Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
By :
ABSTRACT
The aim of this research was to determine the effect of ovaprim, hCG and their
combination on spawning success of lelan barb (Osteochilus pleurotaenia Blkr).
This research was conducted from 6 September -27 october 2019 at the Fish
Hatchery and Breeding Laboratory, Fisheries and Marine Science Faculty, Riau
University. The method used was an experimental method with a Completely
Randomized Design (CRD)with four treatments and three replications. The
treatments were P0 (NaCl physiology 0,9%/kg of body weight), P1 ( Ovaprim 0,6
mL/kg of body weight), P2 (hCG 0,5 900 IU/ kg of body weight), and P3
(Ovaprim 0,5 mL/kg + hCG 550 IU/kg of body weight).The best result showed
that treatment of P1 (Ovaprim 0,6 ml/kg) was turn of latency time (6.03 hours),
amount eggs strip (174 eggs/g gonads), egg maturition rate (81%), Ovisomatic
Index (11,21%), fertility rate (21,68%), hatching rate (77,28%) and survival rate
of 5 days larva (81,17%). The water quality parameters during research was in
optimal temperature 280 C, pH 6 and dissolved oxygen 3,77- 5,24 ppm.
Oleh :
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Ikan lelan (Osteochilus pleuro- Permasalahan yang terjadi saat
taeniaBlkr) merupakan salah satu jenis ini populasi ikan lelan semakin berku-
ikan asli perairan umum yang terdapat rang dikarenakan penangkapan yang
disungai kampar kanan. Distribusi ikan berlebihan pada habitat aslinya antara
lelan di perairan umum Provinsi Riau lain di sungai Kampar kanan (Fithra
berada daerah aliran sungai Kampar dan Siregar 2014).Untuk meningkatkan
kanan (Fithra dan Siregar, 2010), pelestarian produksi dan kualitas benih
Sungai Rokan (Wahyuni, 2013) dan dapat dilakukan melalui usaha budi-
Sungai Singingi (Zalmi, 2012). Ikan daya, diantaranya dengan kegiatan
lelan bernilai ekonomis dan di memijahkan ikan secara buatan. Pemi-
perdagangkan di pasar tradisional di jahan ikan secara buatan adalah dengan
daerah Riau dengan harga Rp cara penyuntikan induk ikan dengan
30.000/kg sebagai sumber pendapatan menggunakan hormon (ovaprim dan
bagi masyarakat disepanjang aliran hCG) untuk merangsang ovulasi ikan.
sungai Kampar (Aryani, 2014).
Ovaprim adalah campuran ana- Upaya melestarikan ikan lelan
log salmon Gonadrotopin realising sangat penting dilakukan melalui usaha
hormone ( sGnRH-a) dan anti dopa- budidaya dengan teknologi pem-
mine. Ovaprim adalah hormon yang benihan yang memanfaatkan hormon
berfungsi untuk merangsang dan me- perangsang seperti ovaprim dan hCG
macu hormon gonadotropin pada tubuh sebagai zat perangsang ovulasi ikan.
ikan sehingga dapat mempercepat Pada saat ini upaya pemijahan ikan le-
proses ovulasi dan pemijahan, yaitu lan telah dilakukan menggunakan hor-
pada proses pematangan gonad dan mon ovaprim sementara penggunaan
dapat memberikan daya rangsang yang hormon hCG belum dilakukan
lebih tinggi. Ovaprim juga dapat penelitian.
menghasilkan telur dengan kualitas Tujuan dari penelitian ini ada-
yang baik, waktu laten yang relatif lah untuk mendapatkan pengaruh dari
singkat dan dapat menekan angka mor- penyuntikan hormon ovaprim, hCG,
talitas (Sukendi dalam Bakkara 2003). dan kombinasi terhadap pemijahan
Human Chorionic Gonadotro- ikan lelan (O. pleurotaenia Blkr).
