You are on page 1of 23

PROYEK PENGADAAN GERAKAN PENGHIJAUAN DI

DALAM DAN LUAR GEDUNG ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Administrasi Proyek Kesehatan

Dosen Pengampu : dr.Ngakan Putu DS, M.Kes.

Disusun oleh :
Nama : Ervina Fauziah

NIM : 6411416028

Peminatan : Administrasi Kebijakan Kesehatan

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2018
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 5
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................... 5
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 6
1.3 TUJUAN .................................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 10
2.1 DEFINISI DARI PENGHIJAUAN ............................................................. 10
2.2 MANFAAT DARI PENGHIJAUAN .......................................................... 10
2.3 DEFINISI DARI PROYEK PENGADAAN BARANG/JASA .................. 11
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 12
3.1 DEFINISI DARI PROYEK ......................................................................... 12
3.2 SASARAN PROYEK PENGADAAN GERAKAN PENGHIJAUAN ...... 12
3.3 TEMPAT PROYEK PENGADAAN GERAKAN PENGHIJAUAN ......... 12
3.4 WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GERAKAN PENGHIJAUAN ..... 12
3.5 TUJUAN PROYEK PENGADAAN GERAKAN PENGHIJAUAN ......... 13
3.6 PROSES PROYEK PENGADAAN GERAKAN PENGHIJAUAN .......... 13
3.7 ANGGARAN PROYEK PENGADAAN GERAKAN PENGHIJAUAN .. 16
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 22
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 22
4.2 SARAN ....................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

2
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Anggaran Proyek Pengadaan Gerakan Penghijaun dengan Tanaman


Hidroponik dan Tanaman Pot di Dalam Gedung IKM UNNES ........................... 16

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Bagan Struktur Organisasi Proyek Gerakan Penghijauan di Dalam


dan Luar Gedung IKM UNNES 2018 ................................................................... 15
Gambar 3. 2 Desain Tanaman Hidroponik ........................................................... 20
Gambar 3. 3 Desain Tanaman Pot Lidah Mertua .................................................. 20

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembelajaran mahasiswa


adalah melalui keadaan lingkungan yang nyaman. Hal ini akan meningkatakan
konsentrasi dan rasa semangat dalam proses belajar. Lingkungan belajar yang
nyaman di itu sendiri tidak terlepas dari adanya upaya penghijauan yang ada.
Penghijauan merupakan segala upaya untuk memulihkan, memelihara, dan
meningkatkan kondisi lahan, dinding, dan atap agar dapat dimanfaatkan secara
optimal, baik sebagai pengatur tata air, suhu, pencemaran udara atau
pelindung lingkungan.
Dalam upaya penghijauan membutuhkan sumber daya baik sumber daya
manusia, barang dan jasa. Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah
Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan
Barang atau Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang atau Jasa oleh
Kementerian atau Lembaga atau Perangkat Daerah yang dibiayai oleh
APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan
serah terima hasil pekerjaan (PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 2018).
Data menurut Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia tahun 2017 jumlah mahasiswa terdaftar di Indonesia
adalah sejumlah 6.924.511 dan jumlah perguruan tinggi yang terdaftar
sejumlah 4.504 untuk perguruan tinggi swasta 3.136 dan perguruan tinggi
negeri 122, sisanya adalah perguruan tinggi agama dan perguruan tinggi
dibawah kementerian atau lembaga negara dengan sistem kedinasan
(KEMENRISTEKDIKTI RI, 2017).
Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri Universitas Negeri Semarang
memiliki visi menjadi Universitas Berwawasan Konservasi dan Bereputasi
Internasional. Berwawasan konservasi bermakna cara pandang dan sikap

