You are on page 1of 13

Jurnal Fenelitian Sales hal 25-34

ISSN: 1410-7058 | e

VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN


SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK KUDA LAUT
(Hippocampus kuda Bleeker)

Arum Setiawan, M.Si.


Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mentegahui viabilitas spermatozoa


mencit (Mus musculus L.) jantan setelah pemberian ekstrak kuda laut (Hippocampus kuda
Bleeker). Penelitian ini dilakukan pada bulan September-November 2004, bertempat di
Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya. Rancangan
percobaab yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap ( RAL) yang terdiri dari 6
perlakuan yaitu kontrol yang diberi akuades dan perlakuan yang diberi ekstrak kuda laut dosis
75, 125, 175, 225, 275 mg/kg bb. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan
diberikan secara gavage dengan volume 0,1 ml/10 g bb pada satu siklus spermatogenesis selama
34 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kuda laut menyebabkan secara
nyata meningkatnya persentase viabilitas spermatozoa dibandingkan kontrol.

Kata Kunci: Kuda Laut, Hippocampus kuda Bleeker, Mencit, Spermatozoa

ABSTRACT

| The Study to investigate the effects of sea horse (Hippocampus kuda Bleeker) extracts to the
male mice spermatozoon viability has been done on September to November 2004 in
Physiology Laboratory at Biology Departement of Mathemathic and Science Faculty, Sriwijaya
University. The aims of this research was to know the effect of Sea horse (Hippocampus kuda
Bleeker) extract on male mice spermatozoon viability. It was design used the Completely
Randomized Design that consist of six treatments, they were control, a dosage of 75, 125, 175,
225 and 275 mg/kg bw. Each treatment was replicated four.times. Sea horse extract was given at
a volume of 0.1 ml/10 g bw and administrated by gavage at one spermatogenesis cycle during 34
days. The result of this research showed that this extract caused increassing of spermatozoon
viability percentage and normal spermatozoon morfology percentage significantly compared with
the control.

Key Words: Sea Horse, Hippocampus kuda Bleeker, mice, spermatozoon.

™ Arum Setiawan Viabilitas Spermatozoa Mencit .. 25


SSN14107050
PENDAHULUAN gonadotrofin (LH) yang berperan dalam
uda Laut (Hippocampus pengaturan testosteron. Testosteron ini akan
kuda Bleeker) adalah salah mempengaruhi spermatogenesis yang
satu hewan komoditas menentukan kulitas spermatozoa yang
perikanan laut yang bemilai ekonomis dan dihasilkan (Shills 1994).
diyakini mempunyai khasiat menyembuhkan
Hasil _penelitian _Fitria (2000)
berbagai penyakit ringan hingga berat, seperti menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kuda
penyakit kulit, infeksi tenggorokan, asma, laut dosis 100, 150, 200, 250 mg/kg berat
dan impotensi (Vincent 1995). Menurut
badan (bb) secara oral selama 68hari mampu
AlQodri (1988), di dunia internasional kuda meningkatkan spermatogenesis dan kualitas
laut dikenal sebagai Traditional Chinese spermatozoa mencit. Selain itu, penelitian
Medicine (TCM) yang diakui oleh World Santoso (2001) mengenai pemberian ekstrak
Health Organization (WHO).
kuda laut terhadap mencit secara_ oral
Kuda laut mengandung senyawa kimia menyebabkan meningkatnya pertumbuhan
yang berkaitan dengan sistem reproduksi folikel primer menjadi folikel sekunder dan
yaitu progesteron dan taurin (Rui ef al. 1993) meningkatnya pembentukan folikel tersier,
dan (Zhaohui dkk.). Progesteron pada folikel de Graaf, korpus luteum dan folikel
individu jantan merupakan hasil antara dalam
atresia. Peningkatan tersebut diduga
biosintesis androgen yang berpengaruh berkaitan dengan kandungan progesteron dan
terhadap sistem reproduksi jantan, terutama
taurin pada ekstrak kuda laut. Penelitian ini
fungsi normal testes dalam menghasilkan
dilakukan menggunakan dosis terendah 75
spermatozoa (Partodiharjo 1992), sedangkan
mg/kgbb
taurin berperan mengatur _permeabilitas pendahuluan yang menunjukkan bahwa
membran sel dalam rangka transpor aktif ion-
ion yang dibutuhkan dalam metabolisme,
Seperti spermatogenesis (Montgomery dkk.).
Selain itu, taurin juga berperan sebagai
prekursor hormon pengatur spesifik di gavage.
Jurnal Penelitian Sains ; hal 25-34
No.17. April 2005 |. Evie

