You are on page 1of 6

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 6(2) :117-122 (2018) ISSN : 2303-2960

PEMANFAATAN AIR KELAPA (Cocos nucifera) UNTUK MASKULINISASI


IKAN GUPPY (Poecilia reticulata)

Utilization of Coconut water (Cocos nucifera) for Masculinization


in Guppy (Poecilia reticulata)

Sefti Heza Dwinanti1*, M. Hanggara Putra1, Ade Dwi Sasanti1


1
PS. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian UNSRI
Kampus Indralaya Jl. Raya Palembang Prabumulih KM 32 Ogan Ilir Telp. 0711 7728874
*
Korespondensi email : sefti.heza@unsri.ac.id

ABSTRACT

Masculinization is a method of sex reversal technique that can direct sexuality


from female to male. The purpose of this study was to determine the effects of coconut
water on masculinization in guppy by immersion administration. The study used a
completely randomized design (CRD) with three treatments and three replications. After 12
days post spawning, female guppies were immersed for 8 hours.The concentrations were :
0%(P0), 20% (P1), and 40% (P2). The parameters were observed including percentage of
male, survival rate and water quality (thermal, pH and kalium concentration). Baby guppies
were reared until sex can be determined which were 42 days of culture. The result showed
that the percentage of male guppy fish was 54.44% (P0), 77.78% (P1) and 90.00% (P2). The
survival rate of larval during maintenance was 100% for all treatments. Water quality during
maintenance was 27.0-28.40C for temperature and 6.38-7.20 for pH. To sum up, this experiment
proved that coconut water can be used for masculinization by immersed pregnant female
broadstock and it produced 90% male when immersed with 40% of coconut water.
Keywords : Coconut water, guppy (Poecilia reticulata), masculinization

PENDAHULUAN jantan menjadi fokus dalam kegiatan


budidaya ikan guppy. Salah satu cara yang
Ikan guppy (Poecilia reticulata)
dapat diterapkan dalam kegiatan produksi
atau dikenal sebagai million fish atau
ikan jantan yaitu dengan proses
rainbow fish merupakan salah satu
pembalikan kelamin (sex reversal) dari
komoditas ikan hias yang diminati oleh
betina ke jantan (maskulinsisasi).
pasar dunia (Monticini, 2010).
Maskulinisasi dalam budidaya ikan
Sebagaimana umumnya pada ikan hias,
umumnya menggunakan hormon steroid
ikan guppy jantan memiliki warna dan
sintesis seperti 17α-metiltestosteron
corak yang lebih menarik dibandingkan
ataupun bahan alami yang bersumber dari
ikan betina. Oleh karena itu, produksi ikan
hewan dan tanaman (phytohormon).
117
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Dwinanti, et al. (2018)

Beberapa penelitian terkait hormon alami juga berperan dalam proses sex reversal.
telah dilakukan pada berbagai jenis bagian Ion Kalium di air kelapa muda merupakan
tanaman dan hewan seperti madu, pasak ion anorganik yang tertinggi diantara ion
bumi, testis sapi, cabe jawa dan air kelapa lainnya. Dalam 100 mg air kelapa muda
(Lutfiyah et al. 2013; Yusrina 2015; terdapat 250 mg K+ (Yong et al., 2009).
Priyono et al 2013; Rinaldi et al, 2017; Kalium merupakan salah satu ion yang
Superyadi, 2017). berperan dalam biosintesis hormon steroid
Pemilihan bahan alami sebagai pada kelenjar adrenalin, testis dan ovari
pengganti hormon sintesis harus terutama dalam pembentukan pregnonolon
memenuhi persyaratan keamanan pangan dari kolesterol yang ada di dalam jaringan
antara lain tidak merusak lingkungan, (Sanderson, 2006).
aman untuk dikonsumsi dan mudah Berdasarkan penjelasan diatas, air
didapat. Air kelapa mempunyai potensi kelapa muda memiliki potensi untuk
untuk dimanfaatkan sebagai bahan digunakan dalam kegiatan maskulinisasi.
pengganti hormon sintesis karena hampir Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
diseluruh daerah di Indonesia dapat pengaruh air kelapa terhadap nisbah
ditanami oleh kelapa. Selain itu, komposisi kelamin anakan jantan yang dihasilkan
kimia yang unik dari gula yang dari perendaman induk betina bunting ikan
terkandung di air kelapa, vitamin, mineral, guppy.
asam amino dan fitohormon menjadikan
air kelapa sebagai salah satu tanaman yang BAHAN DAN METODA
memiliki fungsi yang luas (Yong et al., Tempat dan Waktu
2009; Ma et al., 2008). Penelitian ini dilaksanakan di
Beberapa kelas dari fitohormon Laboratorium Dasar Perikanan, Program
yang ada di air kelapa terdiri dari indole-3- Studi Budidaya Perairan, Fakultas
acetic acid (IAA), indole-3-butyric acid Pertanian, Universitas Sriwijaya pada
(IBA), abscisic acid (ABA), gibberellic bulan Maret - Mei 2018.
acid (GA), zeatin (Z), N(6)-benzyladenin Bahan dan Alat
(BA), alphanaphthaleneacetic acid (NAA) Bahan yang digunakan dalam penelitian
dan 2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4 terdiri dari indukan bunting ikan guppy
D) (Ma et al., 2008). Selain fitohormon, (12 hari setelah masa pemijahan), air
kandungan ion kalium dalam air kelapa kelapa muda, pakan alami berupa Artemia,

