You are on page 1of 15

Pariwisata, Vol.II No.

1 April 2016

PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI


DI PASTRY HOTEL HILTON BANDUNG
Verena Widya Pertiwi1, Rian Andriani2
1
AKPAR BSI Bandung, widya.verena@gmail.com
2
AKPAR BSI Bandung, rian.rrn@bsi.ac.id2

Abstract
Application of hygiene and sanitation in Hilton Hotel Bandung is important thing to
note in the process of implementation. This is done to prevent food contamination of food
that cab be caused by several factors such as, human, work area, kitchen utensil, material
strorage systems and product. Because of this determination of standarts personal
hygiene, area and utensil must be done correcly so that each product is safe for
consumption. Authors on the basis of these issues are very keen to examine and make a
final project with the title “application of hygiene and sanitation in the Hilton Hotel
Bandung”. Research carried out by several methode of observation, interview and the
latter is the study of documents. The research was conducted at the Hilton Hotel
Bandung, for 6 months. The study was conducted as one of the requiremants for the final
session of college exams Bina Sarana Informatika university Bandung. Based on the
result of research and discussion conducted, authors concluded that the presence of
load application staandard of hygiene and sanitation in hotel can improve the standard of
health, hygiene and quality of a product when it is done in accordance with existing
procedures.
Key word : Hygiene and sanitation pastry hotel.

Abstraksi
Penerapan hygiene dan sanitasi di Hotel Hilton Bandung merupakan upaya penting yang
harus diperhatikan dalam proses pelaksanannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi makanan yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti
manusia, area kerja, peralatan, sistem penyimpanan bahan dan produk. Penentuan standar
kebersihan personal, area kerja maupun peralatan harus dilakukan dengan tepat dan benar
agar setiap produk yang dihasilkan oleh bagian pastry hotel aman untuk dikonsumsi. Atas
dasar persoalan di atas penulis sangat tertarik untuk menelitinya dan membuat tugas akhir
dengan judul “ Penerapan Hygiene dan Sanitasi di Hotel Hilton Bandung ”. Metode
penelitian dilakukan dengan beberapa metode yaitu observasi, metode wawancara dan
yang terakhir adalah studi dokumen. Penelitian ini di lakukan di Hotel Hilton Bandung,
selama 6 bulan. Penelitian dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian
sidang akhir kampus Bina Sarana Informatika Bandung. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang dilakukan, penulis membuat kesimpulan bahwa dengan adanya standar
penerapan hygiene dan sanitasi yang baik di sebuah hotel dapat meningkatkan standar
kesehatan, kebersihan, dan mutu suatu produk apabila dilakukan sesuai dengan prosedur
yang ada.
Kata Kunci: Hygiene dan sanitasi pastry hotel.

PENDAHULUAN membuka tempat objek wisata termasuk


Pariwisata merupakan bagian terpenting di Indonesia. Selain menjadi sumber
dalam kehidupan manusia terutama devisa negara, pariwisata juga beperan
menyangkut kegiatan sosial ekonomi dalam membuka dunia usaha dan
suatu negara, banyak sekali negara lapangan kerja baru bagi sebagian
berkembang mengandalkan tempat penduduk Indonesia. Hotel Hilton
wisata di negaranya tersebut, dengan Bandung terletak di pusat kota yang

ISSN: 2355-6587 62
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

dekat dengan area perkantoran, bandara karya ilmiah di program Diploma 3


dan stasiun kereta api, tak heran Hotel jurusan perhotelan dengan Topik:
Hilton Bandung dijadikan tujuan utama “PENERAPAN HYGIENE DAN
pebisnis dari dalam dan luar negeri untuk SANITASI DI PASTRY HOTEL
mengadakan rapat (meeting) atau sekedar HILTON BANDUNG’’.
menjadi tempat istirahat. Setelah penulis melakukan pendalaman
Pastry section di Hotel Hilton Bandung materi mengenai judul yang ada, maka
merupakan pusat untuk mengolah dan penulis
menyediakan berbagai hidangan kue dan Identifikasi Masalah
dessert. Agar menghasilkan produk yang Membahas identifikasi masalah ini
baik, bersih, sehat dan aman untuk dengan mengajukannya dalam bentuk
dikonsumsi diperlukan penerapan pertanyaan:
hygiene dan sanitasi yang baik dan benar 1. Bagaimana standar personal hygiene
agar setiap produk yang disajikan kepada di Hotel Hilton Bandung ?
tamu selalu dalam kualitas baik. Sistem 2. Bagaimana prosedur penyimpanan
hygiene dan sanitasi di Hotel Hilton bahan baku dan produk di pastry
Bandung juga merupakan hal yang Hotel Hilton Bandung ?
penting diterapkan untuk mencegah 3. Bagaimana standar kebersihan
terjadinya keluhan tamu (komplain) yang peralatan dan area di pastry Hotel
mungkin dapat menurunkan citra baik Hilton Bandung ?
hotel dan memberikan kerugian besar 1.3. Tujuan Penelitian
untuk hotel. Adapun tujuan dari penulisan Tugas
Penerapan hygiene dan sanitasi Akhir ini adalah sebagai berikut
mencakup banyak hal seperti kebersihan Tujuan Pembahasan
dan standar kesehatan para penjamah a. Untuk mengetahui standar personal
makanan (personal hygiene), hal ini perlu hygiene di Hotel Hilton Bandung.
diperhatikan karena para penjamah b. Untuk mengetahui prosedur
makanan terlibat langsung dalam proses penyimpanan bahan baku dan
pembuatan produk makanan untuk tamu, produk di pastry Hotel Hilton
bila penjamah makanan tidak memenuhi Bandung.
standar kesehatan yang ada maka tidak c. Untuk mengetahui standar
menutup kemungkinan makanan akan kebersihan peralatan dan area kerja
terkontaminasi oleh penjamah makanan di pastry Hotel Hilton Bandung.
itu sendiri.
Selain personal hygiene, kebersihan area KAJIAN LITERATUR
kerja dan peralatan kerja di area Pastry Hotel
Hotel Hilton Bandung juga merupakan Kata hotel memiliki pengertian atau
hal penting yang perlu di perhatikan definisi yang cukup banyak, masing–
karena bila peralatan dan area kerja tidak masing orang berbeda dalam
dijaga kebersihannya maka bakteri akan menguraikainya menurut Sugiarto
tumbuh dan berkembang dengan cepat (2003) “Hotel adalah suatu jenis
sehingga produk pun dapat akomodasi yang mempergunakan
terkontaminasi. Selain itu proses sebagian atau seluruh bangunan untuk
penyimpanan bahan makanan mentah menyediakan jasa pelayanan penginapan,
dan produk jadi pun perlu di perhatikan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi
karena bila salah dalam proses umum yang dikelola secara komersial
penyimpananya, bahan dan produk serta memenuhi ketentuan persyaratan
makanan akan rusak dan bila terus yang ditetapkan dalam keputusan
dipakai bahan makanan, produk akan pemerintah “
terkontaminasi oleh bakteri yang tumbuh Menurut Arief (2005)” hotel adalah suatu
dalam bahan makanan dan produk bentuk akomodasi komersial yang dibuka
tersebut. untuk umum yang dilengkapi dengan
Dengan alasan tersebut penulis pelayanan dan berbagai macam fasilitas
mengambil judul tugas akhir sebagai seperti kamar, makanan dan minuman,