Kondisi spermatozoa dianggap sebagai Bahan dan Alat


tolak ukur_ penting terhadap evaluasi Bahan yang digunakan adalah akuades
kemampuan_ reproduksi individu jantan steril, etanol absolut, garam fisiologis (NaC]
karena berkaitan dengan fertilitas individu. 0,9%), kuda laut, mencit jantan 24 ekor
Fertilitas suatu individu dipengaruhi oleh belum pernah kawin berumur 8-10 minggu
kualitas spermatozoa yang meliputi motilitas, dengan berat 45-50 gr, pakan (pellet) dengan
morfologi dan viabilitas spermatozoa nama dagang BK 02, sekam padi, dan zat
(Partodiharjo 1992). warna giemsa 3%.
Penelitian ini bertujuan untuk Alat yang digunakan adalah alat bedah,
menjsetahui viabilitas spermatozoa mencit alat fotomikrografi, baskom yang berisi
(Mus musculus L.) jantan setelah pemberian sekam dilengkapi botol minum dan wadah
ekstrak kuda laut (Hippocampus kuda makan mencit, cawan petri, gelas arloji, gelas
Bleeker), jangka waktu pengamatan selama piala, gelas ukur, haematocytometer
satu. periode spermatogenesis oleh karena Neubaeur, hand counter, hot plate,
viabilitas spermatozoa baru menunjukkan mikroskop cahaya, pipet tetes, s/opwatch,
kemampuan spermatozoa untuk dapat terus syringe dengan ujung jarum berkanul
bertahan hidup selama beberapa_ waktu berukuran | ml.
setelah dikeluarkan dari saluran reproduksi
Cara Kerja.
jantan
1. Persiapan Hewan Uji.

Hewan uj yaitu. mencit (Mus


METODE PENELITIAN.
musculus) diperoleh dari Dinas Peternakan
Waktu dan Tempat
Bogor dan dikembangbiakkan di kandang
Penelitian int dilaksanakan dari bulan hewan, Jurusan Biologi FMIPA Universitas
September sampai November 2004 bertempat Sriwijaya. Seminggu sebelum digunakan
di Laboratorium Fisiologi1 Hewan Jurusan mencit diaklimatisasi Ruang pemeliharaan
Biolog, FMIPA Universitas Sriwiyaya, diperhatikan kebersihan kandang dan
Inderalaya pencahayaannya, yakni memperoleh cahaya

selama 14 jam dan gelap selama 10 jam

3 Arum Setiawan Viabilitas Spermatozoa Mencit ...... at


No.17. April 2005 “ISSN: 1410-7058

(Smith & Mangkoewidjojo 1988 : 18-20). melarutkan zat-zat yang tidak larut di dalam
Mencit diberi pakan (pellet) BK 02 dan air air. Metode yang digunakan adalah maserasi,
minum air ledeng secara berlebih (ad yaitu ekstrak direndam di dalam pelarutnya
libitum). Mencit yang digunakan adalah selama 24 jam. Setelah itu dilakukan filtrasi
mencit jantan dewasa berumur 8-10 minggu untuk memisahkan aantara filtrat dan
dengan berat badan berkisar antara 45-50 residunya menggunakan corong Buchner.
gram. Filtrat yang dihasilkan dievaporasi dengan

2. Pembuatan Ekstrak Kuda Laut. menggunakan rotary evaporator dengan


temperatur 40-50° C dan tekanan vakum
Kuda laut jenis Hippocampus kuda.
untuk menghilangkan kandungan air di
Bleeker dengan ukuran + 20 cm, berat kering
dalamnya hingga dihasilkan ekstrak kering
+ 2.5 - 3 gr/ekor, diperoleh dari Balai
kuda laut I.
Budidaya Laut (BBL). Kuda laut sebanyak
50 ekor dikeringanginkan secara__ tidak 2.2. Tahap II berupa Ekstraksi Fraksi

langsung di bawah sinar matahari kurang Air

lebih | minggu. Selanjutnya kuda laut Pada tahap ini residu hasil filtrasi dari

dihancurkan dengan menggunakan_ blender ekstraksi tahap | dilarutkan dalam pelarut

hingga dihasilkannya serbuk kasar dan akuades steril dengan menggunakan metode

dilakukan pengayakan dengan ayakan yang sama dengan ekstraksi tahap I. Hasil

berukuran 150 jum hingga diperoleh serbuk akhir ekstraksi berupa ekstrak kering kuda

halus laut II.