pin (hCG) adalah hormone gonadotro-
pin yang merupakan sel-sel sintesa BAHAN DAN ALAT
tropoblas dari plasenta yang identik Penelitian ini dilaksanan pada
dengan follicle stimulating hormone tanggal 6 September – 22 Oktober
(FSH) pada air seni wanita hamil, 2019 di Laboratorium Pembenihan dan
(Yanhar, 2009). hCG mempunyai dua Pemuliaan Ikan (PPI) Jurusan Budi-
rangkain rantai peptide yaitu α yang daya Perairan Fakultas Perikanan dan
mengandung 92 asam amino dan β Kelautan Universitas Riau.
mengandung 15 asam amino, hCG Ikan uji yang digunakan adalah
sangat efektif digunakan dalam repro- ikan lelan (O. Pleurotaenia Blkr) yang
duksi ikan. Dosis yang diperlukan un- berasal dari Danau Bingkuang Kabu-
tuk setiap jenis ikan yang sangat berva- paten Kampar. Jumlah ikan uji yang
riasi, bergantung kepada bagaimana digunakan adalah 30 ekor dan telah
dekatnya hubungan gonadotropin yang matang gonad., selanjutnya larutan
dimiliki dengan Hcg (Lam, 1985). fisiologis berfungsi untuk mengencer-
2
kan sperma, larutan transparan sebagai dahulu selama sehari, hal ini bertujuan
media dalam kematangan telur (inti ke untuk mengosongkan perut sehingga
tepi), larutan gylson berfungsi untuk sedikit terbentuk feses yang mungkin
mengeraskan dinding telur sehingga akan mengganggu pada saat proses
memudahkan melihat diameter telur pengeluaran telur dan sperma.
ikan dan larutan pembuahan berfungsi PROSEDUR PENELITIAN
untuk meningkatkan derajat pem- Penyuntikan dilakukan dua kali
buahan dan memperpanjang masa aktif secara intramuskular yaitu penyuntikan
sperma. Alat yang digunakan adalah dilakukan dibawah sirip punggung dan
bak fiber, baskom, tapisan santan, diatas gurat sisi agar hormon dapat ma-
mikroskop Olympus CX21, spuit (vol- suk kedalam aliran darah. Penyuntikan
ume 1 ml), perlengkapan aerasi, tim- pertama dilakukan pada pukul 20.00
bangan analitik, thermometer, Do me- selang 6 jam kemudian dilanjutkan
ter, pH indikator, tangguk dan bulu dengan penyuntikan kedua yaitu pukul
ayam. 02.00 WIB. Saat penyuntikan
kemiringan jarum suntik sekitar 450
METODE PENELITIAN
dengan kedalaman 1,5 cm.
Metode yang digunakan dalam Penyuntikan dilakukan pada
penelitian ini adalah metode eksperi- malam hari disebabkan metabolisme
men dengan 4 taraf perlakuan dan 3 tubuh ikan berkurang sehingga hormon
kali ulangan, bertujuan untuk mem- perangsang yang disuntikkan lebih
perkecil tingkat kekeliruan sehingga efektif mencapai organ, selain itu juga
diperoleh 12 unit percobaan, induk suhu yang merupakan salah satu faktor
ikan lelan yang matang gonad (TKG yang mempengaruhi proses ovulasi ser-
IV). Dosis penyuntikan yang ta suhu lebih rendah pada malam hari
digunakan dalam penelitian ini meru- dibandingkan pada siang hari
juk dari penelitian (Bakkara, 2016) Stripping terhadap ikan uji dimulai 6
dengan dosis ovaprim yang terbaik 0,6 jam setelah penyuntikan kedua. Selan-
ml/kg terhadap ikan lelan, penelitian jutnya bila ikan uji pada pengurutan
dengan dosis hCG yang terbaik ter- pertama tidak menunjukkan tanda-
hadap ikan komet 900 IU/kg (Andana, tanda ovulasi maka pengurutan beri-
2019) serta dosis kombinasi yang ter- kutnya dilakukan setiap satu jam sekali
baik Berdasarkan hasil penelitian kom- sampai terjadi ovulasi (Nuraini dan
binasi Novitasari et al., (2014) tentang Pamungkas, 1998 dalam Irvan, 2018).
penyuntikan hormon hCG dan ovaprim Hal ini dilakukan untuk mengetahui
pada ikan Tengadak dengan dosis 0,5 waktu laten masing-masing ikan uji.
ml ovaprim + 550 IU hCG. Setelah dilakukan pengurutan maka
1. P0 = Penyuntikan NaCl fisiologis telur dimasukkan ke dalam wadah yang
0,9% /kg bobot tubuh ( Kontrol) telah disediakan.
