You are on page 1of 20

ACARA: EPITERMAL

LABORATORIUM BAHAN GALIAN


DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Peraga Nama : Rifqi Abbas
Endapan Epitermal NIM : 14/363673/TK/4171
No. Peraga : L-12

Tembaga Mineral
lempung

Crysoprase
Kalkopirit

Kuarsa

Keterangan
1. Warna batuan Putih Kehijau-hijauan
2. Tipe Alterasi Batuan Argillik
3. Pemerian Urat/Gangue Tekstur :-

Geometri struktur : 1-3 mm ; masif

4. Mineralogi (deskripsi) Mineral asli :-

Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi
 Mineral Lempung  warna putih kecoklat-coklatan,
ukuran <1 mm, kilap tanah, bentuk amorf, struktur masif,
belahan -, pecahan -, ketembusan cahaya opak, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 50%.
 Tembaga  warna hijau kehitam-hitaman, ukuran <1 mm,
kilap tanah, bentuk kristalin, struktur prismatik, belahan -,
pecahan -, ketembusan cahaya opak, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 25%.

Mineral-mineral tambahan
 Crysoprase  warna hijau, ukuran 2-5 mm, kilap kaca,
bentuk kristalin, struktur masif, belahan -, pecahan
konkoidal, ketembusan cahaya translucent, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 5%.
 Kuarsa  warna colorelss, ukuran 1-2 mm, kilap kaca,
bentuk kristalin, struktur kriptokristalin, belahan -, pecahan
konkoidal, ketembusan cahaya transparant, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 5%.

Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :


mineral non-logam
-
mineral logam (bijih).
 Kalkopirit  warna emas, ukuran 1-2 mm, kilap logam,
bentuk kristalin, struktur prismatik, belahan -, pecahan
uneven, ketembusan cahaya opak-translucent, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 15%.

5. Tipe endapan: Epithermal Low Sulfidation


6. Genesa Batuan tersebut terbentk akibat berinteraksi dengan
larutan hidrotermal bersifat netral, suhu sekitar <200oC dengan
kimia fluida aCa+/aH+ sedang. Proses hidrotermal mengendapkan
tembaga pada permukaan batuan serta mebentuk urat primer yang
mengisi rekahan, pada urat terenapkan kalkopirit dan kuarsa.
Tembaga dapat hadir secara primer ataupun hasil proses oksidasi
dari mineral sulfide kalkopirit. Proses kimia yang berlangsung
yaitu hidrolisis mebentuk mineral lempung dan sulfidasi
membentuk kalkopirit.
7. Kondisi Lingkungan Pembentukan batuan terendapkan pada setting tektonik
island arc, diinterpretasikan berupa tipe endapan epithermal
sulfidasi rendah yang umumnya berada pada kedalaman 300-800
meter. Paleosurface berada di zona gunung api di bagian distal.
Daftar Pustaka
Asisten Geologi Sumber daya mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumber Daya Mineral.
Yogyakarta: Laboratorium Sumber Daya Mineral, FT UGM (Halaman 49-63).
Thompson A.J.B dkk. 1996. Atlas of Alteration A Field and Petrographic Guide to Hydrothermal
Alteration Minerals. Canada: Geological Association of Canada (halaman 80,82).
ACARA: EPITERMAL
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Peraga Nama : Rifqi Abbas
Endapan Epitermal NIM : 14/363673/TK/4171
No. Peraga : L-26

Mineral
lempung
Silika

Kuarsa

Keterangan
1. Warna batuan Putih Kecoklat-coklatan
2. Tipe Alterasi Batuan Infilling
3. Pemerian Urat/Gangue Tekstur : Colloform

Geometri struktur : Masif

4. Mineralogi (deskripsi) Mineral asli :-

Mineral Sekunder : -
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi : -
Mineral-mineral tambahan : -

Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :


mineral non-logam
 Kuarsa  warna colorelss, ukuran 1-2 mm, kilap kaca,
bentuk kristalin, struktur prismatik, belahan -, pecahan
konkoidal, ketembusan cahaya transparant, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 15%.
 Silika  warna putih, ukuran 1-2 mm, kilap kaca, bentuk
amorf, struktur masif, belahan -, pecahan konkoidal,
ketembusan cahaya translucent, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 75%.
 Mineral Lempung  warna putih kecoklat-coklatan,
ukuran <1 mm, kilap tanah, bentuk amorf, struktur masif,
belahan -, pecahan -, ketembusan cahaya opak, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 5%.

mineral logam (bijih) : -


5. Tipe endapan: Epithermal Low Sulfidation
6. Genesa Sampel berupa urat yang terbentuk yaitu collloform,
terebntuk melalui proses pengendapan secara angsung atau
primer, terbentuk dari gel silika asli, tegangan permukaan yang
kuat mengakibatkan bentukan membundar atau seperti ginjal
pada permukaan luarnya. Terdapat pula mineral lempung
diinterpretasikan berupa mineral ubahan plagioklas pada batuan
dinding yang menempel pada urat. Fluida yang mengalterasi
memiliki pH netral
7. Kondisi Lingkungan Lingkungan pengendapan urat yaitu pada zona jenuh
silica, dengn batuan samping mengalami rekahan cukup lebar
diinterpretasikan terbentuk pada tipe alterasi low epthermal
sulfidation, dengan kedalaman pada 300-800 meter. Zona
terbentuknya yaitu Superzone crustiform-colloform (CC) denga
adanya silica kalsedon yang melimpah.
Daftar Pustaka
Asisten Geologi Sumber daya mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumber Daya Mineral.
Yogyakarta: Laboratorium Sumber Daya Mineral, FT UGM (Halaman 49-63).
Thompson A.J.B dkk. 1996. Atlas of Alteration A Field and Petrographic Guide to Hydrothermal
Alteration Minerals. Canada: Geological Association of Canada (halaman 86,94).
ACARA: EPITERMAL
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Peraga Nama : Rifqi Abbas
Endapan Epitermal NIM : 14/363673/TK/4171
No. Peraga : L-8

Kuarsa

Silika

Mineral
lempung Galena

Kalkopirit

Pirit

Keterangan
1. Warna batuan Abu-abu kehitam-hitaman
2. Tipe Alterasi Batuan Infilling
3. Pemerian Urat/Gangue Tekstur : Colloform ; crustiform

Geometri struktur : Masif

4. Mineralogi (deskripsi) Mineral asli :-

Mineral Sekunder : -
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi : -
Mineral-mineral tambahan : -

Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :


mineral non-logam
 Kuarsa  warna colorelss, ukuran 1-2 mm, kilap kaca,
bentuk kristalin, struktur prismatik, belahan -, pecahan
konkoidal, ketembusan cahaya transparant, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 25%.
 Silika  warna putih, ukuran < 1 mm, kilap kaca, bentuk
amorf, struktur masif, belahan -, pecahan konkoidal,
ketembusan cahaya translucent, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 45%.
 Mineral Lempung  warna putih kecoklat-coklatan,
ukuran <1 mm, kilap tanah, bentuk amorf, struktur masif,
belahan -, pecahan -, ketembusan cahaya opak, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 5%.