5
perilaku yang berorientasi pada prinsip konsevasi (pengawetan, pemeliharaan,
penjagaan, pelestarian, dan pengembangan) sumbr daya alam dan nilai-nilai
sosial budaya. Salah satu bukti visi tersebut adalah dengan adanya
penghijauan yang dilakukan di wilayah Universitas Negeri Semarang.
Menurut data mahasiswa aktif Universitas Negeri Semarang pada tahun
2017 sejumlah 36.914, dengan jumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan
seebesar 3.987 untuk jurusan Kesehatan Masyarakat berjumlah 879 termasuk
jumlah mahasiswa peminatan (UPT TIK 2018, 2017). Upaya penghijaun yang
dilakukan di lingkungan Universitas Negeri Semarang selama ini hanya
berfokus pada penghijauan di luar gedung, upaya penghijauan di dalam
gedung masih dikatakan kurang.
Salah satu dampak kurangnya penghijauan adalah lingkungan yang panas
dan kurangnya produksi oksigen. Lingkungan yang panas terjadi di dalam
maupun luar gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang. Lingkungan yang panas dalam gedung tersebut
seringkali mengganggu kenyamanan proses pembelajaran dan kurangnya
konsentrasi baik yang dialamai mahasiswa maupun dosen dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui pentingnya penghijauan yang
dilakukan di luar dan dalam gedung IKM UNNES. Dengan latar belakang
tersebut, penulis memiliki gagasan terciptanya Proyek Pengadaan Gerakan
Penghijauan di Dalam dan Luar Gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Semarang.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa definisi dari penghijauan?


1.2.2 Apa manfaat dari penghijauan?
1.2.3 Apa definisi dari proyek pengadaan barang/jasa?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan proyek pengadaan gerakan penghijauan di
dalam dan luar gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri
Semarang?

6
1.2.5 Siapa sasaran dalam proyek pengadaan gerakan penghijauan di dalam
dan luar gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri
Semarang?
1.2.6 Dimana pelaksanaan proyek pengadaan gerakan penghijauan di dalam
dan luar gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri
Semarang?
1.2.7 Kapan pelaksanaan proyek pengadaan gerakan penghijauan di dalam
dan luar gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri
Semarang?
1.2.8 Mengapa perlu dilaksanakan proyek pengadaan gerakan penghijauan di
dalam dan luar gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri
Semarang?
1.2.9 Bagaimana fungsi manajemen proyek pengadaan gerakan penghijauan
di dalam dan luar gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Negeri Semarang?
1.2.10 Bagaimana rincian pendanaan proyek pengadaan gerakan penghijauan
di dalam dan luar gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Negeri Semarang?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk mengetahui definisi dan bagaimana dilaksanakannya Proyek
Pengadaan Gerakan Penghijauan di Dalam dan Luar Gedung Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengetahui definisi dari penghijauan.
1.3.2.2 Untuk mengetahui manfaat dari penghijauan.
1.3.2.3 Untuk mengetahui definisi dari proyek pengadaan barang/jasa.
1.3.2.4 Untuk mengetahui definisi proyek pengadaan gerakan
penghijauan di dalam dan luar gedung Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri Semarang.

7
1.3.2.5 Untuk mengetahui siapa sasaran dalam proyek pengadaan
gerakan penghijauan di dalam dan luar gedung Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri Semarang.
1.3.2.6 Untuk mengetahui tempat pelaksanaan proyek pengadaan
gerakan penghijauan di dalam dan luar gedung Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri Semarang.
1.3.2.7 Untuk mengetahui kapan waktu pelaksanaan proyek
pengadaan gerakan penghijauan di dalam dan luar gedung Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang.
1.3.2.8 Untuk mengetahui alasan perlu dilaksanakan proyek
pengadaan gerakan penghijauan di dalam dan luar gedung Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang
1.3.2.9 Untuk mengetahui fungsi manajemen proyek pengadaan
gerakan penghijauan di dalam dan luar gedung Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri Semarang.
1.3.2.10 Untuk mengetahui rincian pendanaan proyek pengadaan
gerakan penghijauan di dalam dan luar gedung Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri Semarang.
1.4 MANFAAT
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
Manfaat apabila dilaksanakan Proyek Pengadaan Gerakan
Penghijauan di Dalam dan Luar Gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Semarang bagi mahasiswa adalah terciptanya
suasana kenyamanan dalam proses pembelanjaran, dan meningkatnya
konsentrasi dan semangat belajar dan memahami pembelajaran yang
disampaikan pengajar.
1.4.2 Manfaat Bagi Pengajar dan Staff Pengajar
Manfaat apabila dilaksanakan Proyek Pengadaan Gerakan
Penghijauan di Dalam dan Luar Gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Semarang bagi pengajar dan staff pengajar adalah