118
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Dwinanti, et al. (2018)

Daphnia dan Tubifex. Sedangkan alat sebagai hewan uji. Lama waktu
yang digunakan adalah akuarium perendaman yang digunakan adalah 8 jam
3
berukuran 25x25x25 cm , termometer dan dengan kepadatan 5 ekor.L-1.
pH meter. Pemeliharaan larva ikan dilakukan
Bahan yang digunakan dalam sampai anakan ikan guppy dapat
penelitian terdiri dari indukan bunting ikan dibedakan morfologi jantan dan betina
guppy (12 hari setelah masa pemijahan), yaitu pada umur 42 hari. Selama
air kelapa muda, pakan alami berupa pemeliharaan dilakukan aerasi dan
Artemia , Daphnia dan Tubifex. penyiponan sebanyak 50%, sedangkan
Sedangkan alat yang digunakan adalah untuk pemberian pakan alami dikondisikan
akuarium berukuran 25x25x25 cm3, secara ad libitum.
termometer dan pH meter. Pengumpulan Data
Metoda Adapun data pada penelitian ini
Rancangan Percobaan meliputi persentase ikan guppy jantan,
Penelitian ini menggunakan persentase kelangsungan hidup dan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan kualitas air.
3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang Analisi Data
digunakan adalah perendaman induk Data yang diperoleh dianalisis
bunting ikan guppy dengan air kelapa yang secara statistik dengan menggunakan
memiliki konsentrasi yang berbeda. analisis sidik ragam pada tingkat
Perlakuan pertama memiliki konsentrasi kepercayaan 95% dan untuk kualitas air
air kelapa 20% (P1), perlakuan kedua 40% dianalisa secara deskriptif. Untuk data
(P2) dan kontrol perlakuan berupa yang menunjukkan berpengaruh beda
perendaman induk bunting tanpa nyata maka dilakukan uji lanjutan berupa
campuran air kelapa (P0). uji beda nyata terkecil (BNT).
Cara Kerja
Pemijahan indukan dilakukan di HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam akuarium dengan rasio 1:2. Setelah
Persentase Ikan Guppy Jantan
12 hari pasca pemijahan, indukan yang
Rerata persentase ikan guppy
memiliki ciri bunting berupa perut yang
jantan yang direndam larutan air kelapa
membuncit serta melebar dan terdapat
dapat dilihat pada Tabel 1.
tanda hitam di sekitar sirip anal digunakan

119
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Dwinanti, et al. (2018)