ISSN: 2355-6587 63
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

serta pelayanan yang dibuka selama 24 adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk
jam”. kebersihan dan keamanan makanan agar
Pastry tidak menimbulkan bahaya keracunan
Menurut Subagjo (2007) pastry adalah dan penyakit pada manusia”. Berikut
“Bagian dari food and beverage beberapa faktor yang mempengaruhi
department dibawah food product yang sanitasi makanan menurut Chandra
mempunyai tugas dalam pembuatan (2005) adalah sebagai berikut:
dessert, snack, cake dan bread”. Menurut 1. Faktor makanan
Bartono (2005) “Pastry dapat dikatakan Hal-hal yang perlu diperhatikan antara
sebagai sweet center suatu hotel dan lain:
memiliki peranan dalam menghasilkan a. Sumber bahan makanan
produk yang oven fresh dan dessert”. Apakah diperoleh dari hasil
Sesuai dengan pengertian di atas dapat pertanian, peternakan, perikanan
disimpulkan bahwa pastry merupakan atau lainnya. Sumber bahan
bagian dari food and beverage makanan harus memenuhi
department yang bertugas untuk persaratan sanitasi untuk
menyediakan berbagai cake, dessert, mencegah terjadinya kontamonasi
snack dan beberapa produk lainnya. atau pencemaran.
Hygiene & Sanitasi b. Pengangkutan bahan makanan
Pengertian hygiene & sanitasi. Cara mengangkut makanan harus
Pengertian hygiene menurut Fathonah memenuhi persyaratan sanitasi,
(2005) adalah “usaha kesehatan yang misalnya apakah sarana
mempelajari pengaruh kondisi pengangkutan memiliki alat
lingkungan terhadap kesehatan manusia, pendingin dan tertutup.
upaya mencegah timbulnya penyakit Pengangkutan tersebut dilakukan
karena pengaruh faktor lingkungan” baik dari sumber pasar maupun
sedangkan pengertian hygiene menurut dari sumber ke tempat
Fauziah (2007) adalah “suatu usaha penyimpanan agar bahan makanan
kesehatan yang mempelajari pengaruh tidak tercemar oleh kontaminasi
kondisi lingkungan terhadap kesehatan dan tidak rusak.
manusia, upaya mencegah timbulnya c. Penyimpanan bahan makanan
penyakit karena pengaruh lingkungan Tidak semua bahan makanan
serta membuat kondisi lingkungan langsung dikonsumsi, tetapi
sedemikian rupa sehingga terjamin sebagian mungkin disimpan baik
pemeliharaan kesehatannya”. Hygiene dalam skala kecil di rumah
makanan adalah “suatu usaha maupun skala besar di gudang.
pencegahan penyakit yang menitik Tempat penyimpanan atau gudang
beratkan kegiatan pada usaha kebersihan harus memenuhi persyaratan
/ kesehatan dan keutuhan makanan”, sanitasi sebagai berikut:
Sujatno (2011) - Tempat penyimpanan dibangun
Menurut Atmodjo (2007) sanitasi adalah sedemikian rupa sehingga
“usaha kesehatan yang menitik- beratkan binatang seperti tikus atau
pada pengawasan terhadap berbagai serangga tidak bersarang.
faktor lingkungan yang dapat - Jika akan menggunakan rak,
mempengaruhi derajat kesehatan dengan harus disediakan ruang untuk
menurunkan bibit penyakit yang terdapat kolong agar mudah
dalam lingkungan manusia”. Sedangkan membersihkannya.
pengertian sanitasi menurut Sujatno - Suhu udara dakam gudang tidak
(2011) adalah “Suatu usaha kesehatan lembab untuk mencegah
yang menitik beratkan kegiatannya pada tumbuhnya jamur.
usaha kesehatan lingkungan hidup - Memiliki sirkulasi udara yang
manusia”. cukup.
Pengertian sanitasi makanan menurut - Memiliki pencahayaan yang
Chandra (2005) “Sanitasi makanan cukup.

ISSN: 2355-6587 64
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

- Dinding bagian bawah gudang debu, keringat dan bau badan,


harus dicat putih agar menggunakan handuk pribadi untuk
mempermudah melihat kotoran. mencegah penularan kulit.
- Harus ada jalan dalam gudang: 2. Menjaga kebersihan dan kesehatan
jalan utama lebar 160 cm, jalan rambut antara lain rambut yang bersi
antar lebar blok 80 cm, jalan dan rapi, memotong rambut secara
antar rak lebar 80 cm, jalan berkala, rambut dikeramas minimal 2
keliling 40 cm. kali dalam satu minggu, memakai
d. Pemasaran makanan tutup kepala yang disarankan
Tempat penjualan atau pasar harus perusahaan saat bekerja sesuai
memenuhi persyaratan sanitasi pekerjaannya.
antara lain kebersihan, 3. Menjaga kebersihan dan kesehatan
pencahayaan, sirkulasi udara, dan mata, hidung dan telinga antara lain,
memiliki alat pendingin. jangan membersihkan kotoran mata
e. Pengolahan makanan dan hidung saat bekerja,
Proses pengolahan makanan harus menggunakan alat pelindung apabila
memenuhi persyaratan sanitasi menggunakan peralatan kerja yang
terutama berkaitan dengan membahayakan, memeriksa kesehatan
kebersihan dapur dan alat alat mata secara berkala, bagi yang
perlengkapan masak. menderita penyakit
f. Penyajian makanan influensasebaiknya menggunakan
Penyajian makanan harus masker atau sputangan saat bekerja,
memenuhi persyaratan sanitasi, untuk menjaga kesehatan telinga,
yaitu bebas dari kontaminasi, bersihkan kotoran telinga dengan hati
bersih dan tertutup serta dapat – hati menggunakan cotton bud.
memenuhi selera makan pembeli. 4. Menjaga kebersihan tangan, kaki dan
g. Penyimpanan makanan kuku yang bersih, mencuci tangan
Mekanan yang telah diolah dengan air dan sabun sebelum
disimpan di tempat yang memulai pekerjaan, menggunakan
memenuhi persyaratan sanitasi. sarung tangan saat bekerja, kuku
2. Faktor manusia senantiasa dipotong pendek,
Orang – orang yang bekerja pada mengganti kaos kaki setiap hari,
tahapan di atas juga harus memenuhi jangan membuka alas kaki atau sepatu
persyaratan sanitasi, seperti kesehatan saat bekarja, jangan menggunakan
dan kebersihan individu, tidak sepatu yang terlalu tinggi dan licin.
menderita penyakit inveksi, dan 5. Menjaga kesehatan gigi dan mulut,
bukan carrier dari suatu penyakit. menggosok gigi secara teratur, jangan
3. Faktor peralatan batuk dan meludah disembarang
Kebersihan dan cara penyimpanan tempat, jangan merokok selama
peralatan pengolah makanan harus bekerja.
memenuhi persyaratan sanitasi. 6. Memakai pakaian bersih dan licin,
Pengertian Personal Hygiene (hygiene memakai pakaian yang nyaman dan
perorangan) ringan, memakai pakaian yang dapat
Menurut Sujatno (2011) “kebersihan menyerap keringat, menggunakan
penjamah makanan atau personal pakaian sesuai aturan kerja.
hygiene, merupakan kunci kebersihan 7. Memakai perhiasan seperlunya,
dalam pengolahan makanan yang aman hindari perhiasan yang bisa
dan sehat”. Standar kebersihan diri mengganggu aktivitas pada saat kerja.
menurut Sutrisno (2007) adalah sebagai 8. Menjaga kebersihan makanan, makan
berikut: teratur, mengkonsumsi makanan yang
1. Menjaga kebersihan dan kesehatan mengandung serat dan gizi,
tubuh antara lain, mandi setiap hari menyimpan makanan dengan baik
minimal 2 kali sehari sebelum dan agar terhindar dari serangga dan
sesudah bekarja untuk menghilangkan

