You are on page 1of 9

Pengaruh pola pemberian tablet besi terhadap Hb ibu hamil 70

ABSTRACT
Nutritional anemia is general problem in the community. The most common kind
of nutritional anemia is iron deficiency anemia. About 50%-70% pregnant women suffer
this kind of anemia.
Iron deficiency anemia may cause big trouble both to mother and her fetus. To
prevent this, the government does many efforts; one of them is iron supplementation
program. However, pregnant women are reluctant to consume the tablet because of its
side effects. Thus, we were interested in studyng the effects of various iron
supplementation patterns on hemoglobin level of pregnant women.
An experimental study was performed at Pauh and Kuranji, Padang to 112
women who met the inclusion criteria. They were divided into four groups containing
28 people each. Each group was given Fe tablet with different supplementation patterns.
The hemoglobin level was measured before and after three months supplementation.
Before, all respondent had been interviewed using a questionnaire to determine the
factors influencing hemoglobin concentration.
The study discovered that 76% respondent sufferd from anemia (77% of them
was mild anemia). Increase in hemoglobin concentration was highest in group III
(mean=0,63%). The most common reason why the pregnant women were reluctant to
come again the following month was nausea (59%). Factor influenced the degree of
anemia significantly was knowledge of the patients, while education, economical status,
age and parity, didn't.
key words ; Anemia, nutrional, iron
PENDAHULUAN hidremia, cardiac output akan meningkat.
Anemia defisiensi Fe masih tetap dalam Retensi perifer akan berkurang sehingga
urutan yang terbanyak, baik di Negara maju tekanan darah tidak naik, kedua pada saat
dan terlebih di Negara yang sedang perdarahan waktu persalinan, banyaknya
berkembang. Anemia jenis ini lebih sering unsur besi yang hilang lebih sedikit bila
dijumpai dalam kehamilan. Hal ini dibandingkan apabila darah itu tetap kental.
disebabkan karena dalam masa kehamilan Anemia defisiensi besi pada ibu-ibu
keperluan akan zat-zat makanan bertambah hamil dapat disebabkan oleh beberapa hal di
dan terjadi pula perobahan-perobahan antaranya adalah kurang masuknya unsur
dalam darah dan sum-sum tulang. Jumlah besi dalam makanan, gangguan penyerapan
darah akan bertambah banyak selama (absorpsi) dalam saluran pencernaan,
kehamilan, yang lazim di sebut Hidremia kebutuhan yang meningkat atau karena
atau hipervolemia. Akan tetapi terlampau banyaknya zat besi yang keluar
bertambahnya sel-sel darah kurang bila dari tubuh. Pada keadaan tertentu makanan
dibandingkan dengan bertambahnya plasma yang dikonsumsi sehari-hari dapat
sehingga terjadi pengeceran darah.(1-3) mempengaruhi zat besi ini seperti konsumsi
Pengenceran darah di anggap sebagai Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan
penyesuaikan diri sendiri secara fisiologis sedangkan unsur phitat, oksalat dan tannat
dalam kehamilan bagi wanita, pertama-tama dapat mengurangi penyerapan.
pengenceran tersebut dapat meringankan Bila kebutuhan seseorang terhadap zat
beban jantung yang harus bekerja lebih besi ini tidak terpenuhi, maka cadangan besi
berat dalam masa kehamilan akibat yang terdapat di dalam gudang akan

Majalah Kedokteran Andalas No. 2. Vol.23. Juli-Desember 1999


Pengaruh pola pemberian tablet besi terhadap Hb ibu hamil 71

menjadi kosong akibatnya timbul anemia 2. Penyakit dasar.


