You are on page 1of 55

MANAJEMEN PROGRAM EKSTRAKURIKULER UNTUK

MENGEMBANGKAN BAKAT DAN MINAT SISWA DI MIN 1 KOTA


MALANG

Disusun oleh :

1. Muhammad Tanwirun Nufus. A (21601013001)


2. Puspasari (21601013014)
3. Dinda Aulia Fitri (21601013021)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2019
i
ABSTRACT

Extracurricular management program to develop students’ talents and


interests in MIN 1 Malang. His study was motivated by the interest of researchers
about extracurricular management in the school which has many types of
extracurricular activities and often achieves achievements. This study aims to
determine the management of extracurricular program to develop students’
talents and interests in MIN 1 Malang. This research is a qualitative research
with a type of case study method conducted in MIN 1 Kota Malang. Data
collection conducted in this research in observation, interview, and
documentation. Data analysis techniques used in this study are through data
reduction, data display, and drawing conclusion. Research result show that: (1)
In terms of extracurricular management planning in MIN 1 Malang, able to plan
well, planning stars from determining the type of extracurricular that is great
demand by students and in accordance with the interest and talent of students in
MIN Kota Malang, to the recruitment ofsupervisors who are competent in their
fields. (2) In the implementation, the implementation phase the extracurricular
coordinator identifies the characteristics of the extracurricular types which may
be followed by the lower classand upper class levels. And at the implementation
stage determine the schedule for determining the builder who will foster
extracurricular activities. (3) In evaluation, evaluation is carried out through
program evaluation and student evalation. Program evaluation is carried out by
the haedmaster, the supervisor, and the extracurricular coordinator. Student
evaluations are carried out after each exercise and are assessed in each semester
as extracurricular final scores listed on report.

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. i


ABSTRACT........................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 5
A. Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 5
B. Landasan Teori........................................................................................................ 6
C. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 16
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 18
A. Lokasi Penelitian ................................................................................................... 18
B. Metode Analisis Data ............................................................................................ 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 22
A. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 22
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................ 28
BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 35
A. Simpulan ............................................................................................................... 35
B. Saran ..................................................................................................................... 36
DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................................... 37
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 38
CURRICULUM VITAE ................................................................................................... 48

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lokasi Penelitian (MIN 1 Kota Malang)


Lampiran 2 : Pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi
Lampiran 3 : Kegiatan ekstrakurikuler wajib (Pramuka)
Lampiran 4 : Kegiatan ekstrakurikuler pilihan (mewarna)
Lampiran 5 : Contoh kegiatan ekstrakurikuler puisi
Lampiran 6 : Contoh kegiatan ekstrakurikuler basket
Lampiran 7 : Contoh kegiatan esktrakurikuler musik
Lampiran 8 : Contoh kegiatan ekstrakurikuler menari
Lampiran 9 : Contoh kegiatan ekstrakurikuler kaligrafi
Lampiran 10 : SK/Penetapan Pembimbing Ekstrakurikuler
Lampiran 11 : Intrumen wawancara peneliti
Lampiran 12 : Foto kegiatan wawancara
Lampiran 13 : Ruangan yang digunakan untuk ekstrakurikuler

iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kristiawan (2017 : 1) Manajemen merupakan proses memperoleh
suatu tindakan dari orang laian untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Aktivitas manajerial itu dilakukan oleh para manajer sehingga dapat
mendorong sumber daya personil bekerja memanfaatkan sumber daya lainnya
sehingga tujuan dari lembaga yang disepakati bersama dapat tercapai.
Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agara suatu usaha dapat
berjalan dengan baik, memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan
pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertakan semua potensi yang
ada, baik personal maupun material secara efektif dan efisien.
Sedangkan peserta didik menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional, adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. (UUSPN : 2013)
Jadi peserta didik adalah orang/ individu yang mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
Madrasah sebagai instansi yang selama ini dipercaya untuk mendidik
peserta didik dan remaja dapat mengambil peran membantu remaja mengisi
waktu luangnya dengan kegiatan positif. Madrasah dapat memfasilitasi
dengan mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler di madrasah sehinga jam
madrasah usia peserta didik terhindar dari melakukan aktivitas yang mengarah
pada kenakalan.
Madrasah perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan-kegiatan
nonakademik melalui perkumpulan penggemar olahraga sejenis, kesenian dan
lainnya untuk membantu remaja menyelesaikan tugas perkembangannya,
kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan
kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan layanan konseling
dan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah yang disediakan oleh satuan
pendidikan untuk menyalurkan minat, bakat, hobi, kepribadian, kreativitas

1
peserta didik yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi talenta
peserta didik (Badrudin, 2013 : 2).
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan diluar jam pembelajaran
biasa dan pada waktu libur madrasah yang dilakukan baik dimadrasah maupun
diluar madrasah, dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan peserta didik,
mengenal hubungan antara mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat yang
terdapat dalam pribadi peserta didik itu sendiri-sendiri.
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler yang telah disediakan oleh
madrasah akan dapat membantu peserta didik dalam segi menemukan dan
mengembangkan potensi peserta didik, serta memberikan manfaat sosial yang
besar dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama
dengan orang lain. Disamping itu kegiatan ekstrakurikuler dapat memfasilitasi
bakat, minat dan kreativitas peserta didik yang berbeda-beda.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti akan meneliti penerapan
manajamen program ekstrakurikuler dalam mengembangkan bakat dan minat
siswa di MIN 1 Kota Malang, karena pentingnya penerapan manajemen
program ekstrakurikuler untuk mengembangkan minat dan bakat yang
terstruktur agar mencapai hasil yang optimal. Pilihan peneliti dalam memilih
MIN 1 Kota Malang karena madrasah ini memiliki penyaluran bakat yang
bagus bagi siswa dan merupakan madrasah yang menjadi pilihan masyarakat
untuk mengembangkan siswa sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Hal
ini ditunjukkan oleh MIN 1 Kota Malang dengan menjadi Madrasah
Ibtidaiyah yang kaya akan prestasi-prestasinya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, MIN 1 Kota Malang
memiliki manajemen yang mengelola pembinaan minat bakat siswa serta
secara khusus menyalurkan minat bakat siswa dengan program tersendiri dan
dilakukan secara sistematis. Terdapat manajamen khusus yang melakukan
pengembangan minat dan bakat siswa pada struktural organisasi MIN 1 Kota
Malang, yaitu berada dibawah koordinasi Wakil Kepala Madrasah bagian
kesiswaan.

2
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
permasalahan tentang “Manajemen prgram ekstrakurikuler untuk
mengembangkan bakat dan minat siswa di MIN 1 Kota Malang”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan program esktrakurikuler untuk mengembangkan
bakat dan minat siswa di MIN 1 Kota Malang ?
2. Bagaimana pelaksanaan program ekstrakurikuler untuk mengembangkan
bakat dan minat siswa di MIN 1 Kota Malang ?
3. Bagaimana evaluasi program ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat
dan minat siswa di MIN 1 Kota Malang ?

C. Tujuan dan Kegunaan


Terkait dengan permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan perencanaan program ekstrakurikuler untuk
mengembangkan bakat dan minat siswa di MIN 1 Kota Malang.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan program ekstrakurikuler untuk
mengembangkan bakat dan minat siswa di MIN 1 Kota Malang.
3. Mendeskripsikan evaluasi program ekstrakurikuler untuk mengembangkan
bakat dan minat siswa di MIN 1 Kota Malang.

Sedangkan hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi para pembaca pada
umumnya dan para pendidik khususnya, baik secraa teoritis maupun praktis.

1. Secara teoritis
a. Menambah pengetahuan dan informasi dibidang ekstrakurikuler.
b. Menambah pengetahuan lebih khusus dibidang pengembangan bakat
dan minat.
c. Sebagai wacana bagi dunia pendidikan khususnya dibidang
ekstrakurikuler.

3
2. Secara Praktis
a. Kepala Sekolah
Sebagai evaluasi dan bahan pertimbangan dalam peningkatan
kegiatan ekstrakurikuler agar dapat lebih memperhatikan bakat dan
minat peserta didik dan lebih mengembangkan dan menyalurkan bakat
tertentu.
b. Penulis
Memberikan pemahaman, pengalaman, dan pengetahuan sebagai
bekal jika menjadi pengelola pendidikan yang profesional.

4
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian Terdahulu


Penelitian Muchamad Arifin (2018) mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang program studi
Manajemen Pendidikan Islam yang berjudul “Manajemen Kegiatan
Ekstrakurikuler untuk Mengembangkan Minat dan Bakat Siswa di MA Al
Khoiriyyah Semarang”. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui
bagaimana Manajemen kegiatan Ekstrakurikuler untuk Mengembangkan
Minat dan Bakat Siswa di MA Al Khoiriyyah Semarang. Penelitian ini
mempunyai beberapa hasil yaitu: (1) Dalam hal, seluruh pengelola
ekstrakurikuler di MA Al Khoiriyyah Semarang mampu merencanakan
tugasnya dengan baik, diantaranya memuat tujuan program yang jelas,
rencana kerja yang teratur, pembinaan yang baik. (2) Dalam pelaksanaan,
memuat sususnan organisasi, pembagian tugas, sarana dan prasarana, dan
sumber dan, demikian itu telah diatur dengan baik. (3) Dalam evaluasi,
evaluasi dilakukan dilakukan melalui evaluasi kurikulum dan evaluasi murid.
Evaluasi kurikulum dilakukan satu semester sekali, evaluasi murid dilakukan
setiap kali selesai latihan. Selanjutnya, Penelitian Hanif Dewi Saputri (2016)
mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta program studi Manajemen Pendidikan Islam yang
berjudul “ Manajemen Ekstrakurikuler untuk Mengembangkan Minat dan
Bakat Siswa di SD Muhamaadiyah 1 Alternatif Kota Magelang”. Penelitian
ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pengembangan minat dan bakat
siswa melalui manajemen ekstrakurikuler di SD Muhamaadiyah 1 Alternatif
Kota Magelang dan untuk mengetahui faktor pendukung dan pengahambat
dalam manajemen ekstrakurikuler di SD Muhamaadiyah 1 Alternatif Kota
Magelang. Hasil Penelitian ini yakni: (1) Manajemen ekstrakurikuler di SD
Muhamaadiyah 1 Alternatif Kota Magelangterlaksana dengan baik mulai dari
pelaksanaan hingga evaluasi. (2) Minat dan bakat siswa berkembang dengan
baik. (3) Faktor pendukung manajemen ekstrakurikuler adalah pelatih yang

5
kompeten, materi yang menarik, antusias siswa dan dukungan dari orang tua
dan wali siswa. Faktor penghambat manajemen ekstrakurikuler adalah waktu
yang bersamaan dengan les akademik, kurangnya rasa tanggung jawab siswa,
keterbatasannlahan untuk lapangan dan kilam renang, jumlah guru yang tidak
sebanding dengan jumlah siswa.