ISSN: 2355-6587 65
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

kotoran, memasak makanan dengan standar pengelolaannya dan memberi


baik, jangan makan saat bekerja. kemudahan dalam pelaksanaannya”.
Menurut Fathonah (2005) kebiasaan Menurut Purwanti (2008) gudang
hidup yang baik mendukung merupakan tempat yang sangat penting
terciptanya higiene perorangan. dan harus diperhatikan kebersihannya,
Kebiasaan hidup yang perlu gudang terbagi dalam 3 jenis :
diperhatikan saat memasak anatara 1. Dry food store ( gudang makanan
lain: kering)
a. Tidak merokok, makan atau gudang ini berfungsi untuk
mengunyah selama aktivitas menyimpan bahan bahan makanan
penanganan makanan. Perokok kering yang tidak mudah rusak,
mungkin menyentuh bibir dan seperti beras, tepung, gula, makanan
ludahnya dapat dipindahkan melalui dalam botol, makanan dalam dus dan
jari dan dapat mengkontaminasi makanan kering lainnya. Gudang
makanan. Disamping itu perokok kering ini biasanya mempunyai
cenderung batuk, yang dapat temperatur 20 ° C
mengeluarkan penyakit infeksi yang Prosedur penyimpanan bahan kering
dapat ditularkan kedalam makanan. menurut Arisman (2009 ) adalah sebagai
b. Tidak meludah atau membuang ingus berikut:
di dalam daerah pengolahan. Dirotasi secara teratur mengikuti kaidah
c. Selalu menutup mulut dan hidung FIFO.(First In First Out)
pada waktu batuk dan bersin. Batuk a Disimpan setidaknya 6 inci dari
dan bersin dapat menyebarkan latai.
sejumlah bakteri dari hidung dan b Makanan dengan kemasan rusak
kerongkongan. Hal tersebut dapat atau pecah harus disimpan dalam
secara langsung dan tidak langsung wadah yang kedap terhadap pes dan
mengkontaminasi makanan. diberi label khusus.
d. Tidak mencicipi atau menyentuh c Tempat penyimpanan harus sejuk,
makanan dengan tangan atau jari, berventilasi, berpencahayaan baik,
gunakan sendok bersih, spatula atau dibersihkan secara teratur dan
penjepit. ditutup dengan kawat kasa.
e. Sebisa mungkin tidak menyentuh d Bahan makanan harus disimpan di
bagian tubuh tertentu seperti mulut, tempat terpisah.
telinga, hidung. e Segera membersihkan tumpahan
f. Meninggalkan makanan dalam makanan, baik di lantai maupun di
keadaan tertutup. rak.
g. Menghindari penggunaan serbet untuk 2. Cold store atau refregerator.
menyeka keringat atau lap tangan Refregerator merupakan gudang untuk
setelah dari toilet. penyimpanan bahan makanan yang tidak
h. Menghindari mencuci tangan pada tahan lama dan mudah rusak, seperti
bak cuci untuk persiapan makanan. sayuran segar dan buah buahan.
i. Jangan duduk diatas meja kerja. Teknik penyimpanan bahan segar dapat
Prosedur Penyimpanan Bahan Baku dilakukan sebagai berikut :
dan Produk a Pemisahan bahan makanan segar
Penyimpanan yang baik harus memenuhi yang mengeluarkan aroma dengan
persyaratan yang ada menurut ketentuan bahan makannan yang menyerap
penyimpanan suatu barang atau bahan aroma dari bahan lain.
dan juga ketentuan dari tempat b Bahan makanan segar dikeluarkan
penyimpanan tersebut. Menurut dengan urutan FIFO.
Purwanti, (2008) “bahan makanan harus c Tata letak makanan diatur
dikelompokan berdasarkan jenis bahan sedemikian rupa sehingga bahan
dan suhu penyimpanannya, hal itu di makanan yang dibutuhkan dapat
lakukan guna mempermudah proses dicari dengan cepat.
penyimpanan bahan baku sesuai dengan