2. P1 = Penyuntikan ovaprim dengan Pengamatan mutu telur dilakukan
dosis 0,6 ml/kg bobot tubuh induk dengan mengamati diameter telur dan
3. P2 = Penyuntikan hCG dengan dosis kematangan telur pada saat ovulasi.
900 IU/kg bobot tubuh induk Pada pengukuran diameter telur dan
4. P3 = Penyuntikan dengan dosis 0,5 kematangan telur langkah awal yang
ml/kg ovaprim + 550 IU/kg Hcg dilakukan adalah dengan mengambil
Penyuntikan dilakukan menggunakan telur setelah dilakukan stripping
spuit volume 1 ml, sebelum dilakukan sebanyak 30 butir tiap perlakuan. Telur
penyuntikan, ikan dipuasakan terlebih yang telah didapatkan segera diletak-
3
kan kedalam botol sampel dan diren- Selesai penebaran telur maka dil-
dam larutan gylson dan larutan trans- akukan perhitungan jumlah telur yang
paran, kemudian diukur diameter dan sudah terbuahi. Dalam waktu 8 jam
kematangan dibawah mikroskop olym- telur yang terbuahi dapat dilihat. Telur
pus CX21. yang terbuahi berwarna transparan, se-
Nilai indeks ovisomatik dil- dangkan telur yang tidak terbuahi
akukan dengan menimbang bobot total berwarna putih. Telur yang sudah ter-
dan bobot sampel telur hasil stripping buahi akan menetas jika kondisi
menggunakan timbangan analitik. memungkinkan, setelah terjadi peneta-
Perhitungan jumlah telur hasil stripping san dilakukan perhitungan jumlah telur
dilakukan secara manual dimana hasil yang menetas.
jumlah telur pada bobot sampel PARAMETER YANG DIUKUR
dikalikan dengan bobot total telur. Parameter yang diamati meliputi
Setelah induk ikan di stripping waktu laten, jumlah telur hasil striping
maka segera dilakukan pembuahan (∑THS), diameter telur, kematangan telur,
dengan mencampurkan telur dengan indeks ovisomatik, derajat pembuahan
(FR), derajat penetasan (HR) dan tingkat
sperma. Pembuahan dilakukan secara kelulushidupan larva (SR5 hari), dan pen-
buatan, yaitu telur dicampur dengan gukuran kualitas air.
sperma, yang terlebih dahulu sperma ANALISIS DATA
diencerkan dengan menggunakan laru-
tan fisiologis 0,9% dengan per- Dari hasil penelitian diperoleh
bandingan 1 : 100 dan telur yang sudah rata-rata waktu laten (jam, menit),
berada pada satu wadah diberi larutan jumlah telur hasil stripping, nilai in-
pembuahan (4 g NaCl+ 3 g urea/L deks ovisomatik, diameter telur, per-
aquades ) setelah itu dilakukan penga- tambahan kematangan telur, derajat
dukan dengan menggunakan bulu pembuahan, derajat penetasan, tingkat
ayam. Selanjutnya telur sampel yang kelulushidupan larva (SR5 hari) pada
telah ditimbang di tebar pada wadah ikan lelan (Osteochilus pleurotaenia-
yang airnya telah diaerasi terlebih da- Blkr) pada Tabel 1.
hulu.