B. Landasan Teori
1. Manajemen Pendidikan
a. Pengertian Manajemen Pendidikan
1) Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa latin dari kata “ Manus” yang
artinya “tangan” dan “ Agere” yang berarti “melakukan”. Kata-kata ini
digabung menjadi “Managere” yang bermakna menangani sesuatu,
mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti apa yang diinginkan dengan
mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada.
Manajemen dalam artian sempit sebagai penyusunan dan
pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan supaya
dapat menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya
kembali secara keseluruhan dalam hubungan satu sama lainnya. Jadi
manajemen merupakan ilmu dan seni dalam mengatur, mengendalikan,
mengkomunikasikan dan memanfaatkan semua sumber daya yang ada
dalam organisasi dengan memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen
(Planning, Organizing, Actuating, Controling) agar organisasi dapat
mencapai tujuan secara efektif dan efesien (Kristiawan, 2017:1)
2) Pengertian Pendidikan
Pendidikan (education) secara semantik berasal dari bahasa yunani
paidagogjayang berarti pergaulan dengan anak-anak. Pedagagosadalah
seorang nelayan atau bujang dalam zaman yunani kuno yang pekerjannya
menjemput dan mengantar anak-anak ke dan dari sekolah. Selain itu, di
ruamhnya anak tersebut selalu dalam pengawasan dan penjagaan para
paedagogos. Istilah ini berasal dari kata paedosyang berarti anak, dan
agogosyang berarti saya membimbing atau memimpin.

6
Dalam perspektif keindonesiaan, pengertian, fungsi, dan tujuan
pendidikan dirumuskan dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 dan 3 “ Pendidikan adalah proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Jadi menurut Kristiawan (2017:3) pengertian Manajemen
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa
proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang bergabung
dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada dan menggunakan fungsi-fungsi manajemen agar tercapainya tujuan
secara efektif dan efisien.
3) Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan menurut Kurniadin
dan Machali (2012 : 125) antara lain : 1) terwujudnya suasana belajar dan
proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan
(PAIKEM); 2) terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan
potensi dirinya untk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara; 3) terpenuhinya salah
satu dari empat kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
(tertunjangnya kompetensi profesional sevagai pendidik dan tenaga
kependidikan sebagai manajerial; 4) tercapainya tujuan pendidikan secara
efektif dan efesien; 5) terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori
tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi
sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan) ; 6) teratasinya
masalah mutu pendidikan; 7) terciptanya perencanaan pendidikan yang
merata, bermutu, relevan dan akuntabel serta, meningkatkan citra
pendidikan yang positif (Kristiawan, 2017:6)

7
4) Prinsip – Prinsip Manajemen Pendidikan
Prinsip- prinsip manajemen pendidikan sebagai berikut : 1)
memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan
mekanisme kerja; 2) mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab;
3) memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai
dengan sifat-sifat dan kemampuanya; 4) mengenal secara baik faktor-
faktor psikologis manusia; dan 5) relativitas nilai-nilai. Prinsip-prinsip
tersebut memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya
harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas dan nilai-nilai
(Kristiawan, 2017:12)
5) Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Kristiawan (2017:8-12) Ruang lingkup manajemen pendidikan antara
lain sebagai berikut :
1. Manajemen Kurikulum
Kurikulum merupakan separangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.
2. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah serangkaian proses kerja sama mulai
dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan
dalam bidang personalia dengan mendayagunakan sumber daya yang
ada secara efektif dan efisien sehingga semua personil sekolah
menyumbang secara optimal bagi pencapaian tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
3. Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik merupakan upaya penataan peserta didik
mulai dari masuk sampai mereka lulus sekolah, dengan cara
memberikan layanan sebaik mungkin pada peserta didik. Tujuan
manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta
didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran sehingga

8
dapat berjalan lancar, tertib dan teratur serta dapat memberikan
kontribusi bagi pencapaian tujuan yang ditetapkan.
4. Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan
bagaimana mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan
secara efisien dan efektif dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
5. Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Manajemen Keuangan/Pembiayaan adalah serangkaian kegiatan
perencanaan, melaksanakan dan mengevaluasi serta
mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transaparan
kepada masyarakat dan pemerintah. Pengelolaan keuangan yang baik
dalam lembaga akan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan
pendidikan.
6. Manajemen Administrasi
Administrasi dalam prespektif manajemen dipandang mempuanyai
peran penting sebagai “Prevoyange” atau kemampuan melihat masa
depan. Hal ini berarti administrasi dinilai mampu melihat keadaan
masa yang akan datang dan mempunyai kesiapan untuk
menghadapinya.
7. Manajemen Humas
Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai
dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policydan
prosedur instansi atau organisasi untuk mendapatkan pengertian dan
dukungan masyarakat.
8. Manajemen Layanan Khusus
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung
berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara
khusus diberikan oleh pihak sekolah kepada para siswanya agar
mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
6) Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efesien itulah, manajemen harus difungsikan sepenuhnya pada

9
setiap organisasi, baik organisasi, industri, perbankan, maupun
pendidikan. Fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri dari
perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
Penggerakan (Actuating), Koordinasi (Coordinating), dan
pengawasan (Controlling). Paling tidak kelima fungsi tersebut
dianggap mencukupi bagi aktivitas manajerial yang akan
memadukan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
material melalui kerjasama untuk emncaoai tujuan organisasi.
untuk penjelasan lebih terinci penulis menguaraikan beberapa
fungsi pokok manajemen sebagai berikut.
a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktivitas mamajerial


pada setiap organisasi. Perencanaan merupakan salah satu fungsi
manajemen, sehingga dengan demikian perencanaan adalah
merupakan salah satu syarat mutlak untuk dapat melaksanakan
manajemen yang baik. Dan untuk membuat suatu perencanaan
yang baik harus memikirkan secara matang jauh-jauh sebelumnya
tindakan-tindakan yang akan dilakukan kemudian. Hal ini berarti
untuk dapat membuat perencanaan yang baik kita harus mampu
melihat jauh ke depan. Dengan memikirkan jauh-jauh sebelumnya
tindakan yang akan dilakukan, maka diharapkan tindakan-tindakan
yang akan dilakukan hanya kecil mengalami kekeliruan (Wijaya,
2016: 26-27)

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian maerupakan fungsi manajemen yang kedua dan


merupakan langkah strategis untuk mewujudkan suatu rencana
organisasi. Dan pengorganisasian merupakan usaha penciptaan
hubungan tugas yang jelas natara personalia, sehingga dengan
demikian setiap orang dapat bekerja bersama-sama dalam kondisi
yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Pengorganisasian yang dilaksanakan para manajer secara efektif,

10
akan dapat : 1) menjelaskan siapa yang akan melakukan apa; 2)
menjelaskan siapa memimpin siapa; 3) menjelaskan saluran-
saluran komunikasi; 4) memusatkan sumber-sumber data terhadap
sasaran-sasaran (Wijaya, 2016 : 40).

c. Penggerakan (Actuating)

Penggerakan adalah hubungan antara aspek-aspek individual


yang ditimbukan oleh adanya hubungan terhadap bawahan untuk
dapat mengerti dan memahami pembagian pekerjaan yang efektif
dan efisien (Kristiawan, 2017 : 28).Actuating adalah bagian yang
sangat penting dalam proses manajemen. Actuatingadalah bagian
yang sangat penting dalam proses manajemen. Berbeda dengan
ketiga fungsi lain (Planning, organizing, controlling) penggerakan
dianggap sebagai intisari manajemen karena secara khusus
berhubungan dengan orang-orang.

d. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah proses penentuan apa yang dicapai.


Berkaitan dengan standar apa yang sedang dihasilkan, penilaian
pelaksanaan (performansi) serta bilamana perlu diambil tindakan
korektif. Ini yang memungkinkan pelaksanaan dapat berjalan
sesuai rencana., yakni sesuai dengan standar yang diharapkan.
Tujuan pengawasan menurut konsep sistem adalah membantu
mempertahankan hasil atau output yang sesuai dengan syarat-
syarat sistem. Artinya dengan melakukan kerja pengawasan,
diharapkan dapat mencapai kualitas produk organisasi berdasar
perencanaan yang telah ditetapkan, sehingga konsumen atau
stakeholdersmenjadi puas (Kristiawan, 2017 : 29).