Setelah diperoleh serbuk __halus, Kedua_ ekstrak kering dicampur

selanjutnya dilakukan ekstraksi. Untuk menjadi satu dan diperoleh ekstrak kering

pembuatan ekstrak kuda laut digunakan total. Ekstrak kering total ini dilarutkan

metode Anief (1995). dalam akuades sesuai dosis yang dibutuhkan.


Selanjutnya ekstrak dikemas dalam botol
2.1. Tahap | berupa Esktraksi Fraksi
tertutup rapat dan dibungkus alumunium foil
Alkohol
selalu disimpan di dalam refrigerator agar
Pada tahap ini digunakan etanol
tahan lama dan terhindar dari kontaminasi
sebagai pelarutnya, tujuannya untuk
mikroorganisme.
28 » Arum Setiawan Viabilitas Spermatozoa Mencit ......
No.17. April 2005 ISSN: 1410-7058

ditimbang kemudian dibert


3. Rancangan Percobaan. perlakuan dengan

Penelitian inl menggunakan ekstrak kuda laut menggunakan

Raneangan Acak Lengkap (RAL), dengan 6 dengan

perlakuan yang terdiri atas | kontrol dan 5 mencit:


gavage
perlakuan, yang masing-masing terdiri atas 4
syringe | ml
ulangan Kontrol diberi akudes dan perlakuan
diber: ekstrak kuda laut dengan dosis 75,

(Ritschell 1974» 22) Perlakuan diberikan


125, 175, 225, dan 275 mg/kg berat badan
(bb) secara gavage selama 34 hari selama 34 hart Kelompok
kontrol diberi
4. Perlakuan.

Menem jantan) umur 8-10 minggu


Suspensi homogen diteteskan secara
5. Variabel Pengamatan. merata pada gelas arloji yang bersih dan

- Viabilitas Spermatozoa. bebas lemak dan segera dikering angin dan


masing-masing difiksasi dengan metanol. Selanjutnya dibuat
Duktus deferens diambil, segera
sebanvak 0.1 ml/10 yg bb~ secara sediaan apusan menurut metode Romanowski
dicuci menggunakan larutan garam fisiologis
(pemberian suatu zat melalui dan pewarnaan Giemsa (Arsyad & Hayati
(NaCl 0,9%) dalam cawan petri. Selanjutnya
tube/tabung menuju ke rongga perut) 1994 : 55). Penentuan antara spermatozoa
duktus deferens dipotong-potong di dalam
yang mampu bertahan hidup dan
cawan arloji dan suspensi diperoleh dengan
spermatozoa yang mati ini didasarkan atas
menambahkan 2 ml larutan garam fisiologis.
akuades steril dengan cara pemberian dan
Kemudian diaduk perlahan-lahan hingga
volume
homogen (Gamer, D.L. and Hafez 1987 : 455).
reaks! spermatozoa terhadap __affinitas
yang sama seperti pada kelompok penyerapan zat warna. Spermatozoa yang
perlakuan Setelah 34 hari perlakuan. mencit
hidup cenderung tidak menyerap zat warna
Jantan dibunuh secara_ dislokasi _leher. dan tetap jernih karena membran plasmanya
Selanjutnya mencit dibedah, diambil duktus yang berupa membran dwilapis
deferensnya dan diperlakukan sesuat semipermeable yang tersusun dari lipoprotein
prosedur pembuatan sediaan spermatozoa. kondisinya masih baik dan berfungsi secara
normal sehingga tidak dapat ditembus oleh