defisiensi Fe ini. Kebutuhan zat besi (Fe) Penyakit yang dapat mempengaruhi
pada seorang wanita adalah 12 mg/hari, kadar haemoglobin terutama penyakit
sedangkan pada wanita hamil dan menyusui infeksi kronis dan gangguan penyerapan.
diperlukan asupan sebesar 5 mg/hari,
sedangkan pada wanita hamil dan menyusui 3. Perdarahan.
diperlukan asupan sebesar 5 mg/hari.(4,5) Pada wanita hamil kadar haemoglobin
Pada wanita normal kadar akan menurun karena disebabkan oleh
Haemoglobin darah rata-rata 12 gr%, jika perdarahan selama kehamilan seperti pada
terjadi kehamilan kadar ini akan menurun. kasus placenta previa dan solutio plasenta.
WHO membagi kadar Haemoglobin wanita
hamil menjadi 3 kategori yaitu : Normal 4. Umur.
apabila kadar Hb 11 gr%, Anemia ringan Berdasarkan umur, ibu hamil yang
apabila kadar Hb 8 - 10,9 gr% dan anemia mempunyai kadar haemoglobin yang
berat kadar Hb kurang dari 8 gr%. Kadar rendah terbanyak terdapat pada kelompok
Haemoglobin darah ini dapat dipengaruhi umur kurang dari 20 tahun yaitu 68,3%.
oleh beberapa faktor yaitu (1.2.4-8): Di samping faktor-faktor di atas, ada
1. Faktor gizi. beberapa faktor lain yang dapat
Dalam pembentukan Haemoglobin mempengaruhi kadar Haemoglobin selama
diperlukan protein, zat besi, asam folat, kehamilan yaitu : Pendidikan dan
sianokobalamin, piridoksin dan asam Pengetahuan, jumlah paritas, jarak
askorbat. Kekurangan zat besi ini dalam kehamilan, usia kehamilan dan antenatal
makanan sehari-hari akan menyebabkan care.
anemia defisiensi besi (Fe). Kadar haemoglobin yang rendah akan
Selama masa kehamilan, pada tubuh menimbulkan manifestasi klinis dan
seorang wanita terjadi penyesuaian untuk laboratorium berupa :
mempersiapkan pertumbuhan janin, masa 1. Lesu, letih dan mudah mengantuk.
persalinan dan agar dapat menyusui bayi 2. Penglihatan berkunang-kunang.
yang akan dilahirkan. Apabila konsumsi 3. Kulit dan konjungtiva pucat.
gizi selama kehamilan tidak mencukupi, 4. Laboratorium : kadar Hb 11 gr%.
maka cadangan zat gizi ibu akan di pakai,
karenanya pada ibu hamil perlu tambahan Dalam masa kehamilan kadar Hb yang
konsumsi zat gizi di atas kebutuhan wanita rendah menyebabkan perobahan-perobahan
sehari-hari wanita tersebut di luar masa antara lain :
kehamilan 1. Meningkatnya mortalitas dan morbiditas
Keperluan zat gizi bertambah selama Ibu.
kehamilan, terutama pada trimester terakhir 2. Hipoksia akibat anemia menyebabkan
yaitu 3 kali lebih tinggi dari keadaan syok dan kematian serta persalinan yang
sebelum hamil. Hal ini terjadi karena makin sulit seperti partus lama, perdarahan
tua kehamilan maka makin rendah kadar post partum, infeksi baik intra maupun
feritin serum rata-rata, artinya makin tua post partum.
usia kehamilan makin berkurang cadangan 3. Terhadap janin
zat besi. Edan pada trimester ketiga kadar - Intra uterin growth retardation.
feritin serum lebih rendah dari normal. - Intra uterin fetal death.
- Prematuritas.