2. Program ekstrakurikuler
Kurikulum yang disusun dan dilaksanakan satuan pendidikan
berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan

11
pendidikan nasional, institusional, dan kurikuler atau mata pelajaran. Oleh
sebab itu, kurikulum harus disusun sesuai dengan kebutuhan, karakteristik,
dan potensi itu, kurikulum harus disusun sesuai dengan kebutuhan,
karakteristik, dan potensi satuan pendidikan (internal) serta lingkungan di
daerah setempat. Salah stau komponen utama kurikulum adalah struktur
dan muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan. Muatan kurikulum
meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik, muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri pada satuan pendidikan.
Kata estrakurikuler terdiri dari kata ekstra dan kurikuler. Esktra
artinya tambahan sesuai diluar yang seharusnya dikerjakan, sedangkan
kurikuler berkaitan dengan kurikulum, yaitu program yang disiapkan suatu
lembaga pendidikan untuk mencapi tujuan tertentu pada lembaga
pendidikan. Prorgam tersebut berisi rumusan rencaa dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Badrudin, 2014:144).
Pendidikan di sekolah/madrasah secara umum menyelenggarakan 2
kegiatan yaitu kegiatan intrakurikuler dan ektrakurikuler. Kedua kegiatan
ini bertujuan untuk mencapai tujuan kurikuler yang dapat mengantarkan
pada tujuan institusioanal dan tujuan pendidikan nasional. Kegiatan
ekstrakurikuler memilki konstribusi terhadap pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
Keberadaan kegiatan ekstrakurikuler yang di programkan oleh
pihak madrasah ini membuktikan “ Bahwa lingkungan, baik lingkungan
keluarga, dan lingkungan sekolah, serta lingkungan masyarakat
memberikan andil besar dalam memoles bawaan anak, menumbuh-
kembangkan potensi anak, memperbarui pola-pola lama dan membentuk
pola-pola baru kepribadian atau karakter anak” (Mansyur, 2017 : 42).
Menurut Badrudin (2014:147) Kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran yang sudah terstruktur dan
terjadwal sesuai dengan standar isi, termasuk kegiatan intrakurikuler.

12
Kegiatan ekstrakurikuler adalah upaya pemantapan dan pengayaan nilai-
nilai, norma, pengembangan kepribadian, bakat dan minta peserta didik
pendidikan agama yang dilaksanakan di luar jam intrakurikuler dalam
bentuk tatap muka atau non- tatap muka.

3. Bakat dan Minat

a. Pengertian Bakat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), kata bakat diartikan


sebagai kepandaian, sifat dan pembawaanyang dibawa sejak lahir. Menurut
Hakim (2000: 94), bakat mengandung makna kemampuan bawaan yang
merupakan potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut.
Bakat merupakan potensi yang masih memerlukan usaha pengembangan dan
pelatihan secara serius dan sistematis. Dapat disimpulkan bakat adalah
kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik
yang bersifat umum maupun khusus. Dengan bakat, memungkinkan anak
untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Tetapi untuk mewujudkan
bakat ke dalam suatu prestasi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman,
pendidikan, dan motivasi.

Setiap individu memiliki bakat khusus yang berbeda-beda. pemberian


nama terhadap jenis-jenis badan berdasarkan bidang apa bakat tersebt
berfungsi, seperti bakat matematika, bakat menganalisis, olah raga, seni,
musik, bahasa, teknik dan sebagainya. Munandar (2009: 23),
mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi
maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang yaitu: (a) bakat
intelektual umum, (b) bakat akademik khusus, (c) bakat berpikir kreatif-
produktif, (d) bakat dalam salah satu bidang seni, (e) bakat psikomotor, (f)
bakat psikososial.

Menurut Ali (2011: 81), faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat


siswa adalah:

1) Faktor Internal, faktor ini merupakan dorongan perkembangan bakat dari


diri seorang siswa sendiri atau motivasi dari dalam untuk

13
mengembangkan bakatnya untuk mencapai sebuah prestasi yang unggul,
selain itu faktor keluarga ataupun orang tua yang mempengaruhi seorang
anak untuk mengembangkan bakatnya meliputi: minat, motif
berperestasi, keberanian mengambil resiko, keuletan dala menghadapi
tantangan dan kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang
timbul.
2) Faktor Eksternal, faktor ini merupakan yang berasal dari lingkungan
siswa seperti halnya lingkungan sekolah karena melalui sekolah, siswa
dapat meningkat pnguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
pengembangan sikap, pengembangan bakat, dan nilai-nilai dalam rangka
pembentuk dirinya serta keberadaan lingkungan sekolah sangat
berpengaruh terhadap perkembangan bakat siswa da di lingkunagn
sekolah sudah tersedianya sarana prasarana dan guru sebagai fasilitator
yang mendukung.

b. Pengertian Minat

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati


yang tinggi terhadap sesuatu, gairah keinginan. Menurut Syah (2003: 151)
minat juga berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu. Minat juga dikaitkan dengan perasaan senang
atau tidak senang terhadap suatu objek. Maka dapat disimpulkan, bahwa minat
adalah kecenderungan jiwa terhadap sesuat yang terdiri dari perasaan senang,
perhatian, kesungguhan, adanya motif dan ketertarikan pada sesuatu yang
kesemuanya berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Syah (2008: 132), faktor yang mempengaruhi minat adalah sebagai
berikut:

1) Faktor dalam (internal)


Faktor internal meliputi aspek fisiologis yang terdiri dari kondisi
jasmaniah dan aspek psikologis yang terdiri dari intelegensi, sikap, bakat
dan motivasi. faktor internal dipengaruhi oleh adanya sifat pembawaan
yang merupakan leinginan dari dalam individu yang terdiri dari perasaan

14
tertarik atau senang pada kegiatan, rasa perhatian, dan adanya aktivitas
dari rasa senang tersebut.
2) Faktor dari luar (eksternal)
Faktor ini dibagi menjadi aspek lingkungan sosial dan non sosial. Aspek
lingkunagn sosial terdiri dari kelompok, teman,, dan masyaraka. Aspek
non sosial terdiri dari rumah, peralatan, dan alam sekitar.
3) Faktor pendekatan belajar
Faktor ini merupakan jenis upaya siswa yang meliputi strategi dan metode
yang digunakan siswa untuk mempelajari materi. faktor ini disebut juga
disebt sebagai faktor emosional siswa merupakan ukuran insensitas
seseorang dalam menaruh perhatiannya terhadap objek tertentu.

Menurut Shaleh (2004: 256-268), minat dapat digolongkan


menjadi beberapa macam, hal ini tergantung dari sudutt pandang dan cara
pengklasifikasiannya, misalnya berdasarkan “timbulnya minat,
berdasarkan arah minat, dan berdasarkan cara mendapatkan atau
mengungkapkan minta itu sendiri” sedangkan berdasarkan timbulnya
minat, mengelompokkan menjadi 2 macam yaitu:

a) Minat Primitif atau Biologis


Yaitu minat yang timbul dari kebutuhan dan jaringan yang berkisar pada
soal-soal makanan, comfort (kebahagiaan hidup) atau kebebasan
beraktivitas. Minat primitif bisa dikatakan sebagai minta pokok yaitu
kebutuhan pokok manusia untuk memperthankan hidup.
b) Minat Kultural atau Sosial
Yaitu minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarapnya
yng merupakan hasil dari pendidikan. Minat ini dikatakan sebagai minat
pelengkap seperti prestise/ harga diri atau kedudukan sosialnya.

Minat berkaitan erat dengan motivasi. Motivasi dapat dikatakan sebagai


segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut aatau
mendorong seseorang memenuhi kebutuhannya sendiri, begitu juga dengan
minta, minat akan ada pada seseorang apaila sesuai dengan kebutuhannya.

15
Dengan demikian fungsi minat tidak berbeda dengan fungsi motivasi yakni,
(a) sebagai pendorong /sebagai penggerak, (b) sebagai penggerak perbuatan
yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi
guna mencapai tujuan, (c) dapat melahirkan perhatian yang merat, (e) dapat
memudahkan konsentrasi (Djamarah, 2002: 114).

C. Kerangka Berpikir
Dalam setiap diri individu mempunyai potensi yang berbeda-beda dan
unik yang perlu dikembangkan. Potensi siswa sebagai daya yang tersedia,
sedangkan pendidikan sebagai alat untuk mengembangkan daya atau potensi
tersebut.
Sekolah MIN 1 Kota merupakan salah sat madrasah yang mampu
mengembangkan potensi sekolah dan potensi siswa dengan banyaknya
kegiatan diluar kegiatan pembelajaran (ekstrakurikuler). Dari hal tersebt
peneliti, lebih menitik beratkan pada manajemen kegiatan ekstrakurikuler
untuk mengembangkan minat dan bakat yang terdiri dari bagaimana bentuk
perencana, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh madrasah Min 1
Kota Malang. Kerang berpikir pada penelitian ini terpola pada suatu alur
pemikiran yang terkonsep seperti tampak pada gambar tabel berikut ini:

Perencanaan
program
ekstrakurikuler

Manajemen program Pelaksanaan Mengembangkan


ekstrakurikuler program minat dan bakat siswa
ekstrakurikuler

Evaluasi program
ekstrakurikuler

16
Dengan demikian, diagram diatas dapat dijelaskan bahwa manajemen
progam ekstrakurikuler untuk mengembangkan minat dan bakat meliputi
perencanaan progam ekstrakurikuler, pelaksanaan progam ekstrakurikuler, dan
evaluasi progam ekstrakurikuler. Ketiga aspek tersebut dilakukan secara
profesioanal sehingga mencapai hasil yang efektif dan efisien.

