai.
Bekerja efektif dan terintegrasi dengan 4. kebutuhan akan penghargaan, ditunjukan
segala daya upayanya untuk mencapai dengan: pengakuan dan penghargaan
kepuasan.” Sedangkan Menurut Handoko berdasarkan kemampuannya yaitu
(2010:143), motivasi berasal dari kata latin kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
movere yang berarti dorongan atau pemberian oleh pegawailain dan pimpinan terhadap
daya penggerak yang menciptakan kegairahan prestasi kerja.
kerja seseorang agar mereka mau bekerja 5. kebutuhan perwujudan diri, ditujukan
sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan dengan sifat pekerjaan yang menarik dan
segala daya upayanya untuk mencapai menantang, dimana pegawaitersebut
kepuasan. Motivasi (motivation) dalam mengerahkan kemampuan, kecakapan,
manajemen hanya ditunjukkan pada keterampilan, dan potensinya. Dalam
sumber daya manusia umumnya dan bawahan pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan
khususnya. Pentingnya motivasi karena oleh perusahaan dengan
motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyelenggarakan pendidikan dan
menyalurkan, dan mendukung prilaku pelatihan.
manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias
mencapai hasil yang optimal. C. KINERJA PEGAWAI
Motivasi kerja menurut Siagian Kinerja merupakan suatu hal yang
(2002:89) sebagai daya dorong bagi penting untuk mengatur keberhasilan suatu
seseorang untuk memberikan kontribusi yang organisasi dalam mencapai tujuanya. Setiap
sebesar - besarnya demi keberhasilan orang penting untuk selalu melakukan
organisasi mencapai tujuannya, dengan penilaian terhadap kinerja, karena hal tersebut
pengertian bahwa tercapainya tujuan dapat dijadikan sebagai masukan untuk
organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi perbaikan dan peningkatan kinerjanya.
para anggota organisasi yang bersangkutan. Menurut Rivai (2005:15) mengatakan
Sedangkan pengertian motivasi kerja menurut ada beberapa pendapat para ahli mengenai
Hasibuan (2008:132) adalah pemberian daya pengertian kinerja. Sedangkan menurut
penggerak yang menciptakan kegairahan Osborn (1991) mengatakan bahwa kinerja
seseorang, agar mau bekerja sama, bekerja adalah: “Sebagai kualitas dan kuantitas dari
efektif dan terintegrasi dengan segala daya pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan
upayanya untuk mencapai tujuan. individu, kelompok maupun perusahaan.”
Menurut Maslow yang dikutip oleh Hasibuan Sedangkan Menurut Tika (2006) Kinerja
(2008:157) bahwa motivasi kerja pegawai sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/ kegiatan
dipengaruhi oleh kebutuhan fisik, kutuhana seseorang atau kelompok dalam suatu
akan keamanan dan keselamatan, kebutuhan organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai
sosial, kebutuhan akan penghargaan diri, dan
faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam Motivasi adalah dorongan yang tumbuh
periode waktu tertentu. dalam diri seseorang, baik yang berasal dari
Kinerja dapat dipahami sebagai tingkat dalam maupun dari luar dirinya untuk
keberhasilan maupun tingkat pencapaian melakukan suatu pekerjaan dengan semangat
tujuan organisasi. Kinerja dapat menunjukkan tinggi, menggunakan semua kemampuan dan
seberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan keterampilan yang dimilikinya. Untuk dapat
tugas-tugas organisasi. memberikan hasil kerja yang berkualitas dan
Selain itu, kinerja juga menunjukkan berkuantitas maka seorang pegawai
sejauh mana tujuan yang dinyatakan dalam membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya
petunjuk hasil dapat dicapai oleh suatu yang akan berpengaruh terhadap semangat
organisasi. kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja.