ISSN: 2355-6587 66
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

d Mempunyai suhu rata–rata 0°C - melalui tahap penyimpanan sebelum


8°C. makanan tersebut disajikan. Prosedur
3. Freezer penyimpanan makanan hampir sama
Freezer merupakan tempat dengan prosedur penyimpanan bahan
menyimpan bahan bahan makanan makanan.
beku seperti ice cream, suhu rata– Tahapan dalam menyimpan makanan
ratanya adalah –18 °C. menurut Swane dalam Siti ( 2010) yaitu :
Pengelompokan tempat penyimpanan Some importanta procedures for cold
bahan makanan menurut Arisman stroage are listed below :
(2009 ) adalah sebagai berikut:  Rotated refrigerated and frozen
a Makanan beku foods on a first in, first out ( FIFO)
Makanan beku harus dipertahankan basis. Store food in covered
antara – 12° C hingga – 18° C. containers that area properly
Jangan pernah mencairkan makanan labeled and dated.
beku, lalu dibekukan lagi. Jangan  Store food in refrigerator an
pernah membekukan makanan freezer storage aread at least six
dalam gumpalan besar karena hal ini inches off the floor. Space product
dapat meningkatkan suhu. to allow the cold air to circulate
Berdasarkan sistem FIFO, makanan around them
yang beku tidak boleh dicairkan  Store raw products under cooked
pada temperatur ruangan. Ruang or ready to eat foods to prevent
beku (freezer) harus dibersihkan cros contamination.
secara teratur agar aliran udara  When storing raw animal foods
dingin terjaga. always store poultry on the bottom
b Makanan dingin shelf, ground beef and pork on the
Suhu lemari pendingin harus middle shelf, and fish, eggs and
dipertahankan di bawah 7° C. other red mead product on the
Letakan termometer di beberapa middle shelft.
tempat dalam lemari pendingin Use a dry storage area to store
sedemikian rupa agar mudah foods that are ussually packed in
terbaca. Lemari pendingin jangan cans bottles, jars, and bags. These
terlalu padat karena dapat products must be labeled
meningkatkan temperatur seluruh according to federal regulation
unit. and come packaged from approved
Menurut Purwanti (2008) selain commercial facilities.
penyimpanan dengan sistem Dapat diartikan bahwa tahapan dalam
pengelompokan bahan makanan terdapat cold storage adalah sebagai berikut:
beberapa prosedur penyimpanan bahan a) Rotasikan bahan bahan di refrigerator
makanan yang perlu di perhatikan antara dan makanan beku dalam sistem first
lain: in first out. Simpan makanan dalam
Membuat catatan penyimpanan barang, container tertutup dan beri label dan
menjaga keamanannya dan melakukan tanggal.
pengeluaran secara tepat. b) Penyimpanan makanan dalam
a) Harus berpedoman pada sistem FIFO. refrigerator dan area freezer
b) Pemberian label pada setiap jenis setidaknya 6 inci dari lantai. Hal ini
bahan makanan untuk mengetahui dilakukan agar terdapat ruang
tanggal makanan tersebut diterima. sirkulasi udara disekelilingnya.
Prosedur Penyimpanan Makanan c) Simpan bahan mentah di bawah
Adapun makanan yang telah diolah tidak cooked foods atau ready to eat foods
untuk disajikan langsung tetapi disiapkan untuk mencegah terjadinya
untuk malam bahkan keesokan harinya, kontaminasi silang.
tentunya hal ini memerlukan perhatian d) Ketika menyimpan bahan makanan
khusus. Setelah makanan melalui tahapan hewan mentah, selalu simpan unggas
processing, makanan tersebut akan

ISSN: 2355-6587 67
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

di bagian bawah, geound beef dan 4. Stainless steel


pork disimpan dibagian tengah, dan Peralatan dari bahan stainless steel
ikan telur dan produk daging merah sangat baik digunakan. Harganya
lainnya disimpan di atas tempat cukup mahal, namun banyak disukai
penyimpanan. karena pemeliharaannya mudah. Alat
Untuk penggunaan dry store, biasanya ini dibersihkan dengan air sabun, busa
berbentuk paket dalam kaleng, botol, atau spon, dibilas sampai bersih lalu
toples dan kantong. Produk produk dikeringkan atau dilap.
tersebut harus diberi label yang disetujui 5. Alat dari kayu
pemerintah. Peralatan dari kayu dibersihkan, atau
Standar Kebersihan Peralatan dan dicuci dengan air sabun, serbuk
Area Kerja Dapur dibilas dan dikeringkan agar tidak
Standar Kebersihan Peralatan Dapur berjamur
Semua peralatan dapur harus dijaga 6. Alat dari bahan pelastik
kebersihannya agar tidak terdapat banyak Alat ini dibersihkan dengan sabun
bakteri yang dapat mencemari makanan biasa saja atau sabun cair, lalu dibilas
di dalamnya, berikut standar proses sampai bersih.
pembersihan peralatan dapur menurut 7. Alat dari bahan kaca
Purwanti (2008) adalah sebagai berikut: Alat ini dibersihkan dengan air sabun
1. Alat yang terbuat dari besi atau spon lalu dibilas dan dikeringkan.
Besi banyak digunakan untuk Standart Kebersihan Area Kerja
membuat wajan. Karena besi mudah Dapur
berkarat maka perlu dibersihkan Hal - hal yang perlu di perhatikan
dengan air sabun, garam halus, sabut kebersihannya di area bakery dan pastry
gosok. Untuk jenis besi yang berlapis menurut Fauziah (2007) antara lain:
tergantung dari jenis lapisannya, besi 1. Langit- langit.
berlapis email dibersihkan dengan air 2. Lantai.
sabun, serbuk vim, sabut halus. Besi 3. Dinding- dinding porselin.
berlapis teflon dibersihkan dengan air 4. Saluran pembuangan air.
sabun dan busa halus. Untuk lapisan 5. Tempat mendinginkan ice cream.
teflon jangan sekali-kali 6. Alat pemasak roti ( oven).
menggunakan abu gosok dan sabut 7. Lemari kayu ( woodwn cupboard ).
yang kasar karena lapisan teflon akan 8. Lemari es.
mengelupas dan rusak. Untuk 9. Meja-meja stainless untuk
menghilangkan bau dan sisa lemak persiapan.
sebaiknya disiram dengan air panas, 10. Tong tong sampah.
kemudian dilap dan dikeringkan. Tiap tiap bagian di area dapur suatu hotel
2. Alat yang terbuat dari timah tidaklah senantiasa mamiliki peralatan
Saringan dan sejenisnya sering terbuat yang sama, hal itu tergantung dari besar
dari bahan timah.Dalam merawat kecilnya suatu hotel, sibuk tidaknya
diperlukan cara yang teliti, terutama operasi di dapur, dan sebagainya.
sisa makanan yang melekat. Untuk Kebersihan bagian – bagian tersebut
mencuci sebaiknya tidak merupakan hal yang perlu di perhatikan
menggunakan sabun, karena soda untuk menjaga agar makanan yang ada di
akan merusak alat dari bahan timah. dapur tidak terkontaminasi oleh debu dan
Jadi cukup menggunakan vim atau kotoran.
abu gosok halus dengan sabut
kemudia dibilas dan disiram dengan METODE PENELITIAN
air panas dan dikeringkan. Adapun metode yang digunakan dalam
3. Alat yang terbuat dari aluminium penelitian ini adalah metode penelitian
Aluminium dibersihkan dengan air deskriptif, yaitu “ Penelitian yang
sabun, serbuk gosok halus atau vim, dilakukan untuk mengetahui nilai
busa, dibilas sampai bersih lalu variabel mandiri, baik satu variabel atau
dikeringkan. lebih tanpa membuat perbandingan atau