Tabel 1. Rata-rata waktu laten (jam, menit), jumlah telur hasil stripping (∑THS),
nilai indeks ovisomatik (IOS), diameter telur (DT), kematangan telur
(KT), derajat pembuahan (FR), derajat penetasan (HR), tingkat kelu-
lushidupan larva (SR) pada ikan lelan yang disuntikkan dengan ovaprim,
hCG dan kombinasinya.
Waktu laten ∑THS IOS(%) DT (mm) KT(mm) FR (%) HR (%) SR5 hari
Perlakuan (jam/menit) (butir/g X ± std X ± std X ± std X ± std X ± std X ± std
X ± std induk)
X ± std
P0 0 ±0,00a 0±0,00a 0±0,00a 0±0,00a 0±0,00a 0±0,00a 0±0,00a 0±0,00a
Ket :
besar sehingga cadangan makanan se- ml/kg bobot induk) dengan waktu laten
makin banyak, dan waktu larva untuk tersingkat 6 jam 3 menit, jumlah telur
beradaptasi dengan pakan alami yang hasil stripping rata-rata didapatkan 240
akan diberikan semakin bagus dan lar- butir/ g induk, kematangan telur 84,44
va akan semakin tahan dengan % dan Indeks Ovisomatik (IOS) sebe-
habisnya kuning telur (Desnita, 2003). sar 11,21 % dan menghasilkan derajat
pembuahan (FR) sebesar 21,68%, de-
rajat penetasan (HR) sebesar 77,27 dan
Kesimpulan kelulushidupan larva (SR5 hari) sebesar
Berdasarkan hasil penelitian 81,17 %. Hasil pengukuran kualitas air
yang telah dilakukan dapat disimpul- selama penelitian diperoleh pH sebesar
kan bahwa perlakuan yang terbaik ter- 6, suhu 280 C dan oksigen terlarut (DO)
dapat pada P1 (dosis penyuntikan 0,6 sebesar 3,77-5,24 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, N. 2014. Ikan dan Perubahan Jurnal Akuakultur Indonesia
Lingkungan. Universitas Bung 2(2) : 51 – 5.
Hatta Press. Padang. 106 hlm. Glasser F, Mikolajczyk T, Jalabert B,
Bakkara, T. S. 2016. Pengaruh Penyun- Baroiler JF, Breton F. 2004.
tikan hormon Ovaprim Ter- Temperature Effect Along the
hadap Kebrhasilan Pemijahan Reproductive axis During
Ikan Lelan (Osteochilus pleuro- Spawning Induction of
taenia Blkr).Skripsi. Jurusan Grasscarp (Ctenopharyngodon
Budidaya Perairan. Fakultas idella). General and Comperatif
Perikanan dan Kelautan. Uni- endocrinology, 136:171-179.
versitas Riau. Pekanbaru. 23 I’tishom. 2008. Pengaruh sGnRHa +
hlm. domperidon Dengan Dosis
Desnita, D.M. 2003. Pengaruh Kom- Pemberian yang Berbeda Ter-
binasi Penyuntikan Hcg dan hadap Ovulasi Ikan Mas (Cy-
ekstrak Kelenjar Hipofisa Ikan prinus carpio) Strain Punten.
Mas Terhadap Kualitas Telur Berkala ilmiah Perikanan. 3(1):
Ikan Baung. Skripsi. Jurusan 9-16.
Budidaya Perairan. Fakultas Irvan, A. 2018. Pengaruh Penyuntikan
Perikanan Dan Ilmu Kelautan. hCG dengan Dosis Berbeda
Universitas Riau. Pekanbaru. Terhadap Ovulasi dan Peneta-
119 Hal (Tidak Diterbitkan). san Telur Ikan Nilem (Osteoch-
Effendi, I., T. Prasetya, A. O. Sudrajat, illus hasselti C.V). Skripsi.
N. Suhenda dan K. Sumawidja- Jurusan Budidaya Perairan.
ja. 2003. Pematangan Gonad Fakultas Perikanan dan
Induk Ikan Botia (Botia Kelautan. Universitas Riau.
macracanthus) Dalam Kolam. 67hlm.
9