mineral logam (bijih) : -


 Kalkopirit  warna emas kekuning-kuningaan, ukuran 1-2
mm, kilap logam, bentuk kristalin, struktur prismatik,
belahan -, pecahan uneven, ketembusan cahaya opak-
translucent, kemagnetan diamagnetic, kelimpahan 10%.
 Pirit  warna emas, ukuran 1-2 mm, kilap logam, bentuk
amorf, struktur prismatik, belahan -, pecahan uneven,
ketembusan cahaya opak, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 10%.
 Galena  warna abu-abu, ukuran 1-3 mm, kilap logam,
bentuk amorf, struktur masif, belahan 2 arah, pecahan
uneven, ketembusan cahaya opak, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 5%.
5. Tipe endapan: Epithermal Low Sulfidation
6. Genesa Sampel batuan berupa urat dengan tekstur colloform dan
crustiform secara bersamaan. Colloform terbentuk akibat
pengendapan gel silica pada stuktur berupa rekahan yang
membentuk bulatan-bulatan pada permukaan. Crustiform
terbentuk akibat fluktuasi pengendapan silica yang berkala.
Dalam urat mebawa mineral kalkopirit, pirit dan galena terbentuk
melalui proses sulfidasi pada suasana reduksi dengan pH fluida
hidrotermal netral. Terdapat mineral lempung yang merupakan
ubahan plagioklas pada batuan asal akibat proses hidrolisis.
7. Kondisi Lingkungan Lingkungan pengendapan urat yaitu pada zona jenuh
silica, dengn batuan samping mengalami rekahan cukup lebar
diinterpretasikan terbentuk pada tipe alterasi low epthermal
sulfidation, dengan kedalaman pada 300-800 meter, dengan pH
netral. Zona terbentuknya yaitu Superzone crustiform-colloform
(CC) denga adanya silica kalsedon yang melimpah.
Daftar Pustaka
Asisten Geologi Sumber daya mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumber Daya Mineral.
Yogyakarta: Laboratorium Sumber Daya Mineral, FT UGM (Halaman 49-63).
Thompson A.J.B dkk. 1996. Atlas of Alteration A Field and Petrographic Guide to Hydrothermal
Alteration Minerals. Canada: Geological Association of Canada (halaman 86, 94).
ACARA: EPITERMAL
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Peraga Nama : Rifqi Abbas
Endapan Epitermal NIM : 14/363673/TK/4171
No. Peraga : L-36

Mineral
lempung Silika

Sulfur
Kuarsa

Keterangan
1. Warna batuan Putih kecoklat-coklatan
2. Tipe Alterasi Batuan Infilling
3. Pemerian Urat/Gangue Tekstur : Colloform

Geometri struktur : Masif

4. Mineralogi (deskripsi) Mineral asli :-

Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi

Mineral-mineral tambahan: -
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam
 Kuarsa  warna colorelss, ukuran 1-3 mm, kilap kaca,
bentuk kristalin, struktur prismatik, belahan -, pecahan
konkoidal, ketembusan cahaya transparant, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 30%.
 Silika  warna putih, ukuran < 1 mm, kilap kaca, bentuk
amorf, struktur masif, belahan -, pecahan konkoidal,
ketembusan cahaya translucent, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 50%.
 Mineral Lempung  warna putih kecoklat-coklatan, ukuran
<1 mm, kilap tanah, bentuk amorf, struktur masif, belahan -,
pecahan -, ketembusan cahaya opak, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 10%.
 Sulfur  warna kuning, ukuran 1-2 mm, kilap dhamar,
bentuk kristalin, struktur sacharoidal, belahan -, pecahan -,
ketembusan cahaya translucent, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 10%.

mineral logam (bijih): -


5. Tipe endapan: Epithermal Low Sulfidation
6. Genesa Sampel batuan berupa urat dengan tekstur colloform
terbentuk secara primer yaitu pengisisan langsung fluida
hidrotermal yang kaya akan silica pada struktur rekahan,
pengisian berlangsung berkali kali sehingga membentuk berlapis,
engan bagian atas berbentuk membulat akibat tegangan
permukaan yang kuat. Dalam urat terendapkan pula sulfur
melalui proses oksidasi H2S yang terkandung pada fluida fluida.
Kehadiran mineral lempung akibat penggantian plagioklas batuan
asli melalui proses hidrolisis. Fluida hidrotermal yang mengisis
bersifat netral umumnya pada suhu 160-270oC.
7. Kondisi Lingkungan Batuan merupakan tipe enapan epithermal sulfidasi
rendah, berada pada setting island arc zona back arc basin.
Paleosurface diinterpretasikan pada zona distal gunung api
dengan kedalaman pembentukan 50-1000 m. Zona terbentuknya
yaitu Superzone crustiform-colloform (CC) denga jumlah
kalsedon yang melimpah
Daftar Pustaka:
Asisten Geologi Sumber daya mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumber Daya Mineral.
Yogyakarta: Laboratorium Sumber Daya Mineral, FT UGM (Halaman 49-63).
Thompson A.J.B dkk. 1996. Atlas of Alteration A Field and Petrographic Guide to Hydrothermal
Alteration Minerals. Canada: Geological Association of Canada (halaman 86).
ACARA: EPITERMAL
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Peraga Nama : Rifqi Abbas
Endapan Epitermal NIM : 14/363673/TK/4171
No. Peraga : L-12