Dengan demikian pengertian kinerja Menurut Handoko (2002: 252), motivasi
suatu organisasi memenuhi fungsi serta aturan adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang
yang ditetapkan bagi pencapaian tujuan. mendorong keinginan individu melakukan
Menurut Menurut Bernardin & Russel kegiatan - kegiatan tertentu untuk mencapai
(2003) untuk mengukur kinerja pegawai tujuan. Sedangkan menurut Buhler (2004:191)
dapat digunakan beberapa indikator kinerja, memberikan pendapat tentang pentingnya
antara lain adalah: motivasi sebagai berikut : ”Motivasi pada
dasarnya adalah proses yang menentukan
a. Kualitas (Quality) merupakan tingkatan di seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan
mana proses atau hasil dari penyelesaian untuk melaksanakan pekerjaan”. Motivasi atau
suatu kegiatan mendekati sempurna. dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan
b. Kuantitas (Quantity) merupakan produksi bagi tercapainya suatu tujuan, maka manusia
yang dihasilkan dapat ditunjukkan dalam harus dapat menumbuhkan motivasi kerja
satuan mata uang, jumlah unit, atau setinggi – tingginya bagi para pegawai dalam
jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan. perusahaan.
c. Ketepatan waktu (Timeliness) merupakan Motivasi erat kaitannya dengan
di mana kegiatan tersebut dapat timbulnya suatu kecenderungan untuk berbuat
diselesaikan, atau suatu hasil produksi sesuatu guna mencapai tujuan. Ada hubungan
dapat dicapai, pada permulaan waktu yang yang kuat antara kebutuhan motivasi,
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan perbuatan atau tingkah laku, tujuan dan
hasil produk yang lain dan kepuasan kerja kinerja. Karena setiap
memaksimalkan waktu yang tersedia perubahan senantiasa berkat adanya dorongan
untuk kegiatan-kegiatan lain. motivasi. Motivasi timbul karena adanya suatu
d. Efektivitas biaya (Cost effectiveness) kebutuhan dan karenanya perbuatan tersebut
merupakan tingkatan di mana sumber terarah pencapaian tujuan tertentu yang pada
daya organisasi, seperti manusia, akhirnya disebut sebagai kinerja pegawai. Jadi,
keuangan, teknologi, bahan baku dapat Semakin kuat motivasi atau dorongan yang
dimaksimalkan dalam arti untuk diberikan oleh pimpinan kepada pegawai maka
memperoleh keuntungan yang paling akan semakin maksimal kinerja yang
tinggi atau mengurangi kerugian yang dihasilkan oleh pegawai itu sendiri.
timbul dari setiap unit atau contoh
penggunaan dari suatu sumber daya yang E. Definisi Konsep
ada. Motivasi adalah suatu daya penggerak
e. Hubungan antar perseorangan yang mampu menciptakan kegairahan kerja
(interpersonal impact) merupakan dengan membangkitkan, mengarahkan, dan
tingkatan di mana seorang pegawai berperilaku kerja serta mengeluarkan tingkat
mampu untuk mengembangkan perasaan upaya untuk memberikan kontribusi yang
saling menghargai, niat baik dan sebesar besarnya demi keberhasilan organisasi
kerjasama antara pegawai yang satu dalam mencapai tujuannya. Menurut Maslow
dengan pegawai yang lain dan juga pada yang dikutip oleh Hasibuan (2008:157) bahwa
bawahan. motivasi kerja pegawai dipengaruhi oleh
kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan
D. Hubungan Motivasi Kerja dan dan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan
Kinerja Pegawai
akan penghargaan diri, dan kebutuhan akan dan diterima oleh semua pegawai di dalam
perwujudan diri. suatu perusahaan. Seperti definisi di atas
Kinerja merupakan suatu hal yang dengan adanya komunikasi dan motivasi dapat
penting untuk mengatur keberhasilan suatu meningkatkan atau menciptakan kinerja
organisasi dalam mencapai tujuanya. Setiap pegawai dengan baik. Dapat dilihat bahwa
orang penting untuk selalu melakukan dalam kinerja pegawai ada beberapa indikator
penilaian terhadap kinerja, karena hal tersebut di dalamnya yaitu kualitas yang meningkatkan
dapat dijadikan sebagai masukan untuk kinerja pegawai, kuantitas yang dapat
perbaikan dan peningkatan kinerjanya. meningkatkan kinerja pegawai, ketetapan
Menurut Mangkunegara (2001), definisi waktu yang dapat meningkatkan kinerja
kinerja pegawai adalah: “Hasil kerja secara pegawai, keefektifitasan pegawai dalam
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh meningkatkan kinerja, dan kemandirian
seorang pegawai dalam melaksanakan pegawai dalam bekerja mampu meningkatkan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang kinerja pegawai. Dengan kelima indikator di
diberikan kepadanya.” atas tidak ada indikator yang lemah dari
kinerja pegawai. Secara tidak langsung
F. Kerangka Konsep motivasi membantu dalam menciptakan
Menurut Handoko (2001:104) kinerja pegawai.