Majalah Kedokteran Andalas No. 2. Vol.23. Juli-Desember 1999


Pengaruh pola pemberian tablet besi terhadap Hb ibu hamil 72

- Cacat bawaan. mencegahnya di anjurkan minum tablet


- Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). sesudah makan atau tengah makan.
Timbulnya efek samping tersebut berkaitan
PENANGANAN ANEMIA dengan dosis, sehingga dosisnya harus
KURANG GIZI dikurangi, atau diberikan tablet besi yang di
Pada dasarnya ada dua penanganan sebut "Iron Slow Released" dengan proses
pokok yaitu secara langsung maupun tidak absorpsi sedikit demi sedikit tetapi lebih
langsung. Penanganan langsung dilakukan mantap.(9.-11)
dengan cara suplementasi, distribusi tablet
zat besi dan dilakukan dengan cara b. Fortifikasi bahan makanan dengan zat
fortifikasi yakni penambahan zat besi ke besi.
dalam bahan makanan.(10.11) Sedangkan tidak Cara ini lebih ekonomis dari pada
langsung dengan cara membatasi dengan distribusi tablet zat besi. Apalagi
pembuangan zat besi dari tubuh dan kalau distribusinya menggunakan jalur
program penyuluhan. perdagangan yang sudah ada. Fortifikasi
1. Cara langsung. adalah sangat tepat sebagai upaya
2. Suplementasi. pencegahan. Bahan makanan yang di pilih
untuk difortifikasi harus sudah di kenal luas
Pada umumnya penduduk yang oleh masyarakat dan di makan tiap hari
mendapat prioritas penanganan adalah dengan jumlah relatif konstan. Bahan
wanita hamil, wanita dewasa dan anak- makanan tersebut adalah : gula pasir, terigu,
anak. Di samping itu daerah yang garam dapur dan penyedap makanan.(12-14)
penduduknya banyak terkena infeksi cacing Kehadiran Vitamin C dapat
tambang. Tujuan suplementasi ada dua, meningkatkan derajat absorpasi zat besi.
yaitu pertama, untuk daerah dengan angka Tetapi Vitamin C relatif lebih mahal dan
prevalensi tinggi serta anemia gizi berat, kurang stabil jika ditambahkan dalam
suplementasi adalah sebagai upaya fortifikasi bersama-sama zat besi.
pengobatan dalam rangka meningkatkan
kadar haemoglobin dari awal hingga 2. Cara tidak langsung.
mencapai tingkat normal. Kedua, untuk Penanganan tidak langsung dapat
daerah dengan prevalensi rendah dan situasi dilakukan dengan dua cara yaitu membatasi
yang memudahkan investasi parasit dan pembuangan zat besi dari tubuh yang
infeksi, suplementasi di maksud untuk bersifat patologis dan program penyuluhan.
pencegahan. a. Membatasi pembuangan zat besi dari
Tablet yang umumnya diberikan adalah tubuh.
tablet FeSO4 karena tablet ini yang Bebarapa Janis penyakit, termasuk
termurah dan sama nilai absorpsinya dengan penyakit cacing akan memperbesar
tablet zat besi lainnya yang harganya lebih. pengeluaran zat besi dari tubuh atau
Selain efek positif, kadang-kadang menghambat penyerapan zat besi yang
suplementasi menyebabkan efek samping terkandung dalam makanan. Bila
negatif. Efek samping tersebut meliputi efek penyakit tersebut dapat di atasi, maka
samping pada saluran pencernaan (mual, kemungkinan timbulnya anemia juga
rasa nyeri dan muntah) serta efek pada lebih kecil.
saluran pencernaan bawah seperti diare dan
konstipasi (sulit berak). Untuk

Majalah Kedokteran Andalas No. 2. Vol.23. Juli-Desember 1999


Pengaruh pola pemberian tablet besi terhadap Hb ibu hamil 73

b. Program penyuluhan. 2. Tidak menderita penyakit tertentu


Anemia zat besi akan terjadi apabila seperti perdarahan selama
jumlah zat besi yang terkandung dalam kehamilan, Hiperemesis, TBC,
makanan yang dapat di serap melalui anemia lain yang dapat dari
dinding saluran pencernaan tidak anamnesa dan pemeriksaan fisik
mencukupi kebutuhan tubuh. Hal secara umum.
tersebut disebabkan karena kandungan
zat besi dalam makanan relatif rendah Sampel.
atau daya serap makanan yang kecil. Semua populasi yang terpilih. Jumlah
sampel minimal yang mewakili adalah
Kandungan zat besi dalam makanan di sebanyak 25 orang untuk masing-masing
negara maju dan di negara yang sedang kelompok yang di hitung dengan
berkembang relatif sama. Akan tetapi menggunakan komputer menggunakan
komposisi menu makanan orang Barat, program epi info tahun 1986.
yang relative lebih tinggi porsi bahan Setelah di lakukan pemeriksaan Hb ke
makanan dari sumber hewani memudahkan II ternyata tidak semua responden kembali
penyerapan zat besi. Dengan demikian dengan bermacam-macam alasan :
penyuluhan hendaknya ditujukan pada mutu
diet sehari-hari, termasuk konsumsi zat besi Kelompok I
dalam makanan. Pemberian ASI perlu Kelompok yang di beri tablet besi 1 x sehari
digalakkan karena kandungan protein pada selama 3 bulan.
ASI membantu penyerapan zat besi yang Datang : 17 orang.
pada gilirannya membantu pula pencegahan Tidak datang : 11 orang.
anemia.(4.15.16) Alasan tidak datang
Penelitian ini bertujuan untuk - premature : 2 orang.
mengetahui pengaruh pola pemberian tablet - Abortus : 2 orang.
Fe terhadap peningkatan kadar - Tidak mau karena mual : 7 orang.
Haemoglobin darah (Hb darah) pada ibu -
ibu hamil. Kelompok II
Kelompok yang di beri tablet besi 2 x
METODE PENELITIAN seminggu selama 3 bulan.
Lokasi Penelitian Datang : 26 orang.
Penelitian dilakukan di Kecamatan Tidak datang : 2 orang.
Pauh dan Kecamatan Kuranji Kotamadya Alasan tidak datang
Padang Provinsi Sumatera Barat. - Premature : 1 orang.
- Tidak mau karena mual : 1 orang.
Jenis Penelitian
Experimental study. Kelompok III
Kelompok yang di beri tablet besi 2 x
Populasi dan Sampel seminggu + Vit C selama 3 bln.
Populasi adalah seluruh ibu-ibu hamil - Datang : 25 orang.
dengan kriteria Inklusi adalah sebagai - Tidak datang : 3 orang.
berikut : - Alasan
1. Usia kehamilan antara 3 - 6 bulan. Abortus : 1 orang.
Karena mual : 2 orang.