17
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi Peneliti adalah tempat dimana peneliti mendapatkan informasi
mengenai suatu hal yang ingin diteliti. Adapun lokasi dalam meneliti ini
bertempatan di MIN 1 Kota Malang yang beralamat di Jalan Bandung No. 7c,
Penaggungan, Kec. Klojen, Kota Malang.
Lokasi ini dipilih karena lembaga ini merupakan salah satu Madrasah
Ibtida’iyah Negeri yang berkembang pesat dan memiliki peminat yang banyak
pada setiap tahun ajaran baru di Kota Malang.
Serta MIN 1 Kota Malang juga memiliki tata cara memogram mengenai
layanan bakat dan minat siswa dengan cara yang strategis sehingga dapat
membina sekaligus membimbing seluruh siswa dalam memperdalam bakat
dan minatnya masing-masing.

B. Metode Analisis Data

Dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik


yang relevan yaitu: a) Observasi, b) Wawancara, c) Dokumentasi

a) Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan seiring dengan bantuan
alat yang sangat canggih (Sugiyono, 2006:310).
Observasi adalah pengamatan melalui pemusatan terhadapsuatu objek
dengan menggunakan seluruh alat indra, yaitu penglihatan, perabapenciuman,
pendengaran, pengecapan (Arikunto, 2006:231).
Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami
konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh
pandangan yang holistik atau menyeluruh (Sugiyono, 2006:313).

18
Teknik observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data-data dengan cara
mendatangi langsung lokasi penelitian yaitu MIN 1 Kota Malang..
b) Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar


informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2006: 317).

Teknik wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang


dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara ( yang mengajukan pertanyaan)
dan terwawancara (yang memberikan jawaban atas pertanyaan) (Arikunto,
2006: 186).

Dengan menggunakan teknik wawancara, maka peneliti akan mengetahui


hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpresentasikan
situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
observasi (Sugiyono, 2006: 318).

Dalam penelitian ini ada beberapa yang dijadikan informan, diantaranya


adalah Bapak Abdul Fatah selaku koordinator ekstrakurikuler dan guru-guru
yang mengajar di MIN 1 Kota Malang.

c) Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen


merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara
dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2006: 329)

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data dari


berbagai jenis informasi, dapat juga diperoleh melalui dokumentasi seperti,
surat-surat resmi catatan rapat, laporan-laporan, media, memorandum, dan
laporan perkembangan yang dipandang relevan dengan penelitian yang
dikerjakan (Arikunto, 2006: 216).

Teknik dokumentasi ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data


diantaranya adalah: Perencanaan program ekstrakurikuler, pelaksanaan
program ekstrakurikuler serta berkenaan dengan sistem evaluasi program

19
ektrakurikuler. Data yang dihasilkan peneliti tersebut diharapkan mampu
menjawab pertanyaan tentang manajemen program ekstrakurikuler untuk
mengembangkan bakat dan minat siswa di MIN 1 Kota Malang.
Sedangkan teknik analisi data, peneliti menggunakan Menurut Moleong,
(2007:248) Analisis data kualitatif adlah upaya yang dilakukan dangan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, dan memilah-milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepaa orang lain.
Pada tahap analisis data kami sebagai peneliti menggunakan tahapan
analisis data di lapangan Model Miles dan Huberman. Mereka mengemukakan
bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan
conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2006: 246).
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin
lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak. Untuk itu
perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti meragkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. (Sugiyono, 2006: 247)

b. Data Display (Penyajian Data)


Langkah kedua dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984)
menyatakan “ the most frequent form of display data for qualitative research
data in the past has been narraive text”. Yang paling sering digunakan untuk

20
menyajikan data dalam bentuk penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat
naratif (Moleong,2007:249)
Setelah peneliti mampu mereduksi data ke dalam huruf besar, huruf
kecil dan angka, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam
mendisplaykan data, huruf besar, huruf kecil dan angka disusun ke dalam
urutan sehingga strukturnya dapat dipahami.
c. Conclusion Drawing/ Verification (Verifikasi Data)
Moleong (2007:252) Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif
menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yng dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin


dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal. Dan dengan
menggunakan langkah-langkah tersebut dapat membantu peneliti dalam
mengumpulkan data-data di lapangan yang akan dikaji dan dijelaskan secara
terperinci sehingga dapat dengan mudah dalam melakukan sebuah penarikan
kesimpulan tentang Manajemen program ekstrakurikuler untuk
mengembangkan bakat dan minat siswa di MIN 1 Kota Malang.

21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
a. Perencanaan
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam manajemen ekstrakurikuler
adalah perencanaan. Dengan perencanaan program ekstrakurikuler, banyak
hal-hal yang akan dihadapi ke depannya. Maka dari itu, terkait masalah-
masalah yang muncul dari pelaksanaan progra ekstrakurikuler tersebut dapat
diatasai dengan adanya perencanaan terlebih dahulu.
Setiap perencanaan suatu program ada banyak yang terlibat atau ikut andil
dalam merencanakan program ekstrakurikur, sebagaiaman yang diungkapkan
oleh koordinator ekstrakurikuler Bapak Abdul Fatah
Mengenai perencanaan ekstrakurikuler yang terlibat adalah kepala
sekolah, korbid kesiswaan, dan komite sekolah/ madrasah.
Adapun struktur organisasi program ekstrakurikuler di MIN 1 Kota Malang
sebagai berikut:

Struktur Organisasi Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa


Min 1 Kota Malang
Tahun Pelajaran 2019/2020

Kepala Madrasah

Korbid Kesiswaan

Koornit
Ekstrakurikuler
Staf Administrasi Pembantu Umum

Pembina
Ekstrakurikuler

22
Selanjutnya langkah pertama yang harus dilakukan dalam perencanaan
ekstrakurikuler yakni menentukan jenis ekstrakrikuler yang akan dijalankan
sebagai program ekstrakurikuler di madrasah. Sesuai dengan yang
diungkapakan oleh koordinator ekstrakurikuler Bapak Abdul Fatah.

MIN 1 Kota Malang menjalankan program Ekstrakulikuler sudah berjalan


lama, langkah awal ialah menentukan ekstra apa saja yang akan dimunculkan
di MIN 1 Kota Malang melalui Ekstra apa yang diminati oleh siswa, namun
dalam hal ini tetap ada ketentuan dengan contoh jika diikuti kurang dari 10
Siswa , maka Ekstra tidak bisa dimunculkan dan sekolah akan mencari
alternatif lain. Selanjutnya setelah merencanakan Ekstra yang siap
dimunculkan lalu akan dikonsultasikan kepada bagian waka kesiswaan, dari
situ akan terjadi komunikasi intensif mengenai Ekstra mana yang akan
dimunculkan, tetap layak untuk dimunculkan atau terdapat revisi mengenai
teknis Ekstra atau ada pertimbangan lain. Tidak lupa disini peran Komite
Madrasah dan Kepala Madrasah.
Adapun perencanaan sekolah terhadap program Ekstrakulikuler di MIN 1
Kota Malang untuk menunjang minat dan bakat siswa ialah :
1. Memunculkan Ekstrakulikuler yang bersifat tetap maupun sudah umum
pada event-event tingat Kabupaten hingga tingkat Nasional, dengan tujuan
untuk memudahkan dalam berkompetisi dan penjaringan siswa berprestasi
di MIN 1 Kota Malang.
2. Memunculkan Ekstrakulikuler yang bersifat penyesuaian dengan
kebutuhan regulasi lomba setiap tahunnya.
3. Ekstrakulikuler yang sempat vakum maka akan dimunculkan kembali
dengan menyesuaikan event lomba yang ada disetiap tahunnya.

Setelah penentuan jenis ekstralurikuler yang akan dijalankan, selanjutnya


perekrutan pembina yang kompeten yang dapat membina siswa-siswi MIN 1
Kota Malang. Dalam program ekstrakurikuler. Untuk pembina sendiri
madrasah merekrut pembina dari luar yang kompeten yang sesuai dengan
bidang ekstrarikuler yang ada. Ada beberapa guru madrasah sendiri yang

23
berkompeten dalam membina ekstra hanya saja terhalang oleh waktu dengan
jadwal yang padat sehingga tidak bisa membina ekstrakurikuler. Sesuai
dengan penuturun oleh koordinator ekstrakurikuler Bapak Abdul Fatah.

Dalam hal pembina Ekstra di MIN 1 Kota Malang didapat dari luar
madrasah yang berkompeten dalam bidang Ekstra. Namun tetap terdapat
prosedur yang harus dilaksanakan sebelum mengambil pembina dari luar
madrasah, yaitu penjaringan terlebih dahulu untuk internal sekolah , jika
memang tidak ada maka kemunginan besar akan membuka pendaftaran dan
tentu pembina yang ada di luar sekolah akan mulai mendaftar dan mana yang
dirasa sangat baik, maka akan dijadikan sebagai pembina ekstrakulikuler.
Namun dalam hal ini tidak semua mutlak sifatnya mencari pembina dari luar
sekolah, sebagian ada guru yang berkompeten dalam bidangnya namun
terhalang dengan waktu yang padat dan tidak mempunyai hari untuk membina
di MIN 1 Kota Malang. Dalam penjaringan pembina itu sendiri belum
menerapkan standarisasi untuk pembina, namun tetap dalam lingkup bidang
yang ditekuni dan berkompeten dan sekolah mempunyai ketentuan untuk
pembina.
Sesuai penuturan bapak Abdul Fatah bahwa madrasah merekrut sebagian
besar pembina ekstrakurikuler dari luar. Dalam perekrutan pembina
ekstrakurikuler berkompeten pada bidangnya yang sudah ditentukan kriteria
pembina yang dibutuhkan pada masing-masing bidang ekstrakurikuler.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan program ekstrakurikuler di MIN 1 Kota Malang terbagi


menjadi dua yakni ekstrakurikuler pada tingkat bawah dan ekstrakurikuler
pada tingkat atas. Untuk ekstrakurikuler pada tingkat bawah diikuti oleh siswa
kelas 1-3 yang dilaksanakan pada hari Sabtu mulai pukul 10.15-12.00 WIB.
Sedangkan untuk ekstrakurikuler pada tingkat atas diikuti oleh siswa kelas 4
dan kelas 5 yang dilaksanakan pada hari jumat mulai pukul 13.00- 14.45 WIB.
Untuk kelas 6 sudah tidak mengikuti ekstrakurikuler. Sesuai dengan yang
diungkapakan oleh koordinator ekstrakurikuler Bapak Abdul Fatah.