SIlika Kuarsa

Keterangan
1. Warna batuan Coklat kemerah-merahan
2. Tipe Alterasi Batuan -
3. Pemerian Urat/Gangue Tekstur : Vuggy & Drussy cavities

Geometri struktur : masif

4. Mineralogi (deskripsi) Mineral asli :-

Mineral Sekunder : -
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi: -
Mineral-mineral tambahan: -

Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :


mineral non-logam
 Kuarsa  warna colorelss, ukuran 1-3 mm, kilap kaca,
bentuk kristalin, struktur prismatik, belahan -, pecahan
konkoidal, ketembusan cahaya transparant, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 40%.
 Silika  warna putih, ukuran < 1 mm, kilap kaca, bentuk
amorf, struktur masif, belahan -, pecahan konkoidal,
ketembusan cahaya translucent, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 60%.

mineral logam (bijih): -


5. Tipe endapan: Epithermal Low Sulfidation – High Sulfidation
6. Genesa Sampel batuan berupa urat dengan tekstur vuggy dan
drussy cavities terbentuk akibat adanya pelarutan (leaching) oleh
fluia hidrotermal yang asam sehingga mineral dominan larut dan
mebentuk lubang-lubang, ketika hadir larutan hidrotermal, akan
terndapkan kuarsa dan silica masif didalamnya. Fluida
hidrotermal yang mengisi bersifat asam umumnya pada suhu
180°C.
7. Kondisi Lingkungan Tipe endapan berupa epitermal sulfidasi rendah-sulfidasi
tinggi. Proses transisi ini terjadi di lingkungan island arc, dengan
paleosurface berupa zona proksimal. Kedalamn pembentukanya
cukup dangkal <200 meter.
Daftar Pustaka:
Asisten Geologi Sumber daya mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumber Daya Mineral.
Yogyakarta: Laboratorium Sumber Daya Mineral, FT UGM (Halaman 49-63).
Thompson A.J.B dkk. 1996. Atlas of Alteration A Field and Petrographic Guide to Hydrothermal
Alteration Minerals. Canada: Geological Association of Canada (halaman 88).
ACARA: EPITERMAL
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Peraga Nama : Rifqi Abbas
Endapan Epitermal NIM : 14/363673/TK/4171
No. Peraga : 10

Biotit
sekunder

Galena

Kuarsa

Pirit

Klorit
Epidot

Keterangan
1. Warna batuan Abu-abu
2. Tipe Alterasi Batuan Propylitic
3. Pemerian Urat/Gangue Tekstur : Sisir (comb)

Geometri struktur : 2 – 2.5 cm ; masif

4. Mineralogi (deskripsi) Mineral asli :-

Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi:
 Biotit sekunder  warna hitam pucat, ukuran 1 mm, kilap
kaca, bentuk amorf, struktur lamelar, belahan satu arah,
pecahan uneven, ketembusan cahaya amorf, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 10%.
 Klorit  warna hijau, ukuran 1-2 mm, kilap tanah, bentuk
tabular, struktur masif, belahan 1 arah, pecahan uneven,
ketembusan cahaya amorf, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 15%.
 Epidot  warna hijau kekuning -kuningan, ukuran < 1 mm,
kilap tanah, bentuk kristalin, struktur masif, belahan -,
pecahan uneven, ketembusan cahaya amorf, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 15%.
Mineral-mineral tambahan:
 Pirit  warna emas, ukuran 1-2 mm, kilap logam, bentuk
amorf, struktur prismatik, belahan -, pecahan uneven,
ketembusan cahaya opak, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 10%.
 Mineral lempung  warna putih, ukuran <1 mm, kilap
tanah, bentuk amorf, struktur masif, belahan -, pecahan -,
ketembusan cahaya opak, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 5%.

Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :


mineral non-logam :
 Kuarsa  warna colorelss, ukuran 2-3 mm, kilap kaca,
bentuk kristalin, struktur prismatik, belahan -, pecahan
konkoidal, ketembusan cahaya transparant, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 20%.
mineral logam (bijih):
 Pirit (logam non bijih) warna emas, ukuran 3-5 mm, kilap
logam, bentuk amorf, struktur prismatik, belahan -, pecahan
uneven, ketembusan cahaya opak, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 20%.
 Galena  warna silver, ukuran 2-4 mm, kilap logam, bentuk
kristalin, struktur prismatik, belahan 2 arah, pecahan uneven,
ketembusan cahaya opak, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 5%.
5. Tipe endapan: Epithermal Low Sulfidation
6. Genesa Sampel batuan berupa urat pada batuan asal. Urat
memiliki tekstur primer berupa sisir yang terbentuk secara
langsung paa rekahan dimana fluiday ang bersifat jenuh silica
tumbuh secara multiple tegak lurus dengan rekahan. Didalam urat
terdapat pengisian mineral logam non bijih pirit dan galena yang
terbentuk melalui proses sulfidasi pada suasan reduksi. Kehadiran
fluida hidrotermal yang bersifat netral, suhu 250-300°C, kimia
fluida aCa+/zH+ relatif tinggi mengakibatkan pembentukan biotit
sekunder, epidot, klorit, mineral lempung.
7. Kondisi Lingkungan Tipe endapan sulfidasi rendah terbentuk pada setting
tectonic island arc dan pada zona back arc basin. Paleosurface
diinterpretasikan di fasies distal dengan kealaman 0-1000 meter.
Daftar Pustaka:
Asisten Geologi Sumber daya mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumber Daya Mineral.
Yogyakarta: Laboratorium Sumber Daya Mineral, FT UGM (Halaman 49-63).
Thompson A.J.B dkk. 1996. Atlas of Alteration A Field and Petrographic Guide to Hydrothermal
Alteration Minerals. Canada: Geological Association of Canada (halaman 52-54).
ACARA: EPITERMAL
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Peraga Nama : Rifqi Abbas
Endapan Epitermal NIM : 14/363673/TK/4171
No. Peraga : L-34

Silika
Silika

Keterangan
1. Warna batuan Putih kecoklat-coklatan
2. Tipe Alterasi Batuan -
3. Pemerian Urat/Gangue Tekstur : Colloform

Geometri struktur : masif

4. Mineralogi (deskripsi) Mineral asli :-

Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi: -
Mineral-mineral tambahan: -

Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :


mineral non-logam :
 Silika  warna putih, ukuran 1-2 mm, kilap kaca, bentuk
amorf, struktur masif, belahan -, pecahan konkoidal,
ketembusan cahaya translucent, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 100%.

mineral logam (bijih): -


5. Tipe endapan: Epithermal Low Sulfidation
6. Genesa Sampel batuan berupa urat dengan tekstur colloform
terbentuk secara primer yaitu pengisisan langsung fluida
hidrotermal yang kaya akan silica pada struktur rekahan,
pengisian berlangsung berkali kali sehingga membentuk berlapis,
engan bagian atas berbentuk membulat akibat tegangan
permukaan yang kuat. Fluida yang hadir memiliki karakteristik
bersifat asam dengan suhu sekitar 150-270oC.
7. Kondisi Lingkungan Batuan merupakan tipe enapan epithermal sulfidasi
rendah, berada pada setting island arc zona back arc basin.
Paleosurface diinterpretasikan pada zona distal gunung api
dengan kedalaman pembentukan 50-1000 m. Zona terbentuknya
yaitu Zona kalsedon masif, dimana penyusun dominannya berupa
mineral kalsedon.
Daftar Pustaka:
Asisten Geologi Sumber daya mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumber Daya Mineral.
Yogyakarta: Laboratorium Sumber Daya Mineral, FT UGM (Halaman 49-63).
Thompson A.J.B dkk. 1996. Atlas of Alteration A Field and Petrographic Guide to Hydrothermal
Alteration Minerals. Canada: Geological Association of Canada (halaman 94).
ACARA: EPITERMAL
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Peraga Nama : Rifqi Abbas
Endapan Epitermal NIM : 14/363673/TK/4171
No. Peraga : L-5