Majalah Kedokteran Andalas No. 2. Vol.23. Juli-Desember 1999


Pengaruh pola pemberian tablet besi terhadap Hb ibu hamil 74

Kelompok IV Analisa situasi


Kelompok yang di beri placebo dan di beri Kecamatan Pauh dan Kecamatan
penyuluhan. Kuranji adalah kecamatan yang terdapat di
- Datang : 1 orang karena pindah rumah. Kotamadya Padang, Provinsi Sumatera
Barat. Kecamatan ini terletak berdampingan
* Kenaikan Hb rata-rata di hitung dari seluruh dengan karakteristik penduduk yang hampir
responden yang di periksa Hb I dan dengan sama karena memiliki penduduk asli Kodya
rutin mengkonsumsi tablet besi selama 3 Padang. Kecamatan Pauh memiliki 13
bulan kemudian di periksa kadar Hb ke II kelurahan dengan luas wilayah 146,29 km
dan di ambil selisih kadar Hb mereka dan di dan jumlah penduduk sebanyak 41.757
hitung rata-ratanya.
jiwa, sedangkan Kecamatan Kuranji
memiliki 9 kelurahan dengan luas wilayah
5. Teknik Pengumpulan Data. 24,18 km dan jumlah penduduk 47.146
a. Data primer. jiwa. Kedua kecamatan ini terletak di
Di peroleh dari wawancara secara daerah pingiran Kotamadya Padang. Sarana
terpimpin dengan menggunakan kesehatan yang ada adalah di Kecataman
kuisioner yang telah disiapkan Pauh terdapat 1 Puskesmas pembantu.
terhadap ibu hamil sebelum di beri Sedangkan Kecamatan Kuranji terdapat 2
tablet Fe dan hasil pengukuran Puskesmas dengan Puskesmas pembantu.
kadar Hb sebelum pemberian Dari 112 orang responden yang di
tablet Fe dan sesudah pemberian periksa kadar haemoglobin darah I (sebelum
tablet Fe. diberikan Tablet Fe) dilakukan pengambilan
data primer dengan wawancara terpimpin,
b. Data sekunder. kemudian dilakukan pemeriksaan Hb I dan
Data sekunder didapatkan dari ke II. Dari data primer tersebut didapatkan
data program Puskesmas Pauh dan hasil sebagai berikut :
Puskesmas Kuranji periode
1998/1999 dan dari Dinas
Kesehatan Kota Padang tahun
1998/1999.

c. Tenaga Pengumpul Data.


Tenaga pengumpul data terdiri dari
4 orang bidan dan dua orang
tenaga Laboratorium

6. Pengolahan data.
Data di olah dengan sistim distribusi
frekwensi dan dilakukan pengujian
hubungan variabel dengan uji statistik.
Rumus uji statistik yang di pakai adalah
: Chi Square Test dengan derajat
bermakna bila P <0,005.