8
terciptanya suasana kenyamanan dalam bekerja, meningkatkan
konsentrasi, serta semangat dalam melaksanakan pekerjaan.
1.4.3 Manfaat Bagi Unversitas Negeri Semarang
Manfaat apabila dilaksanakan Proyek Pengadaan Gerakan
Penghijauan di Dalam dan Luar Gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Semarang bagi Unversitas Negeri Semarang adalah
sebagai wujud dari visi yang telah dibuat yaitu berwawasan konsevasi,
dan dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain.

9
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 DEFINISI DARI PENGHIJAUAN

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun


2002 tentang Dana Reboisasi, Penghijauan adalah upaya pemulihan lahan
kritis diluar kawasan hutan secara vegetatif dan sipil teknis untuk
mengembalikan fungsi lahan (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia,
2002). Jadi dapat disimpulkan penghijauan merupakan kegiatan pemulihan
lahan kritis diluar kawasan hutan secara vegetatif dan sipil teknis untuk agar
lahan tersebut dapat dipulihkan, dikembalikan, dipertahankan, ditingkatkan
kesuburan dan fungsi lahan.

Menurut saya, Penghijauan merupakan upaya pemulihan, pemeliharaan


dan peningkatan kondisi lahan agar lingkungan memiliki kondisi alam yang
baik sehingga nyaman untuk penghuninya, penghijuan tidak hanya terbatas
pada penanaman tanaman tetapi termasuk menjaga kebersihan lingkungan
dan air.

2.2 MANFAAT DARI PENGHIJAUAN

2.2.1 Sebagai paru-paru lingkungan, ketika siang hari daun-daun menyerap


karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2) yang
dibutuhkan untuk bernafas.
2.2.2 Manfaat klimatologis, yakni sebagai pengatur lingkungan (mikro).
Maksudnya, jika sebuah lingkungan memiliki cukup pepohonan maka
hawanya lebih terasa sejuk meskipun di siang hari.
2.2.3 Manambah estetis atau keindahan. Beberapa jenis tanaman jika diatur
dengan baik penempatannya, akan bisa menjadi penghias
lingkungannya.
2.2.4 Manfaat orologis, yakni akar pohon yang kuat mampu mencegah erosi
atau pengikisan tanah.

10
2.2.5 Manfaat edaphis, yakni lingkungan yang hijau bisa menjadi habitat yang
baik bagi beberapa jenis hewan.
2.2.6 Manfaat hidrologis, yakni akar-akar pohon akan mampu menyerap dan
menampung air sehingga bisa mencegah lingkungan dari banjir
sekaligus menjaga lingkungan tetap memiliki air tanah yang cukup.
2.2.7 Manfaat ekologis, jika lingkungan hijau, maka kualitas ekologi
lingkungan tersebut akan terjaga dan meningkat.
2.2.8 Manfaat protektif, beberapa jenis pohon bisa melindungi kita dari
teriknya sinar matahari.
2.2.9 Manfaat edukatif, beberapa jenis pohon bisa menjadi laboratorium hidup.

2.3 DEFINISI DARI PROYEK PENGADAAN BARANG/JASA

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018


tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Pengadaan Barang/Jasa adalah
kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan,
sampai dengan serah terima hasil pekerjaan (Presiden Republik Indonesia,
2018).

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 DEFINISI DARI PROYEK

Proyek pengadaan gerakan penghijauan di dalam dan luar gedung Ilmu


Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang merupakan upaya
penghijauan dengan menggunakan pohon yang dilakukan di luar gedung dan
tanaman dengan pot yang dilakukan di dalam gedung. Penghijuan ini juga
dapat menggunakan tanaman hidroponik.