ISSN: 2355-6587 68
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

menghubungkan dengan variabel lain ’’ pengolahan makanan. Untuk menunjang


Sugiyono, (2007). Adapun teknik hal tersebut maka diperlukan standar
pengumpulan data yang penulis lakukan personal hygiene yang di terapkan untuk
adalah sebagai berikut: selalu menjaga dan memperhatikan
1. Teknik observasi. kebersihan dalam mengolah setiap bahan
“Observasi merupakan suatu proses makanan.
yang kompleks, suatu proses yang Berdasarkan pengamatan penulis selama
tersusun dari pembagian proses melaksanakan praktik kerja diperoleh
biologis dan psikologis. Dua diantara keterangan sebagai berikut:
yang terpenting adalah proses-proses Tabel 1
pengamatan dan ingatan’’ Sugiyono, Standar Operating Procedure Pastry
(2007).. Uniform & Personal Hygiene
2. Teknik Wawancara. Standar Operating Procedure Pastry
“Wawancara merupakan pertemuan Uniform & Personal Hygiene
dua orang untuk bertukar informasi No Uraian
dan ide melalui tanya jawab, sehingga 1 Seragam perusahaan akan disetujui
dapat dikontruksikan makna dalam oleh manajemen dan sebagai
suatu topik tertentu’’ Esterberg dalam standarisasi untuk semua staff dapur.
Sugiono, (2010). 2 Staf pastry harus menggunakan
3. Teknik Studi Kepustakaan seragam ini selama operasional
“Dalam riset lapangan, penelusauran 3 Hanya sepatu safety shoes hitam yang
pustaka terutama dimaksudkan dapat dipakai
sebagai langkah awal untuk 4 Semua staff pastry harus memakai
menyiapkan kerangka penelitian / dan menyetujui untuk menutupi
proposal guna memperoleh informasi rambut setiap saat selama oprasional
sejenis, mempertajam kajian teoritis 5 Menjaga kebersihan wajah
dan mempertajam metodologi” (Zed, 6 Kuku harus selalu bersih dan rapih
2004). 7 Rambut harus pendek bersi dan rapi.
8 Semua staff pastry harus menjaga
PEMBAHASAN kebersihan badan, menyikat gigi
Standar Personal Hygiene di Hotel setiap hari dan menggunakan
Hiton Bandung deodorant.
Hygiene dan sanitasi dalam suatu hotel
9 Tidak memekai jam tangan selama
khususnya dapur merupakan suatu hal oprasional
yang terpenting karena dalam mengolah
10 Name tag harus selalu dipakai semua
suatu makanan kita harus menjaga
staff pastry.
kebersihan makanan tersebut sehingga
11 Semua staff pastry harus memakai
kita bisa menghasilkan suatu produk
topi agar terlihat bersih dan rapi.
makanan yang berkulitas, bersih dan
Sumber : Hilton Hotel Bandung 2014
aman untuk dikonsumsi.
Penerapan hygiene merupakan aspek
Berikut beberapa standar kesehatan staff
yang perlu diperhatikan dalam proses
di Hotel Hilton Bandung:
pelaksanaanya untuk mencapai kesehatan
1. Melakukan general check up sesuai
secara maksimal utamanya dalam sebuah
dengan periode waktu yang telah
hotel untuk menjaga standar kualitas
ditentukan. (merupakan persyaratan
hotel tersebut. Hygiene biasanya menitik
yang harus dipenuhi sebelum menjadi
beratkan pada kebersihan makanan dan
staff/ trainee di kitchen Hotel Hilton
kebersihan individu, Sedangkan
Bandung).
penerapan sanitasi lebih menitik beratkan
2. Melakukan rectal swap setiap 6 bulan
pada upaya menciptakan kebersihan dan
sekali.
kesehatan lingkungan.
3. Tidak memiliki riwayat penyakit
Kebersihan makanan harus diutamakan
menular seperti penyakit paru-paru
sehingga peranan seorang juru masak
hepatitis dan penyakit menular
sangat berperan penting dalam

ISSN: 2355-6587 69
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

lainnya (bila terkena penyakit harus dan whipped cream dan bahan
ditangani hingga benar-benar bahan beku lainnya.
sembuh). 2. Menyimpan bahan baku makanan
4. Tidak pernah menkonsumsi obat- rapih dan tertata.
obatan terlarang. Memisahkan bahan yang telah
Prosedur Penyimpanan Bahan Baku disimpan sesuai dengan jenisnya
dan Produk di Pastry Hotel Hilton dan dikelompokan berdasarkan
Bandung jenisnya, seperti mengelompokan
1) Prosedur penyimpanan bahan baku. coklat dengan coklat lainnya (dark,
Penyimpanan bahan baku makanan di milk, white) menyimpan tepung
dalam hotel sangatlah penting. Hal ini terigu dan gula di tempat yang
dilakukan agar kualitas bahan mudah dijangkau dan mudah
makanan terjaga, selain itu proses dalam proses pengangkutannya,
penyimpanan bahan makanan juga tidak menyimpan terigu, gula atau
dilakukan untuk menghindari bahan yang berat di tempat yang
terjadinya kerusakan bahan baku yang sulit dijangkau seperti di atas rak
diakibatkan oleh kesalahan dalam tinggi. Sebaiknya menyimpan
proses penyimpanannya. bahan tersebut di lantai yang telah
Beberapa contoh kegiatan diberi alas rak kayu kecil, bahan
penyimpanan bahan baku di pastry tidak boleh disimpan di atas lantai
Hotel Hilton Bandung: tanpa alas apapun, hal itu
1. Mengelompokan bahan baku dilakukan untuk menghindari
sesuai dengan jenisnya. serangga masuk / bahan menjadi
Tempat penyimpanan bahan baku lembab dan berkutu.
di Hotel Hilton Bandung 3. Menggundakan sistem FIFO
khususnya pastry section terbagi dalam penyimpanan bahan baku.
menjadi 4 bagian: Adapun yang dimaksud sistem
a. Store FIFO (First In First Out) adalah
Tempat ini digunakan untuk merotasi bahan baku yang hendak
menyimpan berbagai bahan di gunakan, barang yang pertama
kering seperti tepung terigu, masuk harus digunakan pertama
gula, yeast, baking powder, jam juga. Dalam proses
dan bahan kering dalam penyimpanannya kita harus
kemasan lainnya. menyimpan bahan lama ( yang
b. Chiller lebih dulu masuk) di depan dan
Tempat ini digunakan untuk bahan yang baru di belakang, hal
menyimpan berbagai bahan ini dilakukan agar bahan yang
seperti bahan kaleng yang telah lama tidak terlalu lama di simpan
dibuka dari kemasannya, buah dan mencegah bahan menjadi
buahan yang digunakan untuk kadaluarsa.
garnish, dan masih banyak 4. Menutup bahan baku makanan
lainnya. Hal ini dilakukan agar yang akan disimpan.
bahan tidak rusak bila di Tidak semua bahan makanan habis
simpan dalam suhu ruangan. terpakai dalam proses produksi
c. Daily product sisa bahan tersebut biasanya di
Tempat ini digunakan untuk simpan untuk produksi
menyimpan bahan bahan yang selanjutnya. Dalam proses
digunakan rutin seriap hari penyimpanannya pun harus
seperti susu, keju, cream, juice, diperhatikanenu agar bahan
dan bahan harian lainnaya. makanan tidak rusak dan
d. Freezer terkontaminasi, cara penyimpanan
Tempat ini digunakan untuk yang baik adalah memindahkan
menyimpan produk ice cream bahan makanan ke dalam wadah
stainles lalu menutupnya dengan