24
Pelaksanaan Ekstrakulikuler di MIN 1 Kota malang mempunyai 2
jenis jenjang, yang pertama kelas bawah dan kelas atas, kelas atas terdiri dari
kelas 4 dan kelas 5, sedangkan untuk kelas bawah terdiri dari kelas 1, 2 dan
Kelas 3 dengan penetapan hari menggunakan hari Sabtu untuk dimulainya
Ekstrakulikuler. Untuk kelas atas ditempatkan pada hari Jumat. Kelas 6 disini
tidak mengikuti Ekstrakulikuler pilihan.

Pada jenjang kelas bawah dan kelas atas jenis ekstralurikuler juga
dibedakan. Pembedaan jenis ekstrakurikuler berdasarkan karakteristik siswa
pada tingkat kelas bawah dan pada kelas tingkat atas, dan berdasarkan usia
anak. Berdasarkan dua hal tersebut maka ditentukan bahwa ekstrakurikuler
pada tingkat bawah terdiri dari ekstrkurikuler mewarna, Qira’ah, tahfidz Al-
Qur’an, puisi, renang dll. Sedangkan ekstrakurikuler pada tingkat atas terdiri
dari ekstrakurikuler Bahasa Inggris, Qira’ah, catur, jurnalistik, tiwisada, dll.
Sesuai dengan penuturan oleh koordinator ekstrakurikuler Bapak Abdul Fatah.

Pelaksanaannya disini ditentukan ada dua ada kelas bawah ada kelas.
Kelas 1,2,3 it hari sabtu. Kelas 4 dan 5 hari jumat. Untuk kelas 6 hanya pada
pramuka itu saja pada saat Persami kemarin, karena kelas 6 sudah banyak
waktu ujian. Untuk jenis ekstrakurikuler juga sama dibagi menjadi dua. Ada
beberapa kelas atas itu tidak ada tapi dikelas bawah ada. Contoh renang itu
ada dikelas bawah. Kemudian bulu tangkis, itu kalau kelas bawah itu masih
kecil anaknya, maka baru ada dikelas 4 dikelas 5. Tiwisada juga yang
kemarin. PMR juga untuk kelas 1,2,3 belum ada disesuaikan dengan
karakteristk dan usia anak.

Dalam pelaksanaan program ekstrakurikuler yang terlibat didalamnya


yakni pembina dan peserta didik/ siswa. Selain pembina madrasah juga
bekerja sama dengan lembaga dari luar. Program ekstrakurikuler di MIN 1
Kota Malang bekerja sama dengan lembaga Bahasa Inggris dan lembaga
komik. Sesuai dengan yang diungkapakan oleh koordinator ekstrakurikuler
Bapak Abdul Fatah. Selain pembina ada bentuk kerja sama dengan lembaga
yang benar-benar kompeten, disini ada dua lembaga yakni lembaga bahasa
inggris sama lembaga komik.

25
Madrasah kerjasama antara sekolah dan pihak luar dalam hal peningkatan
kualitas mutu bidang ekstrakulikuler, tidak lain dan tidak bukan untuk
mencetak generasi berkarakter yang berprestasi. kerjasama ini dilakukan
sebagai upaya sekolah dalam meningatkan kualitas ekstrakurikuler dan siswa
yang mengikutinya, sekolah juga melihat lembaga mana yang akan
berkerjasama dalam hal ini, tentunya tidak lepas dari sesuai dengan bidang.

Terdapat faktor eksternal dalam hal meningkatkan minat bakat siswa di


MIN 1 Kota Malang. Saah satunya yakni dukungan orang tua. Sesuai dengan
penuturan oleh koordinator ekstrakurikuler Bapak Abdul Fatah.

Sekolah telah menawarkan terlebih dahulu bagaimana Ekstra pilihan yang


harus dipilih oleh siswa, komunikasi ini akan tersampaikan antara wali kelas
dan ketua pelaksana ekstra. Adanya komuikasi ini untuk memudahkan petugas
pelaksana ekstra dan demi satu jalur komunikasi yang lebih akurat. Dengan
prosedur petugas pelaksana ekstra memberikan format penulisan minat dan
bakat yang akan disampaikan ke siswa, dari situ akan terjadi komunikasi
antara wali kelas dengan ketua pelaksana ekstra, selain untuk komunikasi yabf
lebi akurat, dan juga untuk memudahkan untuk memasukkan data siswa. Jika
dilihat dari lingkungan siswa, mereka ke sekolah dengan orang tua atau
dengan keluarganya, maka disini dapat kita lihat terdapat lingkungan keluarga
yang dimiliki oleh siswa, maka dari itu faktor motivasi orang tua sangat
penting dalam hal tindak lanjut hasil belajari di sekolah yang akan
disampaikan ke teman temannya yang ada di lingkungan rumah.
Selain faktor dari orang tua, terdapat kendala dalam pelaksanaan program
ekstrakulikuler. Salah satu kendalanya yakni pergantian pilihan jenis
ekstrakurikuler pada siswa. Mislakan awalnya memilih ekstrakurikuler puisi
kemudian beralih ke ekstrakurikuler lain, hal ini mengakibatkan berubahya
sususan struktur pada data program ekstrakurikuler. Yang kedua kendala dari
kehadiran pembina ekstrakurikler. Sesuai dengan yang diungkapakan oleh
koordinator ekstrakurikuler Bapak Abdul Fatah.
Kendalanya, dengan contoh siswa yang telah mendaftar melalui lembaran
yang diberikan wali kelas salah satu ekstra yang telah sekolah berikan kepada
wali kelas, dari situ siswa menuliskan sesuai dengan minat, ditengah

26
perjalanan ekstra itu dimulai, siswa yang bersangkutan berpindah ke ekstra
yang lainnya, dari situ petugas pelaksana ekstra maka akan menuliskan
kembali dan tentu itu dengan contoh hanya satu siswa yang beralih ekstra, jika
yang beralih ekstra satu sekolah di MIN , maka perlu kerja yang lebih keras
untuk menyelesaikan itu. Yang kedua kendalanya dari pihak luar kehadiran,
ya namanya manusia tiba-tiba tidak hadir.

c. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan pembina dan kepala sekolah. Sesuai dengan
yang diungkapakan oleh koordinator ekstrakurikuler Bapak Abdul Fatah.

Evaluasi ini dilakukan demi berlangsungnya program ekstra yang lebih baik
lagi, maka bentuk evaluasi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satu
contoh ialah memberikan himbauan kepada para pembina yang dinilai kurang
baik dalam keefektifan waktu kehadiran. Adanya hal ini sekolah mempunyai
alasan, yang petama agar sisw tidak terlantar di halaman, memanfaatkan
waktu kosong siswa untuk diisi dengan kegiatan, jika tidak diberi himbauan
dan teguran maka dikhawatirkan akan ditiru oleh pembina lain. Evaluasi juga
dapat muncul dari kepala sekolah yang dimana bentuk evaluasi ini
menimbulkan rreativitas baru, Inovasi baru terhadap lingkungan sekolah,
dengan contoh, merencanakan dan melaksanakan bazar ekstra yang diikuti
oleh seluruh ekstra, dimana dalam agenda ini akan diisi oleh ciri khas masing
masing ekstra yang ada di MIN 1 Kota Malang.
Sedangkan bentuk pada penilaian untuk siswa dilakukan pada setiap satu
semester yang nantinya nilai ekstrakurikuler tercantum diraport siswa.

Harapan untuk ekstrakulikuler sehingga dapat memunculkan inovasi baru


dalam meningatkan minat dan bakat siswa di MIN 1 Kota Malang yakni
sesuai peneuturan oleh koordinator ekstrakurikuler Bapak Abdul Fatah.