HASIL & PEMBAHASAN

Majalah Kedokteran Andalas No. 2. Vol.23. Juli-Desember 1999


Pengaruh pola pemberian tablet besi terhadap Hb ibu hamil 75

Dari tabel 1 terlihat bahwa derajat meningkatkan penyerapan tablet besi


anemia yang terbanyak ditemui pada ibu tersebut.
hamil adalah anemia ringan yaitu 57,14%
pada Kel I, 64,29% pada Kel II, 75,00%
pada Kel III dan 71,44% pada Kel IV.
Sedangkan jumlah total anemia baik yang
ringan maupun yang berat ditemukan
sebesar 85 orang (76%). Hasil ini lebih
tinggi bila dibandingkan dengan hasil yang Tabel 3.Distribusi Frekwensi Responden
didapatkan oleh survei SKRT 1992. Menurut Alasan Tidak Datang Bulan
Berikutnya
Tabel 1. Distribusi Frekwensi Responden Menurut Derajat Anemia
Kel Kel Kel Kel
Jenis Kel I Kel II Kel III Kel I IV II III IV
Anemia n % n % n % Alasan
n n F %n f n f n F
Normal 9 32,14 8 28,57 6 21,43 Mual4 7 63.6 1 50,0 2 66.6 0
14,28 0
Ringan 16 57,14 18 64,29 21 75 Abortus
20 2 18.1 0
71,44 0 1 33.3 0 0
Prematur 2 18.1 1 50.5 0 0 0 0
Berat 3 10,72 2 7,14 1 3,57 4 14,28
DLL 0 0 0 0 0 0 1 100
Jumlah 28 100 28 100 28 100 28
Jumlah
100
11 100 2 100 3 100 1 100

Sedangkan bila dibandingkan dengan Dari tabel 3. terlihat bahwa alasan


prevalensi Sumatera Barat tidak begitu terbanyak tidak datangnya responden
berbeda yaitu 72,6%, kembali adalah karena rasa mual yang
dirasakan oleh responden setelah
Tabel 2.Distribusi Frekwensi rata-rata kenaikan
kadar Hb masing-masing kelompok
mengkonsumsi tablet Fe yaitu 63.6 pada
Kelompok Rata-rata kenaikan Hb Gr % Kel I, 50% pada Kel II dan 66.6% pada Kel
I 0,37 n = 17 III. Dari keempat kelompok ternyata
II 0,48 n = 26 penyebab tidak datang responden terbanyak
III 0,63 n = 25 adalah karena efek samping obat yang dapat
IV 0,12 n = 27 menyebabkan mual sehingga responden
tidak mau mengkonsumsinya lagi yaitu
Dari tabel 2 terlihat bahwa kenaikan sebanyak 10 orang (59%).
rata-rata terbesar dapat kita lihat pada
kelompok 3 yaitu sebesar 0,63 gr %. Tabel 4.Hubungan Tingkat Pendidikan Responden
Dengan Derajat Anemia
Kelompok ini adalah kelompok yang
mengkonsumsi tablet besi 2 kali seminggu Pendidikan Anemia Anemia Normal jml
di tambah dengan Vitamin C selama 3 Berat Ringan
bulan. Peningkatan kadar Hb ini disebabkan n % n % n % %
oleh karena pemberian tablet besi dengan Rendah 4 7,69 36 69,23 12 23,08 100
cara mengurangi dosis akan menyebabkan Tinggi 4 10,00 39 65,00 15 25,00 100
efek samping sedikit walaupun penyerapan X = 0,28 df = 2 p>0,05
sedikit demi sedikit (Iron Slow Release)
tetapi akan menyebabkan pasien tetap Dari tabel 4 terlihat bahwa responden
memakannya, sedangkan pemberian terbanyak mengalami anemia ringan adalah
Vitamin C secara bersamaan akan memiliki tingkat pendidikan yang rendah
yaitu sebanyak 36 orang (69,23%) dan ini