ISSN: 2355-6587 70
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

pelastik wrap. Hal ini dilakukan akan terkontaminasi oleh bakteri


untuk menjaga kadar kelembaban dan kuman yang berada di dalam
makanan, dan mencegah makanan chiller.
terkontaminasi oleh bakteri. 4. Memberi label pada produk yang
5. Memberi label pada bahan akan disimpan.
makanan yang akan disimpan. Hal ini di lakukan agar para staff
Setelah disimpan dengan benar dapat memantau kelayakan produk
proses yang harus diperhatikan dari tanggal penyimpanan produk
selanjutnya adalah pelebelan bahan dan mengetahui batas masa pakai
makanan, hal ini dilakukan untuk produk itu sendiri, produk pun
mempermudah kita mengetahui tidak boleh di simpan terlalu lama
tingkaat kelayakan penggunaan karna jika terlalu lama disimpan
bahan makanan, proses pelebelan tidak menutup kemungkinan
makan ini juga dilakukan agar kita produk akan terkontaminasi oleh
tahu kapan bahan ini disimpan dan bakteri dan jamur.
membuang bahan makanan yang 5. Melakukan proses penyimpanan
telah melewati tanggal kadaluarsa sesuai dengan prosedurnya.
untuk mencegah kontamiasi Yang dimaksud dengan proses
makanan. penyimpanan sesuai dengan
2) Selain proses penyimpanan bahan prosedurnya adalah mengikuti
baku, proses penyimpanan produk di tahapan-tahapan yang telah
pastry Hotel Hilton Bandung pun ditentukan oleh pihak hotel
perlu di perhatikan, karena tidak khususnya bagian pastry seperti
semua produk yang telah dibuat menyimpan cake yang baru di buat
habis terpakai. Oleh karna itu proses ke dalam freezer hal ini dilakukan
penyimpanan produk perlu di agar cake cepat set ( terbentuk )
perhatikan. dan mempersingkat waktu
Beberapa contoh kegiatan penyimpanan produksi, setelah cake terbentuk
produk di pastry Hotel Hilton Bandung selanjutnya pindahkan cake ke
: dalam chiller agar cake tidak
1. Menyimpan produk pastry dengan membeku. Selain itu ada juga
rapih dan tertata. beberapa produk yang harus
Menyimpan produk pastry dengan disimpan dalam freezer produk
rapih, menyusunya dalam loyang tidak rusak seperti fried ice cream,
dan menyimpannya dalam rak chesee cake, tiramishu dan mouse.
yang telah disediakan. Tidak lupa Standar Kebersihan Peralatan dan
untuk menutup produk pastry Area di Pastry Hotel Hilton Bandung
dengan pelastik wrap agar produk Kebersihan peralatan dan area dapur
tidak tercemar oleh bakteri dan merupakan suatu hal penting dalam
kuman. proses pengolahan makanan, sehingga
2. Menggunakan sistem FIFO dalam perlu diperhatikan agar peralatan dan
penyimpanan produk. area dapur selalu dalam keadaan bersih.
Sama seperti penyimpanan bahan Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas
baku, penyimpanan produk pun produk makanan dan mencegah
harus menggunakan sistem FIFO terjadinya kontaminasi pada produk
(First In First Out) karna jika tidak makanan.
produk pastry akan rusak bila 1. Standar kebersihan peralatan di area
terlalu lama di simpan di dalam pastry Hotel Hilton Bandung.
chiller. Penanganan kebersihan peralatan di area
3. Menutup produk makanan yang pastry di Hotel Hilton Bandung
akan disimpan untuk mencegah dilakukan setiap hari, namun untuk
kotoran masuk kedalamnya. menangani peralatan di area pastry Hotel
Hal ini sangat penting untuk di Hilton Bandung dilakukan secara berkala
lakukan karena jika tidak produk setiap hari karena peralatan selalu

ISSN: 2355-6587 71
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

diperlukan dalam proses produksi hari hal ini dilakuakan agar kebersihan
makanan. Beberapa contoh kegiatan yang area dapur terjaga. Standar kebersihan
dilakukan untuk menjaga kebersihan area kerja di pastry Hotel Hiton Bandung
peralatan dapur diantaranya: adalah sebagai berikut :
1) Mencuci semua peralatan dapur 1. Sweep and mop floor.
dengan bahan pembersih yang tepat, 2. Sanitize telephone.
sesuai dengan standar yang telah 3. Sanitize door knob / handle.
ditentukan. 4. Sanitize fire extinguisher.
Memisahkan peralatan sesuai dengan 5. Sanitize work table,wash basin.
jenisnya lalu mencucinya mengunakan 6. Sanitize upright fridge, counterfridge
cairan pembersih yang telah di tentukan handle.
dan dibedakan sesuai dengan jenis 7. Sanitize mobile warmer, chiller
peralatannya seperti, stailess, kramik, handle.
kaca dan lain lain. 8. Sanitize all types of trolley.
9. Sanitize trash bin.
2) Membersihkan peralatan besar dapur 10. Check and replenishing paper towel.
seperti oven, mixer dan peralatan 11. Check and replenishing hand soap.
besar lainnya secara berkala. 12. Check and replenishing hand
Hal ini biasanya dilakukan pada malam sanitizer.
hari atau setelah proses produksi 13. Change ice scoop sanitizer.
berakhir, hal ini dilakukan agar tidak 14. Sanitize light swictch.
mengganggu sistem oprasional di pastry Selain ditentukan standar proses
Hotel Hilton Bandung. Oven dibersihkan pembersihan area dapur ditentukan juga
dengan menggunakan lap basah dan standar kebersihan personal dan area
cairan pembersih yang telah ditentukan. kerja yang dipantau langsung oleh pihak
Sama halnya dengan membersihkan hotel.
oven, sistem pembersihan mixer roti pun
dibersihkan dengan menggunakan lap Data Mengenai Standar Personal
basah yang telah diberi cairan pembersih, Higiene di Hotel Hilton Bandung
namun sebelum di lap permukaan mixer Pada pembuatan Tugas Akhir ini, disertai
dikerik terlebih dahulu agar sisa adonan dengan observasi untuk memperoleh data
yang menempel dapat terangkat. yang tepat dan akurat mengenai standar
personal hygiene di Hotel Hilton
3) Melakuakan soaking. Bandung. Hotel Hilton Bandung telah
Soaking adalah proses perendaman menentukan standar personal hygiene
dengan menggunakan cairan pembersih yang sesuai dengan teori-teori yang ada
khusus yang dilakukan untuk seperti:
membersihkan sendok atau garpu, sumpit 1) Mewajibkan staff nya untuk
dan piring piring kecil yang digunakan menggunakan pakaian kerja yang
untuk menyajikan cake yang telah di telah disediakan oleh pihak hotel.
potong. Hal ini dilakukan agar sisa 2) Mewajibkan para staff untuk
makanan yang menempel dapat terlepas menggunakan sepatu khusus dan
dan mempermudah dalam proses penutup kepala bila berada di area
pembersihannya. kerja.
Semua kegiatan diatas di lakukan secara 3) Memperhatikan kebersihan para staff.
berkala setiap harinya, hal ini dilakukan 4) Memperhatikan dan menjaga
karena peralatan tersebut sangat kesehatan staff dapur pastry.
dibutuhkan dalam sistem oprasional 5) Memakai sarung tangan saat bekerja.
Hotel. 6) Tidak memakan makanan saat berada
di area kerja.
2. Standar kebersihan area kerja di 7) Mencuci tangan sebelum dan sesudah
pastry Hotel Hilton Bandung. melakukan kegiatan sesuai dengan
Penanganan kebersihan area pastry di teori- teori yang ada.
Hotel Hilton Bandung dilakukan setiap