Mineal
lempung

Mangan

Kuarsa

Keterangan
1. Warna batuan Putih kecoklat-coklatan
2. Tipe Alterasi Batuan -
3. Pemerian Urat/Gangue Tekstur : Lattice Bladded

Geometri struktur : masif

4. Mineralogi (deskripsi) Mineral asli :-

Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi: -
Mineral-mineral tambahan: -

Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :


mineral non-logam :
 Kuarsa  warna colorelss, ukuran 1-2 mm, kilap kaca,
bentuk kristalin, struktur prismatik, belahan -, pecahan
konkoidal, ketembusan cahaya transparant, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 10%.
 Mineral Lempung  warna putih, ukuran <1 mm, kilap
tanah, bentuk amorf, struktur masif, belahan -, pecahan -,
ketembusan cahaya opak, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 85%.
 Mangan  warna hitam, ukuran 1-3 mm, kilap tanah, bentuk
amorf, struktur dendritik, belahan -, pecahan -, ketembusan
cahaya opak, kemagnetan diamagnetic, kelimpahan 5%.

mineral logam (bijih): -


5. Tipe endapan: Epithermal Low Sulfidation
6. Genesa Sampel batuan berupa urat dengan tekstur lattice bladed,
yang terbentuk akibat proses replacement bilahan mineral kalsit
oleh kuarsa, bilahan yang tebal atau bentuk lembaran pada kuarsa
berasal dari tekstur mineral kalsit yang tergantikan. Dalam urat
terdapat pula mangan sebagai hasil pengkayaan pada zona
supergen dari lapukan mangan primer.
7. Kondisi Lingkungan Batuan merupakan tipe enapan epithermal sulfidasi
rendah, berada pada setting island arc zona back arc basin.
Paleosurface diinterpretasikan pada zona distal gunung api
dengan kedalaman pembentukan 50-300 m. Zona terbentuknya
yaitu Bladded zone dengan kehadiran mineral kalsedon kuarsa
dengan potongan-potongan kecil dari kuarsa dengan tekstur
lattice bladed.
Daftar Pustaka:
Asisten Geologi Sumber daya mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumber Daya Mineral.
Yogyakarta: Laboratorium Sumber Daya Mineral, FT UGM (Halaman 49-63).
Thompson A.J.B dkk. 1996. Atlas of Alteration A Field and Petrographic Guide to Hydrothermal
Alteration Minerals. Canada: Geological Association of Canada (halaman 86).
ACARA: EPITERMAL
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Peraga Nama : Rifqi Abbas
Endapan Epitermal NIM : 14/363673/TK/4171
No. Peraga : L-42

Sulfur

Pirit

Kuarsa

SIlika
Galena

Keterangan
1. Warna batuan Abu-abu
2. Tipe Alterasi Batuan -
3. Pemerian Urat/Gangue Tekstur : Vuggy Quartz

Geometri struktur : masif

4. Mineralogi (deskripsi) Mineral asli :-

Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi: -
Mineral-mineral tambahan: -

Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :


mineral non-logam :
 Kuarsa  warna colorelss, ukuran 1-2 mm, kilap kaca,
bentuk kristalin, struktur prismatik, belahan -, pecahan
konkoidal, ketembusan cahaya transparant, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 10%.
 Silika warna putih, ukuran <1 mm, kilap kaca, bentuk
amorf, struktur masif, belahan -, pecahan konkoidal,
ketembusan cahaya translucent, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 40%.
 Sulfur  warna kuning, ukuran <1 mm, kilap dhamar,
bentuk kristalin, struktur sacharoidal, belahan -, pecahan -,
ketembusan cahaya translucent, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 20%.

mineral logam (bijih):