Tabel 1. Persentase ikan guppy jantan mencapai 91,99%. Apabila menggunakan


Perlakuan Rerata (%) BNT0,05 = 9,925
P0 54,44±3,85 a
nilai BNT pada Tabel 1, maka konsentrasi
P1 77,78 ±6,94 b air kelapa 52% tidak berbeda nyata dengan
P2 90,00 ±3,34 c
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf konsentrasi 40%. Hal ini menunjukkan
superskrip yang berbeda menunjukan
hasil yang berbeda nyata. bahwa pemanfaatan air kelapa pada
konsentrasi 40% merupakan kondisi
Berdasarkan tabel diatas,
terbaik untuk menghasilkan anakan jantan
konsentrasi air kelapa memberikan
dengan metoda perendaman induk.
pengaruh yang signifikan terhadap nisbah
Menurut Yusrina (2015), salah faktor
kelamin jantan anakan ikan guppy yang
yang mempengaruhi keberhasilan
dihasilkan dari perendaman indukan
maskuliniasi yaitu ketepatan fase
bunting. Pada kondisi alami nisbah
penentuan pembentukan kelamin atau
kelamin anakan yang dihasilkan oleh ikan
sebelum melewati fase diferensiasi. Selain
guppy adalah 1:1 (kontrol) (Lutfiyah,
itu, dosis bahan pemicu pengarahan
2016). Untuk menduga konsentrasi air
kelamin juga menjadi salah satu faktor
kelapa yang mampu menghasilkan anakan
penting dalam peningkatan nisbah kelamin
jantan maksimal digunakan grafik
anakan yang dihasilkan. Keberhasilan
persamaan regresi linear kuadratik yang
maskulinisasi ikan guppy dengan
disajikan pada Gambar 1.
menggunakan air kelapa dikarenakan air
kelapa memiliki kandungan hormon
steroid (fitohormon) yang secara langsung
mempengaruhi proses pengarahan kelamin
pada ikan. Hal ini diungkapkan oleh
Jhonkennedy et al. (2014) yang
menyatakan bahwa air kelapa mampu
Gambar 4.1. Grafik hubungan antara dosis menurunkan kadar prolaktin sehingga
air kelapa dengan persentse ikan guppy
jantan. produksi testosteron akan semakin tinggi.
Dari persamaan tersebut persentase Secara umum, penurunan serum proklatin
ikan guppy jantan akan maksimal jika dapat dipengaruhi oleh kadar folicle
konsentrasi air kelapa yang digunakan stimulating hormon, luteinising hormon
dalam perendaman induk bunting sebesar dan testosteron (Ofem et al. 2014).
52% dengan nisbah kelamin jantan

120
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Dwinanti, et al. (2018)

Hormon yang dominan ada pada air kelapa dosis 40% untuk perendaman larva ikan
muda terdiri dari hormon auksin dan cupang menghasilkan kelulusan hidup ikan
hormon gibberellin (Yong et al., 2009). 100%. Selain itu, kondisi pemeliharaan
Auksin berperan dalam pembentukan yang dilakukan pasca treatmen sudah
kelamin betina sedangkan gibberellin disesuaikan dengan kebutuhan hidup ikan.
cenderung bekerja sebagai hormon jantan Adapun data kualitas air selama
pada tanaman (Zhang et al., 2017; Ming et perendaman (Tabel 2) dan pemeliharaan
al., 2014; Martinez et al., 2013) (Tabel 3) disajikan sebagai berikut.
+
Kandungan K yang ada didalam air Tabel 2. Kualitas air selama perendaman
kelapa juga membantu pembentukan Parameter
Perlakuan 0
hormon steroid dari pregnonelon. Suhu ( C) pH (unit)
Berdasarkan hasil analisa kandungan K+ P0 27,8 6,5
P1 27,6 5,8
yang terdapat di perlakuan, P2 memiliki P2 27,3 5,6
konsentrasi tertinggi dibandingkan P1 dan
P0 dengan nilai berturut-turut sebesar Tabel 3. Kualitas air selama pemeliharaan