Dalam hal harapan, sangat kami inginkan dan harapkan yang pertama tentu
harapan kami ingin MIN 1 Kota Malang adalah setiap event dapat mencetak
prestasi, ini adalah hasil implementasi ilmu siswa selama ada di
Ekstrakulikuler. Yang kedua dengan adanya kegiatan Ekstra dan mengikuti

27
event, siswa mampu memahami makna dari sikap sportifitas. Yang ketiga
tumbuhnya jiwa berkarakter yang lebih baik lagi serta sangat peduli dengan
Ilmu Pengetahuan dan sesuai dengan Visi Misi MIN 1 Kota Malang.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Dari luasnya komposisi temuan yang diperoleh oleh peneliti, maka display
data lebih mengacu pada data yang diperoleh peneliti berupa kerangka
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari semua tahapan peneliti mulai
pengumpulan data dari salah satu infroman yaitu bapak Abdul Fatah selaku
koordinator ekstrakurikuler MIN 1 Kota Malang. lalu, dilakukan tahap reduksi
data karena banyaknya penuturan yang diperoleh dari infroman, hingga
diperoleh display data yakni hasil penelitian yang sesuai dengan data yang
diperlukan dalam penelitian.
a. Perencanaan program ekstrakurikuler dalam mengembangkan bakat dan
minat siswa di MIN 1 Kota Malang.
Perencanaan berarti suatu proses persiapan dengen mneyediakan
berbagai perangkat, dilaksanakan di masa akan datang. Perencanaan tetap
mempertimbangkan segala sarana dan ketersediaan peralatan pendukung
kegiatan selanjutnya. Dalam perencanaan ini harus diuraikan tentang
ketersediaan dana, peralatan, dan prediksi kemungkinan hambatan yang
akan dihadapi dan cara menyelesaikannya (Abdulmuid, 2013: 6)
Perencanaan penyusunan program ekstrakurikuler untuk
mengembangkan bakat dan minat ini pihak MIN 1 memulai dengan
membentuk koordinator yang nantinya akan bertugas mengawasi jalannya
program ekstrakurikuler kedepannya dengan cara melibatkan kepala
madrasah, koorbit kesiswaan dan komite sekolah/madrasah.
Setelah terbentuknya koordinator pelaksananya maka tahap selanjutnya
yang dilakukan di MIN 1 Kota Malang yaitu menentukan berbagai macam
jenis ekstrakurikuler apa saja yang akan disediakan dalam melayani bakat
dan minat seluruh siswa dan dijalankan sebagai program madrasah.
Dengan demikian dapat diketahui jenis-jenis ekstrakurikuler di
MIN 1 Kota Malang yaitu pramuka (merupakan bagian dari

28
ekstrakurikuler wajib untuk kelas 3-5), ekstrakurikuler pilihan yaitu
Basket, Tenis Meja, Tari, Renang, Vocal, Musik, Bahasa Inggris,
Kaligrafi, Puisi, Mewarna, Bulu Tangkis, Catur, Futsal, Komik, Komputer,
Qira’ah, Tahfidz Qur’an, MSC IPA, MSC MTK, Jurnalistik, Robotik dan
Tiwisada.
Mengingat bahwa perencanaan ini sangat diperlukan karena
dengan adanya perencanaan maka segala sesuatu yang telah dirumuskan
maka akan berjalan sesuai dengan rencana pada awalnya. Maka dari pada
itu tahap selanjutnya yang dilakukan oleh koordinator pelaksana yaitu
menentukan atau mengadakan pengrekrutan pembina untuk masing-
masing bidang ekstrakurikuler dengan mengajukan beberapa kriteria yang
harus dipenuhi sebagai syarat pembina ekstrakurikuler di MIN 1 Kota
Malang. sebagian dari pembina ekstrakulikuler diambil dari tenaga
pendidik dari MIN 1 Kota Malang yang menguasai pada bagian
esktrakurikuler yang diampunya, sedangkan sebagain tenaga pendidik
karena terlalu banyak kegiatan lainnya maka diperlukan pembina dari luar
yang berkompeten dalam bidang eskstrakurikuler. Dan pembina yang
direkrut dari luar MIN 1 Kota Malang harus memenuhi kriteria yang telah
diputuskan dalam memilih yang nantinya akan menjadi pembina
ekstrakurikuler.
Dalam fase perencaan ini, sudah terakumulasi seluruh kejadian atau
seluruh tahapan yang terjadi, terurut, sistematis, dan lengkap sampai pada
pencapaian tujuan terlaksananya program ekstrakurikuler untuk
mengembangkan bakat dan minat siswa di MIN 1 Kota Malang.
b. Pelaksanaan Program ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan
minat siswa di MIN 1 Kota Malang.
Pelaksanaan ini merupakan kegiatan selanjutnya yang akan
dilakukan setelah proses perencanaan, jadi kegiatan yang telah
direncanakan harus dilaksanakan sebagai pembuktian dalam hal dengan
adanya kegiatan ekstrakurikuler dapat mengembangkan bakat dan minat
yang dimiliki masing-masing oleh seluruh siswa MIN 1 Kota Malang.

29
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan sebagai fasilitas pengembangan
bakat dan kebutuhan anak yang berbeda-beda. Baik moral, sikap, bakat
maupun kreatifitas. Oleh karena itu, kegiatan ekstrakurikuler perlu disusun
dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/ kalender pendidikan satuan
pendidikan. Namun, pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah tidak lantas
melupakan tujuan utama pembelajaran. Baik kegiatan pembelajaran
maupun kegiatan ekstrakurikuler mempuanyai tujuan utama meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa ( Jalil, 2018:130).
Menurut Jalil (2018:131) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip yang telah ditetapkan dalam
Permendikbud Nomor 81 A, yaitu :
1. Bersifat individual, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan sesuai dengan potensi bakat, minat peserta didik
masing-masing.
2. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.
3. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan
pilihan masing-masing.
4. Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan
dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.
5. Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat
peserta didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat.
6. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan
masyarakat.
Pelaksanaan program ekstrakurikuler ini dilakukan pada hari
jum’at dan sabtu (untuk program ekstrakulikuler pilihan) sedangkan untuk
program ekstrakurikuler wajibnya yaitu Pramuka. Untuk kelas 3 pramuka
dilaksanakan pada hari senin, untuk kelas 4 dilaksanakan pada hari rabu
dan kelas 5 dilaksanakan pada hari selasa. Sedangkan kegiatan

30
ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan berdasarkan 2 tingkatan yaitu tingkat
kelas bawah dimulai dari kelas 1-3 dilaksanakan pada hari sabtu yaitu
dimulai dari jam 10.15 sampai dengan pukul 12.00.
Untuk tingkatan yang kedua yaitu tingkatan kelas atas dikarenakan
kelas 6 sudah tidak diikutkan kedalam program ekstrakurikuler maka
tingkatan kelas atas ini hanya diperuntukkan untuk kelas 4 – 5 yang
dilaksanakan pada hari jum’at mulai pada pukul 13.00 – 14.45. sedangkan
untuk kelas 6 pada setiap tahunnya diadakan kegiatan PERSAMI yang
dilaksanakan 1 kali di setiap tahunnya.
Dalam pembagian program ekstrakurikuler pilihan pun ditentukan
melalui karakteristik usia masing-masing jenjang kelas bawah dan kelas
atas dan ditentukan melalui karakteritistik dari bidang ekstrakulikuler
masing-masing. Berdasarkan dua hal tersebut maka ditentukan bahwa
ekstrakurikuler pada tingkat bawah terdiri dari ekstrkurikuler mewarna,
Qira’ah, tahfidz Al-Qur’an, puisi, renang dll. Sedangkan ekstrakurikuler
pada tingkat atas terdiri dari ekstrakurikuler Bahasa Inggris, Qira’ah, catur,
jurnalistik, tiwisada, dll.
Pada tahap pelaksanaan ini pihak MIN 1 Kota Malang melakukan
hubungan kerja sama dengan lembaga dari luar sebagai contoh bekerja
sama dengan lembaga bahasa inggris dan lembaga komik. Madrasah
kerjasama antara sekolah dan pihak luar dalam hal peningkatan kualitas
mutu bidang ekstrakulikuler, tidak lain dan tidak bukan untuk mencetak
generasi berkarakter yang berprestasi. kerjasama ini dilakukan sebagai
upaya sekolah dalam meningatkan kualitas ekstrakurikuler dan siswa yang
mengikutinya, sekolah juga melihat lembaga mana yang akan
berkerjasama dalam hal ini, tentunya tidak lepas dari sesuai dengan
bidang.
Dalam tahap pelaksanaan program ekstrakurikuler ini yang terlibat
faktor dari dalam yaitu pembina dan siswa sedangkan faktor dari luarnya
yaitu dukungan dari orang tua kepada anaknya dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler.

31
Kendala yang dihadapi dalam program ekstrakurikuler ini adalah
terkendala pada siswa yang berpindah pilahan program ekstra, dengan
adanya hambatan demikian akan dapat mengakibatkan berubahnya
susunan struktur pada data program ekstrakurikuler. Dan kendala yang
kedua yaitu ketidak hadiran pembina dalam waktu yang tidak terduga
sehingga memerlukan pembina/guru pengganti supaya kegiatan
ekstrakurikuler tetap terlaksana dan berjalan dengan baik.
Menurut hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti,
program ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MIN 1 Kota Malang telah
terlaksana sesuai dengan prinsip diatas bahwa program ekstrakurikuler
telah terjadi kelibatan peserta didik yang mengikuti sesuai dengan bakat
dan minat yang telah dipilih oleh masing-masing siswa. Program
ekstrakurikuler berjalan dengan menyenangkan sebagaimana peneliti
melihat banyaknya siswa yang antusias dalam mengikuti jam
ekstrakurikuler. Dan program ekstrakurikuler banyak memiliki manfaat
bagi seluruh siswa diantaranya mereka mampu mengembangkan,
memperdalam minat, bakat dan kreatifitas yang mereka miliki.
c. Evaluasi Program Ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan minat
siswa di MIN 1 Kota Malang.
Menurut Rukajat (2018:1) Suchman memandang evaluasi sebagai
sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan
yang direncakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Sedangkan
Worthen dan Sanders mengemukakan bahwa evaluasi adalah kegiatan
mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu, dalam pencarian tersebut,
juga termasuk mencari informasi yang bersifat dalam menilai keberadaan
suatu program, produksi, prosedur, serta alternatif yang diajukan untuk
mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Evaluasi merupakan suatu proses penentuan keputusan tentang
kualitas suatu objek atau aktivitas dengan melibatkan pertimbangan nilai
berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, dianalisis dan
ditafsirkan secara sistematis.