pengembangan sumber daya manusia adalah Hipotesis yang dikemukakan dalam
Pengembangan sumber daya manusia penelitian ini adalah bahwa motivasi
mempunyai ruang lingkup yang lebih luas berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada
dalam upaya untuk memperbaiki dan pegawai Sekertariat Daerah Kabupaten Kutai
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, Timur di Terima.
sikap dan sifat-sifat kepribadian sebagai upaya Hasil penelitian melalui uji analisis
persiapan para pegawai untuk memegang regresi linear sederhana adalah bahwa variabel
tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan X yaitu motivasi berpengaruh positif terhadap
datang. kinerja pegawai dikarenakan variabel tersebut
mempunyai thitung lebih daripada ttable yaitu
HASIL PENELITIAN 4.113 dan Ttabel adalah 1.995.
Dengan pemberian motivasi kepada Berdasarkan hasil R (koefisien korelasi)
pegawai dapat meningkatkan kinerja Pegawai sebesar 0.446 yang menunjukkan adanya
pada instansi tersebut. Dalam motivasi hubungan kuat dimana koefisien detreminasi
mempunyai beberapa indikator seperti (R2) sebesar 0.199 berada diantar 0< R2<1
kebutuhan ekonomi, jaminan keamanan dan menunjukkan variasi naik turunnya tingkat
ketenangan dalam bekerja, menciptakan kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah
hubungan kerja yang menyenangkan, Kabupaten Kutai Timur dipengaruhi oleh
mendapatkan piagam penghargaan dan variabel motivasi (X), sebesar 44,6%
mengembangkan kemampuan dan karir sedangkan 55,4% dipengaruhi oleh variasi
pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten variabel lain.
Kutai Timur. Dari beberapa indikator tadi ada
DAFTAR PUSTAKA
dua indikator yang lemah adalah hubungan
kerja yang menyenangkan dan pemberian Buhler, Patricia. 2004. Alpa Teach Yourself.
penghargaan kepada pegawai dalam Management Skills dalam 24Jam.
meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri.
Terj. Jakarta: Prenada Media
Peningkatan kinerja pegawai Bernardin, H. John, danJoyce E.A Russel.
memberikan dampak positif dalam pencapaian (2003). Human resource management
tujuan perusahaan maka oleh sebab itu (An Experimental Approach
manajemen harus mempelajari sikap dan International Editio). Mc. Graw -Hill
perilaku para pegawai dalam perusahaan Inc.Singapore
tersebut. Menurut Mangkunegara (2000:56) Handoko, T. H. 2001, Manajemen Personalia
menciptakan kinerja pegawai yang baik adalah
dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2.
tidak mudah karena kinerja pegawai dapat BPFE, Yogjakarta
tercipta apabila variabel-variabel yang
mempengaruhinya seperti komunikasi dan
motivasi dapat diakomodasikan dengan baik
____________.2002, Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia. BPFE,
Yogjakarta
____________.2010, Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia. BPFE,
Yogjakarta
Hasibuan, Malayu. 2005. Organisasi dan
Motivasi : dasar peningkatan
produktivitas. Jakarta: Bumi
Aksara.
________________.2000. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
________________. 2002. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
________________. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Reflika
Diatama.
Osborn, M.P. 1991. Breast Development and
Anatomy. Dalam Harris, J.R. dkk
penyunting). Breast Disease. 2nd edisi.
Philadelphia: J.B. Lippincot-Raven.
p. 1-47.
Rivai, Veithzal. 2005. Performance Appraisal :
Sistem yang Tepat Untuk Menilai
Kinerja Pegawaidan Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2002. Manajemen
Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
Administratif dan Operasional.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Siagian, Sondang. 2002. Filsafat Administrasi.
Edisi Revisi. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Simamora, Henry 2004, Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Tika, Moh. Pabundu. (2006). Budaya
Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.

You might also like