387,5 mg.L-1, P1 187,5 mg.L-1 dan <0,001


Kisaran toleransi
mg.L-1. Menurut Heriyati (2012), kalium Parameter Nilai
menurut referensi
berperan dalam proses sex reversal yaitu
Suhu (0C) 27,0 - 28,4 25,6-33,4 1)
mengatur dan mengarahkan regulasi
pH (unit) 6,38 - 7,20 6,5-7,5 2)
testosteron dalam tubuh serta Sumber: 1). Nair (1983) dalam Sukmara (2008) 2).
SNI (2013)
mengendalikan kerja androgen.
Persentase Kelangsungan Hidup KESIMPULAN
Pemeliharaan Ikan Guppy Air kelapa dapat digunakan
Kelangsungan hidup yang didapat pada sebagai bahan alami untuk maskulinisasi
setiap perlakuan yaitu 100%. Tingginya ikan guppy pada konsentrasi 40% dengan
kelangsungan hidup ikan guppy selama metode perendaman induk bunting dengan
perendaman dan setelah perendaman pada persentase anakan yang dihasilkan
penelitian ini menunjukkan bahwa mencapai 90%.
campuran air kelapa di dosis tertinggi DAFTAR PUSTAKA
perlakuan tidak bersifat toksik pada level Heriyati, E., 2012. Sex Reversal Ikan Nila
Menggunakan Madu dan Analisis
individu. Hal ini juga dibuktikan oleh Ekspresi GEN Aromatase. Skripsi.
Superyadi (2017) yang menggunakan Institut Pertanian Bogor.

121
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Dwinanti, et al. (2018)

Johnkennedy, N., Ndubueze, E.H., Priyono., E., Muslim. dan Yulisman.,


Augustine, I., Chioma, D. and 2013. Maskulinisasi ikan gapi
Okey, E.C., 2014. Coconut water (Poecilia reticulata) melalui
consumption and its effect on sex perendaman induk bunting dalam
hormone concentrations. Journal of larutan madu dengan lama
Krishna Institute of Medical perendaman berbeda. Jurnal
Sciences University. 3(2), 107-110. Akuakultur Rawa Indonesia. 1(1),
Lutfiyah, L., Budi, D.S., Purnama, M.T.E. 14-22.
dan Prayoga., 2016. Maskulinisasi Rinaldi, Zairin, M., Soelistyowati, D.R.
ikan guppy (Poecilia reticulata) dan Imron., 2017. Masculinization
menggunakan testis sapi dengan of tilapia (Oreochromis niloticus)
metode perendaman induk bunting. using extract of pasak bumi plant
Universitas Airlangga. Eurycoma longifolia through larval
Ma, Z., Ge, L., Lee, A.S., Yong, J.W.H., immersion. International Journal
Tan, S.N., Ong, E.S. 2008. of Fisheries and Aquatic Studies.
Simultaneous analysis of different 5(3), 248-252
classes of phytohormones in Superyadi., 2017. Penggunaan Air Kelapa
coconut (Cocos nucifera L.) water (Cocos nucifera) dengan
using high-performance liquid Konsentrasi Berbeda untuk
chromatography and liquid Maskulinisasi Ikan Cupang (Betta
chromatography–tandem mass splendens). Skripsi. Fakultas
spectrometry after solid-phase Pertanian Universitas Sriwijaya.
extraction. Anal. Chem. Acta Yong, J.W., Ge, L., Ng, Y.F., Tan, S.N.
610(2): 274-281. 2009. The Chemical compotition
Martinez, C., Manzano, S., Megias., and biological properties of
Zoraida., Garrido., Dolores., Pico., coconut (Cocos nucifera L.) Water.
Belen., Jamilena. and Manuel. Molecul.14 (12), 5144-64.
2013. Involvement of ethylene Yusrina, W., 2015. Maskulinisasi Ikan
biosynthesis and signalling in fruit Guppy (Poecilia reticulata) dengan
set and early fruit development in Ekstrak Cabe Jawa (Piper
zucchini squash (Cucurbita pepo retrofactum vahl) Melalui
L.). BMC plant biology. 13.139. Perendaman Induk Bunting.
10.1186/1471-2229-13-139. Skripsi. Fakultas Perikanan dan
Ming, R., 2014. The effects of gibberellic Ilmu Kelautan Institut Pertanian
acid on sex expression and Bogor.
secondary sexual characteristics in Zhang, Y., Zhao, G., Li, Y., Mo, N.,
papaya. Hort Science. 49(3), 378- Zhang, J. and Liang, Y., 2017.
383. Transcriptomic analysis Implies
Ofem, O.E., Antai, A.B., Essien, N.M. and that GA regulates sex expression
Oka, V.O., 2014. Enhancement of via ethylene-eependent and
some sex hormones concentrations ethylene-independent pathways in
by consumption of leaves extract of Cucumber (Cucumis sativus L.).
Viscum album (mistletoe) in rats. Front plant Sci. 8:10.
Asian Journal of Medical Sciences.
5(3), 87-90.

122

You might also like