32
Kegiatan evaluasi program ekstrakurikuler ini dilakukan oleh
pembina masing-masing bidang ekstra dan kepala madrasah.
Diperlukannya kegiatan evaluasi program ekstrakurikuler ini guna
menjadikan lebih baik baik lagi dan berharap dengan baiknya pelayanan
yang diberikan dapat membuat MIN 1 Kota Malang dapat memperoleh
gelar/ berbagai prestasi-prestasi lainnya. Dan juga digunakan untuk
mengukur seberapa antusias siswa dalam terlibat didalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dipilih mengukur kinerja siswa, melihat seberapa
mereka memahami pemahaman yang telah diberikan oleh pembina
masing-masing bidang ekstrakurikuler.
Kegiatan evaluasi untuk siswa dilakukan pada setiap satu semester
nanti nilai tersebut akan diberitahukan kepada wali murid menginggat nilai
tersebut dimasukkan kedalam nilai raport.
Sedangkan penilaian yang dilakukan oleh kepala madrasah ini yang
dimana bentuk evaluasi ini menimbulkan kreativitas baru, Inovasi baru
terhadap lingkungan sekolah, dengan contoh, merencanakan dan
melaksanakan bazar ekstra yang diikuti oleh seluruh ekstra, dimana dalam
agenda ini akan diisi oleh ciri khas masing masing ekstra yang ada di MIN
1 Kota Malang.
Kegiatan program esktrakurikuler ini diadakan guna dapat mencetak
pretasi baik itu pada kegiatan ekstrakurikuler bidang studi maupun
kegiatan ekstrakurikuler non bidang studi, selanjutnya dari kegiatan event
yang diadakan siswa mampu memahami makna sportifitas dan tumbuhnya
jiwa berkarakter yang lebih baik lagi serta sangat peduli dengan Ilmu
Pengetahuan dan sesuai dengan Visi Misi MIN 1 Kota Malang.
Hasil dari program ekstrakurikuler dalam mengembangkan bakat dan
minat siswa MIN 1 Kota Malang memperoleh hasil berupa prestasi lomba.
dari hal tersebut dapat diperoleh bahwasanya siswa MIN 1 Kota Malang
memiliki banyak prestasi utama dibidang akademik yang bersifat
Olimpiade baik itu tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Nasional dan
lomba-lomba yang bersifat kompetisi Bidang Studi. Dan juga banyak
memiliki prestasi dibidang non akademik.

33
Secara keseluruhan, peneliti menemukan bahwa manajemen program
ekstrakurikuler dalam mengembangkan bakat dan minat siswa yang
dilakukan di MIN 1 Kota Malang ini untuk mencapai tujuan melakukan
proses perencanaan yang setelah itu terdapat tindak lanjut berupa kegiatan
pelaksanaan. Terdapat beberapa temuan menarik yang ditemukan oleh
peneliti selama melakukan penelitian di MIN 1 Kota Malang, diantaraya
untuk menghasilkan siswa yang berprestasi semua koordinator pelaksana
program ekstrakurikuler saling bekerja sama dengan baik dan saling
berkoordinasi untuk kemajuan siswa.

34
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan penelitian program ekstrakurikuler dalam mengembangkan
bakat dan minat siswa MIN 1 Kota Malang, maka peneliti memperoleh
kesimpulan dan saran penelitian berdasarkan temuan penelitian.
Program ektrakurikuler dalam mengembangkan bakat dan minat siswa
diampu oleh beberapa bagian struktural Madrasah yaitu : Kepala madrasah,
wakil kepala bidang kesiswaan, koordinator ekstrakurikuler dan pembina
masing-masing bidang ekstrakurikuler. Dalam melayani bakat dan minat
siswa pihak MIN 1 Kota Malang memberikan kegiatan diluar jam
pembelajaran guna memperdalam bakat dna minat yang dimiliki oleh seluruh
siswa. Tahapan manajemen program ekstrakurikuler yang dianalisis oleh
peneliti pada penelitian ini mencakuo perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
manajemen program ekstrakurikuler dalam mengembangkan bakat dan minat
siswa MIN 1 Kota Malang :
a. Perencanaan, dalam tahap perencanaan kepala madrasah, wakil kepala
madrasah bidang kesiswaan dan koordinator ekstrakurikuler terlebih
dahulu menentekukan jenis-jenis ekstrakurikuler apa saja yang akan
dijalankan sebagai porgram madrasah. Selanjutnya melakukan
pengrekrutan pembina yang harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
oleh madrasah.
b. Pelaksanaan, dalam tahap pelaksanaan pihak pelaksana/ koordinator
ekstrakurikuler program ekstrakurikuler mengidentifikasi karakteristik
jenis-jenis ekstrakurikuler yang boleh diikuti oleh tingkatan kelas bawah
dan tingkatan kelas atas. Dan pada tahap pelaksanaan menentukan jadwal
kegiatan ekstrakurikuler sekaligus menentukan pembina yang akan
menjalankan program ekstrakurikuler tersebut.
c. Evaluasi, dalam program ektrakurikuler dalam mengembangkan bakat dan
minat siswa MIN 1 Kota Malang, evaluasi perlu dilakukan guna
mengetahui seberapa besar peran atau keterlibatan siswa, menentukan
seberapa besar kinerja siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

35
yang nantinya kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh pembina ektsra akan
dicantumkan pada raport setiap 1 semester. Elemen kegiatan
ekstrakurikuler dilihat berupa prestasi yang dihasilkan siswa dalam
masing-masing bidang.

B. Saran
Dari serangkaian analisa dan dan kesimpulan peneliti, peneliti akan
mengajukan beberapa saran yang sekiranya bisa menjadi bahan pertimbangan,
diantaranya:
1. Perencanaan program ekstrakurikuler hendaknya selalu
dikomunikasikan antara kepala sekolah, koordinator, dan pembina
ekstrakurikuler.
2. Dalam pelaksanaan program ekstrakurikuler untuk meningkatkan
komitmen pengelola dan kedisiplinan seluruh komponen yang terlibat
di dalam pembinaan ekstrakurikuler, sehingga proses kegiatan berjalan
efektif sebagaimana yang diharapkan dan dapat mengatasi berbagai
kendala yang muncul.
3. Dalam evaluasi prpgram ekstrakurikuler, keterlibatan orang tua juga
harus di evaluasi dalam hal peningkatan kedisiplinan maupun
pemberian fasilitas pribadi.

36
DAFTAR RUJUKAN

Abdulmuid, Muhibbuddin. 2013. Manajemen Pendidikan. Batang : Pengging


Mangkunegaran.

Ali, Mohammad, dkk. 2011. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta


Didik.Jakarta: PT Bumi Aksara

Arikunto, Syharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta.

Badrudin. 2014. Manajemen Peserta Didik. Jakarta: PT Indeks.

Djamarah, Bahri Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hakim, Thusan. 2000. Belajar secara Efektif. Jakarta: Puspawara

Jalil, jasman. 2018. Pendidikan Karakter Implementasi oleh Guru, Kurikulum,


dan Sumber Daya Pendidikan. Sukabumi : CV Jejak.

Kristiawan, Muhammad, Dkk. 2017. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:


Deepubublish

Mansyur, Rosichin. 2017. Lingkungan Yang Mendidik Sebagai Wahana


Pembentuk Karakter Anak. Virctina : Jurnal Pendidikan Islam.
http://riset.unisma.ac.id/index.php/fai/issue/view/370

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:


Rineka Cipta

Rukajat, Ajat. 2018. Teknik Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish

Shaleh, Rahman Abdul, dkk. 2004. Psikologi suatu Pengantar dalam Perspektif
Islam. Jakarta: Prenada Media

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar.Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wijaya, Candra. 2016. Dasar-Dasar Manajemen. Medan : Perdana Publishing

37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Lampiran 1 : Lokasi Penelitian (MIN 1 Kota Malang)

 Lampiran 2 : Pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi

38
 Lampiran 3 : Kegiatan ekstrakurikuler wajib (Pramuka)

 Lampiran 4 : Kegiatan esktrakurikuler pilihan (Mewarna)

 Lampiran 5 : Contoh program ekstrakurikuler puisi

39
 Lampiran 6 : Contoh program ekstrakurikuler basket

 Lampiran 7 : Contoh program ekstrakurikuler musik

 Lampiran 8 : Contoh program ekstrakurikuler menari

40
 Lampiran 9 : Contoh program ektrakurikuler kaligrafi

41
 Lampiran 10 : SK/Penetapan Pembimbing Ekstrakurikuler

Lampiran surat Keputusan Kepala MIN 1 Kota Malang


Nomor : 01 Tahun 2019
Tanggal : 19 Agustus 2019
Tentang : Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib MIN 1 Kota Malang
tahun Pelajaran 2019-2020

No Nama Jabatan Ekstrakurikuler


1. Drs. Suyanto, M.Pd Kamabigus
2. Dra. Didin Tri Harjani, M.Pd.I Ketua
3. Abdul Fatah, S.Ag, M.Pd.I Sekretaris
4. Avila Sabrina Rachmawati Guru Pramuka
5. Dina Ferianti Guru Pramuka
6. Fauzi Priwi Hidayat Guru Pramuka
7. Dimas Aulia Rahman P Guru Pramuka
8. Agustina Dwi Ariani Guru Pramuka
9. Hazmi Wardi Guru Pramuka
10. Ummu Aiman Guru Pramuka
11. Andi Adiansyah Guru Pramuka
12. Ima Nur Lailatul Faridah Guru Pramuka
13. Aulia Utami Guru Pramuka
14. Eko Mulyono Guru Pramuka
15. Dimas Aditya Ardiansyah Guru Pramuka
16. M. Yusuf Arifin Guru Pramuka
17. Enny Triwidyahrini Guru Pramuka
18. Fariha Intan Aulia Guru Pramuka