molekul-molekul zat warna, ataupun kalau


‘ Arum Setiawan Viabilitas Spermatozoa Mencit ee - 29
af ISSN: 1410-7058 _

ditembus hanya sedikit saja| Sedangkan x) dan dihitung menggunakan hand counter.
spermatozoa yang mati lebih banyak Selanjutnya, dihitung persentase masing-
menyerap zat warna_ karena_ kondisi masing spermatozoa pada setiap 100 ekor
permeabilitas membran plasmanya telah spermatozoa.
rusak terutama di daerah pangkal kepala yang
6. Analisis Data.
tidak tertutup akrosoma sehingga dengan
mudah dapat ditembus oleh molekul-molekul Pada penelitian ini pengujian statistika
yang dipakai adalah ANOVA dua arah
' zat wama. Dengan pewamaan giemsa
spermatozoa yang hidup memiliki kepala
_ transparan atau berwama sedikit kehijauan,
sedajigkan spermatozoa yang mati memiliki
kepala yang berwama kemerahan.
Pengamatan terhadap spermatozoa
hidup (transparan) dan mati (berwarna
merah) dilakukan dengan menggunakan
dengan uji Completely Randomized Design HASIL DAN PEMBAHASAN.

(CRD) pada tingkat ketelitian 0,05 dan 0,01. Hasil pengamatan terhadap tingkat

Kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan's New viabilitas spermatozoa dapat dilihat pada
Multiple Range Test (DNMRT) a 5%. Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Persentase viabilitas spermatozoa dengan metode pewamaan Giemsa


Perlakuan (mg/kg bb) Viabilitas spermatozoa (%)
Kontrol —_ ____ 96,42 0,95a a
1S a 96,83 0,83 ab
125 - 97,25 + 0,36 ab —
175 97,92 + 1,26 be
2250 98,25 +0,36 be
275 99,25+0,60 c
Ket :huruf sama dibelakang angka menunjukkan tidak ada beda nyata
Pada Tabel | diketahui bahwa pada laut dosis 175 mg/kg bb menyebabkan
dosis 75 mg/kg bb menyebabkan persentase meningkatnya persentase viabilitas
viabilitas spermatozoa meningkat secara spermatozoa secara nyata dibandingkan
tidak nyata dibandingkan kontrol. Demikian kontrol dan berbeda_ tidak _nyata
pula pada pemberian ekstrak kuda laut dosis dibandingkan dosis 125 mg/kg bb. Hal ini
125 mg/kg bb. Pada pemberian ekstrak kuda menunjukkan bahwa dosis 175 mg/kg bb
30 23 Arum Setiawan Viabilitas Spermatozoa Mencit ...
No.17.April2005 ISSN: 1410-7058 —

merupakan dosis efektif yang memberikan ekstrak kuda laut, diduga berperan dalam
pengaruh meningkatkan secara_nyata mengatur permebilitas membran
dibandingkan kontrol. Dari hasil tersebut spermatozoa. Hal ini didukung oleh
menunjukkan bahwapada dosis 75 m/kg bb Jeyendran dkk. (1984) yang menyatakan
dan 125 mg/kg bb pemberian ekstrak kuda bahwa permebilitas membran spermatozoa
laut sudah memberikan pengaruh berhubungan erat dengan viabilitas
meningkatkan viabilitas spermatozoa, spermatozoa, yang akan mempengaruhi
meskipun secara statistik pengaruh tersebut transportasi nutrisi bagi daya tahan hidupnya.
belum nyata bila dibandingkan dengan Selain itu juga, penggunaan ekstrak kuda laut
oe te: menyebabkan terjadinya penambahan
Perlakuan dengan pemberian ekstrak progesteron dari Juar tubuh yang akan
kuda laut dosis 225 mg/kg bb memberikan disintesis sehingga terbentuk androgen.
pengaruh meningkatkan pesentase viabilitas Bertambahnya androgen berarti
spermatozoa yang berbeda tidak nyata meningkatnya kadar testosteron yang diikuti
dibandingkan dosis 175 mg/kg bb. Demikian dengan peningkatan produksi cairan prostat.
pula pada dosis 275 mg/kg bb. Dengan Cairan prostat ini berfungsi untuk melindungi
demikian dapat dikatakan bahwa pemberian spermatozoa dari lingkungan yang_ tidak
ekstrak kuda laut menyebabkan menguntungkan sehingga dapat
meningkatnva persentase viabilitas meningkatkan viabilitas spermatozoa (Garner
spermatozoa secara perlahan seiring dengan & Hafez 1987).