ISSN: 2355-6587 72
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

Namun ada kalanya para staff lupa standarnya agar bahan baku dan produk
menerapkan beberapa prosedur standar yang disimpan tidak rusak dan
personal hygiene beberapa contoh terkontaminasi. Beberapa aspek yang
kegiatan yang sering terlupakan adalah harus dipertimbangkan dalam
sebagai berikut: penyimpanan bahan baku dan produk
a Tidak menggunakan sarung tangan makanan yaitu kebersihan tempat, turn
saat melakukan proses produksi di over bahan (FIFO), penggunaan wadah
Hotel Hilton Bandung. penyimpanan, penggunaan penutup
b Tidak menggunakan masker saat wadah / wrapping dan pendistribusian
bekerja ( dalam keadaan sakit). rak penyimpanan.
c Kerap kali tidak menggunakan Pada tinjauan tentang prosedur
sabun saat mencuci tangan. penyimpanan bahan baku dan produk
Walaupun kerap kali beberapa prosedur makanan yang dilakukan di Hotel Hilton
diatas dianggap kurang penting namun Bandung sepenuhnya telah sesuai dengan
penggunaan sarung tangann, masker dan teori-teori yang ada seperti:
sabun saat mencuci tangan merupakan a. Memisahkan bahan dan produk
suatu hal penting untuk mencegah makanan sesuai dengan jenisnya.
terjadinya kontaminasi pada produk b. Menyimpan bahan dan produk
makanan pastry Hotel Holton Bandung. makanan sesuai dengan tempat
Beberapa faktor yang mempengaruhi penyimpananya.
permasalahan di atas adalah sebagai c. Menyimpan sisa bahan makanan
berikut : kaleng yang tersisa kedalam tempat,
a Tingkat kesadaran para staff di menutupnya dengan rapat dan
pastry Hotel Hilton Bandung. memberi label ( tanggal
Ini adalah faktor terbesar penyebab penyimpanan dan kadaluarsanya).
terjadinya permasalahan di atas, d. Selalu menerapkan sistem FIFO
karena tanpa adanya kesadaran para agar makanan atau bahan makanan
staff akan pentingnya penerapan tidak disimpan terlalu lama, dan
sistem hygiene maka prosedur mencegah terjadinya kerusakan pada
tersebut tak akan mungkin dapat bahan dan produk makanan.
terlaksana. Kesadaran staff akan pentingnya
b Tingkat kesibukan hotel yang tinggi. mengikuti prosedur penyimpanan bahan
Tingginya tingkat kesibukan hotel baku dan produk di Hotel Hilton
membuat para staff selaku penjamah Bandung cukup baik sehingga kualitas
makanan disibukan dengan bahan dan produk bisa terjaga, selain itu
rangkaian tugasnya masing masing pengawasan yang dilakukan oleh pihak
ini yang membuat para staff tidak hotel juga sangat baik, dan tak jarang
melakukan prosedur hygiene yang pihak hotel memberi sangsi berupa
telah ditentukan oleh hotel. teguran terhadap staff yang tidak
Data Mengenai Prosedur melakukan prosedur penyimpanan bahan
Penyimpanan Bahan Baku dan dan produk sesuai dengan prosedur yang
Produk di Hotel Hilton Bandung berlaku.
Prosedur penyimpanan bahan baku Standar Kebersihan Peralatan dan
adalah tahapan utama yang dilakukan Area di Pastry Hotel Hilton Bandung
oleh pihak Hotel Hilton Bandung untuk Guna menghasilkan suatu produk yang
menghasilkan produk yang sehat bersih baik dan aman untuk dikonsumsi
dan amam untuk dikonsumsi. Maka diperlukan adanya suatu standar
prosedur penyimpanan bahan baku dan kebersihan di dalam area dapur karena
produk ini memerlukan perhatian yang penentuan standar dan penerapan
serius agar kualitas produk selalu terjaga kebersihan area peralatan di area pastry
dan menghasilkan produk makanan Hotel Hilton merupakan salah satu cara
dalam kondisi hygiene. untuk itu untuk mencegah kontaminasi makanan.
prosedur penyimpanan harus dilakukan Oleh karna itu tak heran jika hotel
dengan baik dan sesuai dengan menentukan beberapa stadart yang harus