42
Tentang : Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan MIN 1 Kota Malang
tahun Pelajaran 2019-2020

1. Imam Zainuri Guru Bhs Inggris


2. Andika Birawa Guru Basket
3. Hilmi Guru Basket
4. Mande Gani Guru Basket
5. Septiani Andika Guru Basket
6. H. Dodik Tri Witjaksono, S.Pd Guru Bulu Tangkis
7. M. Iqbal Arys, S.Pd Guru Bulu Tangkis
8. Sulandra F Guru Bulu Tangkis
9. Aminullah Zakaria Guru Catur
10. Ahmad Faishol, S.Pd Guru Futsal
11. Hazmi Guru Futsal
12. Vidi Dwi Restiono, S.Pd Guru Futsal
13. Naila Zahrotul Firdausi Guru Kaligrafi
14. Aris Iswanto Guru Kaligrafi
15. Febri Indra Putri Guru Komik
16. Nindra Ayudya Guru Komik
17. Arief D.H Guru Komputer
18. Tri Anita Diah S Guru Tari
19. Yeni Dian A.F Guru Tari
20. Nowo Setyo Rini Guru Tari
21. Nian Andini Guru Vocal
22. Ma’ruf Guru Vocal
23. Dana Nila Reza Guru Mewarna
24. Dheniar Kurnia W.P Guru Mewarna
25. Maula Fatimah Guru Mewarna
26. Ahmad Nova Tedi Guru Mewarna
27. Retno Wulandari Guru MSC IPA
28. Nilam Guru MSC MAT
29. Naufal Guru Musik Kreatif
30. April Sugiarto Guru Musik Kreatif
31. Idha Fitriani Guru Puisi
32. Ika Ardiyanti Guru Jurnalistik

43
33. Anshory Guru Qiro’ah
34. Fathul Bari, S.HI Guru Qiro’ah
35. Siti Muawanatul H Guru Qiro’ah
36. Vidi Dwi Restiono, S.Pd Guru Renang
37. Anindya Nirala P Guru Renang
38. Aulia Putri Noviyani Guru Renang
39. Yuda Guru Renang
40. M. Rizal Guru Renang
41. Ahmad Zamroni Ihsan Guru Renang
42. Misik Guru Robotik
43. Nobri Wicaksono Guru Robotik
44. Hasanuddin, S.Pd, M.Pd.I Guru Tenis Meja
45. Lismawati Bidan Tiwisada
46. Nofita, A.Md. Kep Perawat Tiwisada
47. Abdurrohman Guru Tahfidz Qur’an

48. Ahmad Zainul Fata Guru Tahfidz Qur’an

49. Aminatul Mardhiyah Guru Tahfidz Qur’an

50. Happy Nur H.S Guru Tahfidz Qur’an

51. Laila Sofrotun Nida Guru Tahfidz Qur’an

52. M Hafidz Guru Tahfidz Qur’an

53. Ma’nusatul khaoro Guru Tahfidz Qur’an

54. Muhibbatin Nafisa Guru Tahfidz Qur’an

55. Nur Habibah Guru Tahfidz Qur’an


56. Uswatul Hasanah Guru Tahfidz Qur’an

Ditetapkan di : Malang
Pada Tanggal : 19 Agustus 2019
Kepala,

Drs. SUYANTO, M.Pd


NIP. 196701091998031001

44
 Lampiran 11 : Intrumen wawancara peneliti
Topik : Manajemen Program Ekstrakurikuler untuk
Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa di MIN Kota
Malang
Responden : Abdul Fattah, S. Ag, M. PdI (Koordinator Pelaksana
Ekstrakurikuler)
Hari/Tanggal : Rabu, 11 September 2019
Tempat : Ruang Komite

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana perencanaan program
ekstrakulikuler di MIN1 Kota
Malang ?
2. Pihak mana saja yang ikut andil
dalam perencanaan program
Ekstrakulikuler di MIN 1 Kota
Malang ?
3. Bagaimana pelaksanaan program
Eksgtrakulikuler di MIN 1 Kota
Malang ?
4. Siapa saja yang terlibat dalam
pelaksanaan Ekstrakulikuler di
MIN 1 Kota Malang ?
5. Apakah terdapat faktor Eksternal
dalam hal meningkatkan minat
bakat siswa di MIN 1 Kota
Malang ?
6. Apakah ada kendala dalam
pelaksanaan program
ekstrakulikuler di MIN 1 Kota
Malang ?

45
7. Bagaimana evaluasi program
Ekstrakulikuler di MIN 1 Kota
Malang ?
8. Bagaimana harapan untuk
ekstrakulikuler sehingga dapat
memunculkan inovasi baru
dalam meningatkan minat dan
bakat siswa di MIN 1 Kota
Malang ?

 Lampiran 12 : Foto kegiatan wawancara

46
 Lampiran 13 : Ruangan yang digunakan untuk ekstrakurikuler

47
CURRICULUM VITAE

Sebuah pengalaman yang berposisi menjadi pendidik yang selalu


berputar sesuai dengan apa yang kita lakukan, hal itu selalu ada
dalam diri sosok di samping ini, mngkin banyak yang tidak
mengetahui siapa yang ada pada Curriculum Vitae, bukanlah suatu
yang istimewa, namun mampu untuk dijadikan bahan perkenalan
diri. Sosok di samping yakni Muhmmad Tanwirun Nufus Al
Jam’an, salah seorang Mahasiswa UNISMA Malang Asal Singosari
Malang beralamatkan Jl. Rogonoto Gg. Merdeka .Dalam hal pendidikan bukanlah hal baru
dalam sosok Muhammad Tanwirun Nufus Al Jam’an yang mempunyai LaqobNufus ini, ia
pernah menempuh pendidikan Formal di lembaga Almaarif Singosari, dengan dimulai dari
jenjang Taman Kanak-kanak Muslimat NU, dan dilanjutkan ke jenjang SDI Almaarif 01
Singosari, lalu melanjutkan ke jenjang MTS di Almaarif 01 Singosari dan melanjutkan di
jenjang MA yakni MA Almaarif Singosaridan tamat pada tahun 2015. Tidak sampai disini,
Nufus melanjutkan studinya di salah satu perguruan tinggi favorit Kota Malang, yakni
Universitas Islam Malang pada tahun 2016 dengan mengambil Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI ). Selama berpendidikan di jalur Formal, Nufus juga
memasuki lembaga Non-Formal dalam bidang ke-Alqur’anan dan ke-MTQan, yakni Kursus
pembelajaran Khottil Qur’an Dasar (2013-2017), Kursus pembelajaran Khottil Qur’an kelas
MTQ (2016-2018) dan Tasheh Naskah Khottil Qur’an kelas Umum (2013- Sekarang). Selama
menempuh pendidikan di lingkup Universitas, Nufus memasuki salah satu UKM dan menjadi
Anggota aktif dan banyak prestasi yang telah diraih dalam bidang Khottil Qur’an. Dalam hal
jam terbang di dunia karir bukanlah suatu yang banyak dan terkumpul, melainkan hanya
beberapa dan membuahkan hasil yakni dalam bidang sebagai pendidik dalam lingkup
Musabaqoh. Yang menjadi prinsip dalam hidup nufus yaitu pesan dai orang tuanya K.H.Abdul
Mubarok Amir Al Hafidz,“ Al qur’an iku sakti ambek sopo sing njogo,moco,ngamalno
Qur’an , ojok wedi orep bakalan soro. Al qur’an itu hebat, dan siapa saja yang menjaga,
membaca, mengamalkan Qur’an, jangan takut hidup akan sensara

Malang, 23 Agustus 2019

Muhammad Tanwirun Nufus A.

48
CURRICULUM VITAE

Puspasari panggilan Puspa lahir di Malang 18 juni


1997. Berjenis kelamin perempuan dan berstatus belum
menikah. Peneliti bertempat tinggal Karangploso.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SDN
Ngenep IV lulus pada tahun 2009, SMP 03 Karangploso
lulus pada tahun 2012, MA Bilingual Batu lulus pada
tahun 2015, dan mulai tahun 2016 mengikuti program S1
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di Universitas Islam Malang
sampai dengan sekarang. Peneliti juga pernah menempuh pendidikan non formal
di Pondok Pesantren Daarul Falah Batu mulai tahun 2012 sampai tahuh 2015
dan di Pondok Pesantren Mambaul Ihsan Gresik sampai tahun 2016.
Pengalalaman kerja peneliti yakni menjadi Tentor di Lembaga Bimbel Jaya Privat
Singosari mulai dari tahun 2017 hingga sekarang.

Malang, 23 September 2019

Puspasari

49
CURRICULUM VITAE

Dinda Aulia Fitri, dilahirkan di Kabupaten Malang


tepatnya di Desa Binangun Kec. Bumiaji Kota Batu
pada hari kamis tanggal 05 Februari 1998. Anak
kedua dari 2 bersaudara dari pasangan bapak
Ngatemin dan Ibu Sayut Indayati.

Peneliti menyelesaikan pendidikan Madrasah


Ibtidaiyah di MI Bahrul Ulum Banaran Kota Batu
semenjak tahun 2004-2010. Pada tahun berikutnya
peneliti melanjutkan program pendidikan Madrasah
Tsanawiyah di MTSN Kota Batu dengan diringi mengikuti program non-
formal/pendidikan pesantren di Ma’had Darul Falah Areng-areng, kec. Junrejo
dari tahun 2010-2013. Selanjutnya peneliti melanjutkan program SMA di SMA
Daarul Qur’an yang bertepatan dengan satu lingkungan atau satu yayasan dengan
pondok pesantren salafiyah yakni Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Daarul
Qur’an Sanan Watugede kec. Singosari dari tahun 2013-2016. Selanjutnya
peneliti melanjutkan program pendidikan perguruan tinggi di Universitas Islam
Malang (UNISMA) menempuh Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) dari tahun 2016 sampai sekarang.

Malang, 23 Agustus 2019

Dinda Aulia Fitri

50

You might also like