Majalah Kedokteran Andalas No. 2. Vol.23. Juli-Desember 1999


Pengaruh pola pemberian tablet besi terhadap Hb ibu hamil 76

setelah dilakukan uji statistik ternyata sebesar 58 orang (80,56%). Secara statistik
terdapat perbedaan yang tidak bermakna ternyata tidak terdapat perbedaan yang
antara derajat anemia dengan tingkat bermakna antara status ekonomi dengan
pendidikan responden. Hal ini sama dengan derajat anemia. Seperti kita ketahui bahwa
hasil penelitian Sarimawar Djaja dkk 1986 sumber zat besi yang terbanyak adalah
yang mendapatkan hasil bahwa responden berasal dari hewani, makanan yang berasal
yang mengalami anemia ringan banyak dari hewani ini termasuk mahal sehingga
ditemukan pada responden dengan tingkat akan menimbulkan kesulitan bagi
pendidikan rendah sebesar 73,9%. responden yang membelinya, namun
demikian anemia pada ibu hamil umumnya
Tabel 5.Distribusi Frekwensi Responden Menurut disebabkan oleh proses alamiah yaitu
Tingkat Pengetahuan terjadinya proses hemodilusi.
Pengetah Anemia Anemia Normal Jumla
uan Berat Ringan h
Tabel 7. Distribusi Frekwensi Responden
n f n f n f %
Menurut Golongan Umur
Kurang 8 13,79 41 70,69 9 15,52 100 Umur Anemia Anemia Normal Jumla
Baik 2 3,71 34 62,96 19 33,33 100 Berat Ringan h
X = 6,94 df = 2 p>0,05 ( Tahun ) n f n f n f %
< 20 2 40,00 3 60,00 0 0 100
Dari tabel 5 terlihat bahwa 41 orang 20 - 35 6 6,06 71 71,72 22 22,22 100
(70,69%) responden dengan derajat anemia > 35 2 20,00 1 1 5 62,50 100
ringan memiliki pengetahuan yang kurang.
Setelah dilakukan uji statistik ternyata Dari tabel 7 terlihat jumlah terbesar
terdapat perbedaan bermakna antara tingkat dari responden berumur 20 - 35 tahun
pengetahuan responden dengan derajat dengan derajat anemia ringan sebanyak 71
anemia. Hal ini disebabkan oleh semakin orang (71,72%). Hal ini berbeda dengan
rendahnya pengetahuan responden tentang teori yang ada bahwa anemia terbanyak
penyakit anemia ini maka responden tidak ditemukan pada usia < 20 tahun yaitu
tahu apa yang di sebut anemia, apa sebanyak 63,8%.
akibatnya terhadap ibu maupun janinnya,
sehingga si ibu tidak akan berusaha Tabel 8.Distribusi Frekwensi Responden Menurut
memperbaiki jenis makanan yang mereka Jumlah Paritas
Jumlah Anemia Anemia NormalJu
konsumsi untuk menanggulangi keadaan Berat Ringan mla
anemia yang mereka derita. h
Paritas n f n f n f %
Tabel 6.Distribusi Frekwensi Responden Menurut 0 kali 1 9,09 3 27,27 7 63,64 100
Status Ekonomi 1-2 kali 3 3,70 62 76,54 16 19,75 100
Ekonomi Anemia Anemia Normal Jumlah > 3 kali 6 30,00 10 50,00 4 20,00 100
Berat Ringan
n f n f n f % Dari tabel 8 terlihat sebagian responden
Miskin 9 12,50 58 80,56 5 6,94 100 dengan derajat anemia ringan mempunyai
Tidak 1 2,86 17 48,57 17 48,57 100
miskin
jumlah paritas antara 1 - 2 kali yaitu
X = 42,66 df= 2 p>0,05 sebanyak 62 orang (76,54%). Hal ini setelah
Dari tabel 6 terlihat bahwa frekwensi di uji secara statistik ternyata tidak terdapat
terbanyak adalah ibu hamil dengan status perbedaan yang bermakna antara derajat
ekonomi miskin mengalami anemia ringan anemia dengan jumlah paritas. Hal ini tidak

