Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Pola Pemberian Tablet Besi Terhadap HB Ibu Hamil: Majalah Kedokteran Andalas No. 2. Vol.23. Juli-Desember 1999
Pengaruh Pola Pemberian Tablet Besi Terhadap HB Ibu Hamil: Majalah Kedokteran Andalas No. 2. Vol.23. Juli-Desember 1999
ABSTRACT
Nutritional anemia is general problem in the community. The most common kind
of nutritional anemia is iron deficiency anemia. About 50%-70% pregnant women suffer
this kind of anemia.
Iron deficiency anemia may cause big trouble both to mother and her fetus. To
prevent this, the government does many efforts; one of them is iron supplementation
program. However, pregnant women are reluctant to consume the tablet because of its
side effects. Thus, we were interested in studyng the effects of various iron
supplementation patterns on hemoglobin level of pregnant women.
An experimental study was performed at Pauh and Kuranji, Padang to 112
women who met the inclusion criteria. They were divided into four groups containing
28 people each. Each group was given Fe tablet with different supplementation patterns.
The hemoglobin level was measured before and after three months supplementation.
Before, all respondent had been interviewed using a questionnaire to determine the
factors influencing hemoglobin concentration.
The study discovered that 76% respondent sufferd from anemia (77% of them
was mild anemia). Increase in hemoglobin concentration was highest in group III
(mean=0,63%). The most common reason why the pregnant women were reluctant to
come again the following month was nausea (59%). Factor influenced the degree of
anemia significantly was knowledge of the patients, while education, economical status,
age and parity, didn't.
key words ; Anemia, nutrional, iron
PENDAHULUAN hidremia, cardiac output akan meningkat.
Anemia defisiensi Fe masih tetap dalam Retensi perifer akan berkurang sehingga
urutan yang terbanyak, baik di Negara maju tekanan darah tidak naik, kedua pada saat
dan terlebih di Negara yang sedang perdarahan waktu persalinan, banyaknya
berkembang. Anemia jenis ini lebih sering unsur besi yang hilang lebih sedikit bila
dijumpai dalam kehamilan. Hal ini dibandingkan apabila darah itu tetap kental.
disebabkan karena dalam masa kehamilan Anemia defisiensi besi pada ibu-ibu
keperluan akan zat-zat makanan bertambah hamil dapat disebabkan oleh beberapa hal di
dan terjadi pula perobahan-perobahan antaranya adalah kurang masuknya unsur
dalam darah dan sum-sum tulang. Jumlah besi dalam makanan, gangguan penyerapan
darah akan bertambah banyak selama (absorpsi) dalam saluran pencernaan,
kehamilan, yang lazim di sebut Hidremia kebutuhan yang meningkat atau karena
atau hipervolemia. Akan tetapi terlampau banyaknya zat besi yang keluar
bertambahnya sel-sel darah kurang bila dari tubuh. Pada keadaan tertentu makanan
dibandingkan dengan bertambahnya plasma yang dikonsumsi sehari-hari dapat
sehingga terjadi pengeceran darah.(1-3) mempengaruhi zat besi ini seperti konsumsi
Pengenceran darah di anggap sebagai Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan
penyesuaikan diri sendiri secara fisiologis sedangkan unsur phitat, oksalat dan tannat
dalam kehamilan bagi wanita, pertama-tama dapat mengurangi penyerapan.
pengenceran tersebut dapat meringankan Bila kebutuhan seseorang terhadap zat
beban jantung yang harus bekerja lebih besi ini tidak terpenuhi, maka cadangan besi
berat dalam masa kehamilan akibat yang terdapat di dalam gudang akan
6. Pengolahan data.
Data di olah dengan sistim distribusi
frekwensi dan dilakukan pengujian
hubungan variabel dengan uji statistik.