3.2 SASARAN PROYEK PENGADAAN GERAKAN PENGHIJAUAN


3.2.1 Sasaran Primer : Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Semarang.
3.2.2 Sasaran Sekunder : Dosen atau Pembimbing Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri Semarang.
3.2.3 Sasaran Tersier : Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Semarang, DEKAN Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang, dan Rektor Universitas Negeri
Semarang.

3.3 TEMPAT PROYEK PENGADAAN GERAKAN PENGHIJAUAN


Tempat pelaksanaan proyek pengadaan gerakan penghijauan ini
dilakukan di gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri
Semarang baik di dalam dan di luar gedung.

3.4 WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GERAKAN PENGHIJAUAN


Waktu pelaksanaan proyek pengadaan gerakan penghijauan ini dimulai
pada awal masa kuliah genap tahun 2018/2019.

12
3.5 TUJUAN PROYEK PENGADAAN GERAKAN PENGHIJAUAN

3.5.1 Gedung IKM UNNES masih dikatakan baru, keindahan arsitektur


bangunannya pun masih terlihat. Penghijauan yang dilalukan di dalam
dan luar gedung ini juga akan menambah estetis atau keindahan.
3.5.2 Penghijauan ini juga dapat membantu dalam fungsi edukatif yaitu
beberapa jenis tanaman atau pohon dapat menjadi laboratorium hidup
dan juga apotek hidup.
3.5.3 Penghijauan yang dilakukan di Gedung IKM UNNES ini diharapkan
dapat menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran mahasiswa UNNES
mengenai penghijauan lingkungan, sesuai dengan visi UNNES yaitu
menjadi Universitas Berwawasan Konservasi dan Bereputasi
Internasional.
3.5.4 Penghijauan yang dilakukan menghasilkan oksigen yang digunakan
untuk bernafas, serta untuk menyerap karbon dioksida.
3.5.5 Suhu udara yang terdapat di gedung IKM UNNES memiliki suhu yang
panas atau tinggi. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab
menurunnya konsentrasi yang dialami mahasiswa serta dosen pada saat
mengajar. Apabila lingkungan memiliki cukup pepohonan atau tanaman
makan akan terasa lebih sejuk.

3.6 PROSES PROYEK PENGADAAN GERAKAN PENGHIJAUAN


3.6.1 Planning

Proses peletakan dasar tujuan dan sasaran termasuk penyiapan


segala sumberdaya untuk mencapainya.
3.6.2 Organizing

Dalam penyelenggaraan proyek perlu adanya pengorganisasian, hal


ini dapat dilakukan dengan adanya penyusunan tim proyek dalam
pelaksanaan proyek penghijauan yang dilakukan ini. Dalam
pengorganisasian juga perlu adanya struktur organisasi.

13
3.6.2.1 Tim Proyek:

Semua pihak yang secara aktif ikut menangani penyelenggaraan


proyek. Tim inti dan organisasi fungsional pendukung proyek yang
dipimpin secara vertikal oleh manajer fungsional dan dikoordinasikan
secara horizontal oleh manajer proyek yang bertugas mengurus dan
bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan di
kantor pusat proyek.

3.6.2.2 Tim Inti Proyek:

Organisasi yang dibentuk khusus untuk secara penuh bertugas


menyelenggarakan pekerjaan proyek yang dipimpin oleh manajer/
pimpinan proyek.

3.6.2.3 Fungsi Tim Inti:

1. Memadukan kegiatan-kegiatan proyek, baik kegiatan oleh


bidang fungsional perusahaan ybs atau oleh sub-kontraktor dan
rekanan.
2. Melakukan komunikasi dan sumber informasi ke dalam
perusahaan yang bersangkutan atau ke luar, seperti dengan
pihak pemilik proyek dan organisasi operasi.
3. Sebagai pusat kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam
aspek biaya, jadwal, dan mutu.

