Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Fauzan 55117120032
Customer Segment
Konsep model bisnis menempatkan pelanggan pada urutan pertama karena melihat
bahwa perusahaan harus berorientasi pada pelanggan. Perusahaan harus mampu
menangkap keinginan dari pelanggan serta dapat memetakan pelanggan mana yang
paling membutuhkan perhatian dari perusahaan. Dengan tidak terbatasnya keinginan
pelanggan, namun di satu sisi perusahaan memiliki keterbatasan kemampuan, maka
perusahaan harus melakukan segmentasi pelanggan. Segmentasi pelanggan dapat
dilakukan dalam beberapa kategori seperti demografi, geografi atau psikografi.
Value Propositions
Biasanya pelanggan akan mendapati kebingungan menentukan apa yang akan
dikonsumsi dan bagaimana cara mendapatkan hal tersebut, hal ini terjadi dikarenakan
banyak perusahaan bersaing untuk menawarkan produk yang sama. Banyak
perusahaan hanya menawarkan fungsi tanpa memberikan nilai lebih pada produknya.
Nilai produk tidak hanya dijelaskan dari fungsional produk atau hanya memenuhi
kebutuhan utama produk tetapi juga harus memenuhi kebutuhan konsumen secara
keseluruhan. Tugas perusahaan lah untuk menciptakan nilai tersebut.
Customer Relationships
Apabila pelanggan telah menangkap nilai yang ditawarkan perusahaan, maka tugas
perusahaan selanjutnya adalah untuk mempertahankan hubungan tersebut berlangsung
selama mungkin. Semakin terikatnya konsumen terhadap suatu produk, maka semakin
terjamin pula keberlangsungan hidup produk dan perusahaan.
Channels
Saat perusahaan telah memiliki nilai produk yang ditawarkan, maka tugas yang harus
dilakukan adalah menyampaikan nilai tersebut kepada konsumen. Tanpa saluran
komunikasi dan distribusi yang baik, maka nilai produk tidak akan ditangkap dengan
baik oleh konsumen.
Revenue Stream
Ketika pelanggan semakin loyal, maka perusahaan harus memikirkan bagaimana
model penerimaan pendapatan yang menguntungkan bagi perusahaan serta pelanggan.
Key Resources
Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok yang dibutuhkan
dalam proses produksi. Ketersediaan dan kualitas bahan merupakan elemen penting
dalam sebuah perusahaan. Nilai produk juga dapat ditentukan dengan
mengkomunikasikan bagaimana bahan baku diperoleh dan bagaimana kualitas bahan
baku mempengaruhi kualitas produk.
Key Activities
Dalam proses penciptaan nilai produk, setiap perusahaan memiliki proses yang
berbeda dan kemungkinan proses tersebutlah yang menjadi nilai dari produk tersebut.
Oleh karenanya, perusahaan haruslah mengidentifikasi aktivitas kunci dari perusahaan
dan menjaga aktivitas tersebut tetap terjaga konsistensi dan kerahasiannya.
Key Partnership
Keberadaan perusahaan akan selalu terkait dengan stakeholder, disadari atau tidak.
Baik yang berkaitan langsung dengan proses produksi maupun tidak langsung. Semua
stakeholder tersebut harus diidentifikasi dan dikelola agar memberikan dampak positif
bagi perusahaan.
Cost Structure
Dalam proses penciptaan produk tidak terlepas dari biaya yang dikeluarkan. Besarnya
biaya yang dikeluarkan akan mempengaruhi harga jual produk dan strategi yang
diterapkan perusahaan. Tujuan perusahaan adalah untuk menekan seminimal mungkin
biaya dan menjual dengan harga setinggi mungkin.
Tentukan customer segment, yang berisi mengenai siapa saja customer dari
perusahaan tersebut.
Tentukan value proposition, yang berisi keunikan produk/jasa yang dijanjikan oleh
perusahaan kepada para customer segment yang ditargetkan. Perusahaan harus
menargetkan customer segment dengan benar agar mereka bersedia menerima value
propositions yang ditawarkan perusahaan.
Tentukan channels, yang menjelaskan bagaimana perusahaan mengkomunikasikan,
mengantar, dan berinteraksi dengan pelanggannya.
Tentukan customer relationship, mengenai seberapa besar kegiatan perusahaan
menjaga hubungan dengan pelanggan lama dan seberapa giat perusahaan mencari
pealnggan baru dan meningkatkan penjualannya kepada para pelanggan lama.
Tentukan revenue stream, menjelaskan darimana sumber pendapatan didapatkan oleh
perusahaan.
Tentukan key resources, menjelaskan sumber daya apa saja yang dibutuhkan
perusahaan untuk memproduksi produk.
Tnetukan key activities, menjelaskan aktivitas apa saja yang diperlukan untuk
menghasilkan produk atau jasa.
Tentukan key partnership, berisi siapa saja partner yang melakukan kerjasama dengan
perusahaan.
Tentukan cost structure, berisi mengenai rincian biaya yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memproduksi produk atau jasa tersebut.
Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, travelling, restoran, hotel, perkebunan,
mining dan lain sebagainya.
Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekuragan bisnis.
Proses analisa kebutuhan dan profit dilakukan secara cepat.
Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan semenjak dini dan memahami
kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar.
Pemetaan business model canvas menggambarkan secara sistematis bisnis yang
kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen
stratejis bisnis.
Tujuan ini dapat terpenuhi ketika investasi yang dilakukan perusahaan memberikan
keuntunga bagi perusahaan, misalnya mengakuisisi perusahaan yang memiliki sumber
daya strategis seperti pemasok yang memproduksi bahan baku utama perusahaan atau
merupaka distributor yang telah memiliki saluran distribusi yang luas. Diversifikasi
usaha seperti ini akan memberikan nilai tambah secara tidak langsung dari perusahaan
yang diakuisisi tersebut
Meratakan resiko.
Tujuan ini dimaksudkan bahwa dengan berinvestasi pada beberapa usaha maka resiko
yang dimiliki satu usaha tidak berpengaruh secara total terhadap perusahaan karena
dapat diimbangi oleh return dari usaha lainnya
Penguasaan pada usaha yang memiliki sumber daya strategis selain dapat memberikan
nilai tambah juga mencegah penguasaan oleh pesaing
Mencapai sinergi.
Sejarah PLN
Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di Indonesia mulai
ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan
pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk keperluan sendiri
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat
Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh
listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pemimpin
KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-
perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indinesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan
Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Bada
Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas
yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan
negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara
dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status Perusahaan Listrik
Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang
Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi
kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta
untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih
dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK
dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang
Maksud dan Tujuan Perseroan
Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam
jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan
Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas
Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan terpercaya
dengan bertumpu pada Potensi Insani.
Misi
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Moto
Anak Perusahaan
Dalam rangka mendukung kinerja dan pelayanan perusahaan, PLN memiliki 11 anak
perusahaan yang bergerak pada beberapa bidang berbeda, yaitu:
PT Indonesia Power (IP). Bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha
lain yang terkait. Berdiri tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PJB I dan pada tanggal
1 September 2000 berubah menjadi PT Indonesia Power. memiliki anak perusahaan yaitu
PT Cogindo Daya Bersama yang bergerak di bidang usaha cogeneration, distribute
generation dan jasa operation & maintenance, PT Artha Daya Coalindo yang bergerak di
bidang usaha trading dan jasa transportasi batubara dan PT Indo Pusaka Berau dengan
kegiatan usaha penyediaan listrik dari produksi PLTU Lati di Berau, Kaltim
PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB). Bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga
listrik dan usaha lain yang terkait. Berdiri tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PJB
II dan pada tanggal 1 September 2000 berubah menjadi PT PJB. Anak perusahaan PT
PJB yang bergerak di bidang operasi dan pemeliharaan, yaitu PT Pembangkitan Jawa
Bali Services yang berdomisili di Surabaya
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam). Berdiri tanggal 3 Oktober 2000
dan bergerak dalam usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah
Pulau Batam.
PT Indonesia Comnets Plus (PT ICON+). Berdiri tanggal 3 Oktober 2000 dan bergerak
dalam bidang usaha telekomunikasi
PT PLN Tarakan. Didirikan tanggal 15 Desember 2003 dan bergerak dalam usaha
penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah Pulau Tarakan, Kalimantan
Timur
PT PLN Batubara. Didirikan tanggal 3 September 2008 dan bergerak di bidang usaha
tambang batubara sebagai bahan utama dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
PT PLN Geothermal. PT PLN Geothermal adalah anak perusahaan PLN yang bidang
usahanya terfokus kepada usaha penyediaan tenaga listrik terbarukan, melalui kegiatan
pengembangan dan pengoperasian pembangkit tenaga listrik panas bumi yang ekonomis
bermutu tinggi dengan keandalan yang baik
PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN-E). Berdiri pada 3 Oktober 2002, PLN-E
adalah anak perusahaan PLN yang bergerak pada bidang konsultan teknik (engineering
consultancy)
Majapahit Holding BV. Majapahit Holding BV didirikan tanggal 3 Oktober 2006 dan
merupakan suatu lembaga keuangan yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda
PT Haleyora Power. PT Haleyora Power (HP) yang berdiri pada 18 Oktober 2011
ditugaskan PLN untuk melaksanakan pengamanan layanan Operasi dan Pemeliharaan
(Ophar) Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN
(Persero) Nomor 459.K/DIR/2012 tanggal 12 September 2012, yang kemudian diganti
oleh Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0734.K/DIR/2013
PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
ekspedisi batu bara. Pada Mei 2011, Menteri BUMN mengeluarkan keputusan pengalihan
modal saham Republik Indonesia kepada PT Pelayaran Bahtera Adhiguna menjadi
Perusahaan Perseroan PT PLN (Persero). Pada Agustus 2011. ditandatangani pengalihan
hak atas saham tersebut
Daftar Pustaka
Ali, Hapzi. (2018). MODUL PERKULIAHAN STRATEGIC MANAGEMENT: Canvas Business Model,
Diversification and Balance Scorecard. Universitas Mercu Buana
Thompson, A. A., Peteraf, M. A., Gamble, J. E., & Strickland III, A. (2014). Crafting and Executing
Strategy : The Quest for Competitive Advantage. McGraw-Hill.
www.pln.co.id/tentang-kami/anak-perusahaan