Rumus uji statistik yang di pakai adalah
: Chi Square Test dengan derajat
bermakna bila P <0,005.
setelah dilakukan uji statistik ternyata sebesar 58 orang (80,56%). Secara statistik
terdapat perbedaan yang tidak bermakna ternyata tidak terdapat perbedaan yang
antara derajat anemia dengan tingkat bermakna antara status ekonomi dengan
pendidikan responden. Hal ini sama dengan derajat anemia. Seperti kita ketahui bahwa
hasil penelitian Sarimawar Djaja dkk 1986 sumber zat besi yang terbanyak adalah
yang mendapatkan hasil bahwa responden berasal dari hewani, makanan yang berasal
yang mengalami anemia ringan banyak dari hewani ini termasuk mahal sehingga
ditemukan pada responden dengan tingkat akan menimbulkan kesulitan bagi
pendidikan rendah sebesar 73,9%. responden yang membelinya, namun
demikian anemia pada ibu hamil umumnya
Tabel 5.Distribusi Frekwensi Responden Menurut disebabkan oleh proses alamiah yaitu
Tingkat Pengetahuan terjadinya proses hemodilusi.
Pengetah Anemia Anemia Normal Jumla
uan Berat Ringan h
Tabel 7. Distribusi Frekwensi Responden
n f n f n f %
Menurut Golongan Umur
Kurang 8 13,79 41 70,69 9 15,52 100 Umur Anemia Anemia Normal Jumla
Baik 2 3,71 34 62,96 19 33,33 100 Berat Ringan h
X = 6,94 df = 2 p>0,05 ( Tahun ) n f n f n f %
< 20 2 40,00 3 60,00 0 0 100
Dari tabel 5 terlihat bahwa 41 orang 20 - 35 6 6,06 71 71,72 22 22,22 100
(70,69%) responden dengan derajat anemia > 35 2 20,00 1 1 5 62,50 100
ringan memiliki pengetahuan yang kurang.
Setelah dilakukan uji statistik ternyata Dari tabel 7 terlihat jumlah terbesar
terdapat perbedaan bermakna antara tingkat dari responden berumur 20 - 35 tahun
pengetahuan responden dengan derajat dengan derajat anemia ringan sebanyak 71
anemia. Hal ini disebabkan oleh semakin orang (71,72%). Hal ini berbeda dengan
rendahnya pengetahuan responden tentang teori yang ada bahwa anemia terbanyak
penyakit anemia ini maka responden tidak ditemukan pada usia < 20 tahun yaitu
tahu apa yang di sebut anemia, apa sebanyak 63,8%.
akibatnya terhadap ibu maupun janinnya,
sehingga si ibu tidak akan berusaha Tabel 8.Distribusi Frekwensi Responden Menurut
memperbaiki jenis makanan yang mereka Jumlah Paritas
Jumlah Anemia Anemia NormalJu
konsumsi untuk menanggulangi keadaan Berat Ringan mla
anemia yang mereka derita. h
Paritas n f n f n f %
Tabel 6.Distribusi Frekwensi Responden Menurut 0 kali 1 9,09 3 27,27 7 63,64 100
Status Ekonomi 1-2 kali 3 3,70 62 76,54 16 19,75 100
Ekonomi Anemia Anemia Normal Jumlah > 3 kali 6 30,00 10 50,00 4 20,00 100
Berat Ringan
n f n f n f % Dari tabel 8 terlihat sebagian responden
Miskin 9 12,50 58 80,56 5 6,94 100 dengan derajat anemia ringan mempunyai
Tidak 1 2,86 17 48,57 17 48,57 100
miskin
jumlah paritas antara 1 - 2 kali yaitu
X = 42,66 df= 2 p>0,05 sebanyak 62 orang (76,54%). Hal ini setelah
Dari tabel 6 terlihat bahwa frekwensi di uji secara statistik ternyata tidak terdapat
terbanyak adalah ibu hamil dengan status perbedaan yang bermakna antara derajat
ekonomi miskin mengalami anemia ringan anemia dengan jumlah paritas. Hal ini tidak
sesuai dengan teori yang ada bahwa Prawirohardjo, Jakarta, April 1997, hal 69-
semakin banyak jumlah paritas ibu hamil, 73.
maka semakin tinggi angka anemianya.