 Pirit (logam non bijih) warna emas, ukuran 1-3 mm, kilap
logam, bentuk amorf, struktur prismatik, belahan -, pecahan
uneven, ketembusan cahaya opak, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 15%.
 Galena  warna silver, ukuran 1-2 mm, kilap logam, bentuk
kristalin, struktur prismatik, belahan 2 arah, pecahan uneven,
ketembusan cahaya opak, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 15%.
5. Tipe endapan: Epithermal High Sulfidation
6. Genesa Tubuh intrusi mengintrusi batuan sekitar dengan
melepaskan fluida hidrotermal dengan suhu 180°C dan pH
cenderung asam sehingga membentuk vuggy akibat pelarutan
batuan dining oleh fluida asam. Proses yang berlangsung yaitu
adanya silisifikasi sehingga mebentuk silica kuarsa dan proses
hidrolisis mebentuk mineral lempung.
7. Kondisi Lingkungan Merupakan tipe endapan epithermal sulfidasi tinggi,
dengan setting tektonik berada pada island arc. Paleosurface pada
zona central-proksimal.
Daftar Pustaka:
Asisten Geologi Sumber daya mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumber Daya Mineral.
Yogyakarta: Laboratorium Sumber Daya Mineral, FT UGM (Halaman 49-63).
Thompson A.J.B dkk. 1996. Atlas of Alteration A Field and Petrographic Guide to Hydrothermal
Alteration Minerals. Canada: Geological Association of Canada (halaman 80).
ACARA: EPITERMAL
LABORATORIUM BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Lembar Pengamatan Peraga Nama : Rifqi Abbas
Endapan Epitermal NIM : 14/363673/TK/4171
No. Peraga : L-46

Kuarsa

Silika Mineral
lempung

Keterangan
1. Warna batuan Putih kecoklat-coklatan
2. Tipe Alterasi Batuan -
3. Pemerian Urat/Gangue Tekstur : Lattice Bladded

Geometri struktur : masif

4. Mineralogi (deskripsi) Mineral asli :-

Mineral Sekunder :
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi: -
Mineral-mineral tambahan: -

Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :


mineral non-logam :
 Kuarsa  warna colorelss, ukuran 1-2 mm, kilap kaca,
bentuk kristalin, struktur prismatik, belahan -, pecahan
konkoidal, ketembusan cahaya transparant, kemagnetan
diamagnetic, kelimpahan 10%.
 Mineral Lempung  warna putih, ukuran <1 mm, kilap
tanah, bentuk amorf, struktur masif, belahan -, pecahan -,
ketembusan cahaya opak, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 15%.
 Silika  warna putih, ukuran <1 mm, kilap kaca, bentuk
amorf, struktur masif, belahan -, pecahan konkoidal,
ketembusan cahaya translucent, kemagnetan diamagnetic,
kelimpahan 75%.

mineral logam (bijih): -


5. Tipe endapan: Epithermal Low Sulfidation
6. Genesa Sampel batuan berupa urat dengan tekstur lattice bladded,
yang terbentuk melalui proses replacement bidang kristal kalsit
oleh kuarsa membentuk bilah-bilah yang saling memotong. Urat
hadir akibat interaksi rekahan pada batuan dinding dengan fluida
hidrotermal dengan pH netral dan suhu 150-270oC. Selain kuarsa
dan silica terdapat mineral lempung yang hadir melalui proses
hidrolisis penggantian plagioklas.
7. Kondisi Lingkungan Batuan merupakan tipe enapan epithermal sulfidasi
rendah, berada pada setting island arc zona back arc basin.
Paleosurface diinterpretasikan pada zona distal gunung api
dengan kedalaman pembentukan 50-300 m. Zona terbentuknya
yaitu Bladded zone dengan kehadiran mineral kalsedon kuarsa
dengan potongan-potongan kecil dari kuarsa dengan tekstur
lattice bladed.
Daftar Pustaka:
Asisten Geologi Sumber daya mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumber Daya Mineral.
Yogyakarta: Laboratorium Sumber Daya Mineral, FT UGM (Halaman 49-63).
Thompson A.J.B dkk. 1996. Atlas of Alteration A Field and Petrographic Guide to Hydrothermal
Alteration Minerals. Canada: Geological Association of Canada (halaman 88).

You might also like