14
Gambar 3. 1 Bagan Struktur Organisasi Proyek Gerakan
Penghijauan di Dalam dan Luar Gedung IKM UNNES 2018

Manajer Proyek

Supervisor

Kepala Kepala
Kepala Logistik
Administrasi Lapangan

Kurir Gd
Kepala Pelaksana :
Bag. Arsitektur

Pelaksana :
Bag. Arsitektur

3.6.3 Actuating

Waktu pelaksanaan proyek pengadaan gerakan penghijauan ini


dimulai pada awal masa kuliah genap tahun 2018/2019. Pelaksanaan
dilakukan oleh tim pelaksana dan diawasi oleh pimpinan projek atau
manajer proyek sesuai dengan pembagian tugas atau pekerjaan di
masing-masing tingkatan dan wewenang.

3.6.4 Controlling
Pengawasan dilakukan oleh Sasaran Tersier, yaitu: Ketua Jurusan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang, DEKAN
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, dan Rektor
Universitas Negeri Semarang.

15
3.7 ANGGARAN PROYEK PENGADAAN GERAKAN PENGHIJAUAN

3.7.1 Rincian Anggaran Proyek Pengadaan Gerakan Penghijaun dengan


Tanaman Hidroponik dan Tanaman Pot di Dalam Gedung IKM
UNNES

Tabel 3. 1 Anggaran Proyek Pengadaan Gerakan Penghijaun dengan


Tanaman Hidroponik dan Tanaman Pot di Dalam Gedung IKM UNNES

No. Nama Alat dan Bahan Jumlah Harga Rupiah


Satuan
1. Pot Bunga 45 10.000 450.000
2. Benih Tanaman Lidah 45 3.000 135.000
Mertua
3. Pupuk 30 kg 2.000 60.000
4. Benih Sawi 10 bungkus 11.000 110.000
5. Botol Bekas 100 - -
6. Gunting 10 5.000 50.000
7. Pisau 10 7.000 70.000
8. Sabut Kelapa 25 ikat 4.000 100.000
9. Arang Sekam 15 kg 10.000 150.000
10. Pipa 20 meter 6.000 120.000
11. Tali Tambang 50 meter 3.000 15.000
12. Selang kecil 50 meter 6.000 300.000
13. Paku 1 kg 38.000 38.000
14. Palu 2 30.000 60.000
15 Cat 3 ember 30.000 90.000
16. Rockwool 3 lembar (1
x1,5 m)
17. Biaya Logistik - 500.000 500.000
18. Biaya Upah Tim Proyek 3.000.000 3.000.000
JUMLAH 5.248.000

3.7.2 Langkah-langkah Pembuatan Tanaman Hidroponik

3.7.2.1 Persiapan Alat dan Bahan


1. Botol bekas air mineral ukuran 600 ml yang sudah dibersihkan
2. Gunting, pisau untuk kebutuhan memotong
3. Selang kecil untuk mengalirkan nutrisi.

16
4. Menggunakan media tanam berupa rockwool. Alasan memilih
rockwool karena media tanam alternatif dalam bercocok tanam
hidroponik ini bisa mengikat air, serta udara untuk aerai dalam
jumlah besar sehingga memberikan ruang bagi akar untuk tumbuh
dan menghisap nutrisi dengan baik.
5. Bibit tanaman unggul untuk memberi hasil pertanian yang
memuaskan
6. Air bersih, bukan yang sudah bercampur dengan senyawa kimia
7. Pupuk
8. Media berupa botol bekas (seperti Aqua).

3.7.2.2 Mengubah Botol untuk Sarana Menanam Hidroponik

1. Pada tahap ini, akan menjadikan botol sebagai sarana untuk


menempatkan bibit dan atau tanaman yang hendak dibudidaya
secara hidroponik. Berikut langkah-langkahnya:
2. Memastikan botol bekas masih tampak kokoh dan tidak berkerut-
kerut (lecek).
3. Mengambil alat pemotong yang sudah disediakan, potong leher
botol hingga menjadi dua bagian
4. Membuat lubang pada tutup botol dengan diameter yang sekiranya
bisa dimasukkan oleh selang kecil.
5. Setelah terdapat celah pada tutup botol, memasukkan selang kecil.
6. Membalik bagian leher botol dan memasukkan ke dalam badan
botol (secara terbalik, posisi tutup botol berada di bawah).
7. Mengecat botol agar lebih menarik dan indah.
8. Setelah botol bekas sudah bisa digunakan untuk membudidaya
tanaman.