4. Hudono, ST; Penyakit Darah : Dalam
Wikdjosastro, Ilmu Kebidanan, Yayasan
Bina Pustaka, Jakarta, 1991, hal 405 - 410.
KESIMPULAN
1. Pemberian tablet besi dengan pola I 5. Jalal, F dkk; Anemia Gizi ; Seminar Gizi
Nasional, Jakarta, Januari, 1992, hal 32- 33.
meningkatkan kadar Hb rata-rata : 0,37
gr%. 6. Kodyat, BA dkk ; Target Anemia Control
2. Pemberian tablet besi dengan pola ke II Programs to Areas Of Highest Rist in
meningkatkan kadar Hb rata-rata : 0,48 Indonesia ; Majalah Gizi Indonesia, Volume
gr%. XX, No 1, Persatuan Ahli gizi Indonesia,
3. Pemberian tablet besi dengan pola ke Jakarta, 1995, hal 73 - 83.
III meningkatkan kadar Hb rata-rata :
0,63 gr%. 7. Martin, DW ; Air dan Mineral ; Biokimia ;
4. Pemberian tablet besi dengan pola ke Penerbit Buku Kedokteran, Edisi 19,
IV meningkatkan kadar Hb sebesar : Jakarta, 1983, hal 648 - 652.
0.12 gr%.
8. Miriam, D Kuizon, et al ; Effect Of
5. Pendidikan yang rendah, ekonomi
Anaemia And Other Maternal
miskin, umur 21 - 35 tahun dan jumlah Characteristics on Birth Weight ; Clinical
paritas 1 -2 kali merupakan kelompok Nurtition, 1985, hal 419 - 426.
ibu hamil terbanyak yang mengalami
anemia ringan tetapi tidak terdapat 9. Mutilal, dkk ; Iron Suplementation Pilot
hubungan yang bermakna tetapi tingkat Programme ; Majalah Gizi Indonesia,
pengetahuan dapat mempengaruhi Volume X, No. I, Persatuan Ahli Gizi
derajat anemia ibu hamil. Indonesia, Jakarta, 1985, hal 30 - 34.
6. Prevalensi anemia pada ibu hamil 76%.
7. Penyebab ibu-ibu hamil tidak mau 10. Ristrini ; Anemia Akibat Kurang Zat Besi
mengkonsumsi tablet besi adalah rasa Keadaan, Masalah Dan Program
Penanggulangannya ; Majalah Medika, No
mual (63,64%).
1, tahun 17, Januari, 1991, hal 37 - 41.
KEPUSTAKAAN 11. Sarimawar Djaja, dkk ; Pusat Penelitian
1. Agus, 2 ; Anemia Gizi Pada Wanita dan
Ekologi Kesehatan, badan Litbang
Dampak Terhadap Bayi ; Simposium
Kesehatan Jakarta, no. 22, Tahun 1994, hal
Anemia dan Kehamilan, Padang, 1995.
39 – 47.
2. Duggan ; Trace Mineral And Deficiency ;
12. Soekirman, dkk ; Sustainable Improvements
Centre For Human Nutrition Sheffield
in Nutrition ; Majalah gizi Indonesia,
University, Februari 1995.
Vilume VXIII, No 1-2, Jakarta, 1993, hal
41.
3. Ichsan, TM dkk ; Gambaran Feritin Serum
Pada Wanita Hamil ; Majalah Obstetri dan
13. Shultink, et al ; Low Complience With an
Ginekologi Indonesia, Volume 21, Nomor 2,
Iron Supplementation Proram a Study
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
among Pregnant Women in Jakarta,