peningkatan dosis yang diberikan. Dapat Zat aktif yang terkandung dalam
dikatakan juga bawa dosis 175 mg/kg bb ekstrak kuda laut berperanan dalam
merupakan dosis optimal dalam perlakuan memfasilitasi proses-proses metabolisme
int. Dimana peningkatan dosis setelah dosis yang dibutuhkan oleh spermatozoa, terutama
175 mg/kg bb tidak memberikan pengaruh biosintesis energi yang dibangkitkan melalui
yang nyata, meskipun secara_ kuantitas aktifitas seluler oleh mitokondria.
menunjukkan adanya peningkatan Mekanisme aksi yang dipergunakan melalui
Peningkatan persentase viabilitas dua cara yaitu : |) dengan mempengaruhi
spermatozoa disebabkan kandungan dalam pembentukan dan perombakan —zat-zat

a Arum Setiawan Viabilitas Spermatozoa Mencit ..... 31


No.17. April 2005 ISSN: 1410-7058

pengatur yang terdapat dalam spermatozoa, baik saja yang mampu bertahan terhadap
terutama aktifitas cAMP yang melibatkan perubahan lingkungan, terutama perubahan
enzim adenilat siklase, dan 2) dengan temperatur, viskositas media, dan perubahan
mengatur permeabilitas membran plasma derajat keasaman. Saluran reproduksi betina
spermatozoa sehingga lalu lintas zat-zat yang memiliki kondisi lingkungan dengan
keluar masuk dapat dikendalikan dengan kecenderungan temperatur tinggi, media
sebaik-baiknya ( Jeyendran Dengan dkk.). dengan viskositas tinggi, dan lingkungan
adanya kedua mekanisme aksi yang berjalan dengan pH asam. Hal ini jauh berbeda
secara berdampingan maka kondisi fisiologis dengan kondisi lingkungan pada reproduksi
spermatozoa senantiasa dapat terpelihara Jantan. Adanya perbedaan kemampuan
dengan baik. Hal ini menyebabkan spermatozoa untuk mempertahankan
spermatozoa dapat bertahan hidup lebih lama hidupnya disebabkan sejumlah faktor internal
apabila dibandingkan dengan tanpa adanya seperti aktivitas metabolisme energi, usia,
pengaruh zat aktif kuda laut. Kematian dan kandungan biokimia dan faktor eksternal
spermatozoa secara normal biasanya akibat seperti kadar fruktosa, buffer,
medium
faktor usia. Dengan adanya zat aktif tersebut pengecer, dan komponen mineral (Salisbury
maka usia_ spermatozoa dapat sedikit & Demark 1985).
diperpanjang dan masih dapat
mempertahankan kondisinya untuk tetap KESIMPULAN.
hidup dan berfungsi dengan baik.
4.1. Kesimpulan.
Viabilitas spermatozoa sangat
penting untuk diteliti karena menunjukkan Dari analisis data dan pembahasan

kemampuan spermatozoa dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian


untuk dapat terus
bertahan hidup selama_ beberapa_ waktu ekstrak kuda laut menyebabkan secara nyata

setelah dikeluarkan dari saluran reproduksi meningkatnya persentase viabilitas


Jantan. Selanjutnya viabilitas tersebut dapat spermatozoa dibandangkan kontrol
dengan
digunakan untuk dosis yang optimal pada penelitian ini adalah
menunjukkan tingkat
kondisi kesehatan spermatozoa karena hanya 175 mg/kg bb.

spermatozoa yang memiliki kondisi yang


No.17. April 2005 ISSN: 1410-7058

Arsyad, K.M. dan Lusia Hayati. 1994.


4.2. Saran.
Penuntun Laboratorium WHO
untuk
Disarankan untuk melalukan Pemeriksaan Semen Manusia dan
penelitian yang menggunakan hewan dengan Interaksi_ Sperma-Getah
Servik. Fakultas
tingkatan lebih tinggi dari mencit dan proliferatin and human tumour
Kedokteran cell
Universitas
mendekati sifat fisiologi manusia. lines). Journal of Marine Drugs.
Sriwijaya, Biologi Medik.2
(46) : 4-7.Inderalaya.
Beijing Hal 14-18, 55.
DAFTAR PUSTAKA kuda Bleeker)
Terhadap Spermatogenesis dan 1985. Fisiologi Reproduksi dan
AlQodri, A.H. 1988. Seahorse Culture in Inseminasi Buatan pada Sapi.
Kualitas Spermatozoa Mencit Jantan
Indonesia. Paper. Presented to Terjemahan oleh R. Djanuar. UGM
(Afus musculus L.). Skripsi. Biologi
International Workshop on_ the Press. Yogyakarta. Hal 218-222,
Universitas Gajah Mada.
Management and Culture of Marine 225-229, 231-233.
Y ogyakarta.
Species Used in Traditional
Garver, Medicines.
D.L. and July 5-9. Hafez.
Cebu. Hal 1.
1987. Santoso, Sujoko. 2001. Pengaruh Ekstrak