3.7.2.3 Semai Benih

1. Menyediakan benih atau bibit tanaman unggul yang telah siapkan.


Untuk langkah berikutnya, silakan ikuti panduan berikut:

17
2. Menggunakan pisau atau gunting untuk memotong-motong
rockwool bentuk persegi dengan ukuran 2,5 x 2,5.
3. Membasahi rockwool dengan air dengan cara diciprat-ciprat,
jangan direndam agar tidak terlalu lembab.
4. Menempatkan media tanam rockwool ke dalam wadah tampung
atau nampan seperti cetakan es batu persegi, atau di dalam wadah
serupa lainnya.
5. Membuat lubang pada bagian tengah setiap rockwool
menggunakan lidi atau tusuk gigi dengan kedalaman sekitar 2mm.
6. Berikutnya, menanam benih tanaman ke dalam lubang yang telah
dibuat di atas rockwool sampai semuanya terisi benih.
7. Setelah semua potongan rockwool berisikan benih tanaman,
menutup wadah dengan kantong plastik hitam dan letakkan wadah
untuk menyemai benih tersebut di tempat yang teduh atau gelap,
jauhkan dari matahari.
8. Memantau perkembangan benih setiap hari hingga pecah benih,
tandanya adalah muncul calon akar warna putih-putih dan
menyembul pula calon daunnya.
9. Apabila benih tanaman sudah berkecambah atau berakar,
Memindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari. Menjemur
wadah dari pagi sampai siang, dan apabila panas matahari terlalu
terik, memindahkan kembali ke tempat bercahaya tanpa perlu
ditutup lagi dengan plastik hitam.
10. Dalam tahap penyemaian benih, mengenalkan calon tanaman
dengan sinar matahari.
11. Memastikan pula agar media tanam selalu basah, apabila kering
maka bisa disemprotkan dengan air bersih lagi.
12. Terus melakukan langkah penyiraman dan pemberian sinar
matahari secara rutin setiap hari sampai setiap tanaman sudah
berdaun 4 (daun sejati) yang mengindikasikan tanaman sudah siap
dipindah tanam dan diberikan nutrisi.

18
3.7.2.4 Pembuatan Nutrisi Hidroponik

1. Seperti diterangkan pada cara menanam hidroponik dengan botol


bekas sebelumnya, nutrisi hidroponik bisa dibuat dengan membeli
pupuk AB-Mix di toko pertanian ataupun bisa membuat nutrisi
hidroponik sendiri dengan bahan yang mudah ditemukan di sekitar.
2. Tanaman memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Oleh karena
itu, dalam bercocok tanam hidroponik yang terkenal tanpa
menggunakan media tanam berupa tanah, maka unsur vital
tanaman harus terpenuhi dengan baik apabila menginginkan hasil
pertanian yang bagus.
3. Nutrisi hidroponik AB-Mix yang dapat dijumpai di toko pertanian
ini ada yang berbentuk bubuk dan ada juga yang sudah berbentuk
larutan cair. Jika menginginkan meracik sendiri, maka membeli
yang dalam bentuk bubuk dan ikuti panduan cara melarutkannya
yang umumnya terlampir pada secarik kertas.
4. Untuk AB-Mix sendiri ada beberapa jenis, Untuk sayuran, bisa
membeli AB-Mix daun (sayuran daun). Sedangkan untuk tanaman
buah, bisa memilih AB-Mix yang khusus untuk pertumbuhan buah.
AB-Mix terdiri dari dua jenis larutan cair yang terpisah yang
nantinya akan dicampur dengan air sehingga siap digunakan.