Majalah Kedokteran Andalas No. 2. Vol.23. Juli-Desember 1999


Pengaruh pola pemberian tablet besi terhadap Hb ibu hamil 77

sesuai dengan teori yang ada bahwa Prawirohardjo, Jakarta, April 1997, hal 69-
semakin banyak jumlah paritas ibu hamil, 73.
maka semakin tinggi angka anemianya.
4. Hudono, ST; Penyakit Darah : Dalam
Wikdjosastro, Ilmu Kebidanan, Yayasan
Bina Pustaka, Jakarta, 1991, hal 405 - 410.
KESIMPULAN
1. Pemberian tablet besi dengan pola I 5. Jalal, F dkk; Anemia Gizi ; Seminar Gizi
Nasional, Jakarta, Januari, 1992, hal 32- 33.
meningkatkan kadar Hb rata-rata : 0,37
gr%. 6. Kodyat, BA dkk ; Target Anemia Control
2. Pemberian tablet besi dengan pola ke II Programs to Areas Of Highest Rist in
meningkatkan kadar Hb rata-rata : 0,48 Indonesia ; Majalah Gizi Indonesia, Volume
gr%. XX, No 1, Persatuan Ahli gizi Indonesia,
3. Pemberian tablet besi dengan pola ke Jakarta, 1995, hal 73 - 83.
III meningkatkan kadar Hb rata-rata :
0,63 gr%. 7. Martin, DW ; Air dan Mineral ; Biokimia ;
4. Pemberian tablet besi dengan pola ke Penerbit Buku Kedokteran, Edisi 19,
IV meningkatkan kadar Hb sebesar : Jakarta, 1983, hal 648 - 652.
0.12 gr%.
8. Miriam, D Kuizon, et al ; Effect Of
5. Pendidikan yang rendah, ekonomi
Anaemia And Other Maternal
miskin, umur 21 - 35 tahun dan jumlah Characteristics on Birth Weight ; Clinical
paritas 1 -2 kali merupakan kelompok Nurtition, 1985, hal 419 - 426.
ibu hamil terbanyak yang mengalami
anemia ringan tetapi tidak terdapat 9. Mutilal, dkk ; Iron Suplementation Pilot
hubungan yang bermakna tetapi tingkat Programme ; Majalah Gizi Indonesia,
pengetahuan dapat mempengaruhi Volume X, No. I, Persatuan Ahli Gizi
derajat anemia ibu hamil. Indonesia, Jakarta, 1985, hal 30 - 34.
6. Prevalensi anemia pada ibu hamil 76%.
7. Penyebab ibu-ibu hamil tidak mau 10. Ristrini ; Anemia Akibat Kurang Zat Besi
mengkonsumsi tablet besi adalah rasa Keadaan, Masalah Dan Program
Penanggulangannya ; Majalah Medika, No
mual (63,64%).
1, tahun 17, Januari, 1991, hal 37 - 41.
KEPUSTAKAAN 11. Sarimawar Djaja, dkk ; Pusat Penelitian
1. Agus, 2 ; Anemia Gizi Pada Wanita dan
Ekologi Kesehatan, badan Litbang
Dampak Terhadap Bayi ; Simposium
Kesehatan Jakarta, no. 22, Tahun 1994, hal
Anemia dan Kehamilan, Padang, 1995.
39 – 47.
2. Duggan ; Trace Mineral And Deficiency ;
12. Soekirman, dkk ; Sustainable Improvements
Centre For Human Nutrition Sheffield
in Nutrition ; Majalah gizi Indonesia,
University, Februari 1995.
Vilume VXIII, No 1-2, Jakarta, 1993, hal
41.
3. Ichsan, TM dkk ; Gambaran Feritin Serum
Pada Wanita Hamil ; Majalah Obstetri dan
13. Shultink, et al ; Low Complience With an
Ginekologi Indonesia, Volume 21, Nomor 2,
Iron Supplementation Proram a Study
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
among Pregnant Women in Jakarta,

Majalah Kedokteran Andalas No. 2. Vol.23. Juli-Desember 1999


Pengaruh pola pemberian tablet besi terhadap Hb ibu hamil 78

Indonesia : America Journal of Clinical


Nutrition, USA, 1993, hal 135 -139.

14. Syahrial, AR ; Sulin ; Anemia dalam


Kehamilan : Simposium Anemia dan
Kehamilan, Padang, 1995.

15. Tambunan, KL, dll ; Anemia Defisiensi


Besi ; Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, balai
Penerbit FKUI, Jakarta, 1990, hal 404– 409.

16. Tarwotjo, Lg, dkk ; Keadaan Gizi Dan


Pemogram Perbaikan Terhadap Masalah
Gizi Utama di Indonesia ; Majalah Gizi
Indonesia, Volume IX, No 1, Persatuan Ahli
Gizi Indonesia, Jakarta, 1984, hal 1 - 6.

Majalah Kedokteran Andalas No. 2. Vol.23. Juli-Desember 1999

You might also like