Anief, Moh. 1995. //mu Meracik Obat, Teori


dan Praktik. Cetakan 5. Gadjah
Mada University Press. Hal 166.
Partodiharjo, S. 1992. //mu Reproduksi
of Human Sperm Membrane and Its Hewan. Cetakan ke-3. Mutiara
Relationship to Other Semen Sumber Widya. Jakarta. Hal 15, 25-
Characteristics. J. Reprod Fert. (70 : 27, 30-43, 79-86.
219-228). Ritschell, W.A. 1974. Laboratory Manual of
Montgomery, R., R.L. Dryer, T.W. Conway dan Biopharmacetics. Drug Intelligence
A.A. Spector. 1993. Biokimia, Suatu— Publications. Hamilton. Hal 22.
Pendekatan Berorientasi Kasus. Rui, S., Z. Youhui, and W. Zhongge, 1993.
Terjemahan oleh M. Ismadi. Nihailong Tiquwu De Shiyan Yanjiu
Jilid 2. UGM Press. Yogyakarta. Hal 354. (Experimental studies on hailong
Fitria, L. 2000. Pengaruh Ekstrak Kuda Laut extracts from Syngnathoides
(Hippocampus Salisbury, G.W. and
biaculeatus I. N.L.
The Van Demark.
Influences of
hailong extracts on human PBL

ESE.
Reproduction in’ bkarm Animals. Kuda Laut (Hippocampus kuda
Edited by ES.E. Hafez. 5"Edition. Bleeker) Terhadap Perkembangan
Lea & Febinger Philadelphia. Hal Folikel Ovarium Mencit (Mus
189-195, 197-189 musculus L.) Estrus. Skripsi. Biologi
UGM. Yogyakarta. Hal 7.
Jevendran, RS. Van der Ven HH, and
Sarwono, B., Jenny R.H., dan Sumarn. 1988
Pelaez MP. 1984. Development of an
Assay to Asses Functional Integrity Kuda Laut : Ikan Aneh Mirip Kuda.

Arum Setiawen Viabilitas Spermatozoa Mencit a. n 33


Trubus. No. 228. Edisi ke-19. Soehadi, K dan K.M. Arsyad. 1982. Analisis
November 1990. Jakarta. Hal 221. Sperma. Lembaga Penerbitan
Shills, E.M., James, A.O., and Moshe, S. Universitas Airlangga. Surabaya. Hal
1994. Modern Nutrition on Health on 16, 19-23.
Diseases. 8" Edition. Har Court Vincent, A.CJ., , 1995. Exploitation of
Brance & World. Inc. New York. Hal Seahorse and Pipefish. Naga The
903, 1120. ICLARM Quartely. Philippines. Hal
Smith, Emil L., Hill, Robert L., Lehman, 1. 18-19. e
Robert., Lefkowitz, Robert J, Zhaohui, Z., X. Guojun, X. Luoshan, and,
Handler, Philip and White, Abraham. W. Qiang, 1995. Zhongyao
1983. Principles of Biochemistry. 7”
Haima, Hailong De Bencao
Edition. McGraw-Hill Company.
Kaozheng (Study on Traditional
United States of America. Hal 652.
medicine use of seahorse and
Smith, John B. dan Soesanto pipefish). Journal of Chinese
Mangkoewidjojo. 1988.
Medicine. 20 (12) 710-711.
Pemeliharaan, _Pembiakan dan Beijing
| Penggunaan Hewan Percobaan di
_ Daerah Tropis. Ul Press. Jakarta. Hal
10-14, 18-20.

Viabilitas Spermatozoa Mencit ......

You might also like