3.7.2.5 Pindah Tanam

1. Apabila benih sudah berkecambah akan siap tumbuh dan menjadi


tanaman yang siap dipanen dan dikonsumsi ataupun dijual kembali
untuk menambah pundi-pundi penghasilan.
2. Proses pindah tanam ini cukup sederhana, menyiapkan botol bekas
yang sudah dibuat sebelumnya. Pada bagian bawah botol,
menuangkan larutan nutrisi secukupnya. Kemudian mengambil
bagian leher botol, memindahkan media tanam rockwool yang
sudah ditumbuhi kecambah dan akar dengan hati-hati ke dalamnya.

19
Jangan sampai lupa jalur nutrisinya dengan selang kecil
(Tanamtanaman.com, 2018).

Gambar 3. 2 Desain Tanaman Hidroponik

Sumber : (Tanamtanaman.com, 2018)

Gambar 3. 3 Desain Tanaman Pot Lidah Mertua

Sumber : (Wikipedia, 2017)

20
3.7.2 Rincian Anggaran Proyek Pengadaan Gerakan Penghijaun dengan
Bibit Pohon Mangga di Luar Gedung IKM UNNES

No. Nama Alat dan Bahan Jumlah Harga Rupiah


Satuan
1. Bibit Pohon Mangga 20 15.000 300.000
2. Cangkul 2 55.000 110.000
3. Pupuk 5 kg 2.000 10.000
JUMLAH 420.000

3.7.3 Total Anggaran Proyek Pengadaan Gerakan Penghijauan di Dalam


dan Luar Gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri
Semarang

Total = Biaya Penghijauan di Dalam Gedung + Biaya Penghijauan di


Luar Gedung
Total = 5.248.000 + 420.000
= 5.668.000
Jadi, untuk total keseluruhan biaya proyek penghijauan di dalam
dan di luar gedung IKM UNNES sebesar Rp 5.668.000,00.

21
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Proyek pengadaan gerakan penghijauan di dalam dan luar gedung Ilmu


Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang merupakan upaya
penghijauan dengan menggunakan pohon yang dilakukan di luar gedung dan
tanaman dengan pot yang dilakukan di dalam gedung. Sasaran dalam gerakan
ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu primer, sekunder, dan tersier. Waktu
pelaksanaan proyek pengadaan gerakan penghijauan ini dimulai pada awal
masa kuliah genap tahun 2018/2019. Untuk penghijaun di dalam gedung
dengan menggunakan tanaman hidroponik dan tanaman pot, dan untuk
penghijauan di luar gedung adalah dengan menanam bibit pohon mangga.
Manfaat dari penghijauan ini untuk mengurangi udara panas dan menambah
keindahan di kawasan gedung Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri
Semarang.

4.2 SARAN
4.2.1 Diharapkan mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Semarang berperan aktif dalam proyek gerakan
penghijauan.
4.2.2 Diharapkan dosen atau pembimbing Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri Semarang mendukung pelaksanaan
proyek penghijauan ini dan mengawasi pelaksanaan proyek apabila
terlaksana.
4.2.3 Diharapkan Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Negeri Semarang, DEKAN Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang, dan Rektor Universitas Negeri Semarang
menyetujui terlaksananya gerakan proyek penghijauan serta
membantu dalam pembiayaan gerakan penghijauan.

22
DAFTAR PUSTAKA

KEMENRISTEKDIKTI RI. (2017). Statistik Pendidikan Tinggi 2017. Jakarta:


Pusat Data dan Informasi Iptek Dikti. Retrieved from http://ristekdikti.go.id

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2002). Peraturan Pemerintah


Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2002 tentang Dana Reboisasi.

Presiden Republik Indonesia. (2018). Peraturan Presiden Republik Indonesia


Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Jakarta:
Presiden Republik Indonesia.

Tanamtanaman.com. (2018). Cara Menaman Hidroponik dengan Botol Bekas (5


Tahapan).

UPT TIK 2018. (2017). Data Mahasiswa Aktif UNNES Tahun 2017. Semarang.
Retrieved from https://data.unnes.ac.id

Wikipedia. (2017). Sansevieria (Tanaman Lidah Mertua).

23

You might also like