ISSN: 2355-6587 73
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

dipenuhi untuk menjaga kebersihan area c Terkadang masih terdapat sisa-


dan peralatan dapur. Hotel Hilton sisa makanan yang masih
Bandung telah menerapkan beberapa menempel di peralatan oprasional
standar kebersihan yang sesuai dengan hotel seperti piring, gelas, dan
teori-teori yang ada. lainnya.
Pada tinjauan tentang standar kebersihan Beberapa faktor yang
area dan peralatan yang terdapat di Hotel mempengaruhi permasalahan di
Hilton Bandung pada Bab II, dijelaskan atas adalah sebagai berikut:
bahwa proses yang dilakukan oleh pihak a Tingkat kesibukan Hotel yang
dapur maupun steward telah mengikuti tinggi.
peosedur yang benar namun belum Tingginya tingkat kesibukan di
sepenuhnya dilakukan dengan baik, karna hotel terkadang membuat para
ada beberapa proses yang belum staff steward belum melakukan
dilakukan dengan benar. Beberapa contoh pekerjaannya sesuai dengan
proses pembersihan yang belum starndar yang berlaku.
dilakukan dengan benar adalah sebagai b Kurangnya pengawasan dari
berikut. pihak manajemen steward.
1) Staff pastry. Hal ini sangat berpengaruh besar
Tak jarang ada beberapa staff /trainee karena tanpa pengawasan yang
di pastry Hotel Hilton Bandung tidak cukup permasalahan ini akan
melakuakan prosedur pembersihan terus berlangsung tanpa adanya
peralatan dan area yang benar seperti: solusi untuk permasalahan ini.
a Kerapkali para staff / trainee tidak c Tingkat kesadaran para staff.
menggunakan cairan pembersih Hal ini adalah hal utama yang
saat membersihkan peralatan yang perlu ditingkatkan, karna tanpa
ada di pastry Hotel Hilton adanya kesadaran dari para staff
Bandung. akan penerapan sistem sanitasi di
b Tak jarang beberapa staff / trainee hotel semuanya tidak akan
tidak membersihkan area kerja terlaksana dengan baik.
setelah melakukan proses produksi Jadi dapat dianalisis bahwa
di pastry Hotel Hilton Bandung. kebersihan peralatan dan area di pastry
c Tidak rutin melakukan kegiatan Hotel Hilton Bandung telah sesuai
general cleaning. dengan teori-teori yang ada dan sesuai
2) Staff steward. dengan standar yang berlaku namun
Terkadang ada beberapa staff steward belum sepenuhnya dikerjakan sesuai
yang belum melakukan prosedur dengan standar yang berlaku
pembersihan peralatan dan area yang
sesuai dengan standar Hotel Hilton PENUTUP
Bandung. Beberapa contoh prosedur Berdasarkan dari hasil pengamatan yang
yang belum dilakukan adalah sebagai telah penulis lakukan selama
berikut: melaksanakan penelitian tentang tinjauan
a Walaupun telah dibuat prosedur mengenai “PENERAPAN HYGIENE
pembersihan area kerja di pastry DAN SANITASI DI PASTRY HOTEL
Hotel Hilton Bandung namun HILTON BANDUNG ”, maka dalam
terkadang para staff steward bab IV ini penulis menarik kesimpulan
hanya mengisi tabel prosedur tapi sebagai berikut:
tidak melakukan semua tugas a Standar personal hygiene di Hotel
yang tertera di tabel seperti, Hilton Bandung
membersihkan saklar lampu, troli Standar Prosedur di Hotel Hilton
dan beberapa prosedur lainnya. Bandung sudah dilakukan dengan
b Dalam penanganan permasalahan baik, namun ada beberapa hal yang
di area pastry (tempat pencucian membuat proses penerapan standar
yang bocor) terkadang lambat. personal hygiene itu tidak terlaksana
dengan baik, seperi staff tidak

ISSN: 2355-6587 74
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

menggunakan sarung tangan saat para staff tiap section dapat memberi
melakukan beberapa proses produksi, pengarahan secara langsung tentang
tidak menggunakan masker saat penerapan standar hygiene dan
dalam keadaan sakit dan terkadang sanitasi di areakerja, dan menegur
lupa untuk mencuci tangan dengan para karyawan yang kerap kali tidak
menggunakan sabun. Hal tersebut menjalankan standar hygiene dan
mungkin dapat menyebabkan sanitasi yang telah ditentukan.
kontaminasi produk di pastry Hotel b Tingkat kesadaran para staff
Hilton Bandung. Agar tiap produk yang dihasilkan
b Prosedur penyimpanan bahan baku berkualitas, sehat dan aman untuk
dan produk di pastry hotel Hilton dikonsumsi maka perlu ditingkatkan
Bandung. lagi tingkat kesadaran para staff akan
Prosedur penyimpanan bahan baku pentingnya pelaksanakan standar
dan produk pastry di Hotel Hilton hygiene dan sanitasi di Hotel Hilton
Bandung telah dilakukan dengan baik Bandung.
dan sesuai dengan standar dan teori- c Monitoring
teori yang ada. Hal ini bisa terwujud Agar kebersihan area kerja di pastry
karena para staff menganggap Hotel Hilton Bandung terjaga dan
prosedur penyimpanan bahan baku memenuhi standar, sebaiknya pihak
dan produk adalah suatu hal yang hotel melakukan sistem monitoring
penting dilakukan untuk mencegah secara rutin minimal 2 atau 3 bulan
rusaknya bahan dan produk dan sekali. Hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kontaminasi memastikan apakah para staff hotel
bahan dan produk makanan. telah melakukan prosedur sesuai
c Standar kebersihan peralatan dan area dengan standar dan memberi sanksi
di pastry Hotel Hilton Bandung. terhadap staff yang belum melakukan
Standar kebersihan peralatan dan area prosedur dengan baik dan benar.
di pastry Hotel Hilton Bandung
sebagian besar sudah terlaksana REFERENSI
dengan baik namun ada beberapa hal Arisman,MB. 2009. Keracunan
yang perlu di perhatikan lagi seperti Makanan, Buku Ajar Ilmu Gizi.
prosedur pembersihan area yang tidak Jakarta: E G C.
sesuai dengan standar yang berlaku, Bambang, A, Sujatno. 2011.
prosedur pencucian peralatan pun Hospitaliti,secret skills attitudes.
terkadang tidak sesuai dengan And performances for restaurant
prosedur yang berlaku karena kerap manager. Yogyakarta: C.V ANDI
kali terdapat sisa-sisa makanan yang OFFSET.
tertinggal di gelas ataupun piring yang Bartono,PH & Rufino E.M. 2005. Food
biasa digunakan untuk penyajian product management.
produk pastry. Yogyakarta : C.V ANDI
Adapun beberapa saran yang ingin OFFSET.
penulis sampaikan agar penerapan Chandra, Budiman. 2005. Pengantar
hygiene dan sanitasi di pastry Hotel Kesehatan Lingkungan. Jakarta:
Hilton Bandung dapat terlaksana dengan EGC.
baik adalah sebagai berikut: Ekawatiningsih, dkk. 2008. Restoran
a Briefing untuk SMK. Jakarta: Departemen
Briefing perlu dilakukan agar para Pendidikan Nasional.
staff dan atasan bis a saling bertukar Fatonah, Siti. 2005. Hygiene & Sanitasi
pikiran untuk menyelesaikan Makanan. Semarang: Unnes
permasalahan – permasalahan yang Press
terjadi di hotel. Briefing juga perlu Rachman, Abdul Arief. 2005. Pengantar
dilakukan antar tiap section seperti Ilmu Perhotelan dan Restoran.
pastry section, steward section dan Jakarta: Graha Mulya.
section lainnya hal ini dilakukan agar

ISSN: 2355-6587 75
Pariwisata, Vol.II No. 1 April 2016

Ratih, Siti. 2011. Pelaksanaan Food


Hygiene di Restoran Bumbu
Desa Bandung. Bandung:
Sekolah Tinggi Pariwisata.
Subagjo, Abjad. 2007. Manajemen
Pengolahan Kue dan Roti.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiarto, Endar. 2003. Pengantar
Akomodasi dan Restoran.
Jakarta: Gramedia Pustaka
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno & Kusmawan Ruswandi. 2007.
Prosedur Keamanan,
Keselamatan & Kesehatan Kerja
untuk Smk. Jakarta: Yudhistira.
Widjojo, Marsum Atmodjo & Siti
Fauziah. 2007. Manajemen
Stewarding. Yogyakarta: C. V
ANDI OFFSET.
Zed, Mestika, 2004. Metode Penelitian
Kepustakaan. Jakarta: Yayasan
Obor
Indonesia.

ISSN: 2355-6587 76

You might also like